Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS KESEHATAN
Jl.PasteurNo.25Telp. (022)4212800,4230353,42I8572,Fax(022)4236721BANDUNG40171
Website : diskes jabarprov.go.id, e-mail : diskes@jabarprov.go.id

PFOGRAITT PRIOMOTIF DAH PREVENTIF BAGI MASY4RAKAT TENTANG KESEHATAN JIWA


Kenangka Acuan

PERTEMUAN PENI}IGKATAI'I KEMAMPUAN TEKNIS PETUGAS PEI.IGELOLA PEHYALAHGUNMN


NAPZA

I. LATAR BEI..AKANG

Saat ini, di sekitar kita banyak sekali zatzat adiktif yang sangat berbahaya bagi tubuh dan

menjadi masalah bagi umat manusia di berbagai belahan bumi. Salah satunya dikenal dengan
Nadrotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya {NAPZA) atau istilah yang populer dikenal masyarakat .

sebagai Narkoba inarkotika dan obat berbahayai. Pada tahun 1990-an ecstasy, shabu dan heroin

memasuki pasaran lndonesia. Penyebaran ini terus berkembang, masalah penyalahgunaan narkoba

di lndonesia telah meluas dan sangat mengkhawatirkan, tidak saja diperkotaan, melainkan juga di

pedesaan. Saat inijuga, beredar luas pnggunaan narkoba seperti tembakau gorilla, yang sulit untuk

dideteksi.

Selain itu, letak geografis lndonesia yang skategis selain memberikan kontrtbusiyang positif,

tetapi juga memberikan dampak lainnya akibat penyalahgunaan NAPZA. Akibat dari letak geografis

lndonesia inilah yang memudahkan masuknya peredaran gelap dan pnyalahgunaan NAPZA ke

lndonesia, sehingga pengawasan dan kontrol atas masuknya berbagai jenis NAPZA menjadi lebih

sulit, Disamping itu, pengaruh sosial budaya iuga sulit di bendurq mengingat furis mancanegara
dengan mudah masuk ke lndonesia.

Prevalensi penyalafEunaar narkoba di dunia sejak tahun 2006 hingga 2013 mengalami

peningkatan {UNODC, 2015}. Walaupun kurva terlihat landai, namun secara jumlah totalnya eukup

tinggi. Besam prevdensi penyaldgunaan NAPZA di dunia diestimasi sebesar 4,9% atau sekitar 208

iub pengguna di tahun 2S6 kemudian mengalami sedikit penurunan pada tahun 2008 dan 2009

nenidi6,4% dan 4,8%. Namun kemudian meningkat kembali menjdi 5,2% ditahun 2011 dan tetap
stabil hingga 20'!3. Secara absolut, diperkirakan ada sekitar 167 hingga 315 iuta orcng penyalahguna

dari populasi penduduk dunia yang berumur 1$S4 tahun yang rrcnggunakan narkoba minimalsekali

dalam setahun ditahun 2013 (UNODC,2015).

Perkembangan penyalahgunaan dan predaran gelap narkoba yang melanda dunia juga

berimbas ke tanah air, narkoba dan obat+bat psikotropika sudah merambah ke seluruh wilayah tanah

air dan menyasar ke berbagai lapisan rnasyarakat Indonesia tanpa kecuali. Berdasarkan pendataan

dari aplikasi Sistem lnformasi Narkoba (SlN)jumtah kasus narkotika yang berhasildiungkap selama 5
iahun lerakhir dari tahun 2fi12-?016 rnr tahrtn sehesar 76530/" Kenaikan nalino tinnoi nada tahrrn
20'13 ke tahun 2014 yaitu 161 ,220/0. Tahun 2016 jumlah kasus narkotika yang berhasil diungkap

adalah 868 kasus, jumlah ini meningkat 36.05% dari tahun 20'15,

Masalah penyalahgunaan narkoba merupakan masalah yang sangat kompleks yang


memerlukan upaya penanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerjasama
multidisipliner, multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara

berkesinambungan, konsekuen dan konsisiten. Meskipun dalam kedokteran sebagian besar narkoba

masih bermanfaat bagi pengobatan, namun bila disalahgunakan atau digunakan tidak menurut
indikasi medis atau standar pengobatan terlebih lagi bila disertai peredaran di jalur ilegal akan
berakibat sangat merugikan bagi individu maupun masyarakat luas khusus generasi muda. lndonesia

saat ini tidak hanya sebagai trasnsit perdagangan gelap serta tujuan peredaran narkoba, tetapi juga

telah menjadi pengekspor.

Untuk meningkatkan kualitas penanggulangan penyalahgunaan NAPZA, diperlukan

pertemuan peningakatan kemampuan teknis petugas pengelola penyalahgunaan NAPZA. Pertemuan

ini bertujuan untuk memberikan informasi terbaru mengenai pengelolaan penyalahgunaan NAPZA dan

meningkatkan kerjasama lintas sektor untuk mengatasi permasalahan penyalahgunaan NAPZA.

II. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nornor 5 tahun 1997 Tentang Psikotropika

2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1997 Tentang Psikotropika

3. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 Tentang Narkotika menggantikan UU n0.22 tahun

1997 tentang Narkotika

4. Undang-Undang Nornor 39 Tahun 2009 tentang Kesehatan

5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara

Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsidan Pemerintah Daerah KabupateniKota

6, Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun 2011 tentang Pelaksanaan Wajib Lapor Pecandu

Narkotika

7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor2415 Tahun 201'1 tentang Rehabilitasi Medis Pecandu

Penyalahguna dan Korban Penyalahgunaan Narkotika

B. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2013 Tentang Tata'cara Pelaksanaan Wajib

Lapor Pecandu Narkotika


g. Peraturan Menteri Kesehatan No. 50 Tahun 2015 teniang Petunjuk Teknis Wajib Lapor dan

Rehabilitasl Medis bagi Korban Pecandu, Fenyaiahguna dan Korban Penyalahgunaan

NAPZA

10. Peraturan Meteri Kesehatan Nomor.2 Tahun 2017 tentang Perubahan Penggolongan

Narkotika

11. Peraturan Menteri Kesehata Nomor 3 Tahun 2017 Tentang Perubahan Penggolongan

Psikotropika
III, TUJUAN
1. Tujuan Umum
setelah mengikuti pertemuan kemampuan teknis pengelola penyalahgunaan
NApZA dapat
meningkat.

2. Tujuan Khusus:
setelah mengikuti pertemuan ini diharapkan peserta mampu:
. Mengetahui Kebryakan NAPZA

. Mengetahui penyelenggaraan lpWL dan pTRM

o Mendapat sosiarisasi mengenai Aprikasi


NApzA (seraras)

'Mengetahui Penatalaksanaan Penyalahgunaan Benzo, Miras dan Methanol.

'Mengetahui Koordinasi Penanganan Penyalahgunaan NApZA di Jawa Barat.


Mengetahui tentang Lesson Learning :
' Program IPWL dan PTRM di RS Gunung Jati Kota
Cirebon

IV. PELAKSANMNKEGIATAN

Dalam Rangka Pertemuan Peningkatan Kemampuan Teknis


Petugas pengelola penyalahgunaan
NAPZA,

. Narasumber pertemuan ini berasal dari :

o 3 orang Kemenhian Kesehatan sebagai narasumber


o 1 orang Persatuan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa lndonesia sebagai narasumber
o 1 orang RS Gunung JatiKota cirebon sebagainarasumber.
o 1 Orang Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Barat sebagai narasumber.

o Peserta
Jumlah pese(a Pertemuan Peningkatan Kemampuan Teknis petugas pengelola
Penyalahgunaan NAPZA se-Jawa Barat, terdiri dari 54 orang
(pengelola penyalahgunaan
NAPZA), z (Lp dan LS provinsiJawa Barat), dan 6 orang (Narasumber),

V, TEMPAT DAN WAKTU KEGIATAN

Tempat; Hotelcoufiard by Marriot Bandung Dago, Jl. Ir


H Juanda No. 33
Waktu ;13.00 -selesai
Tanggal :23-25 Mei 2018

Jadwal kegiatan terlampir.


VI. SUMBER BIAYA
Teknis Pefugas Pengelola Penyalahgunaan
Biaya kegiatan Perternuan Peningkatan Kemarnpuan

NAPZAse.JawaBaratse-JawaBamtdibebankanpadadanaAPBDTahunAnggaran20lS.

UI. PENUTUP
Pertemuan Peningkatan Kenrampuan Teknis
Demikian petuniuk teknis pelaksanaan kegiatan
awal dari kegiatan
petugas pengerora penyarahgunaan NApZA se-Jawa Barat, sebagai gambaran

Yang dilaksanakan'
aktif dari semua pihak demi sukesnya kegiatan
Kami mengaharapkan bantuan dan pastisipmi
tersebut, dan sernoga sukses dan bermanfaat'

Bandung, ll Mei 2018

KEPALA BIDANG P2P


DII'IAS KESEHATAIT PROV' IAWA BARAT'

dr. YUZAT I.B; ,MM


3
NrP. 19611230 199001 1 001
Lampiran Surat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Nomor :44L.31 Sgq,L IPZP

Tanggal : t7 Mei 2018


Hal : Undangan

]ADWAL ACARA :

WAKTU MATERI NARSUM MODERATOR PJ


Hari ke 1
23 Mei 2018
13.00-13.30 Reqistrasi
13.30-14.00 Pembukaan Ka. Dinkes Prov. Jabar Ka.Sie P2PTM Pengelola
Keswa dan Program
NAPZA
Kebijakan Napza Ka.Sub Dit Napza Ka Sie P2PTM Pengelola
Keswa dan Program
14.00-17.00 NAPZA
Koordinasi Penanganan BNN ProvinsiJawa Barat Ka Sie P2PTM
Penyalahgunaan Napza di lawa Keswa dan
Barat NAPZA

Hari ke 2
24 Mei 2018
09.00-11.00 Penatalaksanaan PDSKII Provinsi Jawa Barat Rini Susiati
Penyalahgunaan Benzo, Miras
dan Methanol.
11.00-11.30 Ice Breakina
11.30-12.30 Istirahat Shalat
12.30-14.30 Penyelenggaraan IPWL dan Ka. Subdit Napza Rini Susiati
PTRM
14.30-16.30 Sosialisasi Aplikasi Napza Ka. Subdit Napza Rini Susiati
(Selaras)
16.30-17.00 Istirahat Shalat
17.00-18.00 Diskusi Tentang Program P2 Ka Sie P2PTM Keswa dan Ka Sie P2PTM
NAPZA NAPZA Keswa dan
NAPZA

Hari ke 3
25 Mei 2018
08.00-10.00 Lesson Learning : Tentang RS Gunung lati Kota Ka Sie P2PTM
Program IPWL dan PTRM di RS Cirebon Keswa dan
Gununo -lati Kota Cirebon NAPZA
10.00-10.30 Rencana Tindak Lanjut Ka. Sie P2PTM dan Keswa Leni
10.30-11.00 Penutup

KEPALA BIDANG P2P


DINAS KESEHATAN PROV. JAWA BARAT,

I.B, IS'?VIOEIOTO, MM
to'' YUZARPembina Tk. I
NIP. 19611230 199001 1 001

Anda mungkin juga menyukai