PADA REMAJA
Pendahuluan
1. Remaja adalah Individu kelompok usia
10 - 19 th (Permenkes)
2. Remaja 30 % penduduk dunia, di Indonesia
2025 ada 69 juta (BPS)
Banyak hal yang harus dibahas salah
satu yang penting adalah perilaku
berisiko pada remaja
Violence
Intoleranc
RTB Mental
Drugs disorders
Seks
MEMAHAMI LATAR
BAHAGIA ~ KELUIARGA My Wider Worl BELAKANG KELUARGA
DUKUNGAN KELUARGA SCHOOL FINANCIAL
KERABAT DSB
Bahas potensi potensi positif yang ada, hindari kritik dan cela
Beri informasi dan diskusikan kondisi yang
menimbulkan risiko bagi mahasiswa
Bantu untuk berani berkata tidak terhadap yang
berbahaya ; melanggar norma/aturan
Remember to exersice kindness
with yourself and those around you
Breaking News
Remaja mempunyai posisi strategis pada Pemilu 2024
35 % - 40 % Pemilih Remaja
Menjadi alat “bargaining” dalam
1. Memperjuangkan pemenuhan kebutuhan remaja dalam
merealisasikan Indonesia Emas 2045 (bonus demografi)
2. Memahami karakteristik remaja agar dapat merebut
hatinya
Webinar
Memahami Karateristik Remaja Dalam
Menentukan Pilihan
Take Home Massage
1. Perilaku berisiko adalah bagian karakteristik dari remaja untuk
mengetahui batas dan menguji kemampuan.
2. Cobalah untuk menyalurkan kebutuhan remaja akan pencarian
sensasi dan pengambilan risiko ke dalam kegiatan yang positif.
3. Tidak masalah untuk mengkhawatirkan perilaku berisiko seperti
seks tidak aman, alkohol dan drugs, mengemudi berbahaya,
aktivitas ilegal, membolos, dan berkelahi.
4. Komunikasi, aturan, panutan, dan pemantauan yang baik dapat
membantu keamanan remaja yang berani mengambil risiko.
1. Perkembangan otak remaja menjadi krusial karena menurut Rabu Stephen otak
remaja masih belum berkembang optimal atau imatur
2. Lobus prefrontal cortex adalah
• Pusat fungsi kognitif, fungsi eksekutif termasuk memori kerja dan Inhibitory control (
mengontrol diri dan mengorganisasi diri)
• Kemampuan shifting dari satu kegiatan ke kegiatan lain (fleksible)
• berkembang optimal usia 21 – 25 tahun
3. Sebaliknya amigdala (pusat pengendaliaan emosi dan pusat pengontrol
impulse, perilaklu agresif) sudah berkembang lebih sempurna.
4. Kontrol diri lobus pre frontal belum berkembang sedang amigdala sudah
berkembang lbegitu tinggi akibatnya remaja lebih rentan mengalami perilaku
berisiko
5. Ventral Striatum atau reward sistim remaja belum berkembang sempurna dan
lobus prefrontal belum mampu mengendalikan akibatnya impuls yang ada
dalam diri remaja itu cenderung lepas tidak terkontrol
6. Jadi mereka sering kali menyelesaikan permasalahan dengam emosi dan
agresif oleh kareana mereka belum bisa berpikir secara nalar orang dewasa
umumnya.