Kelas : XI IPS 1
No : 11
RANGKUMAN
> Pengertian
Cerita pendek atau sering disebut cerpen merupakan salah satu karya yang memusatkan diri pada
satu tokoh dalam satu situasi. Daalam cerpen, terdapat tokoh protaganis dan antagonis. Dari
karakter tokoh yang ada didalam cerpen tersebut, kita dapat menemukan nilai-nilai kehidupan yaitu
perbuatan baik yang harus kita tiru dan perbuatan buruk yang harus kita jauhi. Cerpen juga diartikan
sebagai cerita yang menurtu wujud fisiknya berbentuk pendek. Umumnya, cerpen memiliki jumlah
katanya sekitar 500 – 5000 kata.
1. Tema, yaitu gagasan yang menjalin struktur isi cerita. Tema biasanya jarng dituliskan secaraa
tersurat oleh pengarangnya
2. Amanat, yaitu ajaran atau pesan yang hendak disampaikan pengarang. Amanat dalam cerpen
umumnya bersifat tersirat.
4. Alur, yaitu pola pengembangan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun
bersifat kronologis.
5. Latar atau setting, meliputi tempat, waktu, dan budaya yang digunakan dalam suatu cerita. Latar
bisa bersifat faktual, bisa pula yang imajinatif. Latar berfungsi untuk memperkuat atau mempertegas
keyakinan pembaca terhadap jalannya suatu cerita.
6.Gaya bahasa, yaitu penggunan bahasa yang berfungsi untuk menciptakan suatu nada atau suasana
persuasif serta merumuskan dialog yang memperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesama
tokoh.
> Struktur
a. Pengenalan situasi cerita (exposition, orientation). Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan
tokoh, menata adegan dan hubungan antar tokoh
b. Pengungkapan peristiwa (complication). Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang
menimbulkan berbagai masalah bagi para tokohnya
c. Menuju pada adanya konflik (rising action), terjadi peningkatan perhatian kegembiraan,
kehebohan atau keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh
d. Puncak konflik (turning point). Bagian ini juga disebut klimaks. Pada bagian ini ditentukannya
perubahan nasib beberapa tokoh
e. Penyelesaian (ending atau coda). Pada bagian ini menjelaskan tentang sikap atau nasib-nasib yang
dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Namun ada cerita yang penyelesainnya
diserahkan pada imaji pembaca.
1. Menggunakan kalimat bermakna lampau, yang ditandai oleh fungsi-fungsi keterangan bermakna
kelampauan, seperti ketika itu, beberapa tahun yang lalu, telah terjadi
2.Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis). Contoh : sejak
sat itu, mula-mula, kemudian
3. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi. Contoh : menyuruh,
membersihkan, melompat
4. Menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara tuturan seorang
tokoh oleh pengarang. Contoh : mengatakan bahwa, mengungkapkan, menyatakn
5. Menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dirasakan atau dipikirkan tokoh. Contoh :
merasakan, menginginkan, mengalami, mendambakan
Halaman 108
2. a. Di Kota, di Surau Kakek, rumah Ajo Sidi. Terjadi pada siang dan malam hari.
b. Masjid yang berukuran kecil yang terdapat di kota kelahiran tokoh utama. Tokoh utama
diceritakan sebagai seseorang yang hidupnya hanya beribadah sepanjang hari.
d. Setuju. Alasannya karena kedua cerpen tersebut tidak ada hal yang bertentangan
- Pertanyaan Integratif: Bercerita tentang apakah teks cerita pendek yang dibaca?
- Pertanyaan Kritis: Dalam cerpen tersebut terdapat nilai-nilai budaya dan sosial. Jika dihubungkan
dengan kenyataannya, apakah nilai-nilai tersebut sudah sesuai di masyarakat?
Halaman 113-115
1. Cuplikan pertama: Bidang kehidupan AGAMA (1), alasannya adalah karena pada cuplikan tersebut
mengandung nilai-nilai ketuhanan dimana seorang hamba berdialog dalam doa kepada penciptanya
memohon perlindungan dan ampunan.
2. Cuplikan kedua: Bidang kehidupan BUDAYA (3), alasannya adalah karena pada cuplikan tersebut
memuat kepercayaan akan dukun-dukun yang memang merupakan bagian tak terpisahkan dari
budaya kita.
3. Cuplikan ketiga: Bidang kehidupan SOSIAL (2), alasannya adalah karena berisi dinamikan
hubungan sesama manusia.
4. Cuplikan keempat: Bidang kehidupan SOSIAL (2), alasannya karena berisi perasaan dan curahan
hati seseorang kepada pasangannya.
5. Cuplikan kelima: Bidang kehidupan SOSIAL (2), alasannya karena juga berisi hubungan antara
sesama manusia beserta dinamikanya.
Halaman 118
Sumber : Buku Kumpulan Cerpen Klub Solidaritas Suami Hilang, Cerpen Pilihan Kompas 2013.
Kebermaknaan:
a. Dalam cerpen ini terdapat nilai sosial dan moral. Cerpen ini mengisahkan tentang ketulusan dan
kesabaran seorang ibu dalam menolong orang lain. Tidak pernah mengeluh terhadap penderitaan
yang dialaminya.
b. Nilai sosial yang ada ialah saling membantu dan menolong orang lain tanpa pamrih atau tanpa
imbalan. Sementara itu, nilai moral yang ada ialah sikap sabar, tulus, dan tidak pernah mengeluh
bisa menjadi cerminan kebaikan kepada orang lain.
Halaman 121-124
2.
Kutipan Nama Tokoh Watak Cara Penggambaran
1) a. Emak Sederhana, merasa Penulis
rendah diri menggambarkan
tokoh “emak” yang
menolak datang ke
sekolah karena
merasa minder
3.
1) Latar yang digunakan teks pertama :
Latar waktu : malam hari
Latar tempat : di rumah
Latar suasana : tergesa-gesa, cemas, panik
b. Amanat: Hidup di dunia ini semestinya bisa bertakwa kepada Tuhan dengan cara bekerja keras
mencari nafkah dan juga taat beribadah
c. Penokohan:
- Kakek : Rajin beribadah, baik hati, ikhlas, tapi ketika penyeselan dan ketakutan datang berpikiran
pendek.
- Ajo Sidi : Jahil, pembuat bualan, ramah, tapi dibalik bualannya ada makna tersirat.
- Aku : Baik, dermawan, perhatian, sebagai perantara tokoh lainnya
- Haji Saleh : Rajin beribadah, mengabdikan diri hanya untuk Tuhan, tapi terlalu membanggakan
tindakannya hingga gelap mata pada lainnya, berani menentang.
- Istri ‘Aku’ : Baik,
- Istri Ajo Sidi: Menurut pada suami, bisa dipercaya menyampaikan amanat, baik.
d. Latar:
1. Latar Tempat:
– Sekilo dari pasar
– Kampungku
– Surau Tua
– Di akhirat
– Di neraka
– Di dunia
– Rumah
– Sekitar
– Di samping
– Indonesia
2. Latar Waktu:
– Beberapa tahun yang lalu
– Sudah bertahun-tahun
– Sekali enam bulan
– Sekali se-Jum’at
– Sekali setahun
– Di malam hari
– Sekali hari
- Sepanjang hari
– Besoknya
– Pagi-pagi
– Subuh
3. Latar Suasana:
– Mengesankan
– Muram
– Kehangatan
– Panas
– Beramai-ramai
– Menggeletar
– Mengerikan
– Hampa
e.Alur
- Alur Campuran
Halaman 127-128
1.a. Yang dikenalkan pada bagian awal cerpen adalah pengarang mengenalkan latar cerita berkaitan
dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerpen. Tidak hanya mengenalkan
latar cerita, tetapi juga memperkenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh.
b. Pengungkapan peristiwa di dalam cerpen biasanya berupa masalah, pertentangan, atau kesukaran
yang dihadapi oleh tokoh-tokohnya.
c. Puncak konflik dalam suatu cerpen ditandai dengan perubahan nasib pada tokoh-tokohnya.
Contoh pada cerpen Robohnya Surau Kami, puncak konflik ditandai dengan perubahan nasib para
jemaah yang sedang berada di neraka.
d. Ya, pada setiap cerpen selalu mengandung koda.
e. Dalam cerpen, koda berfungsi sebagai penyelesaian akhir dari suatu cerita, yang menentukan
nasib atau sikap tokoh-tokohnya.
3. a. Ya, tampak
b. Ada, penggunaan kata sifat yang dominan
Format Analisis
Kaidah Kebahasaan
Kaidah Kebahasaan Kutipan dalam Cerita
a. Kata ganti orang pertama/ketiga Aku tiba-tiba jadi kehilangan sesuatu yang begitu
akrab di antara kutub-kutub kosong itu.
b. Kalimat bermakna lampau Kita telah mengoreskan kain kanvas kosong iyu
sejak mula hingga waktu jeda yang tanpa batas
c. Konjungsi kronologis Semula begitu dekat. Lantas terpisah jauh oleh
lempengan waktu
d. Kata kerja yang menggambarkan peristiwa Saat kau hendak mengembalikan sesuatu yang
hilang itu dengan sekuat daya, namun tak
kunjung tergapai
e. Kata kerja yang menunjukkan kalimat tak Chairil sempat bertanya seketika
langsung
f. Menggunakan kata kerja yang menyatakan Begitulah kita merasakan saat diri kita berada di
pikiran/perasaan kutub yang berjauhan
g. menggunakan dialog “Aky takut bila aku berubah. tapu tak akan
pernah, pangeranku,” ucapmu pelan
h. Ciri kebahasaan lainnya Kaulah matahari itu, bidadariku. Berhari-hari kau
merekat kasih hingga tak terkoyak oleh waktu,
tiba-tiba kita harus berpencar dibawah langit
menuju sudut-sudut yang kosong. Kekosongan
itu kita bawa melewati jejalan kesedihan
Simpulan : Semua kaidah kebahasaan tampak pada cerpen ini. Ciri kebahasaan lainnya yang
dominan di dalamnya adalah penggunaan kata-kata sifat yang menggambarkan suasana pada cerpen
tersebut