Anda di halaman 1dari 44

MENGKONFIGURASI SWITCH PADA JARINGAN

JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN


DAFTAR ISI

MENGKONFIGURASI SWITCH PADA JARINGAN

PENGENALAN........................................................................................................................ 3
1. Elemen Kompetensi ................................................................................................................................... 3
2. Durasi Jam Pelatihan .................................................................................................................................. 3
3. Capaian Unit Kompetensi .......................................................................................................................... 3
4. Kriteria Capaian ........................................................................................................................................... 4
5. Pokok Pembahasan .................................................................................................................................... 5

MENENTUKAN SPESIFIKASI SWITCH ................................................................................... 6


1. Menyesuaikan kapasitas jaringan berdasarkan kebutuhan bisnis saat ini ....................................... 6
2. Menetapkan tipe dan jumlah switch berdasarkan kebutuhan jaringan ........................................... 9

MEMILIH SWITCH YANG TEPAT .......................................................................................... 12


1. Memilih switch dengan fitur yang tepat sesuai kebutuhan jaringan ............................................... 12
2. Menyesuaikan jumlah port dengan kebutuhan jaringan .................................................................... 13

MEMASANG SWITCH PADA JARINGAN ............................................................................... 14


1. Memasang switch dan perangkat pendukung ..................................................................................... 17
2. Membuat hubungan antar switch atau perangkat jaringan ............................................................. 23
3. Mengkonfigurasi switch berdasarkan kebutuhan jaringan ............................................................... 27
4. Menempatkan switch di area yang aman ............................................................................................ 32

MENGUJI SWITCH PADA JARINGAN ................................................................................... 37


1. Menguji dan memastikan perangkat switch terhubung berdasarkan petunjuk pengujian........ 37

GLOSSARY .......................................................................................................................... 41

RINGKASAN ........................................................................................................................ 43

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 2 DARI 44


PENGENALAN

1. Elemen Kompetensi

Kompetensi yang harus peserta miliki setelah mempelajari ini adalah sebagai berikut:

Menentukan spesifikasi switch

Memilih switch yang tepat

Memasang switch

Menguji switch pada jaringan

2. Durasi Jam Pelatihan

Durasi jam pelatihan pada modul ini dibagi menjadi dua, yaitu:

Synchronous (tatap muka/ luring) (20 JP)

Asynchronous (LMS e-Training/daring) (10 JP)

3. Capaian Unit Kompetensi

Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan dapat memiliki kemampuan sebagai
berikut:

• Kapasitas jaringan disesuaikan berdasarkan dokumentasi kebutuhan bisnis saat ini.


• Tipe dan jumlah switch ditetapkan berdasarkan kebutuhan jaringan saat ini.
• Switch dengan fitur yang cocok dipilih sesuai kebutuhan.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 3 DARI 44


• Jumlah port disesuaikan dengan kebutuhan jaringan.
• Switch dan perangkat pendukungnya dipasang berdasarkan kebutuhan jaringan.
• Hubungan antar switch atau perangkat jaringan dibuat dengan menyambungkan
kabel jaringan.
• Switch dikonfigurasi berdasarkan kebutuhan jaringan.
• Switch ditempatkan di area yang aman.
• Perangkat switch diuji berdasarkan petunjuk pengujian.
• Perangkat switch dipastikan terhubung dengan perangkat jaringan yang lain.

4. Kriteria Capaian

Kriteria capaian dari modul ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat menjelaskan switch dengan fitur yang cocok sesuai kebutuhan.

2. Mampu memilih switch denga fitur yang cocok sesuai kebutuhan

3. Dapatmenjelaskan cara menyesuaikan jumlah port dengan kebutuhan jaringan.

4. Mampu menyesuaikan jumlah port dengan kebutuhan jaringan.

5. Dapat menjelaskan pemasangan switch dan perangkat pendukung kebutuhan


jaringan.

6. Mampu memasang switch dan perangkat berdasarkan kebutuhan jaringan.

7. Dapat menjelaskan cara membuat hubungan antar switch atau perangkat jaringan
dengan menyambungkan kabel jaringan.

8. Mampu membuat hubungan antar switch atau perangkat jaringan dengan


menyambungkan kabel jaringan.

9. Dapat menjelaskan langkah-langkah konfigurasi switch berdasarkan kebutuhan


jaringan.

10. Mampu mengkonfigurasi switch berdasarkan kebutuhan jaringan.

11. Dapat menjelaskan cara menempatkan switch di area yang aman.

12. Mampu menempatkan switch di area yang aman.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 4 DARI 44


13. Dapat menjelaskan langkah-langkah pengujian perangkat switch berdasarkan
petunjuk pengujian.

14. Mampu menguji perangkat switch berdasarkan petunjuk pengujian.

15. Dapat menjelaskan cara menghubungkan perangkat switch dengan perangkat


jaringan yang lain.

16. Mampu menghubungkan perangkat switch dengan perangkat jaringan yang lain.

17. Dapat menjelaskan langkah-langkah pengujian perangkat switch berdasarkan


petunjuk pengujian.

18. Mampu menguji perangkat switch berdasarkan petunjuk pengujian

19. Dapat menjelaskan cara menghubungkan perangkat switch dengan perangkat


jaringan yang lain.

20. Mampu menghubungkan perangkat switch dengan perangkat jaringan yang lain.

5. Pokok Pembahasan

Pokok pembahasan dari modul ini adalah sebagai berikut:

• Menjelaskan kebutuhan detail perangkat, kapasitas jaringan, kebutuhan kemanan


dan manajemen.
• Menjelaskan perangkat dengan fitur, perangkat kebutuhan teknis, nirkabel
dikonfigurasi untuk berinteraksi dengan perangkat jaringan lainnya.
• Menjelaskan pengujian dan penyesuasian jaringan.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 5 DARI 44


BAGIAN 1

MENENTUKAN SPESIFIKASI SWITCH


1. Menyesuaikan kapasitas jaringan berdasarkan kebutuhan bisnis saat ini

Kunci penting dalam dunia pengolahan data dan informasi masa kini adalah apa yang
disebut jaringan atau networking. Betapa pentingnya sebuah terminal dalam sebuah
jaringan lokal, Local Area Network (LAN), karena dibalik itu terdapat ribuan komputer lain
dengan ribuan orang lain yang berada di sebuah perusahaan besar. Di abad 21, dimana
sistem jaringan tak lagi hanya akan melayani sebuah mesin besar saja sebaliknya jaringan-
jaringan akan merupakan sarana bantu yang memungkinkan sebuah organisasi besar
untuk melakukan penyesuaian yang sesuai antara kebutuhan informasi dengan besarnya
aplikasi serta investasi perangkat keras dan lunaknya.

Kapasitas jaringan adalah rasio jaringan yang disediakan dengan jumlah pelanggannya.
Jika rasio jaringan dengan pengguna internet service provider (ISP) tinggi maka akan
mempengaruhi kecepatan akses. Menyesuaikan kapasitas jaringan tidak terlepas dari
manajemen kapasitas teknologi informasi.

Manajemen kapasitas layanan teknologi informasi meliputi :

• Proses-proses untuk memastikan bahwa kapasitas infrastruktur teknologi - informasi


dapat memenuhi kebutuhan bisnis (yang selalu berubah) secara tepat waktu dan
tepat anggaran.
• Faktor-faktor yang dipertimbangkan seperti biaya (cost), kapasitas (capacity),
persediaan (supply) dan permintaan (demand)

Ruang lingkup manajemen kapasitas sebagai berikut:

• Semua perangkat keras/hardware seperti PC, Mainframe, file server, dll.

• Semua perlengkapan jaringan seperti LAN, Wide Area Network (WAN), bridge, router.

• Semua peripheral seperti storage, printer, dll

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 6 DARI 44


• Semua perangkat lunak/software seperti OS, software jaringan, sistem yang
dikembangkan sendiri maupun paket, dll.

• Sumber daya manusia, kurangnya kompetensi sumber daya manusia dapat


menyebabkan delay dalam response time.

Melalui sasaran bisnis yang telah ditetapkan atau melakukan pemeriksaan terhadap
penerapan sistem jaringan yang saat ini digunakan, dapat diketahui apa yang saat ini
menjadi kebutuhan para pengguna jaringan, serta kebutuhan yang akan terjadi di masa
datang. Sebuah desain jaringan akan menyediakan sebuah solusi teknis yang bersifat
menyeluruh yang didasarkan atas sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.

Berikut ini dijelaskan sebuah contoh tentang perencanaan kapasitas jaringan.

Sebuah perusahaan akan menghitung kapasitas server yang dibutuhkan ke depan. Posisi
eksisting adalah jumlah pegawai 1000 orang, penambahan jumlah pegawai per tahun 25
orang. Lalu, tren jumlah rata-rata setiap orang mendapatkan email per hari 100 email/hari,
tren jumlah rata-rata orang mengakses/membuka email (20 kali/hari), tren jumlah rata-
rata orang mengirim email (50kali/hari), serta response time 3 detik.

Guna menghitung perkiraan kapasitas bandwith yang dibutuhkan, maka kita perlu
mengukur tiga komponen utama yaitu jumlah operasi per user per detik, jumlah operasi
per detik, serta kapasitas bandwidth. Rumusan jumlah operasi per user per detik = jumlah
operasi per user per hari dibagi (jumlah rata-rata jam aktif per hari x 3.600 detik).

Rumus Jumlah operasi per detik adalah,

𝒂 = 𝒃 × 𝒄,

dimana,

𝒂 = Jumlah operasi per-detik

𝒃 = Jumlah operasi per-user per-detik

𝒄 = Jumlah rata-rata pengguna aktif

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 7 DARI 44


Sedangkan, rumus kapasitas bandwidth adalah,

𝒅 = 𝒆 × 𝒇,

dimana,

𝒅 = Kapasitas bandwidth

𝒆 = Jumlah operasi per-detik

𝒇 = Beban jaringan untuk 1 operasi

Selanjutnya kita ukur latensi (overhead) diasumsikan 0,1 s berdasarkan experience, client
processing time diabaikan, email server processing time diasumsikan maksimal 2,5s
ditentukan oleh user, sehingga network time sisanya 0,4 s. Kemudian, beban jaringan
untuk satu operasi yang dibutuhkan adalah network time per operasi 0,4 detik dengan
data size yang harus dikirim (Web Page Size) per operasi = 914,95kb.

Maka perhitungan beban jaringan untuk 1 operasi adalah sebagai berikut:

• Network Speed = Data Size / Network Time


• Network Speed = 914,95 kb/0,4 s
• Network speed = 2287,375 kb/s = 286 kB/s

Kesimpulan awal bahwa beban jaringan untuk 1 operasi adalah 286 kB/s untuk
mendapatkan performansi response time yang cukup untuk 1 kali operasi.

Langkah selanjutnya adalah masukkan dalam tiga rumusan tadi:

• Jumlah total operasi/hari = jumlah user * jumlah operasi per hari= 1000*20 = 20000.
• Jumlah total operasi/detik = (Jumlah total operasi/hari)/(Jumlah jam aktif sehari) x
3600)(20000)/(8x3600)= 0,7 operasi/detik.
• Kapasitas bandwidth = jumlah total operasi/detik * beban jaringan untuk 1 operasi
=0,7 operasi/detik * 286 kB/s =200 kB/s.
• Kesimpulan akhir = Jika perhitungan kapasitas bandwidth yang dibutuhkan tetap
286 kB/s.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 8 DARI 44


2. Menetapkan tipe dan jumlah switch berdasarkan kebutuhan jaringan

Switch adalah sebuah perangkat jaringan pada komputer yang menghubungkan


perangkat pada sebuah jaringan komputer dengan menggunakan pertukaran paket untuk
menerima, memproses dan meneruskan data ke perangkat yang dituju. Komputer –
komputer akan terhubung melalui kabel jaringan (UTP) yang terpusat pada switch. Switch
hanya mengirim data kepada perangkat yang memang membutuhkannya,dan tidak akan
mengirimkan data yang sama kepada semua perangkat yang berada pada jaringan
tersebut.

Beberapa komponen internal pada switch yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:

• CPU - Menjalankan instruksi sistem operasi


• Random Access Memory (RAM) - Berisi salinan file konfigurasi yang sedang berjalan.
Menyimpan tabel rougint. Konten RAM hilang saat daya dimatikan.
• Read Only Memory (ROM) - Menyimpan perangkat lunak diagnostik yang digunakan
saat router dinyalakan. Menyimpan program bootstrap router.
• Non-Volatile RAM (NVRAM) - Menyimpan konfigurasi startup. Ini mungkin termasuk
alamat IP (protokol routing, nama host router).
• Flash Memory - Berisi sistem operasi (Cisco IOS)
• Antarmuka/Interface - Beberapa antarmuka fiskal yang digunakan untuk
menghubungkan jaringan. Ethernet Cepat, Ethernet Gigabit; Serial; Antarmuka
manajemen

Switch juga diangggap sebagai jembatan dengan banyak port yang menggunakan alamat
dari hardware untuk memproses dan mengirimkan data pada layer kedua dari model OSI.
Beberapa jenis switch juga bisa memperoses data pada layer ketiga dengan
menambahkan fungsi routing yang biasanya memakai alamat IP untuk melakukan
pengiriman paket.

Switch layer 2 beroperasi pada data link layer pada lapisan model OSI dimana switch
meneruskan paket dengan melihat MAC (Media Access Control) tujuan, switch juga
melakukan fungsi bridge antara segmen-segmen LAN karena switch mengirimkan paket

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 9 DARI 44


data dengan cara melihat alamat yang dituju tanpa mengetahui protokol jaringan yang
digunakan.

Switch layer 3 berada pada Network layer pada lapisan model OSI dimana switch
meneruskan paket data menggunakan IP address. Switch layer 3 sering disebut switch
routing dan switch multilayar.

Switch dalam sebuah jaringan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
yakni:

• Fast Forward/Cut Through: Jenis switch ini hanya melakukan pengecekan alamat
tujuan yang terletak pada header frame. Kemudian frame ini akan dilanjutkan
kepada host tujuan. Kondisi yang terjadi ini dapat membuat latency time. Meskipun
begitu, switch jenis ini merupakan yang tercepat di jenisnya.
• Store and Forward: Switch dengan jenis ini biasanya akan menyimpan frame untuk
rentang waktu tertentu yang kemudian akan dicek terlebih dahulu oleh sistem CRC
(Cyclic Redudancy Check) yang kemudian akan diteruskan menuju host yang
menjadi tujuannya. Jika ditemukan adanya frame yang error, maka akan dibuang.
Switch ini merupakan switch yang paling dipercaya diantara yang lainnya.
• Modified Cut Through atau Fragment Free switch: Switch jenis ini akan melakukan
pemerikssaan pada 64 byte pertama dari frame. Jika ada frame yang mengalami
kesalahan dikarenakan tabrakan, maka frame tersebut biasanya tidak akan
diteruskan. Hal ini akan selalu menjamin frame untuk sampai pada tujuan yang
dimaksud. Jumlah 64 byte ini dipilih karena merupakan jumlah minimum yang
dianggap krusial dan penting untuk melakukan pengecekan apakah sebuah frame
baik-baik saja atau error.
• Adaptive Switching Switch: Switch ini dibuat untuk dioperasikan pada cut through
dengan model normal. Namun jika ditemukan kesalahan yang dianggap terlalu
tinggi, maka switch biasanya akan melakukan konfigurasi kembali secara otomatis
yang kemudian akan dijalankan pada mode store and forward.

Cara memilih dan menentukan jenis switch yang tepat untuk dipakai pada jaringan
komputer LAN harus memperhatikan jumlah host pada LAN, biasanya dengan semakin
bertambahnya jumlah host pada LAN menyebabkan kebutuhan akan switch menjadi

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 10 DARI 44


bertambah. Kekurangan port adalah salah satu contoh kasus yang sering terjadi dan harus
menjadi perhatian dari awal ketika membangun jaringan komputer.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 11 DARI 44


BAGIAN 2

MEMILIH SWITCH YANG TEPAT


1. Memilih switch dengan fitur yang tepat sesuai kebutuhan jaringan

Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan tipe switch berdasarkan


kebutuhan jaringan adalah sebagai berikut:

• Speed atau kecepatan switch dalam meneruskan data.


Menggunakan switch pada jaringan membutuhkan kecepatan yang baik untuk saling
terhubung tanpa ada lost connection. Kecepatan transfer data pada switch beragam
mulai dari 10 Mbps, 10/100 Mbps, dan 10/100/1000 Mbps. Maksud dari ketiga jenis
kecepatan transfer data pada switch ini adalah tergantung dari kecepatan media
penghantarnya seperti kabel. Jika kabel yang digunakan mempunyai kecepatan 10
Mbps berarti cukup menggunakan switch dengan kecepatan 10 Mbps, jika
menggunakan kabel yang mempunyai kecepatan yang lebih rendah dari switch mala
akan terjadi penyempitan bandwitch pada kabel atau bottle neck.
• Switch dengan jenis Managed atau Unmanaged
Pilihan Managed atau Unmanaged Switch bergantung pada kompleks tidaknya
jaringan komputer. Semakin banyak jumlah host dan ditambah dengan tingkat
prioritas lalu lintas data yang tinggi maka switch jenis Managed adalah pilihan tepat.
Jika koneksi pada LAN tidak terlalu kompleks, artinya aplikasi atau lalu lintas data tidak
terlalu beragam dan tidak membutuhkan prioritas dalam proses transfer maka
cukuplah menggunakan switch jenis Unmanaged. Pilihan Managed dan Unmanaged
juga tergantung pada dana atau budget, biasanya switch Managed harganya lebih
mahal dari switch Unmanaged.
• Jenis port
Ada 3 jenis port yang biasanya tersedia pada switch, yaitu:
o Ethernet port dengan konektor RJ45 untuk koneksi kabel jenis UTP.
o Gigabit port dengan konektor SFP atau Small Form Factor Plugable untuk koneksi
kabel jenis fiber optik.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 12 DARI 44


o Power Over Ethernet atau PoE, selain untuk data transfer kabel network juga
dipakai untuk mengalirkan daya listrik kepada perangkat tertentu, PoE biasanya
dipakai untuk mengalirkan daya listrik ke perangkat seperti Wifi dan sebagainya.
• Dimensi dan daya listrik
Dimensi atau ukuran switch beragam mulai dari yang kecil dan ringan sampai yang
besar dan berat. Sesuaikan dengan kondisi rak yang akan digunakan untuk meletakkan
switch tersebut. Pastikan ada ruang yang cukup untuk menaruh switch dengan posisi
yang pas dan mudah dijangkau.
Daya listrik switch ada yang hanya menggunakan DC berdaya kecil sampai
menggunakan listrik AC yang berdaya listrik besar. Pastikan kebutuhan akan daya
listrik menjadi hal yang harus dipertimbangkan juga.

2. Menyesuaikan jumlah port dengan kebutuhan jaringan

Cara menyesuaikan jumlah port dengan kebutuhan jaringan didasarkan rancangan


jaringan yang akan dibuat, berapa host komputer (client) yang akan digunakan.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 13 DARI 44


BAGIAN 3

MEMASANG SWITCH PADA JARINGAN


Sebuah switch akan meneruskan lalu lintas secara default dan tidak perlu dikonfigurasi
secara eksplisit untuk beroperasi. Misalnya, dua host terkonfigurasi yang terhubung ke
switch baru yang sama akan dapat berkomunikasi. Terlepas dari perilaku default switch
baru, semua switch harus dikonfigurasi dan diamankan.

Tabel 1. Metode akses switch


Metode Deskripsi

Port manajemen fisik yang menyediakan akses out-of-band ke


perangkat Cisco. Akses out-of-band mengacu pada akses
melalui saluran manajemen khusus yang digunakan untuk tujuan

Console pemeliharaan perangkat saja. Keuntungan menggunakan port


konsol adalah T. Komputer yang menjalankan perangkat lunak
emulasi terminal dan kabel konsol khusus untuk
menghubungkan ke perangkat diperlukan untuk koneksi konsol.

Metode in-band dan direkomendasikan untuk membuat


sambungan CLI aman dari jarak jauh, melalui antarmuka virtual,
melalui jaringan. Tidak seperti koneksi konsol, koneksi SSH
memerlukan layanan jaringan aktif pada perangkat, termasuk
Secure Shell (SSH)
antarmuka aktif yang dikonfigurasi dengan alamat. Sebagian
besar versi Cisco IOS menyertakan server SSH dan klien SSH
yang dapat digunakan untuk membuat sesi SSH dengan
perangkat lain.

metode in-band yang tidak aman untuk membuat sesi CLI dari
jarak jauh, melalui antarmuka virtual, melalui jaringan. Tidak
seperti SSH, Telnet tidak menyediakan koneksi terenkripsi yang
aman dan hanya boleh digunakan di lingkungan lab. Otentikasi
Telnet
pengguna, kata sandi, dan perintah dikirim melalui jaringan
dalam bentuk teks biasa. Praktik terbaiknya adalah
menggunakan SSH, bukan Telnet. Cisco IOS mencakup server
Telnet dan klien Telnet.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 14 DARI 44


Ada beberapa program emulasi terminal yang dapat Anda gunakan untuk
menghubungkan ke perangkat jaringan baik dengan koneksi serial melalui port konsol,
atau dengan koneksi SSH/Telnet. Program ini memungkinkan Anda meningkatkan
produktivitas dengan menyesuaikan ukuran jendela, mengubah ukuran font, dan
mengubah skema warna.

• PuTTY

Gambar 1. Tampilan program emulasi PuTTY


• Tera Term

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 15 DARI 44


Gambar 2. Tampilan program emulasi Tera Term

• SecureCRT

Gambar 3. Tampilan program emulasi SecureCRT

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 16 DARI 44


1. Memasang switch dan perangkat pendukung

Switch jaringan untuk usaha rumahan atau kantor kecil biasanya berupa satu perangkat
yang berdiri sendiri, sedangkan Switch untuk jaringan yang lebih besar menggunakan rak
tersendiri. Untuk kabel ethernet nya bisa menggunakan kabel dengan spesifikasi Cat5
atau Cat6.

Berikut adalah langkah singkat untuk memasang switch jaringan:

1. Berikan Daya (listrik) ke Switch - Untuk Switch kelas rumahan atau kantor kecil yang
berdiri sendiri, kabel daya hanya tinggal dipasang ke stopkontak. Untuk Switch yang
menggunakan rak tersendiri, bisa menggunakan slot yang sudah disediakan untuk
menyambung kabel listrik.
2. Sambungkan Kabel Jaringan - Sambungkan kabel jaringan ke switch. Kabel jaringan
pada umumnya adalah kabel yang berasal dari modem. Ada baiknya sambungkan
kabel jaringan pada slot pertama di switch, sehingga mudah diidentifikasi saat
terjadi masalah pada jaringan.
3. Sambungkan Ke Perangkat Komputer - Pasang kabel Cat5 atau Cat6 di slot lainnya
pada switch, lalu sambungkan kabelnya ke perangkat komputer yang ingin anda
hubungkan ke jaringan. Untuk perangkat komputer berikutnya yang mau
disambungkan ke dalam jaringan, bisa menggunakan slot lainnya yang tersisa pada
switch.

Berbagai model router dan switch Cisco digunakan di semua jenis jaringan. Perangkat ini
dikelola menggunakan koneksi konsol lokal atau koneksi jarak jauh. Hampir semua
perangkat Cisco memiliki port konsol serial yang dapat disambungkan. Model baru yang
digunakan di lab ini, seperti Cisco 4221, juga memiliki port konsol USB.

Anda akan mempelajari cara mengakses perangkat Cisco melalui koneksi lokal langsung
ke port konsol, menggunakan program emulasi terminal yang disebut Tera Term. Anda
juga akan mempelajari cara mengkonfigurasi pengaturan port serial untuk koneksi konsol
Tera Term. Setelah Anda membuat koneksi konsol dengan perangkat Cisco, Anda dapat
menampilkan atau mengkonfigurasi pengaturan perangkat. Anda hanya akan
menampilkan setelan dan mengonfigurasi jam.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 17 DARI 44


Sumber Daya yang Diperlukan:

• 1 Router (Cisco 4221 dengan gambar universal Cisco IOS XE Release 16.9.3 atau yang
sebanding)
• 1 Switch (Cisco 2960 dengan Cisco IOS Release 15.0 (2) gambar lanbasek9 atau yang
sebanding)
• 1 PC (Windows dengan program emulasi terminal, seperti Tera Term)
• Kabel konsol Rollover (DB-9 ke RJ-45) untuk mengkonfigurasi switch atau router
melalui port konsol RJ-45
• Kabel Mini-USB untuk mengkonfigurasi router melalui port konsol USB

Langkah 1: Mengakses Cisco Switch melalui Serial Console Port


• Langkah 1.1: menghubungkan Cisco switch dengan computer menggunakan kabel
konsol rollover.
o Sambungkan kabel konsol rollover ke port konsol RJ-45 pada switch.
Hubungkan ujung kabel lainnya ke port COM serial di komputer.

Gambar 4. ilustrasi penyambungan kabel konsol rollover ke switch


o Nyalakan switch Cisco dan komputer.
• Langkah 1.2: Konfigurasikan Tera Term untuk membuat sesi konsol dengan switch.
Tera Term adalah program emulasi terminal. Program ini memungkinkan pengguna
untuk mengakses keluaran terminal dari beralih. Ini juga memungkinkan pengguna
untuk mengkonfigurasi switch.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 18 DARI 44


o Mulai Tera Term dengan mengklik tombol Windows Start yang terletak di task
bar. Cari Istilah Tera Term di bawah All Programs.
o Di kotak dialog New Connection, klik tombol tombol radio Serial. Pastikan
port COM yang benar dipilih dan klik OK untuk melanjutkan.
o Dari menu Setup Tera Term, pilih Serial port… untuk memverifikasi
pengaturan serial. Default Parameter untuk port konsol adalah 9600 baud,
8bit data, tanpa parity, 1 stop bit, dan tidak ada kontrol aliran. Itu Pengaturan
default Tera Term cocok dengan pengaturan port konsol untuk komunikasi
dengan switch Cisco IOS.
o Saat dapat melihat output terminal, maka siap untuk mengkonfigurasi switch
Cisco.
Langkah 2: Menampilkan dan mengkonfigurasi pengaturan perangkat dasar
• Langkah 2.1: Menampilkan switch IOS versi gambar
o Setelah switch menyelesaikan proses permulaannya, pesan berikut ini
ditampilkan. Masukkan n untuk melanjutkan.

Would you like to enter the initial configuration dialog? [yes/no]: n

o Saat Anda berada dalam mode EXEC pengguna, tampilkan versi IOS untuk
switch Anda

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 19 DARI 44


Switch> show version
Cisco IOS Software, C2960 Software (C2960-LANBASEK9-M), Version 15.0(2)SE, RELEASE
SOFTWARE (fc1)
Technical Support: http://www.cisco.com/techsupport
Copyright (c) 1986-2012 by Cisco Systems, Inc.
Compiled Sat 28-Jul-12 00:29 by prod_rel_team
ROM: Bootstrap program is C2960 boot loader
BOOTLDR: C2960 Boot Loader (C2960-HBOOT-M) Version 12.2(53r)SEY3, RELEASE SOFTWARE
(fc1)
Switch uptime is 2 minutes
System returned to ROM by power-on
System image file is "flash://c2960-lanbasek9-mz.150-2.SE.bin"
<output omitted>

• Langkah 2.2: konfigurasi clock


Saat mempelajari lebih lanjut tentang jaringan, Anda akan melihat bahwa
mengkonfigurasi waktu yang tepat pada switch Cisco dapat membantu saat Anda
memecahkan masalah. Langkah-langkah berikut mengkonfigurasi jam internal
switch secara manual:
o Menampilkan pengaturan jam saat ini.

Switch> show clock

*00:30:05.261 UTC Mon Mar 1 1993

o Pengaturan jam diubah dari dalam mode EXEC yang diistimewakan. Masuk
ke mode EXEC istimewa dengan mengetik enable pada prompt mode EXEC
pengguna.

Switch> enable

o Konfigurasikan pengaturan jam. Tanda tanya (?) Memberikan bantuan dan


memungkinkan Anda untuk menentukan masukan yang diharapkan untuk

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 20 DARI 44


mengkonfigurasi waktu, tanggal, dan tahun saat ini. Tekan Enter untuk
menyelesaikan jam konfigurasi.

Switch# clock set ?


hh:mm:ss Current Time
Switch# clock set 15:08:00 ?
<1-31> Day of the month
MONTH Month of the year
Switch# clock set 15:08:00 Oct 26 ?
<1993-2035> Year
Switch# clock set 15:08:00 Oct 26 2012
Switch#
*Oct 26 15:08:00.000: %SYS-6-CLOCKUPDATE: System clock has been updated from 00:31:43
UTC Mon Mar 1 1993 to 15:08:00 UTC Fri Oct 26 2012, configured from console by
console.

o Masukkan perintah show clock untuk memverifikasi bahwa pengaturan jam


telah diperbarui.

Switch# show clock


15:08:07.205 UTC Fri Oct 26 2012

Langkah 3: Akses router Cisco menggunakan kabel konsol mini-USB.


• Langkah 3.1: Mengatur koneksi fisik dengan kabel konsol mini-USB
o Sambungkan kabel mini-USB ke port konsol mini-USB di router. Hubungkan
ujung kabel lainnya ke Port USB di komputer.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 21 DARI 44


Gambar 5. Ilustrasi sambungan kabel mini-USB ke port konsol mini-USB router

o Nyalakan router Cisco dan komputer


• Langkah 3.2: Verifikasi USB sudah siap
Jika menggunakan PC berbasis Microsoft Windows dan indikator LED port konsol
USB (berlabel EN) melakukannya tidak berubah menjadi hijau, harap instal driver
konsol USB Cisco. Driver USB harus diinstal sebelum menyambungkan PC berbasis
Microsoft Windows ke perangkat Cisco IOS dengan kabel USB.
Jika indikator LED untuk port konsol USB telah berubah hijau, port konsol USB siap
untuk diakses
• Langkah 3.3:
Jika menggunakan PC Microsoft Windows 7, mungkin perlu melakukan langkah-
langkah berikut untuk mengaktifkan port COM:
o Klik ikon Windows Start untuk mengakses Control Panel.
o Buka Device Manager.
o Klik Ports (COM & LPT) untuk mengembangkannya. Klik kanan ikon USB Serial
Port dan pilih Update Driver Software.
o Pilih Browse my computer for driver software.
o Pilih Let me pick from a list of device drivers on my computer dan klik Next.
o Pilih driver Cisco Serial dan klik Next.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 22 DARI 44


o Catat nomor port yang ditetapkan di bagian atas jendela. Dalam contoh ini,
COM 5 digunakan untuk komunikasi dengan router. Klik Close.
o Buka Tera Term. Klik tombol radio Serial dan pilih port serial yang sesuai, yaitu
Port COM5: Cisco Serial (COM 5) dalam contoh ini. Porta ini sekarang harus
tersedia untuk komunikasi dengan router. Klik OK

Tabel 2. Ringkasan interface router

Router Ethernet Interface Ethernet Interface Serial Interface Serial Interface


Model #1 #2 #1 #2

Fast Ethernet 0/0 Fast Ethernet 0/1 Serial 0/0/0 Serial 0/0/1
1800
(F0/0) (F0/1) (S0/0/0) (S0/0/1)

Gigabit Ethernet Gigabit Ethernet 0/1 Serial 0/0/0 Serial 0/0/1


1900
0/0 (G0/0) (G0/1) (S0/0/0) (S0/0/1)

Fast Ethernet 0/0 Fast Ethernet 0/1 Serial 0/1/0 Serial 0/1/1
2801
(F0/0) (F0/1) (S0/1/0) (S0/1/1)

Fast Ethernet 0/0 Fast Ethernet 0/1 Serial 0/0/0 Serial 0/0/1
2811
(F0/0) (F0/1) (S0/0/0) (S0/0/1)

Gigabit Ethernet Gigabit Ethernet 0/1 Serial 0/0/0 Serial 0/0/1


2900
0/0 (G0/0) (G0/1) (S0/0/0) (S0/0/1)

Gigabit Ethernet Gigabit Ethernet Serial 0/1/0 Serial 0/1/1


4221
0/0/0 (G0/0/0) 0/0/1 (G0/0/1) (S0/1/0) (S0/1/1)

Gigabit Ethernet Gigabit Ethernet Serial 0/1/0 Serial 0/1/1


4300
0/0/0 (G0/0/0) 0/0/1 (G0/0/1) (S0/1/0) (S0/1/1)

2. Membuat hubungan antar switch atau perangkat jaringan

Implementasi konektivitias dasar

Tabel 3. Tabel pengalamatan


Perangkat Interface IP Address Subnet Mask

S1 VLAN 1 192.168.1.253 255.255.255.0

S2 VLAN 2 198.168.1.254 255.255.255.0

PC 1 NIC 192.168.1.1 255.255.255.0

PC 2 NIC 192.168.1.2 255.255.255.0

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 23 DARI 44


Gambar 6. Topologi konektivitas dasar switch

Dalam sub-bab ini, Anda akan membuat konfigurasi switch dasar terlebih dahulu.
Kemudian, Anda akan mengimplementasikan konektivitas dasar dengan mengkonfigurasi
alamat IP pada switch dan PC. Ketika konfigurasi pengalamatan IP selesai, Anda akan
menggunakan nya di berbagai perintah acara untuk memverifikasi konfigurasi dan
gunakan perintah ping untuk memverifikasi dasar konektivitas antar perangkat.

Langkah 1: Melakukan konfigurasi dasar pada S1 dan S2


• Langkah 1.1: konfigurasi S1 dengan hostname
o Klik S1 lalu klik tab CLI.
o Masukkan perintah yang benar untuk mengkonfigurasi hostname sebagai S1.
• Langkah 1.2: Konfigurasikan konsol dan sandi mode EXEC dengan hak istimewa
yang dienkripsi.
o Gunakan cisco untuk kata sandi konsol.
o Gunakan kelas untuk sandi mode EXEC yang diistimewakan.
• Langkah 1.3: Verifikasi konfigurasi kata sandi untuk S1.
Pertanyaan: Bagaimana Anda dapat memverifikasi bahwa kedua kata sandi tersebut
dikonfigurasi dengan benar?
• Langkah 1.4: Konfigurasikan MOTD banner.
Gunakan teks banner yang sesuai untuk memperingatkan akses tidak sah. Teks
berikut adalah contohnya:
Authorized access only. Violators will be prosecuted to the full extent of the law

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 24 DARI 44


• Langkah 1.5: Simpan file konfigurasi ke NVRAM.
Pertanyaan: Perintah mana yang Anda keluarkan untuk menyelesaikan langkah ini?
• Langkah 1.6: Ulangi Langkah 1 – 5 untuk S2.

Langkah 2: Konfigurasi komputer


• Langkah 2.1: Konfigurasi kedua PC dengan alamat IP.
o Klik PC1 dan kemudian klik tab Desktop.
o Klik Konfigurasi IP. Pada Tabel Pengalamatan di atas, Anda dapat melihat
bahwa alamat IP untuk PC1 adalah 192.168.1.1 dan subnet mask 255.255.255.0.
Masukkan informasi ini untuk PC1 di Konfigurasi IP jendela.
o Ulangi langkah Step 1 untuk PC2.
• Langkah 2.2: Menguji konektivitas ke switch.
o Klik PC1. Tutup jendela Konfigurasi IP jika masih terbuka. Di tab Desktop, klik
Command Prompt.
o Ketik perintah ping dan alamat IP untuk S1 dan tekan Enter.

Packet Tracer PC Command Line 1.0

PC> ping 192.168.1.253

Langkah 3: Konfigurasi antarmuka manajemen switch


Switch dapat digunakan sebagai perangkat plug-and-play. Ini berarti bahwa mereka tidak
perlu dikonfigurasikan untuk mereka bekerja. Mengalihkan informasi dari satu port ke port
lain berdasarkan alamat MAC.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 25 DARI 44


S1# configure terminal

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

S1(config)# interface vlan 1

S1(config-if)# ip address 192.168.1.253 255.255.255.0

S1(config-if)# no shutdown

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Vlan1, changed state to up

S1(config-if)#

S1(config-if)# exit

• Langkah 3.2: Konfigurasi S2 dengan alamat IP.


Gunakan informasi dalam Tabel Pengalamatan untuk mengkonfigurasi S2 dengan
alamat IP.
• Langkah 3.3: Verifikasi konfigurasi alamat IP pada S1 dan S2.
Gunakan perintah singkat show ip interface untuk menampilkan alamat IP dan status
semua port switch dan antarmuka. Anda juga dapat menggunakan perintah show
running-config.
• Langkah 3.4: Simpan konfigurasi untuk S1 dan S2 ke NVRAM.
Pertanyaan: Perintah mana yang digunakan untuk menyimpan file konfigurasi
dalam RAM ke NVRAM?
• Langkah 3.5: Konektivitas jaringan dapat diverifikasi menggunakan perintah ping.
Sangatlah penting bahwa konektivitas ada di seluruh jaringan. Tindakan korektif
harus dilakukan jika terjadi kegagalan. Ping S1 dan S2 dari PC1 dan PC2.
o Klik PC1 dan kemudian klik tab Desktop.
o Klik Prompt Perintah.
o Ping alamat IP untuk PC2.
o Ping alamat IP untuk S1.
o Ping alamat IP untuk S2.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 26 DARI 44


3. Mengkonfigurasi switch berdasarkan kebutuhan jaringan

Dalam mengkonfigurasi switch, Anda akan melakukan konfigurasi dasar switch. Lalu, Anda
akan mengamankan akses ke command-line interface (CLI) dan port konsol menggunakan
sandi teks biasa dan terenkripsi. Anda juga akan belajar caranya konfigurasikan pesan
untuk pengguna yang masuk ke switch. Pesan banner ini juga digunakan untuk
memperingatkan pengguna yang tidak dapat akses dilarang masuk.

Langkah 1: Verifikasi konfigurasi Default Switch


• Langkah 1.1: Masuk ke mode EXEC previlege.
Anda dapat mengakses semua perintah switch dari mode EXEC privilege. Namun,
karena banyak yang diistimewakan perintah mengkonfigurasi parameter operasi,
akses istimewa harus dilindungi kata sandi untuk mencegah penggunaan yang tidak
sah.
Set perintah EXEC previlege mencakup perintah yang tersedia pada user dalam
mode EXEC, banyak tambahan perintah, dan perintah configure yang digunakan
untuk mengakses mode konfigurasi.
o Klik S1 dan kemudian tab CLI. Tekan enter.
o Masuk ke mode EXEC istimewa dengan memasukkan perintah aktifkan:

Switch> enable

Switch#

• Langkah 1.2: Periksa konfigurasi switch saat ini.


Masukkan perintah show running-config.

Switch# show running-config

Jawab pertanyaan berikut:


o Berapa banyak interface Fast Ethernet yang dimiliki switch?
o Berapa banyak interface Gigabit Ethernet yang dimiliki switch?
o Berapa kisaran nilai yang ditampilkan untuk garis vty?

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 27 DARI 44


o Perintah mana yang akan menampilkan konten saat ini dari non-volatile
random-access memory (NVRAM)?
o Mengapa switch merespons dengan "startup-config is not present?"

Langkah 2: Konfigurasi dasar switch


• Langkah 1: Tetapkan nama untuk sebuah switch.
Untuk mengonfigurasi parameter pada switch, Anda mungkin diminta untuk
berpindah di antara berbagai mode konfigurasi. Perhatikan bagaimana prompt
berubah saat Anda menavigasi melalui switch.

Switch# configure terminal


Switch(config)# hostname S1
S1(config)# exit
S1#

• Langkah 2: Mengamankan akses ke jalur konsol.


Untuk mengamankan akses ke jalur konsol, akses mode baris-konfigurasi dan setel
kata sandi konsol ke letmein.

S1# configure terminal


Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
S1(config)# line console 0
S1(config-line)# password letmein
S1(config-line)# login
S1(config-line)# exit
S1(config)# exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
S1#

• Langkah 3: Verifikasi bahwa akses konsol sudah aman.


Keluar dari mode previlege untuk memverifikasi bahwa sandi port konsol berlaku.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 28 DARI 44


S1# exit
Switch con0 is now available
Press RETURN to get started.

User Access Verification


Password:
S1>

• Langkah 4: Akses mode hak istimewa aman.


Atur sandi aktifkan ke c1$c0. Kata sandi ini melindungi akses ke mode istimewa.

S1> enable
S1# configure terminal
S1(config)# enable password c1$c0
S1(config)# exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
S1#

• Langkah 5: Verifikasi bahwa akses mode istimewa aman.


o Masukkan kembali perintah exit untuk keluar dari switch.
o Tekan <Enter> dan Anda sekarang akan dimintai kata sandi:

User Access Verification


Password:

o Kata sandi pertama adalah kata sandi konsol yang Anda konfigurasikan untuk
line con 0. Masukkan kata sandi ini untuk kembali ke mode pengguna EXEC.
o Masukkan perintah untuk mengakses mode hak istimewa.
o Masukkan kata sandi kedua yang Anda konfigurasikan untuk melindungi
mode EXEC yang diistimewakan.
o Verifikasi konfigurasi Anda dengan memeriksa konten file konfigurasi yang
sedang berjalan:

S1# show running-config

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 29 DARI 44


• Langkah 6: Konfigurasikan kata sandi terenkripsi untuk mengamankan akses ke
mode previlege
enable password harus diganti dengan kata sandi rahasia terenkripsi yang lebih baru
menggunakan enable secret. Setel aktifkan sandi rahasia menjadi itsasecret.

S1# config t
S1(config)# enable secret itsasecret
S1(config)# exit
S1#

• Langkah 7: Verifikasi bahwa aktifkan sandi rahasia telah ditambahkan ke file


konfigurasi.
Masukkan perintah show running-config lagi untuk memverifikasi bahwa sandi
rahasia aktifkan baru dikonfigurasi

S1# show run

• Langkah 8: Enkripsi password enable dan konsol.


Seperti yang Anda perhatikan di Step 7, sandi enable secret dienkripsi, tetapi enable
dan console kata sandi masih dalam teks biasa. Sekarang kita akan mengenkripsi
kata sandi teks biasa ini menggunakan layanan perintah service password-
encryption.

S1# config terminal


S1(config)# service password-encryption
S1(config)# exit

Langkah 3: Konfigurasi banner MOTD


• Langkah 1: Konfigurasikan spanduk pesan hari ini (MOTD).
Set perintah Cisco IOS menyertakan fitur yang memungkinkan Anda
mengonfigurasi pesan yang dicatat siapa pun ke switch melihat. Pesan ini disebut
pesan hari ini, atau spanduk MOTD. Lampirkan spanduk teks dalam kutipan atau

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 30 DARI 44


gunakan pembatas yang berbeda dari karakter apa pun yang muncul dalam string
MOTD.

S1# config t
S1(config)# banner motd "This is a secure system. Authorized Access Only!"
S1(config)# exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
S1#

Langkah 4: Simpan dan verifikasi file konfigurasi ke NVRAM


• Step 1: Verifikasi bahwa konfigurasi akurat menggunakan perintah show run.
Simpan file konfigurasi. Anda telah menyelesaikan konfigurasi dasar switch.
Sekarang buat cadangan menjalankan file konfigurasi ke NVRAM untuk memastikan
bahwa perubahan yang dibuat tidak hilang jika sistem di-boot ulang atau
kehilangan kekuatan.

S1# copy running-config startup-config


Destination filename [startup-config]?[Enter]
Building configuration...
[OK]

Langkah 5: Konfigurasi S2
Anda telah menyelesaikan konfigurasi di S1. Anda sekarang akan mengkonfigurasi
S2. Jika Anda tidak dapat mengingat perintah, lihat Bagian 1 hingga 4 untuk bantuan.
Konfigurasi S2 dengan parameter berikut:
o Buka Jendela Konfigurasi untuk S2
o Nama perangkat: S2
o Lindungi akses ke konsol menggunakan kata sandi letmein.
o Konfigurasikan sandi aktifkan c1$c0 dan aktifkan sandi itsasecret.
o Konfigurasikan pesan yang sesuai untuk mereka yang masuk ke switch.
o Enkripsi semua kata sandi teks biasa.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 31 DARI 44


o Pastikan konfigurasi sudah benar.
o Simpan file konfigurasi untuk menghindari kehilangan jika switch dimatikan.

4. Menempatkan switch di area yang aman

Akomodasi Perangkat Jaringan


Berapa pun ukuran jaringannya, akomodasi harus disediakan untuk server jaringan,
perangkat switching, dan unit catu daya yang tidak pernah terputus. Peralatan ini sangat
penting untuk pengoperasian jaringan dan mahal untuk diganti atau diperbaiki, sehingga
harus ditempatkan di lokasi yang aman untuk mencegah pencurian atau kerusakan.
Idealnya, rak peralatan atau lemari yang dirancang untuk tujuan mengakomodasi
peralatan jaringan harus digunakan.

Rak adalah selungkup berbingkai terbuka tempat peralatan dapat dipasang untuk
menyediakan akses serba guna, sedangkan kabinet adalah selungkup berpanel dengan
pintu. Kedua jenis penutup menyediakan dua (atau terkadang empat) rel vertikal (atau
dudukan panel) dengan lubang pemasangan secara berkala di mana peralatan (atau rak
peralatan) dapat dipasang. Sebagian besar rak dirancang untuk menampung peralatan
dengan lebar 19 "(48,3 cm), meskipun kadang-kadang digunakan rak 24" dan lebih lebar,
dan tinggi serta kedalaman dapat bervariasi dari satu ruang ke ruang lain. Ketinggian
berkisar dari 39 "(99.1 cm) sampai 87" (221 cm).

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 32 DARI 44


Gambar 7. Perangkat jaringan yang disimpan dalam rak 19inch

Stabilitas tambahan dari kabinet mungkin menjadi keuntungan jika barang-barang besar
atau berat akan ditampung. Kabinet juga memberikan perlindungan terhadap faktor
lingkungan seperti debu, dan secara inheren lebih aman daripada rak terbuka. Di sisi lain,
jika sering diperlukan akses serba guna ke peralatan, atau jika ventilasi menjadi masalah
karena panas yang dihasilkan, rak terbuka mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.
Sebaiknya periksa spesifikasi pabrikan sebelum memasang peralatan apa pun untuk
memastikan bahwa akomodasi yang dipilih akan menyediakan lingkungan operasi yang
sesuai. Peralatan yang harus ditempatkan di area yang dapat diakses oleh umum harus
disimpan dalam lemari yang dapat dikunci. Jika peralatan akan menghasilkan banyak
panas, kabinet harus dilengkapi dengan kipas pendingin.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 33 DARI 44


Gambar 8. Akomodasi perangkat jaringan berupa rak, cabinet, leveling kaki, dan roda

Rak dan lemari tersedia dalam berbagai ukuran, dan dapat berdiri sendiri atau dipasang di
dinding. Penutup yang berdiri bebas harus dibaut ke lantai atau dinding untuk stabilitas
tambahan. Penutup biasanya dibeli sebelum dirakit dan dilas bersama untuk stabilitas,
meskipun versi baut-bersama yang lebih murah mungkin tersedia. Saat memilih penutup,
pertimbangkan dimensi, berat, dan jenis peralatan yang akan ditampung. Tambahan
opsional yang mungkin tersedia untuk rak dan kabinet termasuk unit rak tetap atau tarik,
baki keyboard, kipas pendingin, strip distribusi daya, dan unit catu daya tak terputus (UPS).
Kaki perata biasanya disediakan, dan kastor sering tersedia untuk memungkinkan unit
dipindahkan.

Lokasi selungkup peralatan harus sedemikian rupa sehingga ada akses yang memadai ke
peralatan untuk tujuan pemeliharaan, dan dengan pertimbangan diberikan pada peraturan
kesehatan dan keselamatan. Kandang tidak boleh menjadi penghalang bagi pergerakan
personel atau memblokir akses ke pintu keluar darurat. Baik selungkup dipasang di dinding
atau berdiri bebas, infrastruktur bangunan harus mampu mendukung selungkup dan
peralatan yang akan dipasang di dalamnya. Penutup yang berdiri bebas harus dibaut ke
lantai atau dinding.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 34 DARI 44


Posisi dan Pemasangan Perangkat Jaringan
Peralatan dipasang di rak atau kabinet menggunakan strip logam vertikal paralel, di font
rak, yang disebut rel. Strip tersebut memiliki lebar 0,625 inci (15,9 mm), dan dipisahkan oleh
celah 17,75 inci (451 mm), memberikan lebar rak keseluruhan 19 inci (480mm). Setiap strip
memiliki lubang secara berkala, sehingga sepasang lubang horizontal memiliki jarak pusat-
ke-pusat 18,3 inci (460mm). Secara vertikal, lubang disusun dalam tiga set berulang,
dengan jarak tengah ke tengah 0,5 inci (13 mm), 0,625 inci (15,9 mm), 0,625 inci (15,9 mm).
Pola lubang berulang setiap 1,75 inci (44mm). Rak dibagi menjadi beberapa wilayah dengan
tinggi 1,75 inci (atau 44 mm), di dalamnya terdapat tiga pasang lubang dalam pola simetris
vertikal, dengan lubang di tengah 0,25 inci (6,4 mm), 0,875 inci (22,225 mm), dan 1,5 inci.
(38mm) dari atas atau bawah wilayah. Wilayah seperti itu umumnya dikenal sebagai "U"
(untuk unit), dan ketinggian di dalam rak diukur menggunakan unit ini.

Gambar 9. Tampilan jarak dekat dari rel vertikal di dalam penutup yang menunjukkan
lubang pemasangan

Peralatan pemasangan di rak dirancang untuk menempati beberapa bilangan bulat dari U.
Komputer pemasangan di rak, misalnya, paling sering memiliki tinggi 1U atau 2U.

Rak dengan lubang persegi biasa biasa digunakan. Mereka memungkinkan pemasangan
tanpa baut, tetapi dapat disesuaikan untuk digunakan dengan baut dengan menggunakan
mur kandang (kandang baja pegas dirancang untuk dijepit ke lubang pemasangan persegi,
dengan mur penahan di dalamnya). Peralatan biasanya dipasang dengan membaut panel
depan peralatan ke rak. Untuk alat berat, dukungan tambahan mungkin diperlukan di

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 35 DARI 44


bagian belakang unit, dalam hal ini sepasang rel kedua dapat digunakan. Jarak antara rel
depan dan belakang bervariasi, tetapi tipikal 800 mm. Strip pemasangan biasanya terbuat
dari baja, dengan ketebalan sekitar 2 mm. Pemasangan alat berat seringkali lebih mudah
jika dapat dimasukkan ke dalam penutup pada rel horizontal yang dipasang di dalam
penutup, dan kemudian secara opsional dibaut ke rak untuk mencegah gerakan. Sebagian
besar peralatan yang dipasang di rak dilengkapi dengan kit pemasangan yang akan
mencakup mur, baut dan braket yang diperlukan, dll.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 36 DARI 44


BAGIAN 4

MENGUJI SWITCH PADA JARINGAN


1. Menguji dan memastikan perangkat switch terhubung berdasarkan
petunjuk pengujian

Menguji latensi jaringan dengan Ping dan Traceroute

Untuk mendapatkan statistik latensi jaringan yang realistis, aktivitas ini harus dilakukan
pada jaringan langsung. Pastikan untuk periksa dengan instruktur Anda untuk setiap
batasan keamanan lokal terhadap penggunaan perintah ping di jaringan. Tujuan dari
pengujian ini adalah untuk mengukur dan mengevaluasi latensi jaringan dari waktu ke
waktu dan selama periode yang berbeda hari untuk mengambil sampel perwakilan dari
aktivitas jaringan yang khas. Ini akan dicapai dengan menganalisis penundaan
pengembalian dari komputer yang jauh dengan perintah ping. Waktu tunda
pengembalian, diukur dalam milidetik, akan diringkas dengan menghitung latensi rata-
rata (rata-rata) dan rentang (maksimum dan minimum) dari waktu tunda.

Langkah 1: Gunakan Ping untuk Mendokumentasikan Latensi Jaringan


• Langkah 1: Verifikasi konektivitas
Ping situs web Regional Internet Registry (RIR) berikut untuk memverifikasi
konektivitas:

C:\Users\User1> ping www.lacnic.net


C:\Users\User1> ping www.afrinic.net
C:\Users\User1> ping www.apnic.net

• Langkah 2: Anda akan mengumpulkan jumlah data yang cukup untuk menghitung
statistik pada keluaran ping dengan mengirimkan 25 echo request ke setiap alamat
yang tercantum di Step 1. Langkah ini mungkin memerlukan hak akses administratif,
tergantung pada sistem operasi di perangkat Anda. Catat hasil untuk setiap situs
web ke file teks.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 37 DARI 44


o Pada prompt perintah, ketik ping untuk mendaftar opsi yang tersedia.

C:\Users\User1> ping

o Menggunakan perintah ping dengan opsi hitungan, Anda dapat mengirim 25


echo request ke tujuan sebagai diilustrasikan di bawah ini. Selanjutnya akan
membuat file teks dengan nama file arin.txt di direktori saat ini. Ini file teks
akan berisi hasil echo request.

C:\Users\User1> ping –n 25 www.lacnic.net > lacnic.txt

o Ulangi perintah ping untuk situs web lain

C:\Users\User1> ping –n 25 www.afrinic.net > afrinic.txt


C:\Users\User1> ping –n 25 www.apnic.net > apnic.txt

• Langkah 3: Verifikasi kumpulan data


Untuk memverifikasi bahwa file telah dibuat, gunakan perintah dir untuk membuat
daftar file di direktori. Juga wildcard * dapat digunakan untuk memfilter file teks
saja.

C:\Users\User1> dir *.txt


Volume in drive C is OS
Volume Serial Number is 0A97-D265

Directory of C:\Users\User1

02/07/2013 12:59 PM 1,642 afrinic.txt


02/07/2013 01:00 PM 1,615 apnic.txt
02/07/2013 12:58 PM 1,589 lacnic.txt

Untuk melihat hasil di file yang dibuat, gunakan perintah more di command prompt.

C:\Users\User1> more lacnic.txt

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 38 DARI 44


Dokumentasikan hasilnya seperti pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil pengujian menggunakan ping

Minimum Maximum Average

www.afrinic.net

www.apnic.net

www.lacnic.net

Langkah 2: Gunakan Traceroute untuk mendokumentasikan latensi jaringan


Rute yang dilacak dapat melalui banyak lompatan dan sejumlah ISP yang berbeda
tergantung pada ukuran file ISP dan lokasi host sumber dan tujuan. Perintah traceroute
juga dapat digunakan untuk amati latensi jaringan. Di Bagian 2, perintah tracert digunakan
untuk melacak jalur ke tujuan yang sama di Bagian 1. Perintah tracert adalah versi Windows
dari perintah traceroute.

Perintah tracert menggunakan paket Exceed ICMP TTL dan balasan echo ICMP untuk
melacak jalur.

• Langkah 1: Gunakan perintah tracert dan rekam hasilnya ke dalam text file
Salin perintah berikut untuk membuat file traceroute:

C:\Users\User1> tracert www.lacnic.net > traceroute_lacnic.txt


C:\Users\User1> tracert www.afrinic.net > traceroute_afrinic.txt
C:\Users\User1> tracert www.apnic.net > traceroute_apnic.txt

• Langkah 2: Gunakan perintah more untuk memeriksa jalur yang dilacak


o Gunakan perintah more untuk mengakses konten file-file ini:

C:\Users\User1> more traceroute_arin.txt

Dalam contoh ini, butuh waktu kurang dari 1 md untuk menerima balasan dari
gateway default (192.168.0.1). Dalam lompatan hitungan 6, perjalanan pulang
pergi ke 4.28.58.177 memakan waktu rata-rata 37 ms. Untuk perjalanan pulang

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 39 DARI 44


pergi ke tujuan akhir di www.lacnic .net membutuhkan waktu rata-rata 225
ms. Antara jalur 8 dan 9, ada lebih banyak penundaan jaringan yang
ditunjukkan oleh peningkatan waktu perjalanan pulang pergi dari sebuah
rata-rata 78 ms sampai 298 ms
o Lakukan analisis yang sama dengan hasil tracert lainnya.

• Langkah 3: Memperpanjang Traceroute


Meskipun traceroute memiliki implementasi yang berbeda bergantung pada
platformnya, semua versi mengizinkan pengguna untuk menyesuaikan perilakunya.
Di Windows ini dapat dilakukan dengan menyediakan opsi dan switch di tracert
garis komando
o Reverse resolusi nama (menyelesaikan alamat IP ke nama domain) dapat
menambah penundaan pada hasil tracert dan menghasilkan hasil yang tidak
akurat. Untuk memastikan tracert tidak mencoba membalikkan alamat IP
hop, tambahkan opsi –d ke baris perintah tracert:

C:\Users\User1> tracert –d www.lacnic.net > traceroute_d_lacnic.txt


C:\Users\User1> tracert –d www.afrinic.net > traceroute_d_afrinic.txt
C:\Users\User1> tracert –d www.apnic.net > traceroute_d_apnic.txt

• Gunakan perintah more untuk mengakses konten file-file ini:

C:\Users\User1> more traceroute_d_lacnic.txt

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 40 DARI 44


GLOSSARY

Tabel 5. Daftar istilah


Istilah Definisi

program yang memungkinkan pengguna mengetik perintah


Command-line Interface (CLI) teks yang memerintahkan komputer untuk melakukan tugas
tertentu.

model jaringan yang secara logis membagi jaringan menjadi


beberapa VLAN yang berbeda. VLAN tidak terbatas pada
Virtual LAN (VLAN)
kondisi jaringan fisik seperti LAN. VLAN dapat dikonfigurasi
dalam praktek tanpa harus memeriksa kondisi perangkat.

berfungsi sebagai identitas deskripsi dari sistem device yang


akan kita konfigurasikan. Biasanya isi dari Banner MOTD ini
MOTD Banner berupa peringatan terhadap pengguna lain yang bukan
merupakan tim IT atau Teknisi yang melakukan konfigurasi
terhadap perangkat tersebut.

Interpreter Service dari Cisco IOS yang berisi perintah untuk


kemudian digunakan dalam CLI. EXEC pada Cisco IOS dibagi

Command executive (EXEC) menjadi dua level akses, yaitu user EXEC mode dan
privileged EXEC mode. Privileged EXEC mode juga dikenal
sebagai enable mode.

Non-Vollatile Random Access jenis Random Access Memory (RAM) yang menyimpan
Memory (NVRAM) informasinya ketika daya dimatikan.

komponen jaringan komputer yang berfungsi untuk


menghubungkan beberapa perangkat komputer agar dapat
Switch
melakukan pertukaran paket, baik menerima, memproses,
dan meneruskan data ke perangkat yang dituju

alamat fisik sebuah antar-muka jaringan yang sifatnya unik


MAC Address
dan berfungsi sebagai identitas bagi perangkat tersebut.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 41 DARI 44


mekanisme yang mengizinkan sebuah komputer untuk

Port mendukung beberapa sesi koneksi dengan komputer lainnya


dan program di dalam jaringan.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 42 DARI 44


RINGKASAN
Konfigurasi switch pada jaringan mencakup menentukan spesifikasi perangkat switch,
memilih switch yang tepat, memasang dan menguji switch pada jaringan.

Pada tahap menentukan spesifikasi perangkat switch, hal yang harus dilakukan adalah
menyesuaikan kapasitas perangkat jaringan dan menetapkan tipe dan jumlah switch
berdasarkan kebutuhan bisnis saat ini.

Dalam memilih switch yang tepat, hal yang harus dilakukan adalah memilih switch dengan
fitur yang tepat dan menyesuaikan jumlah port berdasarkan kebutuhan jaringan.

Pada tahap memasang switch pada jaringan, hal yang harus dilakukan adalah memasang
switch dan perangkat jaringan dengan menggunakan kabel console. Lalu, membuat
koneksi antar perangkat switch dengan jaringan, mengkonfigurasi switch, dan
menempatkan switch sesuai dengan prosedur penempatan perangkat jaringan.

Pengujian switch dan verifikasi konektivitas dilakukan dengan menguji latensi jaringan
melalui ping dan traceroute.

Copyright © 2021 – KEMNAKER HALAMAN 43 DARI 44


Didukung Oleh:

Anda mungkin juga menyukai