PENGENALAN........................................................................................................................ 3
1. Elemen Kompetensi ................................................................................................................................... 3
2. Durasi Jam Pelatihan .................................................................................................................................. 3
3. Capaian Unit Kompetensi .......................................................................................................................... 3
4. Kriteria Capaian ........................................................................................................................................... 4
5. Pokok Pembahasan .................................................................................................................................... 5
GLOSSARY .......................................................................................................................... 41
RINGKASAN ........................................................................................................................ 43
1. Elemen Kompetensi
Kompetensi yang harus peserta miliki setelah mempelajari ini adalah sebagai berikut:
Memasang switch
Durasi jam pelatihan pada modul ini dibagi menjadi dua, yaitu:
Setelah mempelajari modul ini, peserta diharapkan dapat memiliki kemampuan sebagai
berikut:
4. Kriteria Capaian
7. Dapat menjelaskan cara membuat hubungan antar switch atau perangkat jaringan
dengan menyambungkan kabel jaringan.
16. Mampu menghubungkan perangkat switch dengan perangkat jaringan yang lain.
20. Mampu menghubungkan perangkat switch dengan perangkat jaringan yang lain.
5. Pokok Pembahasan
Kunci penting dalam dunia pengolahan data dan informasi masa kini adalah apa yang
disebut jaringan atau networking. Betapa pentingnya sebuah terminal dalam sebuah
jaringan lokal, Local Area Network (LAN), karena dibalik itu terdapat ribuan komputer lain
dengan ribuan orang lain yang berada di sebuah perusahaan besar. Di abad 21, dimana
sistem jaringan tak lagi hanya akan melayani sebuah mesin besar saja sebaliknya jaringan-
jaringan akan merupakan sarana bantu yang memungkinkan sebuah organisasi besar
untuk melakukan penyesuaian yang sesuai antara kebutuhan informasi dengan besarnya
aplikasi serta investasi perangkat keras dan lunaknya.
Kapasitas jaringan adalah rasio jaringan yang disediakan dengan jumlah pelanggannya.
Jika rasio jaringan dengan pengguna internet service provider (ISP) tinggi maka akan
mempengaruhi kecepatan akses. Menyesuaikan kapasitas jaringan tidak terlepas dari
manajemen kapasitas teknologi informasi.
• Semua perlengkapan jaringan seperti LAN, Wide Area Network (WAN), bridge, router.
Melalui sasaran bisnis yang telah ditetapkan atau melakukan pemeriksaan terhadap
penerapan sistem jaringan yang saat ini digunakan, dapat diketahui apa yang saat ini
menjadi kebutuhan para pengguna jaringan, serta kebutuhan yang akan terjadi di masa
datang. Sebuah desain jaringan akan menyediakan sebuah solusi teknis yang bersifat
menyeluruh yang didasarkan atas sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
Sebuah perusahaan akan menghitung kapasitas server yang dibutuhkan ke depan. Posisi
eksisting adalah jumlah pegawai 1000 orang, penambahan jumlah pegawai per tahun 25
orang. Lalu, tren jumlah rata-rata setiap orang mendapatkan email per hari 100 email/hari,
tren jumlah rata-rata orang mengakses/membuka email (20 kali/hari), tren jumlah rata-
rata orang mengirim email (50kali/hari), serta response time 3 detik.
Guna menghitung perkiraan kapasitas bandwith yang dibutuhkan, maka kita perlu
mengukur tiga komponen utama yaitu jumlah operasi per user per detik, jumlah operasi
per detik, serta kapasitas bandwidth. Rumusan jumlah operasi per user per detik = jumlah
operasi per user per hari dibagi (jumlah rata-rata jam aktif per hari x 3.600 detik).
𝒂 = 𝒃 × 𝒄,
dimana,
𝒅 = 𝒆 × 𝒇,
dimana,
𝒅 = Kapasitas bandwidth
Selanjutnya kita ukur latensi (overhead) diasumsikan 0,1 s berdasarkan experience, client
processing time diabaikan, email server processing time diasumsikan maksimal 2,5s
ditentukan oleh user, sehingga network time sisanya 0,4 s. Kemudian, beban jaringan
untuk satu operasi yang dibutuhkan adalah network time per operasi 0,4 detik dengan
data size yang harus dikirim (Web Page Size) per operasi = 914,95kb.
Kesimpulan awal bahwa beban jaringan untuk 1 operasi adalah 286 kB/s untuk
mendapatkan performansi response time yang cukup untuk 1 kali operasi.
• Jumlah total operasi/hari = jumlah user * jumlah operasi per hari= 1000*20 = 20000.
• Jumlah total operasi/detik = (Jumlah total operasi/hari)/(Jumlah jam aktif sehari) x
3600)(20000)/(8x3600)= 0,7 operasi/detik.
• Kapasitas bandwidth = jumlah total operasi/detik * beban jaringan untuk 1 operasi
=0,7 operasi/detik * 286 kB/s =200 kB/s.
• Kesimpulan akhir = Jika perhitungan kapasitas bandwidth yang dibutuhkan tetap
286 kB/s.
Beberapa komponen internal pada switch yang perlu diketahui adalah sebagai berikut:
Switch juga diangggap sebagai jembatan dengan banyak port yang menggunakan alamat
dari hardware untuk memproses dan mengirimkan data pada layer kedua dari model OSI.
Beberapa jenis switch juga bisa memperoses data pada layer ketiga dengan
menambahkan fungsi routing yang biasanya memakai alamat IP untuk melakukan
pengiriman paket.
Switch layer 2 beroperasi pada data link layer pada lapisan model OSI dimana switch
meneruskan paket dengan melihat MAC (Media Access Control) tujuan, switch juga
melakukan fungsi bridge antara segmen-segmen LAN karena switch mengirimkan paket
Switch layer 3 berada pada Network layer pada lapisan model OSI dimana switch
meneruskan paket data menggunakan IP address. Switch layer 3 sering disebut switch
routing dan switch multilayar.
Switch dalam sebuah jaringan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis,
yakni:
• Fast Forward/Cut Through: Jenis switch ini hanya melakukan pengecekan alamat
tujuan yang terletak pada header frame. Kemudian frame ini akan dilanjutkan
kepada host tujuan. Kondisi yang terjadi ini dapat membuat latency time. Meskipun
begitu, switch jenis ini merupakan yang tercepat di jenisnya.
• Store and Forward: Switch dengan jenis ini biasanya akan menyimpan frame untuk
rentang waktu tertentu yang kemudian akan dicek terlebih dahulu oleh sistem CRC
(Cyclic Redudancy Check) yang kemudian akan diteruskan menuju host yang
menjadi tujuannya. Jika ditemukan adanya frame yang error, maka akan dibuang.
Switch ini merupakan switch yang paling dipercaya diantara yang lainnya.
• Modified Cut Through atau Fragment Free switch: Switch jenis ini akan melakukan
pemerikssaan pada 64 byte pertama dari frame. Jika ada frame yang mengalami
kesalahan dikarenakan tabrakan, maka frame tersebut biasanya tidak akan
diteruskan. Hal ini akan selalu menjamin frame untuk sampai pada tujuan yang
dimaksud. Jumlah 64 byte ini dipilih karena merupakan jumlah minimum yang
dianggap krusial dan penting untuk melakukan pengecekan apakah sebuah frame
baik-baik saja atau error.
• Adaptive Switching Switch: Switch ini dibuat untuk dioperasikan pada cut through
dengan model normal. Namun jika ditemukan kesalahan yang dianggap terlalu
tinggi, maka switch biasanya akan melakukan konfigurasi kembali secara otomatis
yang kemudian akan dijalankan pada mode store and forward.
Cara memilih dan menentukan jenis switch yang tepat untuk dipakai pada jaringan
komputer LAN harus memperhatikan jumlah host pada LAN, biasanya dengan semakin
bertambahnya jumlah host pada LAN menyebabkan kebutuhan akan switch menjadi
metode in-band yang tidak aman untuk membuat sesi CLI dari
jarak jauh, melalui antarmuka virtual, melalui jaringan. Tidak
seperti SSH, Telnet tidak menyediakan koneksi terenkripsi yang
aman dan hanya boleh digunakan di lingkungan lab. Otentikasi
Telnet
pengguna, kata sandi, dan perintah dikirim melalui jaringan
dalam bentuk teks biasa. Praktik terbaiknya adalah
menggunakan SSH, bukan Telnet. Cisco IOS mencakup server
Telnet dan klien Telnet.
• PuTTY
• SecureCRT
Switch jaringan untuk usaha rumahan atau kantor kecil biasanya berupa satu perangkat
yang berdiri sendiri, sedangkan Switch untuk jaringan yang lebih besar menggunakan rak
tersendiri. Untuk kabel ethernet nya bisa menggunakan kabel dengan spesifikasi Cat5
atau Cat6.
1. Berikan Daya (listrik) ke Switch - Untuk Switch kelas rumahan atau kantor kecil yang
berdiri sendiri, kabel daya hanya tinggal dipasang ke stopkontak. Untuk Switch yang
menggunakan rak tersendiri, bisa menggunakan slot yang sudah disediakan untuk
menyambung kabel listrik.
2. Sambungkan Kabel Jaringan - Sambungkan kabel jaringan ke switch. Kabel jaringan
pada umumnya adalah kabel yang berasal dari modem. Ada baiknya sambungkan
kabel jaringan pada slot pertama di switch, sehingga mudah diidentifikasi saat
terjadi masalah pada jaringan.
3. Sambungkan Ke Perangkat Komputer - Pasang kabel Cat5 atau Cat6 di slot lainnya
pada switch, lalu sambungkan kabelnya ke perangkat komputer yang ingin anda
hubungkan ke jaringan. Untuk perangkat komputer berikutnya yang mau
disambungkan ke dalam jaringan, bisa menggunakan slot lainnya yang tersisa pada
switch.
Berbagai model router dan switch Cisco digunakan di semua jenis jaringan. Perangkat ini
dikelola menggunakan koneksi konsol lokal atau koneksi jarak jauh. Hampir semua
perangkat Cisco memiliki port konsol serial yang dapat disambungkan. Model baru yang
digunakan di lab ini, seperti Cisco 4221, juga memiliki port konsol USB.
Anda akan mempelajari cara mengakses perangkat Cisco melalui koneksi lokal langsung
ke port konsol, menggunakan program emulasi terminal yang disebut Tera Term. Anda
juga akan mempelajari cara mengkonfigurasi pengaturan port serial untuk koneksi konsol
Tera Term. Setelah Anda membuat koneksi konsol dengan perangkat Cisco, Anda dapat
menampilkan atau mengkonfigurasi pengaturan perangkat. Anda hanya akan
menampilkan setelan dan mengonfigurasi jam.
• 1 Router (Cisco 4221 dengan gambar universal Cisco IOS XE Release 16.9.3 atau yang
sebanding)
• 1 Switch (Cisco 2960 dengan Cisco IOS Release 15.0 (2) gambar lanbasek9 atau yang
sebanding)
• 1 PC (Windows dengan program emulasi terminal, seperti Tera Term)
• Kabel konsol Rollover (DB-9 ke RJ-45) untuk mengkonfigurasi switch atau router
melalui port konsol RJ-45
• Kabel Mini-USB untuk mengkonfigurasi router melalui port konsol USB
o Saat Anda berada dalam mode EXEC pengguna, tampilkan versi IOS untuk
switch Anda
o Pengaturan jam diubah dari dalam mode EXEC yang diistimewakan. Masuk
ke mode EXEC istimewa dengan mengetik enable pada prompt mode EXEC
pengguna.
Switch> enable
Fast Ethernet 0/0 Fast Ethernet 0/1 Serial 0/0/0 Serial 0/0/1
1800
(F0/0) (F0/1) (S0/0/0) (S0/0/1)
Fast Ethernet 0/0 Fast Ethernet 0/1 Serial 0/1/0 Serial 0/1/1
2801
(F0/0) (F0/1) (S0/1/0) (S0/1/1)
Fast Ethernet 0/0 Fast Ethernet 0/1 Serial 0/0/0 Serial 0/0/1
2811
(F0/0) (F0/1) (S0/0/0) (S0/0/1)
Dalam sub-bab ini, Anda akan membuat konfigurasi switch dasar terlebih dahulu.
Kemudian, Anda akan mengimplementasikan konektivitas dasar dengan mengkonfigurasi
alamat IP pada switch dan PC. Ketika konfigurasi pengalamatan IP selesai, Anda akan
menggunakan nya di berbagai perintah acara untuk memverifikasi konfigurasi dan
gunakan perintah ping untuk memverifikasi dasar konektivitas antar perangkat.
S1(config-if)# no shutdown
S1(config-if)#
S1(config-if)# exit
Dalam mengkonfigurasi switch, Anda akan melakukan konfigurasi dasar switch. Lalu, Anda
akan mengamankan akses ke command-line interface (CLI) dan port konsol menggunakan
sandi teks biasa dan terenkripsi. Anda juga akan belajar caranya konfigurasikan pesan
untuk pengguna yang masuk ke switch. Pesan banner ini juga digunakan untuk
memperingatkan pengguna yang tidak dapat akses dilarang masuk.
Switch> enable
Switch#
S1> enable
S1# configure terminal
S1(config)# enable password c1$c0
S1(config)# exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
S1#
o Kata sandi pertama adalah kata sandi konsol yang Anda konfigurasikan untuk
line con 0. Masukkan kata sandi ini untuk kembali ke mode pengguna EXEC.
o Masukkan perintah untuk mengakses mode hak istimewa.
o Masukkan kata sandi kedua yang Anda konfigurasikan untuk melindungi
mode EXEC yang diistimewakan.
o Verifikasi konfigurasi Anda dengan memeriksa konten file konfigurasi yang
sedang berjalan:
S1# config t
S1(config)# enable secret itsasecret
S1(config)# exit
S1#
S1# config t
S1(config)# banner motd "This is a secure system. Authorized Access Only!"
S1(config)# exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
S1#
Langkah 5: Konfigurasi S2
Anda telah menyelesaikan konfigurasi di S1. Anda sekarang akan mengkonfigurasi
S2. Jika Anda tidak dapat mengingat perintah, lihat Bagian 1 hingga 4 untuk bantuan.
Konfigurasi S2 dengan parameter berikut:
o Buka Jendela Konfigurasi untuk S2
o Nama perangkat: S2
o Lindungi akses ke konsol menggunakan kata sandi letmein.
o Konfigurasikan sandi aktifkan c1$c0 dan aktifkan sandi itsasecret.
o Konfigurasikan pesan yang sesuai untuk mereka yang masuk ke switch.
o Enkripsi semua kata sandi teks biasa.
Rak adalah selungkup berbingkai terbuka tempat peralatan dapat dipasang untuk
menyediakan akses serba guna, sedangkan kabinet adalah selungkup berpanel dengan
pintu. Kedua jenis penutup menyediakan dua (atau terkadang empat) rel vertikal (atau
dudukan panel) dengan lubang pemasangan secara berkala di mana peralatan (atau rak
peralatan) dapat dipasang. Sebagian besar rak dirancang untuk menampung peralatan
dengan lebar 19 "(48,3 cm), meskipun kadang-kadang digunakan rak 24" dan lebih lebar,
dan tinggi serta kedalaman dapat bervariasi dari satu ruang ke ruang lain. Ketinggian
berkisar dari 39 "(99.1 cm) sampai 87" (221 cm).
Stabilitas tambahan dari kabinet mungkin menjadi keuntungan jika barang-barang besar
atau berat akan ditampung. Kabinet juga memberikan perlindungan terhadap faktor
lingkungan seperti debu, dan secara inheren lebih aman daripada rak terbuka. Di sisi lain,
jika sering diperlukan akses serba guna ke peralatan, atau jika ventilasi menjadi masalah
karena panas yang dihasilkan, rak terbuka mungkin merupakan pilihan yang lebih baik.
Sebaiknya periksa spesifikasi pabrikan sebelum memasang peralatan apa pun untuk
memastikan bahwa akomodasi yang dipilih akan menyediakan lingkungan operasi yang
sesuai. Peralatan yang harus ditempatkan di area yang dapat diakses oleh umum harus
disimpan dalam lemari yang dapat dikunci. Jika peralatan akan menghasilkan banyak
panas, kabinet harus dilengkapi dengan kipas pendingin.
Rak dan lemari tersedia dalam berbagai ukuran, dan dapat berdiri sendiri atau dipasang di
dinding. Penutup yang berdiri bebas harus dibaut ke lantai atau dinding untuk stabilitas
tambahan. Penutup biasanya dibeli sebelum dirakit dan dilas bersama untuk stabilitas,
meskipun versi baut-bersama yang lebih murah mungkin tersedia. Saat memilih penutup,
pertimbangkan dimensi, berat, dan jenis peralatan yang akan ditampung. Tambahan
opsional yang mungkin tersedia untuk rak dan kabinet termasuk unit rak tetap atau tarik,
baki keyboard, kipas pendingin, strip distribusi daya, dan unit catu daya tak terputus (UPS).
Kaki perata biasanya disediakan, dan kastor sering tersedia untuk memungkinkan unit
dipindahkan.
Lokasi selungkup peralatan harus sedemikian rupa sehingga ada akses yang memadai ke
peralatan untuk tujuan pemeliharaan, dan dengan pertimbangan diberikan pada peraturan
kesehatan dan keselamatan. Kandang tidak boleh menjadi penghalang bagi pergerakan
personel atau memblokir akses ke pintu keluar darurat. Baik selungkup dipasang di dinding
atau berdiri bebas, infrastruktur bangunan harus mampu mendukung selungkup dan
peralatan yang akan dipasang di dalamnya. Penutup yang berdiri bebas harus dibaut ke
lantai atau dinding.
Gambar 9. Tampilan jarak dekat dari rel vertikal di dalam penutup yang menunjukkan
lubang pemasangan
Peralatan pemasangan di rak dirancang untuk menempati beberapa bilangan bulat dari U.
Komputer pemasangan di rak, misalnya, paling sering memiliki tinggi 1U atau 2U.
Rak dengan lubang persegi biasa biasa digunakan. Mereka memungkinkan pemasangan
tanpa baut, tetapi dapat disesuaikan untuk digunakan dengan baut dengan menggunakan
mur kandang (kandang baja pegas dirancang untuk dijepit ke lubang pemasangan persegi,
dengan mur penahan di dalamnya). Peralatan biasanya dipasang dengan membaut panel
depan peralatan ke rak. Untuk alat berat, dukungan tambahan mungkin diperlukan di
Untuk mendapatkan statistik latensi jaringan yang realistis, aktivitas ini harus dilakukan
pada jaringan langsung. Pastikan untuk periksa dengan instruktur Anda untuk setiap
batasan keamanan lokal terhadap penggunaan perintah ping di jaringan. Tujuan dari
pengujian ini adalah untuk mengukur dan mengevaluasi latensi jaringan dari waktu ke
waktu dan selama periode yang berbeda hari untuk mengambil sampel perwakilan dari
aktivitas jaringan yang khas. Ini akan dicapai dengan menganalisis penundaan
pengembalian dari komputer yang jauh dengan perintah ping. Waktu tunda
pengembalian, diukur dalam milidetik, akan diringkas dengan menghitung latensi rata-
rata (rata-rata) dan rentang (maksimum dan minimum) dari waktu tunda.
• Langkah 2: Anda akan mengumpulkan jumlah data yang cukup untuk menghitung
statistik pada keluaran ping dengan mengirimkan 25 echo request ke setiap alamat
yang tercantum di Step 1. Langkah ini mungkin memerlukan hak akses administratif,
tergantung pada sistem operasi di perangkat Anda. Catat hasil untuk setiap situs
web ke file teks.
C:\Users\User1> ping
Directory of C:\Users\User1
Untuk melihat hasil di file yang dibuat, gunakan perintah more di command prompt.
www.afrinic.net
www.apnic.net
www.lacnic.net
Perintah tracert menggunakan paket Exceed ICMP TTL dan balasan echo ICMP untuk
melacak jalur.
• Langkah 1: Gunakan perintah tracert dan rekam hasilnya ke dalam text file
Salin perintah berikut untuk membuat file traceroute:
Dalam contoh ini, butuh waktu kurang dari 1 md untuk menerima balasan dari
gateway default (192.168.0.1). Dalam lompatan hitungan 6, perjalanan pulang
pergi ke 4.28.58.177 memakan waktu rata-rata 37 ms. Untuk perjalanan pulang
Command executive (EXEC) menjadi dua level akses, yaitu user EXEC mode dan
privileged EXEC mode. Privileged EXEC mode juga dikenal
sebagai enable mode.
Non-Vollatile Random Access jenis Random Access Memory (RAM) yang menyimpan
Memory (NVRAM) informasinya ketika daya dimatikan.
Pada tahap menentukan spesifikasi perangkat switch, hal yang harus dilakukan adalah
menyesuaikan kapasitas perangkat jaringan dan menetapkan tipe dan jumlah switch
berdasarkan kebutuhan bisnis saat ini.
Dalam memilih switch yang tepat, hal yang harus dilakukan adalah memilih switch dengan
fitur yang tepat dan menyesuaikan jumlah port berdasarkan kebutuhan jaringan.
Pada tahap memasang switch pada jaringan, hal yang harus dilakukan adalah memasang
switch dan perangkat jaringan dengan menggunakan kabel console. Lalu, membuat
koneksi antar perangkat switch dengan jaringan, mengkonfigurasi switch, dan
menempatkan switch sesuai dengan prosedur penempatan perangkat jaringan.
Pengujian switch dan verifikasi konektivitas dilakukan dengan menguji latensi jaringan
melalui ping dan traceroute.