Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ASESMEN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


“PORTOFOLIO DAN SKALA PENILAIAN”

Dosen Pengampu:
Dra. Sri Hartati, M. Pd

Disusun oleh:
Kelompok 6
1. Sari meylani 19022124
2. Welli mailona 19022137
3. Puja nofila sari 19022111
4. Selly seftiana 19022125
5. Winna suci Amanda 19022140

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan
nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Asesmen PAUD. Selanjutnya shalawat serta salam kami sampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yaitu Al-Quran dan
As-Sunnah sebagai pedoman hidup umat manusia.
Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu dapat teratasi. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita semua.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Padang, 13 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................
C. Tujuan Penulisan...................................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian portofolio.............................................................................................
B. Syarat-syarat portofolio.........................................................................................
C. pengertian skala penilaian. ...................................................................................

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN....................................................................................................
B. SARAN................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penilaian merupakan bagaian yang Terpenting dari proses belajar mengajar. Penilain
merupakan suatu proses untuk Menentukan nilai segala sesuatu. Penilaian Berbeda dengan
pengukuran (measurement), Karena pengukuran lebih bersifat Kuantitatif. Bahkan
pengukuran merupakan Instrumen untuk melakukan penilaian. Dengan penilaian, guru akan
mengetahui Perkembangan proses belajar, inteligensi, Bakat khusus, minat, hubungan sosial,
Sikap, dan kepribadian peserta didik. Tidak Ada proses belajar mengajar yang bebas dari
Penilaian dan juga tidak ada guru ataupun Siswa yang dapat menghindar darinya. Sejak
Mulai karier sampai pensiun guru terus Saja berurusan dengan penilain. Penilaian Bertujuan
untuk mengetahui efektifitas Kegiatan pembelajaran. Jadi penilaian Memang tidak terelakan
kehadirannya.
Pengertian Portofolio secara etimologi, Berasal dari dua kata, yaitu port (singkatanDari
report) yang berarti laporan dan folio Yang berarti penuh atau lengkap. Secara Terminologi,
Portofolio adalah kumpulan Karya siswa yang disusun secara sistematis Dan terorganisir
sebagai hasil dari usaha Pembelajaran yang telah dilakukannya dalam Kurun waktu tertentu.
Penilaian portofolio Merupakan suatu konsep penilaian yang sudah tidak asing lagi.
Dalam prakteknya, portofolio Dilandasi 4 pilar pendidikan, yaitu Learning to do, learning
to know, learning to Be, learning to live together. Learning to do, Agar peserta didik mampu
berbuat untuk Memperkaya pengalaman belajarnya dengan Meningkatkan interaksi dengan
lingkungan, Sosial maupun budaya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian portofolio?
2. Apakah syarat-syarat portofolio?
3. Apa pengertian skala penilaian?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Pengertian portofolio
2. Untuk mengetahui syarat-syarat portofolio
3. Untuk mengetahui pengertian skala penilaian.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Assesmen Portofolio

Portofolio dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik, sebagai suatu proses social
pedagogic, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu wujud benda fisik, portofolio itu adalah
bundel, yakni kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan pada
suatu bundel. Misalnya hasil tes awal (pre-test), tugas-tugas, catatan anekdot, piagam
penghargaan, keterangan melaksanakan tugas terstruktur, hasil tes akhir (post test), dan
sebagainya. Sebagai suatu proses social pedagogic, portofolio adalah collection of learning
experience yang terdapat di dalam pikiran peserta didik baik yang berwujud pengetahuan
(cognitive), ketrampilan (skill), maupun nilai dan sikap (afective). Adapun sebagai suatu
adjective portofolio, sering kali disandingkan dengan konsep lain, misalnya dengan konsep
pembelajaran dan penilaian. Jika disandingkan dengan konsep pembelajaran maka dikenal
istilah pembelajaran berbasis portofolio (portfolio based learning), sedangkan jika
disandingkan dengan konsep penilaian maka dikenal istilah penilaian berbasis portofolio
(portfolio based assessment).

Pengertian portofolio juga banyak di kemukakan para ahli namun banyak para ahli yang
memberi batasan, antara lain sebagai berikut. Paulson (1991: 60) mendefinisikan portofolio
sebagai kumpulan pekerjaan siswa yang menunjukkan usaha, perkembangan dan kecakapan
mereka dalam satu bidang atau lebih. Kumpulan ini harus mencakup partisipasi siswa dalam
seleksi isi, kriteria seleksi, kriteria penilaian dan bukti refleksi diri. Portofolio dapat
digunakan untuk mendokumentasikan perkembangan siswa. Kerena menyadari proses belajar
sangat penting untuk keberhasilan hidup, portofolio dapat digunakan oleh siswa untuk
melihat kemajuan mereka sendiri terutama dalam hal perkembangan, sikap keterampilan dan
ekspresinya terhadap sesuatu.

Menurut Gronlund (1998: 159), portofolio mencakup berbagai contoh pekerjaan siswayang
tergantung pada keluasan tujuan. Apa yang harus tersurat, tergantung pada subjek dan tujuan
penggunaan portofolio. Contoh pekerjaan siswa ini memberikan dasar bagi pertimbangan
kemajuan belajarnya dan dapat dikomunikasikan kepada siswa, orang tua serta pihak lain
yang berkepentingan.

Secara umum, portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa atau catatan mengenai siswa
yang didokumentasikan secara baik dan teratur. Portofolio dapat berbentuk tugas-tugas yang
dikerjakan siswa, jawaban siswa atas pertanyaan guru, catatan hasil observasi guru, catatan
hasil wawancara guru dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan atau jurnal yang
dibuat siswa. Berikut ini adalah model portofolio matematika yang berisi contoh-contoh
pekerjaan siswa.
1) Uraian tertulis hasil kegiatan praktik- atau penyelidikan matematika

2) Gambar-gambar dan laporan lisan, perluasan analisis situasi masalah dan penelitian.

3) Uraian dan diagram dari proses pemecahan masalah.

4) Penyajian data statistik dan grafik.

Selain itu, hal-hal lainnya yang dapat dicantumkan dalam portofolio matematika adalah

sebagai berikut:

(1) Laporan penyelidikan tentang ide matematika seperti hubungan antara dua fungsi,
koordinatgrafik, aritmatika, aljabar dan geometri;

(2) Respon terhadap pertanyaan open-ended atau masalah pekerjaan rumah;

(3) Laporan kelompok dan foto kegiatan siswa;

(4) Salinan piagam penghargaan;

(5) Video dan pekerjaan siswa yang menggunakan komputer (Stenmark 1991: 63).

2. Jenis assesmen portofolio

Portofolio yang berbeda-beda jenisnya dihasilkan untuk memenuhi maksud dan konteks
pendidikan. Tidak ada satu ‘portofolio”; terdapat berbagai portofolio (Foster and Masetr,
dalam Klenowski, 2002). Berdasarkan tujuan asesmen portofolio, menurut Klenowski (2002)
portofolio dapat dibagi menjadi: 1) portofolio untuk tujuan sumatif, 2) portofolio untuk
sertifikasi dan seleksi, 3) portofolio untuk tujuan penilaian dan promosi, 4) portofolio untuk
mendukung pembelajaran dan pengajaran, 5) portofolio untuk tujuan pengembangan
profesional. Menurut Duffy (1999), terdapat empat jenis atau tingkatan portofolio
berdasarkan tanggung jawab siswa terhadap kerjanya dan bagaimana guru membantu
siswanya:

1. Portofolio Semua Hal (The Everything Portfolio)

Portofolio semua hal (atau portofolio perkembangan) merupakan suatu kumpulan karya siswa
melintasi berbagai variasi siswa, kelas, semester, atau tahun. Portofolio ini berisi karya siswa,
baik selama proses maupun draft final. Seleksi karya dalam portofolio jenis ini bukan
merupakan tujuan utama. Guru menggunakan portofolio jenis ini untuk mengevaluasi
kemajuan siswa. Guru dapat menggunakan informasi dalam portofolio jenis ini untuk sebagai
bahan pertemuan antara guru, siswa, dan orang tua atau antara guru dengan siswa. Secara
umum, portofolio ini dievaluasi sebagai contoh karya siswa dalam berbagai tingkat
pencapaian kompetensi, jadi cenderung sumatif.

2. Portofolio Produk (The Product Portfolio)


Di dalam portofolio produk, guru menyediakan daftar isi suatu topik atau produk. Siswa
memasukkan contoh-contoh karyanya dalam area daftar isi tersebut. Portofolio ini menjadi
semacam ceklis kompetensi. Guru merumuskan topik penting untuk dipelajari, dan siswa
menyelesaikan tugas-tugasnya untuk menuntaskan topik tersebut, dan dibuktikan oleh
terpenuhinya daftar isi seputar topik itu dengan karya siswa. Evaluasi portofolio ini berupa
pertemuan antara guru dan siswa, dan selama pertemuan guru dapat memberikan umpan balik
sumatif, namun umpan balik ini sebagai informasi formatif bagi siswa. Guru memilih karya
terbaik siswa, dan menjelaskan mengapa itu merupakan karya terbaiknya. Informasi dari
penjelasan guru ini sangat bermanfaat bagi siswa untuk mengembangkan portofolio
selanjutnya.

3. Portofolio “Pameran” (The Showcase Portfolio)

Di dalam portofolio “pameran” atau protofolio contoh, guru menyediakan daftar isi suatu
topik, dan siswa mengevaluasi elemen-elemen untuk portofolionya dan memberikan alasan
rasional untuk tiap seleksinya. Siswa diingatkan untuk tidak sekedar memasukkan karya yang
dinilai baik oleh guru, akan tetapi harus pula mempertimbangkan audien dan tujuan
portofolio itu. Di dalam evaluasi portofolio, guru melakukan pertemuan dengan siswa, dan
guru memberikan umpan balik sumatif terhadap produk siswa serta umpan balik formatif
tentang alasan siswa selama proses seleksi karyanya.

4. Portofolio Tujuan (The Objective Portfolio)

Tingkat terakhir adalah portofolio tujuan. Di dalam portofolio jenis ini, guru merumuskan
daftar tujuan atau pernyataan tentang kualitas kinerja.

3. Tujuan dan penggunaan assesmen portofolio

Terdapat dua hal yang harus dibedakan dalam menyusun suatu portofolio yaitu, berkaitan
dengan tujuan dan penggunaannya. Tujuan penyusunan portofolio adalah suatu pernyataan
yang tegas mengenai untuk menyatakan pengetahuan dan keterampilan apakah bukti-bukti
berupa dokumen di dalam portofolio tersebut. Misalnya dalam contoh Portofolio
dikembangkan untuk bukti belajar keras matematik atau untuk bukti belajar keras Metode
Penelitian Pendidikan di bidang matematika.

Jadi dalam hal ini portofolio yang dikembangkan siswa bertujuan untuk memberikan bukti
kepada guru bahwa siswa sudah menguasai keempat tujuan pembelajaran tersebut.
Sedangkan penggunaan portofolio dimaksudkan untuk menyatakan bagaimana portofolio itu
akan dimanfaatkan. Misalnya untuk digunakan sebagai salah satu penentu nilai akhir
matematika atau Metodologi Penelitian atau penentu nilai akhir salah satu mata
pelajaran/mata kuliah lainnya. Menurut Collins (1992) persyaratan bahwa portofolio itu
dibuat dengan tujuan tertentu menyebabkan proses pengembangannya menjadi bebas dan
terbatas. Untuk perancangnya, yaitu penentu aspek tujuan dan penggunaannya, aspek yang
menjadikannya bebas adalah bahwa kemungkinan pemanfaatan portofolio itu sangatlah
beranekaragam, hanya dibatasi oleh imaginasi. Sedangkan keterbatasannya ada dua: yaitu
harus jelas tujuan pembentukannya dan disebutkan secara eksplisit, dan keterbatasan kedua
adalah diberikan batas waktu dan kesempatan penyusunannya. Bagi pengembangnya, yaitu
orang yang mengumpulkan dan menyajikan bukti-bukti ini, pengembangan portofolio itu
bebas dalam arti dia bebas mengembangkan idenya mengenai apa yang akan dimasukkan
dalam portofolio itu dan terbatas karena isinya harus sesuai dengan tujuan dan kriteria
penyusunannya yang sudah ditetapkan pada awal proses.

4. Implikasi Pengembangan Assesmen Portofolio.

a. Bagi mahasiswa / siswa

Menurut Barrow, mahasiswa yang mengembangkan portofolio memiliki keunggulan


dibandingkan mereka yang tidak mengembangkannya karena terbentuk tanggung jawab
dalam diri mereka untuk belajar, termasuk untuk menghadapi tugas mengevaluasi diri sendiri.
Hal ini diperlancar oleh adanya kesempatan bagi siswa untuk menyelidiki masalah yang bagi
mereka unik dan menarik. Mahasiswa pengembang portofolio termotivasi secara intrinsik
untuk belajar dan terbantu untuk mengorganisasi dan menyusun hasil belajarnya. Siswa juga
melakukan refleksi secara kritis mengenai apa yang perlu mereka ketahui dan penyusunan
portofolio membantu mereka merangkai bagian-bagian menjadi suatu keseluruhan.

Portofolio juga memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengklarifikasi


masalah melalui diskusi dengan dosen atau melalui interaksi dengan sesama mahasiswa
dalam kelompok. Lebih lanjut lagi menurut Slater (1997) melalui penyusunan portofolio
mahasiswa dapat menunjukkan bagian-bagian mana yang mereka anggap sulit atau mudah
mempelajari atau memahaminya. Mahasiswa tidak cukup hanya menghafal catatan kuliah
dan bahan kuliah tetapi mereka harus mengorganisir, mensistesis, dan mendeskripsikan apa
yang mereka peroleh dan pelajari. Proses ini memakan banyak waktu karena mahasiswa perlu
mengadakan introspeksi diri dan penilaian diri.

Secara umum, menurut Barrow (1993) portofolio menggiatkan lingkungan belajar


mahasiswa yang mengembangkan potensi mereka untuk berpikir reflektif, giat belajar dan
menjadikan belajar sebagai pusat kegiatan. Sementara itu menurut Everett (1994) portofolio
mampu menggantikan penulisan “laporan” yang “kering” dan membosankan karena
penulisan portofolio merupakan latihan yang menantang serta lebih berarti karena dapat
diterapkan dalam situasi kehidupan nyata sehari-hari.

b. Bagi Pengajar

Menurut Barrow (1993) pemanfaatan portofolio untuk menilai kemampuan intelektual


dan belajar bermakna dalam IPA itu sangat memakan waktu dan tenaga. Selain itu sebagai
alat penilaian, sulit sekali memperbandingkan portofolio yang satu dengan lainnya.

Namun dengan portofolio dosen dapat mengungkap dan mengidentifikasi kekuatan


mahasiswa serta memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan apa yang
mereka ketahui. Mahasiswa dapat dipacu motivasinya untuk menyelidiki lebih lanjut masalah
yang pada mulanya sama sekali tidak menarik perhatian mereka. Lebih lanjut lagi portofolio
dapat dikembangkan oleh semua mahasiswa karena dalam pengembangannya masih
dimungkinkan adanya perbedaan cara belajar, sikap dan minat mahasiswa.
Menurut Slater (1997) keuntungan utama penyusunan portofolio adalah bahwa
mahasiswa mencoba mengintegrasikan fakta-fakta yang dijumpainya untuk membentuk
konsep yang lebih luas dan lebih mewakili. Oleh karena itu kewajiban untuk belajar dan
menilai bergeser dari dosen ke mahasiswa. Mahasiswa menyusun portofolio untuk
mengumpulkan dan menyajikan bukti mengenai apa yang sudah mereka kuasai, yang mereka
sajikan secara khas menurut pribadi masing-masing. Jadi berbeda dengan tes pilihan ganda
yang mencoba menentu-kan apa yang tidak diketahui mahasiswa, dalam penilaian dengan
portofolio ini ditekankan apa yang sudah diketahui mahasiswa.

Dalam portofolio juga terkandung pernyataan refleksi diri mahasiswa. Pernyataan ini
menggambarkan bagaimana mahasiswa mempelajari bahan tersebut, mengapa penyajian
bukti itu menunjukkan penguasaan materi dan mengapa hal itu relevan dengan konteks di
luar kelas. Refleksi diri ini menunjukkan dengan jelas kepada pembaca proses belajar yang
terjadi pada diri si pembelajar.

5. Keunggulan dan Kelemahan Assesmen Portofolio

Adapun keunggulan portofolio antara lain:

(a) Perubahan paradigma penilaian;

(b) Penilaian portofolio seyogyanya menekankan pada akuntabilitas (accountability);

(c) Peserta didik sebagai individu dan peran aktif peserta didik;

(d) Identifikasi;

(e) Keterlibatan orang tua dan masyarakat;

(f) Penilaian diri;

(g) Penilaian yang fleksibel;

(h) Tanggung jawab bersama;

(i) Keadilan;

(j) Dalam penilaian portofolio peserta didik diberikan penghargaan atas usaha mereka.

Sedangkan kelemahan portofolio, antara lain:

(a) membutuhkan waktu ekstra;

(b) kurang reliabel;

(c) Guru memiliki kecenderungan untuk memperhatikan hanya pencapaian akhir;

(d) Guru dan peserta didik biasanya terjebak dalam suasana hubungan top-down;
(e) Skeptisme;

(f) tidak tersedianya kriteria penilaian;

(g) Terkadang sulit untuk diterapkan di sekolah;

(h) Penyediaan format yang digunakan secara lengkap dan detail dapat mematikan inisiatif
dan kreativitas;

B. Syarat-syarat Portofolio

Syarat atau langkah-langkah portofolio sebagai berikut:

a. Jelaskan kepada peserta didik bahwa penggunaan portofolio, tidak hanya merupakan
kumpulan hasil kerja peserta didik yang digunakan oleh guru untuk penilaian, tetapi
digunakan juga oleh peserta didik sendiri. Dengan melihat portofolionya peserta didik dapat
mengetahui kemampuan, keterampilan, dan minatnya. Proses ini tidak akan terjadi secara
spontan, tetapi membutuhkan waktu bagi peserta didik untuk belajar meyakini hasil penilaian
mereka sendiri.

b. Tentukan bersama peserta didik sampel-sampel portofolio apa saja yang akan dibuat.
Portofolio antara peserta didik yang satu dan yang lain bisa sama bisa berbeda.

c. Kumpulkan dan simpanlah karya-karya tiap peserta didik dalam satu map atau folder di
rumah masing atau loker masing-masing di sekolah.

d. Berilah tanggal pembuatan pada setiap bahan informasi perkembangan peserta didik
sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu.

e. Tentukan kriteria penilaian sampel portofolio dan bobotnya dengan para peserta didik.
Diskusikan cara penilaian kualitas karya para peserta didik. Contoh, Kriteria penilaian
kemampuan menulis karangan yaitu: penggunaan tata bahasa, pemilihan kosa-kata,
kelengkapan gagasan, dan sistematika penulisan. Dengan demikian, peserta didik mengetahui
harapan (standar) guru dan berusaha mencapai standar tersebut.

f. Minta peserta didik menilai karyanya secara berkesinambungan. Guru dapat membimbing
peserta didik, bagaimana cara menilai dengan memberi keterangan tentang kelebihan dan
kekurangan karya tersebut, serta bagaimana cara memperbaikinya. Hal ini dapat dilakukan
pada saat membahas portofolio.

g. Setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, maka peserta didik diberi
esempatan untuk memperbaiki. Namun, antara peserta didik dan guru perlu dibuat “kontrak”
atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan, misalnya 2 minggu karya yang telah
diperbaiki harus diserahkan kepada guru.
h. Bila perlu, jadwalkan pertemuan untuk membahas portofolio. Jika perlu, undang orang tua
peserta didik dan diberi penjelasan tentang maksud serta tujuan portofolio, sehingga orangtua
dapat membantu dan memotivasi anaknya. Sebelum membuat penilaian, perlu melihat
kurikulum 1 (satu) semester.

C. Skala Penilaian

Contoh Format Penilaian Portofolio

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Alokasi Waktu : 1 Semester

Nama Siswa : RADIT

Kelas : VI

NO SK/KD Kriteria Keterangan

Tata Kosa Kelengkapan Sistematika


Bahasa Kata Gagasan Penulisan

Kelengkapan
gagasan
1 Menulis 8 7 9 8 dalam
Karangan menulis
Deskriptif karangan
deskriptif
sangat baik.

Namun pada
kriteria kosa
kata ananda
masih perlu
ditingkatkan
lagi

Pada
hakikatnya
2 Membuat 10 9 9 9 ananda sudah
Resensi bagus dalam
Buku membuat
resensi buku
Catatan :

Setiap karya siswa sesuai Standar Kompetensi/Konpetensi Dasar yang masuk dalam daftar
portofolio dikumpulkan dalam satu file untuk setiap peserta didik sebagai bukti pekerjaanya.
Skor untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 0-10 atau bisa juga 0-100. Semakin
baik hasil yang terlihat dari tlisan peserta didik, semakin tinggi skor yang diberikan. Kolom
keterangan diisi dengan catatan guru tentang kelemahan atau kekuatan tulisan yang dinilai.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Portofolio merupakan catatan atau kumpulan hasil karya siswa yang


didokumentasikan secara baik dan teratur. Portofolio dapat berbentuk tugas-tugas yang
dikerjakan siswa, jawaban siswa atas pertanyaan guru, catatan hasil obsevasi guru, catatan
hasil wawancara guru dengan siswa, laporan kegiatan siswa dan karangan yang dibuat siswa.

Penilaian merupakan suatu kegiatan pengumpulan informasi tentang proses dan hasil
belajar siswa yang dilakukan oleh guru yang bersangkutan sehingga penilaian tersebut akan
“mengukur apa yang hendak diukur” dari siswa. Salah satu prinsip penilaian berbasis kelas
yaitu, penilaian dilakukan oleh guru dan siswa. Prinsip penilaian lainnya yaitu: tidak
terpisahkan dari PBM, menggunakan acuan patokan, menggunakan berbagai cara penilaian
(tes dan non tes), mencerminkan kompetensi siswasecara komrehensif, berorientasi pada
kompetensi, valid, adil, terbuka, berkesinambungan, berakna, dan mendidik. Penilaian
tersebut dilakukan antara lain meliputi: kumpulan kerja sisa (portofolio), hasil karya
(product), penugasan (project), unjuk kerja (performance) dan tes tertulis (paper and pencil
test). Setelah melakukan serangkaian penilaian yang sesuai dengan prinsip-prinsip di
atasmaka orang tua siswa akan menerima laporannya secara komunikatif dengan menitik
beratkan pada kompetensi yang telah dicapai oleh anaknya di sekolah. Untuk mengumpulkan
informasi tentang kemajuan belajar peserta didik dapat dilakukan beragam teknik, baik
berhubungan dengan proses belajar maupun hasil belajar. Teknik mengumpulkan informasi
tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik terhadap
pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Ada tujuh teknik yang dapat
digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian trtulis, penilaian proyek,
penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Ketuuh komponen penilaian
tersebut dapat terangkum dalam Portofolio.

Penilaian portofolio dapat dijadikan alat untuk memvalidasi informasi tentang


pemahaman siswa mengenai suatu konsep. Asesmen portofolio juga dapat membantu siswa
dalam mengkonstruksi rasa tanggungjawab dalam belajar, memonitor diri sendiri dalam
kegiatan belajar, menanamkan kesadaran untuk meningkatkan kemampuan diri dan membuat
argumen-argumen yang logis.

B. SARAN

Kritik dan saran yang membangun dari pembaca senantiasa kami (penyusun) tunggu agar
penyusunan makalah ini lebih baik lagi sehingga mendekati sempurna.
Daftar Pustaka

Abdul Majid, S.Ag, M.Pd, (2008) Perencanaan Pembelajaran Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.

Anas S, Drs, Prof (1995). Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.

Arikunto, S. dan Abdul Jabar, (2004). Evaluasi Program Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara.

Asmawi, Z. dan Nasution, N. (1994). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Dikti
Depdikbud.

Nuryani Y. Rustaman & Andrian Rustaman. Asesmen Portofolio dalam pembelajaran IPA di
Sekolah Dasar. www.upi.ac.id.Diakses tanggal 27 Oktober 2010

Paulson, F Leon, PasrI R & Meyer, Carol A. (1991). What makes a Portofolio ? Eight
thoughtful guidelines will help educators encourage self-directed learning. Educational
Leadership.

Ramdi, Hartono (199). Penerapan Asemen Portofolio dalam Mengembangkan Konsep Diri
Siswa Terhadap Matematika. Tesis. PPS IKIP Bandung.

Stenmark, Jean Krr. (1991). Math Portofolio : A New Form of Assessment. Teaching K-8.
August/September 1991.

Wahono Widodoh. Asesmen Portofolio.ttp://vahonov.files.wordpress.com/2009/07

/asesmen-portofolio.pdf. Diakses tanggal 28 Oktober 2010

Yulian Nurani Sujiono.2010.Mengajar dengan Portofolio.Jakarta:PT Indeks

Anda mungkin juga menyukai