Abstrak
Banyak peserta didik yang tidak menyukai dengan mata pelajaran matematika karena
menganggap pada pembelajaran matematika yang susah dan banyak menghitung. Hal ini
menyebabkan rendahnya nilai mata pelajaran matematika, dikarenakan peserta didik
kesulitan berhitung (diskalkulia). Diskalkulia merupakan jenis kesulitan belajar yang
spesifik terkait kemampuan matematika pada peserta didik generasi alpha. Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk menganalisis diagnosa peserta didik diskalkulia di generasi
alpha yang belum maksimal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Data
diperoleh dengan observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan
dalam pemahaman konsep dalam pemebelajaran peserta didik generasi alpha pada
kemampuan matematika memiliki pengaruh dari faktor internal dan faktor eksternal.
Abstract
Many students do not like the subjects of mathematics as regards mathematics learning
difficult and a lot of counting. This adversely affects the value of mathematics courses,
because students' difficulties arithmetic (dyscalculia). Dyscalculia is a specific type of learning
disability related mathematical skills in students alpha generation. The purpose of this
research is to analyze the diagnosis dyscalculia students in alpha generation is not
maximized. This study uses descriptive qualitative method. Data obtained by observation and
interviews. The results showed that the difficulty in understanding the concepts in
pemebelajaran alpha generation students in maths influence of internal factors and external
factors.
Copyright © 2020 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 4 (1), Year 2020 - 105
(Ria Mutiani, Suyadi Suyadi)
Copyright © 2020 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
106
Copyright © 2020 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 4 (1), Year 2020 - 107
(Ria Mutiani, Suyadi Suyadi)
diskalkulia. Kedekatan anak dan orang tua difungsi pada sistem saraf pusat pada
yang kurang sehingga anak juga kurang periode perkembangan. Diskalkulia dapat
mendapatkan perhatian dari orang tua. terjadi terlepas dari kemampuan untuk
Kedua orang tua sibuk bekerja di luar kota memahami konsep matematika atau
yang pulang dua minggu hanya sekali. abstraksi yang dibutuhkan dalam
Selama orang tua bekerja anak dititipkan matematika.
oleh neneknya. Kurangnya perhatian dari Prevalensi di luar negeri sekitar 6%
orang tua menyebabkan kurangnya siswa usia sekolah dasar. Para guru sering
peranan orang tua dalam membimbing mengaitkan dengan kemampuan kognitif
anak dirumah. Orang tua juga memberikan siswa seperti faktor intelegensi yang
kebebasan dalam menggunakan rendah, kurang motivasi, instruksi yang
smartphone yang bermerek yaitu i-Phone kurang memadai yang merupakan
dengan usia yang masih dini. Tidak adanya prasyarat keterampilan menghitung.
ruang belajar khusus di rumah sehingga
Prevalensi siswa usia sekolah dasar di
anak lebih bersemangat untuk bermain Indonesia belum diketahui secara pasti.
smartphone dibanding belajar mengulang Namun hasil penelitian terbatas oleh Herry
pelajaran yang telah dipelajari di sekolah. Widiastono dengan 4994 siswa SD dari 4
Orang tua perlu memberi pendidikan pada provinsi, 2047 siswa mengalami kesulitan
anak dengan media yang bermacam- belajar (41%). Dari data tersebut anak yang
macam. Tetapi, saat ini anak menggunakan
mengalami kesulitan belajar matematika
smartphone sebagai media alternatif (diskalkulia) adalah 19,1%(Djokosetio,
belajar yang kurang tepat. Hal ini orang 2007). Siswa yang memiliki gangguan
harus mengetahui waktu dan langkah yang tersebut secara umum sebenarnya
tepat dalam memakai smartphone. mempunyaiIQ yang normal dan salah
Diagnosa Diskalkulia satunya ada juga yang mempunyai
kecendikiaan di atas rata-rata. Oleh sebab
Diskalkulia ialah“a disorder in the ability to
itu, kesulitan belajar siswa yang mengalami
do or learn mathematics, diffcully in
gangguan tersebut mungkin saja
number conceptualitation, understanding
disebabkan oleh adanya diagnosa ringan
number relationship, diffcully in learning
pada otak brain dysfunction(Djamrah,
algorithms, and applying them”. Hal ini
2011).
mendefinikan bahwa diskalkulia adalah
gangguan kepiawaian dalam menggali Berdasarkan sebagian definisi di
matematika, baik itu menggali konsep atas, dapat dijelaskan bahwa siswa
bilangan, pengorperasian bilangan, dan diskalkulia adalah siswa yang mengidap
penerapannya(Chinn & Ashcroft, diagnosa pada syaraf pusat otak yang
2007).Diskalkulia juga sebagai suatu dapat terpengaruh pada proses belajarnya
kondisi yang dapat mempengaruhi terutama pada mata pelajaran
kepiawaian seorang anak untuk matematika. Siswa yang dimaksud dalam
mendapatkan keterampilan penelitian ini yaitu seorang siswa
berhitung(Emerson & Dkk, diskalkulia pada kelas II di SD Negeri
2010).Diskalkulia perkembangan dapat Maguwoharjo 1. Siswa tersebut memiliki
dinyatakan sebagai ketidakmampuan untuk kesulitan dalam menyelesaikan soal
menghitung (kalkuliasi) atau bermasalah aritmatika seperti penjumlahan,
untuk melakukan penambahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan
pengurangan, perkalian dan pembagian soal-soal cerita. Siswa tersebut
yang disebabkan adanya gangguan atau memerlukan penyesuaian dan upaya
Copyright © 2020 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
108
Copyright © 2020 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 4 (1), Year 2020 - 109
(Ria Mutiani, Suyadi Suyadi)
Copyright © 2020 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
110
Siswa diskalkulia ini sulit dalam memahami mengajaryang tidak berjalan lancar.
bacaan soal-soal cerita seperti materi mata Perbaikan pengajaran tersebut seharusnya
uang, dan 4) Kurang bersosialisasi pada dilaksanakandenganpersonal dan
teman sejawat. memilikifeedback, untuk peserta didik dan
pendidik. Kegiatan remedial juga
Menurut wawancara dengan guru
seharusnya mengikuti tahapan seperti
wali kelas, saat siswa diskalkulia tersebut
analisis diagnosis, menentukan aspek yang
duduk di kelas I juga kesulitan dalam
perlu mendapatkan perbaikan, menyusun
memecahkan masalah pada operasi hitung
program perbaikan, melakukan program
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
perbaikan dan menilai perbaikan dalam
pembagian. Sehingga guru mengulang
proses belajar-mengajar, 2) Tutoring
kembali materi dasar yang telah dipelajari
adalah bantuan akan diberikan langsung
di kelas II. Berdasarkan temuan hasil
pada mata pelajaran yang terhambat dari
penelitian terlihat siswa diskalkulia juga
peserta didikyang menempuh jejang
mengalami kendala pada memori daya
pendidikan. Langkah tersebut akan lebih
tangkap seperti ketika peneliti
cepat dikarenakan tanpa melalui perbaikan
menanyakan “3 x 3 = berapa?” siswa
proses dasarnya terlebih dahulu, dengan
tersebut butuh waktu kurang lebih 3 menit
tujuan mengajar ketinggalan di kelas.
untuk menjawab. Kemudian peneliti
Tetapi seharusnya penanganan yang paling
menanyakan “26 - 8 = berapa?” siswa
ideal dan komprehensif akan meliputi dua
tersebut juga butuh waktu kurang lebih 7
program (remedial dan tutoring), 3)
menit untuk menjawab dan merasa
Sebuah ganjaran diberi apabila kendala
kebingungan saat menyelesaikan dengan
yang dimiliki siswa berdampak negatif
cara bersusun kebawah. Siswa masih
dalam pelaksanaan pembentukan konsep
belum memahami konsep nilai tempat dan
siswa tersebut. Artinya mengingat usia,
kesulitan saat mengerjakan operasi hitung
kegiatan yang dilakukan dan derajat
pengurangan dengan cara meminjam.
kesulitan yang dialami sedemikian rupa,
Hal ini sejalan dengan beberapa sehingga dibutuhkan sesuatu kompensasi
kekeliruan yang sering muncul pada siswa untuk mengatasi kekurangannya pada area
diskalkulia antara lain: 1) Tidak memahami tertentu(Maslim, 2001), 4) Assesmen
nilai tempat, 2) Penggunaan proses yang dilaksanakan untuk mencari tahu sejauh
keliru seperti menukarkan simbol-simbol, mana kemampuan peserta didik yang
jumlah satuan dan puluhan ditulis tanpa mengalami diskalkulia dalam keterampilan
memerhatikan nilai tempat, dalam matematika. Penilaian juga dilaksanakan
menjumlahkan puluhan digabungkan dengan formal dan informal. Assesmen
dengan satuan, bilangan yang besar informal bisa dilaksanakan secara observasi
dikurangi dengan bilangan yang kecil tanpa terhadap perilaku keseharian siswa dalam
memerhatikan nilai tempat, 3) Tulisan bidang studi matematika. Assesmen formal
tidak rapi(Mubair, 2011). dapat dilakukan dengan melakukan tes
Bentuk Penanganan yang Diberika Siswa yang sifatnya umum yang digunakan dalam
Diskalkulia kelompok dan personal(Mubair, 2011).
Copyright © 2020 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
Jurnal Edumaspul, 4 (1), Year 2020 - 111
(Ria Mutiani, Suyadi Suyadi)
Copyright © 2020 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)
112
Copyright © 2020 Edumaspul - Jurnal Pendidikan (ISSN 2548-8201 (cetak); (ISSN 2580-0469 (online)