Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara perawat dan klien yang dilakukan
secara sadar ketika perawat dan klien saling memengaruhi dan memperoleh pengalaman bersama
yang bertujuan untuk membantu mengatasi masalah klien serta memperbaiki pengalaman
emosional klien yang pada akhirnya mencapai kesembuhan klien.

Komunikasi perawat yang baik pada klient tentusaja akan berdampak pada kepuasan/respon
pasien, tidak hanya itu kondisi klient juga di pengaruhi oleh rasa nyaman pada pada pasien.
emosi marah merupakan repons yang alamiah, ketika manusia merasa terancam, stress, adanya
ingatan yang menyakitkan, perasaan terluka atau mendapatkan perlakuan yang tidak adil atau
menyenangkan.

Komplen atau protes dari klient atau pasien adalah suatu ungkapan rasa tidak puas terhadap
pelayanan yang ada. Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa yang didapatkan
seseorang dari membandingkn kinerja (atau hasil) produk yang dipersepsikan dengan
ekspetasinya. Apabila kinerjaa lebih rendah dibandingkan ekspetasinya, maka konsumen
bersangkutan akan merasa tidak puas. Apabila kinerja sama dengan ekspetasi, maka ia akan
merasa puas

Adapun teknik yang di gunakan guna menghadapi pasien marah yakni; mempersiapkan diri
untuk menghadapi beragam macam emosi dari pasien, menujukan empati kepada pasien, berhati
hati dalam bicara, jangan menghiraukan perasaan mereka, dan yang terakhir cobalah untuk
menghibur mereka. Sikap yang di inginkan klien pada saat mereka marah adalah didengarkan,
dimengerti, dihormati, diberi permintaan maaf, diberi penjelasan, ada tindakan perbaikan dalam
waktu yang tepat. Dan cara untuk meredam amarah dari pasien tersebut iyalah perawat harus
mendengarkan terlebih dahulu luapan emosi dari pasien, berusaha untuk tetap menjaga aga
sependapat dengan klient, dan harus tetap teneng dan pandai dalam mengatur dan menjaga emosi
diri sendiri.

Teknik utama dalam menghadapi pasien komplain yakni kunci utamanya adalah meredam
kemarahan mereka adalah dengan berusaha memenuhi kebutuhan, gagasan dan pengharapan
mereka karena biasanya pasien rewel ingin didengarkan dan dimengerti. Sedangkan pada klient
dengan rewel teknik yang di gunakan adalah Melalui Orang Lain atau Pihak Ketiga, bercerita,
memfasilitasi dan bibiloterapi.
SARAN

1. Bagi perawat harus meningkatkan komunikasi yang baik terhadap klient agar dapat
mempengaruhi penilaian pasien terhada perawat da citra profesi kperawatan itu sendiri.

2. Perawat pula harus mengetahui tentang teknik teknik dalam berkomunikasi terutama pada saat
menghadapi klien dengan emosi yang labil atau sedang marah

3. Pada saat klien sedang marah ada baiknya agar perawat diam dan membiarkan klien
meluapkan emosinya terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai