Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen, 5(1), Maret 2021, 67-82

Penerapan Activity Based Costing untuk Meningkatkan Profitabilitas


Perusahaan
Yulia Audina1, Utami Puji Lestari2
Politeknik Negeri Jakarta, Jl. Prof. Dr. G. A. Siwabessy, Kampus UI, Depok 16425, Indonesia
1
audinayulia1@gmail.com, 2utami.lestari@akuntansi.pnj.ac.id doi.org/10.33795/jraam.v5i1.007

Informasi Artikel Abstract


Tanggal masuk : 18-05-2020 This study aims to analyze how Activity Based Costing can improve a
Tanggal revisi : 30-08-2020 company’s profitability. This study employed a qualitative method with
Tanggal diterima : 31-08-2020 a case study approach. The study collected primary data through
interviews, secondary data taken from cost of goods manufactured
statement, and financial statement in 2018. By comparing the
Keywords: traditional costing to Activity Based Costing, it is found that the
Activity Based Costing; application of Activity Based Costing can increase the profitability of a
Company company.
Performance;
Profitability.

Kata kunci: Abstrak


Activity Based Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji penerapan Activity Based
Costing; Kinerja Costing dalam meningkatkan profitabilitas. Penelitian ini
Perusahaan; menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Jenis
Profitabilitas. data yang digunakan adalah data primer yang diambil langsung dari
wawancara, data sekunder yang diambil dari cost of goods
manufactured statement, dan laporan keuangan bulan Desember 2018.
Hasil penelitian yang mengomparasikan pendekatan tradisional dengan
pendekatan Activity Based Costing menunjukkan bahwa penerapan
Activity Based Costing mampu meningkatkan profitabilitas perusahaan.

1. Pendahuluan pengambilan keputusan [3]. Hal ini membuat


Setiap industri harus membuat perhitungan BPP sangat penting dalam
strategi agar bisa bersaing, baik industri perusahaan, [5].
dalam skala kecil, menengah, maupun besar. Ketidaktepatan dalam perhitungan
Industri- industri tersebut memerlukan BPP membawa dampak yang cukup serius,
informasi mengenai semua beban operasional yaitu kesalahan dalam penetapan harga jual
mulai dari bahan baku hingga barang jadi, menjadi terlalu rendah dan mengakibatkan
yang disebut dengan beban pokok produksi kerugian atau harga jual yang terlalu tinggi
(BPP) [1][2][3]. BPP digunakan sebagai sehingga perusahaan kehilangan pelanggan
dasar penentuan harga jual dan laba [4]. serta [6].
pengukuran efisiensi produksi dan Metode Activity Based Costing (ABC)
menggunakan pemicu biaya dan aktivitas
67
68 Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen, Vol.,5 No. 1, Maret 2021, hlm. 67-82

untuk menentukan BPP agar lebih akurat. kuantitatif, penelitian ini menggunakan
Metode ini cocok digunakan untuk usaha yang pendekatan kualitatif untuk mengukur kinerja
memiliki beberapa aktivitas [7]. Penerapan dan meningkatkan profitabilitas. Objek
ABC di berbagai jenis perusahaan yang penelitianpun berbeda.
memiliki beberapa aktivitas, tentu akan Berdasarkan latar belakang tersebut,
berdampak terhadap kinerja perusahaan [8]. penulis tertarik untuk menganalisis bagaimana
Kinerja perusahaan, khususnya keuangan, penerapan ABC yang lebih akurat mampu
tercermin dalam laporan laba rugi [9], dan meningkatkan profitabilitas perusahaan. Hasil
menjadi penentu atas keberhasilan dan penelitian ini memberikan rekomendasi
kegagalan perusahaan dalam menjalankan praktis kepada PT Setia Bersama, yaitu
operasionalnya [10]. sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan
Penelitian terapan ini dilakukan di PT perbaikan terkait sistem perhitungan beban
Setia Bersama, yaitu perusahaan yang pokok produksi. Hasil penelitian ini juga
bergerak di bidang industri perlengkapan dan diharapkan mampu memberikan kontribusi
komponen die-cast part. Proses produksi yang teoretis, khususnya sebagai tambahan kajian
dilakukan di PT Setia Bersama menggunakan literatur dan diharapkan dapat memperluas
sistem Job Order Costing, di mana proses khasanah keilmuan mengenai sistem
produksi dilakukan berdasarkan pesanan perhitungan biaya Activity Based Costing
pelanggan. Berdasarkan hasil wawancara, (ABC).
observasi, dan dokumentasi yang dilakukan
penulis di PT Setia Bersama, didapatkan hasil 2. Metode
bahwa selama tahun 2015-2018, Penelitian ini merupakan jenis
perusahaan mengalami kerugian penelitian kualitatif, di mana hasil penelitian
yang cukup signifikan. Kerugian ini bukan berupa perbandingan antara variabel,
kemungkinan besar disebabkan oleh melainkan hasil pengkajian atau studi
perhitungan BPP yang kurang akurat dalam mengenai dasar masalah yang diteliti. Studi
sistem tradisional. Pada sistem tradisional, kasus digunakan untuk menelaah penerapan
BPP terlalu tinggi dibandingkan ABC pada PT Setia Bersama. Metode ini
metode ABC sehingga menyebabkan merupakan metode penelitian kuat dengan
kerugian pada PT Setia Bersama. Pada mengombinasikan analisis data kuantitatif dan
tahun 2018,dengan catatan observasi [14].
dilakukannya penelitian ini, PT Setia Bersama Objek penelitian ini adalah BPP
menggunakan sistem ABC, yang mengarah untuk produk carrier camshaft di PT Setia
pada profitabilitas perusahaan yang Bersama dengan menganalisis sistem
meningkat. perhitungan tradisional yang digunakan
Sebelumnya telah dilakukan penelitian perusahaan sejak tahun 2003 dan menerapkan
sejenis yang dilakukan bahwa sistem ABC sistem ABC di bulan Desember 2018 untuk
menghasilkan angka BPP yang lebih akurat menentukan BPP produk carrier camshaft
untuk perusahaan property sehingga bulan Desember 2018. Nama PT Setia
manajemen akan tepat dalam pengambilan Bersama adalah nama yang disamarkan, atas
keputusan [11]. Penelitian serupa tentang permintaan perusahaan. Peneliti
aplikasi ABC pada perguruan tinggi di menggunakan nama ini untuk menjaga etika
Pekanbaru menunjukkan bahwa ABC publikasi.
berpengaruh secara langsung pada keunggulan Penulis menentukan sendiri informan
bersaing dan meningkatkan kinerja. Penelitian untuk diwawancarai sesuai relevansi topic
di perusahaan manufaktur spare-parts tentang penelitian. Koleksi data dilaksanakan dengan
sistem ABC disinyalir dapat memberikan merekam proses wawancara sekaligus
informasi yang tepat kepada manajer membuat catatan penting untuk menetapkan
perusahaan [12][13]. informasi apa yang akan dibutuhkan
Berbeda dengan penelitian-penelitian selanjutnya. Informan yang digunakan oleh
sebelumnya yang menggunakan pendekatan
penulis adalah manajer PT Setia Bersama. data di bulan Desember 2018 karena pesanan
Pemilihan informan tersebut didasarkan pada terbanyak ada di bulan Desember 2018.
alasan bahwa manajer merupakan orang yang Alasan tambahan adalah tidak adanya faktor
tepat karena mengetahui segala hal dalam pendukung lain yang menyebabkan
produksi perusahaan. profitabilitas meningkat di bulan Desember
Data merupakan informasi atau fakta 2018. Peneliti membandingkan perhitungan
yang diberikan subjek penelitian mengenai BPP di bulan Desember 2018 apabila
objek penelitian kepada peneliti. Seusai menggunakan sistem tradisional dan ABC.
koleksi data, peneliti mengklasifikasikan Selain wawancara dan dokumentasi,
temuan menjadi beberapa kelompok Penulis melakukan observasi perilaku berupa
berdasarkan abstraksi, kepastian, perilaku nonverbal, perilaku linguistik,
keeksklusifan, dan kedekatan informasi atau perilaku ekstralinguistik, dan hubungan
fakta dengan fenomena yang terjadi. [14]. spasial. Penulis juga melakukan observasi
Data sekunder yang digunakan berupa non perilaku berupa analisis catatan, analisis
statement of cost of goods manufactured kondisi fisik, analisis proses fisik mengenai
produk carrier camshaft dan laporan kegiatan di perusahaan untuk memastikan
keuangan PT Setia Bersama bulan Desember bahwa semua data yang telah dikumpulkan
2018. melalui proses wawancara dan dokumentasi
Penelitian kualitatif menempatkan telah sesuai dan meyakinkan penulis. Penulis
kunci keberhasilan dalam pengumpulan data menggunakan teknik non participant
(wawancara, pengamatan situasi sosial, hasil unconcealed observer, dalam melaksanakan
foto, rekaman dialog, simbol dan tanda yang observasi.
terjadi), Hal ini banyak ditentukan oleh Pengujian validitas data dalam
kemampuan peneliti menghayati situasi penelitian kualitatif berbeda dari penelitian
sosial yang dijadikan fokus penelitian [15]. kuantitatif [17]. Peneliti melakukan uji
Wawancara yang dilakukan oleh reliabilitas data dengan mengambil beberapa
penulis adalah wawancara tatap muka langkah, yaitu: verifikasi data, interpretasi
langsung dan terstruktur (face to face data, menandai setiap informasi yang
structured interview), karena metode ini berhubungan dengan topik penelitian dan
dianggap lebih cocok dan menghasilkan data merangkum agar semua data telah teruji
yang lebih akurat dan valid. Peneliti percaya dengan melakukan triangulasi. Peneliti
bahwa wawancara dapat secara langsung menggunakan triangulasi dengan
mengamati bagaimana respon verbal dan menggunakan metode Cross Checking, di
nonverbal yang mungkin dapat memberikan mana penulis mengecek kembali jawaban
pandangan lain yang diutarakan oleh dari responden dan meyakinkan arti dari data
interviewee [16]. Wawancara dilakukan di yang diberikan responden; dan menggunakan
bulan Maret 2019 di PT Setia Bersama saat use two or more methods of data collection.
jam kerja. Pada tahap ini peneliti menggunakan
Penulis menggunakan rekaman dialog lebih dari satu metode untuk mengambil data,
untuk memastikan hasil wawancara telah kemudian interpretasi atas hasil dari setiap
terekam seluruhnya agar tidak terjadi metode dibandingkan. Penulis menggunakan
kesalahan penafsiran. Selain itu juga model Miles dan Huberman, yaitu
melakukan kajian beberapa penelitian menganalisis data secara deskriptif melalui
terdahulu dan literasi yang berhubungan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda,
dengan topik yang diangkat dalam penelitian seperti: sari dari dokumen, dan laporan
dan melakukan analisis Statement of Cost of keuangan. Metode ini terdiri dari tiga tahap,
Goods Manufactured produk carrier yaitu reduksi data, data display dan laporan
camshaft PT Setia Bersama bulan Desember [15]. Reduksi data dilakukan dengan
2018 untuk memastikan data telah sesuai dan mengambil data wawancara yang
meyakinkan penulis. Penulis menggunakan berhubungan dengan proses produksi dan
perhitungan BPP PT Setia Bersama. Tabel 1. Wawancara Terkait Aktivitas
Kemudian di data display dilakukan
perhitungan BPP menggunakan sistem Item Pertanyaan Esensi Jawaban

tradisional dan sistem ABC, terakhir adalah Bagaimana proses Proses produksi semua
produksi yang dilakukan? menggunakan mesin.
penarikan kesimpulan dengan menganalisis Kegiatan produksi dimulai
dampak perhitungan BPP menggunakan rasio dari peleburan, pencetakan,
profitabilitas. trimming, debburing,
pengecekan dimensi, visual
check, pengepakan dan
3. Hasil dan Pembahasan administrasi
PT Setia Bersama adalah perusahaan Bagaimana sistem Sesuai dengan pesanan yang
yang bergerak dibidang industri produksi di PT Setia masuk
perlengkapan dan komponen die-cast part. Bersama?
PT Setia Bersama berlokasi di kawasan Bagaimana sistem Pembebanan semua biaya
industri Jakarta Timur (EJIP) Cikarang, perhitungan beban pokok tidak langsung berdasarkan
produksi di PT Setia jam tenaga kerja langsung
Bekasi, dengan kantor pusat di Jakarta Pusat Bersama?
pada Desember 2018. PT Setia Bersama
Bagaimana kinerja Mengalami kerugian dan
menggunakan perusahaan saat ini? profitabilitas menurun
struktur organisasi lini, yaitu struktur
organisasi yang pelimpahan wewenangnya
langsung ke bawahannya. Berdasarkan hasil wawancara dan
PT Setia Bersama melakukan proses observasi yang dilakukan, peneliti
produksi dengan menggunakan sistem job mengelompokkan aktivitas yang terjadi di PT
order costing, sehingga proses produksi akan Setia Bersama. Aktivitas yang terjadi adalah
dilakukan apabila ada order pembelian dari peleburan, pencetakan, trimming, deburring,
pelanggan. Produk dibuat sesuai dengan pengecekan dimensi, visual check,
keinginan dan spesifikasi pesanan pelanggan. pengepakan, dan administrasi. Berikutnya,
Proses produksi biasanya akan melalui peneliti merincikan aktivitas dan biaya
beberapa aktivitas, yaitu: peleburan, aktivitas yang terjadi dalam proses produksi
pencetakan, trimming, deburring, Carrier Camshaft.
pengecekan dimensi, visual check, Aktivitas peleburan adalah aktivitas
pengepakan, dan administrasi. Tidak semua pertama dalam proses produksi produk
produk melewati semua tahapan tersebut, Carrier Camshaft. Pada aktivitas ini, direct
karena produk dibuat sesuai dengan material dan supporting material dilebur
keinginan dan spesifikasi dari pelanggan. menjadi cair agar dapat dicetak. Pada
Penulis mengambil satu produk yaitu carrier aktivitas peleburan, biaya yang terjadi selama
camshaft sebagai sampel penelitian ini bulan Desember 2018 adalah sebesar
karena sampel tersebut telah mewakili semua Rp1.719.917.449. Tabel 2 menyajikan biaya
aktivitas di PT Setia Bersama. yang timbul pada aktivitas peleburan.
Sistem perhitungan BPP yang lebih Aktivitas pencetakan adalah aktivitas
akurat dan tidak bias dapat dilakukan kedua dalam proses produksi produk Carrier
menggunakan sistem ABC. Penulis mencoba Camshaft. Pada aktivitas ini, direct material
menghitung BPP pada bulan Desember 2018 dan supporting material yang sudah dilebur
khusus untuk produk Carrier Camshaft. menjadi cair, dibentuk menggunakan mesin
Sebelum memulai perhitungan BPP, peneliti dicetak.
perlu mengetahui terlebih dahulu apa saja Pada aktivitas pencetakan, biaya yang
aktivitas yang terjadi selama proses produksi terjadi selama bulan Desember 2018 adalah
Carrier Camshaft melalui wawancara. Secara sebesar Rp1.023.926.949 sebagaimana yang
ringkas, hasil wawancara ditampilkan pada ditampilkan pada Tabel 3.
Tabel 1.
Tabel 2. Biaya Aktivitas Peleburan
Peleburan Biaya material dan supporting material yang sudah
dibentuk menggunakan mesin dicetak,
BTKL 10.000.000
dihaluskan untuk menghilangkan sisa logam
Biaya Penolong 695.990.500
pada permukaan. Tabel 5 menampilkan biaya
Air 6.100.265 yang terjadi selama bulan Desember 2018
Listrik 154.169.994 pada aktivitas deburring sebesar
Gas & Fuel 243.562.385 Rp1.023.926.949.
Repair & Maint. Part. Exp 100.570.571
Tabel 4. Biaya Aktivitas Trimming
Repair & Maint. (serv) Exp 51.785.076 Trimming Biaya
Factory Supplies Expense 18.957.156 BTKL 10.000.000
Factory Supplies Tools 28.334.674 Air 6.100.265
Factory Supplies for Oil 62.82.243 Listrik 154.169.994
Rental Factory Equipment 493.714 Gas & Fuel 243.562.385
Depreciation Expense 347.370.872 Repair & Maint. Part. Exp 100.570.571
Total 1.719.917.450 Repair & Maint. (serv) Exp 51.785.076
Factory Supplies Expense 18.957.156
Tabel 3. Biaya Aktivitas Pencetakan Factory Supplies Tools 28.334.674
Pencetakan Biaya
Factory Supplies for Oil 62.82.243
BTKL 10.000.000
Rental Factory Equipment 493.714
Air 6.100.265
Depreciation Expense 347.370.872
Listrik 154.169.994
Total 1.023.926.950
Gas & Fuel 243.562.385
Repair & Maint. Part. Exp 100.570.571
Tabel 5. Biaya Aktivitas Deburring
Repair & Maint. (serv) Exp 51.785.076 Deburring Biaya
Factory Supplies Expense 18.957.156 BTKL 10.000.000
Factory Supplies Tools 28.334.674 Air 6.100.265
Factory Supplies for Oil 62.82.243 Listrik 154.169.994
Rental Factory Equipment 493.714 Gas & Fuel 243.562.385
Depreciation Expense 347.370.872 Repair & Maint. Part. Exp 100.570.571
Total 1.023.926.950 Repair & Maint. (serv) Exp 51.785.076
Factory Supplies Expense 18.957.156
Aktivitas trimming adalah aktivitas Factory Supplies Tools 28.334.674
ketiga dalam proses produksi produk Carrier Factory Supplies for Oil 62.82.243
Camshaft. Pada aktivitas ini, direct material
Rental Factory Equipment 493.714
dan supporting material yang sudah dibentuk
Depreciation Expense 347.370.872
menggunakan mesin dicetak, dilakukan
proses pemotongan atau penghilangan bagian Total 1.023.926.950
yang tidak dikehendaki. Pada aktivitas
trimming, biaya yang terjadi selama bulan Aktivitas pengecekan dimensi adalah
Desember 2018 adalah sebesar aktivitas kelima dalam proses produksi
Rp1.023.926.949 sebagaimana tampak pada produk Carrier Camshaft. Pada aktivitas ini,
Tabel 4. dilakukan pengecekan dimensi terhadap
Aktivitas deburring adalah aktivitas Carrier Camshaft. Pada aktivitas ini, biaya
keempat dalam proses produksi produk yang terjadi selama bulan Desember 2018
Carrier Camshaft. Pada aktivitas ini, direct
adalah sebesar Rp 218.055.803, sebagaimana Tabel 8. Biaya Pada Aktivitas
ditampilkan pada Tabel 6. Pengepakan Biaya
Aktivitas Visual Check adalah BTKL 10.000.000
aktivitas keenam dalam proses produksi Air 6.100.265
produk Carrier Camshaft. Pada aktivitas ini,
Listrik 154.169.994
dilakukan cek secara visual kelayakan
produk terhadap Carrier Camshaft. Factory Supplies Expense 18.957.156

Pada aktivitas ini, biaya yang terjadi Factory Supplies Tools 28.334.674
selama bulan Desember 2018 adalah sebesar Factory Supplies for Packing 168.659.050
Rp 218.055.803. Tabel 7 menampilkan Rental Factory Equipment 493.714
rincian biaya di aktivitas visual check.
Total 386.714.853
Tabel 6. Biaya Aktivitas Pengecekan Dimensi
Pengecekan Dimensi Biaya Pada aktivitas ini, biaya yang terjadi
BTKL 10.000.000 selama bulan Desember 2018 adalah sebesar
Air 6.100.265 Rp462.366.865. Peneliti menyajikan data
Listrik 154.169.994 tersebut pada Tabel 9.
Factory Supplies Expense 18.957.156 Tabel 9 Biaya Aktivitas Administrasi
Factory Supplies Tools 28.334.674 Administrasi Biaya

Rental Factory Equipment 493.714 BTKL Rp 268.933.062


Total 218.055.803 Air Rp 6.100.265
Listrik Rp 154.169.994

Tabel 7 Biaya Aktivitas Visual Insurrance Expense Rp 9.038.544


Visual Check Biaya Rental Factory Equipment Rp 24.125.000
BTKL 10.000.000 Total Rp 462.366.865
Air 6.100.265
Listrik 154.169.994 Sistem perhitungan BPP pada PT
Factory Supplies Expense 18.957.156 Setia Bersamahingga tahun 2018 masih
Factory Supplies Tools 28.334.674
menggunakan sistem tradisional, dimana
biaya produksi dihitung dengan
Rental Factory Equipment 493.714
menjumlahkan semua biaya yang dikeluarkan
Total 218.055.803 untuk memproduksi sebuah produk. Biaya-
biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi
Aktivitas pengepakan adalah aktivitas produk terdiri dari tiga unsur, yaitu: Direct
ketujuh dalam proses produksi produk Material (DM), Direct Labour (DL), dan
Carrier Camshaft. Pada aktivitas ini, overhead (OH). DM terdiri dari jumlah biaya
dilakukan pengepakan produk terhadap bahan baku yang dipakai PT Setia Bersama
Carrier Camshaft. Pada aktivitas ini, biaya untuk memproduksi carrier camshaft. DL
yang terjadi selama bulan Desember 2018 terdiri dari gaji pekerja yang secara langsung
adalah sebesar Rp 386.714.853 dan tersaji berhubungan dengan carrier camshaft. OH
pada Tabel 8. terdiri dari gaji pekerja yang tidak secara
Aktivitas administrasi adalah aktivitas langsung terlibat atau berhubungan dengan
penunjang dalam proses produksi produk carrier camshaft, beban depresiasi mesin dan
Carrier Camshaft. Pada aktivitas ini, peralatan pabrik, beban asuransi gedung
dilakukan proses pengadministrasian dan pabrik, listrik, air, beban perlengkapan
pengelolaan semua aktivitas di PT Setia pabrik, dan lain-lain.
Bersama untuk produk Carrier Camshaft.
Audina dan Lestari, Penerapan Activity Based Costing... 73
71

Bahan baku yang biasanya digunakan 12 menunjukkan jumlah produksi carrier


untuk membuat carrier camshaft adalah camshaft di PT Setia Bersama.
aluminium alloy. DM aluminium adalah
Rp54.600/kg, total DM yang digunakan Tabel 12. Jumlah Produksi Carrier Camshaft
Kode Nama Komponen Unit
adalah 136.317 kg, sehingga pada Desember Komponen Produk
2018 total bahan baku langsung yang
306 Carrier, Camshaft (ES 01) 35.335
dikeluarkan PT Setia Bersama adalah
Rp7.442.898.254. Perhitungan DM adalah Total 35.335
perhitungan bersih, karena pemasok datang
mengirimkan DM sampai ke tempat OH ditentukan berdasarkan jam
produksi. Jumlah bahan baku yang tenaga kerja langsung di PT Setia Bersama.
digunakan disajikan pada Tabel 10. Pada saat penelitian terapan ini dilakukan,
penentuan OH tidak dihitung secara akurat
Tabel 10. Jumlah Bahan Baku Carrier Camshaft
Bahan Bahan Harga/ DM dan rinci berdasarkan pemicu biaya maupun
Baku Baku (Kg) Kg sumber daya yang dikonsumsi produk
Alumunium 136.317 54.600 7.442.908.200 carrier camshaft. Jika penentuan tarif OH
Alloy carrier camshaft dengan sistem tradisional
Total 7.442.908.200 digunakan, maka tarif OH tradisional tampak
pada Tabel 13.
DL bulan Desember 2018 adalah Tabel 13 Penentuan Tarif OH Tradisional
Rp23.438/jam per orang, sedangkan total jam Jam Tenaga Kerja Jumlah OH OH/Unit
kerja efektif dalam sehari adalah delapan 365.856 Rp6.076.891.618 92.275
jam. Total hari kerja adalah enam hari Total 92.275
(Senin- Sabtu), sedangkan total karyawan
adalah sebanyak 343 orang. Total DL PT
Setia Bersama adalah Rp1.543.500.000 untuk OH PT Setia Bersama pada bulan
343 orang pekerja. Seluruh informasi tersebut Desember 2018 adalah Rp6.076.891.618.
disajikan di Tabel 11. Sedangkan OH per unit diperoleh dari jumlah
OH dibagi dengan driver cost yang yang
Tabel 11 Jumlah BTKL (Gaji dan Bonus) dipakai oleh PT Setia Bersama, yaitu jam
Jumlah tenaga kerja langsung hasilnya adalah
Bagian DL (Rp)
Karyawan
Rp92.275. Peneliti melakukan ulang proses
25 Peleburan 112.500.000 perhitungan BPP yang selama ini dilakukan
25 Percetakan 112.500.000 oleh Setia Bersama.
25 Trimming 112.500.000 Langkah pertama yaitu mengi-
35 Deburring 157.500.000 dentifikasi produk yang menjadi objek biaya.
48 Pengecekan Dimensi 216.000.000
Objek biaya dalam kasus di PT Setia
Bersama adalah carrier camshaft sejumlah
75 Visual Check 337.500.000
35.335 dengan penggunaan jam tenaga kerja
110 Pengepakan 495.000.000 65.856.
Total DL 1.543.500.000 Langkah kedua yaitu menghitung
Total Karyawan 343 biaya langsung dari produk. Berikut ini
Jam Tenaga Kerja 65856
adalah perhitungan biaya langsung, yaitu:
biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
DL/Jam 23.438
langsung. Kesemuanya tersaji pada Tabel 14.

Selama bulan Desember 2018, PT Setia Langkah ketiga yaitu memilih dasar
Bersama menerima order dari pelanggan pengalokasian biaya yang akan digunakan
sebanyak 35.335 unit carrier camshaft. Tabel untuk mengalokasikan biaya tidak langsung
ke produk. Sebagian biaya tidak langsung
74Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen, Vol.,5 No. 1, Maret 2021, hlm. 67-82
72

terdiri dari gaji para manajer, para teknisi, Langkah keenam yaitu menghitung
karyawan pendukung produksi, dan staf yang biaya tidak langsung yang dialokasikan ke
mendukung pekerjaan tenaga kerja langsung. produk. Perusahaan menggunakan 65.856
tenaga kerja langsung untuk memproduksi
Tabel 14. Biaya Langsung
Keterangan Total Per/Unit carrier camshaft sejumlah 35.335,
sebagaimana disajikan pada Tabel 16.
DM 7.442.898.254 210.638
DL 1.543,500,000 43.682 Tabel 15. Biaya Tidak Langsung
Total Biaya Langsung 8.968.398.254 254.320 Keterangan Total (Rp) Per/Unit
OH 6.076.891.618 92.275
PT Setia Bersama memutuskan untuk Total Biaya Tidak 6.076.891.618 92.275
menggunakan satu dasar alokasi yaitu jam Langsung
tenaga kerja langsung sebagai dasar alokasi
biaya. Pada bulan Desember 2018 terdapat Langkah ketujuh yaitu menghitung
65.856 jam tenaga kerja langsung. Aktivitas total biaya produk dengan menjumlahkan
yang terjadi adalah peleburan, pencetakan, semua biaya langsung dan tidak langsung
trimming, deburring, pengecekan dimensi, Setelah mengetahui DM, DL, dan OH untuk
visual check, pengepakan, dan administrasi. produk carrier camshaft, selanjutnya adalah
Pada sistem ABC dasar aplikasinya menjadi menjumlahkan ketiga kelompok biaya
beragam, tidak hanya jam tenaga kerja tersebut untuk mengetahui BPP.
langsung namun ada jam peleburan, jam
pencetakan, jam trimming, jam deburring, Tabel 16. Total Biaya Produk
Keterangan Total (Rp) Per/Unit
jam tenaga kerja pengecekan dimensi, jam
tenaga kerja visual check, jam pengepakan, DM 7.442.898.254 210.638
dan jam tenaga kerja bagian administrasi. DL 1.543.500.000 43.682
Langkah keempat yaitu OH 6.076.891.618 92.275
mengidentifikasi biaya tidak langsung yang BPP 15.063.289.872 346.595
berkaitan dengan setiap dasar alokasi biaya
PT Setia Bersama hanya menggunakan satu
dasar alokasi, maka dari itu semua biaya Berdasarkan hasil perhitungan
tidak langsung sebesar Rp6.076.891.618 tersebut, diketahui BPP carrier camshaft
dikelompokkan dalam satu biaya tidak dengan metode tradisional di PT Setia
langsung. Sedangkan dalam ABC, biaya Bersama bulan Desember 2018 ditampilkan
tidak langsung dikelompokkan berdasarkan pada Tabel 17.
aktivitas dan menggunakan dasar alokasi
yang sesuai dengan setiap aktivitas. Tabel 17. Penentuan BPP dengan Metode
Langkah kelima yaitu menghitung Tradisional
Keterangan Tradisional (Rp)
tarif per unit dasar alokasi biaya untuk
DM 7.442.898.254
mengalokasikan biaya tidak langsung ke
produk. Tarif biaya tidak langsung actual DL 1.543.500.000
dapat dihitung melalui: OH 6.076.891.618
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔 BPP 15.063.289.872
= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑘𝑡𝑢𝑎𝑙 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑎𝑙𝑜𝑘𝑎𝑠𝑖 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎
BPP/Unit 346.595
𝑅𝑝6.076.891.618
=65.856 𝑗𝑎𝑚 𝑡𝑒𝑛𝑎𝑔𝑎 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑙𝑎𝑛𝑔𝑠𝑢𝑛𝑔
= Rp92.275 per jam tenaga kerja langsung. Tabel 17 menyajikan penentuan BPP carrier
camshaft berdasarkan sistem tradisional. BPP
Pada sistem ABC, perhitungan tarif per unit carrier camshaft sebesar Rp15.063.289.873.
bisa dilihat di Tabel 15.
Audina dan Lestari, Penerapan Activity Based Costing... 75
71

Setelah memahami perhitungan BPP hanya terletak pada perhitungan OH, untuk
yang selama ini diterapkan di PT Setia DM dan DL tidak ada perbedaan. Maka dari
Bersama, langkah selanjutnya adalah itu, perhitungan berikut hanya dilakukan
mengubah sistem tradisional ke sistem ABC. untuk OH. Tabel 18 meringkas penerapan
Perbedaan antara sistem ABC dan tradisional sistem ABC untuk menentukan OH.

Tabel 18 Ringkasan Tingkat Biaya Aktivitas Untuk


Kelompok Biaya Tidak Langsung
Kategori
Kuantitas Dasar
Aktivitas Hierarki Total Biaya
Alokasi Biaya
Biaya

Tingkat
4.800 Jam
Peleburan Kelompok Rp1.719.917.449
Peleburan
Produksi

Tingkat
4.800 Jam
Percetakan Unit Rp1.023.926.949
Percetakan
Produksi

Tingkat
4.800 Jam
Trimming Unit Rp1,023,926,949
Trimming
Produksi

Tingkat
4.800 Jam
Deburring Unit Rp1.023.926.949
Deburring
Produksi

Tingkat 9.216 Jam Tenaga


Pengecekan
Kelompok Rp218.055.803 Kerja Pengecekan
Dimensi
Produksi Dimensi

Tingkat 14.400 Jam


Visual Check Kelompok Rp218.055.803 Tenaga Kerja
Produksi Visual Check

Tingkat 21.120 Jam


Pengepakan Kelompok Rp386.714.853 Tenaga Kerja
Produksi Pengepakan

Tingkat
7.680 Jam Tenaga
Administrasi Pendukung Rp462.366.865
Kerja Langsung
Fasilitas

Total Rp6.076.891.618
76 Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen, Vol.5, No. 1, Maret 2021, hlm. 69-82

Tabel 19. Perhitungan BPP Menggunakan Sistem ABC

\Keterangan biaya dan kuantitas dari aktivitas yang


Total Biaya (Rp) Biaya Per Unit (Rp/Unit)
digunakan carrier camshaft

Biaya Langsung
Biaya Bahan Baku Langsung 7.442.898.254 210.638
Biaya Tenaga Kerja Langsung 1.543.500.000 43.682
Total Biaya Langsung 8.986.398.254 254.320
Biaya Tidak Langsung
Biaya Aktivitas Peleburan 687.966.980 19.470
1.920 Jam x Rp 358.316
Biaya Aktivitas Pencetakan 511.963.474 14.489
2.400 Jam x Rp 213.318
Biaya Aktivitas Trimming 639.954.343 18.111
3.000 Jam x Rp 213.318
Biaya Aktivitas Deburring 819.141.559 23.182
3.840 Jam x Rp 213.318
Biaya Aktivitas Pengecekan Dimensi 99.752.958 2.823
4.216 Jam x Rp 23.661
Biaya Aktivitas Visual Check 21.805.580 617
14.400 Jam x Rp 15.143
Biaya Aktivitas Pengepakan 94.298.366 2.669
5.150 Jam x Rp 18.310
Biaya Aktivitas Administrasi 281.754.808 7.974
4.680 Jam x Rp 60.204
Total Biaya Tidak Langsung 3.156.638.069 89.335
Total BPP 12.143.036.324 343.655

Penerapan sistem ABC pada PT Maka dari itu sistem tradisional dinilai
Setia Bersama untuk produk carrier tidak akurat.
camshaft bulan Desember 2018 Berdasarkan perhitungan yang telah
menghasilkan angka BPP yang lebih kecil dilakukan, apabila menggunakan sistem
atau lebih rendah dibandingkan sistem ABC, maka BPP carrier camshaft bulan
tradisional. Perhitungan OH dengan sistem Desember 2018 memunculkan angka
ABC dilakukan berdasarkan pemicu biaya sebesar Rp12.143.036.324 yang diperoleh
di setiap aktivitas proses produksi. Hal ini dari penjumlahan DM sebesar
menghasilkan angka OH yang lebih akurat Rp7.442.898.254, DL sebesar
karena pembebanan OH tidak dialokasikan Rp1.543.500.000, dan OH sebesar
berdasarkan unit yang diproduksi. Rp3.156.638.069.
Sedangkan pada sistem tradisional Dalam sistem ABC, OH didapat
perlakuan biaya diseragamkan, bukan dari penjumlahan tiap konsumsi aktivitas
didasarkan atas konsumsi biaya dari tiap yang terjadi selama proses produksi untuk
aktivitas dan pemicu biaya yang tepat. menghasilkan carrier camshaft yang
Audina dan Lestari, Penerapan Activity Based Costing... 77

dibebankan berdasarkan pemicu biaya. Menggunakan Sistem Tradisional:


Maka dari itu, penentuan OH dengan Gross Profit Margin
sistem
ABC dan sistem tradisional terdapat 𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 x 100%
perbedaan. Perbedaan tersebut akan =
𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠

berdampak pada BPP PT Setia Bersama 𝑅𝑝(1.729.210.082)


= 𝑅𝑝15.900.750.000 x 100%
carrier camshaft. Berikut perbedaan BPP
= -10,87502%
antara sistem ABC dan tradisional.
Net Profit Margin
Tabel 20. Perbedaan BPP Menggunakan Sistem
=
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 x 100%
𝑇𝑎𝑥𝑒𝑠
𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
Tradisional dan ABC x 100%
=
𝑅𝑝(1.130.538.499)
𝑅𝑝15.900.750.00
Keterangan Tradisional (Rp) ABC (Rp) 0
=-7,10997%
DM 7.442.898,254 7.442.898.254
Profit Margin
DL 1.543.500,000 1.543.500.000
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥𝑒𝑠
OH 6.076,891,618 3.156.638.069 = 𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 x 100%
𝑅𝑝(1.435.959.979)
BPP 15.063.289,873 12.143.036.324 = 𝑅𝑝15.900.750.000 x 100%
BPP/Unit 346.595 343.655 = -9,03077%
Selisih BPP 2.920.253.549
Selisih 2.941
Menggunakan Sistem ABC:
BPP/Unit Gross Profit Margin
𝐺𝑟𝑜𝑠𝑠 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 x 100%
= 𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
Perhitungan BPP dengan sistem 𝑅𝑝1.191.043.468 x 100%
tradisional adalah sebesar = 𝑅𝑝15.900.750.000
Rp15.063.289.873, sedangkan BPP dengan = 7,49049%
sistem ABC adalah sebesar Net Profit Margin
Rp12.143.036.324. Selisih total BPP =
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐵𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒
𝑇𝑎𝑥𝑒𝑠
x 100%
sistem 𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
ABC dengan sistem tradisional adalah
= 𝑅𝑝15.900.750.000 x 100%
𝑅𝑝1.789.715.050
Rp2.920.253.549, sedangkan selisih BPP
per unit adalah Rp2.941. =11,25554%
Berdasarkan hasil perhitungan BPP Profit Margin
sistem tradisional dan sistem ABC untuk =
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥𝑒𝑠
𝑁𝑒𝑡 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 x100%
produk carrier camshaft di PT Setia x 100%
Bersama, selanjutnya peneliti menghitung =
𝑅𝑝1.484.293.570
𝑅𝑝15.900.750.000
rasio profitabilitas menggunakan data hasil = 9,33474%
perhitungan BPP kedua sistem tersebut.
Berdasarkan perhitungan rasio Profit
Profit Margin on Sales. Rasio Margin on Sales untuk sistem ABC dan
pertama yang dihitung penulis adalah rasio tradisional, diperoleh hasil yang disajikan
Profit Margin on Sales. Rasio ini pada Tabel 21.
digunakan sebagai alat ukur bagi
perusahaan dalam menghasilkan Return on Assets. Rasio kedua
keuntungan dengan penjualan yang yang dihitung adalah rasio Return on
dicapai. Assets. Rasio ini sebagai alat ukur bagi
Berikut adalah perhitungan rasio perusahaan dalam menghasilkan
Profit Margin on Sales menggunakan keuntungan dengan seluruh aset yang
sistem tradisional dan ABC untuk produk dimiliki perusahaan. Berikut ini, peneliti
carrier camshaft . menyajikan secara rinci perhitungan rasio
Return on Assets menggunakan sistem
tradisional dan ABC.
78 Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen, Vol.5,No. 1, Maret 2021, hlm. 69-82

Tabel 21. Analisis Dampak Penerapan ABC Terhadap Profit Margin on Sales
No. Rasio Tradisional ABC Analisis
Kondisi Gross Profit Margin menongkat sebesar
18,36551% apabila perusahaan menggunakan metode
7.49049 ABC. Hal ini berarti, efisiensi penjualan meningkat
1 Gross Profit Margin -10.87502%
% sebesar 18,36551%. Sehingga kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba dengan penjualan yang dicapai
meningkat.
Kondisi Net Profit Margin meningkat sebesar
18,36551% apabila menggunakan metode ABC. Hal ini
11.2555 berarti, efisiensi secara keseluruhan meningkat sebesar
2 Net Profit Margin -7.10997%
4% 18,36551%. Sehingga kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan penjualan yang dicapai
meningkat.
Kondisi Profit Margin meningkat sebesar 18,36551%
apabila menggunakan metode ABC. Hal ini berarti,
9.33474
3 Pofit Margin -9.03077% efisiensi setelah pajak meningkat sebesar 18,36551%.
%
Sehingga kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
laba dengan penjualan yang dicapai meningkat.

Metode Tradisional: Metode ABC:


𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥𝑒𝑠
ROA= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 x100% ROE=
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥𝑒𝑠
x 100%
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
𝑅𝑝(1.435.959.979)
=𝑅𝑝137.407.621.238x 100% =
𝑅𝑝1.484.293.570 x 100%
𝑅𝑝(22.747.604.902
= -1,04504% )
=-6,52505%

Metode ABC: Hasil perbandingan rasio ini disajikan pada


𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥𝑒𝑠 Tabel 22.
ROA= 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 x100%
𝑅𝑝1.484.293.570
= 𝑅𝑝140.327.874.788x 100% Earning per Share of Common
= 1,05773% Stock. Rasio keempat yang dihitung adalah
rasio Earning per Share of Common Stock.
Perbandingan perhitungan rasio Return on Rasio ini digunakan sebagai alat ukur
Assets menggunakan sistem tradisional dan keberhasilan manajemen dalam mencapai
ABC disajikan pada Tabel 22. keuntungan bagi para pemegang saham.
Berikut adalah perhitungan rasio Earning
Return on Equity. Rasio ketiga per Share of Common Stock menggunakan
yang dihitung adalah rasio Return on sistem tradisional dan ABC.
Equity. Rasio ini digunakan sebagai alat Price Earning Ratio (PER),
ukur bagi perusahaan dalam menghasilkan merupakan rasio yang mengukur
keuntungan dengan modal perusahaan. perbandingan antara stock price
Berikut adalah perhitungan rasio Return on perusahaan dengan profit yang akan
Equity menggunakan sistem tradisional didapatkan oleh para shareholders.
dan ABC.
Metode Tradisional:
Metode Tradisional: 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑇𝑎𝑥𝑒𝑠
PER = 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠
ROE= 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 x 100% 𝑅𝑝14.000
= 𝑅𝑝(3.023,105)
𝑅𝑝(1.435.959.979)
= 𝑅𝑝(25.667.858.451 x 100% = -4,6310
)
= 5,59439%
Audina dan Lestari, Penerapan Activity Based Costing... 79

Metode ABC: Metode Tradisional:


𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠
PER = 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠 MBV = 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠
𝑅𝑝14.000
= 𝑅𝑝3.125 𝑅𝑝 14.000
= 𝑅𝑝13.000
= 4,48 = 1,076
Market Book Value Ratio, Metode ABC:
merupakan rasio yang berfungsi untuk 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠
mengetahui besarnya stock price yang ada MBV = 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑜𝑓 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠
di pasar dikomparasikan dengan book 𝑅𝑝 15.000∗
value of shares. Semakin tinggi rasio ini, = 𝑅𝑝13.000
menunjukkan perusahaan semakin = 1,1538*
dipercaya dan nilai perusahaan menjadi Keterangan *: asumsi apabila perusahaan
lebih baik keuangannya. memperoleh laba, maka harga pasar saham
naik menjadi Rp15.000.

Tabel 22. Analisis Dampak Penerapan ABC Terhadap Return on Asset dan Return on Equity

No. Rasio Tradisional ABC Analisis

Kondisi Return on Assets meningkat sebesar 2,10277%


1 Return on Assets -1.04504% 1.0773% apabila menggunakan metode ABC. Hal ini berarti,
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
dengan semua aset yang dimiliki perusahaan meningkat

Kondisi Return on Equity sebenarnya mengalami


peningkatan apabila perusahaan menggunakan metode
ABC. Pada metode tradisional perusahaan mengalami
kerugian dan kondisi equity bernilai negatif. Sedangkan
2 Return on Equity 5.59439% -6.52505% pada metode ABC, perusahaan mendapatkan laba sebesar
Rp1.484.293.570 meskipun equity tetaap bernilai negatif.
Hal ini berarti, kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan modal persahaan meningkat.

Kondisi Price Earning Ratio meningkat sebesar 9,111


Price Earning Ratio apabila perusahaan menggunakan metode ABC. Hal ini
3 -4.6310 4.48
(PER) berarti, ukuran perbandingan antara stock price
perusahaan dengan profit yang akan didapatkan oleh para
shareholders meningkat.

\Kondisi Market Book Value Ratio meningkat sebesar


4 Market Book Value Ratio 1.076 1.1538 0,07779 apabila perusahaan menggunakan metode ABC.
Ukuran besarnya stock price yang ada di pasar
dikomparasikan dengan book value of shares meningkat.
Hal ini berarti perusahaan semakin dipercaya masyarakat.

4. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, PT kembali BPP bulan Desember 2018
Setia Bersama sampai tahun 2018 masih menggunakan sistem ABC. Terbukti bahwa,
menggunakan metode tradisional untuk pertama, perhitungan BPP dengan
menghitung BPP Carrier Camshaft. menggunakan metode ABC menghasilkan
Penelitian terapan ini berhasil menghitung nilai yang lebih rendah yaitu sebesar
Rp12.143.036.324, atau lebih rendah sebesar
Rp2.920.253.549 (Rp2.941 per unit) Tahun 2016). Jurnal Administrasi
dibandingkan metode tradisional. Hal ini Bisnis 2018, Vol. 56 No. 1.
berarti bahwa dengan menggunakan metode [3] Hudzafidah, K. Perbandingan Metode
ABC, dengan menghasilkan produk dengan Full Costing dengan Metode Activity
kualitas yang sama, perusahaan dapat Based Costing untuk Menentukan
menjual dengan harga yang lebih rendah, Harga Pokok Produksi di UD. Tiga
sehingga diharapkan perusahaan dapat lebih Rasa Kraksaan Probolinggo. ASSETS:
bersaing di pasar. Kedua, dengan Jurnal Ilmiah Ilmu Akuntansi,
menerapkan ABC, perusahaan dapat Keuangan dan Pajak 2018, Vol. 2,
mencapai kinerja keuangan yang lebih baik, No. 1.
yang ditunjukkan dengan hasil analisis rasio [4] Latief, A. Metode Cost Plus Pricing
terkait profitabilitas perusahaan yang Dengan Pendekatan Full Costing
semuanya menunjukkan peningkatan. Dalam Mampu Menentukan Harga Jual
kasus PT Setia Bersama, meskipun untuk (Studi Kasus Pada CV Karya
rasio Return on Equity tetap bernilai negatif, Dharma). Jurnal Bisnis dan
namun nilainya tetap lebih baik dibanding Kewirausahaan 2017, 193, Vol. 6, No.
jika menggunakan metode tradisional. 2.
Hasil penelitian ini memberikan [5] Widiyarti, A., & Nugroho, B. Harga
rekomendasi praktis kepada PT Setia Pokok Produksi dengan Metode Job
Bersama, untuk menerapkan ABC guna Order Costing pada PT Sari Jati
meningkatkan profitabilitas. Penelitian ini Adhitama. Jurnal Mahasiswa Bina
diharapkan dapat memperluas khasanah Insani 2018, 45-54, Vol. 3, No.1.
keilmuan mengenai sistem perhitungan biaya [6] Zulkarnain, M., & Widodo.
Activity Based Costing (ABC) khususnya di Perhitungan Harga Pokok Produksi
perusahaan manufaktur. Dengan Metode Job Order Costing
Keterbatasan penelitian ini adalah Pada PT ABC. Jurnal Akuntansi dan
sulitnya akses atas data keuangan untuk Bisnis 2016, Vol. 3, No. 1.
beberapa tahun (multiyears). Perhitungan doi: 10.35137/jabk.v3i01.55
dalam penelitian ini akan menjadi lebih akurat [7] Sari, A. R., Tantrika, C. F., Lukodono,
jika data beberapa tahun dapat diolah untuk R. P., & Widiyawati, S. Penentuan
lebih lanjut membuktikan keunggulan ABC Harga Produk Kerajinan Rotan
dibandingkan metode tradisional. Berbasis Aktivitas. Jurnal Teknik
Industri ITN Malang 2018.
doi: 10.36040/industri.v8i1.665
Daftar Rujukan [8] Krisnawati, H., & Sholikin, N.
Determinan Profitabilitas Perusahaan
[1] Litdia. Analisis Penetapan Harga Manufaktur Yang Go Public Di Bursa
Pokok Produksi sebagai dasar Efek Indonesia. Jurnal Bingkai
Penentuan Harga Jual Pada PT Ekonomi 2019, 48-58.
Veneer Products Indonesia. Journal of [9] Setiawati, L. W., & Lim, M. Analisis
Applied Business and Economics Pengaruh Profitabilitas, Ukuran
2016, 61-68, Vol. 3, No. 2. Perusahaan, Leverage, Dan
doi: 10.30998/jabe.v3i2.1758 Pengungkapan Sosial Terhadap Nilai
[2] Haneda, N., & Azizah, D. Analisis Perusahaan Pada Perusahaan
Perhitungan Harga Pokok Sewa Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Kamar dalam Activity Based Costing Efek Indonesia Periode 2011-2015.
(ABC) System (Studi pada Guest Jurnal Akuntansi 2018, 12.
House Hasanah Buring Kota Malang doi: 10.25170%2Fjrak.V12I1%25y.
Audina dan Lestari, Penerapan Activity Based Costing... 81

[10] Musdholifah, M., & Triambodo, E. [13] Duran, O., Afonso, P. S., & Duran, P.
Analisis Profitabilitas pada A. Spare Parts Cost Management for
Perusahaan Manufaktur Go Publik Long-Term Economic Sustainability:
yang Menerapkan Kebijakan Modal Using Fuzzy Activity Based
Kerja Agresif, Moderat, dan LCC.MDPI 2019, 1-14.
Konservatif di Bursa Efek Indonesia. doi: 10.3390/su11071835
BISMA (Bisnis dan Manajemen) [14] Cooper, D. R., & Schindler, P. S.
2018, 84-93. Metode Penelitian Bisnis 2017.
doi: 10.26740/bisma.v1n2.p84-93 Jakarta: Salemba Empat.
[11] Sugawa, S. I., Ilat, V., & Kalalo, M. [15] Yusuf, A. M. Metode Penelitian:
Analisis Perbandingan Harga Pokok Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Produksi Dengan Metode Full Gabungan 2014. Jakarta:
Costing dan Metode Activity Based Prenadamedia Group.
Costing Dalam Menetapkan Harga [16] Cavana, R. Y., Delahaye, B. L., &
Jual Ruko Pada PT Megasurya Sekaran, U. Applied Business
Nusalestari. Jurnal Riset Akuntansi Research: Qualitative and
Going Concern 2018, 164-174. Quantitative Methods 2001. Australia:
doi: 10.32400/gc.13.04.20947.2018 Wiley.
[12] Marlina, E., Samsiah, S., & Ardi, H. [17] Sarmanu. Dasar Metodologi
A. Analisis Pengaruh Activity Based Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
Costing Terhadap Keunggulan Statistika 2017. Surabaya: Airlangga
Bersaing dan Kinerja Perguruan University Press.
Tinggi. Jurnal Akuntansi &
Ekonomika 2018, 65-74.
82 Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen, Vol.5,No. 1, Maret 2021, hlm. 69-82

Halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai