Makalah
Hadist Mutawatir
Disusun Oleh:
Ismardhiatul Izzah (12130220721)
Anjelina (12130224610)
Filza Syahira (12130220557)
Fakultas Ushuluddin
A.Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
Mengetahui tinjauan klasifikasi Hadits dari segi kuantitas sanadnya dan
Mengetahui penjelasan dari hadits mutawatir.
BAB II
PEMBAHASAN
b) Hadits mutawatir ma’nawi
Ialah hadits yang lafazd dan ma’nanya berlainan antara satu
riwayat dan riwayat yang lain, tetapi terdapat persesuaian ma’na
secara umum (kulli). Misalnya Hadits tentang mengangkat tangan
ketika berdo’a :
ما رفع رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يديه حتى رؤي بياض إبطيه في شيء من
دعائه إال في اإلستسقاء
Artinya : “Nabi SAW tidak mengangkat kedua tangannya dalam
berdo'a selain dalam shalat istisqa’ dan beliau mengangkat
tangannya hingga tampak putih kedua ketiaknya”.
Hadits yang semakna dengan hadits diatas antara lain hadits-hadits
yang ditakhrij oleh Imam Ahmad, al-Hakim dan Abu Daud yang
berbunyi:
كان يرفع يديه حذو منكبيه
Artinya : “Rasulullah SAW mengangkat tangan sejajar dengan
kedua pundak beliau”
c) Hadist Mutawatir ‘Amali
Ialah hadist yang diketahui dengan mudah bahwa ia dari agama
dan telah mutawatir di kalangan umat islam, bahwa Nabi
Muhammad SAW mengajarkan atau menyuruhnya atau selain dari
itu. Dari hal itu dapat dikatakan soal yang telah disepakati.
Contoh : berita-berita yang menerangkan waktu dan rokaat
sholat,sholat janazah,shalat ied,hijab perempuan yang bukan
mahrom,kadar zakat,dan segala rupa amal yang telah menjadi
kesepakatan ijma’.
Para ulama’dan segenap umat islam bersepakat bahwa hadist
mutawatir memberi faedah ilmu zharuri, yakni suatu keharusan
untuk menerimanya secara bulat, sesuatu yang diberitakan hadist
mutawatir tersebut, hingga membawa keyakinan yang qoth’i. Oleh
karenanya, ulama’ menetapkan bahwa hadist mutawatir harus
diterima secara bulat sebagaimana umat islam menerima Al-
Qur’an.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Hadist mutawatir adalah hadist yang di riwayatkan oleh banyak periwayat
dalam setiap tingkatan satu dengan yang lainnya dan masing masing periwayat
tersebut semua adil yang tidak memungkinkan mereka itu semuanya sepakat
berdusta.
Hadist mutawatir dibagi menjadi 3 yaitu mutawatir lafdzi,mutawatir
ma’nawi,mutawatir amali. Hadist mutawatir sudah tidak di ragukan lagi kesahihan
nya karena di lihat dari sisi rawinya berjumlah banyak dan tidak mungkin
bersepakat berdusta.oleh karna itu ulama menetapkan bahwa hadist mutawatir
harus di terima.
B.Saran
Dalam hal ini kami mengundang beberapa kritik dan saran dari pembaca
untuk menjadikan makalah ini lebih sempurna lagi,dan harapan kami, makalah ini
dapat bermanfaaat bagi penambahan wawasan kita dalam ilmu pengetahuan kita
ini.