Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB

BIOLOGI
SMA NEGERI 01 BATU

Di susun oleh:

Aqhna Faura Zalfa Narinto


XII MIPA 5 / 05
Kata Pengantar

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah Nya, sehingga
tugas mata pelajaran Biologi membuat “Laporan Praktikum Respirasi Anaerob” ini dapat
saya kerjakan degan baik dan alhamdulillah dapat saya selesaikan dengan tepat waktu. 
Adapun tujuan saya membuat laporan praktikum ini adalah untuk
memberikan wawasan dan pengetahuan kepada khalayak umum dan pembaca
mengenai materi fermentasi atau respirasi anaerob. Selain itu, makalah ini saya
susun untuk memenuhi tugas individu mata pelajaran Biologi yang ditugaskan
kepada saya beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada tanggal 26 Agustus 2021. 
Laporan praktikum ini dapat terselesaikan bukan karena hasil kerja saya saja,
namun juga disebabkan dari bantuan pihak lain. Untuk itu, saya mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Lilik Ismiati M.Pd. selaku guru mata
pelajaran Biologi yang telah membimbing, memberikan arahan dan masukan guna
terciptanya laporan praktikum yang saya buat. 
Saya harap, semoga laporan praktikum ini dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan kepada khalayak, memberikan kepuasan mengenai isi materi serta
dapat menambah pengetahuan mengenai ilmu Biologi kepada para pembaca.

Kamis, 26 Agustus 2021

Aqhna Faura
SUSUNAN LAPORAN PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB

A. Topik :
“ Melakukan percobaan praktikum respirasi anaerob atau fermentasi menggunakan
ragi”

B. Landasan Teori:
Respirasi anerob atau biasa disebut dengan fermentasi merupakan proses produksi
energi dalam sel dengan keadaan anaerob atau tidak membutuhkan dan menggunakan
kandungan O2 (oksigen). Fermentasi juga dapat diartikan sebagai proses pemecahan
glukosa menjadi alkohol. Proses fermentasi dibagi menjadi tiga jenis, antara lain yaitu:
1. Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan glukosa menjadi etanol
(alkohol) dan CO2 (karbon dioksida). Organisme yang berperan yaitu
Saccharomyces cerevisiae (ragi) untuk pembuatan makanan biasanya berupa: tape,
roti atau minuman keras.
2. Fermentasi asam laktat
Fermentasi asam laktat adalah respirasi yang terjadi pada sel hewan atau manusia,
ketika kebutuhan oksigen tidak tercukupi akibat bekerja terlalu berat. Di dalam sel
otot asam laktat dapat menyebabkan gejala kram dan kelelahan. Laktat yang
terakumulasi sebagai produk limbah dapat menyebabkan otot letih dan nyeri,
namun secara perlahan diangkut oleh darah ke hati untuk diubah kembali menjadi
piruvat. Glukosa dipecah manjadi 2 molekul asam piruvat melalui glikolisis,
membentuk 2 ATP dan 2 NADH.
3. Fermentasi asam cuka
Fermentasi asam cuka merupakan suatu contoh fermentasi yang berlangsung
dalam keadaan aerob. fermentasi ini dilakukan oleh bakteri asam cuka (acetobacter
aceti) dengan substrat etanol. Energi yang dihasilkan 5 kali lebih besar dari energi
yang dihasilkan oleh fermentasi alkohol secara anaerob.

Bahan yang umum digunakan untuk proses fermentasi adalah gula. Terdapat
beberapa contoh hasil fermentasi, antara lain yaitu etanol, asam laktat, dan hidrogen.
Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam
butirat dan aseton. Reaksi dalam fermentasi berbeda-beda tergantung pada jenis gula
yang digunakan dan produk yang dihasilkan. Secara umum, glukosa merupakan
komponen gula yang paling sederhana (C6H12O6), melalui fermentasi akan
menghasilkan etanol (2C2H5OH). Dengan pesamaan rekasi sebagai berikut;
C6H12O6 → 2CH3CH(OH)COOH + 2ATP
Selain itu, Ragi juga dimanfaatkan sebagai bahan yang umum dalam melakukan
percobaan fermentasi. Umumnya ragi digunakan untuk campuran fermentasi dengan
tujuan menghasilkan makanan. Ragi dimanfaatkan untuk menghasilkan etanol dalam bir,
anggur dan minuman beralkohol lainnya. Reaksi yang terjadi dalam fermentasi
menggunakan fermipan atau ragi instan yaitu sebagi berikut
C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi proses fermentasi atau respirasi
anaerob, antara lain yaitu kadar oksigen, karbon dioksida, ph, suhu atau temperatur,
mikroba yang digunakan dalam uji coba respirasi anaerob serta substrat. Substrat
merupakan bahan baku fermentasi yang mengandung nutrient nutrien yang dibutuhkan
oleh mikroba untuk tumbuh maupun menghasilkan produk fermentasi.
Dalam melakukan sebuah percobaan fermentasi anaerob terdapat beberapa
keuntungan dan kerugian yang terjadi. Berikut merupakan beberapa keuntungan dalam
upaya melakukan respirasi anaerob, antara lain yaitu sebagai berikut:
- Proses respirasi yang terjadi berlangsung cepat.
- Tubuh suatu organisme mendapatkan suplier energi dengan cepat, karena proses
repirasi berlangsung cepat.
- Tidak membutuhkan lahan yang luas dalam melakukan proses praktikum respirasi
anaerob.
- Tidak membutuhkan energi untuk oksidadi
Selain terdapat beberapa keuntungan dalam melakukan proses fermentasi bagi
organisme, juga terdapat beberapa kerugian bagi organisme yang melakukan respirasi
anaerob. Hal tersebut antara lain yaitu:
- Jumlah energi atau ATP yang dihasilakn sedikit, hanya 2 ATP setiap 1 siklus
terjadi.
- Dapat menjaga temepratur air limbah antara suhu 20-35 derajat Celcius,
- Menghasilkan limbah berupa asam laktat dan etanol.
- Tidak sesuai untuk mengolah air limbah dengan konsentrasi nitrat dan sulfat
tinggi.
- Proses fermentasi cukup rumit karena harus memperhatikan substrat dan Ph air
limbah.
C. Tujuan Praktikum:
 Menjelasan dan mempraktikan percobaan fermentasi pada campuran
larutan gula dan ragi instan.
 Menyajikan sebuah proses mengenai praktikum fermentasi alkohol deng
cara yang sederhana.
 Dapat menganalisis sebuah permasalahan dalam bentuk pertanyaan yang
sudah tersedia di video YouTube.
 Dapat menyusun sebuah laporan praktikum yang benar mengenai materi
respirasi anaerob.
 Untuk memenuhi tugas individu mata pelajaran Biologi dalam tugas
percobaan respirasi anaerob atau fermtasi.

D. Manfaat Praktikum:
 Mengetahui urutan urutan dalam melakukan praktikum respirasi anaerob
dengan baik dan benar.
 Dapat memahami dan mengetahui peaplikasian fermentasi atau respirasi
anaerob dengan baik dan benar sesuai aktivitas dalam kehidupan sehari
hari.
 Mengetahui berbagai informasi dan ilmu pengetahuan mengenai materi
respirasi anaerob.

E. Hipotesis:
Proses respirasi anaerob dapat dilakukan dan berlangsung dengan cepat, sehingga
kebutuhan energi (ATP) yang dibutuhkan oleh tubuh dapat segera terpenuhi. Tetapi
fermentasi ini hanya mengahsilkan energi yang sedikit. Tingkat konsentrasi alkohol yang
dihasilakan dalam sebuah percobaan respirasi anaerob bergantung pada banyak dan
seikitnya suatu ragi. Semakin banyak kosentrasi ragi yang ditambahkan maka semakin
cepat pula reaksi tersebut terjadi dan menghasilkan energi. Hal ini juag berlaku
kebalikan, semakin sedikit konsentrasi ragi yang ditambahkan maka akan lambat pula
suatu sistem menghasilkan energi. Selain pengaruh banyak sedikitnya konsentrasi ragi,
tingkat kelembapan juag mempengaruhi respirasi anaerob. Semakin lembab tempat
melakukan fermentasi, semakin cepat pula energi dihasilkan.
TAHAPAN PRAKTIKUM RESPIRASI ANAEROB

A. Tempat : Jl. Anjarnyoto no.7, Kekep, Tulungrejo, Bumiaji, Kota Batu.

B. Waktu: Kamis, 26 Agustus 2021. Pukul 15.00-17.30 WIB.

C. Metode penelitian:

 Eksperimen
Dalam praktikum respirasi anaerob ini saya melakukan eksperimen
yaitu, bereksperimen melakuakan sebuah percobaan menggunakan
larutan campuran gula dan ragi untuk membuktikan terjadinya respirasi
anaerob.
 Observasi
Saya juga melakukan pengamatan mengenai perubahan yang terjadi
sebelum dan sesudah dilakukannya percobaan proses respirasi anaerob.

D. Alat & Bahan:


- Ragi instan 2 sendok makan
- Gula 2 sendok makan
- Air hangat
- Balon
- Botol plastik bekas
- Gelas
- Sendok
- Handphone digunakan untuk stopwatch

E. Langkah kerja:
1. Sebelum melakukan praktikum percobaan respirasi anaerob, langkah utama
yang harus dilakukan yaitu mempersiapkan semua alat dan bahan yang
sudah dituliskan. Persiapan alat dan bahan harus lengkap dan tidak boleh
ada yang terlewat satu pun.
2. Langkah selanjutnya yaitu melakukan perebusan air hingga hangat dan
tidak perlu mendidih. Setelah air cukup hangat, air dimasukkan ke dalam
botol.
3. Setelah melakukan perebusan air selanjutnya yaitu mempersiapkan alat dan
bahan berupa gelas, sendok, ragi dan gula. Lalu, memasukkan 2 sendok
gula dan 2 sendok ragi instan kedalam gelas.
4. Pastinya untuk mejadikan sebuah campuran larutan, gula dan ragi yang
sudah dimasukkan ke dalam gelas ditambahkan dengan air secukupnya.
Aduklah hingga tercampur merata.
5. Setelah larutan sudah benar benar tercampur, maka langkah selanjtnya yaitu
memasukkan larutan campuran gula dan ragi tersebut ke dalam botol
plastik bekas.
6. Setelah campuran larutan dimasukkan, sebaiknya tidak boleh didiamkan
teralalu lama, harus segera ditutup. Maka langkah selanjutnya yaitu,
menutup bagian tutup botol menggunakan balon.
7. Saat botol sudah ditutup maka nyalakanlah stopwatch. Hal ini bertujuan
untuk menghitung waktu yang dibutuhkan dalam proses mengembangnya
balon.
8. Tahap terkahir yaitu mengamati sebuah perubahan yang terjadi pada bentuk
dan volume balon.

F. Hasil Pengamatan:

Karakteristik yang Hasil pengamatan


diamati Sebelum percobaan Setelah percobaan
Gelembung dalam larutan Hanya terdapat Hampir seluruh bagian
beberapa gelembung botol terisi penuh
(berjumlah sangat dengan gelembung
sedikit), bahkan tidak gelembug kecil. Hal ini
ada gelembung saat menandakan
sebelum percobaan banyaknya gelembung
yaitu dalam keadaan setelah dilakukan
belum dimasukkan ke percobaan respirasi
dalam botol dan anaerob.
belum ditutup balon.
Keadaan balon Sebelum melakukan Setelah dilakukan
praktikum, keadaan percobaan, keadaan
balon masih layu, balon menjadi tegap
belum mengembang atau dapat berdiri,
dan di dalam belum mengembang besar dan
berisi udara. banyak terisi udara
didalamnya.
Bau yang tercium Bau yang dapat saya Setelah dilakukannya
cium terasa pengamatan bau yang
menyengat dan dihasilkan malah
berbau kecut. sangat menyengat dan
berbau kecut
kemasaman (seperti
alkohol).
Suhu Sebelum Setelah dilakukannya
Dalam pengukuran suhu dilakukannya percobaan, jika di
saya tidak dapat pengamatan suhu tangan diletakkan
menyatakan sebuah masih normal, yaitu dalam permukaan botol
ukuran yang pasti karena kondisi cukup hangat, yang dapat saya
keterbatasan alat (tidak karena air yang rasakan suhu lebih
memiliki termometer). digunakan untuk hangat dari kondisi
mecampurkan larutan awal sebelum
menggunakan air dilakukannya
hangat. percobaan.

G. Pembahasan:

Setelah melakukan percobaan praktikum respirasi anaerob menggunakan


campuran larutan ragi dan gula terdapat banyak perubahan yang terjadi. Mulai dari
perubahan jumlah gelembung, bau, suhu dan kondisi balon. Adanya perubahan
perubahan tersebut menandakan bahwa dalam sebuah botol yang diisi larutan
campuran ragi dan gula serta atasnya ditutup balon, terjadi sebuah reaksi yaitu
respoirasi anaerob atau fermentasi.
Adanya perubahan kondisi balon yang awalnya lencu atau lembek dan tidak
mengembang, lalu pada akhirnya mejadi tegak dan mengembang, merupakan
sebuah tanda adanya proses fermentasi dengan bukti bahwa proses fermentasi
menghasilkan gas CO2. Selain itu, bau yang menyengat dan hampir menyerupai
bau alkohol juga bentuk bukti adanya fermentasi. Hal ini dikarenakan pengertian
dari fermentasi yaitu pemecahan glukosa menjadi alkohol berupa etanol.
Proses yang terjadi selama fermentasi juga dipengaruhi oleh konsentrasi
dari ragi yang dicampurkan pada larutan tersebut. Semakin banyak jumlah ragi
yang dicampurkan maka, semakin cepat pula proses respirasi anaerob yang terjadi,
energi yang dihasilkan juga cepat serta dapat memenuhi kebutuhan ATP suatu
organisme dengan cepat. Sayangnya, dalam proses fermentasi atau respirasi
anaerob ini hanya menghasilkan energi dalam jumlah kecil.
H. Pertanyaan:

1. Mengapa pada percobaan tersebut, botol air mineral ditutup rapat


menggunakan balon?
 Proses respirasi anaerob atau fermentasi merupakan proses produksi
energi dalam sel suatu organisme yang tidak menggunakan dan
memanfaatkan O2 atau oksigen. Berhubungan dengan pengertian
fermentasi, tujuan ditutupnya botol mineral menggunakan balon
yaitu untuk membatasi kadar oksigen yang masuk ke dalam botol,
mengamati pengaruh dan perubahan yg terjadi ketika kadar oksigen
sedikit serta membuktikan bahwa campuran tersebut melakukan
rekasi fermentasi.
2. Apakah fungsi ragi dalam percobaan tersebut?
 Ragi atau fermipan berfungsi sebagai mikroba yang memecah
senyawa organik sederhana yaitu berupa glukosa menjadi alkohol
dalam bentuk etnaol.
3. Apakah fungsi gula dalam percobaan tersebut?
 Gula berfungsi sebagai bahan utama proses reaksi fermentasi yang
digunakan untuk menghasilkan energi.
4. Mengapa air yang digunakan harus hangat? Apakah kita dapat
menggantinya dengan air dingin/air mendidih?
 Hal ini dikarenakan pengaruh suhu. Suhu optimum yang digunakan
untuk percobaan fermentasi yaitu berkisar antara 25-30 derajat
celcius. Suhu yang dimiliki air hangat berkisar antara 20-40 derajt
celcius karena belum mencapai titik didih. Menggunakan suhu yang
pas dan baik dalam proses percobaan fermentasi akan
mempengaruhi kecepatan perkembangan dan pertumbuhan ragi. Hal
ini akan memicu bertambah cepatnya proses respirsi anaerob. Jika
dalam percobaan menggunakan suhu maksimum atau minimum,
maka proses pertumbuhan dan perkembangan ragi akan terhambat.
Alhasil praktikum respirasi anaerob berlangsung cukup lama dan
berpotensi mengaami kegagalan.
5. Mengapa gelembung pada larutan menjadi bertambah banyak?
 Jika terdapat banyak gelembung dalam botol saat melakukan
praktikum respirasi anaerob, dapat dinyatakan bahwa praktikum
yang kita lakukan berhasil. Hal ini dikarenakan, banyaknya
gelembung menandakan bahwa sebuah reaksi proses fermentasi
sedang terjadi, yaitu pemecahan glukosa menjadi alkohol, yang
menghasilkan karbon dioksida dalam bentuk gelembung dan udara.
Proses dinamakan glikolisis, yang merupakan jalur metabolisme
yang mengubah glukosa menjadi asam piruvat yang digunakan
untuk menghasilkan energi.
6. Perubahan keadaan balon menunjukkan bahwa proses yang terjadi dalam
botol menghasilkan apa?
 Menghasilkan gas karbon dioksida (CO2), karena terjadi reaksi
pemecahan glukosa menjadi alkohol dalam bentuk etanol.
7. Bau yang tercium dari larutan menunjukkan bahwa proses yang terjadi
dalam botol menghasilkan apa?
 Setelah proses fermentasi, bau yang dapat dicium seperti bau alkohol
dan sangatlah menyengat. Hal ini karena dalam reaksi fermentasi
menghasilkan zat etanol yang dibentuk pada saat proses pemecahan
glukosa menjadi alkohol dalam bentuk etanol.
8. Proses apakah yang terjadi pada larutan di dalam botol?
 Dalam percobaan kali ini proses yang terjadi yaitu respirasi anaerob
atau biasa disebut dengan fermentasi. Rekasi dari proses fermentasi
yaitu sebagai berikut : C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP

I. Kesimpulan:
Hal yang dapat disimpulakan dari berlangsungnya proses praktikum
respirasi anaerob menggunakan campuran ragi dan gula yaitu, fermentasi atau
respirasi anaerob merupakan proses pemecahan senyawa organik sederhana
berupa glukosa menjadi alkohol dalam bentuk zat etanol, tujuan dari proses ini
yaitu untuk menghasilkan energi (ATP) yang akan dimanfaatkan untuk suatu
organisme. Selain menghasilkan energi, proses fermentasi juga menghasilkan
karbon dioksida (CO2) sebagai tanda terjadinya sebuah reaksi respirasi anaerob.
Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi terjadinya proses respirasi
anaerob, antara lain yaitu: suhu, kadar oksigen, konsentrasi mikroba, substrat, ph
serta karbon dioksida. Dengan menerapkan proses respirasi anaerob ini juga
terdapat berpengaruh baik dan buruk terhadap suatu organisme, yaitu proses
fermentasi dapat berlangsung cepat sehingga kebutuhan tubuh organisme
mengenai energi dapat terpenuhi dengan cepat. Tetapi tidak bisa maksimal karena
dalam fermentasi hanya menghasilakan 2 ATP setiap satu kali proses terjadi.
J. Saran:
Dalam melakukan praktikum percobaan respirasi anaerob menggunakan
campuran ragi dan gula, harus memperhatikan serta menyiapkan alat dan bahan
dengan baik dan sesuai yang ditentukan. Selain itu, sebelum memulai percobaan
juga harus mencari informasi mengenai praktikum yang akan dilakukan dan
memperhatikan hal hal yang dapat mempengaruhi proses fermentasi. Sekian
laporan yang dapat saya sajika. Semoga ilmu pengetahuan serta informasi di
dalamnya dapat bermanfaat. Mohon maaf jika terdapat salah kata dan pengucapan.
K. Lampiran:
- Link video proses praktikum:
https://drive.google.com/file/d/1OQ_vuoOHfXX0swUM2YvdD21TNks3n
7O1/view?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai