Anda di halaman 1dari 6

BAHASA INDONESIA

MENULIS NOVEL SEJARAH PRIBADI

Karya:
Aqhna Faura Zalfa Narinto
XII MIPA 5
05
Nyctophilia

“Sesungguhnya,
kehidupan
akan selalu
berjalan
tanpa arah”

I. Pendahuluan
Kupikir, aku akan senang dan bahagia saat menceritakan kisah lamaku.
Nyatanya, memang yaa. Penulisan novel ini sudah mengingatkanku pada masa-masa
yang sudah berlalu, mengenai sebuah perjuangan gadis kecil yang ingin meraih SMA
favorite di kotanya. Aku yakin, kalian semua akan benar benar merasakan apa yang
aku rasakan kala itu.
Apalagi, sebagian besar cerita yang ada dalam buku ini, memang sangat nyata
sesuai dengan kejadian yang sebenarnya. Cerita ini begitu detail karena, aku masih
sangat mengigat kejadian yang aku alami beberapa tahun lali. Mulai dari start
perjuanganku, bahagia, susah senang bersama teman, sudah kulali dan sekarang ku
tuangkan dalam cerita novel ini.
Biar bagaimanapun, soal ini harus aku katakan dari lumbuk hati yang paling
dalam karena, aku tidak ingin kelak orang orang menyepelekan sebagian kecil dari
perjuangan di hidupku. Selain itu, aku juga tidak ingin ada kesalah pahaman dengan
apa yang aku ceritakan tentang masalahku dengan tujuan untuk menyalahkan pihak
lain.
Sama sekali gak pernah ku duga kalau kisahku masa laluku akan ditulis jadi
sebuah novel sejarah. Sebenarnya aku juga tidak ingin novel ini ku tulis. Tetapi, ada
sebuah suruhan dari guru matapelajaran Bahasa Indonesia, bahwa di suruh untuk
menulis novel sejarah. Ya sudahlah, akhirnya aku menuliskan kisah menarik yang ada
di hidupku. Di sisi lain, aku juga sedikit malu karena tokoh utama dalam novel ini
adalah diriku.
Aku bukanlah penulis handal. Namun, aku akan menyajikan sebuah cerita
dengan sajian terbaik menurutku dan orang orang sekitar. Mudah-mudahan ceirta ini
dapat dinikmati dan ambil hikmahnya oleh para khalayak yang membacanya. Semua
yang aku tuliskan hanya mengacu pada hal hal yang aku ingat, dan kepada apa yang
aku ingin katakan.
Pada bulan Oktober, tepatnya tanggal 23 pukul 16.05 aku mulai menulis sedikit
demi sedikit cerita masa laluku. Aku mulai berbicara dengan diriku sendiri untuk
mengingat semua kejadian yang aku alami beberapa tahun lalu. Sampai pada
akhirnya, aku menemukan titik temu mengenai judul, sub bab dan beberapa alur cerita
yang cukup menarik.
Judul yang aku ambil adalah “Nyctophilia”. Kata tersebut merupakan salah
satu dari istilah psikologis yang memiliki sebuah makna tersendiri. Gangguan atau
kelainan psikologis pada diri seseorang dimana, ia bisa menemukan relaksasi atau
ketenangan dalam kegelapan. Sosok pengidap nyctophilia sangat menyukai segala
sesuatu yang gelap.
Aku mengambil judul ini dengan alasan tertentu. Aku merasa nyctophilia benar
benar ada dan melekat pada jiwaku. Kalian akan mengerti bagaimana diriku dalam
kisah ini. Mengenai semangat, keterpurukan, mental dan sebuah perjuanganku.
Satu rangkaian kata yang ada dalam cover novel ini juga merupakan, hal yang
dapat diambil hikmah dari ceritaku kala itu. “Sesungguhnya, kehidupan akan selalu
berjalan tanpa arah” kalimat tersebut merupakan sebuah kalimat yang ku pegang
dalam diriku.
Pengambilan gambar dari novel ini juga memiliki suatu alasan tertentu. Sebuah
jalan yang dilukis dengan ketikteraturan atau penggambaran lika liku kehidupan.
Warna yang terang menjadi petang merupakan makna bahwa, tidak selamanya
kehidupan ini kelam pasti ada kalanya hidup ini akan terang dan berwarna.
Aku akan menceritakannya dengan berusaha sedikit memilah mana-mana yang
aku rasa perlu saja. Dan degan cara tertentu, aku juga akan coba mengatur agar apa
yang aku katakan tidak sampai menyinggung perasaan seseorang yang terlibat di
dalamnya.
Cerita ini akan aku mulai dengan pengenalan singkat tentang diriku, dan
beberapa informasi yang menjadi latar belakang hidupku, baik sebagai kenangan atau
mungkin bisa dianggap sebagai sesuatu yang cukup andil di dalam memengaruhi sifat
dan kepribadianku. Karena, pengalaman akan terus sepanjang waktu memengaruhi
hidup seseorang.
Semoga, setelah cerita ini ku tulis, kita bisa menjadi bijaksana, lebih bersyukur,
bertanggung jawab dan melakukan usaha dengan sangat maksimal agar, mendapatkan
hasil yang setimpal. Di kehidupan yang akan datang, sebaiknya tidak mengadili masa
lalu oleh keadaan masa kini.
I. Aku

Sebaiknya kisah ini segera dimulai. Langsung saja. Namaku Aqhna, Aqhna
Faura Zalfa Narinto lengkapnya. Kata ayah mamaku si namaku memiliki arti yang
bagus yaitu kekayaan yang melimpah. Jenis kelamin perempuan dan bernafas dengan
paru-paru, sama seperti makhluk hidup mamalia lainnya. Aku seorang gadis kecil
yang hidup di kota kecil wilayah Jawa Timur, tepatnya di Kota Batu.
Aku lahir di Batu, dari seorang ibu yang sangat galak saat beliau di bohongi.
Aku memanggilnya mama. Ia bernama Wahyu Indah Arianti, dinamai Wahyu Indah
oleh orangtuanya karena, mamaku merupakan sebuah rezeki yang bagus yang di
berikan Tuhanku. Ia hanya lulusan SMA. Walaupun begitu, ia sangat berkepribadian
pintar, cerdas dan tegas. Sayangnya, ia sangat galak.
Mamaku adalah salah satu sosok pahlawan di hidupku. Ia selalu menjadi
support sistemku saat terperuk. Saat ia bermasalahpun ia tetap tegar menghadapi ulah
dan tingkah laku anaknya. Saat ini, Ia berprofesi sebagai wakil manager di sebuha
hotel ternama di Kota Batu. Sebaiknya gausah aku sebutin ya. Awalnya, pada tahun
2004 ia hanyalah seorang tukang sapu biasa di taman rekreasi tersebut. Seiring
berjalannya waktu, ia di angkat menjadi pegawai resepsionis kantor hotel pada tahun
2010. Lalu, naik pangkat lagi menjadi seorang wakil manager. Aku harus banyak
bersyukur sih kepada Tuhan.
Intinya, mama adalah segala sumber dalam jiwaku. Kenyamanan, ketenangan,
kasih sayang dan pokoknya yang baik baiklah hehe. Ia memanggilku dengan sebuatan
“kakak” agar adikku mencontohnya. Biasanya “Kak, jangan lupa sapu rumah dan
makan ya pagi ini”. Kalimat itu adalah sebuah kata yang hampir setiap pagi diucapkan
olehnya.
Sekarang ayahku, ia lahir di Batu. Sama seperti mamaku, makanya aku bercita
cita dapat jodoh orang luar daerahku agar bisa mudik, khususnya orang Bandung.
Bismillah cowok Bandung. Aku cukup bosan karena kakek nenekku dari ayah ataupun
mama satu kampung denganku.
Pekerjaan ayahku tidak menentu, sesuai musim. Saat sayur mahal ia berdagang
sayur, saat akan hari raya kurban ia berdagang hewan kurban. Huh sangat
membingungkan. Tapi tidak apa, itu tidak penting juga. Ayahku cukup galak tetapi
masih jauh dengan kegarangan mamaku hihi. Sungguh sangat menakutkan.
Ayahku adalah sosok yang tegas dalam berbicara dan susah untuk tertawa.
Namun, ia dapat berkomunikasi dalam berbagai cara den Berbeda dengan mama,
ayahku adalah sosok yang biasah saja. Ku akui ia memiliki otak yang kurang cerdas.
Ia hanyalah lulusan Sekolah Dasar. Walaupun begitu, ia sangat pekerja keras dan
sukses dalam dunia kerja perdagangan. Aku sangat kagum dengannya.
Namun, sangat disayangkan. Hubunganku dengan ayahku tak seharmonis
seorang ana gadis dengan ayah kandungnya. Ayahku adalah tipe orang yang sangat
dingin dengan anak perempuannya yang sudah menginjak dewasa. Walaupun dulunya
aku dan a

Anda mungkin juga menyukai