Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN HASIL WAWANCARA

TERHADAP WIRAUSAHAWAN
“BATU ALAM PIRING”

Tugas Matakuliah Kewirausahaan

Oleh: Kelompok 10 – THP B


Tara Krisda Hapsari 161710101048
Hanindia Dena Pramesti 161710101058
Ariqoh Naurah T. H. 161710101074
Raessinta Wahyu N. S. 161710101081

Jurusan Teknologi Hasil Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jember
2017

1
DAFTAR ISI

Kata pengantar .......................................................................... 3


BAB 1
Latar Belakang ........................................................................... 4
Tujuan ........................................................................... 4
Metode dan Teknik Penulisan........................................................................... 4
BAB II
Topik Wawancara ........................................................................... 5
Waktu dan Tempat Kegiatan ........................................................................... 5
Laporan Hasil Wawancara ........................................................................... 5
Hasil Wawancara ........................................................................... 5
BAB III
Kesimpulan ........................................................................... 7
Saran ........................................................................... 7

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya
sehingga kami dapat menyelasaikan laporan hasil wawancara terhadap wirausahawan.
Tujuan dari pembuatan laporan ini untuk memenuhi tugas matakuliah kewirausahaan.
Laporan hasil wawancara ini disusun sebagai pelengkap kegiatan wawancara yang telah
dilaksanakan pada hari yang telah ditentukan.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Jember, Februari 2017

Penyusun

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kegiatan wawancara ini merupakan salah satu tugas di matakuliah
kewirausahaan, yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang proses seorang
usahawan yang telah sukses. Oleh karena itu, kami mewawancarai pemilik usaha batu
piring di Desa Biting, Kecamatan Arjasa, Jember.
Kami mengambil topik “pengusaha batu piring” karena usahawan yang kami
wawancarai ini merupakan wirausaha yang sukses karena beliau telah banyak
mengeksport produknya ke berbagai negara.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui proses kesuksesan usahawan
2. Memahami dan menguasai kegiatan wawancara
3. Memperoleh informasi

C. Metode dan Teknik Penulisan


Metode dan teknik penulisan dalam menyusun makalah ini dengan cara
melakukan wawancara secara langsung kepada pemilik usaha batu piring tersebut.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Topik Wawancara    
Wawancara dengan Wirausahawan Sukses

B. Waktu dan Tempat Kegiatan


Wawancara dengan wirausahawan sukses ini dilaksanakan pada :
hari/tanggal : Jumat, 24 Februari 2017.
pukul : 13.00 – 14.00 WIB
tempat : Jl. Raya Biting No.17, Desa Biting, Kecamatan Arjasa, Jember.

C. Laporan Hasil Wawancara


Narasumber : Bapak H. Rasio, S.E.
Pewawancara : Tara Krisda Hapsari
Hanindia Dena Pramesti
Ariqoh Naurah T. H.
Raessinta Wahyu N. S.

D. Hasil Wawancara
Bapak H. Rasio, S.E. adalah salah satu pengusaha sukses batu piring di Jember
yang merupakan pimpinan C.V. Rahmat Jaya. Beliau telah memulai usahanya sejak tahun
2006. Pada awalnya, setelah lulus dari kuliah, Bapak Rasio memutuskan untuk bekerja
pada sebuah perusahaan sebagai karyawan biasa. Beliau juga beberapa kali pindah kerja
dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Setelah beberapa tahun, akhirnya beliau
memutuskan untuk membuka usaha sendiri karena beliau berpikir, dengan membuka
perusahaan sendiri, hasil yang didapat akan lebih maksimal daripada bekerja pada
perusahaan orang lain. Kebutuhan yang semakin besar, yang tidak sebanding dengan gaji
karyawan di Jember menjadi motivasi utama Bapak Rasio untuk berwirausaha.
Menurut Bapak Rasio, modal utama untuk berwirausaha yaitu kemauan dan
keterampilan. Bahkan sejujurnya, beliau tidak punya modal material berupa uang yang

5
berarti. Beliau hanya menjadi pribadi yang jujur dan pekerja keras, sehingga orang-orang
menaruh kepercayaan kepada beliau. Beliau berusaha semaksimal mungkin untuk tidak
mengecewakan orang-orang yang telah memberinya kepercayaan, hingga akhirnya,
berkat kepercayaan itulah beliau bisa membangun perusahaan sendiri. Hingga saat ini,
Bapak Rasio dapat mengirim batu piring ke Jepang, Cina, Taiwan, Malaysia, dan
beberapa negara Asia lainnya.
Selama menjalankan perusahaan, kendala terbesar yang Bapak Rasio alami adalah
pasang surut pasar. Akan ada saat dimana pesanan batu piring membeludak, namun,
keesokan harinya bisa saja tak ada pesanan satupun. Untuk menghadapi itu, beliau
memikirkan inovasi baru. Beliau memanfaatkan limbah batu piring yang awalnya
dibuang percuma sebagai bahan baku pembuatan batu cor. Batu cor yang dihasilkan ini
akan dijual ke pasar lokal, dimana hasilnya dapat menutupi operasional perusahaan jika
kondisi ekspor batu piring sedang sepi. Menurut beliau, satu-satunya cara agar tetap
bertahan dalam usaha yang beliau geluti yaitu menciptakan inovasi baru.
Bapak Rasio mengatakan bahwa jika kita menghadapi sesuatu tanpa keberanian,
maka saat itulah kita akan kalah. Untuk mencoba berwirausaha, resiko gagal memang
besar, apalagi jika memulainya tanpa modal material yang berarti seperti yang beliau
alami. Namun, hal itulah yang membuat beliau menjadi lebih berani untuk menghadapi
tantangan. Beliau mengatakan, untuk mendapatkan keuntungan yang besar, kita harus
berani mengambil resiko yang besar pula, tentu saja dengan perhitungan yang tepat.
Bapak Rasio berpesan kepada para calon wirausahawan muda yang masih takut
dengan kebutuhan modal, bahwa banyak cara untuk menanggulanginya. Kita bisa
memulai usaha dengan bekerja sebagai karyawan orang lain. Disamping untuk mencari
pengalaman, disitu kita juga akan mendapatkan ilmu praktek di lapangan. Namun,
perjuangan tidak bisa berhenti disitu. Kita harus tumbuhkan rasa motivasi untuk berdiri
dengan kaki sendiri, berusaha membuka usaha sendiri. Kita harus berani melangkah,
menghadapi resiko yang menghadang. Usaha apapun, pasti akan ada kendalanya.
Daripada menakuti, akan lebih baik jika kita menghadapi.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam melakukan suatu usaha kita harus memiliki jiwa optimis dan selalu berfikir
inovatif dalam setiap keadaan.

B. Saran
Bagi para calon wirausahawan muda jika ingin mendapatkan hasil yang besar
maka harus berani menghadapi rintangan dan kendalanya dengan perhitungan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai