Anda di halaman 1dari 8

YANG MUDA YANG BERKARYA

Hasil Wawancara dengan Pengusaha Muda Sukse :

Febri Akbar Nugroho

Pemilik Sanggar Batik Al Akbar

Disusun oleh :

1. Edi Setiawan (161710101044)


2. Wiwik Rahayu W (161710101032)
3. Azazila Firza (161710101008)
4. Nilam Cahyani Putri (161710101114)

Kelas THP-B
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jember
2016-2017
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Para Pemuda Indonesia adalah generasi penerus bangsa. Pada akhir-akhir ini jarang
sekali ada pemuda yang berwirausaha, kebanyakan dari mereka adalah seorang pemuda yang
takut berkarya. Mereka takut gaga dan tidak memiliki pengalaman yang cukup akan hal
berbisnis. Pengusaha hanya dianggap sebagai pekerjaan orang tua yang memiliki modal besar
dan berpengalaman dalam berbisnis. Hal itu adalah salah. Kenyataannya masih ada para
pengusaha muda yang berkarya dan menekuni bidangnya hingga mereka sukses. Tidak hanya
itu bahkan ada diantara mereka yang mau memberdayakan masyarakat sekitar yang tidak
bekerja dalam usahanya tersebut. Untuk itu, kami sebagai penulis ingin membuktikan
kebenaran hal tersebut dengan mewawancarai seorang narasumber yang telah disajikan dalam
laporan hasil wawancara ini.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat
mempunyai kesempatan untuk melaksanakan kegiatan wawancara dengan pengusaha muda asal
Situbondo yang berhasil membangun usahanya di bidang produksi batik khas Situbondo dan
telah berhasil memberdayakan masyarakat sekitar yang tidak memiliki pekerjaan. Beliau adalah
Febri Akbar Nugroho .
Adapun tujuan dari wawancara ini adalah untuk memperoleh informasi dari narasumber
mengenai topic pembicaraan. Kami mengambil sebuah topic Yang Muda Yang Berkarya, oleh
karenanya kami mewawancarai pengusaha muda asal Situbondo. Dengan terlaksananya
kegiatan wawancara ini, harapan kami bisa memenuhi tugas dari dosen KWU I kami dan
mendapatkan nilai yang bagus serta mendpatkan pengalaman berwawancara.

B. Tujuan Wawancara
 Mengetahui cara menjadi pengusaha muda dan membangun keberanian untuk
memualai berwirausaha
 Memahami dan menguasai teknik-teknik dalam wawancara
 Memeproleh informasi
 Memenuhi tugas KWU I

C. Topik Wawancara
Topik kegiatan wawancara ini adalah Yang Muda Yang Berkarya

D. Waktu dan Tempat Wawancara


Kegiatan wawancara ini dilaksanakan pada :
Hari/tanggal : Minggu/ 26 Februari 2017
Pukul : 10.00 WIB - Selesai
Tempat : Kampus FISIP Universitas Jember
HASIL WAWANCARA

A. Narasumber
Nama : Febri Akbar Nugroho
Tempat tanggal lahir : Situbondo, 10 Februari 1997
Alamat : Dusun Pareyaan Desa Sopet Kec. Jangkar Kab. Situbondo
Pekerjaan : mahasiswa dan pengusaha batik

B. Pewawancara
Wawancara ini dilaksanakan oleh tim yang terdiri dari:
Pewawancara : Edi Setiawan / 161710101044
Pencatat : Azazila Firza / 161710101008
Dokumentasi : Wiwik Rahayu W / 161710101032
Recorder : Nilam Cahyani Putri / 161710101114

C. Transkrip Hasil Wawancara

Pewawancara (P) : “Assalamualaikum mas, selamat pagi, kami dari fakultas teknologi
pertanian jurusan teknologi hasil pertanian ingin meminta izin untuk meminta waktunya
sebentar untuk diwawancarai?”

Narasumber (N) : “Waalaikumsalam, iya boleh?”

P : “ ini mas, kami ada tugas dari dosen untuk mewawancarai pengusaha sukses, kebetulan
saya tau sampean dari teman saya. Langsung saja meminta mas untuk bertemuan disini”

N : “oiya dek boleh-boleh”

P : “ok, langsung saja kita menuju ke sesi Tanya jawab. Kalau boleh tau, siapa ya nama
lengkapnya mas dan tempat tanggal lahirnya?”

N : “ ok, nama aku Febri Akbar Nugroho, lahir di Situbondo tanggal 10 Februari 1997”

P : “ ok, boleh tau riwayat pendidikannya?, serta usaha apa yang anda jalani?”

N : “ aku dulu sekolah di SD Negeri 2 Trigonco, SMP Negeri 1 Asembagus , SMA Negeri
1 Kapongan, dan sekarang di FISIP UNEJ, aku sedang menekuni usaha batik di Situbondo,
kebetulan, aku sendiri pemilik usaha itu dan nama nya yaitu Sanggar Batik AL-Akbar.”
P : “ok mas, sejak kapan anda merintis usaha ini dan apa yang menjadi motivasi anda untuk
mendirikan usaha itu ?”

N : “ usaha batik khas Situbondo ini sudah berdiri sejak tahun 2014. Salah satu kelompok
batik dan sanggar batik paling muda di Situbondo. Kami menamainya AL-Akbar. Berawal
dari inginnya mengenalkan desa yang ada di pelosok dengan produk unggulan yang khas dan
dapat dicari orang dan banyaknya sumber daya manusia yang dapat diberdayakan karena
mereka menganggur. Dari dua hal tersebut saya mendirikan Al-Akbar.”

P : “ bagaimanakah persiapan modal usaha?”

N : “ untuk modal usaha sendiri saya tidak menggunakan uang pribadi saya sendiri
melainkan meminjam pada orang tua saya. Dan juga beberapa kali saya mendapatkan juara
lomba cipta batik. Dari hal itu saya gunakan juga sebagai modal untuk batik”

P : “ dimanakah awal pemasaran produk dan dimanakah tempat usaha anda?”

N : “ awal pemasarannya hanya dirmah saja dan saya khususkan hanya di Situbondo, jika
ingin tau batik kami mari mampir di Situbondo langsung kesanggar kami. Selain itu kami
juga melayani yang dari luar kota, promo lewat media sosial dan Alhamdulillah sudah
beberapa kali ada orderan dari luar kota dan luar pulau, tempat usaha kami tepat berada di
Dusun Pareyaan Desa Sopet Kec. Jangkar Kab. Situbondo”

P : “ ketika pertama kali menjalankan usaha ini, apakah anda merasa siap menghadapi
tuntutan kerja keras, risiko gagal dan kerugian?”

N : “ awal mendirikan usaha sebenarnya hanya iseng dan ngisi waktu luang saja. Pertama
cuman pingin punya sanggar batik yang bisa elestarikan dan menjaga batik khas Situbondo.
Tapi mulai banyak orderan dan kami mulai merintis sebagai umkm (usaha masyarakat kecil
menengah). Awal mendirikan saya sangat bersemangat dan selalu siap kapanpun bekerja dan
turun tangan sendiri ngerjakan batik tapi saya selalu ingat bagaimana susahnya bagaimana
mendirikan usaha sanggar yang mungkin sampai saat ini masih banyak yang mencibir dan
mencemooh tapi saya bertekad sampai kapanpun akan tetap kerja keras dan ikhlas
mengerjakan dan berkarya dalam dunia batik. Gagal dan rugi sudah saya alami, diutang un
sering di php konsumen juga pernah, yah begitu sudah didalam dunia bisnis harus berani
mengambil resiko, jika berani mengambil resiko kerugian yang besar maka keuntungan yang
kita dapat insyaAllah juga akan besar.”
P : “ apa saja bentuk kegagalan yang pernah anda alami, dan bagaimana cara anda untuk
mengatasinya?”

N : “ dibagian produksi, salah satu kegagalan yang sering terjadi yaitu pengawetan dan
pebgikatan zat warna pada kain. Kain yang telah diwarnai dan dikunci dengan waterglass
terkadang tidak mengeluarkan warna yang sesuai dengan yang didinginkan jadi kami buat agi
dari awal dengan bahan yang berbeda, kain yang gagal kami tampung dulu sampai ada waktu
untuk memperbaikinya, jadi tetap bisa dijual ke konsumen.”

P : “ berapa tenaga kerja yang dipekerjakan hingga saat ini?”

N : “ awal berdiri ada 5 orang tenaga kerja yang berasal dari tetangga sendiri itu dibagian
produksi saja. Saat ini kami sudah memiliki delapan orang bagian produksi, dua orang di
bagian keuangan, dan lima di pemasaran yang berada d Situbondo serta enam orang diluar
Situbondo (oshop).”

P : “prestasi apa yang telah dicapai oleh usaha tersebut ?”

N : “ 1. Juara 4 lomba cipta Batik Situbondo 2014 di kelompok batik Al-Zahra, 2. Juara 1
lomba cipta batik Situbondo tingkat SMA tahun 2014 dalam rangka hari jadi kabupaten
Situbondo 2014, 3. Juara 3 lomba video branding tingkat nasional dalam event expo
enterpreneour muda di Udayana Bali 11 Februari 2016.”

P : “ calon wirausahawan muda ditakutkan dengan perasaan takut barang/ produk tidak
laku, dan lain- lain, bagaimana cara mengatasi ketakutan itu?”

N : “ barang tidak laku itu lumrah untuk batik lokalan seperti Situbondo, Jember,
Probolinggo, Bondowoso, dan lainnya. Terkadang kami memproduksi batik sebagai stok
bukan produksi langsung dijual dan kami juga hanya terima orderan seperti seragaman guru
sekolah, kantor pemerintahan dan lainnya. Jika barang tidak laku tetap kami simpan sebagai
stok gallery jika ada expo, pameran, Tamu penting baru kami keluarkan kain batik itu dan
kami jual di event tersebut. Pendekatan kepada orang penting dan pejabat juga kami lakukan
biasnya bapak ibu pejabat seperti bupati DPR, dan petinggi lainnya butuh souvenir jikalau
mendekati hari raya idul fitri. Jangan pernah takut barang tidak laku selama kita masih punya
konsumen yang sudah percaya pada kita pasti akan tetap membeli dan menghargai karya
yang kita buat.”
P : “ apa pesan anda bagi para wirausahawan muda?”

N : “ jangan malas atur keuangan bisnis yang anda geluti dengan baik dan jangan lupakan
lingkungan sosial di sekitar anda”

P : “ ada motif batik apa saja yang anda miliki dan apa yang banyak digemari masyarakat?”

N : “ untuk motif batik sendiri kami memiliki motif batik yang hampir sama dengan
pengerajin batik Situbondo lainnya yaitu batik dengan motif biota laut dan keanekaragaman
kekayaan alam Situbondo. Yang biasa digemari masyarakat adalah batik kerang yang selalu
mencerminkan ciri khas dan Kepribadian Situbondo. Batik dengan motif kerang biasanya
dicari wisatawan dan pengunjung dari luar kota. Untuk motif yang kami miliki yaitu :
1. Baluran tak selesai satu malam (motif yang mencerminkan keindahan dan
keeksotisan taman nasional baluran yang tidak bisa dinikmati keindahannya
hanya dengan waktu yang singkat)
2. Gelidik Situbondo ( motif yang mengandung makna dan doa semoga Al-Akbar
dan batik Situbondo umumnya dapat menjadi Gerbang pembuka dan pintu masuk
bagi wisatawan dan designer agar menggunakan batik sebagai bahannya. Tidak
hanya itu, motif ini berharap agar Situbondo dapat menjadi kabupaten yang hidup
dan besar dengan batik sebagai warisan luhur nusantara)
3. Pasir puih
4. Merak buru
5. Bintang porteka (kejora)
6. Sekar jagat Situbondo
7. Kerang estoh (setia)
8. Saya cinta Situbondo
9. Trimurti, dll”

PENUTUP
A. Simpulan
Setelah wawancara dilakukan, didapatkan kesimpulan bahwa di Indonesia masih ada
pemuda yang masih berwirausaha dan berkarya bahkan yang berhati besar memberdayakan
warga sekitar yang tidak memiliki pekerjaan. Rasa takut akan kegagalan dan produk tidak
laku memang sudah wajar akan tetapi hal tersebut bukanlah suatu hal untuk memulai
berwirausaha. Hal tersebut terbukti dengan adanya mas Febri seorang mahasiswa dan
pengusaha muda yag berhasil berwirausaha dan memberdayakan masyarakat disekitar nya.
Hingga saat ini sudah banyak orderan yang masuk. Untuk memulai usaha tidaklah selalu
langsung mujur akan tetapi akan ada banyak hambatan yang harus dan patut untuk dihadapi
agar bisa meraih keberhasilan dikemudian hari. Kegigihan dan rasa pantang menyerah serta
selalu berkarya membuat mas Febri meraih kesuksesan hingga saat ini. Cemooh dan hinaan
masyarakat bukanlah suatu masalah besar melainkan masalah biasa yang harus dikalahkan.

B. Saran
Saran kami untuk mas Febri adalah tetap berjuang dan berkarya. Dan coba untuk
memasarkan produk batiknya ke kancah internasional agar orang luar dapat mengetahui
budaya khas Indonesia yaitu batik.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai