Judul Jurnal: Fate and effects of silver nanoparticles on early life-stage development of
zebrafish (Danio rerio) in comparison to silver nitrate
Tema Penelitian Awal daur hidup ikan
Judul Penelitian Fate and effects of silver nanoparticles on early life- stage development of zebrafish (Danio rerio) in comparison to silver nitrate Latar belakang Perkembangan industri menyebabkan kenaiakn jumlah penelitan nanopartikel logam yang masuk kedalam perairan,salah satunya nanopartikel perak. Apabila sudah sampai ke perairan maka nanopartikel logam akan sulit terdegradasi dan akan terakumulasi di perarian, paparanikan terhadap senyawa toksikakan menyebabkan kerugian pada ikan tersebut, terutama pada ikan yang masih berada pada fase awal kehidupannya karena pada fase ini mutase lebih mudah terjadi. Pertanyaan Penelitian Apa dampak nanopartiel perak terhadap perkembangan fase awal kehidupan ikan zebra? Apakah nanopartikel perak lebih berbahaya daripada perak nitrat? Tujuan Penelitian Mencari dampak nanopartikel nitrat terhadap ikan zebra pada fase hidup awal serta membandingkan dampaknya dengan paparan perak nitrat. Kerangka Kerja Sampel → paparan Ag20 (0,01 mg/L, 0,1 mg/L, 0,5 Penelitian mg/L, 1 mg/L); paparan silver nitrat 0,01 mg/L → pengambilan sampel → pengamatan;, plasma spectrophotometry, kamera nano, PCR → Analisis hasil Metodologi Ikan dipisahkan kedalam 6 kelomok. kelompok 1 merupakan kontrol, kelompok 2 sampai 5 diberi paparan Ag20 sebesar 0,01; 0,1; 0,5; 1 mg/L secara berurutan, kelompk 6 diberi paparan AgNO3 0,01mg/L. Dilakukan pengamatan kadar toksikan (Ag20 dan AgNO3) pada kolam menggunakan spektrofotometer. Melihat persebaran toksikan dalam larva ikan menggunakan kamera NanoSIM500. Pola yang terjadi dan Semakin tinggi kadar toksikan perak yang dimasukan ke faktor penyebabnya kolam maka semakin tinggi pula perak yang terlarut di kolam. Hal ini terjadi karena semakin besar kadar toksikan maka akan semakin molekul yang bisa berikatan dengan air dan berubah menjadi larutan perak (Ag+) Kontribusi Penelitian Menjadi referensi tentang pengaruh kadar nanopartikel terhadap Teori perak di perairan terhadap ikan zebra. 10. Kontribusi Penelitian Menjadi landasan untuk penetapan kadar maksimum terhadap Praktek Ag20 di perairan. Penemuan mengenai Ag20 dapat dikembangkan sebagai agen anti bakteri di peraian. 11. Tempat penelitian Oslo, Norwegia 12. Temuan Penelitian Tingkat kelulus hidupan ikan berbanding lurus terhadap paparan Ag20. Apabila paparannya rendah, maka tingkat kelulus hidupannya lebih redah juga. Nanopartikel Ag yang teroksidasi di perairan akan membentuk Ag + yang memiliki sifat anti bakteri. Hal ini bisa menjelaskan tingginya tingkat kelulus hidupan yang sebanding dengan tingginya paparan Ag20. Tidak didapati perbedaan genetic yang signifikan pada pengujian microarray dengan PCR. AgNO3 lebih berbahaya daripada Ag20 karena pada saat terlarut dengan air akan membentuk nitrat. 13. Research Implications Nanopartiel Ag20 pada kadar yang rendah (≤ 1mg/L) (Implikasi Penelitian) tidak memiliki dampak yang berarti bagi pertumbuhan larva ikan zebra. Justru pada paparan 1 mg/L tingkat kelulus hidupannya lebih tinggi. Ag20 tidak lebih berbahaya daripada AgNO3. 14. Referensi Jurnal Georgantzopoulou, A., Cambier, S., Serchi, T., Penelitian (Utama) Kruszewski,M., Balachandran, Y., Grysan, P., et al., (2016). Inhibition of multixenobiotic resistance transporters (MXR) by silver nanoparticles and ions in vitro and in Daphnia magna. Sci. Total Environ. 569–570, 681–689. 15. Referensi Buku Luoma, S.N., (2008). Silver Nanotechnologies and the Penelitian (Utama) Environment: Old Problems or New Challenges? Woodrow Wilson Int. Cent. Sch. Wash, DC