Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

STUDI AGAMA DAN PROBLEMATIKANYA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK: 1

1. Adinda Triana Putri


2. Ahmad Farizal
3. Alfin Hidayat
4. Dende Ajeng Pertiwi
5. Rizkika Amalia

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AL-AZIZIYAH


KAPEK GUNUNGSARI LOMBOK BARAT
TP.2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Studi Agama
Islam Dan Problematikanya” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Pengantar Studi Islam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ustaz Syarifudin M. Pd.I selaku dosen pada
mata kuliah Pengantar Studi Islam yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi Sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Gunungsari, 27 Oktober 2021

DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………
Bab I (Pendahuluan)…………………………………………………………………………………….
Latar Belakang……………………………………………………………………………………………..
Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………….
Tujuan…………………………………………………………………………………………………………
Bab II ( Pembahasan)……………………………………………………………………………………
Apa pengertian studi islam………………………………………………………………………….
Arti etimologis dan terminologis studi islam……………………………………………….
Sejarah Awal Studi Islam……………………………………………………………………………..
Bagaimana Islam Sebagai Objek Kajian………………………………………………………..
Bagaimana Metode Pembelajaran Islam…………………………………………………….
Memahami beberapa problematika studi islam…………………………………………
Bab III ( Penutup)……………………………………………………………………………………….
Kesimpulan………………………………………………………………………………………………..
Saran…………………………………………………………………………………………………………
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………..

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sejarah perkembangan studi islam dikalangan ilmuan muslim dari masa
keemasan ada banyak sekali kisah atau hal yang dapat dipelajari, bahkan
pendekatan-pendekatan dan metode-metodenya bisa juga diterapkan dalam era
modern seperti di zaman sekarang ini. Sekarang perkembangan studi islam ini
merupakkan bidang studi yang banyak menarik perhatian para peneliti, baik dari
kalangan sarjana muslim maupun nonmuslim. Karena dari penelitian itu banyak
manfaat yang dapat dapat diperoleh dari penelitian perkembangan studi tersebut.
Seperti halnya perkembangan, pendekatan, cara, ataupun hal-hal yang lain dalam
studi islam.
Disadari atau tidak, selama ini informasi mengenai sejarah perkembangan studi
islam banyak berasal dari penelitian sarjana barat. Hal ini terjadi karena selain
masyarakat barat memiliki etos keilmuwan yang tinggi, juga didukung oleh dana dan
kemauan politik yang kuat dari para pemimpinnya. Sedangkan para peniliti muslim
tampak disamping etos keilmuwannya rendah, juga belum didukung oleh keahlian di
bidang penelitian yang memadai, serta dana dan dukungan politik dari pemerintah
yang kondusif.
Proses Pendidikan sebenarnya telah berlangsung sepanjang sejarah dan
berkembang sejarah dengan perkembangan sosial budaya manusia dibumi. Proses
pewarisan dan pengembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedoman
pada ajaran islam sebagaimana temaktub dalam AL-qur’an dan terjabar dalam
sunnah rasul bermula sejak nabi Muhammad SAW menyapaikan ajaran tersebut
pada umatnya.

2. Rumus Masalah
1. Definisi Islam Dan Studi Islam?
2. Keterkaitan Manusia Dengan Studi Islam?
3. Sejarah Awal Studi Islam?
4. Bagaimana Islam Sebagai Objek Kajian?
5. Bagaimana Metode Pembelajaran Islam?
6. Memahami Beberapa Problematika Studi Islam?

3. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Islam Dan Studi Islam?
2. Untuk Mengetahui Arti Etimologis Dan Terminologis Studi Islam?
3. Untuk Mengetahui Sejarah Awal Studi Islam?
4. Untuk Mengetahui Bagaiman Islam Sebagai Objek Kajian?
5. Untuk Mengetahui Metode Pembelajaran Islam?
6. Untuk Memahami Beberapa Problematika Studi Islam?

BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Islam Dan Studi Islam


 Islam Menurut
A. Menurut Umar Bin Khatab, Islam adalah agama yang diturunkan Allah
SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Agama ini meliputi: akidah, syariat,
dan akhlak
B. Dari segi kebahasaan, Islam berasal dari Bahasa arab, yaitu dari kata
salima yang mengandung arti selamat, Sentosa, dan damai. Dari kata
salima selanjutnya diubah menjadi bentuk aslama yang berarti berserah
diri masuk dalam kedamaian.

 Studi Agama
A. Dari segi kebahasaan studi agama berasal dari Bahasa arab dirasah
Islamiyah. Dalam Kajian Islam di Barat disebut Islamic Studies Secara
harfiyah adalah kajian tentang hal-hal yang berkaitan dengan
keislaman.
B. Dari segi istilah, studi agama adalah kajian secara sistematis dan
terpadu untuk mengetahui, memakai dan menganalisis secara
mendalam hal-hal yang berkaitan dengan agama islam, pokok-pokok
ajaran islam, sejarah islam maupun realitas pelaksanaannya dalam
kehidupan.
Islam pada hakikatnya membawa ajaran yang bukan hanya
mengenai berbagai segi kehidupan manusia. Sumber ajaran yang
mengambil berbagai aspek ialah Al-Qur’an dan hadist. Kedua
sumber ini sebagai pijakan dan pegangan dalam mengakses wacana
pemikiran dan membumikan praktik penghambatan kepada tuhan.

2. Keterkaitan Manusia Dengan Studi Islam


Kebanyakan pemikiran modern melihat agama merupakan sekumpulan
doktrin yang dilegatimasi oleh “prasangka-prasangka” manusia diluar
resionalitas. Sementara ilmu pengetahuan yang mengedepankan
rasionalitas sangat keras menolak doktrin. Semakin rasional seseorang
semakin menjauh dari ritual agama, sebaliknya manusia yang kurang
tersentuh rasionalitas, dengan sendirinya atau kuat meyakini ajaran agama.
Karena modernitas tidak selalu memberi perbaikan bagi kondisi umat
manusia, tak mampu mengatasi berbagai problem dan bahkan hanya
memberikan kontribusi positif bagi kelas yang dominan.
Agama sebagai salah satu ajaran yang memberi tuntunan hidup banyak
dijadikan pilihan. Karena ada indikasi dalam agama terdapat banyak nilai
yang bisa dimanfaatkan manusia dari pada idiologi. Orang juga lebih leluasa
memeluk agama dan merasakan nilai-nilai positifnya tanpa harus
menggunakan potensi akalnya untuk berfikir. Sebagai gejala psikologi,
agama rupanya cukup memberi pengertian tentang perlu atau tidaknya
manusia beragama Ketika agama tak sanggup lagi memberi pedoman bagi
masa depan kehidupan manusia, bisa saja kita terinspirasi menciptakan
agama baru/melakukan eksperimen baru sebagai jalan keluar dari berbagai
problem yang menghampit kehidupan.

3. Sejarah Awal Studi Islam


Pesantren, Mts, Ma, sekolah swasta islam, UIN, universitas swasta islam, dan
lain sebagainya merupakan salah satu bentuk nyata terwujud nya proses
studi islam yang telah lama berkembang dan terus berkembang sampai
sekarang. Proses perkembangan Pendidikan.
atau studi islam tersebut sudah dimulai sejak dahulu hingga sekarang.
Pendidikan islam mencapai puncak kejayaan pada masa dinasti Abasyyiah,
yaitu pada masa pemerintahan Harun Al-Rasyid (170-193 H). Karena beliau
adalah ahli ilmu pengetahuan dan mempunyai kecerdasan serta didukung
negara dalam kondisi aman, tenang, dan dalam masa pembangunan
sehingga dunia islam pada saat itu diwarnai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan.
Pada masa kejayaan islam, mata pelajaran bagi kurikulum sekolah tingkat
rendah adalah Al-Qur’an, agama, membaca, menulis dan syair. Di istana-
istana biasannya ditegaskan pentingnya pengajaran khittabah, ilmu sejarah,
cerita perang, cara-cara pergaulan, ilmu-ilmu pokok seperti Al-Qur’an, syair
dan fiqih.
Di Lembaga-lembaga Pendidikan formal, seperti masjid, kurikulumnya
adalah ilmu agama dengan Al-Qur’an sebagai intinya. Selain itu hadis dan
tafsir. Hadis merupakan materi penting di masjid-masjid, karena
kedudukannya sebagai sumber agama islam yang kedua, setelah Al-Qur’an.
Sedangkan tafsir adalah ilmu yang membahas kandungan Al-Qur’an dengan
penafsirannya.
Pelajaran fiqih merupakan materi kurikulum yang paling popular karena
bagi mereka yang ingin mencapai jabatan-jabatan dalam pengadilan harus
mendalami bidang studi tersebut. Banyaknya muslim yang tertarik pada ilmu
fiqih karena besarnya penghasilan yang diperoleh ahli-ahli fiqih dalam
memecahkan masalah fiqhiyah seperti masalah warisan menyebabkan
berkembangnya kebiasaan buruk sebagaimana yang dikritik oleh Al-Gazali
yaitu munculnya ahli fiqih yang memberikan fatwa-fatwa demi mengharap
imbalan harta.
Studi islam mulai muncul pada abad ke-9 di irak, Ketika ilmu-ilmu agama
islam mulai memperoleh bentuknya dan berkembang di dalam sekolah-
sekolah hingga terbentuknya tradisi literer dikawasan arab sekolah-sekolah
hingga terbentuknya tradisi literer di Kawasan arab pada masa pertengahan.
Fase pertama (800-1100), masa dimana banyak kemunculan polemic
teologis antara muslim Kristen dan yahudi.
Fase perang salib (1100-1500), Studi islam untuk tujuan-tujuan misionaris
mulai pada abad ke-12 pada masa Peter Agung (1094-1156), seorang bialuny
di prancis.
Fase reformasi (1500-1650), sejalan dengan eropa memasuki periode
perubahan keagamaan, politik dan intelektual pada abad ke-16,
pengetahuan dan studi islam juga terpengaruh.
Fase pertemuan dan pencerahan (1650-1900) secara umun, agama mulai
dipandang dengan cara berbeda pada masa pencerahan di eropa.
Pengakuan atas pemeluk agama lain yang tidak dianggap bidah lagi oleh
Kristen merupakan suatu aspek penting dari konsep baru tentang agama.
Akibat dari perkembangan ini adalah cara pandang terhadap kehidupan dan
misi Nabi Muhammad SAW. Pada akhir abad ke-18, beberapa sarjana
melihat Muhammad SAW sebagai seorang dari agama yang lebih alami dan
rasional dari pada Kristen.

4. Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan salah satu aspek penting dalam proses
belajar mengajar untuk mentrasfer pengetahuan atau kebudayaan dari
seorang guru kepada anak didiknya. Melalui metode pengajaran terjadi
proses internalisasi dan pemilihan ilmu oleh murid, sehingga murid dapat
menyerap apa yang disampaikan gurunya.
Metode pembelajaran yang dipakai pada masa dinasti Abasyyiah dapat
dikelompokkan menjadi 3 macam, yaitu:
1. Metode Lisan
Metode ini dapat berupa dikte, ceramah, qira’ah, dan dapat berupa
diskusi. Dikte (imla’) adalah metode untuk menyampaikan pengetahuan
yang dianggap baik dan aman sehingga pelajar mempunyai catatan yang
dapat membantunya terutama bagi yang daya ingatnya tidak kuat.
Metode ceramah (al-asma’), yaitu guru membacakan bukunya atau
menjelaskan isi buku dengan hafalan, sedangkan murid
mendengarkannya. Pada saat tertentu guru memberi kesempatan
kepada murid untuk menulis dan bertanya. Metode qira’ah (membaca)
biasanya digunakan untuk membaca. Sedangkan diskusi merupakan
metode pengajaran dalam Pendidikan islam dengan cara perdebatan.
2. Metode Hafalan
Metode ini dilakukan oleh murid dengan cara membaca berulang-ulang
sehingga pelajaran melekat di benak mereka. Dalam proses selanjutnya,
murid mengeluarkan Kembali pelajaran yang dihafalnya sehingga dalam
suatu diskusi dia dapat merespon, mematahkan lawan, atau
memunculkan ide baru.
3. Metode Tulisan
Penguasaan pengetahuan juga sangat besar artinya bagi pengandaan
jumlah buku karena pada masa itu belum ada mesin cetak.

4. Bagaimana islam sebagai objek kajian


Dari fenomena sosial yang terjadi di dalam masyarakat, islam memang
menarik untuk di jadikan sebagai objek kajian dalam mengkaji islam,
tentu kita harus berpedoman pada due sumber yakni Al-Qur’an dan Al-
Hadist. Orang yang memeluk agama islam, yang disebut muslim adalah
orang yang bergerak menuju ketingkat eksistensi yang lebih tinggi.
Demikian yang tergambar dalam konotasi yang melekat dalam kata
islam itu sendiri. Islam sebagai agama, pemikiran atau penafsiran Al-
Qur’an dan Al-Hadist juga sebagai objek kajian sebuah system yang
hidup dan dinamis.
Islam di sebut sebagai agama teologis juga merupakan agama
pengetahuan yang melahirkan beragam pemikiran, lahirnya pemikiran
ini memberi indiksi yang kuat bahwa pada dataran pemahaman dan
aktualisasi nilai islam merupakan suatu wujud keterlibatan manusia
dalam islam. Jadi, Ketika pemikiran hendak masuk dalam wilayah islam
untuk di kaji dengan beragam intensi dan motif, sudut pandang atau
perspektif, meteodologi dan berbagai aspeknya maka dalam proses dan
bentuknya kemudian islam dapat di pandang sebagai pemikiran islam
yang di tunjuk di sini, tentu bukan saja apa yang terdapat dalam Al-
Qur’an dan Al-Hadist ( tekstual dan skritual) tetapi mencangkup juga
islam yang berupa pemahaman niali-nilainya.

5. Memahami Beberapa Problematika Studi Islam


Meskipun dewasa ini telah banyak dibincangkan, kajian mendalam atas
problematika studi islam masih terlalu premature untuk di anggap
selesai. Peristiwa demi peristiwa yang terjadi pada dunia muslim
khususnya, atau peristiwa yang terjadi pada dunia global di mana umat
islam terkait secara aktif di dalamnya pada kurun satu dekate lebih
setidaknya menyadarkan betapa islam, baik dari aspek normative-
doktrinat maupun historis -empirical selalu menarik untuk diperhatikan.
Kesejangan antara idealitas islam sebagai agama yang cinta akan
perdamaian dan berkemajuan dengan kenyataan berbagai peristiwa
kekerasan dan kondisi ketertinggalan umat islam saat ini adalah fakta
yang mau tidak mau harus diselesaikan, Upaya penyelesaian atas
problem tersebut sebenarnya telah beberapa kali di lakukan oleh
pemikir-pemikir islam sebelumnya, seperti Hasan Hanafi, Abed al-jabiri,
Nasr Hamd Abu Zaid dan sebagainya.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari paparan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam
memahami ajaran islam ( wahyu) terjadi perbedaan di kalangan
umat islam. Oleh karena itu diperlukan sikap bijak agar tidak terlalu
mudah menyalahkan pihak lainnya, di tengah berbagai perbedaan.
Di antara yang harus di lakukan saat ini adalah menggali
pemahaman secara komprehensif terhadap ajaran islam yang
terkandung di dalam wahyu dengan menggunakan berbagai macam
metode, pendekatan dan ilmu bantu.
Studi islam merupakan gabungan dua kata yaitu kata study dan
kata islam, study adalah kegiatan yang secara sengaja di usahakan
dengan maksud memperoleh keterangan mencapai pemahaman
yang besar atau meningkatkan suatu keterampilan. Study islam
sesungguhnya mempunyai cangkupan makna dan memahami serta
membahas ajaran-ajaran mereka melaksanakannya dengan benar.
Secara sederhana dapat di lakukan sebagai usaha untuk
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama islam. Dari
kata “Salimun” yang berarti demi dengan ALLAH SWT serta dari kata
“Salim” yang berarti selamat dunia akhirat, dan dari kata “Aslama”
yang merupakan turunan dari Assalamualaikum yang artinya
selamat dari kecacatan lahir dan batin.
DAFTAR PUSTAKA

Yahya Muhammad, Madkhal IIA Fahm al-Islam (Beirut: al-Intisyar al-


Arabi, 1999), 21

Naim, Ngainum, 2009, Pengantar Studi Islam.


Yogyakarta: Penerbit Teras

Yusuf, Dr. H. M. Ali Anwar. 2003. Studi Agama Islam.


Bandung: CV. Pustaka Setia

Lukman Thahir, Studi Islam Interdisipliner (Yogyakarta:


Qirtas,2004),v

Anda mungkin juga menyukai