Anda di halaman 1dari 3

@ 2016 – All Rights Reserved KursusMenulisOnline.

com

Bagaimana Menemukan Potensi Penulis Pemula

Setiap penulis memiliki potensi masing-masing. Baik itu penulis senior atau
penulis pemula. Namun, terkadang hadir penyakit yang menjangkiti penulis pemula.
Mereka belum menemukan potensi dirinya sedang mereka sendiri enggan menemukan
potensi dirinya. Padahal, kalau sudah didapatkan, maka potensi itu akan sangat
menguntungkan dirinya hingga mengantarkannya menjadi penulis profesional yang
berkompeten. Pada pembahasan kali ini kita membahas bagimana cara menemukan
potensi diri. Berikut beberapa prinsip yang dapat kita terapkan sebagai seorang penulis.

1. Menulis ibarat belajar berenang. Muhammad Sobari (dalam Sukino, 2010: 7)


menyatakan bahwa kemahiran atau keahlian menulis itu bagaikan belakar
kemahiran berenang. Kita paham betul, kemampuan berenang itu didapat
dengan cara latihan terus-menerus, tidak dengan teori-teori yang banyak. Teori
itu penting, tetapi ketika kita ingin menjadi bisa berenang, maka yang harus
diperbanyak adalah praktik atau latihannya.
Begitu pun dengan menulis. Kita harus terus-menerus berlatih menulis. Abaikan
bagus atau tidaknya, untuk di awal-awal. Cari partner atau rekan atau kelompok
atau komunitas menulis. Di sana kita akan saling berbagi tentang kepenulisan,
bahkan bisa saling mengoreksi tulisan masing-masing kita. Di Kota Bengkulu
sendiri sampai saat ini ada beberapa komunitas menulis. Komunitas yang cukup
cepat perkembangannya adalah FRAME (Forum Rafflesa Menulis).

2. Bertahap. Menulis bisa diibaratkan menaiki anak tangga. Tidak bisa langsung
sampai ke atas. Kita harus menaikinya satu-satu. Bisa dua-dua, tiga-tiga, dan
seterusnya, tetapi memerlukan tenaga yang lebih besar. Menjadi penulis tidak
serta merta langsung memiliki nama besar. Kita harus memulai dari menjadi
penulis pemula, lalu berangsur-angsur membesarkan nama kita dengan terus
berkarya. Jangan berhenti dan puas dengan hanya menerbitkan satu karya.

Demikian pembahasan kita seputar prinsip penulis yang harus selalu kita pegang.
Berikut ini beberapa hal yang bisa kita terapkan untuk menemukan potensi menulis
kita.

1
@ 2016 – All Rights Reserved KursusMenulisOnline.com

1. Menggali potensi diri. Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenal
potensi diri. Seperti yang sudah kita singgung di atas bahwa setiap kita memiliki
potensi menulis masing-masing. Ada yang berpotensi menulis fiksi dan nonfiksi.
Mulailah dengan menulis dua-duanya, lalu temukan kecenderungannya di mana.
Selain itu, kecenderungan bacaan juga memengaruhi potensi menulis kita. Oleh
karena itu, keinginan menulis apa dan kecenderungan bacaan harus selaras.

2. Mengembangkan berbagai gagasan. Ide itu bisa datang kapan saja. Tugas penulis
adalah mengembangkan ide atau gagasannya. Dengan begitu, kita akan terlatih
untuk terus-menerus menulis. Semakin banyak gagasan yang kita kembangkan,
maka semakin banyak juga muncul ide-ide atau gagasan-gagasan baru.

3. Paksa. Penulis memulai jati dirinya dengan memaksa. Kita harus memaksa diri
kita untuk menulis, hingga menulis itu menjadi kebiasaan bahkan menjadi
kebutuhan kita dalam sehari-hari. Namun, pada bagian ini kita memaksa diri
untuk menyerap, mencari, dan menguasai informasi. Sangat penting informasi
itu. Karena menulis sama dengan menyampaikan informasi. Jadi, penulis harus
rajin mendapatkan (menyerap, mencari, dan menguasai) informasi, ya.

4. Mengorganisasikan gagasan. Gagasan kita harus terorganisasi dengan baik,


jangan amburadul. Selain itu kita harus mengungkapkan gagasan kita dalam
bentuk tulisan.

5. Menilai gagasan kita secara objektif. Langkah selanjutnya yang harus kita
lakukan adalah menilai gagasan kita secara objektif. Anggap saja itu bukan
tulisan kita. Anggap saja gagasan itu adalah gagasan orang lain. Kita harus
menilainya secara netral, adil, dan objektif. Penilaian itu sendiri adalah untuk
kebaikan gagasan kita selanjutnya, sehingga gagasan kita semakin baik ke
depannya.

6. Menyelesaikan masalah. Sebagai penulis kita diharapkan untuk menyajikan


tulisan yang menyelesaikan masalah secara konkret dan masuk akal. Tidak asal-
asalan.

2
@ 2016 – All Rights Reserved KursusMenulisOnline.com

7. Belajar aktif. Sebagai penulis kita harus mau untuk terus dan terus belajar.
Belajar kepada siapa saja, baik sesama penulis maupun dengan pembaca. Minta
orang lain membaca tulisan kita (disesuaikan kesukaan dia membaca tulisan
seperti apa) lalu mintalah mereka untuk mengoreksinya sebagai bahan
pembelajaran untuk kebaikan naskah tulisan kita.

8. Berpikir dan berbahasa secara tertib. Sebagai penulis kita dituntut untuk
berpikir dan berbahasa secara tertib. Ya, penulis adalah seorang pemikir yang
menyampaikan hasil pemikirannya dalam bentuk bahasa tulis. Namun,
pemikiran dan bahasanya harus tertib. Artinya, kita tidak boleh asal-asalan
dalam berpikir dan berbahasa. Karena justru nanti akan membingungkan
pembaca saat mereka membaca tulisan kita, sehingga bukan manfaat yang
mereka dapatkan, melainkan bertambah masalah karena bingung dengan
gagasan atau hasil pemikiran kita.

(dikutip dari pendapat Akhadiah (dalam Sukino, 2010: 8–9).

Demikian pembahasan kita mengenai bagaimana cara menemukan potensi


diri dalam menulis. Ingat, setiap diri kita memiliki potensi masing-masing yang unik. so,
manfaatkan potensi itu dengan mengaplikasikan sedikit ilmu ini sehingga
mengantarkan kita benar-benar menjadi penulis yang profesional dan akhirnya menjadi
penulis yang mampu menghasilkan karya yang banyak. Banyak dalam jumlah dan juga
manfaatnya.

Anda mungkin juga menyukai