Anda di halaman 1dari 2

1.

Apakah untuk menentukan diagnosis OLP ini bisa langsung ditegakkan hanya melalui

gambaran klinisnya yang khas ?

Jawaban

Pada beberapa kasus yang memiliki ciri yang khas untuk OLP seperti bentuk lesi

reticular, serta terdapat lesi lain pada kutan kemungkinan sudah sangat membantu

merujuk pada diagnosis OLP. Akan tetapi bentuk yang bermacam-macam pada OLP

serta pada bentuk yang atypical atau bentuk seperti erosif dan bullosa, untuk

mengeliminasinya dari dugaan keganasan maka dapat dipastikan dengan pemeriksaan

tambahan berupa biopsy, serta pemeriksaan lain seperti direct immunofluorescence

yang berguna untuk membedakan lichen planus dari penyakit vesiculobullous seperti

pemfigoid. Dengan adanya pemeriksaan tersebut maka diagnosis yang ditegakkan

akan lebih akurat. Akan tetapi jika tidak ada hal yang menjadikan kecurigaan dan

keragu-raguan, maka pemeriksaan ini bukanlah menjadi pemeriksaan yang wajib

dilakukan mengingat pemeriksaan tambahan ini juga membutuhkan cost yang cukup

tinggi.

Sumber :

Waal, I.. Oral Lichen Planus: Diagnosis and Management. Journal of Dentistry

Indonesia, North America, 22, dec. 2015.

Usatine RP, Tinitigan M. Diagnosis and treatment of lichen planus. Am Fam

Physician. 2011 Jul 1;84(1):53-60. PMID: 21766756.

2. Mengapa pada kasus Oral Lichen Planus tipe retikular ini sediaan obat kumur lebih

dianjurkan dibandingkan dengan sediaan krim atau gel?


Jawaban :

Pada kasus ini digunakan sediaan obat kumur dan lebih dianjurkan menggunakan

bentuk obat kumur dibandingkan sediaan krim atau gel karena obat kumur dapat lebih

menjangkau seluruh area yang terlibat dengan baik dan efektif seperti pada area

mukosa posterior, terlebih area yang terkena lesi putih biasanya terjadi relatif luas

serta bentuk sediaan krim atau gel lebih dianjurkan untuk area lesi yang terlokalisasi

atau area di bagian anterior rongga mulut.

Sumber :

Tarigan RN, Setyawati T. Tantangan dalam Perawatan Oral Lichen Planus pada Pasien

Diabetes Melitus (Laporan Kasus). J Dent Indones. 2009;16(1):8–17.

Anda mungkin juga menyukai