UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
JATINANGOR
2015
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
memenuhi tugas tutorial kasus ketiga dan juga kami berterima kasih
mekanisme kerja saraf. Kami menyadari bahwa pada makalah ini masih
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami
buat selanjutnya.
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
i
ii
Penyusun
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................................I
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................... V
DAFTAR TABEL........................................................................................................VII
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................1
iii
iv
BAB 3 KESIMPULAN..................................................................................................75
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 76
Daftar Gambar
v
vi
Daftar Tabel
Tabel 1 7 Jumps.................................................................................................................2
Tabel 2 Asal, Fungsi, Distribusi, Cabang Saraf Ophtalmicus...........................................6
Tabel 3 Asal, Fungsi, Distribusi, Cabang Saraf Maxillaris...............................................8
Tabel 4 Sel Asal,Asal, Distribusi, dan Fungsi Berdasarkan Fungsi...............................55
Tabel 5 Asal, Jalur Lintas, dan Distribusi Cabang Mandibula........................................56
Tabel 6 Asal, Fungsi, dan Distribusi Saraf Spinal...........................................................13
Tabel 7 Perbedaan Sel Saraf Sensorik,Penghubung, dan Motorik..................................39
Tabel 8 Serabut Saraf Otak..............................................................................................66
Tabel 9 Fungsi Serabut Saraf Otak..................................................................................67
vii
BAB I
Pendahuluan
1). Biodata
Nama : Ruri
Umur : 16 tahun
2) Pemeriksaan Ekstraoral :-
3) Pemeriksaan Intraoral :-
1
Tabel 1 7 Jumps
Biodata
Nama : Ruri
Umur : 16 tahun
Jenis Kelamin:
Perempuan
TERMS
1.2 Tabel 7 Jumps
PROBLEM
6. Mekanisme saraf eksitasi dan inhibisi serta interaksi transmitter berupa polarisasi,
elektroseptif, propioseptif).
3
4
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Daerah inervasi saraf kulit leher dan saraf kulit kepala bertumpang
tindih. Cabang kulit plexus cervicalis meluas lewat telinga dan bagian
wajah (nervus auricularis magnus). Namun, saraf sesnsoris utama untuk wajah
saraf yang berperan dalam mengirimkan sensasi dari kulit bagian anterior
kepala, rongga mulut dan hidung, gigi dan meninges(Lapisan otak). Sebelum
keluar dari cranium, nervus trigeminus terpecah menjadi tiga cabang utama,
sinus paranasalis dan sebagian dari selaput lendir hidung. Saraf ini memasuki
sebagai berkas yang pendek dan rata kira-kira sepanjang 2.5 cm yang
III) dan nervus trochlear (N IV). Ketika memasuki cavum orbita melewati
6
cabang.
Supratrochlear Cabang terkecil dari Meneruskan Kulit dan penghubung
cabang saraf
zygomaticotemporal.
Infratrochlear Cabang terminal saraf Mengikuti dinding Kulit lateral ke bagian
dengan canthus
medial, kantung
caruncle.
External Nasal Cabang terminal Muncul dari rongga Kulit punggung
atas, bibir atas, pipi, palatum durum, sinus maxillaries dan selaput lendir
sebagai berkas berbentuk pleksus dan datar dan berjalan horizontal ke depan
menjadi lebih silindris dan teksturnya menjadi lebih keras. N. maxillaris lalu
menjadi serabut yang lebih kecil yang mengincervasi hidung, palpebra bagian
foramen infraorbital.
Zygomaticus Nervus maxillaris. Dilepaskan di dasar Kulit di atas arcus
dan n.
Zygomaticotemporalis
melalu foramen
zygomaticofaciale dan
foramen
9
zygomaticotemporale.
montoris yang melalui foramen ovale. Terdapat beberapa saraf di mandibula yaitu
akun membentuk cabang yaitu nervus mentalis dan nervus incisivus, dan nervus
lingualis. Nervus yang terdapat di mandibular berasal dari dua komponen yaitu
Cranium
Distribusi dan Fungsi Motoris untuk otot – otot Perasaan dari kulit pada
cranialis V3 di
fossa
infratemporalis,
melintas ke pipi di
12
sebelah anterior
Nervus Nervus Dari divisi Kulit di depan
collum mandibulae
dan meatus
acusticus externus,
mengiringi arteri
temporalis
superficialis
Nervus Mentalis Cabang terminal Keluar dari canalis Kulit dagu dan
sumsum tulang belakang. 4 cabang ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu posterior rami
yag terdiri dari Greater Occipital(C2) dan Third Occipital (C3) serta anterior rami
yang terdiri dari Lesser Occipital(C2 dan C3) dan Great Auricular(C2 dan C3).
parotis.
Lesser Mengikuti batas Kulit kepala posterior
sternokleidomastoid,
telinga posterior
Greater Cabang medial dari Muncul antara sumbu Kulit kepala daerah
menembus trapezius.
Third Occipital Cabang lateral dari C3 Menembus trapezius Kulit kepala dan
daerah suboksipital.
Anterior rami
Posterior rami
Rifka Annisa P. 160110150046
Petra Kezhia H. 160110150052
14
Komponen jaringan saraf terdiri dari Sel saraf (Neuron), Serabut saraf, dan Sel
Sel Saraf atau neuron berfungsi untuk menerima dan menghantarkan impuls
ke daerah penerimaan. Impuls akan ditafsirkan dan disusul ke organ efekrot untuk
memberikan respon. Setiap neuron terdiri dari soma atau perikarion atau badan sel,
bipolar, dan neuron pseudounipolar. Neuron multipolar memiliki banyak dendrit dan
satu akson. Neuron ini ditemukan pada saraf motorik dan interneuron. Neuron bipolar
memiliki satu dendrit dan satu akson. Neuron bipolar banyak ditemukan di reseptor
telinga, mata, dan hidung. Neuron pseudounipolar berbentuk seperti huruf T, dengan
satu cabang memanjang ke akhiran perifer dan cabang yang lainnya ke arah system
dibawa dendrit akan langsung menuju ke terminal akson tanpa melewati perikarion.
Biasanya neuron ini ditemukan pada saraf sensorik dan reseptor alat indera.(Fawcett
2002)
15
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Neuron
16
Badan sel atau disebut juga perikarion, adalah bagian dari neuron yang
berisikan inti sel, sitoplasma, dan organel sel lainnya. Perikarion memilik
fungsi sebagai pusat trofik atau pemberi makan sel, mensuplai organel dan
pada jumlah dan orientasi cabang per cabang sitoplasmanya. Pada sel
memanjang dan seperti kumparan dan pada sel-sel multipolar bervariasi dari
Di dalam badan sel terdapat nukleus. Nukleus atau inti sel berfungsi untuk
mengatur kerja sel. Sedangkan terdapat juga nekleolus atau anak inti yang
1) Badan Nissl
dari lapisan reticulum endoplasma kasar dan ribosom bebas yang ada di
2) Aparatus Golgi
lipoprotein.
3) Mitokondria
4) Neurofibril
5) Lisosom
6) Pigmen Lipofucsin
Residu dari material yang tidak tercerna oleh lisosom. Pigmen tersebut
7) Plasmalema
1. Dendrit
Dendrit merupakan percabangan dari sel saraf yang bentuknya pendek dan
dalam badan sel untuk di proses. Badan utama dendrit mengandung badan
tersebut tidak ada pada ranting yang lebih kecil dan lebih ramping.
dalam beberapa dendrit yang meluas mendekati ujung. Bila suatu dendrit
sinaps. Duri dendrit dapat mengandung beberapa mikrotubulus dan alat duri
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Neuron
19
2. Akson
Akson atau axis cylinder merupakan cabang tunggal, silindris, timbul dari
badan sel saraf pada daerah yang disebut aksin hilok. Akson banyak
telodendria, yang berkontak dengan perikarion, dendrit, atau akson dari satu
myelin. Selubung mielin sebagian besar terdiri atas lipid. Selubung mielin
ditandai oleh celah-celah yang disebut nodus ranvier. Nodus ini mempercepat
hantaran impuls saraf di sepanjang akson. Pada akson bermielin yang besar,
hantaran impuls lebih efisien dan lebih cepat. Jenis hantaran impuls ini pada
20
merambatkan dalam impuls saraf tetapi bukan jaringan pengikat oleh karena
berasaldari jaringan ektoderm. Sel glia pada sistem saraf pusat dan sistem
saraf perifer (tepi) berbeda. Sel glia menghasilkan mielin, dan merupakan
Sel glia pada sistem saraf pusat disebut neuroglia. Sel glia di
1. Astrosit
21
2. Oligodendrosit
pembuluh-pembuluh darah.
3. Mikroglia
4. Sel Ependim
fungsi penyerapan.
23
Sumber: http://classes.midlandstech.edu/carterp/Courses/bio210/chap11/lecture1.html
1. Sel Schwann
akson di SST. Setiap sel schwann memielinasi satu akson. Fungsi sel
2. Sel Satelit
3.
4.
Sumber: http://classes.midlandstech.edu/carterp/Courses/bio210/chap11/lecture1.html
1.5 AkhiranSaraf
sebagai dendrit tidak selalu berhubungan dengan saraf lain melainkan berakhir
jawaban.
penerima rangsangan menuju ke arah pusat susunan saraf, maka serabut saraf
tersebut membawa impuls sebagai pesan dari pusat susunan saraf untuk akhiran
saraf jenis kedua, maka serabut saraf demikian di namakan serabut saraf eferen.
Ujung dari saraf aferen tersebut dapat berakhir bebas dalam jaringan atau
membentuk jaringan khusus yang disebut reseptor. Reseptor dapat membentuk ujung-
ujung yang tidak berselebung yang dapat diketemukan pada epitel, jaringan pengikat,
Reseptor selaput lendir dan kulit merupakan bagian dari serabut saraf aferen
bermielin menjelang masuk jaringan epitel akan kehilangan selubung mielin dengan
dengan reseptor dinamakan sel taktil, berfungsi sebagai penerima rangsangan rabaan.
26
kesatuan fungsional dengan reseptor memberikan penamaan khusus sebagai sel – sel
nero - epitel. Termasuk kelompok ini misalnya terdapat sebagai gemma gustatoria
sebagai alat pengecap di lidah dan organ oncorti sebagai alat penerima suara.
1. Bulbus Terminalis
Reseptor jenis ini berbentuk oval dengan selubung jaringan pengikat tipis
Bulbusinternus terdapat sebuah atau lebih ujung saraf yang telah kehilangan selubung
Reseptor jenis ini terdapat dalam jaringan pengikat misalnya : bibir, lidah, pipi,
langit - langit, rongga hidung, alat kelamin, seperti ujung clitoris dan penis yang
Reseptor jenis ini biasanya ditemukan pada kulit yang tidak berambut
misalnya telapak kaki dan tangan. Berbentuk oval dengan selubung jaringan
padat. Bagian dalam diisi sel-sel jaringan pengikat gepeng yang tersusun
ujung saraf yang telah kehilangan mielin. Reseptor ini berfungsi menerima
oleh cairan jernih. Di bagian tengah terdapat rongga yang diisi oleh ujung
saraf yang telah kehilangan selubung mielin. Reseptor jenis ini terdapat dalam
tendo. Fungsi dari muscle spidle neuro tendinal spindle untuk mengetahui
5. Corpusculum Ruffini
Tanggapan terhadap impuls yang datang dari perifer melalui serabut saraf
aferen, maka oleh pusat susunan saraf dikirimkan impuls menjalar melalui serabut
saraf eferen ke sel atau organ sasaran. Akhiran saraf eferen tersebut akan membentuk
efektor pada organ sasaran. Menurut letaknya akhiran saraf tersebut dikelompokan
dalam 2 katagori yaitu Akhiran saraf somatik eferen dan akhiran saraf viseral eferen.
Terletak pada serabut – serabut otot kerangka yang dinamakan sebagai motor
end plate. Pada waktu saraf mendekati serabut otot, sebelum bercabang –cabang
halus, axonnya akan kehilangan mielin, sehingga cabang-cabang axon yang dekat
Dengan pengamatan M.E. pada motor end plate tersebut axonnya hanya
ditutupi tipis sitoplasma sel Schwann dan ujungnya mendekati sarkolema. Bagian
serabut otot di daerah motor end plate menonjol walaupun arah perjalanan myofibril
tidak mengikuti penonjolan tersebut. Di daerah yang menonjol ini sarcoma banyak
mengandung mitokondria. Oleh karena ujung-ujung saraf seakan sebagai tapak kaki
yang menempel pada serabut otot, maka bagian ujung saraf disebut “endfoot” dan
seksama, maka ujung saraf yang melebar akan masuk ke dalam lekukan dalam
29
soleplasm yang dinamakan “gutters” (parit). Sarkoma yang merupakan dasar dari
terpisah dari celah sinaptik. Di daerah parit tersebut axeloma dinamakan membrane
Terletak pada alat – alatd alam. Ujung –ujung akhiran saraf yang merupakan
efektor kehilangan myelin dan membentukanya sekeliling otot polos, otot jantung
Kardiomotor pada jantung, Viseromotor pada otot alat dalam, Vasomotor pada otot
polos pembuluh darah, Pilomotor pada otot polos folikel rambut, Sekretomotor pada
epitel kelenjar.
Sistem saraf terdiri dari dua bagian utama – sistem saraf pusat dan Sistem
Saraf Perifer. Sedangkan sistem saraf pusat memungkinkan kita untuk berpikir,
alasan, belajar dan menjaga keseimbangan, Sistem Saraf Perifer membantu kita untuk
melaksanakan tindakan sengaja dan tidak sengaja, dan juga merasakan melalui indera
kita.
Sistem saraf adalah sistem master yang mengontrol fungsi semua sistem yang
berbeda dari tubuh manusia. Hal ini terdiri dari sel yang disebut neuron yang
menghasilkan dan melakukan impuls (pesan) antara berbagai bagian tubuh. Ini terdiri
dari otak, sumsum tulang belakang dan saraf. Sementara otak dan sumsum tulang
belakang membentuk sistem saraf pusat (SSP), sistem saraf perifer mencakup semua
saraf di luar SSP. Otak dilindungi oleh tengkorak dan saraf tulang belakang tertutup
dalam tulang belakang tulang. Namun, Sistem Saraf Perifer tidak memiliki pelindung
30
31
Saraf kranial merupakan saraf yang muncul pada permukaan dorsal otak.
Saraf kranial berfungsi membawa impuls dari dan ke otak. Pada manusia terdapat 12
pasang saraf kranial yang penomorannya dengan menggunakan angka Romawi. Saraf
kranial dapat berupa serat saraf sensori atau saraf motori dan gabungan dari serat
Saraf kranial sebagian besar terkonsentrasi di daerah kepala, leher, dan wajah
kecuali saraf nomer X yang disebut saraf vagus. Selain terdapat di laring dan faring,
percabangan saraf vagus ini dapat mencapai organ dalam, misalnya jantung, paru-
Saraf spinal merupakan serat saraf yang melekat pada kedua sisi tulang
belakang. Saraf spinal berfungsi membawa impuls saraf dari dan ke sumsum tulang
belakang. Pada manusia terdapat 31 pasang saraf spinal yang keluar dari akar dorsal
dan akar ventral di kedua sisi tulang belakang. Akar dorsal (bagian belakang) terdiri
atas serat saraf sensori yang menghantar impuls saraf dari reseptor sensori ke sumsum
33
tulang belakang. Akar ventral (bagian depan) terdiri atas serat saraf motori yang
menghantar impuls saraf ke luar sumsum tulang belakang. Akar dorsal dan akar
bermacam bagian tubuh. Jika sebuah saraf dihilangkan, maka sensasi dan
Pada umumnya, saraf kranial dan saraf spinal mengandung sel saraf sensori
dan sel saraf motorik. Akan tetapi, sebagian kecil dari saraf kranial ada yang hanya
mengandung sel saraf motorik, misalnya pada saraf olfaktori dan saraf optik.
Sumber:http://www.sridianti.com/wp-content/uploads/2014/09/sarap-spinal-
400x362.jpg.
34
Saraf Somatik bertanggung jawab atas semua tindakan sadar melalui impuls
saraf yang terhubung dari sistem saraf perifer ke otot-otot tubuh, yang bertindak
menurut kehendak pada kebanyakan orang. Saraf dari sistem saraf somatik
menghubungkan otak dan sumsum tulang belakang, otot-otot rangka dan reseptor
eksternal. Oleh karena itu, sistem ini membantu kita untuk menggerakkan tubuh kita
dan merasakan sentuhan, bau, penglihatan, rasa dan suaraHal ini juga bertanggung
jawab atas masukan dari indera. Ketika salah satu rasa atau menyentuh sesuatu, saraf
Saraf otonom mengontrol tindakan tak sadar tubuh karena mengontrol semua
tindakan paksa tubuh, seperti detak jantung dan keringat. Dalam sistem ini, ada dua
Sistem saraf simpatik juga disebut sebagai ‘lari atau melawan sistem,Yang
lain adalah peningkatan denyut nadi atau jantung, peningkatan kekuatan jantung,
peningkatan gula darah, dan peningkatan tekanan darah. Pada sistem simpatetik serat-
serat yang keluar dari sumsum tulang belakang tidak langsung menuju efektor,
sistem pencernaan. Oleh karena itu, juga dikenal sebagai ‘Rest dan Digest
tubuh, antara lain mencakup penurunan denyut jantung dan kekuatannya serta fungsi
lain yang sifatnya kebalikan dari fungsi saraf simaptik. Memiliki serat serat
Artinya, pada sistem saraf parasimpatik ganglia berada dekat dengan organ atau
berada di dalam organ. Pada sistem saraf ini, transmiternya adalah berupa asetilkolin.
Sumber: https://universe-review.ca/I10-51-ANS.jpg
36
Untuk menanggapi rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh
Sumber: http://www.academia.edu/9206051/Sitem_Saraf
37
1) Reseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Pada tubuh kita
2) Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari
sel khusus yang memanjang dan meluas. Sel saraf disebut neuron.
Sumber: http://www.academia.edu/9206051/Sitem_Saraf
38
pusat)
motorik).
Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan
fungsinya, yaitu:
1) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang memiliki fungsi menerima
Ukuran
Neurit
Menerima rangsangan
3 Fungsi Menerima rangsangan Menerima dan merusak dari sel saraf lain
3) Sel saraf penghubung adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel
saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak
dan sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf
sensorik dan sel saraf motorik. Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling
terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan
kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan enzim
sinapsis.
40
Sumber: http://www.academia.edu/9206051/Sitem_Saraf
Sumber: http://www.academia.edu/9206051/Sitem_Saraf
Sumber: http://www.academia.edu/9206051/Sitem_Saraf
41
1.7.4 Impuls
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan
2) Suara bising
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena
Sumber: http://www.academia.edu/9206051/Sitem_Saraf
42
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari.
Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat
Sumber: http://www.academia.edu/9206051/Sitem_Saraf
Ananda H. N. 160110150056
Sistem saraf sangat unik karena dapat menerima jutaan informasi dari berbagai
saraf indra dan saraf organ, serta dapat menggabungkan semuanya menjadi respon
yang dihasilkan oleh tubuh. Hal yang unik lainnya dari saraf adalah kerjanya yang
bersifat 1 arah, dimulai dari saraf indra seperti mata, hidung, telingan dan kulit
kemudian diakhiri dengan respon yang dihasilkan oleh tubuh melalui otot atau
kelenjar, otot dan kelenjar tersebut disebut sebagai efektor. Oleh karena kerja saraf
yang bersifat 1 arah, maka saat sinyal 1 masuk, maka saraf yang lainnya diblokir oleh
43
sinaps. Sinaps adalah pertemuan antara neuron satu dengan lainnya. Mekanisme kerja
dalam membran. Inhibisi adalah proses terhambatnya zat oleh neurotransmitter yang
Saat impuls aktif pada presinaps dan post-sinaps, impuls tersebut dapat
menyebabkan eksitasi dan dapat pula menyebabkan inhibisi. Berikut ini adalah
perbedaan molekul dan membrane mekanisme yang digunakan oleh reseptor yang
1.8.1 Eksitasi
luar.
1.8.2 Inhibisi
2) Meningkatkan ion kalium keluar dari dalam membran. Muatan positif keluar
reseptor perangsang.
45
membran. Hal ini merupakan efek dari pergerakan ion - ion yang melewati membrane
istirahat atau potensi istirahat pada sel saraf adalah saat sel sedang tidak
menghantarkan impuls. Keadaan ini dapat distabilkan dengan cara distribusi tak
merata dari ion Na+ di luar membran dan ion K+ di dalam membran yang mana
menciptakan keadaan di luar sel lebih positif dibandingkan di dalam sel (polarisasi).
Saat neuron distimulasi, saluran ion Na+ akan terbuka dan ion Na+ akan masuk
ke dalam sel. Hal ini menyebabkan perubahan potensi elektrik di sepanjang membran
Stimulus akan berkumpul pada pangkal akson, proses ini disebut "summation"
atau pembendungan. Apabila depolarisasi cukup besar maka akan memicu potensi
aksi. Potensi aksi "All or none" impuls ektrik lah yang mengatur amplitudo dan
kekuatan impuls pada akson. Potensi aksi akan menjalar sepanjang akson saat terjadi
depolarisasi pada suatu area membran dan menyebabkan saluran ion Na+ terbuka.
Tak lama kemudian, saluran ion K+ akan terbuka, dan ion K+ keluar dari
ATPase digunakan untuk memindahkan ion K+ dan ion Na+, sehingga potensi
membran istirahat dapat kembali. Saat potensi aksi terjadi disepanjang akson, ion-ion
berdifusi dalam jangka yang sangat pendek, diikuti pergerakan impuls yang sangat
cepat.
tertutupnya kanal Na+ dan terbukanya kanal ion K+. Pada keadaan ini ion
negatif seperti pada saat polarisasi atau keadaan istirahat.(Guyton et al. 2014)
49
Sumber: Guyton, L. et al., 2014. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology,
2. Hiperpolarisasi
Setelah terjadi repolarisasi, apabila kanal K+ terbuka secara berlebihan maka akan
Cl- di permukaan sel terbuka, makan ion Cl- yang bermuatan negatif akan masuk ke
dalam sel. Hal ini membuat muatan yang ada di dalam sel menjadi lebih negatif dan
Sistem saraf pusat merupakan pusat seluruh kendali dan regulasi tubuh, baik
gerakan sadar maupun gerakan otonom. Dua organ utama yang menjadi penggerak
system saraf pusat adalah otak dan sumsum spinal / sumsum tulang belakang.
Mekanisme kerja system saraf pusat sama dengan mekanisme kerja system saraf
diterima itu diolah. Mekanisme kerja system saraf pusat, yaitu rangsangan sensori
reseptor ( indera – indera ) saraf sensori system saraf pusat ( otak / sumsum
tulang belakang ) saraf motorik alat gerak atau efektor lainnya. Rangsangan
pada system saraf pusat akan diterima oleh bagian-bagian otak atau sumsum tulang
belakang.
Otak manusia merupakan organ vital yang harus dilindungi oleh tulang
tengkorak. Sementara itu, sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang
belakang. Otak dan sumsum tulang belakang sama-sama dilindungi oleh suatu
meninges. Meninges dari dalam keluar terdiri atas tiga bagian, yaitu piameter,
arachnoid, dan durameter. Cairan ini berfungsi melindungi otak atau sumsum tulang
Daerah di antara piameter dan arachnoid diisi oleh cairan yang disebut cairan
Dengan adanya cairan ini, otak akan lebih tahan terhadap goncangan dan benturan
dengan cranium.
1.9.1 Otak
Otak manusia dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu otak depan, otak
tengah, dan otak belakang dimana masing-masing bagian tersebut mempunyai fungsi
yang khas. Otak depan berfungsi dalam penciuman, otak tengah berfungsi dalam
penglihatan, dan otak belakang berfungsi dalam menjaga tingkah laku. Pengolahan
Sumber: wordpress.com
Otak depan terdiri atas otak besar (cerebrum), hipotalamus, dan talamus.
Terdiri atas dua belahan (hemisfer), yaitu belahan otak kiri dan otak
kanan.Setiap belahan tersebut akan mengatur kerja organ tubuh yang berbeda.
Otak kanan bekerja lebih aktif untuk pengerjaan masalah yang berkaitan dengan
seni atau kreativitas. Bagian otak kiri bekerja aktif pada saat berpikir logika dan
penguasaan bahasa atau komunikasi. Di antara bagian kiri dan kanan hemisfer
53
otak, terdapat jembatan jaringan saraf penghubung yang disebut dengan corpus
Sumber: blogspot.com
2. Talamus
sentuhan dari tangan. Talamus juga dapat menekan suatu sinyal dan
3. Hipotalamus
54
hormon. Hipotalamus juga dapat mengontrol suhu tubuh, tekanan darah, rasa
lapar, rasa haus, dan hasrat seksual. Pada bagian lain hipotalamus, terdapat
kumpulan sel neuron yang berfungsi sebagai jam biologis. Jam biologis ini
menjaga ritme tubuh harian, seperti siklus tidur dan bangun tidur.
Sumber: blogspot.com
c. Parietal, merupakan pusat pengaturan impuls dari kulit serta berhubungan dengan
d. Frontal, merupakan bagian yang penting dalam proses ingatan dan perencanaan
kegiatan manusia.
Otak tengah merupakan bagian terkecil otak yang berfungsi dalam sinkronisasi
pergerakan kecil, pusat relaksasi dan motorik, serta pusat pengaturan refleks pupil
pada mata. Pada otak tengah terdapat lobus opticus yang berfungsi sebagai pengatur
Otak belakang tersusun atas otak kecil (cerebellum), medulla oblongata, dan pons
varoli.
56
Sumber: wordpress.com
jaringan saraf yang disebut pons varoli. Di bagian otak kecil terdapat saluran yang
denyut jantung pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, dan
batuk.Pons varoli dan medulla oblongata, selain berperan sebagai pengatur system
sirkulasi, kecepatan detak jantung, dan pencernaan, juga berperan dalam pengaturan
pernapasan.
sebagai pusat gerak refleks, penghantar impuls dari kulit atau otot ke otak, dan
membawa impuls motorik dari otak ke otot tubuh. Berbeda dengan otak, lapisan luar
57
sumsum tulang belakang berwarna putih dan banyak mengandung dendrite dan neurit
(akson) yang berfungsi sebagai penghubung antar segmen sumsum spinal dan antar
sumsum spinal dengan otak. Sedangkan bagian dalam berwarna kelabu yang banyak
mengandung badan sel saraf. Di dalam bagian ini terdapat bagian yang berbentuk
kupu-kupu yang disebut akar dorsal dan akar ventral. Akar dorsal berfungsi
meneruskan impuls dari reseptor sensorik ke sumsum spinal. Sedangkan akar ventral
adalah bagian yang mengurus persarafan motorik somatik beberapa otot sadar.
Gambar 2.28 Sumsum Tulang Belakang. Tampak Akar Dorsal dan Ventral
Sumber: biologimediacentre.com
Sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang terdiri dari
7 pasang dari segmen servikal, 12 pasang dari segmen thorakal, 5 pasang dari segmen
lumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis, dan 1 pasang dari segmen koxigeus.
58
Sumber: wordpress.com
atau dada
59
pinggang
(tulang tungging)
bagian tubuh dengan sistem saraf pusat. Sistem saraf tepi terdiri atas reseptor
sensorik dan efektor motorik. Reseptor sensorik terletak pada organ, bertugas
Sistem ini terdiri dari jaringan saraf yang berada di bagian luar otak dan
medulla spinalis (sumsum tulang belakang). Sistem ini juga mencakup saraf kranial
yang berasal dari otak, saraf spinal yang berasal dari medulla spinalis, ganglia,
reseptor sensorik yang berhubungan, dan sistem saraf otonom yang mempunyai dua
divisi utama: sistem saraf simpatis (torakolumbar) dan sistem saraf parasimpatis
Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar (sistem saraf somatik) dan
sistem saraf tak sadar (sistem saraf otonom). Sistem saraf sadar mengontrol aktivitas
60
yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan saraf otonom mengontrol aktivitas yang
tidak dapat diatur otak, antara lain denyut jantung, gerak saluran pencernaan, dan
Sistem saraf sadar disusun oleh serabut saraf otak (saraf kranial), yaitu saraf-
saraf yang keluar dari otak dan serabut saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal),
yaitu saraf-saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang (Sloane, 2003).
Saraf otak dikhususkan untuk daerah kepala dan leher, kecuali nervus vagus
yang melewati leher ke bawah sampai daerah toraks dan rongga perut. Nervus vagus
membentuk bagian saraf otonom. Oleh karena daerah jangkauannya sangat luas maka
nervus vagus disebut saraf pengembara dan sekaligus merupakan saraf otak yang
paling penting.
Serabut saraf otak (saraf kranial) ada 12 pasang yang terdiri dari (Sloane, 2003):
olfaktorius. Saraf ini merupakan saraf sensorik murni yang serabut-serabutnya berasal
dari membran mukosa hidung dan menembus area kribriformis dari tulang etmoidal
61
untuk bersinaps di bulbus olfaktorius, dan dari sinilah traktus olfaktorius berjalan
dibawah lobus frontal dan berakhir di lobus temporal bagian medial sisi yang sama.
input refleks focusing, dan konstriksi pupil di limbic, sensori menerima rangsang dari
mata, serta menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual III.
retina. Serabut-serabut saraf ini, ini melewati foramen optikum di dekat arteri
optalmika dan bergabung dengan saraf dari sisi lainnya pada dasar otak untuk
bagian nasal retina) menyilang kiasma, sedangkan yang berasal dari lapangan visual
nasal tidak menyilang. Serabut-serabut untuk indeks cahaya yang berasal dari kiasma
optikum berakhir di kolikulus superior, dimana terjadi hubungan dengan kedua nuklei
lateralis. Dari sini serabut-serabut yang berasal dari radiasio optika melewati bagian
untuk kuadran bawah melalui lobus parietal sedangkan untuk kuadaran atas melalui
lobus temporal. Akibat dari dekusasio serabut-serabut tersebut pada kiasma optikum
serabut-serabut yang berasal dari lapangan penglihatan kiri berakhir di lobus oksipital
bola mata elevasi alis, konstriksi pupil, dan memfokuskan lensa. Saraf ini mengontrol
mata ke bawah.
Saraf Kranial V (Trigeminus) adalah saraf motorik dan saraf sensorik terbagi atas
5.1 Syaraf optalmik adalah saraf sensorik. Berfungsi: input dari kornea, rongga
hidung bagian atas, kulit kepala bagian frontal, dahi, bagian atas alis,
5.2 Syaraf maksilaris adalah saraf sensorik. Berfungsi: input dari dagu, bibir
untuk input dari lidah (bukan pengecapan), gigi bawah, kulit di bawah dagu;
lateral.
untuk menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai
sensasi rasa; motoric untuk mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi
wajah.
Mekanisme saraf fasialis mempunyai fungsi motorik dan fungsi sensorik fungsi
motorik berasal dari nukleus motorik yang terletak pada bagian ventrolateral dari
tegmentum pontin bawah dekat medulla oblongata. Fungsi sensorik berasal dari
nukleus sensorik yang muncul bersama nukleus motorik dan saraf vestibulokoklearis
fasialis mempersarafi otot-otot ekspresi wajah yang terdiri dari otot orbikularis okuli,
otot buksinator, otot oksipital, otot frontal, otot stapedius, otot stilohioideus, otot
serabut untuk pendengaran berasal dari organ corti dan berjalan menuju inti koklea di
pons, dari sini terdapat transmisi bilateral ke korpus genikulatum medial, dan
keseimbangan mulai dari utrikulus dan kanalis semisirkularis dan bergabung dengan
serebelum.
motorik untuk membantu menelan sensorik untuk menerima rangsang dari bagian
ekstrakranialis inferior. Setelah melewati foramen, saraf berlanjut antara arteri karotis
interna dan vena jugularis interna ke otot stilofaringeus. Di antara otot ini dan otot
stiloglosal, saraf berlanjut ke basis lidah dan mempersarafi mukosa faring, tonsil dan
untuk menerima rangsang dari organ dalam; motorik untuk mengendalikan organ-
oblongata sebagai rangkaian dalam jalur oliva dan pedunculus serebelaris inferior.
memiliki dua ganglia sensorik, yaitu ganglia superior dan ganglio inferior. Nervus
vagus kanan dan kiri akan masuk rongaa toraks dan berjalan di posterior radix paru
kanan untuk ikut membentuk plexus pulmonalis. Selanjutnya, nervus fagus berjalan
ke permukaan posterior esofagus dan ikut membentuk plexus esogafus. Nervus fagus
celiaca yang besar ke duodenum, hepar, ginjal, dan usus halus serta usus besar sampai
mengendalikan pergerakan kepal. Saraf ini dilengkapi saraf asesoris, yaitu saraf
gabungan radix cranialis dan radix spinalis. Radix spinalis berasal dari C1-C5 dan
masuk ke dalam tengkorak melalui foramen magnum, bersatu dengan saraf kranial
66
membentuk nervus asesoris. Nervus asesoris ini kemudian keluar dari tengkorak
melalui foramen jugulare dan kembali terpisah, saraf spinalnya akan menuju otot
dan kepala, sedangkan saraf kranialnya akan bersatu dengan vagus melakukan fungsi
Saraf Kranial XII ( Hipoglosus ) adalah saraf motorik. Berfungsi: pergerakan lidah
saat bicara dan mengunyah. Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan dari
depan hingga belakang, Saraf-saraf ini terhubung utamanya dengan struktur yang ada
dan II mencuat dari otak besar, sementara yang lainnya mencuat dari batang otak.
oculomotorius
IV : N.Trochlearis Dorsal dari tectum mesencephali
V : N. Trigeminus Tepi samping pons.
darah
SVE Viscero-Efferent Persarafan jaringan otot mimic, jaringan
oesophagus, m.sternocleidomastoideus, m.
X)
SSA Somato- Melihat, mendengar, perasaan,
Khusus
AV Viscero-Afferent Informasi dari organ-organ dalam perut,
Khusus
pasang saraf pinggang(saraf lumbar L1-L5), 5 pasang saraf pinggul(saraf sacral S1-
S5), dan satu pasang saraf ekor (saraf coccyigeal). Saraf spinal diberi nama dan angka
tangan
12 pasang Punggung Organ-organ dalam
5 pasang Lumbal/pinggang Paha
5 pasang Sakral/kelangkang Otot betis, kaki dan jari
kaki
1 pasang Koksigeal Sekitar tulang ekor
69
persarafannya:
2. Otot trisep C6 – C8
3. Ototbrakial C6 – C7
Kemudian diantara beberapa saraf, ada yang menjadi satu ikatan atau
macam,yaitu:
Setiap saraf spinal keluar dari sumsum tulang belakang dengan dua buah akar,
yaitu akar depan (anterior) dan akar belakang (posterior). Setiap akar anterior
dibentuk oleh beberapa benang akar yang meninggalkan sumsum tulang belakang
pada satu alur membujur dan teratur dalam satu baris. Tempat alaur tersebut sesuai
dengan tempat tanduk depan terletak paling dekat di bawah permukaan sumsum
tulang belakang. Benang-benang akar dari satu segmen berhimpun untuk membentuk
70
satu akar depan. Akar posterior pun terdiri atas benang-benang akar serupa, yang
mencapai sumsum tulang belakang pada satu alur di permukaan belakang sumsum
tulang belakang. Setiap akar belakang mempunyai sebuah kumpulan sel saraf yang
dinamakan simpul saraf spinal. Akar anterior dan posterior bertaut satu sama lain
membentuk saraf spinal yang meninggalkan terusan tulang belakang melalui sebuah
lubang antar ruas tulang belakang dan kemudian segera bercabang menjadi sebuah
kerangka batang badan dan anggota-anggota gerak serta kulit tubuh kecuali kulit
(plexus), yaitu anyaman lengan (plexus brachialis). Dari anyaman inilah dilepaskan
beberapa cabang pendek ke arah bahu dan ketiak, dan beberapa cabang panjang untuk
lengan dan tangan. Demikian pula dibentuk oleh cabang-cabang depan untuk
anggota-anggota gerak bawah dan untuk panggul sebuah anyaman yang disebut
pangkal paha dan bokong, serta beberapa cabang panjang untuk tungkai atas dan
tungkai bawah. Yang terbesar adalah saraf tulang duduk saraf ini terletak di bidang
Alhana S. N. 160110150055
71
Sistem saraf otonom disebut juga sistem saraf visceral, vegetative, tidak sadar
(involunter). Sistem saraf otonom terdapat pada sistem saraf tepi dan sistem saraf
Sistem saraf otonom yang mengatur aktivitas gerakan tak sadar seperti
kontraksi otot polos, jantung atau sekresi kelenjar tubuh. Sistem saraf otonom
Sistem saraf otonom dibagi menjadi sistem saraf simpatis dan saraf
sumsum spinal lewat akar motorik saraf spinal thoracal dan kedua saraf spinal lumbar
metabolisme dan aliran darah ke otak, membesarkan bronkus paru2 dan pupil
batang otak melalui saraf otak dan meninggalkan sumsum spinal melalui saraf spinal
sistem saling berinteraksi, sehingga dalam keadaan normal fungsi tubuh menjadi
atau involunter sehingga terjadi refleks. Refleks terdiri dari refleks tidak bersyarat
dan refleks bersyarat. Refleks tidak bersyarat terdiri dari refleks sederhana/refleks
reseptor sensorik -> neuron sensorik -> interneuron -> neuron motoric -> efektor.
Aktivitas refleks terjadi sewaktu stress / depresi / bahaya yang berfungsi melindungi
tubuh dan mempertahankan hidup. Contoh refleks sederhana antara lain refleks
tangan terhadap rangsang bahaya. Refleks polisinaps misalnya refleks tarik diri,
melawan, atau melarikan diri. Refleks kompleks merupakan hasil integral progresid
73
tubuh.
Refleks bersyarat terjadi melalui proses belajar atau latihan yang merupakan
respon terhadap rangsang yang sebelumnya tidak diberikan tetapi timbul setelah
diberikan rangsang yang berulang. Contohnya menulis dan memainkan alat musik.
energy tertentu menjadi energy listrik impuls saraf. Terdiri dari reseptor sensorik
74
umum dan khusus. Reseptor sensorik umum, merupakan indera somatic pengumpul
terhadap rangsang.
rangsangannya
1. Mekanoreseptif
Terdiri atas indera taktil (raba, tekanan, getaran) dan indera kinestetik.
2. Termoreseptif
Reseptor ini mendeteksi rangsang termal (panas dan dingin) juga sakit.
3. Kemoreseptif
4. Nosiseptif
5. Fotoreseptif (Elektromagnetik)
6. Stratoreseptif
telinga.
75
7. Fonoreseptif
Merupakan reseptor yang mendeteksi suara, yang terdapat pada organ korti
1. Eksteroseptif
stimulasi terhadap struktur permukaan tubuh, misalnya kulit dan jaringan sub
2. Propioseptif
tekanan, getaran, sensasi posisi, sensasi tendon dan otot, sensasi tekan yang
berasal dari telapak kaki, dan sensasi keseimbangan tubuh yang umumnya
3. Viseral
khususnya organ dalam. Sensasi yang berasal dari organ viseral tubuh, secara
76
khusus istilah ini sering dipakai untuk menyatakan sensasi yang berasal dari
4. Dalam
fasia, dan sebagainya, terutama sensasi nyeri, tekanan, dan getaran dalam.
terpisah, namun semua sensasi ini dapat dideteksi oleh jenis reseptor yang sama.
terdapat di kulit.
berulang-ulang, tapi beberapa dari reseptor yang sama digunakan juga untuk
rasa raba dan tekan, khususnya jenis reseptor yang beradaptasi cepat.
1. Reseptor umum
2. Reseptor Khusus
sentralnya, daerah permukaan tubuh yang anastetik atau baal dan sebagainya
somestesia.
Mengenal pola defisit sensorik itu berarti mengetahui lokasi lesi yang
istilah anesthesia dan hipestesia digunakan secara bebas sebagai sinonim dari
deficit sensorik.
78
1) Hemihipestesia
2) Hipestesia alternans
badan kontra lateral terhadap lesi. Lesi yang mendasari pola deficit
sensorik itu menduduki kawasan jaras spino talamik dan traktus spinalis
3) Hipestesia tetraplegik
kepala dan wajah. Defisit sensorik itu timbul akibat lesi transversal yang
segmen medulla spinalis di bawah tingkat T1, maka defisit sensorik yang
posterior. Dalam hal itu daerah yang hipestetik ialah dermatome yang
7) Hipestesia perifer
BAB 3
Kesimpulan
Melalui kasus ini kami dapat mempelajari anatomi saraf fisial dan saraf
saraf,macam – macam saraf perifer serta fisiologi mekanisme kerja saraf dan penyakit
Eroschenko, V.P. & Di Fiore, M.S.H., 2013. DiFiore’s atlas of histology with functional
correlations, Lippincott Williams & Wilkins.
Junqueira, L.C. & Carneiro, J., 2005. Basic histology text and atlas, London: McGraw Hill, 2005.
Campbell, N.A. et al., 2009. Biology: concepts & connections, Pearson/Benjamin Cummings.
Eroschenko, V.P. & Di Fiore, M.S.H., 2013. DiFiore’s atlas of histology with functional
correlations, Lippincott Williams & Wilkins.
Junqueira, L.C. & Carneiro, J., 2005. Basic histology text and atlas, London: McGraw Hill, 2005.
Moore, Keith L dan Anne M. R. Agur. (2002). Anatomi Klinis Dasar. Jakarta: Hipokrates.
http://www.academia.edu/9206051/Sitem_Saraf
Hall, J. E. (2010). Guyton and Hall textbook of medical physiology. Elsevier Health
Sciences.
81
82
Subowo, Prof., dr, M.Sc., Ph.D. 1992. Histologi Umum.Bandung: Bumi Aksara
Guyton, A. C, 2006. Textbook of medical physiology, 11th.Philadelphia, Pennsylvania
83