Anda di halaman 1dari 48

PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA TENTARA NASIONAL

INDONESIA ANGKATAN DARAT (TNI AD) MAKOREM 083


BALADHIKA JAYA MALANG

SKRIPSI

Oleh :
Kurnia Prayana
NIM : 201110230311288

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

i
PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA TENTARA NASIONAL
INDONESIA ANGKATAN DARAT (TNI AD) MAKOREM 083
BALADHIKA JAYA MALANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang


sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar
Sarjana Psikologi

Oleh :
Kurnia Prayana
NIM : 201110230311288

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

i
i
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan
karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul
“ Psychological Well-Being pada Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI
AD) Mekorem 083 Brawijaya Malang” skripsi ini disusun sebagai salah satu sarat
untuk mendapatkan gelar Sarjana Psikologi Sarjana Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
Peneulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan kerja keras, do’a dan dukungan
dari semua pihak berperan penting dalam terselesainya tugas akhir ini. Secara khusus
penulis mengucapkan terimakasih kepada: Dr. Diyah Karmiyati, M.Si dan Adhyatman
Prabowo, M.Psi sebagai pembimbing yang telah membimbing penulis dengan penuh
kesabaran serta tanggung jawab selama penyususnan tugas akhir ini. Penulis juga
berterimkasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan kesempatan
yaitu kepada:
1. Dra. Tri Dayakisni, M.Si selakau Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Yuni Nuhamida, M.Psi selaku Ketua Program Studi Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapakku terkasih Drs. Kurdi atas segala kesabaran, kekuatan serta
dukungan baik moril maupun materil dalam mendidik dan menghadapi ku
sehingga dapat tumbuh menjadi anak yang kuat dan dapat mewujudkan cita-
cita juga impian ku selama ini.
4. Mamaku terkasih Masni’ yang telah mengajarkan arti kekuatan, kesabaran
dan pengorbanan yang luar biasa serta do’a yang tidak pernah putus. I
cannot give anything to you, I can only say thakyou. May your goodness get
the best reward from the God.
5. Nenek ku tersayang Alm Hj. Rafi’ah atas semua cinta serta pengorbanan
yang dilakukan selama hidupnya. Semoga Allah SWT. Memebrikanmu
tempat terbaik disisi-Nya.
6. Ari Firmanto, S.Psi selaku dosen wali yang telah bekerja keras dalam
mengarahkan dan member dukungan pada penulis sejak awal perkulihan
hingga terselesainya skripsi ini.
7. Seluruh keluarga besar MAKOREM 083 Baladhika jaya Malang, khususnya
Letnan Kolonel Suprio dan Mayor Yunus yang telah memberikan
kesempatan serta dukungan dalam penelitian ini sehingga dapat
terselesaikan dengan baik.
8. Seluruh keluarga besar om, tante, paman, bibi serta adik-adik ku atas
dukungan serta pembelajarannya tentang hidup, hubungan cinta serta kasih
saying dalam keluarga.
9. Kaka-kaka ku Nova, Didit, Nika atas pembelajaran bertahan hidup dalam
setiap ujian dan cobaan.
10. Teman-temanku seperjuangan kelas E Psikologi 2011 dan sahabat-
sahabatku tercinta Navy eonnie, neng Riris, ka’ Damar, mbak Ii serta teman

iii
baruku Tati’, Regina. Terimakasih telah memberiku kesempatan untuk
mengenal orang-orang hebat seperti kalian.
11. Keluarga besar Frv dan Falastinad atas kesempatan yang diberikan sehingga
saya dapat tumbuh bersama kalian orang-orang hebat dan tangguh. You all
like an elf to me.
12. Keluarga besar Hud-hud tempatku tertawa dan menangis. Ka’ Putri, Dhina,
Juni, Mbak Nindya, Nurul, Amel, Ria.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Peneliti menyadari banyaknya hal yang harus disempurnakan dalam penelitian
ini sehingga peneliti berharap adanya pihak yang ingin melanjutkan atau
mengembangkan penelitian ini dan menyempurnakan kekurangan dalam penelitian ini.
Dapat bermanfaat bagi peneliti dan seluruh pihak.
Malang, 28 Agustus 2015

Kurnia Prayana

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI............................................................ i


SURAT PERNYATAAN................................................................................ ii
KATA PENGANTAR………...................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................................ vii
DAFTAR LAMPIRAN…............................................................................... viii
JUDUL SKRIPSI…….................................................................................... 1
IDENTITAS……..……................................................................................... 1
ABSTRAK…………….................................................................................... 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……............................................................ 2
B. Rumusan Masalah …….……............................................................ 4
C. Tujuan Penelitian……………........................................................... 4
D. Manfaat Penelitian…......................................................................... 4

LANDASAN TEORI
A. Psychological Well-being……............................................................ 4
B. Tentara Nasinal Indonesia Angkatan Darat…...................................... 5

METODE PENELITIAN
A. Rancanagan Penelitian……................................................................ 6
B. Subjek Penelitian…….……................................................................ 6
C. Variable dan Instrumen Penelitian…….…......................................... 6
D. Prosedur Penelitian dan Analisis Data Penelitian................................ 8

HASIL PENELITIAN....................................................................................... 9
DISKUSI…………......................................................................................... 12
SIMPULAN DAN IMPLIKASI....................................................................... 14

v
REFERENSI.................................................................................................... 15
LAMPIRAN..................................................................................................... 17

vi
Daftar Tabel

Tabel 1. Validitas Variabel Pscychological Well-Being................................................. 7


Tabel 2. Reliabilitas Variable Psychological Well-Being............................................... 7
Tabel 3. Deskripsi Jenis Kelamin, Usia, Pangkat, Status Perkawinan Dan Suku........... 9
Tabel 4. Perhitungan T-Score Skala Psychological Well-Being..................................... 10
Tabel5. Perhitungan T-Score Skala Psychological Well-Being Berdasarkan
Pangkat…………............................................................................................................ 10
Tabel 6. Deskripsi Uji Analisis Faktor Dimensi Psychological Well-Being…………... 11
Tabel 7. Peranan Setiap Dimensi Terhadap Psychological Well-Being ……................. 11

vii
Daftar Lampiran

Lampiran 1 Uji Validitas dan Relibilitas Psychological Well-Being Aspek


17
Autonomy.......................................................................................................................
Lampiran 2 Uji Validitas dan Relibilitas Psychological Well-Being Aspek 18
Environmental Mastery.................................................................................................
Lampiran 3 Uji Validitas dan Relibilitas Psychological Well-Being Aspek
Personal Growth …………......................................................................................... 19

Lampiran 4 Uji Validitas dan Relibilitas Psychological Well-Being Aspek


Positive Relation With Other........................................................................................ 20
Lampiran 5 Uji Validitas dan Relibilitas Psychological Well-Being Aspek
Purpose in Life ……………………………………………………………................. 21
Lampiran 6 Uji Validitas dan Relibilitas Psychological Well-Being Aspek Self 22
Acceptance ……...........................................................................................................
Lampiran 7 Uji Validitas dan Relibilitas Psychological Well-Being Secara
Keseluruhan…………………………………………………………………............... 23
Lampiran 8 Uji Analisis Faktor Skala Psychological Well-Being ………............... 28
Lampiran 9 Skala Psychological Well-Being …………………………………….. 29
Lampiran 10 Tabulasi Skor ………………………………………………………… 31
Lampiran 11 Blue Print Skala ……………………………………………............... 37
Lampiran 12 Surat Izin Penelitian …………………………………………………. 38

viii
PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA TENTARA NASIONAL
INDONESIA ANGKATAN DARAT (TNI AD) MAKOREM 083
BALADHIKA JAYA MALANG

Kurnia Prayana
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Prayanakurnia07@gmail.com

Psychological well-being atau kesejahteraan psikologis diartikan sebagai suatu keadaan


diamana individu mampu menerima dirinya apa adanya, mamapu membentuk hubungan yang
positif atau hangat dengan orang lain, memiliki kemandirian terhadap tekanan sosial, mampu
mengontrol lingkungan ekternal, memiliki arti dalam hidup serta mampu merealisasikan
potensi diri secara kontinyu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
Psychological well-being serta menggambarkan dimensi Psychological well-being yang
dominan pada anggota TNI AD. Penelitian ini menggunakan metode analisis faktorial dengan
menggunakan skala psychological well-being, pengambilan data menggunakan metode
purposive sampling dengan metode analisis data t-score dan analisis faktorial. Jumlah sampel
pada penelitian ini sebanyak 129 anggota TNI AD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
psychological well-being anggota TNI AD rendah yakni sebesar 60% dan 40% sisanya
menunjukkan psychological well-being yang tinggi. Adapun dimensi yang dominan dalam
mempengaruhi psychological well-being anggota TNI AD adalah penerimaan diri.
Kata kunci: Psychological well-being, anggota TNI AD.
Psychological well-being is defined as a situation where individual can accept who
themselves, can build a positive or warm relationship with others, have the authority to social
pressure, can control the external environment, has a meaning in life and can to realize the
potential continuously. The purpose of this study is to determine how the psychological well-
being and describe dimension of psychological well-being that was dominant on Army
members. This study was quantitative research by factorial analysis method and using a
psychological well-being scale, retrieval data using a purposive sampling method with data
analysis use t-score and factor analysis method. Total sample of this study is 129 members of
the Army. The result of this study indicate that psychological well-being of low Army, which
was 60% and the remaining 40% showed psychological well-being is high. The dimension are
dominant in fluence the psychological well-being of Army members is self-acceptance.
Keywords: Psychological well-being, Army members

1
Lee (2012) menyebutkan bahwa pekerjaan sebagai tentara adalah bidang pekerjaan yang
paling menyebabkan stres, dari sepuluh profesi lima diantaranya yang paling penuh dengan
tekanan selalu berhubungan dengan bahaya fisik. Pada survey tahunan yang mengevaluasi
200 jenis profesi berbeda dengan mengukur lingkungan kerja, daya saing serta resiko
pekerjaan. Urutan dalam daftar tersebut berdasarkan pada lima kriteria yaitu lingkungan,
pendapatan, penampilan dan tuntutan fisik yang menempatkan tentara sebagai urutan pertama.
Kensin (2014) melaporkan bahwa pada tahun 2014 personil tentara masih pada posisi pertama
dengan pekerjaan yang paling berpotensi mengakibatkan stres dengan rata-rata skor stres
84,72 dengan rata-rata gaji hannya $ 28.840.
Penelitian yang dilakukan Diener, Aurora dan Harter (2008), menemukan bahwa orang yang
tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka ataupun hidup dalam sosial ekonomi yang
buruk, mungkin akan mengalami stres. Seperti laporan diatas yang menyebutkan bahwa gaji
seorang tentara hanya berkisar $ 28.840, sedangkan di Indonesia sendiri hanya 2-3 juta
perbulannya, jauh dibawah gaji aparat militer dan polisi negara lain serta jauh dibawah gaji
pegawai bank Merdeka.com
Stres berhubungan luas dalam bidang kesehatan mental yang negatif seperti depresi,
kecemasan, gejala fisik, dan bahkan kematian pada kasus-kasus ekstrim tertentu (Folkman
dan Moskowitz, 2000). Seperti yang marak diberitakan oleh media online bahwa tentara dan
veteran Inggris lebih banyak melakukan bunuh diri dari pada tewas dalam menjalankan tugas.
Sebuah laporan menyatakan kementrian pertahanan Inggris menegaskan bahwa pada tahun
2012 tujuh tentara yang tengah dalam penugasan dilaporkan melakukan bunuh diri, sementara
14 lainnya tewas dengan dugaan bunuh diri, hal yang sama juga terjadi pada kalangan
veteran. Kompas.com melaporkan investigasi oleh panorama BBC menemukan setidaknya 29
veteran juga menghabisi dirianya sendiri. Adapun kasus lainnya yang ditemukan adalah
meningkatnya jumlah tentara yang menderita PTSD disebabkan oleh stres yang
berkepanjanagn dan berat. “Tentara dengan PTSD persis sama. Mereka adalah korban
perang dan mereka harus diperlakukan peris sama” (Collins, 2009). Selain itu Komodor
Andrew Cemeron, chief executive Combat Stress, mengatakan bahwa bunuh diri oleh
seseorang tentara atau veteran bukanlah suatu hal yang aneh. “Tetapi 50 kasus dalam setahun
adalah sungguh menyedihkan”. Seorang juru bicara Kementrian Pertahanan mengatakan
bahwa kesehatan mental personel dan veteran kini menjadi prioritas utama pemerintahnya
demi meningkatkan kualitas hidup serta kesejahteraannya. Adapun masalah lain yang
berkembang dikalangan tentara, yang dapat mempengaruhi psychological well-being yakni
berita tentang mantan tentara berusia 30 tahun Gaerlan J.D. dijatuhi hukuman enam tahun
penjara pada bulan November 2012, setelah tertangkap di ‘drug run’ dari Sydney menuju
Townsville, dengan membawa 100 gram methylamphetamine. Gaerlan mengajukan banding
dengan bukti dari psikolog yang mengatakan ia menderita PTSD setelah tugas militer Autralia
di Irak dan Timor (ABC news.net). CBS news.com dalam laporannya terkait obat-obatan
yang digunakan untuk menghilngkan efek stres tentara. Obat berbasis opium (bunga asal
narkotika), morfin, hydrocodone, dan obat penghilang rasa sakit yang sama kuat terkadang
diresepkan untuk para veteran perang yang menderita stres pasca trauma, sakit mental
lainnya serta yang mengalami sakit fisik. Hal tersebut dilakukan dengan harapan bahwa
tekanan emosional yang disertai rasa nyeri kronis juga dapat berkurang. Sayangnya harapan
tersebut seringkali tidak menimbulkan efek yang di harapkan, karena opinoid (jenis opium)
terkadang malah membuat masalah emosional bertambah buruk. Seperti Letnan Kolonel
Steve yang berusia 30 tahun, menolak hal tersebut dengan alasan ketidak nyaman mengunkan
obat-obatan dengan jenis tersebut untuk mengubah suasana hati. Maka dari itu Seal sebagai

2
dokter yang merawat pasien serta penulis utama dalam penelitian ini mengatakan terkadang ia
mengatur opiat (opium) untuk tentara veteran, tetapi jika hannya obat penghilang rasa sakit
lainnya tidak bekerja dan hanya bekerja sama dengan pengobatan non-obat dari para ahli
kesehatan mental, terapis dan spesialis laiannya.
Dari kasus diatas diketahui bahwa banyaknya masalah yang terjadi dikalangan para tentara
sebagai akibat dari tidak terpenuhinya kebutuhan pokok secara fisik, psikis serta hubungan
sosial yang baik sehinga dapat berdampak negatif bagi kesejahteraan tentara, khususnya TNI
AD (Tentara Nasional Indonesia Anggkatan Darat). Pemenuhan kebutuhan psikologis
khususnya, berkaitan erat dengan psychological well-being seseorang, dimana semakin
terpenuhinya kebutuhan psikologis seseorang, maka psychological well-beingnya pun akan
semakin meningkat (Ryan & Desi, 2001). Lebih lanjut Ryff sebagai pencetus teori
psychological well-being atau kesejahteraan psikologis mengkonsepkan kriteria kesehatan
mental yang positif sebagai bagian dari ciri seseorang yang memiliki kesejahteraan psikologis
(Papalia, Olds, & Feldman, 2009).
Psychological well-being dapat dipandang sebagai suatu pencapaian penuh dari potensi
psikologis seseorang, dimana orang tersebut dapat menerima kekuatan serta kelemahan yang
dimiliki apa adanya. Jika seseorang dapat menerima dirinya apa adanya, maka rasa
bahagiapun akan timbul dalam dirinya sebagai akibat dari rendahnya kecemasan atau stres
dikarenakan kurangnya atau ketidak puasan seseorang akan dirinya sendiri, terlebih dengan
kelemahan-kelemahan yang dimilikinya. Dengan kata lain orang yang mampu menerima
kelebihan dan kekurangannya apa adanya akan berusaha menjalani hidup dengan
mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki sehingga akan timbul kebahagiaan serta kepuasan
dalam hidupnya. Berbeda dengan seorang yang kerap kali merasa tidak puas akan dirinya,
seringkali merasa khawatir akan kualitas hidup pribadinya, rasa stagnasi berkepanjangan
dalam hidup, merasa bosan, kurang berminat dalam menjalani hidup ataupun merasa terisolasi
dengan hubungan sosialnya sampai dengan frustasi serta, ketidak mampuan dalam
memecahkan masalah sehari-hari sebagai akibat dari ketidak mampuan dalam
mengoptimalkan kemempuan atau potensi psikologisnya. Pada intinya psychological well-
being adalah kemampuan dalam penerimaan diri serta evaluasi positif akan dirinya dalam
berbagai peristiwa yang dialaminya (evaluasi terhadap kejadian masa lalu) serta tercapaianya
suatu kondisi bahagia tanpa adanya gangguan psikologis yang ditandai dengan keampuan
seseorang dalam mengoptimalkan kemampuan fungsi psikologisnya (Hutapea 2011).
Dalam mengevaluasi hidupnya seseorang terkadang menjadi pasrah terhadap suatu peristiwa
atau keadaan yang dapat membuat kesejahteraan psikologisnya menjadi rendah atau bahkan
sebaliknya menjadi semakin tinggi karena keinginan atau usaha dalam memperbaiki keadaan
hidupnya (Halim & Atmoko, 2005).
Individu dengan pekerjaan sebagai tentara akan mengalami kesulitan dalam mengevaluasi
hidupnya akiabat dari penyakit mental yang dideritanya berupa stres terlebih PTSD. Dalam
penelitiannya Hutapea (2011) menyatakan bahwa seseorang dengan neurotism cendrung
memiliki kesejahteraan psikologis yang rendah.
Pengalaman hidup seseorang TNI AD sangat penting karena berdasarkan pengalaman tersebut
mereka akan menjalankan kehidupan sipilnya secara positif atau negatif. Yakni kemampuan
dalam bersosialisasi serta menyesuaikan diri dengan lingkungan, kemempuan dalam
menghadapi permasalahan yang di pengaruhi oleh masa lalu. Maka dari itu dapat disimpulkan
bahwa pengalaman-pengalaman dimasa lalu dapat mempengaruhi bentuk suatu penilaian

3
terhadap diri sendiri apakah negatif atau positif (evaluasi diri) serta penilaian terhadap
kehidupan secara umum pada masa kini, masa sekarang dan masa lalu, hal tersebut dapat
diketahui melalui teori psychological well-being.
Penelitian terkait psychological well-being sanggatlah penting untuk dikembangkan dalam
berbagai ranah kehidupan manusia, khususnya dalam bidang pertahanan hal tersebut
dikarekan nilai positif yang terkandung didalamnya dimana nilai-nilai positif tersebut dapat
membawa seseorang pada kondisi kesehatan mental tertentu, membantu mengevaluasi atau
mengidentifikasi apa yang hilang dalam hidup seseorang, sehingga mampu mengoptimalkan
kemampuan fisik dan psikologisnya serta meningkatkan kepuasan hidupnya, demi
mewujudkan sumberdaya manusia yang baik, sehat secara fisik maupun psikis demi
mempertahankan kemerdekaan negara serta tercapaianya tujuan pembangunan nasional
NKRI.
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana
gambaran psychological well-being anggota TNI AD. Adapun tujuan dari penelitian ini
adalah mengetahui psychological well-being anggota TNI AD. Manfaat dari penelitian ini
adalah diharapkan mampu memberikan kontribusi baru bagi pengembanagan ilmu psikologi
dibidang psikologi positif khususnya. Selain itu penelitian ini juga diharapkan mampu
menjadi salah satu referensi dalam mengevaluasi diri untuk pengembangakan diri khususnya
oleh anggota TNI AD serta dapat dimanfaatkan oleh instansi keamanan negara dalam
meningkatkan kualiatas hidup atau kesejahteraan anggota TNI AD.

Kesejahteraan Psikologis (Psyclological Well-Being)


Aristoteles menjelaskan bahwa psychological well-being adalah suatu konsep kesejahteraan
dimana manusia tersebut menjalani hidupnya sesuai dengan keadaan dirinya (Ryan & Desi,
2001). Sedangkan Santrock (2002) mendefinisikan psychological well-being sebagai suatu
kepuasan hidup seseorang. Bradburn mendefinisikan psychological well-being sebagai suatu
kebahagiaan yang merupakan hasil psychological well-being dan merupakan tujuan tertinggi
yang ingin dicapai manusia (Ryff, 1989). Lebih lanjut Ryff sendiri mendefinisikan
psychological well-being sebagai suatu keadaan dimana individu mampu menerima dirinya
apa adanya, mampu membentuk hubungan yang hangat dengan orang lain, memiliki
kemandirian terhadap tekanan sosial, mampu mengontrol lingkungan eksternal, memiliki arti
dalam hidup serta mempu merealisasikan potensi diri secara kontinyu.
Istilah psychological well-being sendiri di populerkan oleh Ryff dengan konsep yang berawal
dari adanya keyakian bahwa kesejahteraan yang positif tidak sekedar adanya penyakit fisik
saja, tetapi juga berkaitan dengan kebutuhan akan perasaan baik secara psikologis
(Kartikasari, 2013). Menurut Ryff (1989) manusia dapat dikatakan memiliki psychological
well-being yang baik adalah bukan sekedar bebas dari indikator kesehatan mental negatif,
seperti terbebas dari kecemasan, tercapainya kebahagiaan dan lainnya. Ryff juga
menyebutkan bahwa psychological well-being juga mengambarkan sejauh mana individu
merasakan kenyamanan, kedamaian dan kebahagiaan berdasarkan evaluasi subjektif
seseorang serta bagaimana memandang pencapaian akan potensi dirinya. Untuk tinggkat
psychological well-being seseorang yang tinggi berkaitan dengan tingkat keberfungsian
positif yang terjadi dalam hidup seseorang. Maksudnya adalah ketika seseorang memiliki
kondisi kesejahteraan psikologis yang baik maka ia mampu berfungsi secara psikologis pula,
hal tersebut dapat meningkatkan psychological well-being seseorang dalam hidupnya.

4
Adapun gambaran seseorang yang memiliki karakteristik psychological well-being merujuk
pada teori atau pandanagan beberapa tokoh psikologi diantaranya konsep atau teori Maslow
yang menitik beratkan pada aktualisasi diri, pandangan Rogers tentang keberfungsian penuh
individu, Jung dengan individuasi, pandangan Allport tentang kematanagan atau maturity, dan
yang terakhir sesuai dengan teori Erikson yang mengambarkan individu mencapai suatu
integrasi diri dalam hidup (Lopez & Snyder, 2003).
Terdapat enam dimensi yang membangun psychological well-being menurut Ryff diantaranya
adalah penerimaan diri (self-acceptance), yaitu penerimaan diri terhadap aspek positif dan
negatif dalam diri individu serta peran positif tentang kehidupan masa lalunya. Kedua adalah
hubungan positif dengan orang lain (positive relations with orhters), meliputi hubungan
interpersonal yang hangat dan saling mempercayai dengan orang lain. Ketiga adalah
kemandirian (autonomy), kemampuan dalam membuat keputusan bagi dirinya sendiri
berdasarkan standar pribadi dan tidak bergantung pada orang lain, mandiri dan mampu
melawan tekanan sosial atau tekanan eksternal. Keempat adalah penguasaan lingkungan
(environmental mastery), mampu dan berkompetensi dalam mengatur lingkungan serta
mampu menyusun control terhadap aktivitas eksternal atau membentuk lingkungan yang
sesuai dengan keadaan dirinya. Kelima adalah tujuan hidup (purpose in life), dimana individu
berfungsi secara penuh yang mencakup memiliki tujuan, misi, untuk menjadikan hidupnya
bermakna atau kepercayaan yang memberikan individu perasaan bahwa hidup memiliki
tujuan dan makna. Dimensi keenam atau dimensi terakhir adalah pertumbuhan pribadi
(personal growth), yaitu perasaan mamapu dalam melalui tahap perkembangan hidup, terbuka
pada pengalaman baru yang didapat dari peristiwa-pristiwa dalam kehidupannya yang bersifat
positif ataupun negatif, menyadari potensi diri, dan melakukan perbaikan dalam hidup (Ryff,
1989).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Psikologis
Papalia, Olds, dan Feldman (2009) menjelaskan penelitian Ryff dan Singer mengenai faktor
yang mempengaruhi psychological well-being antara lain, yang pertama kedewasaan, dimana
semakin dewasa individu maka semakin baik psychological well-being seseorang,
dikarenakan semakin dewasa individu menyikapi hidupnya, individu ini lebih baik dalam
dalam urusan kesehatan mentalnya yang semakin positif, individu pada masa dewasa lebih
mandiri, memiliki orientasi masa depan yang lebih matang dan penguasaan lingkungan yang
lebih baik. Kedua jenis kelamin, diamana penelitian menunjukkan skor wanita lebih tinggi
terutama pada dimensi hubungan yang positif dengan orang lain dari pada peria. Ketiga
pendidikan yaitu jika pendidikan seseorang semakin tinggi maka psychological well-being
semakin baik terutama pada dimensi tujuan hidup dan pertumbuhan pribadi. Keempat
pekerjaan, karna dapat membentuk kemandirian dan kompetensi bagi individu. Kelima
budaya, dimensi yang berorientasi pada diri sendiri dimana, penerimaan diri dan dimensi
otonomi menjadi prioritas. Walaupun hal tersebut lebih menojol pada budaya barat sedangkan
budaya timur adalah dimensi yang berorientasi pada orang lain seperti hubungan positif
dengan orang lain.

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD)


Menurut UUD 1945 Tentara Nasional Indonesia atau disingkat TNI adalah suatu komponen
utama yang siap digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan negara. Adapun TNI
AD adalah Tentara Nasional Indonesia Anggkatan Darat, yang memiliki tugas secara umum
menurut undang-undang tahun 1945 yakni menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan

5
keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan pancasila
dan undang-undang dasar negara serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah
Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara. Adapun tugas
khusus TNI AD antara lain: yang pertama, melaksanakan tugas TNI Matra Darat bidang
pertahanan Dalam Oprasi Militer untuk Perang (OMP) dan Oprasi Militer Selain Perang
(OMSP). Kedua, melaksanakan tugas TNI dalam menjaga keamanan wilayah perbatasan darat
dengan negara lain dan pulau-pulau terluar. Ketiga, melaksanakan tugas TNI dalam
pembangunan dan pengembangan kekuatan Matra Darat. Terakhir melaksanakan tugas TNI
dalam pemberdayaan wilayah pertahanan darat.
Adapun struktur kedudukan atau pangkat/jabatan TNI AD yaitu, golongan TAMTAMA yang
terdiri dari Prajurit dan Kopral, golongan BINTARA terdiri dari Sersan, sedangkan Bintara
tinggi terdiri dari pembantu Letnan, golongan PERWIRA yang terdiri menjadi PEMA
(Perwira Pertama) yakni, Letnan dan Kapten sedangkan golongan PAMEN (Perwira
Menengah) yakni, Mayor, Letkol dan Kolonel, dan dari golongan perwira terakhir adalah
PATI (Perwira Tinggi) yang terdiri dari Brigjen, Mayjen, Letjen dan Jendral.

METODE PENELITIAN
Rancanagan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analisis faktorial. Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya menggunakan data berupa angka
yang diolah dengan metode statistik (Azwar, 2013). Dari metode tersebut, hasil yang
diperoleh berupa gambaran psychological well-being TNI AD atau tingkatan terhadap
dimensi psychological well-being subjek. Oleh sebab itu, peneliti akan menganalisis dimensi
dominan psychological well-being anggota Tentara Angkatan Darat yang memiliki pangkat
TAMTAMA, BINTARA dan PERWIRA.

Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini yaitu anggota MAKOREM 083 BALADHIKA JAYA, dengan
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengumpulan sampel berdasarkan
tujuan penelitian serta sesuai dengan karakteristik subjek penelitian. Yakni Anggota
DANREM V TNI-AD berusia 27-55 tahun yang telah melaksanakan OMP, OMSP yang
terdiri dari TAMTAMA (kecuali prajurit dua, prajurit satu serta prajurit kepala), BINTARA
dan PERWIRA. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 129 orang anggota
TNI AD.

Variable dan Instrumen Penelitian


Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah psychological well-being
sebagai variable tunggal. Dimana psychological well-being anggota TNI AD adalah
kemampuan tentara dalam mengoptimalkan kemampuan psikologisnya, dapat menerima
kekurangannya serta mampu mengevaluasi atau menilai pengalaman hidupnya kearah yang
positif. Metode pengumpulan data yang digunakan jenis skala Likert. Adapun skala yang
digunakan adalah skala psychological well-being yang telah dimodifikasi oleh Prabowo
(2012) sesuai dengan skala yang di susun oleh Ryff (1989) yakni Ryff’s Psychological Well-
Being Scale dengan jumlah item 42 item yang disusun berdasarkan 6 dimensi psychologis

6
yaitu self-acceptance yang mengukur aspek positif dan negatif dalam diri anggota TNI serta
penilaian positif tentang peran kehidupan masa lalunya. Positive relations with others
mengukur hubungan interpersonal yang hangat dan saling memepercayai dengan orang lain.
Autonomy mengukur kemampuan para anggota dalam memebuat keputusan sesuai dengan
standar diri dan tidak bergantung kepada orang lain serta mamapu melawan tekanan
sosialnya. Environmental mastery mengukur potensi diri dalam mengatur lingkungan serta
mamapu memebentuk lingkungan yang sesuai dengan keadaan dirinya. Purpose in life
mengukur penilaian anggota TNI terhadap hidupnya bahwa seseorang hidup memiliki tujuan
dan makna. Personal growth mengukur bagaimana para anggota mamapu melalui tahap
perkembanagan hidupnya. Item pada skala ini berupa pernyataan positif dan negatif yang
menggambarkan tentang diri seseorang dengan menggunakan rentan angka 1 (sangat tidak
setuju) hingga 6 (sangat setuju). Akan tetapi pada penelitian ini peneliti memodifikasi kembali
skala tersebut dengan rentan 1 (sangat tidak setuju) hingga 4 (sangat setuju) yang bertujuan
untuk memudahkan subjek mementukan pilihan serta menghilankan pilihan ragu-ragu agar
subjek benar-benar dapat menentukan pilihannya sesuai dengan gambaran diri pribadinya.
Setelah dilakukan uji validitas dan relibilitas, terdapat satu item dinyatakan tidak valid yakni
item pada nomer 9 pada aspek penerimaan diri, dari 42 item yang ada dan selebihnya yakni 41
item dinyatakan valid. Relibilitas skala secara keseluruhan sebesar 0,940, dimana koefisien
relibilitas diatas 0,6. Dalam menentukan instrumen reliabel maka digunakan nilai alpha 0,6,
jika kurang dari 0,6 maka dinilai kurang baik, sedangkan nilai alpha 0,7 dapat diterima
sedangkan untuk nilai alpha 0,8 atau lebih dapat dinilai baik.

Tabel 1.
Validitas Variabel Psychological Well-Being
Aspek Indeks validitas
Autonomy 0,508-0,661
Environmental mastery 0,530-0,606
Personal growth 0,441-0,684
Positive relation with other 0,393-0,657
Purpose in life 0,319-0,678
Self acceptance 0,543-0,685

Tabel 2.
Relibilitas Variabel Psychological Well-Being Per Aspek
Aspek Relibilitas
Autonomy 0,838
Environmental mastery 0,820
Personal growth 0,811
Positive relation with other 0,814
Purpose in life 0,804
Self acceptance 0,839

7
Prosedur dan Analisis Data
Prosedur penelitian ini memiliki tiga tahapan yakni tahap pertama, persiapan yang terdiri dari
mempersiapkan instrument penelitian berupa skala, yaitu skala psychological well-being dari
Ryff (1989) yang telah dimodifikasi kemudian peneliti melakukan try out kepada responden
yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel penelitian untuk mengetahui validitas
dan relibilitas alat ukur yang digunakan, sehingga alat ukur dapat disetujui dan dipakai.
Adapaun karakteristik responden try out yang digunakan, memiliki usia dewasa tengah yakni
usia 25-50 tahun, bekerja pada instansi pemerintah. Selanjutnya peneliti menentukan subjek
penelitian.
Tahap kedua yaitu pelaksanaan, dimana pada tanggal 30 juni 2015 peneliti menyerahkan skala
pada petugas Staf-Ter Makorem 083 untuk disebarkan kepada anggota DANREM V
Baladhika Jaya Malang melalui persetujuan Letnan Kolonel pada instansi tersebut yang
kemudian didistribusikan pada tiap-tiap bidang departemen yang ada. Adapun jumlah skala
yang diserahkan berjumlah 150 skala dengan skala yang terisi berjumlah 137 sedangkan skala
yang gugur berjumlah 8 skala, sehingga jumlah subjek yang didapat berjumlah 129 subjek.
Lalu tahap terakhir yakni analisis data dimana peneliti melakukan entry data. Dalam proses
analisis data digunakan software perhitungan statistik SPSS 16. for windows. Analisis dalam
penelitian ini mengunakan T-Score untuk mengetahui gambaran psychological well-being
subjek secara umum dan analisis faktor yaitu dimana proses analisis yang dilakukan bertujuan
untuk menemukan hubungan (Interrelationship) antara sejumlah variabel-variabel yang saling
independen satu dengan yang lain, sehingga dapat meringkas jumlah variabelnya (Santoso,
2014), analisis tersebut juga dimaksudkan agar peneliti dapat dengan mudah mencari dimensi
psychological well-being paling dominan terhadap subjek penelitian.

8
HASIL PENELITIAN

Deskripsi data
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data subjek sebagai berikut:
Table 3. Deskripsi jenis kelamin, usia, pangkat, status perkawinan, dan suku subjek
penelitian.

Katagori Frekuensi Pesentase

Jenis Kelamin
Laki-laki 120 orang 93,1 %
Perempuan 9 orang 6,9 %
Usia
≤29 4 orang 3,1 %
30-39 52 orang 40,3 %
40-49 61 orang 47,3 %
≥ 50 12 orang 9,3 %
Pangkat/ Jabatan
Perwira 9 orang 7.0 %
Bintara 77 orang 59,7 %
Tamtama 43 orang 33,3 %
Status Perkawinan
Belum menikah 11 orang 8,6 %
Menikah 114 orang 88,3 %
Duda 3 orang 2,3 %
Janda 1 orang 0,8 %
Suku
Jawa 114 orang 88,4 %
Madura 6 orang 4,7 %
Batak 1 orang 0,8 %
Sunda 2 orang 1,5 %
Toraja 2 orang 1,5 %
Makasar 1 orang 0,8 %
Sasak 2 orang 1,5 %
Dawan 1 orang 0,8 %
Total 129 100 %

Berdasarkan tebel 3. diatas diketahui bahwa subjek dalam penelitian ini berjumlah 129
anggota TNI AD, dimana dari jumlah tersebut terdiri dari 120 orang laki-laki dan 9 orang
perempuan yang memiliki kisaran usia dibawah 29 tahun sebanyak 4 orang anggota, usia
antara 30-39 sebanyak 52 orang, usia antara 40-49 tahun sebanyak 61 orang dan anggota
diatas 50 tahun sebanyak 12 orang. Sedangkan status perkawianan anggota yang telah
menikah sebanyak 114 orang, belum menikah berjumlah 11 orang, duda 3 orang dan janda
berjumlah satu orang. Pangkat ataupun jabatan anggota TNI AD yang menjadi subjek

9
penelitian di golongkan menjadi golongan Perwira sebanyak 9 orang, golongan Bintara
sebanyak 77 orang, Tamtama sebanyak 43 orang, yang terdiri dari berbagai suku antara lain,
suku Jawa sebanyak 114 orang, suku Madura 6 orang, suku Batak 1 orang, suku Sunda
sebanyak 2 orang, suku Toraja 2 orang, suku Makasar 1 orang, suku Sasak sebanyak 2 orang
dan yang terakhir suku Dawan dari wilayah Flores berjumlah 1 orang.

Tabel 4. Perhitungan T-Skor Skala Psychological Well-Being

Katagori Interval Frekuensi Presentase


Tinggi T-skor > 50 52 40%
Rendah T-skor < 50 77 60%
Total 129 100%

Berdasarkan tabel 4. maka diperoleh data bahwa subjek yang memiliki psychological well-
being rendah lebih banyak dari pada subjek yang memiliki dimensi psychological well-being
tinggi. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil yang diperoleh yaitu dari 129 subjek hanya 52
subjek yang masuk dalam katagori memiliki psychological well-being tinggi yaitu sebesar
40% dari total subjek yang ada. Sedangkan subjek yang masuk dalam katagori memiliki
psychological well-being rendah berjumlah 77 subjek sebesar 60% dari keseluruhan subjek.

Tabel 5. Perhitungan T-Skor Skala Psychological Well-Being Berdasarkan Pangkat

Pangkat Katagori Frekuensi Total Presentase


Perwira Tinggi 5 9 55 %
Rendah 4 45 %
Bintara Tinggi 38 77 49 %
Rendah 39 51 %
Tamtama Tinggi 9 43 20 %
Rendah 34 80 %

Tabel 5. Menunjukkan bahwa lima dari sembilan anggota Perwira memiliki psychological
well-being yang tergolong tinggi dengan prosentase sebesar 85% dari jumlah Perwira yang
ada. Adapun anggota TNI AD yang memiliki pangkat Bintara cenderung memiliki
psychological well-being rendah dengan presentase 51 % sebanyak 39 subjek dan sisanya 49
% yakni sebanyak 38 subjek tergolong memilki psychological well-being yang tinggi.
Sedangakan pangkat Tamtama yang terdiri dari 43 subjek, memiliki psychological well-being
tinggi sebanyak 9 orang atau 20 % dari total subjek sedangkan sisanya sebesar 80 %
menunjukkan psychological well-being yang tergolong rendah yakni 34 subjek.

10
Tabel 6. Deskripsi Uji Analisis Faktor pada Dimensi Psychological Well-Being

KMO dan Bartlett’s Tes


Kaiser-mayer-olkin measure of 0,785
sampling adequacy

Sig. 0.000

Berdasarkan hasil perhitungan SPSS pada tabel 5. diketahui bahwa angka KMO 0,785 dengan
signifikansi 0,000 dimana angka tersebut sudah diatas 0,5 dan signifikansi jauh dibawah 0,05,
maka variabel dapat memenuhi syarat uji analisis faktor (Santoso, 2014).

Tabel 7. Peranan Setiap Dimensi terhadap Psychological Well-Being

Nilai Ekstraksi Nilai Eigen

Autonomy 0,462 Jumlah Varians %


Environmental mastery 0,402 2.777 46.289
Personal growth 0,561
Positive relation with 0,332
other
Purpose in life 0,412
Self acceptance 0,609

Tabel 5. menunjukkan bahwa pada proses ekstraksi faktor-faktor pembentuk psychological


well-being, nilai eigen terhenti pada angka 2.777 yang berarti hanya terbentuk satu faktor saja.
Satu faktor tersebut membentuk 46,2% varians yang dapat dijelaskan pada data dari penelitian
ini, sedangkan sisanya (100% - 46,2% = 53,8%) dijelaskan oleh dimensi diluar faktor yang
terbentuk. Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa yang memberikan sumbangan paling
dominan terhadap psychological well-being pada anggota TNI AD adalah dimensi self
acceptance atau penerimaan diri sebesar 0,609 (60,9%), personal growth atau pertumbuhan
pribadi dengan nilai 0,561 (56,1%). Sedangkan autonomy atau otonomi sebesar 0,462
(46,2%), environmental mastery atau pengguasaan lingkungan 0,402 (40,2%), purpose in life
atau tujuan hidup 0,412 (41,2%) dan positive relation with other atau hubungan yang positif
dengan orang lain memiliki sumbangan terendah hannya 0,332 (33,2%). Adapun simpulan
dari tabel diatas menunjukan bahwa dimensi yang paling dominana memberikan sumbanagan
dalam psychological well-being anggota TNI AD adalah penerimaan diri lalu, pertumbuhan
pribadi, otonomi, tujuan hidup, pengguasaan lingkungan dan yang terakhir adalah hubungan
yang positif dengan orang lain.

11
DISKUSI
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa 60% dari anggota TNI AD memiliki
psychological well-being rendah. Adapun penyebab dari rendahnya psychological well-being
anggota tidak lepas dari tugas dan kewajiban yang dimiliki. Dimana tugas dan kewajiban
tersebut memiliki tekanan dan resiko yang tinggi sehingga dapat mempengaruhi
psychological well-being seseorang. Hal ini sesuai dengan apa yang telah dikemukakan
Daniels dan Harris (2000) dalam penelitiannya bahwa psychological well-being memiliki
kaitan yang erat dengan karakteristik pekerjaan serta kinerja seseorang dalam bekerja, yang
meliputi perilaku dalam organisasi, pengakuan dalam organisasi, prilaku anti sosial,
kreatifitas, serta inovasi. Disisi lain dari hasil penelitian Setiawan dan Budiningsih (2014)
menunjukkan bahwa tinggi rendahnya kondisi psychological well-being seseorang juga salah
satunya dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi. Subjek dari penelitian ini didominasi oleh
anggota yang berstatus kepala keluarga dan telah menikah, dimana kebutuhan akan materil
tidak dapat dipungkiri. Adapun faktor eksternal lain yang juga memepengaruhi rendahnya
tingkat kesejahteraan psikologis tentara dikarenakan hidupnya sebagian besar selalu berkutat
dengan bahaya fisik, jauh dari keluarga dalam periode yang lama, banyaknya tuntutan fisik,
banyak bertugas dimata publik, bertanggung jawab untuk kehidupan orang lain (masyarakat)
Harms, dkk (2013). Lalu jika tingkat psychological well-being ditinjau dari kedudukan,
pangkat atau golongan diketahui bahwa diantara ketiga jabatan tersebut pangkat Perwira
memiliki tingkat psychological well-being yang tergolong tinggi, dengan prosentase 55 %
anggota tergolong tinggi dan sisanya sebesar 45 % tergolong rendah. Sedangkan anggota
Bintara dan Tamtama tergolong memiliki psychological well-being rendah. Dimana
prosentase anggota Bintara yang memiliki psychological well-being rendah sebesar 59 % dan
Tamtama 80 % dari total tiap-tiap anggota.
Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan perbedaan tugas dan tanggung jawab yang dimiliki.
Dimana Perwira lebih memiliki kewenangan untuk mengembangkan potesi dirinya,
sepertihalnya dalam dimensi otonomi dalam psychological well-being.
Adapun dari hasil analisis faktor diketahui bahwa penyebab rendahnya psychological well-
being adalah dimensi hubungan yang positif dengan orang lain yang meliputi hubungan
interpersonal yang hangat dan saling mempercai dengan orang lain. Aspek ini menjadi faktor
utama rendahnya psychological well-being subjek. Hal ini dimungkinkan terjadi karena
kurangnya kepekaan dan kemampuan yang dimiliki untuk memebangun sebuah hubungan
yang positif dan hangat meninggat anggota TNI AD didominasi oleh kaum laki-laki terlebih
dalam penelitian ini subjek laki-laki sebanyak 120 dan sisanya 9 orang wanita dari jumlah
keseluruhan subjek sebanyak 129. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Ryff dan Singer
(2002) dimana penelitian tersebut menunjukkan bahwa skor wanita lebih tinggi terutama pada
dimensi hubungan yang positif dengan orang lain dibanding dengan subjek pria. Penelitian
dengan hasil serupa juga didapat oleh Setiawan dan Budiningsih (2014) dimana kesejahteraan
psikologis guru honorer dengan jenis kelamin wanita lebih tinggi dibanding dengan laki-laki.
Dalam menjalin hubungan yang positif dan hangat dengan orang lain, hal tidak terlepas dari
kemampuan seseorang dalam megguasai lingkungannya. Pengguasaan lingkungan dalam hal
ini berkaitan dengan sejauh mana para tentara mampu mengelola berbagai aktivitas
ekternalnya, mampu memanfaatkan kesempatan yang ada, mampu memilih dan mempunyai
kompetansi untuk mengelola lingkungan yang cocok dengan kebutuhan pribadi. Sedangkan
pada kenyataannya para anggota TNI tidak dapat memilih lingkungan yang cocok dengan

12
kebutuhan pribadinya, dimana lingkungan para anggota telah diseting atau dibentuk secara
terstruktur dan terorganisir dalam pelatihan operasi militer perang ataupun operasi militer
selain perang atau dalam medan pertempuran saat menjalani tugasnya sehingga berpengaruh
pada penguasaan lingkungan yang tergolong renadah. Karena lingkungan yang telah dibentuk
untuk tujuan pelatihan tersebut pula mengakibatkan kurang mampunya anggota TNI
mengembangkan potensi diri yang dimiliki untuk meningkatkan psychological well-being.
Walapun demikian disisi lain para anggota telah menunjukkan kemapuan dalam mengelola
aktivitas ekternalnya yang syarat akan tekanan fisik maupun psikis sebagai bagian dari
tanggug jawab dalam mewujudkan kedamaian, memepertahankan keamanan negara serta
tercapainya tujuan pembangunan nasional NKRI. dimensi ini secara umum dipengaruhi oleh
pekerjaan, dimana pekerjaan dapat membentuk kemdirian dan kompetensi bagi individu
sebagai faktor yang mempengaruhi psychological well-being individu.
Pada dimensi tujuan hidup, mencakup keberfungsian penuh tiap-tiap anggota dalam
menjadikan hidupnya bermakna ataupun kepercayaan yang memeberikan perasaan bahwa
hidup yang dijalani sebagai aparat keamanan negara memiliki tujuan dan makna. Hal ini
sesuai dengan tujuan tentara secara umum terkait keberfungsian diri anggota yakni pada masa
damai, anggota TNI memiliki tujuan tidak hannya sebagai aparat keamanan negara tetapi juga
membantu pemerintah dalam proses percepatan pembangunan nasional terkait dengan
masalah yang dialami masyarakatnya secara umum seperti OMSP (Operasi Militer Selain
Perang) seperti yang telah diamanatkan oleh undang-undang RI Nomer 34 Tahun 2004
Tentang TNI. Adapun faktor tersebut memiliki kemungkinan dijadikannya sebagai tujuan
hidup yang telah terpatri dalam diri anggota dikarenakan rasa patriotik yang tinggi sehingga
tujuan hidup personalnya menggalami pengabaian yang menjadikan faktor ini memiliki
sumbangan atau hasil yang kurang baik.
Untuk dimensi otonomi, juga dinilai kurang baik karena otonomi dalam hal ini melibatkan
kemampuan dalam membuat keputusan bagi dirinya sendiri berdasarkan pada standar diri
yang tidak dipengaruhi oleh orang lain serta mampu melawan tekanan sosial atau tekanan
ekternalnya. Pada kasus ini sanggatlah rumit bagi seorang tentara untuk menggambil
keputusan sendiri sesuai standar yang dimilikinya akibat dari besarnya organiasi tempat
individu bekerja dimana terdapat proses yang cukup panjang, rumit dan kompleks akibat dari
banyaknya jabatan-jabatan yang memiliki kekuasaan yang lebih tinggi sehingga memiliki
pengaruh yang besar terhadap keputusan diri. Dengan kata lain kesempatan untuk mengambil
keputusan sendiri sanggatlah terbatas mengginggat keputusan atasan harus dijalani sebagai
bagian dari tugas yang telah ditetapkan, hal ini juga menjadi tekanan eksernal tersendiri bagi
para anggota TNI AD selain tekanan yang dialami pada saat menjalankan tugas. Adapun
kesempatan untuk pengambilan keputusan terlepas dari tanggung jawab dan tugas sebagai
anggota TNI ketika berada dalam lingkungan keluarga atau lingkungan sosial juga sanggatlah
terbatas, hal ini dikarenakan tuntutan jenis pekerjaan diamana tugas seringkali menuntut
seorang anggota jauh dari lingkungan keluarganya dan jikapun dalam lingkungan keluarga,
anggota TNI memiliki waktu yang sangat singkat untuk melakukan interaksi sosialnya.
Padahal dukungan sosial merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi psychological
well-being seseorang baik dalam keluarga, rekan kerja, teman ataupun lingkungan sekitas
(Rahayu 2008). Tekanan ekternal seperti hal diatas juga akan memepngaruhi dimensi
psychological well-being lainya seperti penguasaan lingkungan.
Dari keempat dimensi yang dinilai kurang baik tersebut terdapat 2 dimensi dominan yang
memepengaruhi psychological well-being seorang anggota TNI AD yang pertama adalah

13
dimensi penerimaan diri. Dimana hal ini disebabkan oleh kemampuan anggota TNI dalam
menerima diri apa adanya terkait dengan peristiwa-peristiwa masa lalu selama menjalankan
tugas dan pelatihan dalam pendidikannya, baik pengalaman yang bersifat negatif maupun
positif. Karena penerimaan diri yang baik pertumbuhan pribadi anggota pun dinilai baik,
karena menjadi faktor tertinggi kedua dalam kontribusinya terkait dengan psychological well-
being anggota TNI AD, dimana para anggota mamapu melalui tahap perkembangan hidupnya
yang bersifat negatif maupun positif sehingga dapat terbuka terhadap pengalaman baru untuk
terus melakuakan perbaikan dalam menjalani kehidupan serta menyadari dan mampu
mengoptimalkan potensi diri yang dimilikinya. Adapun dimensi lain yang mempengaruhi
kedua faktor dari dimensi psychological well-being tersebut adalah kedewasaan dimana
anggota TNI AD pada penelitian ini mayoritas tergolong sebagai individu dewasa tengah,
dimana semakin dewasa individu maka semakin baik individu meyikapi hidupnya, lebih baik
dalam urusan mentalnya dan lebih mandiri (Papalia, Olds, dan Feldman, 2009). Hal ini juga
sesuai dengan apa yang telah di dipaparkan Hutapea (2011) bahwa inti dari psychological
well-being adalah kemampuan dalam penerimaan diri serta evaluasi positif akan dirinya
dalam berbagai peristiwa yang dialaminya serta tercapainya suatu kondisi bahagia tanpa
adanya gangguan psikologis yang ditandai dengan kemampuan seorang dalam
mengoptimalkan kemampuan fungsi psikologisnya, hal serupa juga sesuai dengan pandangan
Roger dan Jung terkait dengan keberfungsian seseorang serta individualisasi diri.
Terkait dengan pengoptimalan kemampuan diri (Pertumbuhan pribadi) para anggota, dalam
hal ini juga dinilai baik karena mayoritas para anggota mamapu memiliki atau membentuk
sebuah usaha mandiri sebagai bentuk pengemabangan potensi diri yang dimiliki. Sebagai
salah satu cara yang dilakukan demi memenuhi kesejahteraan psikologis masing-masing
anggota.

SIMPULAN DAN IMPLIKASI


Penelitian ini menunjukkan bahwa 60% dari anggota TNI AD memiliki psychological well-
being yang rendah sedangkan sisanya sebesar 40% memiliki psychological well-being yang
tinggi. Secara umum dapat disimpulkan bahwa psychological well-being TNI AD cenderung
rendah. Adapun hal tersebut diakibatkan oleh rendahnya kemampuan dalam membina
hubungan yang positif serta hangat dengan orang lain, kurangnnya pengguasaan lingkungan,
tujuan hidup yang dimiliki serta otonomi yang terbatas.
Implikasi dari penelitian ini, yaitu bagi instansi pemerintah terkait dalam hal ini departemen
pertahanan diharapkan dapat menyiapkan suatu pelatihan atau penangganan terkait dengan
faktor-faktor penyebab rendahnya psychological well-being seperti halnya training terkait Self
Awarenes, conflik management, Goal setting, positive thingking dll. Bagi peneliti selanjutnya
yang akan melakukan penelitian dengan menggunakan psychological well-being diharapkan
dapat memebuat modul pelatihan yang terkait dengan dimensi psychological well-being
sesuai dengan dimensi yang dinilai kurang pada penelitian ini, sehingga dapat membantu
instansi terkait dalam meningkatkan psychological well-being anggotanya.

14
REFERENSI

ABC news. “Drung trafficking ex-soldier gets early jail release after report showing post-
traumatic stress disorder” (2015, Februari 27). Diakses dari
http://www.abc.net.au/news/2014-07-23/ex-soldier-jailed-for-drug-trafficking-wins-
early/5616666.
Azwar, Saifuddin. (2013). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Creswell, J.W. (2014). Research design. (Edisi ke-3). (Terj. Achmad Fawaid). Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
Collins, and Cemeron, A. (2015, Februari 27). Jumlah tentara Inggris yang bunuh diri
meningkat. Diakses dari
http://www.tempo.co/read/news/2013/07/15/117496428/Jumlah-tentara-Inggris-
yang bunuh-diri-meningkat.html.
Daniels, K., & Harris C. (2000). Work, Psychological Well-Being And Performance. In-Depth
Review, 50, 304-309.
Diener, E., Aurora, R., and Hurter. J., (2008). Affluence, Fellings of Stress, and Well-being.
Soc Indic Res DOI 10.1007/s11205-008-9422-5. Springer Science and Business
Media B.V.
Folkman, S., and Moskowitz, J.T. (2000). Positive Effect and the Other Side of Coping.
American Psychologist, 55(6),647-654.
Halim , SM & Atmoko W.D. (2005). Hubungan antara kecemasan akan HIV / AIDS dan
psychological well-being pada waria yang menjadi pekerja seks komersial. Jurnal
Psikologi. volume 15, no. 1. 2005. Universitas Padjajaran Bandung.
Harms, P.D., Herian, N. M., Krasikova, V. Diana., Vanhove, A. J. and Lester, P. B. (2013).
Stress and Emosional Well-Being in Military Organizations. Volume 11, pp.103-
132. Emerald Group Publishing.
Hutapea, Bonar. (2011). Terpenjara dan bahagia?: psychological well-being pada narapidana
ditinjau dari karakteristik kepribadian. Jurnal proceeding PESAT , 1858-2559.
Jumlah tentara Inggris yang bunuh diri meningkat. (2015, Februari 27). Diakses dari
http://www.tempo.co/read/news/2013/07/15/117496428/Jumlah-tentara-Inggris-
yang bunuh-diri-meningkat.html.
Kartikasari, N.Y., (2013). Body dissatisfaction terhadap psychological well being pada
karyawati. Junal fakultas psikologi universitas muhammadiyah malang. 2301-8267.
Kensin, Kyle (2015, Februari 27). Sepuluh Profesi Yang Paling Bikin Stres. Diakses dari
http://www.beritasatu.com/karier/25162-sepuluh-profesi-yang-paling-bikin-stres.
Lee, Tony (2015, Februari 27). Sepuluh Profesi Yang Paling Bikin Stres. Diakses dari
http://www.beritasatu.com/karier/25162-sepuluh-profesi-yang-paling-bikin-stres.

15
Lopez, S.J., & Snyder, C.L. (2003). The measurement and utility of adult subjective well-
being. In Keyes, C.L & Magyar-Moe, L., Positive psychological Assessment. (pp.
411-416). Washinton DC: American Psychological Association.
Nopindo. Bambang. 2012. Hubungan anatara job insecurity dengan kesejahteraan psikologis
pada karyawan outsourcing. Jurnal of social and industrial psychology, 2252-6838.
Papalia., Olds., Feldman. (2009). Human development. Jakarta: Salemba
Prabowo, Adhyatman. 2012. Psychological well being narapidana anak. Laporan penelitian,
Universitas Muhammadiyah Malang.
Rahayu, A.M. (2008). Psychological well being pada istri kedua dalam pernikahan poligami
(studi pada dewasa muda). Skripsi, Universitas Indonesia
Ryan, R. M & Deci, E. L. (2001). On happiness and human potensial as: a review of research
on hedonic and eudemonic well-being. Jurnal of clinical and social sciences in
psychology, 52, 141-66.
Ryff, C.D. 1989. Happyness is everything, or is it? Exploration on the meaning of
psychological well-being. Jurnal of personal social psychology, 57. 1069-1081.
Santoso, Singgih. (2014). Statistik Multivariat. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo
Santrock. (2002). Life-span development: perkembangan masa hidup (Edisi ke-5 Jilid I-II).
(Terj. Juda Damanik & Achmad Chusairi). Jakarta: Erlangga.
Setiawan, H., & Budiningsih, T.E. (2014). Psychological Well-Being Pada Guru Honorer
Sekolah Dasar di Kecamatan Wonotunggal Kabupaten Batang. Educational
Psychology Journal University Of Semarang.
Sugiyono, (2011). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung.: Alfabeta, cv.
Study Veterans With PTSD (2015, Februari 27). Diakses dari
http://www.cbsnews.com/news/study-veterans-with-ptsd-are-more-likely-to-get-
addictive-pain-med-prescriptions/.
Tugas dan Kewajiban TNI-AD (2015, Februari 27)
http://www.tniad.mil.id/index.php/sample-page-2/tugas/
Ungkap, Gaji TNI Polri Tidak Manuisawi. (2015, Februari 27). Di akses dari
http://www.merdeka.com/foto/peristiwa/kitra-gelar-unjuk-rasa-tuntut-penetapan-gaji-
bagi-tni-dan-polri.html

Werdyaningrum, Putri. (2013). Psychological well-being pada remaja yang orang tua bercerai
dan yang tidak bercerai (utuh). Vol. 01 no.02. 2013. Universitas Muhammadiyah
Malang.

16
Lampiran 1

UJI VALIDITAS DAN RELIBILITAS PSYHOLOGICAL WELL-BEING ASPEK


AUTONOMY

Reliability
Reliabi lity Statisti cs

Cronbach's
Alpha N of Items
.838 7

Item Statisti cs

Mean Std. Dev iat ion N


item_1 2.91 .615 76
item_10 2.66 .601 76
item_19 2.67 .681 76
item_11 2.62 .692 76
item_26 2.54 .738 76
item_24 2.63 .629 76
item_37 2.68 .657 76

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Tot al Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Delet ed
item_1 15.80 8.347 .598 .815
item_10 16.05 8.504 .566 .820
item_19 16.04 8.252 .545 .823
item_11 16.09 7.871 .643 .807
item_26 16.17 7.610 .661 .804
item_24 16.08 8.580 .508 .828
item_37 16.03 8.133 .609 .813

Scale Statistics

Mean Variance Std. Dev iat ion N of Items


18.71 10.848 3.294 7

17
Lampiran 2

UJI VALIDITAS DAN RELIBILITAS PSYHOLOGICAL WELL-BEING ASPEK


ENVIRONMENTAL MASTERY

Reliability

Reliabi lity Statisti cs

Cronbach's
Alpha N of Items
.820 7

Item Statisti cs

Mean Std. Dev iat ion N


item_4 3.09 .751 76
item_2 2.84 .784 76
item_5 2.96 .662 76
item_6 2.96 .621 76
item_12 2.12 .952 76
item_7 2.61 .750 76
item_23 2.54 .840 76

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Tot al Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Delet ed
item_4 16.03 10.533 .606 .789
item_2 16.28 10.443 .591 .791
item_5 16.16 11.015 .591 .793
item_6 16.16 11.441 .530 .802
item_12 17.00 9.893 .543 .803
item_7 16.51 10.733 .561 .796
item_23 16.58 10.380 .548 .799

Scale Statistics

Mean Variance Std. Dev iat ion N of Items


19.12 14.052 3.749 7

18
Lampiran 3

UJI VALIDITAS DAN RELIBILITAS PSYHOLOGICAL WELL-BEING ASPEK


PERSONAL GROWTH

Reliability
Reliabi lity Statisti cs

Cronbach's
Alpha N of Items
.811 7

Item Statisti cs

Mean Std. Dev iat ion N


item_35 3.14 .761 76
item_33 3.01 .683 76
item_20 2.01 .808 76
item_3 2.70 .849 76
item_34 2.91 .677 76
item_8 2.68 .836 76
item_38 2.51 .808 76

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Tot al Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Delet ed
item_35 15.83 10.464 .574 .781
item_33 15.96 10.758 .589 .780
item_20 16.96 10.865 .441 .805
item_3 16.28 10.069 .571 .782
item_34 16.07 11.049 .524 .790
item_8 16.29 9.622 .684 .760
item_38 16.46 10.732 .469 .800

Scale Statistics

Mean Variance Std. Dev iat ion N of Items


18.97 13.866 3.724 7

19
Lampiran 4

UJI VALIDITAS DAN RELIBILITAS PSYHOLOGICAL WELL-BEING ASPEK


POSITIVE RELATION WITH OTHER

Reliability
Reliabi lity Statisti cs

Cronbach's
Alpha N of Items
.814 7

Item Statisti cs

Mean Std. Dev iat ion N


item_25 2.83 .700 76
item_36 2.95 .798 76
item_27 2.75 .733 76
item_40 2.92 .669 76
item_14 2.25 .850 76
item_39 2.29 .745 76
item_13 2.30 .766 76

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Tot al Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Delet ed
item_25 15.46 10.865 .393 .815
item_36 15.34 9.668 .577 .785
item_27 15.54 9.958 .578 .785
item_40 15.37 10.369 .546 .791
item_14 16.04 9.558 .549 .792
item_39 16.00 9.920 .574 .786
item_13 15.99 9.480 .657 .771

Scale Statistics

Mean Variance Std. Dev iat ion N of Items


18.29 13.168 3.629 7

20
Lampiran 5

UJI VALIDITAS DAN RELIBILITAS PSYHOLOGICAL WELL-BEING ASPEK


PURPOSE IN LIFE

Reliability
Reliabi lity Statisti cs

Cronbach's
Alpha N of Items
.804 7

Item Statisti cs

Mean Std. Dev iat ion N


item_22 2.84 .634 76
item_21 2.55 .700 76
item_16 2.45 .807 76
item_32 1.97 .765 76
item_28 2.26 .885 76
item_31 2.08 .726 76
item_15 2.82 .743 76

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Tot al Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Delet ed
item_22 14.13 11.102 .319 .812
item_21 14.42 10.220 .478 .789
item_16 14.53 9.586 .524 .782
item_32 15.00 9.147 .674 .753
item_28 14.71 8.662 .654 .756
item_31 14.89 9.322 .678 .754
item_15 14.16 10.215 .439 .796

Scale Statistics

Mean Variance Std. Dev iat ion N of Items


16.97 12.853 3.585 7

21
Lampiran 6

UJI VALIDITAS DAN RELIBILITAS PSYHOLOGICAL WELL-BEING ASPEK SELF


ACCEPTANCE

Reliability
Reliabi lity Statisti cs

Cronbach's
Alpha N of Items
.839 6

Item Statisti cs

Mean Std. Dev iat ion N


item_29 2.82 .795 76
item_18 2.49 .916 76
item_30 2.84 .817 76
item_41 2.34 .758 76
item_17 2.28 .826 76
item_42 2.32 .677 76

Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Tot al Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Delet ed
item_29 12.26 9.290 .598 .816
item_18 12.59 8.351 .685 .798
item_30 12.24 9.143 .609 .814
item_41 12.74 9.423 .606 .815
item_17 12.80 9.387 .543 .827
item_42 12.76 9.543 .673 .805

Scale Statistics

Mean Variance Std. Dev iat ion N of Items


15.08 12.820 3.581 6

22
Lampiran 7
UJI VALIDITAS DAN RELIBILITAS PSYHOLOGICAL WELL-BEING
KESELURUHAN

Reliability
Reliabi lity Statisti cs

Cronbach's
Alpha N of Items
.940 42

23
Item Statisti cs

Mean Std. Dev iat ion N


item_1 2.91 .615 76
item_2 2.84 .784 76
item_3 2.70 .849 76
item_4 3.09 .751 76
item_5 2.96 .662 76
item_6 2.96 .621 76
item_7 2.61 .750 76
item_8 2.68 .836 76
item_9 2.61 .750 76
item_10 2.66 .601 76
item_11 2.62 .692 76
item_12 2.12 .952 76
item_13 2.30 .766 76
item_14 2.25 .850 76
item_15 2.82 .743 76
item_16 2.45 .807 76
item_17 2.28 .826 76
item_18 2.49 .916 76
item_19 2.67 .681 76
item_20 2.01 .808 76
item_21 2.55 .700 76
item_22 2.84 .634 76
item_23 2.54 .840 76
item_24 2.63 .629 76
item_25 2.83 .700 76
item_26 2.54 .738 76
item_27 2.75 .733 76
item_28 2.26 .885 76
item_29 2.82 .795 76
item_30 2.84 .817 76
item_31 2.08 .726 76
item_32 1.97 .765 76
item_33 3.01 .683 76
item_34 2.91 .677 76
item_35 3.14 .761 76
item_36 2.95 .798 76
item_37 2.68 .657 76
item_38 2.51 .808 76
item_39 2.29 .745 76
item_40 2.92 .669 76
item_41 2.34 .758 76
item_42 2.32 .677 76

24
Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Tot al Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Delet ed
item_1 106.84 277.708 .555 .938
item_2 106.91 278.378 .400 .939
item_3 107.05 272.317 .587 .938
item_4 106.66 277.668 .449 .939
item_5 106.79 280.355 .391 .939
item_6 106.79 281.075 .385 .939
item_7 107.14 277.352 .463 .939
item_8 107.07 273.316 .559 .938
item_9 107.14 281.939 .277 .940
item_10 107.09 281.231 .391 .939
item_11 107.13 276.862 .527 .938
item_12 107.63 273.729 .471 .939
item_13 107.45 273.504 .607 .938
item_14 107.50 273.720 .534 .938
item_15 106.93 276.756 .492 .939
item_16 107.30 276.321 .466 .939
item_17 107.47 273.533 .558 .938
item_18 107.26 271.876 .554 .938
item_19 107.08 277.434 .510 .939
item_20 107.74 274.783 .524 .938
item_21 107.20 277.361 .498 .939
item_22 106.91 278.271 .511 .939
item_23 107.21 276.622 .435 .939
item_24 107.12 277.306 .562 .938
item_25 106.92 277.354 .498 .939
item_26 107.21 276.488 .507 .939
item_27 107.00 275.493 .553 .938
item_28 107.49 270.146 .637 .937
item_29 106.93 275.689 .498 .939
item_30 106.91 275.711 .482 .939
item_31 107.67 276.730 .506 .939
item_32 107.78 274.869 .552 .938
item_33 106.74 277.103 .523 .939
item_34 106.84 278.001 .488 .939
item_35 106.61 275.042 .549 .938
item_36 106.80 275.734 .494 .939
item_37 107.07 276.702 .564 .938
item_38 107.24 275.010 .515 .939
item_39 107.46 274.385 .589 .938
item_40 106.83 277.557 .515 .939
item_41 107.41 274.805 .561 .938
item_42 107.43 276.409 .559 .938

Scale Statistics

Mean Variance Std. Dev iat ion N of Items


109.75 289.470 17.014 42

25
Reliability

Reliabi lity Statisti cs

Cronbach's
Alpha N of Items
.940 41

Item Statisti cs

Mean Std. Dev iat ion N


item_1 2.91 .615 76
item_2 2.84 .784 76
item_3 2.70 .849 76
item_4 3.09 .751 76
item_5 2.96 .662 76
item_6 2.96 .621 76
item_7 2.61 .750 76
item_8 2.68 .836 76
item_10 2.66 .601 76
item_11 2.62 .692 76
item_12 2.12 .952 76
item_13 2.30 .766 76
item_14 2.25 .850 76
item_15 2.82 .743 76
item_16 2.45 .807 76
item_17 2.28 .826 76
item_18 2.49 .916 76
item_19 2.67 .681 76
item_20 2.01 .808 76
item_21 2.55 .700 76
item_22 2.84 .634 76
item_23 2.54 .840 76
item_24 2.63 .629 76
item_25 2.83 .700 76
item_26 2.54 .738 76
item_27 2.75 .733 76
item_28 2.26 .885 76
item_29 2.82 .795 76
item_30 2.84 .817 76
item_31 2.08 .726 76
item_32 1.97 .765 76
item_33 3.01 .683 76
item_34 2.91 .677 76
item_35 3.14 .761 76
item_36 2.95 .798 76
item_37 2.68 .657 76
item_38 2.51 .808 76
item_39 2.29 .745 76
item_40 2.92 .669 76
item_41 2.34 .758 76
item_42 2.32 .677 76

26
Item-Total Statistics

Scale Corrected Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Tot al Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Correlation Delet ed
item_1 104.24 270.290 .557 .939
item_2 104.30 271.094 .396 .940
item_3 104.45 265.211 .579 .938
item_4 104.05 270.344 .446 .939
item_5 104.18 272.899 .393 .940
item_6 104.18 273.752 .380 .940
item_7 104.54 269.958 .463 .939
item_8 104.46 265.798 .566 .938
item_10 104.49 273.906 .385 .940
item_11 104.53 269.559 .524 .939
item_12 105.03 266.746 .460 .940
item_13 104.84 266.295 .602 .938
item_14 104.89 266.282 .538 .939
item_15 104.33 269.370 .493 .939
item_16 104.70 269.041 .463 .939
item_17 104.87 266.062 .564 .939
item_18 104.66 264.521 .556 .939
item_19 104.47 270.146 .506 .939
item_20 105.13 267.556 .519 .939
item_21 104.59 269.925 .501 .939
item_22 104.30 270.961 .507 .939
item_23 104.61 269.469 .427 .940
item_24 104.51 269.880 .564 .939
item_25 104.32 269.979 .498 .939
item_26 104.61 269.149 .505 .939
item_27 104.39 268.029 .558 .939
item_28 104.88 262.559 .648 .938
item_29 104.33 268.384 .496 .939
item_30 104.30 268.534 .475 .939
item_31 105.07 269.342 .507 .939
item_32 105.17 267.504 .553 .939
item_33 104.13 269.796 .520 .939
item_34 104.24 270.583 .489 .939
item_35 104.00 267.760 .546 .939
item_36 104.20 268.347 .495 .939
item_37 104.46 269.265 .567 .939
item_38 104.63 267.382 .526 .939
item_39 104.86 266.925 .594 .938
item_40 104.22 270.203 .514 .939
item_41 104.80 267.147 .574 .938
item_42 104.83 268.944 .564 .939

Scale Statistics

Mean Variance Std. Dev iat ion N of Items


107.14 281.939 16.791 41

27
Lampiran 8

UJI ANALISIS FAKTOR SKALA PSYHOLOGICAL WELL-BEING

Factor Analysis
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Mey er-Olkin Measure of Sampling
Adequacy . .785

Bart let t's Test of Approx. Chi-Square 167.668


Sphericity df 15
Sig. .000

Commu nalities

Initial Extraction
Otonomi 1.000 .462
P Lingkungan 1.000 .402
P Pribadi 1.000 .561
HPDO Lain 1.000 .332
TH Hidup 1.000 .412
Penerimaan Diri 1.000 .609
Extraction Method: Principal Component Analy sis.

Total Variance Explained

Initial Eigenv alues Extract ion Sums of Squared Loadings


Component Total % of Variance Cumulat iv e % Total % of Variance Cumulat iv e %
1 2.777 46.289 46.289 2.777 46.289 46.289
2 .808 13.473 59.762
3 .792 13.203 72.965
4 .666 11.099 84.064
5 .564 9.401 93.465
6 .392 6.535 100.000
Extract ion Method: Principal Component Analy sis.

28
Lampiran 9

SKALA PSYCHOLOGICAL WELL-BEING

No. Pernyataan SS S TS STS


1. Saya tidak takut menyampaikan pendapat saya meskipun
berbeda dengan pendapat kebanyakan orang
2. Saya mampu menangani segala urusan pribadi saya
3. Saya tidak ingin merubah cara-cara lama dalam melakukan
banyak hal dalam hidup saya yang sudah berjalan dengan
baik
4. Saya termasuk orang yang bertanggung jawab terhadap
segala aktifitas yang saya lakukan dalam kehidupan sehari-
hari
5. Saya dapat mengatur segala urusan saya dengan baik
6. Saya termasuk orang yang peduli terhadap lingkungan
7. Saya seringkali merasa kewalahan melakukan aktifitas
dalam kehidupan sehari-hari saya
8. Saya tidak nyaman dalam situasi baru yang mensyaratkan
saya untuk merubah kebiasaan saya dalam melakukan
beberapa hal
9. Saya merasa nyaman tentang diri saya sendiri ketika saya
membandingkan diri saya dengan orang lain
10. Apa yang dilakukan orang lain biasanya tidak
mempengaruhi keputusan yang saya buat
11. Berbahagia dengan diri saya sendiri lebih penting daripada
meminta orang lain menerima saya
12. Saya tidak cocok dengan orang-orang di sekitar saya
13. Menurut saya kebanyakan orang lain memiliki lebih banyak
teman daripada saya
14. Saya sering kali merasa kesepian karena hanya memiliki
sedikit teman untuk berbagi
15. Saya merasa belum melakukan segala hal yang seharusnya
dilakukan dalam hidup ini
16. Saya cenderung lebih fokus menjalani saat ini dari pada
memikirkan rencana-rencana masa depan saya
17. Saya merasa kecewa terhadap berbagai pencapaian saya
dalam hidup
18. Saya tidak ingin mengubah masa lalu diri saya
19. Saya meyakini pendapat saya meskipun tidak sama dengan
pendapat kebanyakan orang
20. Saya tidak tertarik pada kegiatan yang dapat
mengembangkan wawasan diri saya
21. Saya suka menyusun berbagai rencana masa depan dan saya
akan berusaha untuk mewujudkannya
22. Saya aktif membuat rencana-rencana dalam hidup saya

29
23. Saya seringkali merasa kurang puas dengan hidup saya
karena saya sangat sulit mengaturnya
24. Saya seringkali merubah keputusan saya jika keluarga dan
teman saya tidak menyetujuinya
25. Kebanyakan orang menilai saya penuh cinta dan kasih
saying
26. Saya cenderung khawatir terhadap penilaian orang lain
tentang diri saya
27. Teman-teman akan menilai saya sebagai seseorang yang
suka meluangkan waktu untuk orang lain
28. Saya tidak mengetahui dengan baik tentang apa yang ingin
saya raih dalam hidup
29. Saya merasa bahwa segalanya berjalan mengarah pada yang
terbaik meskipun saya telah melakukan kesalahan dimasa
lalu
30. Saya merasa percaya diri dan memiliki sikap positif tentang
diri saya
31. Saya merasa sia-sia menetapkan target yang ingin saya
capai pada diri saya sendiri
32. Aktifitas sehari-hari saya seringkali bersifat remeh-remeh
dan tidak penting bagi saya
33. Saya memiliki perasaan bahwa saya dapat berkembang
lebih baik
34. Saya merasa belum mengembangkan potensi diri saya
dengan baik
35. Saya berpendapat, memiliki pengalaman baru dapat
memberikan kesempatan untuk menambah wawasan diri
saya
36. Saya nyaman melakukan percakapan pribadi dan beramai-
ramai dengan anggota keluarga maupun teman-teman
37. Saya kesulitan menyampaikan pendapat saya bila dalam
situasi yang tidak pada umumnya
38. Merupakan suatu kejujuran ketika saya mengatakan tidak
bisa memberikan pengetahuan yang baru pada orang lain
39. Saya hanya memiliki sedikit teman yang bersedia
mendengarkan keluhkesah saya
40. Saya dapat mempercayai teman saya dan mereka pun dapat
mempercayai saya
41. Orang lain lebih banyak mendapatkan hal-hal yang baik
dibandingkan dengan diri saya
42. Saya merasa penilaian terhadap diri saya tidak sepositif
dibandingkan orang lain menilai dirinya

30
Lampiran 9
TABULASI SKOR

42
Sbjk 1 10 19 11 24 26 37 2 4 5 6 7 12 23 20 33 35 3 8 34 38 25 27 36 40 13 14 39 16 21 22 15 28 31 32 9 17 18 29 30 41
1 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2
2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3
3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2
4 2 2 2 1 2 2 2 3 4 4 3 2 1 2 1 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 1 2
5 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 2 2
8 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2
9 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2
10 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3
11 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3
12 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2
13 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 2 1 3 2 2 2
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 2 1 2 3 3 3 3 2 4 4
15 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 1 2 1 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 1 1 2 3 3 3 1 2 2 2 3 1 1 4 4 2 2
16 4 3 3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 3 3 4 1 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 1 4 2 1
17 3 3 4 3 2 2 1 4 4 3 4 2 1 2 1 4 4 3 2 3 4 3 1 2 4 2 1 3 4 3 3 3 2 2 1 2 2 2 4 3 1 1
18 3 4 2 4 2 2 2 4 3 3 4 2 2 1 1 3 4 2 2 3 3 4 3 4 3 2 1 2 3 3 4 3 2 1 1 3 1 2 4 4 2 2
19 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 2 1 1 1 4 4 4 2 3 3 1 3 4 1 1 1 1 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3

31
20 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2
21 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 3 4 2 3 3 2 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 3 4 3 2
22 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 2 1 3 2 3 1 4 2 3 3 3 3 4 3 1 2 3 4 4 4 3 2 2 1 3 2 2 3 3 2 3
23 3 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2
24 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3
25 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3
26 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 4 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 4 3 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2
27 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 2 2 1 1 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 2 2 1 4 4 3 2 2 1 1 3 2 2 4 4 3 3
28 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3
29 3 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3
30 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 4 1 4 3 4 2 3
31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2
32 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 3
33 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2
34 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 1 3 1 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 1 1 2 2 3
35 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 4 4 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 4 2 2 3 4 2 3
36 4 4 3 3 2 2 2 3 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 3
37 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 3 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 3
38 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 3
39 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 3 3 1 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 2 3
40 4 3 3 2 2 2 2 2 4 3 3 2 1 2 2 4 3 4 2 2 2 3 3 4 4 3 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2
41 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 4 4 3
42 4 2 3 2 2 2 2 3 4 2 3 2 1 1 2 4 4 2 2 2 3 3 3 2 3 2 1 2 3 2 3 2 1 2 2 2 1 3 4 4 2 3
43 4 3 1 1 2 3 1 3 4 4 3 3 1 2 2 3 4 1 1 4 2 3 3 4 4 2 3 1 3 4 3 3 3 3 1 1 2 1 3 4 4 4
44 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 1 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 2 2 4 3 4 4 4 4 3 2 2 3 1 1 3 4 3 2
45 3 3 2 3 3 2 2 4 3 4 3 2 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 1 4 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 3 3 2 2
46 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 2 2 2 2 3 3 2 3
47 4 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 4 2 4 4 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 4 3 3 2
48 4 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2

32
49 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3
50 4 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2
51 4 3 3 3 2 2 2 3 4 3 4 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 4 4 1 1 2 1 4 4 2 2 2 2 4 1 2 3 3 2 2
52 4 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 4 2 2
53 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 3
54 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 3
55 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 3 3 2 2 4 4 2 3 2 2 2 2 1 3 2 3 2 2 4 2 3 4 4 2 3
56 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 3
57 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 4 2 1 1 1 4 4 3 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 2 1 3 3 2 2
58 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 4 2 1 1 2 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 2 1 1 4 3 2 2 2 1 2 1 2 3 3 2 2
59 2 2 1 3 2 3 2 2 3 3 3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 1 4 2 2 1 1 2 2 2 3 4 2 2
60 4 3 1 4 3 1 3 2 4 4 4 1 1 1 1 4 4 2 1 3 3 3 3 4 4 1 1 1 2 4 3 4 1 1 1 1 1 1 1 3 1 3
61 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 3 2 4 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 2 3 2 4 4 2 4 2 2 3 3 2 3 4 2 2
62 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 1 1 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 1 1 1 2 3 3 3 1 2 1 3 2 2 2 3 2 1
63 4 2 1 3 2 3 2 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 1 4 2 2 1 1 2 2 2 3 4 2 2
64 3 4 3 3 2 1 3 4 4 4 3 2 2 2 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 4 1 3 3 4 3 3
65 4 3 3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 3 3 4 1 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 1 4 2 1
66 4 3 3 4 3 3 2 2 4 3 4 2 2 2 2 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 1 2 2 2 4 3 2 2 2 2 4 1 2 3 4 2 2
67 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 1 3 1 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 4 4 2 3 2 3 3 3 1 4 4 2 2
68 3 2 4 3 3 2 2 2 4 3 3 2 1 3 1 3 4 2 3 3 1 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 2 2 3 3 3
69 4 4 4 3 2 2 3 3 4 2 4 2 1 2 1 4 4 4 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 2 2 3 4 2 4 4 4 2 2
70 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 4 2 1 1 2 3 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 2 1 1 4 3 2 2 2 1 2 1 2 3 3 2 2
71 4 2 3 2 2 2 3 2 4 2 4 1 1 2 1 4 4 3 2 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 4 4 2 1 1 1 3 1 1 3 4 2 2
72 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 2 2 4 4 4 2 4 2 2 3 3 2 4 2 2 2 2 4 2 3 3 4 3 4
73 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2
74 3 3 3 2 2 3 2 4 4 3 4 2 4 2 1 2 3 3 2 2 2 4 3 3 4 1 2 1 3 3 3 2 2 2 2 3 1 2 3 4 2 2
75 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 4 2 1 2 3 4 3 2 2 3 4 1 2 3 2 2 4 2 4 4 4 4 2 1 2 3 1 1 3 4 2 1
76 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2
77 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 2 1 2 1 3 4 2 2 3 3 3 2 4 3 1 2 2 2 4 3 3 2 2 1 3 2 3 3 3 2 2

33
78 4 3 3 2 2 2 2 2 4 3 3 2 1 2 2 4 3 4 2 2 2 3 3 4 4 3 2 2 2 4 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2
79 4 4 4 2 2 2 3 4 4 3 4 1 1 2 1 4 4 3 2 2 3 3 4 4 4 2 2 2 2 4 3 2 1 2 1 3 1 1 3 3 1 2
80 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2
81 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 3
82 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 4 4 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 4 2 2 3 4 2 3
83 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 4 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3 4 4 2 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 4 2 3 3 4 2 3
84 4 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3
85 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 4 2 2 3 3 4 4 2 3 2 3 2 2 4 4 3 2 2 1 3 3 1 2 3 2 3
86 3 2 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2
87 3 2 2 1 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 4 4
88 4 3 3 1 3 2 2 3 3 3 4 2 2 3 1 4 4 2 2 3 2 4 2 3 3 2 2 2 1 4 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2
89 3 3 2 2 3 4 2 2 3 2 3 2 1 2 1 4 4 3 2 3 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 3 1 2 1 1 2 2 3 3 2 1
90 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 4 2 2 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2
91 2 2 2 2 2 2 3 2 4 1 4 4 2 3 1 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 1 2 1 1 4 4 4 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1
92 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 1 2 1 3 4 2 2 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4 4 4 4 1 1 1 2 2 2 2 3 3 4
93 2 2 2 3 4 4 3 3 3 3 4 2 1 1 1 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 2 1 3 1 4 4 1 2 1 1 2 1 1 2 4 1 1
94 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3
95 4 4 2 2 2 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 4 4 2 2 4 3 3 2 4 4 2 2 1 2 4 4 3 1 2 1 2 2 1 3 3 2 2
96 3 1 2 2 3 2 3 3 4 4 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2
97 3 2 3 2 1 2 2 3 4 3 3 2 2 1 1 4 4 3 2 2 1 2 2 4 1 1 2 1 4 4 4 2 1 2 1 2 1 1 1 3 1 1
98 3 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 1 1 4 4 2 2 2 1 2 2 4 1 1 2 2 4 3 3 2 1 2 1 2 1 1 1 3 1 1
99 4 4 3 4 1 2 2 2 4 4 4 2 1 1 1 4 4 4 1 3 3 3 2 4 4 1 1 1 3 4 3 3 3 1 2 4 2 1 3 4 2 2
100 4 3 2 2 2 2 2 3 4 4 4 2 1 2 1 4 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 1 2 3 3 2 3
101 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 1 2 1 4 4 3 2 3 2 3 2 4 3 2 1 2 3 4 3 2 1 2 1 4 1 3 4 4 2 1
102 3 2 4 3 2 2 2 3 4 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2
103 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 1 2 1 1 1 4 4 1 1 3 3 3 3 4 3 2 1 2 2 4 3 2 2 1 1 4 2 1 3 4 2 2
104 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 1 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 1 2 2 2 1 4 4 3 2
105 3 2 2 1 3 2 3 3 3 3 4 2 2 2 2 3 4 2 2 3 2 3 4 2 3 2 3 2 2 4 4 3 2 2 1 3 3 1 2 3 2 2
106 4 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 1 2 1 4 4 3 1 2 2 3 3 3 3 2 1 2 4 4 3 2 2 1 1 3 4 4 3 4 2 2

34
107 3 3 3 2 2 3 1 3 3 3 3 2 2 1 2 3 4 3 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 3 4 3 2 1 2 1 2 2 2 3 3 2 2
108 3 4 4 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 1 2 3 4 3 2 2 4 2 2 3 3 2 4 2 1 3 2 4 4 2 3 4 3 2 3 3 2 2
109 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 4 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 4 3 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2
110 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 2 4 4 4 3 2 3 4
111 3 1 3 3 1 3 1 3 4 3 2 2 1 3 1 3 4 2 1 4 2 4 1 4 4 2 1 1 3 4 3 4 2 3 1 1 2 1 3 4 4 4
112 2 4 3 1 3 3 3 3 4 3 3 1 1 2 2 1 4 1 2 2 1 2 2 2 4 2 1 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3
113 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 2 2 2 2 3 4 2 2 4 2 3 2 2 4 4 3 2
114 4 2 2 4 1 1 2 4 4 4 4 2 1 1 1 3 4 4 1 3 2 2 3 4 3 3 2 2 4 3 3 2 2 1 1 2 1 1 3 4 2 2
115 3 2 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2
116 3 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 4 3 3 2 4 1 1 2 3 4 3
117 4 2 3 4 3 4 4 2 4 1 4 4 1 2 1 4 4 1 4 2 4 3 3 4 4 1 1 1 2 4 3 4 2 1 1 4 1 1 4 4 1 2
118 4 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 4 3 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2
119 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2
120 4 3 3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 2 3 4 3 3 4 1 4 4 4 4 3 3 1 3 4 4 1 4 2 1
121 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 1 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 1 2 2 2 1 4 4 3 2
122 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2
123 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 1 1 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 1 3 1 2 3 3 2 1 2 1 3 2 3 2 3 2 1
124 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 2 1 3 2 3 1 4 2 3 3 3 3 4 3 1 1 3 4 4 4 3 2 2 1 3 2 2 3 3 2 3
125 3 2 2 3 3 2 2 4 3 3 4 2 1 2 1 3 4 3 2 1 1 3 3 3 3 2 1 1 2 3 3 1 1 1 1 2 1 2 3 3 1 1
126 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3
127 3 2 4 3 2 2 2 3 4 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2
128 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 1 2 1 4 4 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 4 3 2 1 1 2 2 2 1 3 4 2 1
129 4 3 4 2 2 3 3 3 4 3 4 3 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 4 4 2 2

35
16 19 18 19 18 16 106 -0.61006 43.9
19 18 17 17 17 22 110 -0.15907 48.41
17 17 18 19 16 16 103 -0.9483 40.52
21 18 20 18 19 19 115 0.40467 54.05
18 22 19 15 19 16 109 -0.27182 47.28
23 22 22 23 22 24 136 2.77237 77.72
15 18 17 17 20 19 106 -0.61006 43.9
19 17 13 15 21 16 101 -1.1738 38.26
20 19 21 21 19 20 120 0.9684 59.68
16 20 18 19 16 15 104 -0.83556 41.64
18 20 19 16 16 16 105 -0.72281 42.77
16 18 17 20 21 18 110 -0.15907 48.41
24 18 20 17 17 17 113 0.17917 51.79
20 24 21 15 19 16 115 0.40467 54.05
19 18 18 18 18 17 108 -0.38457 46.15
21 23 24 20 23 19 130 2.09588 70.96
21 20 21 19 20 18 119 0.85566 58.56
17 18 17 19 17 17 105 -0.72281 42.77
18 16 18 15 14 16 97 -1.62479 33.75
23 18 18 18 20 18 115 0.40467 54.05
17 19 15 16 12 13 92 -2.18853 28.11
19 20 19 17 17 18 110 -0.15907 48.41
18 18 18 17 17 17 105 -0.72281 42.77
20 19 17 18 15 15 104 -0.83556 41.64
21 21 21 21 18 18 120 0.9684 59.68

36
Lampiran 11

Blue print skala

No. Aspek Item Favourable Item


Unfavourable
1. Otonomi 1,10,19,11 26,24,37
2. Penguasaan 4,2,5,6 12,7,23
Lingkungan
3. Pekembangan Pribadi 35,33 20,3,34,8,38
4. Hubungan Positif 25,36,27,40 14,39,13
dengan Orang Lain
5. Tujuan dalam Hidup 22,21 16,32,28,31,15
6. Penerimaan Diri 29,18,9,30 41, 17,42

37
Lampiran 12

38

Anda mungkin juga menyukai