Anda di halaman 1dari 11

4.

POLA MAKAN YANG TEPAT CEGAH DM DAN PGK

1. Pengertian gizi seimbang

Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari – hari yang mengandung zat gizi
dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup
bersih, dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan
berat badan normal untuk mencegah masalah gizi

2. Dasar pemikiran gizi seimbang

KESEIMBANGAN
ENERGI

Keseimbangan energi merupakan suatu kondisi antara energi yang masuk


kedalam tubuh sesuai dengan kebutuhan tubuh. Energi yang masuk kedalam
tubuh dapat melalui makanan yang dikonsumsi. Adapun energi yang
dibutuhkan oleh tubuh meliputi kebutuhan basal (kebutuhan dasar), energi
karena melakukan olahraga dan aktifitas. Obesitas terjadi apabila positive
energy balance atau keseimbangan energi positif dalam jangka waktu lama
terjadi. Maksud dari keseimbangan energi positif adalah energi yang masuk
kedalam tubuh lebih besar dari pada kebutuhan tubuh. Hal ini menyebabkan
terjadinya penambahan berat badan yang terus menerus. Adanya keseimbangan
energi positif menunjukkan terjadinya asupan makanan berlebih dan atau
kurangnya aktifitas fisik

3. Pentingnya gizi siembang

Gizi merupakan hal yang sangat penting untuk keberlangsungan hidup


manusia. Manusia dapat tumbuh dan berkembang dikarenakan terpenuhinya
kebutuhan gizi dengan baik. Pemenuhan Gizi yang baik akan menjadikan
sumber daya manusia yang optimal. Gizi Seimbang adalah suatu kondisi yang
mana terjadi kesesuaian antara kebutuhan gizi dengan pemenuhan gizi.

4. gizi tidak seimbang

Kekurangan asupan energi dari karbohidrat dan lemak akan mengambil


porsi protein sehingga fungsi protein sebagai zat pembangun terganggu.
Dengan asumsi tersebut, biasanya kekurangan energi disertai dengan
kekurangan protein yang dikenal dengan Keku

rangan Energi dan protein (KEP). sebaliknya, kelebihan asupan energi


akan ditimbun sebagai lemak di jaringan adiposa di bawah kulit. Keadaan ini
menimbulkan gizi lebih atau kegemukan yang dikenal dengan obesitas.
FAKTOR RESIKO
OBESITAS

a. faktor resiko obesitas

 Gaya hidup
Obesitas bisa terjadi karena banyak faktor, “Namun, 90% obesitas terjadi
karena gaya hidup yang tidak sehat Salah satu faktornya adalah karena
asupan makanan yang melebihi kebutuhan tanpa diimbangi aktivitas yang
cukup, atau istilah kerennya, sedentary lifestyle (gaya hidup tanpa banyak
bergerak). Padahal, aktivitas yang cukup diperlukan untuk membakar
kelebihan energi yang ada. Jika hal ini tidak terjadi, maka kelebihan energi
akan diubah menjadi lemak dan disimpan di dalam sel-sel lemak. Tapi,
jangan langsung panik saat mengingat jumlah makanan yang Anda makan
tadi malam. Sebab hal ini tak terjadi dalam waktu singkat, tapi dalam
jangka waktu yang cukup lama.
 Faktor Genetik
Hal lain yang juga dapat menyebabkan terjadinya obesitas adalah faktor
genetik, yaitu sebanyak 25-35 %. Jadi, jika ada anggota keluarga Anda
yang memiliki riwayat obesitas, maka Anda memiliki risiko yang lebih
tinggi menderita obesitas dibandingkan dengan mereka yang tidak. “Tapi
faktor genetik juga berhubungan dengan masalah gaya hidup yang kurang
sehat,” kata dr. Inge. Sebab jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki
masalah obesitas yang disebabkan karena hal tersebut, maka hal itu juga
akan memengaruhi Anda.
 Faktor Lain
Beberapa hal lain yang turut berperan dalam obesitas adalah konsumsi
obat-obatan tertentu –seperti obat depresi– dan faktor usia. Saat usia Anda
bertambah, maka kinerja sistem metabolisme Anda akan menurun. Hal ini
menyebabkan lemak menjadi lebih cepat tersimpan. Hasilnya? Tubuh
Anda akan membesar.

b. Penyebab Obesitas

Ada pengaruh genetik dan hormon pada berat badan. Hal yang paling
mendasar adalah obesitas terjadi ketika tubuh menerima lebih banyak kalori
daripada membakarnya. Kalori tersebut kemudian menumpuk dan menjadi
lemak. Obesitas biasanya merupakan hasil dari kombinasi antara :

 Tidak aktif secara fisik sehingga pembakaran lemak menjadi sedikit


 Makan makanan tinggi kalori, terutama makanan cepat saji
 Beberapa wanita sulit menurunkan berat badan setelah melahirkan, hal ini
memicu obesitas
 Kurang tidur
 Obat-obatan tertentu, seperti obat diabetes, anti kejang, antidepressants,
antipsychotic, steroids dan beta blockers.
 Masalah medis lain.

c. cara mencegah obesitas

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah obesitas, berikut ini
cara- cara yang dapat dilakukan:

 Berhentilah makan sebelum Anda merasa kenyang.


 Hindari mengkonsumsi makanan ringan, tapi gantilah makanan ringan
tersebu tdengan buah dan sayur agar tidak menghilangkan hobi tersebut.
 Hindari obesitas dengan berolahraga. Berolahraga juga akan menjaga sistem
metabolisme tubuh Anda.
 Ada baiknya Anda mengurangi makan-makanan yang manis.

5. Pesan umum dan khusus gizi seimbang

Salah satu program pemerintah untuk mengatasi permasalahan gizi adalah


Pedoman Gizi Seimbang (PGS) yaitu salah satu sarana pendidikan &
penyuluhan gizi kearah pola hidup sehat & sadar gizi (perilaku gizi seimbang).
PGS ini diwujudkan dalam 10 Pesan Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang
merupakan pembaharuan dari 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang. Apa saja 10
Pesan Umum Gizi Seimbang? Berikut ini adalah Penjelasan mengenai 10
Pesan Umum Gizi Seimbang :
1) Syukuri dan nikmati aneka-ragam makanan;
Hal ini didasarkan pada tidak adanya satupun jenis pangan yang mempunyai
kandungan zat gizi yang lengkap. Oleh karenanya, berbagai macam
makanan yang ada di Indonesia patut disyukuri sekaligus dinikmati untuk
memenuhi kebutuhan gizi masyarakat.

2). Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan;


Sayuran dan buah buahan merupakan sumber vitamin dan mineral sehingga
perlu dibiasakan dalam konsumsi sehari – hari. Contohnya wortel
mengandung vitamin A, Bayam mengandung Fe, Jambu biji mengandung
vitamin C dan lain - lain. Porsi yang dianjurkan sayuran lebih banyak
dibandingkan buah.

3)  Biasakan mengonsumsi lauk-pauk yang mengandung protein tinggi;


Protein mempunyai fungsi sebagai zat untuk pertumbuhan, memperbaiki sel
– sel dan jaringan yang rusak dan juga pengatur. Pemenuhan protein dapat
membuat pertumbuhan menjadi optimal dan juga meningkatkan daya tahan
tubuh. Contoh makanan yang mengandung protein tinggi adalah daging
ayam, ikan, tempe, telur dan tahu.

4) Biasakan mengkonsumsi aneka-ragam makanan pokok;


Makanan pokok tidak terbatas pada beras (nasi) tapi juga terdapat jagung,
singkong, kentang, sagu dan lainnya. Konsumsi aneka ragam makanan
pokok diperlukan agar berbagai zat gizi bisa didapatkan.

5) Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak;


Makanan manis, asin dan berlemak dibutuhkan untuk kesehatan manusia,
namun porsinya perlu tidak banyak sehingga perlu dibatasi. Hal ini
dikarekan jika konsumsi gula , garam dan minyak berlebihan dalam jangka
waktu yang lama dapat berdampak pada terjadinya penyakit diantaranya
diabetes, hipertensi dan obesitas.

6) Biasakan Sarapan;
Sarapan merupakan asupan gizi yang menjadi bekal untuk manusia
melakukan aktifitas sehari – hari. Sarapan akan menjadikan manusia
menjadi produktif dikarenakan kebutuhan zat gizi tercukupi. Penelitian
menyebutkan bahwa seseorang yang tidak terbiasa sarapan maka akan
berakibat pada konsentrasi menjadi menurun, mudah mengantuk dan tubuh
lemas. Sarapan pada akhirnya  berdampak pada produktifitas dan prestasi
kerja. Sarapan sebaiknya dilakukan satu jam setelah bangun tidur/ sebelum
jam 9 pagi.

7) Biasakan minum air putih yang cukup dan aman;


Air putih yang aman adalah air yang memiliki ciri fisik tidak berbau, tidak
berwarna dan tidak berasa, serta bebas dari bakteri pathogen. Cara
sederhana untuk memastikan air bebas bakteri adalah  dengan memasak air
sampai mendidih. Jumlah air yang dikonsumsi sebaiknya adalah 8 gelas (2
liter) per hari.
8 ) Biasakan membaca label pada kemasan pangan;
Label pada makanan perlu diperhatikan karena didalamnya tertulis
mengenai informasi terkait makanan diantaranya mengenai informasi gizi,
komposisi, label halal dan yang paling penting adalah tanggal kadaluarsa.
Hal ini bertujuan agar konsumen dapat memilih makanan yang bergizi dan
aman untuk dikonsumsi.

9) Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir;


Tangan merupakan anggota tubuh yang menjadi pusat kegiatan manusia
sehari-hari. Banyak mikroorganisme yang tanpa disengaja menempel pada
tangan yang bisa menimbulkan penyakit pada manusia. Cuci tangan pakai
sabun dengan air bersih mengalir perlu dilakukan untuk membersihkan
tangan dari segala sumber penyakit. Cuci tangan perlu dilakukan terutama
sebelum makan, setelah buang air besar dan buang air kecil, sebelum
menyiapkan makan, sebelum mengurusi bayi dan setelah menceboki anak.

10)  Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan normal
Aktifitas fisik berguna untuk menyeimbangkan antara asupan dan
penggunaan zat gizi utama sumber energy. Selain itu, aktifitas fisik dapat
memperlancar sistem peredaran darah dan pemanfaatan zat gizi di dalam
tubuh. Aktifitas fisik yang dianjurkan adalah selama 30 menit per hari bisa
dengan berjalan, bersepeda, dan lain lain. Selain olah raga perlu juga
dilakukan pemantauan berat badan salah satunya dengan menimbang berat
badan agar berat badan tetap berada dalam rentang normal.
6.PERAN APOTEKER DALAM PENGAWASAN PENGGUNAAN OBAT
DIABETES MILITUS

Diabetes mellitus merupakan penyakit kronik yang tidak menyebabkan kematian


secara langsung, tetapi dapat berakibat fatal bila pengelolaannyatidak tepat

Pekerjaan Kefarmasian
Menurut PP 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian Adalah pembuatan
termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan
obat, bahan obat dan obat tradisional.

Pelayanan Kefarmasian
Menurut PP 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian Adalah suatu
pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan
Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
mutu kehidupan pasien

PELAYANAN KEFARMASIAN
Diatur dalam
STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN

STANDAR KEFARMASIAN
adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian
dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian
Meliputi :
 Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alkes, dan BMHP
 Pelayanan Farmasi Klinik

Ruang lingkup kefarmasian di rumah sakit


 Pengeolaan sediaan farmasi, alkes, dan BMHP. Meliputi :
•Pemilihan
•Perencanaan kebutuhan
•Pengadaan
•Penerimaan
•Penyimpanan
•Pendistribusian
•Pemusnahan dan penarikan,
•Pengendalian, dan
•Administrasi

 Pelayanan Farmasi Klinik meliputi:


•Pengkajian dan pelayanan Resep
•Penelusuran riwayat penggunaan obat
•Rekonsiliasi Obat
•Pelayanan informasi obat
•Konseling
•Visite
•Pemantauan terapi obat
•Monitoring efek samping obat
•Evaluasi Penggunaan Obat
•Dispensing sediaan steril
•Pemantauan Kadar Obat dalam Darah

PERAN APOTEKER DALAM PRNGGUNAAN OBAT


Penggunaan obat bebas (OTC) tanpa pengetahuan dan informasi memadai oleh
masyarakat dapat menyebabkan masalah kesehatan baru, misalnya dosis
berlebihan, durasi tidak tepat, kejadian efek samping, interaksi obat atau
penyalahgunaan obat, dan lain lain. Oleh karena itu pemerintah berupaya
membuat GeMa CerMat (gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat). Upaya
bersama pemerintah dan masyarakat melalui rangkaian kegiatan dalam rangka
mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan masyarakat
dalam menggunakan obat secara tepat dan benar
*SK Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/427/2015

Obat yang perlu diwaspadai


Adalah obat yang mengandung risiko yang meningkat bila kita salah
menggunakan dan dapat menimbulkan kerugian besar pada pasien.

Elemen Penilaian SKP.3


1. Ada regulasi tentang penyediaan, penyimpanan, penataan, penyiapan, dan
penggunaan obat yang perlu diwaspadai
2. RS mengimplementasikan regulasi yang telah dibuat
3. Di RS tersedia daftar semua obat yang perlu diwaspadai, yang disusun
berdasar data spesifik sesuai regulasi
4. Tempat penyimpanan, pelabelan, penyimpanan obat yang perlu diwaspadai,
termasuk obat NORUM diatur di tempat aman.

CLINICAL PATHWAY (Alur Klinis)


Clinical Pathway merupakan pedoman kolaboratif untuk merawat pasien berfokus
pada diagnosis, masalah klinis dan tahapan pelayanan kesehatan,Clinical
Pathwaymenggabungkanstandar asuhan tenaga kesehatan secara sistematik,
tindakan yang diberikan diseragamkan dalam suatu standar asuhan, namun tetap
memperhatikan aspek individu dari pasien.
(Mareli, 2000).
Clinical Pathway merupakan rencana kolaboratif pelayanan kesehatan yang terdiri
dari multidisiplin yaitu dokter, perawat, ahli gizi, laboratorium, farmasi yang
terdokumentasi dalam formulir yang telah ditetapkan oleh Rumah Sakit.

PHARMACEUTICAL CARE /ASUHAN KEFARMASIAN


Suatu konsep yang melibatkan tanggung jawab Apoteker dalam menjamin terapi
optimal terhadap pasien secara individu sehingga pasien membaik dan kualitas
hidupnya meningkat (quality of life).

TATALAKSANA ASUHAN KEFARMASIAN


1. Pengumpulan data pasien (Subyektif dan Obyektif)
Sumber data :
•Rekam medik
•Profil pengobatan pasien/pencatatan penggunaan obat
•Wawancara dengan pasien, anggota keluarga dan tenaga kesehatan lain
2. Identifikasi masalah terkait penggunaan obat
•Asesmen Farmasi problem apa yang timbul dalam pelayanan pasien
•Problem medis adalah kondisi sakit, berkaitan dengan gangguan fisiologis
yang diindikasikan melalui bukti klinis dari adanya cidera akibat suatu
penyakit
•Problem terkait obat adalah masalah pasien yang diakibatkan oleh obat
ataupun proses pemberian obat

3. Rekomendasi terapi
•Ubah obat
•Ubah dosis
•Ubah rute pemberian
•Ubah waktu pemberian
•Hentikan obat
•Lakukan pemantauan (gejala klinis, uji laboratorium
•Edukasi pasien (cara menggunakan obat, modifikasi gaya hidup)

4. Rencana pemantauan
•Menetapkan parameter pemantauan
•Menetapkan sasaran terapi
•Menetapkan frekuensi pemantauan
•Menggunakan format SOAP

5. Implementasi
•Efek terapeutik
•Efek tidak diharapkan
•Kepatuhan pasien
•Hasil terapi

6.Tindak lanjut
• Komunikasi

TUJUAN PENATALAKSANAAN PENGELOLAAN TERAPI DM


Target utama, yaitu:
1. Menjaga agar kadar glukosa plasma berada dalam kisaran normal
2. Mencegah atau meminimalkan kemungkinan terjadinya komplikasi diabetes.

Anda mungkin juga menyukai