Anda di halaman 1dari 14

BAHASA INDONESIA

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)


Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah
ejaan bahasa Indonesia yang berlaku dari
tahun 1972 sampai 2015. Ejaan Yang
Disempurnakan / EYD ini menggantikan Ejaan
Soewandi atau Ejaan Republik. Selanjutnya
Ejaan Yang Disempurnakan digantikan oleh
Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) sejak tahun
2015.
Pemakaian Huruf
Huruf Abjad
a. Huruf abjad yang terdapat di dalam bahasa
Indonesia adalah :
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S,
T, U, V, W, X, Y dan Z.
b. Huruf Vokal
Huruf vokal di dalam bahasa Indonesia adalah
: a, i, u, e dan o
Pemakaian Huruf
Huruf Abjad
c. Huruf Konsonan
Huruf konsonan yang terdapat di dalam
bahasa Indonesia adalah :
a, b, c, d, f, g, h, i, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, u, v,
w, x, y dan z.
d. Huruf Diftong
Didalam bahasa Indonesia terdapat diftong
yang dilambangkan dengan ai, au dan oi.
Pemakaian Huruf
Huruf Abjad
e. Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat
gabungan huruf yang melambangkan
konsonan, yaitu:
kh, ng, ny, dan sy. Masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan.
Pemenggalan Kata
Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan
dengan cara:
1. Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan,
pemenggalan itu dilakukan diantara kedua
huruf vokal itu. Contoh: aula menjadi au-la
bukan a-u-l-a
2. Jika di tengah kata ada konsonan termasuk
gabungan huruf konsonan, pemenggalan itu
dilakukan sebelum huruf konsonan. Contoh:
bapak menjadi ba-pak
Pemenggalan Kata
Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan
dengan cara:
3. Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan
yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan
diantara kedua huruf itu. Contoh : mandi
menjadi man-di
4. Jika di tengah kata ada tiga buah huruf
konsonan, pemenggalan itu dilakukan
diantara huruf konsonan yang pertama dan
kedua. Contoh : ultra menjadi ul-tra.
Pemakaian Huruf Kapital
• Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama pada
awal kalimat, petikan langsung, ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan (Allah, Dia, Nya,
Yang mahakuasa, Bimbinglah hamba-Mu, kepada-
Mu) nama gelar kehormatan (Haji, Kyai, Sultan,
Imam, Ustadz), unsur nama jabatan (Profesor,
Gubernur, Walikota, Presiden) , nama orang (Agus,
Jessika) , nama bangsa (Indonesia, bahasa Inggris),
suku (Suku Batak), tahun (Masehi, Hijriah) bulan
(Januari), nama geografi, dll.
Pemakaian Huruf Miring
Huruf Miring dalam cetakan dipakai untuk
menuliskan nama buku, majalah, surat kabar,
yang dikutip dalam tulisan, nama ilmiah atau
ungkapan asing, dan untuk menegaskan
huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
Penulisan Kata
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan
a. Kata Turunan, Kata turunan (imbuhan)
b. Bentuk Ulang, Bentuk kata Ulang ditulis
hanya dengan tanda hubung (-)
c. Gabungan Kata, Gabungan kata yang
dianggap senyawa ditulis serangkai
d. Kata Ganti ku, mu, kau dan nya, ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya
Penulisan Kata
e. Kata Ganti ku, mu, kau dan nya, ditulis
serangkai dengan kata yang mengikutinya
f. Kata Depan di, ke, dan dari, Kata depan di
dan ke ditulis terpisah
g. Kata si dan sang, Kata si dan sang ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya
h. Partikel, Partikel per yang berarti tiap-tiap
ditulis terpisah
Singkatan dan Akronim
Singkatan ialah bentuk istilah yang tulisannya
diperpendek terdiri dari huruf awalnya saja,
menanggalkan sebagian unsurnya atau
lengkap menurut lisannya, Contoh : NKRI,
cm, lab.
Akronim adalah singkatan yang berupa
gabungan huruf awal, suku kata, ataupun
gabungan kombinasi huruf dan suku kata.
Contoh : rudal ( peluru kendali ), tilang ( bukti
pelanggaran )
Angka dan Lambang Bilangan
Penulisan angka dan bilangan terdiri dari
beberapa cara yaitu :
a. berasal dari satuan dasar sistem
internasional, Contoh : arus listrik dituliskan
A = ampere
b. menyatakan tanda decimal, Contoh : 3,05
atau 3.05
Penulisan Unsur Serapan
• Penulisan unsur serapan pada umumnya
mengadaptasi atau mengambil dari istilah
bahasa asing yang sudah menjadi istilah
dalam bahasa Indonesia. Contoh : president
menjadi presiden

Anda mungkin juga menyukai