Anda di halaman 1dari 4

GAYA-GAYA KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN

A. Gaya Kepemimpinan Menurut Tannenbau dan Warrant H. Schmitdt


Menurut kedua ahli tersebut, gaya kepemimpinan dapat dijelaskan melalui dua titik ekstrim yaitu
kepemimpinan berfokus pada atasan dan kepemimpinan berfokus pada bawahan. Gaya tersebut dipengaruhi
oleh faktor manajer, factor karyawan dan factor situasi. Jika pemimpin memandang bahwa kepentingan
organisasi harus didahulukan jika dibanding kepentingan pribadi maka pemimpin akan lebih otoriter, akan
tetapi jika bawahan mempunyai pengalaman yang lebih baik dan mengunginkan partisipasi, maka pemimpin
dapat menerapkan gaya partisipasinya.

B. Gaya Kepemimpinan Menurut Likert


1. Sistem Otoriter-Eksploitatif
Pemimpin tipe ini sangat otoriter, mempunyai kepercayaan yang rendah terhadap bawahannya,
memotivasi bawahan melalui ancaman atau hukuman. Komunikasi yang dilakukan satu arah ke bawah
(top-down).

2.      Sistem Benevolent-Authoritative
Pemimpin mempercayai bawahan sampai tingkat tertentu, memotivasi bawahan dengan ancaman atau
hukuman tetapi tidak selalu dan membolehkan komunikasi ke atas. Pemimpin memperhatikan ide
bawahan dan mendelegasikan wewenang, meskipun dalam pengambilan keputusan masih melakukan
pengawasan yang ketat.

3.      Sistem Konsultatif
Pemimpin mempunyai kekuasaan terhadap bawahan yang cukup besar. Pemimpin menggunakan balasan
(insentif) untuk memotivasi bawahan dan kadang-kadang menggunakan ancaman atau hukuman.
Komunikasi dua arah dan menerima keputusan spesifik yang dibuat oleh bawahan.

4.      Sistem Partisipatif
Pemimpin mempunyai kepercayaan sepenuhnya terhadap bawahan, memnggunakan insentif  ekonomi
untuk  memotivasi bawahan. Komunikasi dua arah dan menjadikan bawahan sebagai kelompok kerja.

C. Gaya kepemimpinan menurut Teori X dan Teori Y


1. Gaya Kepemimpinan Diktator
Gaya kepemimpinan yang dilakukan dengan menimbulkan ketakutan serta menggunakan ancaman dan
hukuman merupakan bentuk dari pelaksanaan Teori X.
2. Gaya Kepemimpinan Autokratis
Pada dasarnya kepemimpinan ini hampir sama dengan gaya kepemimpinan dictator namun bobotnya
agak kurang. Segala keputusan berada di tangan pemimpin, pendapat dari bawahan tidak pernah
dibenarkan. Gaya ini juga merupakan pelaksanaan dari Teori X.
3. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Ditemukan adanya peran serta dari bawahan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan dengan
musyawarah. Gaya ini pada  dasarnya sesuai dengan Teori Y.
4. Gaya Kepemimpinan Santai
Peranan dari pemimpin hampir tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan pada bawahannya
D.     Gaya Kepemimpinan Menurut Robbet House
1. Direktif
Pemimpin menyatakan kepada bawahan tentang bagaimana melaksanakan suatu tugas. Gaya ini
mengandung arti bahwa pemimpin selalu berorientasi pada hasil yang dicapai oleh bawahannya.
2. Suportif
Pemimpin berusaha mendekatkan diri kepada bawahan dan bersikap ramah terhadap bawahan.
3. Parsitipatif
Pemimpin berkonsultasi dengan bawahan untuk mendapatkan masukan dan saran dalam rangka
pengambilan sebuah keputusan.
4. Berorientasi Tujuan
Pemimpin menetapkan tujuan yang menantang dan mengharapkan bawahan berusaha untuk mencapai
tujuan tersebut dengan seoptimal mungkin

E. Gaya Kepemimpinan Menurut Hersey dan Blanchard


1.      Instruksi
o Tinggi tugas dan rendah hubungan
o Komunikasi sejarah
o Pengambilan berada pada pemimpin dan peran bawahan sangat minimal
o Pemimpin banyak memberikan pengarahan atau instruksi yang spesifik serta mengawasi dengan ketat
2. Konsultasi
o Tinggi tugas dan tinggi hubungan
o Komunikasi dua arah
o Peran pemimpin dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan cukup besar
3. Parsitipatif
o Tinggi hubungan rendah tugas
o Pemimpin dan bawahan bersama-sama member gagasan dalam pengambilan keputusan
4. Delegasi
o Rendah hubungan dan rendah tugas
o Komunikasi dua arah, terjadi diskusi antara pemimpin dan bawahan dalam pemecahan masalah serta
bawahan diberi delegasi untuk mengambil keputusan

F. Gaya Kepemimpinan Menurut Lippits dan K. White


1. Otoriter
o Wewenang mutlak berada pada pimpinan
o Keputusan selalu dibuat oleh pimpinan
o Kebijaksanaan selalu dibuat oleh pimpinan
o Komunikasi berlangsung satu arah dari pimpinan kepada bawahan
o Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahan dilakukan secara ketat
o Prakarsa harus selalu berasal dari pimpinan
o Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran, pertimbangan atau pendapat
o Tugas-tugas dari bawahan diberikan secara instruktif
o Lebih banyak kritik daripada pujian
o Pimpinan menuntut prestasi sempurna dari bawahan tanpa syarat
o Pmpinan menuntut kesetiaan tanpa syarat
o Cenderung adanya paksaan, ancaman dan hukuman
o Kasar dalam bersikap
o Tanggung jawab dalam keberhasilan organisasi hanya dipikul oleh pimpinan
2. Demokratis
o Wewenang pimpinan tidak mutlak
o Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
o Keputusan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
o Komunikasi berlangsung timbal balik
o Pengawasan dilakukan secara wajar
o Prakarsa datang dari bawahan
o Banyak kesempatan dari bawahan untuk menyampaikan saran dan pertimbangan
o Tugas-tugas dari bawahan diberikan dengan lebih bersifat permintaan daripada instruktif
o Pujian dan kritik seimbang
o Pimpinan mendorong prestasi sempurna para bawahan dalam batas masing-masing
o Pimpinan kesetiaan bawahan secara wajar
o Pimpinan memperhatikan perasaan dalam bersikap dan bertindak
o Terdaoat suasana saling percaya saling hormat menghormati, dan saling menghargai
o Tanggung jawab keberhasilan organisasi ditanggung secara bersama-sama
                                                              
3. Liberal atau Laissez Faire
o Pemimpin melimpahkan wewenang sepenuhnya kepada bawahan
o Keputusan lebih banyak dibuat oleh bawahan
o Kebijaksanaan lebih banyak dibuat oleh bawahan
o Pimpinan hanya berkomunikasi apabila diperlukan oleh bawahan
o Hampir tiada pengawasan terhadap tingkah laku
o Prakarsa selalu berasal dari bawahan
o Hampir tiada pengarahan dari pimpinan
o Peranan pimpinan sangat sedikit dalam kegiatan kelompok
o Kepentingan pribadi lebih penting dari kepentingan kelompok
o Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul oleh perseorangan

G. Gaya Kepemimpinan Berdasarkan Kekuasaan dan Wewenang


1.      Otoriter
Merupakan kepemimpinan yang berorientasi pada tugas atau pekaryan. Menggunakan kekuasaan posisi
dan kekuatan dalam memimpin. Pemimpin menentukan semua tujuan yang akan dicapai dalam
pengambilan keputusan. Informasi yang diberikan hanya pada kepentiungan tugas. Motivasi
dengan reward dan punishment.
2.      Demokratis
Merupakan kepemimpinan yang menghargai sifat dan kemampuan setiap staf. Menggunakan kekuatan
posisi dan pribadinya untuk mendorong ide dari staf, memotivasi kelompok untuk menentukan tujuan sendiri.
Membuat rencana dan pengontrolan dalam penerapannya. Informasi diberikan seluas-luasnya dan terbuka.
3.      Partisipatif
     Merupakan gabungan antara otoriter dan demokratis, yaitu pemimpin yang menyampaikan hasil analisis
masalah dan kemudian mengusulkan tindakan tersebut pada bawahannya. Staf dimintai saran dan kritiknya
serta mempertimbangkan respon staf terhadap usulannya, dan keputusan akhir ada pada kelompok.
4.      Bebas Tindak
     Merupakan pimpinan ofisial, karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa pengarahan, supervisi dan
koordinasi. Staf/bawahan mengevaluasi pekaryan sesuai dengan caranya sendiri. Pimpinan hanya sebagai
sumber informasi dan pengendalian secara minimal.

Anda mungkin juga menyukai