Anda di halaman 1dari 3

Diagnosis Luka Bakar

A. Derajat kedalaman luka bakar

1. Derajat I (derajat Erytema): Biasanya disebabkan sengatan matahari. Kerusakan yang timbul hanya sampai
epidermis . Secara klinis kulit kemerahan dan nyeri hebat.

2. Derajat II (derajat Bullosa): Kerusakan yang ditimbulkan pada derajat ini mencapai dermis, yang ditandai
dengan adanya lepuh (Bulla). Derajat II sendiri terbagi dalam 2 derajat, derajat IIA (dangkal) dan derajat IIB (dalam).
Pada derajat IIA, luka bakar masih bewarna kemerahan dan masih terasa nyeri hebat, proses penyembuhan ± 2
minggu tanpa timbul jaringan parut (bila tidak ada infeksi). Sedangkan pada derajat IIB luka bakar bisa bewarna
pucat namun rasa nyeri berkurang, proses penyembuhan lebih lama lama sehingga apabila luas perlu skin graft.

3. Derajat III: Kerusakan yang timbul mencapai seluruh tebal kulit, otot dan tulang. Secara klinis kulit nampak
hitam dan kering (nekrosis) dan tidak didapatkan rasa nyeri.

B. Luas luka bakar

Luas luka bakar apabila sedikit dapat digunakan rumus rule of palm yaitu mengukur luas menggunakan telapak
tangan pasien. Selain itu pada dewasa dapat ditentukan dengan rumus Wallace atau yang biasa dikenal dengan
rule of nine. Dibawah ini akan diberikan gambar agar lebih mudah untuk mengingat.
Luka bakar dapat diklasifikasikan menurut keparahannya yaitu ringan, sedang, berat.

Luka bakar ringan, beberapa kriteria yang dapat digolongkan menjadi


A. Luka bakar ringan yaitu:
 luka bakar derajat II < 15% pada orang dewasa
 luka bakar derajat II < 10% pada anak-anak
 luka bakar derajat III < 1%

B. Luka bakar sedang


 luka bakar derajat II 15-25% pada orang dewasa
 luka bakar derajat II 10-20% pada anak-anak
 luka bakar derajat III < 10%

C. Luka bakar berat


 luka bakar derajat II 25% atau lebih pada orang dewasa
 Luka bakar derajat II 20% atau lebih pada anak-anak
 Luka bakar derajat III 10% atau lebih
 Luka bakar yang mengenai tangan, wajah, telinga, mata, kaki dan genetalia/perineum.
 Luka bakar dengan cedera inhalasi (akan dijelaskan selanjutnya), listrik, disertai trauma lain

Selain klasifikasi menurut keparahannya, luka bakar juga dapat diklasisifikasikan menurut waktunya, yaitu:
1. Fase akut / fase syok / fase awal, terjadi dalam 48 jam pertama. Fase ini adalah ketika pasien berada di
tempat kejadian atau sudah IRD. Problemnya dapat berupa gangguan pernafasan, cairan serta luka itu sendiri.
Sehingga butuh resusitasi yang adekuat
2. Fase subakut, terjadi pada 48 jam – 21 hari atau ketika pasien sudah dalam perawatan. Saat fase ini pasien
memiliki problem luka, infeksi dan sepsis.
3. Fase lanjut, setelah 21 hari hingga 1 tahun atau merupakan fase setelah pasien dipulangkan atau berobat
jalan. Problem yang dapat terjadi adalah parut dan kontraktur.
Tatalaksana Luka Bakar di FKTP

Anda mungkin juga menyukai