Anda di halaman 1dari 9

Tugas individu

LAPORAN PENDAHULUAN
TERAPI MODALITAS PIJAT TUI NA

DOSEN PENGAJAR : Islamiah, S.Kep., Ns.,


M.Kep., Sp.A

DISUSUN OLEH :

NAMA : SUIM SAK KIAR

KELAS : J2 KEPERAWATAN

NIM : P201701055

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA
KENDARI
2020
LAPORAN PENDAHULUAN
TERAPI MODALITAS PIJAT TUI NA

A. Pengertian Terapi Modalitas


Terapi modalitas keperawatan jiwa dilakukan untuk memperbaiki dan
mempertahankan sikap klien agar mampu bertahan dan bersosialisasi dengan
lingkungan masyarakat sekitar dengan harapan klien dapat terus bekerja dan tetap
berhubungan dengan keluarga, teman, dan system pendukung yang ada ketika
menjalani terapi. (Nasir dan Muhits, 2011).
Terapi modalitas bertujuan agar pola perilaku dan kepribadian seperti
ketrampilan coping gaya komunikasi dan tingkat harga diri secara bertahap dan
berkembang. Mengingat bahwa klien dengan gangguan jiwa membutuhkan
pengawasan yang ketat dan lingkungan suffortif yang aman. Beberapa terapi
keperawatan didasarkan ilmu dan seni keperawatan jiwa.

B. Jenis Terapi Modalitas

1. Psikoterapi
Psikoterapi adalah suatu cara pengobatan terhadap masalah emosional
seorang pasien yang dilakukan oleh seorang yang terlatih dalam hubungan
professional secara sukarela. Psikoterapi dilaksankan agar klien memahami
tingkah lakunya dan menganti tingkah laku yang lebih konstruktif melalui
pemahaman-pemahaman yang selama ini kurang baik dan cendrung
merugikan baik diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar.

2. Psikoanalisis Psikoterapi
Terapi ini dikembangkan oleh Sigmud Freud, seorang dokter yang
mengembangkan “talking care” . Tetapi ini didasarkan pada keyakinan
bahwa seseorang terapis dapat menceritakan tentang masalah pribadinya.
Perubahan perilaku dapat terjadi jika klien menemukan kejadian-kejadian
yang disimpan dalam bawah sadarnya.
Tujuan terapi psikoanalisis adalah sebagai berikut :
 Menurunkan rasa takut klien
 Mengembalikkan proses pikir yang luhur
 Membantu klien menghadapi realitas
 Menurunkan kecemasan
 Memperbaiki komunikasi interpersonal

3. Psikoterapi Individu
Psikoterapi individu merupakan bentuk terapi yang menekankan pada
perubahan individu dengan cara mengkaji perasaan, sikap, cara berfikir, dan
perilakunya. Hal ini bertujuan agar klien mampu memahamidiri dan perilaku
dirinya sendiri, membuat perubahan personal atau berusaha lepas dari rasa
sakit hati dan ketidakbahagiaan. (Videbeck Sheila L, 2008 dalam Nasir dan
Muhits, 2011). Kunci dari terapi individu adalah bagaimana klien dapat
mengungkapkan perasaannya, dapat mengungkapkan perilaku yang
diperankannyadan menilainya sesuai dengan kondisi realitas. Esensi dari
psikoterapi individu mencakup seluruh aspek kehidupan yang menjadi beban
psikisnya. Hal ini memungkinkan dalam proses psikoterapi individu maslah
yang terjadi pada klien akan dieksploitasioleh terapis sampai pada titik
permasalahan yang krusial dan didiskusikan sesuai dengan situasi , kondisi,
serta kekuatan yang dimiliki klien.
Hubungan antara klien dan terapis yang harmonis merupakan kunci
keberhasilan dalam psikoterapi individu sehingga membutuhkan ketrampilan
terapis yang handal dan memuasakn klien.
4. Terapi Modifikasi Prilaku
Terapi prilaku didasarkan pada keyakinan bahwa prilaku
dipelajari,dengan demikian perilaku yang tidak diinginkan atau maladaptive
dapat diubah menjadi perilaku yang diinginkan atau adaptif.

5. Terapi Okupasi
Terapi okupasi adalah suatu ilmu dan seni pengarahan partisipasi
seseorang untuk melaksanakan tugas tertentu yang telah ditetapkan.Terapi ini
berfokus pada pengenalan kemampuan yang masih ada pada
seseorang,pemeliharaan dan peningkatan bertujuan untuk membentuk
seseorang agar mandiri,tidak tergantung pada pertolongan orang lain.
Tujuan terapi okupasi sebagai berikut :
a. Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi mental
 Menciptakan kondisi tertentu sehingga klien dapat mengembangkan
kemampuannya untuk dapat berhubungan dengan orang lain dan
masyarakat sekitarnya.
 Membantu melepaskan dorongan emosi secara wajar.
 Membantu menemukan kegiatan sesuai bakat dan kondisinya.
 Membantu dalam pengumpulan data untuk menegakkan diagnose
dan terapi.
b. Terapi khusus untuk mengembalikan fungsi fisik,meningkatkan
gerak,sendi,otot,dan koordinasi gerakan.
c. Mengajarkan ADL seperti makan,berpakaian,BAB,BAK,dan lain
sebagainya.
d. Membantu klien menyesuaikan diri dengan tugas rutin di rumah
e. Meningkatkan toleransi kerja,memelihara dan meningkatkan
kemampuan yang dimiliki.
f. Menyediakan berbagai macam kegiatan agar dicoba klien untuk
mengetahui kemampuan bersosialisasi,bakat,minat dan potensinya.
g. Mengarahkan minat da hobi untuk dapat digunakan setelah klien
kembali di lingkungan masyarakat.

6. Terapi Lingkungan
Terapi lingkungan “Milieu terapi” adalah suatu manipulasi ilmiah
pada lingkungan yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan pada
perilaku pasien dan untuk mengembangkan ketrampilan emosional dan sosial
(Stuart-sundeen,1991) sedangkan Sedangkan menurut Suliswati (2005)
dalam Direja 2011, terapi lingkungan merupakan keadaan lingkungan yang
ditata untuk menunjang proses terapi, baik fisik, mental maupun sosial agar
dapat membantu penyembuhan dan pemulihan klien.
Menurut Sabroms cit & Sudeen (1995) menyebutkan 2 tujuan terapi
lingkungan yaitu:
1) Mengatur batasi gangguan perilaku dan perilaku maladaptif.
2) Mengajarkan kememampuan psikososial.

7. Terapi Somatik
Terapi somatik adalah terapi yg diberikan kepada klien dengan
gangguan jiwa dengan tujuan mengubah perilaku yang maladaptif menjadi
perilaku adaptif dengan melakukan tindakan dalam bentuk perlakuan fisik.
Terapi somatik telah banyak dilakukan pada klien dengan gangguan jiwa.

8. Terapi Aktivitas Kelompok


Manusia sebagai makhluk sosial yang hidup berkelompok di mana satu
dengan yang lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan sosial.
Kebutuhan sosial yang dimaksud antara lain: rasa menjadi milik orang lain
atau keluarga, kebutuhan pengakuan orang lain, dan kebutuhan pernyataan
diri.
Secara alamiah individu selalu berada dalam kelompok sebagi contoh
individu berada dalam satu keluarga. Dengan demikian pada dasarnya
individu memerlukan hubungan timbale balik, hal ini bisa mlalui kelompok.
Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh individu atau klien
melalui terapi aktifitas kelompok meliputi dukungan (support), pendidikan
meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan ubungan interpersonal dan
juga meningkatkan uji realitas (reality testing) pada klien dengan gangguan
orientasi realitas (Birckhead, 1989).Terapi aktifitas kelompok sering
digunakan dalam praktik kesehatan jiwa, bahkan merupakan hal yang penting
dari ketrampilan terapeutik dalam ilmu keperawatan. Terapi kelompok telah
diterima profesi kesehatan.
Tujuan Terapi Aktifitas Kelompok
 Mengembangkan stimulasi kognitif
Tipe: Biblioterapy
Aktifitas: menggunakan artikel, sajak puisi, buku, surat kabar untuk
merangsang dan mengembangkan hubungan dengan orang lain.
 Mengembangkan stimulasi sensoris
Tipe: Musik, seni, menari
Aktifitas: menyediakan kegiatan, mengekspresikan perasaan.
Tipe: Relaksasi
Aktivitas: Belajar teknik relaksasi dengan cara nafas dalam.
 Mengembangkan orientasi realitas
Tipe: Kelompok orientasi realitas, kelompok validasi.
Aktivitas: Fokus pada orientasi waktu, tempat dan orang, benar, salah.
 Mengembangkan sosialisai
Tipe: Kelompok remotivasi
Aktivitas: Mengorientasikan klien yang menarik diri, regresi.
Tipe: Kelompok mengingatkan
Aktivitas: Fokus pada mengingatkan untuk menetapkan arti positif

C. Definisi Pijat Tui Na


Tui Na, atau tuina, adalah bentuk terapi pijat dan telah digunakan di China
selama lebih dari 5.000 tahun. Didefinisikan sebagai "seni penyembuhan jari dan
kekuatan kuno," tui na (diucapkan "twee nah") telah mendapatkan perhatian
internasional untuk perawatannya yang aman dan efektif untuk berbagai kondisi.
Terapi pijat ini digunakan untuk memberikan perawatan khusus kepada orang-
orang dari segala usia, dari bayi sampai usia tua. Praktisi menggunakan jari,
tangan, siku, lutut atau kaki untuk memberikan tekanan pada lokasi tubuh
tertentu, menurut sebuah artikel yang diterbitkan oleh Pusat Nasional untuk
Informasi Bioteknologi. Modalitas pengobatan Tiongkok komplementer dan
alternatif ini menggunakan teknik kompresi berirama di sepanjang saluran energi
tubuh yang berbeda untuk membangun aliran qi yang harmonis ke seluruh tubuh
dan membawanya kembali ke keseimbangan. Dengan memberikan tekanan pada
meridian, titik akupuntur, dan kelompok otot dan saraf, hal ini menghilangkan
penyumbatan dan bekerja secara mendalam dengan energi positif tubuh.

D. Manfaat Pijat Tui Na


Manfaat Pijat Tui Na Pijatan anak-anak menerapkan teknik-teknik pijatan
yang sama untuk perkembangan sensasi sentuhan yang sehat pada anakanak.
Penelitian telah menunjukkan bahwa bayi dan bayi berkembang dari sentuhan
orangtua yang penuh kasih. Faktanya, anak-anak yang menerima perhatian
semacam ini lebih sehat dan menambah berat badan dengan baik sepanjang
perkembangan mereka.Selain mempromosikan pematangan yang sehat, pediatrik
Tui Na juga dapat mengobati sejumlah kondisi yang diderita anak-anak. Ini
termasuk mual, kurang nafsu makan, demam, mimpi buruk, dan mengompol. Sesi
pijat tunggal akan berlangsung selama 30 menit, dan harus dilakukan sesering
yang diperlukan mengingat sifat kondisi anak. Teknik-tekniknya mudah dipelajari
dan karenanya dapat diperkuat di rumah di antara sesi-sesi dengan profesional Tui
na berperan dalam rehabilitasi dan pemeliharaan kesehatan. Ini membantu
merawat otot, tendon, dan ligamen. Tui na dapat mengobati atau melengkapi
pengobatan berbagai kondisi, termasuk gangguan internal, penyakit pernapasan
kronis yang berhubungan dengan stres, nyeri bahu dan punggung, gangguan
muskuloskeletal dan perpindahan sendi, dan banyak lagi.

E. Prosedur Pijat Tui Na


a. Tekuk sedikit ibu jari anak, lalu gosok perlahan seperti gerakan memijat
bagian garis pinggir ibu jari (sisi telapak). Pijatan dilakukan mulai dari ujung
ibu jari hingga ke pangkal ibu jari sebanyak yang ibu mampu (disarankan
100-500 kali). Pijatan pada sisi telapak ibu jari ini berfungsi untuk
memperkuat fungsi pencernaan dan limpa anak.
b. Pijat dengan cara sedikit ditekan melingkar pada bagian pangkal ibu jari yang
paling tebal (berdaging) sebanyak 100-300 kali. Hal ini sangat berpengaruh
pada penguraian akumulasi makanan yang belum dicerna serta menstimulasi
lancarnya sistem pencernaan.
c. Gosok melingkar pada bagian tengah telapak tangan sebanyak 100- 300 kali,
dengan radius lingkaran kurang lebih 2/3 dari bagian tengah telapak ke
pangkal jari kelingking. Pijatan ini berfungsi untuk menstimulasi dan
memperlancar sirkulasi daya hidup dan darah serta mengharmoniskan 5
organ utama dalam tubuh anak.
d. Tusuk bagian lekuk buku jari dengan kuku 3-5 kali secara perlahan pada
masing-masing jari mulai dari ibu jari sampai kelingking secara bergantian.
Lalu pijat dengan cara menekan melingkar 30-50 kali per titik buku jari.
Stimulasi ini berfungsi untuk memecah stagnasi di meridian dan
menghilangkan akumulasi makanan.
e. Tekan melingkar dengan bagian tengah telapak tangan Anda tepat di area atas
pusarnya, searah jarum jam sebanyak 100-300 kali. Ini untuk menstimulasi
agar makanan lebih lancar dicerna.
f. Tekan dan pisahkan garis di bawah rusuk menuju perut samping dengan
kedua ibu jari sebanyak 100-300 kali. Hal ini untuk memperkuat fungsi
limpa, lambung dan juga untuk memperbaiki sistem pencernaan.
g. Tekan melingkar pada titik di bawah lutut bagian luar, sekitar 4 lebar jari
anak di bawah tempurung lututnya, dan lakukan sebanyak 50- 100 kali.
Stimulasi ini untuk mengharmoniskan fungsi lambung, usus dan pencernaan.
h. Pijat punggung anak, tekan ringan pada bagian tulang punggungnya dari atas
ke bawah sebanyak 3 kali. Lalu cubit bagian kulitnya di bagian kiri dan
kanan tulang ekor lalu menjalar ke bagian atas hingga lebar 3-5 kali. Hal ini
untuk memperkuat konstitusi tubuh anaj dan mendukung aliran chi menjadi
lebih sehat serta untuk memperbaiki nafsu makan anak.

Anda mungkin juga menyukai