Saat itu, sabtu sore saya menemukan brosur yang tertempel rapi di pohon-pohon
pinggir jalan yang bertuliskan di jual tanah kavling dengan letak yang stategis. Saat
membaca brosur tersebut saya tertarik untuk menghubungi pemilik tanah tersebut.
Saya : “Saya azazila pak, apa benar ini bapak H. Saiful pemilik tanah kavling yang ingin
di jual?”
Saya : “Oh iya, saya baca brosur di pinggir jalan bapak mau jual tanah kavling”
Saya : “Boleh pak saya di ceritakan lebih detail tentang tanah kavlingnya ?”
Bapak : “Oh bisa langsung ini mbak, tanah sudah rata dan padat”
Saya : “Pada prinsipnya saya cocok pak dengan tanah kavling bapak, yang kurang cocok
harga sama pengurusan suratnya, gimana pak, apa bisa kurang ?”
Saya : “Begini pak, kalo nanti saya berminat, saya akan datang menemui bapak, tapi
tolong kalo harganya ga bisa turun, untuk pengurusan suratnya di tanggung
bersama”
Bapak : “Gini aja, kalau mbak azazila cocok, datang aja untuk selanjutnya kita bicarakan
kesepakatannya lebih lanjut”
Saya : “Assalamu’alaikum”
Itulah negosiasi saya dengan bapak H. Saiful penjual tanah kavling di Desa Triwung,
Kec. Grati Kab. Pasuruan.