Anda di halaman 1dari 4

SEMINAR AUDIT KEUANGAN

“MEDIA MASSA SANGAT MEMPENGARUHI KESESUAIAN HARAPAN PADA


PIHAK YANG TERTARIK - CASE OF LIBYA”
WEEK 3

KAP Thomas & Partners

Patricia Beatrice 130318008


Christian Jonathan 130318078
Regine Deandra 130318082
Christopher Anderson 130318083
Putri Dwi Yanti 130318187
Adhelvia Velati 130318229

UNIVERSITAS SURABAYA
FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
SEMESTER GENAP 2020/2021
PEMBAHASAN

Audit Expectation Gap merupakan perbedaan, persepsi, atau harapan


masyarakat mengenai kinerja auditor, menurut pandangan para ahli. Berbicara
mengenai pandangan / persepsi masyarakat, media massa adalah suatu tempat yang
sudah biasa menjadi perhatian masyarakat. Melalui media massa dapat tercipta suatu
opini publik yang bisa mempengaruhi kredibilitas pribadi / organisasi. Sehingga sudah
sangat jelas bahwa persepsi masyarakat sangat dipengaruhi oleh media massa.

Pro.
Dari hasil penelitian kelompok kami terkait kasus Libya, terdapat kesimpulan
bahwa reputasi profesi audit dipengaruhi oleh kesenjangan pengetahuan akan auditing.
Dan hal ini juga berdampak kepada masuknya Big-4 di negara Libya. Karena secara
umum, media massa telah menetapkan reputasi yang bagus pada Big-4 dalam dunia
auditing. Bahkan Big-4 telah diakui dunia bahwa mereka memiliki kredibilitas yang
bagus. Hal ini menyebabkan Libya akan cenderung menghalangi Big-4 masuk dalam
negeri karena dapat mempengaruhi reputasi perusahaan audit nasional mereka. Dari
penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa media massa dapat mempengaruhi
kualitas profesi auditor dan secara langsung menimbulkan kesenjangan ekspektasi
masyarakat atas audit.

Kontra.
Namun perlu diingat bahwa tidak semata-mata kualitas auditor dipengaruhi oleh
media massa. Auditor sendiri secara mandiri harus tetap berkompeten dalam pekerjaan
mereka. Karena bisa jadi auditor itu sendiri kurang kompeten, sehingga menimbulkan
persepsi masyarakat yang buruk terhadap dirinya. Seperti kasus yang diteliti di Libya.
Menurut Masoud (2017), hasil penelitian menunjukkan bahwa Expectation Gap di Libya
juga disebabkan karena kinerja auditor yang tergolong buruk. Buruknya kinerja auditor
ini disebabkan karena kurangnya dorongan / fasilitas dari lembaga audit di Libya.
Lembaga audit Libya (LAAA & LASs) dinilai kurang dalam menyediakan kurikulum
akuntansi dan audit, sehingga berdampak pada ketidakcukupan dalam melatih auditor.
Hal ini membuktikan bahwa Expectation Gap pada Libya terjadi bukan karena persepsi
media massa, melainkan karena standar dan kompetensi dari diri auditor sendiri.

Conclusion :
Berdasarkan hal tersebut kelompok kami menyimpulkan bahwa, dalam kasus
Libya terdapat 2 asumsi yaitu pro dan kontra. Kelompok kami setuju bahwa media
massa dapat mempengaruhi kualitas profesi auditor dan secara langsung menimbulkan
kesenjangan ekspektasi masyarakat atas audit. Hal ini dilihat dari masuknya Big-4 di
negara Libya, akan tetapi Libya cenderung menghalangi Big-4 masuk dalam negeri
karena dapat mempengaruhi reputasi perusahaan audit nasional. Namun kelompok
kami tidak setuju dengan hal tersebut karena di sisi lainnya Expectation Gap pada Libya
terjadi bukan karena persepsi media massa, melainkan karena standar dan kompetensi
dari diri auditor sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Masoud, Najeb. 2017. An Empirical Study Of Audit Expectation Performance


Gap, The Case Of Libya. 1-21.

Ikatan Akuntan Indonesia, 2017, Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta.


Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai