Anda di halaman 1dari 5

Reynardo Alfonso Gosal / 130318142 / A

CONCEPTUAL THINKING
1. Internal auditor ini dapat menjaga independensi dan obyektifitasnya saat
melaksanakan tugasnya dengan cara:
• Memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor
• Memiliki independent dalam setiap mental
• Menggunakan keahlian profesionalnya dengan cermat dan seksama sebagai
seorang auditor
Dengan melakukannya, internal auditor yang merupakan karyawan perusahaan
tersebut dapat menjaga indpendensi dan objektivitas saat melaksanakan tugasnya.
2. 3 komponen dalam value proposition:
• Assurance
Audit internal memberikan jaminan pada tata kelola organisasi, manajemen
resiko dan proses pengendalian untuk membantu organisasi mencapai tujuan
strategis, operasional, keuangan dan kepatuhannya
Yang mencakup dalam Assurance adalah pemerintahan, risiko dan kontrol
• Insight
Audit internal adalah suatu cara untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi
organisasi dengan memberikan wawasan dan rekomendasi berdasarkan
analisis dan penilaian data serta proses bisnis
Yang mencakup dalam Insight adalah katalis, analisis dan penilaian
• Objectivity
Dengan melakukan komitmen terhadap integritas dan akuntabilitas, audit
internal memberikan nilai kepada badan pengatur dan manajemen senior
sebagai sumber tujuan nasihat independen
Yang mencakup Objectivity adalah integritas, akuntabilitas dan independensi

3. Setuju, karena tujuan dari audit manajemen adalah untuk membantu pihak manajemen
mengevaluasi tata kelola perusahaan dan agar tujuan dari organisasi atas perusahaan
dapat tercapai. Selain itu juga audit manajemen juga dapat mencegah terjadinya hal-
hal yang tidak diinginkan. Contohnya saja fraud yang dilakukan oleh karyawan dalam
perusahaan itu sendiri.

Contoh: Perusahaan X memiliki karyawan divisi gudang dan pengiriman yang sama.
Hal tersebut tidak boleh terjadi karena kemungkinan resiko terjadinya fraud semakin
besar, bisa saja karyawan tersebut memalsukan data-data inventory dan mengambil
inventory dengan mudahnya sehingga diperlukan audit manajemen agar hal seperti itu
dapat dicegah dengan pemisahan job dan control yang dilakukan oleh audit internal
perusahaan. Audit internal dipelajari karena berguna untuk membantu suatu badan
mencapai objektif tujuan dengan sistematis. Melalui pendekatan terperinci dalam
menilai dan meningkatkan efektivitas dari risiko manajemen, kontrol, dan proses
badan organisasi. Audit internal juga dapat sebagai perantara untuk meningkatkan
keefektivitasan dan keefisienan suatu organisasi dengan menyediakan wawasan dan
rekomendasi berdasarkan analisis dan dugaan yang bersumber dari data dan proses
usaha. Relevansi governance terhadap audit manajemen adalah:

1. Transparan : tidak menutup-nutupi kesalahan dalam perusahaan


2. Adil : Adil dalam melakukan segala sesuatu dalam perusahaan
3. Responsibility: memiliki tanggung jawab yang besar dalam menjalankan tugasnya
4. Accountability : mampu mempertanggungjawabkan hasil yang telah diperoleh dalam
perusahaan

CASE FRAUD
a. Ada, tipe fraudnya adalah Employee embezzlement dimana Thanosa ini telah
menyembunyikan data penjualan yang tidak sesuai dan tidak lengkap tetapi dia
menyembunyikannya dengan mencetak volume penjualan dengan berhasil
menggandeng instansi pemerintah di beberapa wilayah untuk mengambil produk
motor sebagai motor dinas dan juga sanagt memperhatikan anak-anak berkebutuhan
khusus penyandang disabilitas padahal dibalik itu semua Thanos aini telah melakukan
kecurangan terhadap data tetapi menutupinya dengan melibatkan orang luar dalam
menggunakan uang perusahaan karena telah diberikan kepercayaan oleh perusahaan
dan adanya tipe fraud Occupational Fraud karena Thanosa secara tdak langsung telah
mengambil dana yang dimiliki oleh perusahaan.
b. 1. Opportunity (Kesempatan)
Dilihat dari kasus bahwa direktur utama perusahaan PT MPM sangat mempercayai
Thanosa selain itu adanya transaksi pengeluaran dana perusahaan yang hanya
dilakukan tanpa adanya dokumen otorisasi . Selain itu disini Thanosa memiliki peran
sebagai “manajer penjualan” sehingga otomatis dia memiliki wewenang yang besar
terhadap penjualan dari perusahaan PT MPM. Maka dari hal – hal tersebut dapat
dikatakan bahwa Thanosa melihat adanya kesempatan dia melakukan fraud terhadap
perusahaan PT MPM.
2 . Rationalization (Rasionalisasi)
Thanosa memiliki karakteristik orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi terbukti
dengan peduli terhadap anak-anak berkebutuhan khusus penyandang disabilitas serta
pergi ke panti sosial di wilayah Jabotabek yang menampung anak-anak difabel ini..
Selain itu dalam kinerjanya dia juga mampu bekerja secara baik terbukti dimana dia
bisa menyenangkan pemilik PT MPM dengan mencetak volume penjualan yang
cukup besar dan membawa keuntungan bagi perusahaan. Dari hal itu dapat dikatakan
bahwa Thanosa melakukan fraud secara sengaja karena dia menilai bahwa dirinya etis
melakukan hal tersebut. Dia menganggap bahwa kinerja dia sudah sangat bagus
terhadap perusahaan selain itu juga fraud yang dia lakukan akan diberikan kepada
masyarakat kota pesisir melalui kegiatan sosial yang dia lakukan.
c. Perlu, karena dengan adanya whistle blower internal tersebut, pastinya laporan
keuangan perusahaan dapat lebih teratur dan arus kas perusahaan dapat berjalan
dengan baik tanpa adanya kesalahan maupun adanya data yang tidak dimasukkan
dalam laporan tersebut.
CASE INTERNAL CONTROL AND ERM
1. Control Enviromental ,Control Activities, & Monitoring, Risk Assessment
Dalam melakukan evaluasi terkait dengan Internal Control yang telah diterapkan RM
ABC akan dianalisa berdasarkan COSO framework dan untuk penilaiannya
berdasarkan dengan indicator: Baik, Cukup , Kurang , Sangat Kurang

No Component Of Internal Sub Element Explantion Adequency Of


Control Internal Control
1. Control Enviromental Demonstrates Belum adanya Sangat Kurang
Commitment To penerapan Sub
Intergrity And element ini.
Etchical Values
2. Control Enviromental Exercies Belum adanya Sangat Kurang
Oversight penerapan Sub
Responsibility element ini.

3. Control Enviromental Estabilishes Sudah terdapat Cukup


Structure, pembagian Divisi.
Authority, and Sudah ada Job
Responsibility Desription yang
jelas terkait
tanggung jawab
setiap divisi.
Belum adanya
aturan yang
berkaitan dengan
karyawan.
4. Control Enviromental Demonstrates Terdapat pelatihan Kurang
Commitment To kepada karyawan
Competence. baru namun
dilakukan oleh
owner.
5. Control Enviromental Enforces Belum adanya Sangat Kurang
Accountability penerapan Sub
element ini.

6. Risk Assesment Specifies Pemasangan Baik.


Suitable fingerprint yang
Objectives bertujuan untuk
mengurangi resiko
karyawan yang
tidak bekerja
berdasarkan shift
yang telah
ditentukan.

7. Risk Assesment Identifies And Pelaksanaan Cukup


Analyzes Risk pembuatan barang
setengah jadi yang
dilakukan oleh
pemilik agar ciri
khas RM ABC
tetap terjaga.
8. Risk Assesment Assesses Fraud Belum adanya Sangat Kurang
Risk penerapan Sub
element ini.

9. Risk Assesment Identifies and Belum adanya Sangat Kurang


Analyzes penerapan Sub
Significant element ini.
Change
10. Control Activities Selects and Sudah terdapat job Cukup
Develops description setiap
Control divisi , dan adanya
Activities segregation of
duties yang jelas.
Pelatihan yang
dilakukan oleh
pemilik terhadap
karyawan baru.
11. Control Activites Selects and Belum adanya Sangat Kurang
Develops penerapan Sub
general controls element ini.
over technology
12. Control Activities Deploys through Belum adanya Sangat Kurang
Policies and penerapan Sub
Procedures element ini.

13. Information & Communicates Belum adanya Sangat Kurang


Communication Internally penerapan Sub
element ini.
14. Monitoring Conducts Adanya Baik
ongoing and pengawasan
separate terkait aktivitas
evaluations. penjual yang
dicatat secara
otomatis dengan
software POS dan
dapat dipantau
secara online oleh
pemilik.
Penerapan kartu
stock yang
digunakan untuk
mencatat saldo
seluruh
persediaan.
15. Monitoring Evaluates and Belum adanya Sangat Kurang
Communicates penerapan Sub
Deficiencies element ini.

2. Risk Assesment
No Risk Deskripsi
1. Adanya karyawan yang Keterbatasan dari pemilik yang tidak bisa selalu berada di rumah makan
tidak bekerja sesuai sehingga pengawan terhadap pergantian shif tidak dapat dilakukan setiap
dengan shift yang saat.
ditentukan.
2. Makanan RM ABC Apabila pemilik tidak mempersiapkan bahan setengah jadi sehingga
yang sudah kehilangan proses pengerjaan harus dilakukan oleh karyawan dapur utama maka ciri
ciri khasnya. khas RM ABC sudah hilang.
3. Fraud yang dilakukan Kurangnya pengawas dari pemilik terkait aktivitas penjualan RM dan
oleh karyawan. tidak adanya peran pemilik terhadap kegiatan penjualan menyebabkan
kemungkinan terjadinya fraud keuangan.
4. Persediaan bahan Tidak adanya orang yang bertanggung jawab terhadap persedian stok
makan yang kehabisan makanan sehingga berresiko adanya bahan makanan yang kehabisan
stok. stok.
5. Kinerja RM ABC yang Belum ada SOP yang jelas terkait pengerjaan setiap karyawan/divisi
menurun akibat tidak yang nantinya bisa berdampak kepada kinerja RM.
ada SOP yang jelas.

Anda mungkin juga menyukai