Prosedur pengujian pengendalian Salah satu contoh dari aktivitas ini adalah bahwa pada saat Hasil akhir dari menentukan strategi audit berupa upaya untuk
Prosedur pengujian pengendalian akan menghasilkan kesimpulan auditor ingin memastikanbahwa setiap permintaan pembayaran telah memperkecil gap antara planned detection risk dan acceptable audit risk
mengenai kuat lemahnya sistempengendalian intern yang akan diuji kebenaran jumlahnya sertakelengkapan bukti pendukungnya
mendasari pertimbangan auditor untuk menilaikehandalan catatan oleh petugas verifikator. Dalam hal ini, auditor akanmengambil Audit strategi berisi audit evidence mix berupa prosedur:
akuntansi serta peluang terjadinya salah saji yang signifikan ataspos- sampel sejumlah dokumen pembayaran yang telah - Analytical procedure
pos laporan keuangan. Pengujian pengendalian intern juga akan direalisir pembayarannyadan melakukan pengujian kebenaran jumlah - Test of details of balances
menentukan luasdan dalamnya pengujian substantif. serta kelengkapan dokumen pendukungatas setiap bukti pembayaran - Test of control
seperti layaknya pihak auditee (petugas verifikator)seharusnya - Substantives test
melakukan pengujian tersebut.
*menentukan materiality maksimum salah saji yang dapat diterima
yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
semua akun yang seharusnya dicatat dalam 1 periode 3. Inspection
*menyusun momerandum berisi respon auditor terhadap risiko ang tertentu. Apa yang seharusnya dicatat harus dilengkapkan. auditor melakukan sample of basis perhitungan persediaan
diidentifikasi Yang tidak seharusnya dicatat, jangan dicantumkan (cutt offnya sendiri substantive test
harus benar) 4. Perhitungan ulang (recalculation)
Assertion management terhadap laporan keuangan: pengecekan akurasi aritmatika misal perhitungan kembali
- Terhadap transaksi Test of Control akumulasi depre.
- Terhadap saldo akun prosedur audit untuk menentukan dan mengawasi pelaksanaan 5. Reperformance (pelaksanaan ulang)
- Pengungkapan aktivitas-aktivitas entitas (harus disertai dengan bukti) auditor melakukan tindakan atas prosedur atau pengendalian
Contoh : transakri benar-benar terjadi kalau langkah-langkah yang yang dilakukan oleh klien
Kelompok asersi yang diuji auditor : seharusnya dilakukan sudah dilaluidilakukan pengujian kontrol 6. Konfirmasi
- Occurance Verifikasi kepada pihak ketiga dalam bentuk tertulis
- Completeness Substantive Test Contoh konfirmasi piutang kepada debitur
- Hak dan ewajiban menentukan betul atau tidak aset itu (transaksi) betul adanya dan Konfirm.(+) meminta konfirmasi dengan meminta penerima
- Valuation jumlahnya akurat untuk memberikan informasi
- Penyajian dan pengungkapan Control risknya rendah maka substantive tesnya sedikit Konfirm.(-) hanya meminta konfirmasi terhadap yang beda
aja
Tujuan auditor melakukan auditmenguji asersi melalui prosedur Kalau Konfirm.(+) dilakukan tetapi tidak diberikan tanggapan,
Audit evidence
Respon terbesar yang diambil audit apabila terdapat banyak kesalahan maka auditor harus melakukan prosedur alternatif
harus cukup dan tepat untuk menentukan strategi audit
dalam laporan keuangan maupun asersi membatalkan kontrak 7. Prosedur analitis
Sufficient (cukup)berkaitan dengan sample (sample size &selection)
8. menghubungkan suatu angka degan angka lain kemudia
Harus representatif dari populasi
dianalisis yang kemudian diimplementasikan
Appropriate (tepat)bukti harus berkualitas dan relevan (untuk
Auditor’s response to assessed risk
membuktikan opini) serta reliable , berkaitan dengan prosedur
Hasil assessment riskpenentuan planned detection risk
Komponen Audit risk: Pengendalian internal dilakukan untuk mendeteksi dan mengorek
Audit evidence ><legal evidence
- Inherent risk berasal dari perusahaan auditor hanya menganalisa kesalahan dengancepat dan tepat.
Audit evidenceuntuk mendukung opini auditor
- Control risk berasal dari perusahaan auditor hanya menganalisa Bukti yang objektif contoh faktur
legal evidenceuntuk menghukum dalam pidana, perdata, dll
- Acceptable risk yang menentukan adalah auditor Bukti yang memerlukan pertimbangan harus dilakukan adjustment
ditentukan dalam % atau level (high,medium,low) karena nilai estimated auditor harus memperkirakan apakah nilai
bukti hukum harus konklusif agar tidak melakukan kesalahan dalam
estimatednya wajar
memberikan keputusan
Audit evidence >< level evidence (tingkat kepercayaan)
4 dasar pembuktian legal evidence :
Audit Strategy berisi Audit Evidence Mix (campuran bukti-bukti yang Planning
- Tanpa kerugian
dikumpulkan. - Untuk mengetahui inherent risk dilakukan backgroun
- Bukti yang dominan
Bukti dikumpulkan dengan cara melakukan prosedur yang nantinya checking(business client, operation, dll)
- Bukti yang jelas dan meyakinkan
terkumpu menjadi prosedur-prosedur untuk melakukan proses audit yang Dilihat revenue recognitionnya, Laporan keuangannya juga
- Kemungknan penyebab
disebut audit program. dilihat apakah penyusunannya kompeten atau tidak.kemudian
dikaitkan apakah dapat meningkatkan inherent risk
Perbedaan Audit evidence dan legal evidence
Siklus Transaksi
Audit evidence
hubungan antara AR, Sales, dan Cash Collection - Assessment control risk
- Audit issurance terdapat resiko salah saji (ada kemungkinan
baru nengetahui internal control pada tahap design
salah)
Siklus produksi Cara menentukan control risk berdasrkan design
- Dikumpulkan berdasarkan non-projustitia (perpasif)
control terhadap inventory internalcontrol
Legal evidence
Harus ada criteria tertentu. Untuk audit internal control
- Conclusif tidak boleh terdapat kesalahan (absolute)
Siklus Pengadaan mengenai financing reporting
- Didasarkan pada keadilan (projustitia)
beli, bayar, produksi, jual
- Beyond reasonable doubt
Test of control baru dilakukan setelah tahapan planning
Audit Evidence untuk menguji asersi terhadap kelas transaksi, saldo
Investment cycle (capital acquisition cycle)
akun, dan pengungkapan
modal, fix asset - Acceptable audit risk max. Error
Analytical procedure planning menetapkan materiality at a
Mix Enidence
Asersi LK (secara periodical)menilai apakah: planning harus di break down ke dalam materiality per
- Analytical procedure
- Sesuai dengan standar akuntansi segment
- Test of details of belances
- Penyajiannya wajar tanpa adanya salah saji material
- Test of control
2 hal pokok menentukan audit mixrisk & materiality
- Substantive test
Tujuan Auditmenguji asersi manajemen dan memberikan opini
terhadap laporan keuangan agar penyajiaannya wajar dan sesuai dengan - Test of control
Teknik Pengumpulan Bukti
standar akuntansi apabila menemukan kesalahan maka efektivitas kontrol tidak
1. Keterangan mencari informasi pada klien ataupun pihak luar.
baik
Harus dipilih dan memiliki pengetahuan mengenai klien
Jenis-jenis Asersi: Jika bertentangan dengan design yang telah ditetapkan maka
2. Observation test of control
- Existence or occurance control risknya berubah. Berarti audit strategy yang kita
mengamati apakah klien melakukan hal-hal dengan benar.
Contoh :Assetpencatatannya sesuai kenyataan tetapkan saat planning tidak cocok
Misal: mengamati klien apakah perhitungan inventorynya sudaj
- Completeness
sesuai dengan prosedur atau belum
Audit planning momerandum bentuk dokumentasi audit palnning entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Analytical procedure untuk mengetahui konsistensi, pattern, significant Indonesia.
fluctuation(dapat mengetahui sumber risiko)
5. Pernyataan tidak memberikan pendapat (Disclaimer of Opinion)
Audit mix menjadi audit program (list of audit procedure pada level
account Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak
menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Opini ini dikeluarkan
Inti dari audit untuk menguji management assertion
- Kelompok akun
ketika auditor tidak puas akan seluruh laporan keuangan yang
- Pengungkapan disajikan.
(analytical procedure, test of details of balances, dan subtantive
test)
- Kelompok transaksi(test of control dan substantive test)
Jenis-jenis tanggapan :
- Qualified
- Unqualified
- Adverse
- Disclaimer