“Auditor independence is the same as the attorney's relationship with his client”
KP C - WEEK 8
UNIVERSITAS SURABAYA
Standar umum kedua (SA seksi 220 dalam SPAP, 2001) menyebutkan
bahwa “Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan, independensi
dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor“. Standar ini
mengharuskan bahwa auditor harus bersikap independen (tidak mudah
dipengaruhi), karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk kepentingan umum.
PRO :
KONTRA:
Pada sisi yang lain auditor tidak harus mempunyai sikap independen. Hal
ini dikarenakan dengan adanya sikap independen tersebut auditor tidak dapat
berpikir secara luas dan tidak melihat pada aspek dan sisi penting lainnya.
Apabila auditor berada dalam situasi yang membingungkan, maka perilaku
yang harus dilakukan oleh auditor yaitu sebaiknya tetap memberikan masukan
ataupun nasehat kepada pihak yang bersalah atau kurang tepat. Selain itu juga
ada yang mengatakan bahwa independensi dalam hal ini tidak berarti seperti
sikap seorang penuntut dalam perkara pengadilan, namun lebih dapat
disamakan dengan sikap tidak memihaknya seorang hakim. Dalam hal ini
auditor harus tetap terbuka pada opini-opini masyarakat.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
IAI. 2018. Standar Akuntansi Keuangan.
Prosiding Seminar Nasional dan Call For Paper Ekonomi dan Bisnis, 2017,
Analisis Kasus Pelanggaran Standar Profesional Akuntan Publik
Oleh KAP Winata.