Anda di halaman 1dari 21

“Auditor dan Independensi: Mengungkap Cerita Di Balik Layar - Sebuah

Studi Kualitatif di salah satu KAP Big Four”

Karimah Jamal
Karimah.jamal@hotmail.com

Abstrak: Studi ini bertujuan untuk membuka tabir pandangan auditor tentang independensi akuntan
publik, memahami praktik independensi sehingga tercipta pemahaman independensi dari sudut pandang
akuntan publik mengenai konsep independensi, mengungkap dilema etis yang dirasakan akuntan publik
pada saat pengambilan keputusan terkait independensi sehingga tercipta pemahaman atas faktor-faktor
yang mempengaruhi independensi seorang akuntan publik, serta mengungkap perbedaan atas konsep
independensi audit secara normatif dengan persepsi akuntan publik dalam praktik langsung di lapangan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
adanya perubahan konsep independensi oleh profesi dari ‘a state of mind’ menjadi ‘a state of rules’.
Kedua, adanya pola kekuasaan sentralistik dalam independensi auditor dan hal tersebut memicu
pengekangan pikiran yang ada dalam diri akuntan publik ketika dihadapkan proses dilema etis. Ketiga,
sesungguhnya dengan menegakkan independensi, justru akan menjadi pundi-pundi uang yang dapat
meningkatkan kekayaan kantor akuntan publik. Keempat, dalam praktiknya sebagai akuntan publik
ditemukan bahwa tidak ada independensi yang mutlak.

Abstract: This study aims to unveil the view of the auditor about independence of public accountants, understand
independency in practice so as to create an understanding of independence from the standpoint of public
accountants regarding the concept of independence, reveals the dilemma of ethical perceived public accountant
at the time of decision making related to independence so as to create an understanding of the factors that affect
the independence of a certified public accountant, and reveals the differences over the concept of the independence
of the audit normative and perceptions of public accountants in practice in the field. The method used in this
research is phenomenology. The results showed that the change in the concept of the independence of the
profession of 'a state of mind' into 'a state of rules'. Second, the pattern of centralized power in the independence
of the auditor triggers the restraint of the mind that is in a public accountant when faced with the ethical dilemma.
Thirdly, in fact upholding the independence, it will be the purse money to increase the wealth of public accounting
firms. Fourth, in practice as a public accountant discovered that there is no absolute independence.

Kata Kunci: Independensi, Audit, Fenomenologi, Sentralistik, Dilema Etis

Fenomena pada saat ini mengenai perubahan karakter eksistensi akuntan publik sebagai pihak independen.
akuntan publik dari karakter aslinya sebagai “judicial Aspek penting yang berkaitan dengan penggambaran
man” menjadi “economic man”, dan dengan karakter masalah independensi auditor ini adalah tumbuhnya
baru tersebut mengakibatkan penekanan independensi persepsi tentang adanya konflik nyata antara
yang sebelumnya sebagai jiwa akuntan publik, berubah kepentingan publik dengan kepentingan bisnis secara
menjadi penekanan independensi pada audit (Reiter dan luas dari profesi akuntan publik dimasa mendatang.
Williams, 2004). Reiter bahkan melihat karakter Salah satu contoh konkrit terkait krisis moral dalam
interdependensi yang muncul dalam kecenderungan dunia akuntan publik yang mengemuka adalah kasus
akuntansi saat ini yaitu mengarahkan pada perubahan Enron Corporation. Laporan keuangan Enron
independensi yang disesuaikan dengan tren yang sebelumnya dinyatakan wajar tanpa pengecualian oleh
berkembang saat ini, yaitu kepuasan pelanggan dan kantor akuntan Arthur Anderson, salah satu kantor
bersifat kooperatif. Hal tersebut jelas tidak sesuai dan akuntan publik (KAP) dalam jajaran big five, namun
bertentangan dengan karakter profesi akuntan publik secara mengejutkan pada 2 Desember 2001 dinyatakan
yang seharusnya mementingkan kepentingan publik. pailit. Kepailitan tersebut salah satunya karena Arthur
Meskipun independensi terletak pada jantung profesi Anderson memberikan dua jasa sekaligus, yaitu sebagai
audit, dalam kenyataannya kasus–kasus kegagalan auditor dan konsultan bisnis (Santoso, 2002 dalam
auditor berskala besar telah menimbulkan sikap skeptis Trisnaningsih,2007).
masyarakat menyangkut ketidakmampuan profesi Di Indonesia, independensi menjadi prinsip pertama
akuntansi publik dalam menjaga independensinya. dan utama, yang tertulis dalam Standar Umum Kedua
Maraknya manipulasi akuntansi korporat membuat Auditing Ikatan Akuntansi Indonesia, yang dikeluarkan
kepercayaan para pemakai laporan keuangan hasil audit Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan
mulai menurun, sehingga para pemakai laporan Publik (IAI, 2001: 20000.2). Independensi seorang
keuangan seperti investor dan kreditur mempertanyakan akuntan publik merupakan dasar utama kepercayaan
masyarakat pada profesi akuntan publik dan salah satu bagaimana definisi tersebut berkaitan dengan definisi
faktor penting untuk menilai kualitas jasa audit. Dengan lain yang juga merupakan bagian dari wacana terkait
kata lain, independensi merupakan sikap kejujuran dan regulasi atas independensi audit (misalnya,
dalam diri auditor dan bebas dari pengaruh dalam objektivitas, integritas, kontrol kualitas, dan
mempertimbangkan fakta dan adanya pertimbangan perlindungan). Objektivitas berarti tidak adanya bias
yang obyektif, serta tidak memihak dalam diri auditor prasangka, sehingga orang yang independen
dalam merumuskan dan menyatakan pendapatnya. sebagaimana didefinisikan di atas, tidak memiliki
Arens dan Loebbecke (2000), mengatakan bahwa kepentingan yang akan menciptakan risiko atas bias
independensi auditor berarti cara pandang yang tidak objektivitas yang dinilai material. Hubungan ini berarti
memihak di dalam penyelenggaraan pengujian audit, bahwa objektivitas berbeda dari independensi.
evaluasi hasil audit, dan penyusunan laporan audit. Keduanya saling terkait, karena objektivitas dapat
Sementara Eric (1981) dalam Antle (1984) terganggu oleh kepentingan, tapi objektivitas dan
mendefinisikan independensi sebagai suatu hubungan independensi tidaklah sama. Objektivitas dapat
antara akuntan dan kliennya yang mempunyai sifat terganggu oleh pengaruh-pengaruh lain selain
sedemikian rupa sehingga temuan dan laporan yang kepentingan, yaitu oleh pengaruh selain kurangnya
diberikan oleh auditor hanya dipengaruhi oleh bukti- independensi. Integritas, suatu kualitas moral, dapat
bukti yang ditemukan dan dikumpulkan sesuai dengan mempengaruhi objektivitas. Kelemahan moral dapat
aturan atau prinsip profesionalnya. Arthur (1981) dalam menyebabkan perilaku yang bias. Namun, integritas
Antle (1984) melanjutkan bahwa independensi juga dapat mendukung objektivitas. Hal ini karena
profesional adalah suatu konsep fundamental dari independensi dan integritas berfungsi secara terpisah.
profesi akuntansi. Di pihak lain, menurut Kurnia dan Integritas yang kuat dapat mempertahankan tingkat
Suhayati (2009:51) independensi adalah cara pandang objektivitas yang maksimum bahkan ketika adanya
yang tidak memihak di dalam pelaksanaan pengujian, kepentingan yang menciptakan risiko bias yang
evaluasi hasil pemeriksaan, dan penyusunan laporan material. Antara independensi dalam sikap mental dan
audit. Sikap mental independen tersebut harus meliputi independensi dalam penampilan memiliki kaitan yang
independence in fact dan independence in appearance”. sangat erat, di mana akuntan dengan independensi
Perspektif dari sudut psikologi mengenai independensi dalam sikap mental yang baik dengan sendirinya
auditor ini mengemukakan bahwa upaya mencapai akan bersikap tidak memihak menurut persepsi
independensi adalah mustahil dan pendekatan– pemakai laporan keuangan. Independensi menyangkut
pendekatan profesi auditing yang ada sekarang ini kemampuan untuk bertindak obyektif serta penuh
adalah naif dan tidak realistis (Bazerman dkk. 1997). integritas. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh seseorang
Kerangka audit yang ada mengimplikasikan tujuan yang secara psikologis memiliki intelektual tinggi dan
independensi adalah mencoba menghilangkan bias oleh penuh dengan kejujuran. Oleh karena itu independensi
auditor sehingga dapat mencapai obyektifitas. Padahal adalah state of mind yang tidak mudah untuk diukur.
auditor menurut mereka, berdasarkan posisi pekerjaan (Kasidi, 2007)
dalam hubunganya dengan klien tidak mungkin luput Beberapa penelitian terdahulu yang telah
dari bias yang tidak disadari (unconsious bias). membahas mengenai independensi diantaranya adalah
Menurut Bazerman dkk. (1997) seringkali akuntan penelitian Novianty dan Kusuma (2000) meneliti
bersifat subyektif, serta terdapat hubungan yang erat enam faktor yang mempengaruhi independensi
antara kantor akuntan publik (KAP) dan kliennya, auditor, yaitu: (1) ikatan kepentingan keuangan dan
auditor yang paling jujur dan cermat sekalipun akan hubungan usaha dengan klien, (2) jasa- jasa lainnya
secara tidak sengaja mendistorsi angka–angka sehingga selain jasa audit, (3) lamanya hubungan atau
dapat menutupi keadaan keuangan yang sebenarnya dari penugasan audit, (4) ukuran kantor akuntan publik,
suatu perusahaan yang dapat menyesatkan investor, (5) persaingan antar kantor akuntan publik, dan (6)
regulator atau manajemen itu sendiri. audit fee
Argumen Bazerman dkk. (1997), dilandasi oleh Yuniati (2001) meneliti persepsi auditor BPK-RI
bukti–bukti penelitian psikologi yang menunjukkan terhadap empat faktor yang mempengaruhi
bahwa keinginan kita dengan kuat mempengaruhi cara independensi penampilan, yaitu hubungan auditor
kita menginterprestasikan informasi, sekalipun cara kita dengan auditee yang meliputi hubungan pribadi
mencoba untuk bersikap obyektif dan tidak memihak. dengan keuangan, frekuensi penugasan auditor, pada
Dikemukakan juga adanya self serving bias, yaitu meski suatu objek penugasan, fasilitas yang diberi auditee
diperlengkapi dengan informasi yang sama, orang yang kepada auditor selama proses penugasan, dan
berbeda akan mencapai kesimpulan yang berbeda, yaitu besarnya penghasilan yang diterima auditor.
kesimpulan yang cenderung mendukung Anshori dan Kartiningtyas (1999) melakukan
kepentingannya sendiri. Bias yang tidak disadari ini penelitian berdasarkan temuan Supriyono (1986),
tidak bisa dikurangi. Bias ini bekerja dengan yang meneliti tentang persepsi masyarakat pengguna
mendistorsi bagaimana seseorang menginterprestasikan laporan keuangan dalam menilai tingkat
informasi. independensi pada berbagai keadaan yang terjadi dari
Suatu hal yang penting untuk mencapai definisi kombinasi faktor-faktor yang mempengaruhi
konseptual independensi audit yang diinginkan adalah independensi yang dilakukan di wilayah Surabaya.
Faktor- faktor tersebut adalah: (1) persaingan antar menemui kesulitan dalam mempertahankan sikap
kantor akuntan publik, (2) pemberian jasa lainnya mental independen.
selain audit, (3) lamanya hubungan penugasan antara Gambaran di atas, membuat ketertarikan peneliti
akuntan publik dengan klien, dan (4) besarnya audit dalam melakukan penelitian mengenai persepsi sikap
fee. independensi pada diri seorang profesi akuntan publik.
Aripoerwo, Ludigdo, dan Achsin (2014) meneliti Selain hal tersebut yang membuat ketertarikan peneliti
mengenai independensi akuntan publik dan pihak dalam melakukan penelitian ini, tak luput juga dari
terasosiasi dengan tujuan penelitian yaitu memahami kesadaran peneliti pada saat menjalani trainee lebih dari
makna independensi akuntan publik dan pihak 4 bulan di KAP Big Four mengenai independensi yang
terasosiasi dalam bisnis jasa audit. Hasil penelitian merupakan martabat penting akuntan publik yang secara
menunjukkan tiga hal pertama, adanya pemahaman berkesinambungan perlu dipertahankan.
bahwa independensi dapat dinisbatkan sebagai sikap Hal lain yang juga merupakan alasan peneliti untuk
pragmatis akuntan publik dan pihak terasosiasi dalam meneliti masalah independensi secara khusus dan lebih
menjalankan bisnis jasa audit. Kedua, independensi lanjut ialah, meskipun terdapat peningkatan jumlah
merupakan jiwa yang terasing dalam diri akuntan studi atas penilaian etis auditor, masih sedikit studi yang
publik dan pihak terasosiasi. Ketiga, independensi berfokus secara khusus pada masalah independensi
merupakan ilham yang terwujud dalam sikap amanah auditor (Windsor dan Ashkanasy, 1995; Jones, Massey,
yang ditunjukkan saat penugasan audit. dan Thorne, 2003; Uysal, 2010).
Christiawan (2002) meneliti mengenai Lebih lanjut terkait penelitian ini adalah mengenai
independensi akuntan publik dan faktor-faktor yang seseorang dalam berperilaku independen tidak hanya
mempengaruhi independensi, mengemukakan hasil dipengaruhi oleh lingkungan bisnisnya. Lingkungan dan
penelitiannya yaitu akuntan publik berkewajiban untuk budaya dunia kerja juga memiliki pengaruh. Auditor
jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perlu diberi pemahaman yang cukup sejak awal
perusahaan, namun juga kepada kreditur dan pihak lain terhadap masalah-masalah etika profesi yang akan
yang meletakkan kepercayaan atas pekerjaan akuntan mereka hadapi termasuk didalamnya mengenai
publik. Sikap mental independen tersebut meliputi independensi. Keberadaan pendidikan etika memiliki
independen dalam fakta (in fact) maupun dalam peran penting dalam mengajarkan prinsip independensi
penampilan (in appearance). Terdapat empat hal yang serta perkembangan profesi akuntansi di Indonesia.
menggangu independensi akuntan publik, yaitu: (1) Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik dan
akuntan publik memiliki mutual atau conflicting interest merasa perlu untuk melakukan penelitian ini dengan
dengan klien, (2) mengaudit pekerjaan akuntan publik judul “Auditor dan Independensi: Mengungkap
sendiri, (3) berfungsi sebagai manajemen atau karyawan Cerita Di Balik Layar - Sebuah Studi Kualitatif di
dari klien dan (4) bertindak sebagai penasihat salah satu KAP Big Four”
(advocate) dari klien. Akuntan publik akan terganggu METODE
independensi jika memiliki hubungan bisnis, keuangan Penelitian ini dilakukan untuk mengungkap dan
dan manajemen atau karyawan dengan kliennya. Mutual memahami persepsi auditor terhadap independensi,
interest terjadi jika akuntan publik berhubungan dengan mengungkap dilema etis yang dirasakan akuntan publik
komite audit yang ada di perusahaan, sedangkan conflict pada saat pengambilan keputusan terkait independensi
interest terjadi jika akuntan publik berhubungan dengan sehingga tercipta pemahaman atas faktor-faktor yang
manajemen. mempengaruhi independensi seorang akuntan public
Lebih lanjut, penelitian tentang etika yang telah mengungkap dilema etis yang dirasakan akuntan publik
dilakukan oleh Cushing (1999) menawarkan sebuah pada saat pengambilan keputusan terkait independensi
kerangka kerja untuk menguji pendekatan standar etika sehingga tercipta pemahaman atas faktor-faktor yang
dengan profesi akuntan. Kerangka kerja tersebut mempengaruhi independensi seorang akuntan publik,
berdasarkan pada game theory melalui pembelian opini memahami praktik independensi sehingga tercipta
oleh klien audit. Payamta (2002) menyatakan bahwa pemahaman independensi dari sudut pandang akuntan
berdasarkan “Pedoman Etika” IFAC, maka syarat- publik mengenai konsep independensi, membandingkan
syarat etika suatu organisasi akuntan sebaiknya perbedaan bagaimana independensi audit secara
didasarkan pada prinsip-prinsip dasar yang mengatur normatif dan secara praktek langsung di lapangan, selain
tindakan/perilaku seorang akuntan dalam melaksanakan itu memberikan kesempatan kepada auditor untuk
tugas profesionalnya. Prinsip tersebut adalah (1) mendiskuskan dilema etis yang dihadapi oleh para
integritas, (2) objektifitas, (3) independen, (4) profesional terkait dengan independensi.
kepercayaan, (5) standar-standar teknis, (6) kemampuan Pendekatan penelitian yang digunakan dalam
profesional, dan (7) perilaku etika (Alim, Hapsari, dan penelitian ini termasuk dalam ranah penelitian kualitatif.
Purwanti, 2007). Menurut Sukmadinata (2005), dasar penelitian kualitatif
Independensi auditor adalah inti dari integritas adalah konstruktivisme yang berasumsi bahwa
sebuah proses audit. Saat auditor dan klien melakukan kenyataan itu berdimensi jamak, interaktif dan suatu
proses negosiasi terhadap penemuan salah saji material pertukaran pengalaman sosial yang diinterpretasikan
dalam laporan keuangan, di sinilah independensi auditor oleh setiap individu. Peneliti kualitatif percaya bahwa
diperlukan. Dalam kenyataannya auditor seringkali kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya
melalui penelaahan terhadap orang-orang melalui independensi dari sudut pandang akuntan publik.
interaksinya dengan situasi sosial mereka (Danim, Pemilihan narasumber didasarkan pada mutu pribadi
2002). yaitu pada pengalaman setidaknya 3 tahun perikatan
Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian audit sehingga dianggap sudah memahami penugasan
adalah fenomenologiPenelitian fenomenologi mencoba audit, dan kompetensi informan terhadap karakteristik
menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau usaha jasa akuntan publik yang dapat diukur dari
fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran pengalaman informan yang minimal pernah menjadi in
yang terjadi pada beberapa individu. Penelitian ini charge dalam tim auditnya, di mana informan
dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada bertanggung jawab sampai akhir reporting sehingga
batasan dalam memaknai atau memahami fenomena dianggap pernah mengalami dilema etis dalam
yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54), Pendekatan mengambil keputusannya
fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
yang alami sampai ditemukan dasar tertentu. Penundaan studi ini, diantaranya:
ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep epoche a. Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang
adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan dilakukan dengan tanya-jawab secara langsung.
interpretasi peneliti. Konsep epoche menjadi pusat di Teknik wawancara yang digunakan dalam
mana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam
awal tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang mengenai persepsi auditor dari Kantor Akuntan
dikatakan oleh responden. Publik Adhihartja yang merupakah salah satu
Alasan peneliti menggunakan metode penelitian KAP Big Four. Dalam wawancara, pewawancara
fenomenologi dalam penelitian adalah untuk dan informan terlibat dalam kehidupan sosial
mendapatkan gambaran atas persepsi auditor terhadap yang relatif lama. Informan yang diwawancara di
konsep independensi. Dengan menggunakan metode sini adalah beberapa auditor di KAP Adhihartja
fenomenologi peneliti berharap dapat memahami b. Kriteria informan dalam penelitian ini didasarkan
bagaimana persepsi tersebut terbentuk, serta hal-hal apa atas mutu pribadi yaitu pada pengalaman
saja yang terkait dalam proses pembentukan persepsi setidaknya 3 tahun perikatan audit sehingga
tersebut. Peneliti juga berharap mendapatkan dianggap sudah memahami penugasan audit, dan
pemahaman atas pola berpikir auditor, terutama dalam kompetensi informan terhadap karakteristik
menginterpretasikan konsep independensi dalam usaha jasa akuntan publik yang dapat diukur dari
pikiran mereka yang juga mempengaruhi mereka dalam pengalaman informan yang minimal pernah
bersikap. menjadi in charge dalam tim auditnya, di mana
Tujuannya adalah menghasilkan wacana sistematik informan bertanggung jawab sampai akhir
dari perilaku dan sistem ide aktor dalam budaya, reporting sehingga dianggap pernah mengalami
organisasi, profesi, atau komunitas tertentu dalam dilema etis dalam mengambil keputusannya.
beberapa tatanan yang meliputi konsepsi, praktek Dalam penelitian ini peneliti menggunakan partisipan
diskursif, dan keterkaitan satu sama lainnya. Ide sebanyak 4 orang. Hal ini sesuai dengan jumlah sampel
sentralnya adalah berhubungan sedekat mungkin yang telah direkomendasikan oleh Riemen (1986, dalam
dengan partisipan dalam komunitas yang ingin Creswell, 2002) yaitu 3-10 orang partisipan bila saturasi
digambarkan oleh penelitian. Ini berarti bahwa peneliti sudah tercapai, maka jumlah partisipan tidak perlu
harus “berdampingan” dengan anggota komunitas untuk ditambah.
beberapa waktu guna merasakan “waktu riil” dan c. Studi dokumentasi, yaitu mengadakan pencatatan
menjaga jarak penurunan dan aliran dari keberadaan langsung dan rekaman suara terhadap dokumen
sosial. Wacana hasil kemudian didasarkan pada atau arsip yang berhubungan dengan masalah
keterlibatan pertama peneliti di dalam tatanan sosial yang diteliti.
yang ingin digambarkan. Ini menghasilkan sebuah Berikut adalah pengujian kredibilitas data yang
gambaran lengkap tentang cara hidup, atau sebuah peneliti lakukan dalam penelitian ini:
narasi yang dapat dibaca dan dipahami oleh orang di Credibility (derajat kepercayaan), adalah kegiatan
luar dan di dalam komunitas. untuk meningkatkan kepercayaan dari hasil yang
Penelitian ini dijalankan di Kantor Akuntan Publik telah ditemukannya, yaitu dengan cara peneliti
Adhihartja yang merupakan salah satu KAP Big Four terlibat langsung dalam pengumpulan data dan
yang terletak di Jakarta. Alasan peneliti memilih Kantor mengamati langsung situasi dan kondisi partisipan
Akuntan Publik Adhihartja adalah karena pada saat saat berkunjung dan melakukan wawancara
peneliti melaksanakan trainne di KAP ini peneliti pada partisipan. Dengan terlibat langsung dalam
tertarik untuk mengungkap dilema etis yang dirasakan pengumpulan data ini sangat menentukan derajat
akuntan publik pada saat pengambilan keputusan terkait kepercayaan. Peneliti melihat langsung kondisi
independensi sehingga tercipta pemahaman atas faktor- informan bagaimana seorang akuntan publik
faktor yang mempengaruhi independensi seorang mempersepsikan dan memahami makna
akuntan publik, dan membuka tabir pandangan auditor independensi, serta pengalaman mereka dalam
tentang independensi akuntan publik, serta memahami mengadapi dilema etis terkait independensi, di mana
praktik independensi sehingga tercipta pemahaman kadang-kadang dalam wawancara pun mereka
terlihat memikir mana porsi yang harus disampaikan untuk memungkinkan mereka menilai apakah auditor
dan mana yang tidak. telah objektif in fact dan independent in appearance.
Dependability (kebergantungan), adalah suatu Dalam hal ini, realitas dan pengertian atas independensi
kriteria yang telah menunjukkan bahwa kepercayaan audit sangat penting bagi tumbuhnya kepercayaan
telah ditemukan oleh peneliti. Pertanyaan telah publik.
dijawab dengan jelas, sehingga dengan adanya Menurut informan dalam penelitian ini yaitu Ibu Riniek
kepercayaan hasil, maka hasil dapat selaku partner Adhihartja:
dipertanggungjawabkan (Lincoln & Guba, 1985
dalam Steubert & Carpenter, 2003). Bermakna Independensi adalah salah satu karakter
sebagai reliabilitas dengan melakukan replikasi dari professionalism. Kamu tidak akan bisa
studi, melakukan auditing (pemeriksaan) dengan jadi professional kalau kamu tidak
melibatkan seseorang yang kompeten dibidangnya independen. Independen itu susah. Being
(Moleong, 2006). independen means kita tidak melakuan
Pada penelitian ini pemenuhan kriteria pekerjaan yang hasilnya itu dipengarui oleh
dependabilitas dilakukan dengan cara orang lain atau pekerjaan yang lain dari
mengumpulkan data yang lengkap dan lingkungan kita. Di sini harus dipastikan
mengorganisasi data dengan sebaik mungkin. Selain bahwa perusahaan yang kita audit beserta
itu dilakukan penelaahan data secara menyeluruh dengan subsidieriesnya tidak melakukan jasa
bersama-sama dengan pembimbing skripsi. Dalam konsultan atau service apapun selain jasa audit
hal ini seluruh transkrip hasil wawancara dan kisi- dari KAP Adhihartja. Kita kan global, semua
kisi tema yang telah disusun peneliti diserahkan itu ada di database dan diketahui dunia. Saya
kepada pembimbing skripsi untuk mendapatkan ada klien yang di London, nah itu saya harus
masukan dan perbaikan. kesana untuk memastikan semuanya dan jasa
Confirmability (kepastian), bermakna objektifitas, apa saja yang diberikan. Independence is not
yaitu: hasil penelitian dapat dipercaya, factual dan that easy. Independence coming within your
dapat dipastikan. Peneliti menggunakan metode self.
observasi, seperti catatan lapangan selain data
wawancara yang bertujuan untuk Dan ketika peneliti menanyakan lebih dalam mengenai
mengkonfirmasi apa yang dikatakan partisipan dan independensi, berikut adalah pendapat Ibu Riniek
bagaimana partisipan tersebut saat bercerita. Pada mengenai Independensi:
penelitian ini, uji Confirmability telah dilakukan
bersamaan dengan uji Dependability, karena perlu
Like I said before about independence, and
kesepakatan atau persetujuan dari beberapa orang
more than that Independensi itu ada in fact and
yang ahli terhadap pandangan, pendapat dan
in appearance. But for me independence
penemuan dari hasil penelitian. Dalam hal ini,
including both of it, you have to do both. You
peneliti telah melibatkan pembimbing skripsi
have to free yourself out of any interest, either it
sebagai pakar yang ahli dibidangnya dan telah
is self interest or interest that driven by anything
memberikan pandangan, pendapat dari hasil
else. Because if you have an interest, you can’t
penelitian. Selain melakukan konfirmabilitas kepada
do the independence itself. So, avoid confliting
pembimbing skripsi, hasil wawancara juga telah
interest
dikembalikan kepada informan untuk dilihat kembali
apakah sudah sesuai dengan apa yang telah
disampaikannya saat wawancara. Because we are professional, once we are
Narasumber dalam penelitian ini adalah Aqip, not independence we can’t called as a
Nikko, Yeni, dan Ibu Riniek professional. You have to out of any interest. Itu
tidak gampang, tapi itu harus di lakukan sebagai
HASIL professional. You need to force yourself to be
Konsep Independensi: Dalam Nalar Auditor independence, kalau tidak yaa gausah jadi
Konsep independensi tidaklah mudah untuk akuntan di sini. Hal lain yang menyebabkan
ditentukan. Definisinya meliputi: probabilitas saya bersikap independen adalah karena
kondisional untuk melaporkan pelanggaran yang tanggung jawab yang saya pegang begitu besar,
ditemukan, (DeAngelo, 1981), kemampuan untuk baik kepada perusahaan maupun kepada
menahan tekanan klien (Knapp, 1985), sebuah fungsi masyarakat luas jika dibandingkan dengan
karakter dengan karakteristik integritas dan kepercayaan kepentingan pribadi saya. Mungkin kalau saya
(Magill dan Previts, 1991), dan tidak adanya tidak independen saya sudah punya banyak
kepentingan yang menciptakan risiko bias yang ferari sekarang, tapi saya lebih memilih jalan
material. yang baik jadi hidup saya juga nyaman dan
Kebutuhan atas independensi muncul karena dalam aman.
banyak kasus, pengguna laporan keuangan dan pihak
ketiga lainnya tidak memiliki informasi yang cukup Berdasarkan penjelasan Ibu Riniek selaku
partner di KAP Adhihartja terlihat bahwa beliau khusus dan konkret. Penolakan atas perintah berbasis
memahami independensi yang juga kemungkinan moralitas itu menghancurkan integritas pribadi dan
dipengaruhi oleh pengalamannya selama 25 tahun martabat terdalam, membangkitkan kegelisahan nurani
menjadi auditor, Ibu Riniek mengemukakan bahwa (bad conscience) bahkan perasaan tidak bahagia, yang
independensi akan datang dari dalam diri sendiri dan berbasis pada:
dapat dikatakan bahwa independensi sebagai sebuah 1. Kesadaran diri (self consciousness),
tanggung jawab profesionalitas dari pada seorang 2. Kemampuan melihat diri sebagai objek. Hati nurani
akuntan publik. Independensi auditor juga harus di retrospektif melakukan penilaian, penghakiman dan
lakukan secara in fact dan in appearance, sehingga tidak penghukuman pada perbuatan diri masa lalu, hati
hanya mementingkan penampilan luarnya saja. nurani prospektif melihat masa depan, mengajak atau
Independensi juga dapat dikatakan sebagai pondasi yang melarang melakukan sesuatu terkait moral. Perbuatan
dapat mempengaruhi perilaku sosial dari seorang mulia atau baik menghasilkan pujian dari hati nurani,
akuntan publik dalam menjalankan kewajibannya. menghasilkan ketenangan nurani, kepuasan nurani
Hal tersebut sejalan dengan hasil Kongres Akuntan bahkan kebahagiaan. Perbuatan amoral mendapat
Sedunia Word Congres Of Accountants ke-16 yang kecaman dan celaan dari hati nurani, menghasilkan
diselenggarakan di Hongkong juga disimpulkan bahwa kegelisahan jiwa dan perasaan tidak berbahagia.
kredibilitas profesi akuntan sebagai fondasi utama Sejalan dengan point kedua, Yeni mengungkapkan
sedang dipertaruhkan. Sebagai fondasi utama,tanpa bahwa;
sebuah kredibilitas profesi ini akan hancur. Hal ini
penting karena dalam bertindak independen seorang Saya pribadi jika dihadapkan dengan klien yang
akuntan publik juga harus mempertimbangkan nilai- sangat beresiko seperti itu tentu saya lebih baik
nilai apa saja yang dibawa oleh para akuntan publik memutuskan untuk tidak melanjutkan kontrak
dalam menjalankan penugasan audit. Senada dengan yang ada. Tapi itu kan partner yang
pandangan di atas Yeni mengungkapkan, bahwa: memutuskan, so wondering aku adalah partner
dan harus berhadapan dengan hal tersebut maka
Kalau berdasarkan pemahaman saya, karena yang aku lakukan seperti tadi. Soalnya saya
saya seorang auditor jadi jawabannya condong akan bertanggung jawab kepada banyak orang
mengenai profesi saya, jadi independensi itu tidak hanya kepada orang tertentu saja, sanksi
harus tidak berpihak pada siapapun, karena saat memang ada jelas bahkan sampai dipenjara jika
dia melakukan audit, maka ada banyak pihak kita membantu memanipulasi atau hal
yang berkepentingan di perusahaan itu sendiri. sejenisnya. Akan tetapi menurut saya sanksi
Sehingga auditor itu harus berpegang pada social dan moral yang akan saya terima akan
aturan dan etika yang berlaku. Sehingga, lebih berat, hidup saya menjadi tidak tenang
menjaga independensi itu penting bagi seorang pastinya. Jadi menurut saya lebih baik
auditor karena ini semua demi menjaga melakukan hal yang baik saja demi ketenangan
objektivitas hasil audit dalam laporan keuangan hidup saya juga.
akhir (audited). Kalau kita tergoda dengan
reward dari client yang akhirnya membuat kita
tidak independen terhadap hasil audit kita dan
hanya untuk memenuhi keinginan client, saya Lebih lanjut Bertens (1993), mengungkapkan hati
pribadi sih lebih mementingkan kepentingan nurani bersifat personal (diwarnai pengalaman hidup
orang banyak apalagi kalau perusahaan yang go dan kepribadian individu) dan bersifat adipersonal
public sehingga laporan tersebut di baca dan (seolah-olah instansi di atas diri individu) yang
mempengaruhi penilaian seseorang kepada mempunyai aspek transenden (melebihi pribadi kita).
perusahaan terkait. Sekali lagi kalau menurut Bertens mengungkapkan bahwa hati nurani berarti hati
saya pribadi, tindakan yang tidak independen yang diterangi (nur adalah cahaya dari luar yang
akan merugikan orang banyak jadi tanggung menerangi hati), hati yang menangkap signal dari luar
jawab itu yang membuat saya bersikap dengan berbagai penamaan seperti "suara hati," "suara
independen disamping juga alasan tanggung batin," "kata hati" yang melebihi pribadi kita.
jawab saya kepada KAP Adhihartja. Nikko informan dalam penelitian ini mengungkapkan
konsep independensi, bahwa:

Diskusi di atas menungkapkan bahwa Independensi ….. independensi menurut saya selama saya
yang dilakukan dengan hati nurani. Baik Ibu Riniek menjadi auditor saya tidak pernah meminta
maupun Yeni mengungkapkan pandangannya terkait yang macam-macam kepada klien….. Iya, salah
independensi tidak hanya sekedar aturan melainkan satunya sih mandiri yang tadi saya sebutkan dan
tanggung jawabnya kepada masyarakat luas. Menurut mempunyai pendirian.
Bertens (1993), hati nurani adalah penghayatan tentang
baik dan buruk terkait perilaku konkret diri, memberi
Nikko pun menyatakan pentingnya independensi:
perintah atau melarang melakukan sesuatu dalam situasi
Iya independensi itu penting, di mana tindakan kalau saya percaya dengan adanya independensi
yang kita lakukan harus sesuai dengan standar dalam diri saya akan menjadikan saya menjadi
dan aturan yang berlaku. Integritas juga penting lebih baik and give impact also contribution to
karena jika sudah memiliki integritas yang baik, society. Jadi lebih baik melakukan hal yang
dapat dikatakan kita juga telah independen sebenarnya dan seharusnya karena saya juga
dalam melakukan penugasan audit. mementingkan reputasi. Kalau ada yang bilang
it just a theory, saya merasa itu bukanlah hanya
Aqip juga berpendapat: sekedar teori belaka itu adalah hal yang saya
lakukan.
Independensi itu berarti kita tidak dapat
dipengaruhi oleh orang lain, maksutnya adalah, Hal ini senada dengan ungkapan American Institute of
dalam melakukan audit kita memiliki dan Certified Public Accountant (AICPA) dalam Meutia
mematuhi standar sehingga jika kita diminta (2004), bahwa independensi adalah suatu kemampuan
oleh klien untuk melakukan hal yang tidak sesuai untuk bertindak berdasarkan integritas dan objektivitas.
aturan, kita tentu tidak bisa mengikuti karena Meskipun integritas dan objektivitas tidak dapat diukur
kita punya audit technical dan audit approach dengan pasti, tetapi keduanya merupakan hal mendasar
sendiri, maka hal tersebut tidak bisa dapat bagi profesi akuntan publik. Integritas merupakan
dipengaruhi oleh client dan itulah yang saya prinsip moral yang tidak memihak, jujur, memandang
sebut dengan independensi. dan mengemukakan fakta seperti apa adanya
Lebih lanjut tanggapan itu Ibu Riniek terkait
meningkatkan kesadaran auditor atas independensi,
Berdasarkan persepsi para informan di atas bahwa:
menunjukkan bahwa pentingnya independensi dalam
konteks audit telah menyatu sedemikian rupa sehingga Harus membuat mind-set nya berubah, bahwa
istilah 'independen' dan 'auditor' tidak dapat dipisahkan, independensi bukan hanya sekedar kata-kata
independen tampaknya endogen untuk audit. Konsep dan peraturan. Independensi adalah set a rule
yang tidak terpisahkan ini telah diamati dari banyak that you have to realize by yourself. Balik lagi
perspektif akademisi, dan independensi telah kaya tadi, you want to have a lot of money
digambarkan sebagai 'essence' (Stamp dan Moonitz, without reputation dan dipandang sebelah mata
1978), 'foundation' (Whittington dan Pany, 1995), dan oleh orang-orang atau kamu mau jadi seorang
'raison d'être' (Woolf, 1979). yg biasa saja tapi memiliki reputasi baik dan
Mengenai independensi, para informan sepakat dipandang baik oleh masyarakat luas.
bahwa independensi merupakan syarat yang sangat
penting bagi profesi akuntan publik untuk menilai Filosofi dari independensi ini tertumpu pada tidak
kewajaran informasi yang disajikan oleh manajemen ditolerirnya pelanggaran atas hak dan kewajiban para
kepada pemakai informasi. Kedua, independensi stakeholder. Dengan demikian, ruh audit yang biasa
menjadi penting bagi seorang auditor karena ini semua disebut sebagai independensi dapat divisualisasikan
demi menjaga objektivitas hasil audit dalam laporan sebagai suatu ketaatan akuntan publik terhadap
keuangan akhir (audited) serta wujud tanggung jawab peraturan dan prosedur yang berlaku selama proses
kepada KAP terkait, klien dan masyarakat, khususnya penugasan pengauditan. Akan tetapi proses ketaatan
para pemakai laporan keuangan. Selanjutnya, terhadap independensi bukan hanya sekedar tuntutan
independensi perlu dimiliki karena berhubungan peraturan, tetapi auditor harus memiliki kesadaran dari
reputasi KAP terkait. Keempat, jika akuntan publik dalam dirinya akan independensi dan menerapkan hal
tidak independen maka pendapat yang dia berikan tidak tersebut sehingga auditor dan KAPnya akan memiliki
mempunyai arti atau tidak mempunyai nilai. reputasi yang baik yang dipandang oleh masyarakat
Kesimpulan yang terakhir menurut Ibu Riniek, salah luas.
seorang informan, adalah independensi merupakan hal Independensi pada auditor bertujuan untuk
yang sangat penting bagi akuntan publik. Hal ini menciptakan penugasan audit yang penuh dengan
dikemukakan oleh informan peneliti sebagai berikut: integritas maupun bermanfaat bagi semua stakeholder
dan merupakan ruh yang terwujud dalam kewajiban
Definitely it’s important, without independence seseorang akuntan publik untuk
we are nothing. It actually depends on you, mempertanggungjawabkan informasi opini yang dia
apakah kamu menganggap itu sesuatu yang berikan kepada pihak stakeholder atas pengelolaan dan
harus kamu hold on atau hanya dijadikan pengendalian sumber daya perusahaan.
sebagai dignity. Kalau sejak awal kamu
menganggap independensi hanya sebatas kata- Independensi: ‘a state of mind’ or ‘a state of rules’
kata yang hanya menghalangi untuk gain more Menurut IFAC (Section 209) Independence
money, yaudah tidak akan ada independensi di membutuhkan dua hal yaitu:
hidup kamu. Jadi itu adalah sebuah mind set, (a) Independence of mind – The state of mind that
permits the expression of a conclusion without being Saya tidak pernah membayangkan
affected by influences that compromise professional independensi tanpa adanya aturan dan sanksi
judgment, allowing an individual to act with integrity yang mengikat. Sepertinya akan sangat sulit
and exercise objectivity and professional skepticism. terwujud independensi itu sendiri.
(b) Independence in appearance – The avoidance Nikko salah satu informan dalam penelitian ini
of facts and circumstances that are so significant that a berpendapat hal yang sejalan mengenai independensi
reasonable and informed third party would be likely to yang harus sesuai dengan standard dan aturan yang
conclude, weighing all the specific facts and berlaku, ia mengungkapkan bahwa:
circumstances, that a firm’s, or a member of the
assurance team’s, integrity, objectivity, or professional Iya independensi itu memang penting, di
skepticism had been compromised. mana tindakan yang kita lakukan harus sesuai
Kepala akuntan Securites and Exchange dengan standar dan aturan yang berlaku…..
Commission (Lynn E. Turner) mengindikasikan bahwa
pendekatan berbasis aturan untuk mendefinisikan Apa yang didiskusikan di atas membuktikan bahwa
independensi auditor harus diteliti dengan hati-hati, sikap independensi yang dilakukan oleh mereka yang
karena independensi adalah a mind set, bukan a rule set dalam hal ini selaku auditor ialah dikarenakan hanya
(SEC, 2000a). sekedar memenuhi tuntutan, sehingga praktik auditing
Hal tersebut diperkuat dengan pernyataan beberapa menjadi berbeda dengan cita-cita luhur auditing tentang
informan yang mengungkapkan independensi kebenaran dan independensi auditor sebagai ‘a mind
cenderung kepada ‘rules’. Dalam hal ini peneliti setali set’. Dalam hal ini pun terlihat bahwa independensi
tiga uang dengan Frederick Hurdman, Ketua Komite bukan lagi ada pada karakter seorang auditor melainkan
AICPA Etika Profesional yang menyatakan dari aturan yang ada.
keprihatinannya atas perubahan konsep independensi Di lain sisi, salah satu informan pada penelitian ini
oleh profesi dari ‘a state of mind’ menjadi ‘a state of mengungkapkan bahwa independensi sebagai ‘a mind
rules’. Perubahan tersebut mengakibatkan set’ dari dirinya, berikut pernyataan Ibu Riniek terkait
kekhawatiran, karena fokus pada konsep baru yang independensi:
hanya sebatas independensi dalam penampilan luarnya.
Hal ini dapat kita amati dari pandangan Aqip selaku
Being independen means kita tidak
informan pada penelitian ini:
melakuan pekerjaan yang hasilnya itu
dipengarui oleh orang lain atau pekerjaan yang
Independensi itu berarti kita tidak dapat lain dari lingkungan kita. Di sini harus
dipengaruhi oleh orang lain, maksutnya adalah, dipastikan bahwa perusahaan yang kita audit
dalam melakukan audit kita memiliki dan beserta dengan subsidieriesnya tidak melakukan
mematuhi standar sehingga jika kita diminta jasa konsultan atau service apapun selain jasa
oleh klien untuk melakukan hal yang tidak audit dari KAP Adhihartja. Kita kan global,
sesuai aturan, kita tentu tidak bisa mengikuti semua itu ada di database dan diketahui dunia.
karena kita punya audit technical dan audit Saya ada klien yang di London, nah itu saya
approach sendiri, maka hal tersebut tidak dapat harus kesana memastikan semuanya dan jasa
dipengaruhi oleh client dan itulah yang saya apa saja yang diberikan. Independence is not
sebut dengan independensi. that easy. Independence coming within your
self.
Iyaa jadi sepengalaman saya, kalau yang
strict itu partner dengan tegas dan frontal Lebih lanjut Ibu Riniek juga menyatakan tentang
ngomong ke klien. Tapi kalau yang masih pentingnya independensi yaitu:
bermain di grey area itu biasanya melihat
standar yang ada dulu, jadi di lihat standarnya
Definitely it’s important, without
merupakan grey area atau tidak; karena standar
independence we are nothing. It actually
kan sama ya dengan peraturan ada grey area-
depends on you, apakah kamu menganggap itu
nya. Secara intrepretasipun setiap orang akan
sesuatu yang harus kamu hold on atau hanya
berbeda-beda dan itu acceptable sih karena
dijadikan sebagai dignity. Kalau sejak awal
standarnya pun abu-abu jadi bisa di persepsikan
kamu menganggap independensi hanya sebatas
banyak hal, tidak melanggar standar sih tapi
kata-kata yang hanya menghalangi untuk gain
mungkin secara intrepretasi itu agak berbeda
more money, yaudah tidak akan ada
dengan saya. Tetapi balik lagi semua keputusan
independensi di hidup kamu. Jadi itu adalah
ada di partner in the end.
sebuah mind set, kalau saya percaya dengan
adanya independensi dalam diri saya akan
Lalu ketika di tanyakan mengenai bagaimana menjadikan saya menjadi lebih baik and give
independensi tanpa standard dan aturan yang mengikat, impact also contribution to society. Jadi lebih
berikut tanggapan Aqip: baik melakukan hal yang sebenernya dan
seharusnya karena saya juga mementingkan masyarakat.
reputasi. Kalau ada yang bilang it just a theory, 2. Training yang biasa diberikan oleh KAP
saya merasa itu bukanlah hanya sekedar teori Adhihartja kepada para junior auditor sebelum mereka
belaka itu adalah hal yang saya lakukan. terjun ke lapangan seharusnya tidak hanya sekedar
kompetensi. Selaras dengan hal ini, Nikko
Hanya satu dari empat informan peneliti dalam mengungkapkan bahwa:
penelitian ini yang dapat mengungkapkan independensi
tidak ‘melulu’ mengenai peraturan atau standar. Dapat Sebenarnya training kita lebih kepada
di lihat dari pernyataan Ibu Riniek di atas yang upgrading kompentensi, tetapi selalu ada
mengungkapkan bahwa independence is coming within beberapa sesi untuk ethics and reputation risk.
yourself serta menyatakan bahwa independensi adalah Walaupun tidak berpengaruh 100% tetapi
mind set yang jika dilakukan dengan baik akan setidaknya kita menjadi lebih tau dan aware
memberikan dampak positif dan kontribusi kepada terhadap hal-hal semacam itu seperti
masyarakat luas. Menurut peneliti ini seharusnya mind independensi…..
set yang di miliki oleh para auditor, dan tidak melakukan
independensi hanya karena tuntutan peraturan. Dalam
praktiknya untuk menerapkan independensi sebagai Nikko mengungkapkan bahwa dalam training yang
‘mind set’ dalam diri auditor adalah hal yang tidak dilakukan oleh KAP Adhihartja lebih menekankan pada
mudah, karena kembali lagi kepada sifat mayoritas kompetensi dalam melaksanakan penugasan audit.
masyarakat yang memiliki kecenderungan untuk Menurut peneliti perlu lebih ditingkatkan kembali
berperilaku sesuai nilai dan norma dikarenakan adanya upgrading terkait etika para auditor khususnya
pengendalian sosial seperti sanksi atau hukuman. independensi sehingga para auditor selain memiliki
Lebih lanjut mengenai perubahan konsep kompetensi yang baik dalam pengauditan, juga
independensi dari ‘a state of mind’ menjadi ‘a state of memiliki sikap independensi yang bersumber karena
rules’ memiliki keterkaitan dengan nilai dan moral kesadaran diri sendiri dan tanggung jawab kepada
dalam kehidupan. Atkinson (1969) mengemukakan masyarakat luas, bukan hanya sekedar tuntutan semata.
bahwa moral merupakan seperangkat keyakinan dalam Karena konsep independensi profesional adalah pintu
suatu masyarakat berkenaan dengan karakter atau gerbang untuk semua standar profesi dan prosedur audit.
kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan manusia.
Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana Fenomena Independensi Dalam Kenyataan Dan
seseorang seharusnya hidup secara baik sebagai Penampilannya
manusia. Hal yang ingin peneliti ungkapkan adalah Sikap mental independen tersebut harus meliputi
bahwa independensi pada auditor sudah sepatutnya independen dalam kenyataan (in facts) maupun yang
dijadikan nilai dalam bersikap karena nilai bersumber kelihatan (in appeareance). Kepercayaan yang
pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan diberikan untuk verifikasi auditor terhadap laporan
(motivator) sikap dan perilaku secara baik sebagai keuangan kliennya cenderung tergantung kepada
manusia. kompetensi dan independensi. Kompetensi bermakna
Dengan membangun konsep independensi sebagai kelayakan profesional individu yang memiliki
mind set, niscaya dapat meminimalisir anggapan bahwa kemampuan teknik untuk rnengetahui wujudnya
independensi hanya sebagai sebuah peraturan normatif pelanggaran dalam suatu sistem akuntansi. Adapun
yang tidak harus dilaksanakan oleh akuntan publik dan independensi mensyaratkan auditor untuk mempunyai
dapat juga dianggap sebagai mitos saja. Sedangkan pandangan yang tidak bias dalam segala hal yang
untuk mereka yang melaksanakan independensi akuntan berhubungan dengan hasil auditnya. Pandanganan tidak
publik cenderung untuk mendialogkan penugasan audit bias ini diartikan sebagai kebebasan untuk melaporkan
atau independensi akuntan publik dengan proses religi pelanggaran yang ditemukannya.
yang didasarkan atas unsur kehidupan yang Auditor yang independen seharusnya dapat menjadi
berketuhanan dan berkemasyarakatan. Mereka yang pelindung terhadap praktek-praktek akuntansi yang
melaksanakan independensi juga menganggap segala memperdayakan, karena auditor tidak hanya dianggap
tindakannya didasarkan atas otoritas ketuhanan yang memiliki pengetahuan yang mendalam di bidang
mengawasi segala tindakannya sehingga selain akuntansi tetapi juga dapat berhubungan dengan audit
bertanggung jawab terhadap stakeholder juga committe dan dewan direksi yang bertanggung jawab
bertanggung jawab terhadap pihak yang transeden. untuk memeriksa dengan teliti para pembuat keputusan
Beberapa cara yang dapat dilakukan terkait di perusahaan.
penanaman independensi kepada auditor sebagai ‘a Dari berbagai pendapat mengenai independensi,
mind set’: terdapat satu kesepakatan bahwa independensi
1. Penanaman nilai independensi dalam dunia merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh auditor.
pendidikan formal yang tidak hanya berupa seperangkat Sebagian besar masyarakat menilai bahwa The Big
teori mentah, terlepas dari realitas kehidupan auditor. Four adalah kantor akuntan publik yang memiliki
Seharusnya ada koneksitas antara penanaman nilai serta kompetensi baik serta independensi yang baik pula.
konsep independensi dan praksis hidup moral dalam Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa tuntutan
terhadap auditor dan praktek manajemen laba manager/partner mengetahui hal
diantaranya dipengaruhi oleh kualitas auditor yang tersebut kemungkinan auditor tersebut
berkaitan. Kualitas auditor yang tinggi, yang dipindahkan dari client itu. Jadi kan
diklasifikasikan sebagai Big Four dianggap akan emang ada form independensi dari
mengurangi timbulnya praktek manajemen laba KAP Adhihartja SouthAsia yang
sekaligus mengurangi tuntutan terhadap auditor. mengecek kita, nah itu sepengetahuan
Income-increasing discretionary accruals pada klien saya yang bertanda tangan disitu
KAP non-Big lebih tinggi dari klien KAP Big. Pada adalah In Charge di tim audit. Akan
perusahaan yang diaudit oleh non-Big, discretionary tetapi, saya pernah tidak bertanda
accruals berhubungan secara positif dan signifikan tangan disitu karena partner saya
dengan rasio bayaran non-audit services. Sementara bilang cukup dia saja yang bertanda
pada perusahaan yang diaudit oleh Big, discretionary tangan.
accruals berhubungan secara negatif dengan rasio
bayaran non-audit services dan secara statistik tidak 2. Dalam melaksanakan tahapan audit, seringkali
signifikan. Manakala dilakukan tes untuk kedua tidak sesuai dengan prosedur dimana auditor
kelompok baik Big ataupun non-Big hubungan antara langsung pada uji substantif dan analitis untuk
discretionary accruals dan rasio bayaran non-audit memenuhi deadline terkait laporan keuangan
services secara signifikan lebih tinggi pada non-Big audited. Sehingga perencanaan dilakukan
daripada Big. Perusahaan yang memperoleh lebih diakhir dengan dalih bahwa tahun lalu dan
banyak non-audit services berkemungkinan melaporkan sekarang tidak terdapat perubahan yang
absolute discretionary accruals yang lebih besar. signifikan serta mengejar deadline yang telah
Dalam peraturan di KAP Adhihartja, sebelum ditentukan.
melakukan penugasan audit para auditor menandatangi 3. Sesungguhnya dalam klien tertentu, terdapat
perjanjian independensi yang menyatakan bahwa beberapa toleransi yang diberikan auditor
auditor bebas dari hubungan keuangan, hubungan kerja, selama penugasan audit seperti pembuatan
hubungan bisnis, lingkup pertimbangan layanan dan struktur organisasi perusahaan, rekonsiliasi
pengaturan biaya. Peraturan lain terkait penugasan audit pajak, dan lain-lain. , mengaudit pekerjaan
ialah terstrukturnya pengauditan yang dilakukan yaitu akuntan publik sendiri, berfungsi sebagai
dari merencanakan dan mendesain pendekatan audit, manajemen atau karyawan dari klien, dan
melaksanakan uji pengendalian dan uji substantif atas bertindak sebagai penasihat (advocate) dari
transaksi, melaksanakan prosedur analitis dan uji rincian klien.
saldo, melengkapi proses audit dan menerbitkan laporan 4. Beberapa klien KAP Adhihartja telah di audit
audit. lebih dari 3 kali bahkan ada yang telah lebih dari
Berikut adalah beberapa kenyataan yang terjadi di 5 kali. Hal tersebut tentu memicu terjadinya
KAP Adhihartja berdasarkan pengalaman peneliti mutual atau conflicting interest dengan klien.
selama magang disana yang juga di dukung oleh Akuntan publik akan terganggu
pendapat para informan dalam penelitian ini : independensinya karena lamanya penugasan
1. Dalam peraturan yang ada di KAP Adhihartja audit yang dilakukan
tertera mengenai penandatangan yang harus Dari beberapa fenomena diatas adalah sebagaian
dilakukan oleh auditor sebelum melaksanakan kecil yang peneliti rasakan dalam kenyataannya
tugas auditnya, namun peraturan ini tidak yang terjadi dalam penugasan audit seorang akuntan
berlaku secara menyuluruh. Ada beberapa klien publik the big four. Sebenarnya hal yang terjadi
dengan manager dan partner tertentu yang bukanlah hal yang berdampak signifikan terhadap
memang strict untuk menerapkan terkait hasil laporan audited, karena bukan suatu hal dengan
penandatangan independensi, namun ada juga sengaja memanipulasi data dan mempercantik
yang tidak menghiraukan peraturan tersebut dan laporan audited. Namun, hal yang harus diwaspadai
tanda tangan atas independensi tersebut hanya di yang memungkinkan manipulasi data ialah lamanya
tanda tangani oleh partner terkait. Hal ini juga pengauditan suatu perusahaan yang memungkinkan
dinyatakan oleh Yeni salah satu informan dalam munculnya mutual or conflicting interest.
penelitian ini : Jika sudah terdapat conflicting interest, maka
akan berdampak pada pandangan bahwa
Namun menurut saya pribadi jika pihak independensi bukan merupakan hal yang sakral bagi
KAP Adhihartja tidak mengetahuinya akuntan publik namun merupakan sesuatu yang
saya rasa tidak apa-apa, dan selagi dapat dijual. Dengan demikian pihak klien akan
auditor ini dapat bersikap independen diuntungkan karena dengan nama baik dari akuntan
saya rasa juga tidak apa-apa walaupun publik tersebut maka seolah- olah integritas laporan
sebenarnya dia mempunyai hubungan keuangan dapat dipertanggung jawabkan.
yang dapat dikatakan cukup dekat Sebaliknya bagi akuntan publik, independensi akan
dengan client. Akan tetapi, jika pihak menjadi pundi-pundi uang yang dapat meningkatkan
KAP Adhihartja tahu seperti kekayaan kantor akuntan publik.
Secara garis besar, hal yang di lakukan auditor di Setelah saya berdiskusi dengan manager atau
dalam KAP Adhihartja sudah cukup baik dengan partner biasanya solution solved.
mengedepankan sisi-sisi independensi walaupun
memang demi reputasi sehingga cenderung lebih Aqip salah satu informan juga mengungkapkan dilema
mementingkan independensi secara penampilan. yang pernah di rasakan, yaitu:
Selain itu, kontrol atas kinerja para auditor yang Iyaa jadi gini dilemanya adalah mengenai
terus di pantau bahkan sampai di audit ulang hasil intrepretasi dari standar itu sendiri ya.
auditnya oleh KAP Adhihartja SouthEast Asia Sepengalaman saya, kalau yang strict itu
adalah hal yang sangat baik dalam pengendalian partner dengan tegas dan frontal ngomong ke
sistem mutu serta independensi yang ada di KAP klien. Tapi kalau yang masih bermain di grey
Adhihartja. area itu biasanya melihat standar yang ada
dulu, jadi di lihat standarnya merupakan grey
Dilema Etis Akuntan Publik: Sebuah Fenomena area atau tidak; karena standar kan sama ya
Atas Pola Kekuasan Sentralistik dengan peraturan ada grey area-nya. Secara
Dilema etika adalah situasi yang dihadapi seseorang intrepretasipun setiap orang akan berbeda-
di mana keputusan mengenai perilaku yang layak harus beda dan itu acceptable sih karena standarnya
di buat. (Arens dan Loebbecke, 1991: 77). Setiap profesi pun abu-abu jadi bisa di persepsikan banyak
pasti pernah mengalami dilema etika. Dilema etika hal, tidak melanggar standar sih tapi mungkin
merupakan situasi yang dihadapi oleh seseorang di secara intrepretasi itu agak berbeda dengan
mana ia merasa bingung untuk mengambil suatu saya. Tetapi balik lagi semua keputusan ada di
keputusan tentang perilaku apa yang seharusnya partner in the end.
dilakukan. Banyak alternatif untuk menyelesaikan
dilema-dilema etika, hanya saja diperlukan suatu Dari diskusi di atas terlihat bahwa permasalahan atas
perhatian khusus dari tiap individu untuk menghindari dilema yang di hadapi mayoritas mengenai
rasionalisasi tindakan-tindakan yang kurang atau pengetahuan, pemahaman serta intrepretasi atas standar
bahkan tidak etis. itu sendiri yang kemudian seharusnya hal tersebut dapat
Dalam mengawali ceritanya kepada peneliti di atasi dengan training rutin yang diadakan oleh KAP
mengenai independensi, Yeni mengungkapkan bahwa Adhihartja untuk para auditor serta pengalaman yang
dirinya pernah mengalami kejadian dilema etis yang didapatkan seiring berjalannya waktu. Tetapi, hal yang
terkait dengan penerapan independensi. Di mana ketika menarik dari pendapat para informan ialah adanya peran
client tidak menerima adjustment yang diajukan karena pimpinan kantor akuntan publik sebagai pemegang
beberapa pertimbangan, kemudian biasanya jika ada kekuasaan dan penentu arah independensi, hal ini
kejadian itu Yeni akan berdiskusi dengan manager dan dikarenakan independensi sebagai pedoman akuntan
partner untuk menemukan win-win solution. publik yang mempunyai hubungan dengan lingkungan
Menurutnya partner biasanya mempunyai solusi yang yang mewadainya. Dengan demikian dapat dikatakan
tidak terpikir oleh Yeni sebelumnya, hal itu menurut bahwa dalam pemahaman independensi terdapat pola
Yeni karena pengalaman dan pemahaman yang dimiliki kekuasaan yang sentralistik, yang mana hal itu juga bisa
partner sudah lebih banyak. Yeni mengungkapkan menyebabkan timbulnya konflik kepentingan dari
bahwa: akuntan publik dengan pimpinan kantor akuntan publik
Sejauh ini yang pernah saya rasakan adalah tersebut.
mengenai adjustment yang kita ajukan kepada
pihak client, namun mereka menolak Aqip salah satu informan juga menyatakan bahwa
adjustment tersebut dengan beberapa alasan. memang ada unsur sentralistik dalam independensinya:
Saya biasanya melaporkan kepada partner dan
manager atas kejadian tersebut, lalu kita Ohiya, jadi menurut saya yang seharusnya
semua discuss dan mungkin memang karena punya sikap independensi lebih itu adalah
pengalaman biasanya setelah discuss sama partner. Karena kita di sini hanyalah
partner jadi menemukan win-win solution, ini menjalankan penugasan audit dan
sih sebenernya masalah pemahaman dan melaporkan temuan. Bisa dikatakan
pengalaman partner. Tapi, jika sudah diskusi independensi tim audit tercermin dari partner
dan angka atas adjustment tersebut masih di yang independen terhadap klien karena
atas materiality, baru setelah itu dimasukan ke partner yang independen akan mempengaruhi
dalam kertas kerja uncorrected dan ini sampai kebawah.
biasanya berpengaruh dalam opini diakhir.
Aqip menyatakan pendapatnya bahwa partner adalah
Hal senada juga di ungkapkan oleh Nikko: cerminan tim auditnya, karena perannnya yang sangat
Hmm… dilema etis saya sejauh ini hanya mempengaruhi tim audit serta hasil auditnya.
dikarenakan kurangnya pemahaman saya atas
Tak hanya Aqip, tetapi Nikko dan Yeni pun
aturan di PSAK, jadi saya belum sedemikian
mengungkapkan hal yang senada, berikut pendapat
andal dalam menemukan win win solution.
Nikko:
Iya memang sentralistik sekali, karena gini pengekangan pikiran ini akan memengaruhi kreatifitas,
however keputusan tetap berada di atas. Saya kejujuran dan kebebasan akuntan publik dalam
hanya melaporkan temuan dan hasil audit. melaksanakan independensi akuntan publik.
Keputusannya seperti apa ya itu kembali lagi
kepada manager atau partner In Charge. Disisi lain, Ibu Riniek selaku partner yang dapat
Sebagai contoh ketika melakukan dikatakan sebagai pemimpin ini, dan merupakan
planning/background check ketika ada client informan dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa:
baru kita hanya menyarankan sebaiknya di
ambil atau tidak dengan client tersebut dengan Ya paling dilema karena saya pulang malem.
melaporkan hasil temuan audit. Apakah Kalau terkait keputusan ya ga perlu dilema ya
tersangkut masalah legalitas seperti pajak atau kita harus punya dasar kuat dalam mengambil
yang lainya. Lalu yang menentukan adalah keputusan. Nah, itu bagimana cara kalian bisa
partner terkait. memahami dan mengerti dasarnya serta
peraturan-peraturan yang ada. Menurut saya
Yeni berpendapat: ga ada dilema yang berati karena there is no
choice anymore, we do that anyway. Karena
Iya. Jadi posisi seperti saya ini tugasnya saya sudah memilih menjadi seorang
adalah melakukan penugasan audit dan professional jadi ga ada dilema, mungkin
melaporkan temuan-temuan. Nah, nanti kalau saya tidak memilih baru saya merasakan
kembali lagi kepada partner terkait untuk dilema. Itu kan kalau saya, kalau orang lain
memberikan argument dan saran saran yang ada juga yang dilema dalam mengambil
harus kita pertimbangkan. keputusan karena takut kehilangan atau tidak
mendapatkan client dan itu biasanya dilema
Berdasarkan diskusi di atas terlihat pola kekuasaan karena masalah uang, masalah kekuasaan.
sentralistik pada KAP Adhihartja. Secara etimologis, Even, some people said, “come on, being
sentralisasi berasal dari bahasa inggris yang berasal dari independence doesn’t make you a lot of
kata centre yaitu pusat atau tengah. Sentralisasi adalah money.” Tapi itu semua adalah pilihan, bagi
memusatkan seluruh wewenang yang berada di posisi saya being independence will give you a lot of
puncak pada suatu struktur organisasi. money.
Para informan sepakat bahwa memang terdapat pola Dalam pendapatnya terlihat bahwa Ibu Riniek
kekuasaan sentralistik dalam independensi auditor, hal menunjukan keseriusannya terkait independensi,
itu terlihat dari pendapat mereka yang senada dalam ini kemungkinan akan berdampak pada tim
mengungkapkan bahwa tugas mereka adalah melakukan auditnya yang juga akan menjalankan
penugasan audit serta melaporkan hasil temuan, untuk keseriusannya dalam independensi. Keyakinan
proses selanjutnya keputusan tetap berada di tangan atas independensi sebagai profesionalitas dalam
partner. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Coleman penugasan audit ini diekspresikan dalam wujud
dalam Ritzer (2012: 764) yang menjelaskan bahwa: kesadaraan serta kejujuran ketika akuntan publik
melaksanakan penugasan audit. Namun Ibu Riniek
“Unsur sentral penjelasan ini… ialah penyerahan tidak menampik bahwa memang ada partner yang
hak-hak kendali parsial atas tindakan seseorang dilema atas masalah uang serta kekuasaan, oleh
dan menerima hak-hak kendali parsial atas karena itu pilihan yang dilematis dapat pula
tindakan-tindakan orang lain, yakni, munculnya menyebabkan independensi mengalami dualitas
suatu norma. Hasil akhirnya ialah bahwa kendali… kepentingan yaitu persinggungan antara uang dan
yang dipegang oleh tiap-tiap orang, menjadi profesionalisme.
tersalur secara luas kepada seluruh kumpulan
aktor, yang melaksanakan kendali itu.” Hal yang ingin peneliti sampaikan terkait pola
kekuasaan sentralistik di akuntan publik adalah
Dengan demikian dari pendapat Coleman tersebut maka seharusnya ada sifat keterbukaan partner terhadap
para aktor akan menyerahkan hak kendali atas tindakan masukan dari bawahannya, sehingga tidak ada
mereka sendiri kepada orang yang dapat memprakasai pengekangan pikiran karena semuanya dilakukan
dan memelihara norma tersebut. Selain itu norma dengan keputusan bersama. Disisi lain mengenai
tersebut dapat efektif ketika terdapat konsensus dari sentralisme ini adalah kesadaraan partner atas
para aktor yang akhirnya akan menyebabkan aktor independensi harus ditingkatkan, dan konsep yang
tersebut mempunyai hak kendali (melalui norma) atas diperkenalkan oleh Ibu Riniek adalah salah tau
aktor lainnya. (Aripoerwo, Ludigdo, Achsin; 27) contoh yang baik. Ibu Riniek memiliki keyakinan
bahwa justru dengan menegakkan independensi
Dari penegasan di atas sebenarnya yang harus dipahami
akan menjadi pundi-pundi uang yang dapat
oleh akuntan publik yaitu terjadinya proses
meningkatkan kekayaan kantor akuntan publik.
pengekangan pikiran yang ada dalam diri akuntan
Selain itu penugasan audit juga sebaiknya dapat
publik ketika dihadapkan proses dilema etis. Proses
dipertanggungjawabkan secara moral dan spiritual,
karena proses pertanggungjawaban ini akan bahwa :
meningkatkan independensi auditor serta
menjadikan penugasan audit lebih berintegritas Faktor lingkungan paling berpengaruh,
karena adanya unsur spiritual yang dianggap lingkungan yang saya maksud adalah
mampu memengaruhi segala tindakan akuntan lingkungan kerja yang merupakan lingkungan
publik. Dengan demikian adanya unsur spiritual terdekat.
dalam penugasan audit juga dapat dijadikan sebagai
landasan untuk memahami bahwa keyakinan Kalau ditanya pemikiran saya rasa berkaitan
profesional penugasan audit tidak hanya bisa dilihat dengan pendidikan yang didapatkan ya
dari sisi rasional yang terpaku pada standar audit
terutama pendidikan saat training, karena di
namun juga mencakup dimensi spiritual.
KAP ini setiap setahun sekali selalu ada
Sebuah Refleksi Atas Pembentukan Intrepretasi training untuk upgrading. Hmmm,
Auditor Terhadap Konsep Independensi lingkungan kerja juga berpengaruh banget sih
Dalam sebuah kehidupan yang kita jalani, kita pasti dalam membentuk persepsi saya terhadap
mengalami proses pembelajaran untuk memperoleh
independensi.
informasi dan menggunakannya untuk keuntungan
kita (atau kerugian) dimulai sejak kita lahir, bahkan
Sebelumnya peneliti telah menyampaikan bahwa
mungkin sebelumnya, dan akan terus berlanjut
independensi dapat berarti mandiri, namun
hingga kita mati. Pembelajaran dapat terjadi di
semandiri apapun seseorang, dia akan tetap
lingkungan keluarga, di dunia pendidikan, di
terpengaruh juga oleh hal-hal lain disekitarnya,
lingkungan sosial, dan di dalam budaya.
karena bagaimanapun juga manusia merupakan
Beberapa penulis bahkan mengusulkan sebuah makhluk sosial. Sebagai contoh, jika media masa
argumen menarik bahwa seseorang kenyataanya memberitakan bahwa Indonesia semakin terpuruk,
mempelajari lebih banyak hal dari lingkungan luar maka berita tersebut sedikit banyak akan
pendidikan daripada yang mereka lakukan di dalam mempengaruhi persepsi kita. Masyarakat
kelas. Hal ini tidak mengherankan mengingat berkemungkinan akan berpersepsi berdasarkan
mereka menghabiskan tiga kali lebih banyak jam di kepercayaan yang dipegang seperti berikut ini,
luar dunia pendidikan dibandingkan di dalam dunia “Kalau Indonesia terpuruk, rakyat jadi terpuruk.
pendidikan (Brown, Collins, dan Duguid, 1989; Saya adalah rakyat Indonesia, jadi ketika Indonesia
Hawkins, Pingree, dan Adler, 1987; Whitaker, terpuruk, maka saya juga akan berkemungkinan
1995). Hal ini sejalan dengan pandangan Yeni terpuruk. Maka pada intinya tidak mungkin ada
sebagai salah satu informan yang merupakan Senior independensi yang mutlak atau pandangan kita
2 di KAP Adhihartja. Menurutnya, konsep sendiri, karena bagaimanapun juga pandangan kita
independensi diperoleh dari lingkungan sosial, ia itu pasti dipengaruhi hal-hal yang ada disekitar kita.
menyatakan:

Bentuk pemikiran saya ini lebih berasal dari Mengenai latar belakang munculnya konsep
lingkungan sosial. Jadi konsep saya ini independensi, berikut ini petikan wawancara peneliti
dibentuk dari lingkungan kerja saya, dengan informan yaitu, Ibu Riniek yang merupakan
kemudian berlanjut pada diri saya sendiri. partner di KAP Adhihartja.
Dari lingkungan sosial ini saya kemudian
Lalu apa yang mempengaruhi kita atas pembentukan
memahami bahwa dalam hidup, kita harus
konsep serta sikap independensi?
senantiasa mengikuti peraturan yang berlaku.
Lingkungan, keluarga, dan pendidikan.
Ketika peneliti bertanya mengenai pada akhirnya
Pendidikan jelas sebagai pemahaman teori-
pola pikir informan atas independensi berasal dari
teori dasar atas konsep dasar independensi,
mana?
lalu kemudian keluarga di mana independensi
Pola pikirku berasal dari diri sendiri. Jadi aku itu berkaitan banyak dengan honesty jadi
memahami konsep-konsep di sekitarku dari gimana dikeluarga sebagai pembentukan
bagaimana aku memahami lingkungan dasar kita sejak kecil mengenai pentingnya
sekitarku. Namun bentuk pemikiran ini kejujuran, selain itu penanaman prilaku
sejujurnya tercipta dari perdebatan atau mandiri, dan disiplin akan menjadi sangat
diskusi yang aku lakukan dengan pihak-pihak berguna seiiring pertumbuhannya. Dan yang
terkait yang lain seperti tim audit, manager, paling penting dalam pembentukan konsep
dan partner. Jadi bisa dikatakan lebih berasal serta sikap independensi adalah faktor
dari lingkungan sosial dan diri sendiri. lingkungan seperti lingkungan kerja karena
bersama merekalah waktu kita lebih banyak
Demikian pula dengan Nikko yang berpendapat untuk bersama. Selain itu, concequenty for not
being independence harus diperhatikan. mempengaruhi ya, saya rasa di Big Four
Kalau bersikap tidak independen itu dianggap tingkat independensinya lebih tinggi
lumrah dalam dunia akuntan ya yaudah itu dibanding non-big four. Kenapa karena
rusak. biasanya di KAP kecil itu mereka tidak
mempunyai source yang cukup, sehingga
Bagaimana seharusnya independensi pada dunia mereka seringkali menggangap sesuatu tidak
pendidikan? melanggar independensi padahal sebenernya
melanggar. Because they don’t have enough
Selama ini, indepedensi hanya dalam bentuk source and knowledge, sometimes they don’t
teori yang disuguhkan, suatu bentuk teori really care about that. Karena mereka
yang hanya diberikan dan kita terima, tanpa memikirkan bahwa mereka mempunyai
mempertanyakan mengapa independensi karyawan yang harus dibayarkan. Nah, kalau
seperti itu. Seharusnya mereka diberikan di Big Four kita sudah memiliki resources, set
kesempatan untuk terjun lapangan atau of rule, system, and prosedur……
mendatangkan praktisi terkiat agar benar-
benar memahami bagaimana independensi Dari pendapat Ibu Riniek, ia mengungkapkan
pada dunia realita sebenarnya. bahwa lingkungan kerja yang ada di dalam KAP
Adhihartja sangat mempengaruhi pemikiran serta
Last but not least, faktor apa yang mempengaruhi sikap mereka terkait independensi. Lingkungan yang
independensi auditor? sudah memiliki prosedur serta peraturan yang baik
dan memiliki sumber daya yang memadai. Bahkan
Ikatan kepentingan keuangan itu sangat tinggi secara rutin, setiap 6 bulan sekali KAP Adhihartja
pengaruhnya, berkiatan dengan confliting memiliki program development atau training untuk
interest, makanya di sini ga ada partner yang terus meng-upgrade skills, dan ethics para auditor.
punya saham ditempat dia harus mengaudit. Oleh sebab itu pendidikan juga memainkan peranan
Dari senior manager, director, dan partner yang sangat penting dalam perkembangan hidup
tidak boleh ada yang mempunyai kepentingan auditor. Tujuan pertama-tama pendidikan adalah
disitu. Jelas sekali, akan sangat sulit untuk memperkuat pikiran dan memperkembang
bersikap independen jika kita mempunyai kebajikan-kebajikan utama, yakni kebajikan,
kepentingan disana. kebenaran, penghormatan terhadap ritus dan
kebijaksanaan. Seperti dikatakan bahwa manusia
Bagaimana dengan lamanya hubungan audit dengan pada dasarnya baik, namun kebaikan itu perlu diolah
client, apakah mempengaruhi? agar menjadi orang baik, bisa menjadi guru dan suci.
Sebaliknya, orang yang tidak mengolahnya akan
Ya itu juga ada pengaruhnya tapi tidak se tidak lain seperti seekor binatang. Pengolahan
signifikan ikatan kepentingan keuangan. kebajikan asli itu dapat diperkuat dengan
Contoh yang mempengaruhi independensi pengetahuan yang diperoleh lewat pendidikan.
terkait dengan lamanya hubungan audit Dengan kata lain, belajar merupakan usaha untuk
dengan client adalah ketajamannya menjadi mengembalikan kebajikan manusia.
berkurang serta enak tidak enak dalam
memberikan keputusan. Pendidikan juga dapat melestarikan dan
mengembangkan serta mengembalikan
Percakapan di atas memberikan makna bahwa kecenderungan kodrat dasariah manusia. Untuk itu
sesungguhnya banyak faktor yang dapat dia menawarkan usaha perbaikan diri yang
mempengaruhi persepsi auditor terhadap konsep dilakukan ‘ke dalam diri sendiri’ sebagai bentuk
independensi. Pendidikan, lingkungan, dan keluarga pengujian diri dari kecenderungan yang terpengaruh
adalah hal yang mempengaruhi pembentukan oleh hal-hal eksternal. Maka pengaruh lingkungan
persepsi auditor terhadap konsep independensi. tempat kita berada sangat mempengaruhi kita dalam
Namun menurut Ibu Riniek, faktor lingkungan belajar membentuk karakter moral kita.
menjadi salah satu hal yang terpenting pada auditor
dalam pembentukan persepsi independensi. Sebagai Dunia pendidikan dan banyak situasi belajar lainnya
contoh, sejumlah penelitian telah menunjukkan adalah refleksi dari masyarakat yang lebih luas di
bahwa seseorang dari lingkungan yang berbeda mana kita hidup, dan kelangsungan hidup kita dalam
memiliki pendekatan yang berbeda untuk memahami masyarakat bergantung pada kemampuan kita untuk
sesuatu (McInerney dan McInerney, 1994). menerapkan dan mengadaptasikan apa yang telah
Pengaruh lingkungan penting karena masing-masing kita pelajari pada situasi yang baru. Untuk
kelompok dan sub-kelompok dalam masyarakat melakukan hal ini kita harus membentuk koneksi
menempatkan penekanan yang berbeda pada belajar dalam gudang pengetahuan kita dan memecahkan
dan berpikir. Ibu Riniek juga berpendapat bahwa ; masalah tanpa bergantung pada orang lain untuk
memberikan informasi atau bantuan.
………… Selain itu, ukuran KAP
Independensi Tak Berlaku Mutlak “Standar tersebut mengharuskan kami …
audit agar memperoleh keyakinan yang
Independensi auditor adalah kebutuhan yang mutlak memadai … laporan keuangan bebas dari
dalam memberikan kualitas sesuai akuntansi keuangan salah saji material”
dan audit. Bukan hanya kemandirian dalam
kenyataannya tetapi juga kemandirian dalam Kalimat di atas menunjukkan dua keterbasan penting
penampilan, independensi auditor dirasakan oleh pasar suatu audit. Pertama, pemberitahuan bahwa auditor
modal, sangat penting dalam konteks ini. Namun pada hanya mencari keyakinan yang memadai saja, bukan
realitasnya tidak ada independensi yang absolut. Hal itu keyakinan yang absolut. Oleh karena itu, kepada
juga diungkapkan oleh Aqip salah satu informan, yang pembaca diinformasikan bahwa audit memang
berpendapat: mengandung beberapa risiko. Kedua,
Tidak ada independensi yang absolut, ya diperkenalkannya konsep materialitas. Suatu audit
seperti contoh-contoh saya tadi. Ditambah direncanakan dan dilaksanakan untuk menemukan
dengan adanya materiality, itu kan berarti kita salah saji yang material (meskipun tidak semuanya)
mengacu pada standard kalau mau dalam laporan keuangan.
independen 100% trs disetiap kertas kerja
harus tidak boleh ada different, kalau seperti “Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar
itu auditnya ga selesai-selesai juga ribet pengujian, bukti-bukti yang mendukung …
nyariin angka yg cuma 100 ribu misalnya. laporan keuangan”
Jadi sebenarnya, jika berpikir secara realitas,
pengaruh atas independensi seseorang itu ada
Kalimat di atas menjelaskan lebih jauh sifat atas
banyak.
dasar pengujian menunjukkan bahwa dalam
pelaksanaan audit, kurang dari 100% bukti yang
Senada dengan hal tersebut, Nikko juga berpendapat telah diperiksa. Lebih jauh lagi, dasar pengujian
bahwa: menunjukkan adanya risiko bahwa bukti yang tidak
Kalau menurut saya, tidak. Hal tersebut diperiksa mungkin justru merupakan bukti yang
kembali lagi pada dasar manusia sendiri, penting dalam menilai kewajaran penyajian dan
bagaimanapun juga manusia merupakan pengungkapan laporan keuangan secara
makhluk sosial. Semandiri apapun kita, kita keseluruhan.
akan tetap terpengaruh juga oleh hal-hal lain
disekitarnya, sebagai contoh misalnya dalam
“Audit juga meliputi penilaian atas prinsip
pengerjaan audit jika client tidak menerima
akuntansi … estimasi signifikan …
adjustment yang kita ajukan, atau misalnya
penilaian terhadap penyajian laporan
ada suatu masalah yang menyebabkan saya,
keuangan secara keseluruhan”
manager, dan partner berdiskusi. Secara tidak
langsung persepsi dan saran dari partner kita
anggap benar dengan asumsi partner sudah Kalimat di atas memberikan penjelasan lebih lanjut
lebih berpengalaman dan memahami lebih pada sifat audit. Kalimat itu juga menyebutkan
banyak standar/aturan yang berlaku. Maka bahwa auditor menggunakan pertimbangan dalam
pada intinya tidak mungkin ada independensi menilai dan mengevaluasi representasi laporan
total, karena bagaimanapun juga pandangan keuangan manajemen. Disebutkannya estimasi
kita itu pasti dipengaruhi hal-hal disekitar signifikan oleh manajemen, menunjukkan bahwa
kita. Terlebih dalam dunia auditor kita ada laporan keuangan tidak seluruhnya didasarkan pada
materiality, yang sesungguhnya bisa kita fakta.
passed angka tersebut jika tidak material.
“Kami yakin bahwa audit kami
Diskusi di atas sesuai dengan paragraph scope atau memberikan dasar yang memadai untuk
ruang lingkup pemeriksaan yang ada pada laporan menyatakan pendapat”
audit. Kalimat dalam paragraf itu adalah:
“Kami melaksanakan audit berdasarkan standar Kalimat di atas menunjukkan bentuk keterbatasan
auditing yang berlaku umum” lain dari suatu audit, dengan mengatakan bahwa
Dalam konteks ini, standar auditing yang berlaku hanya dasar yang memadai saja yang diperlakukan
umum meliputi sepuluh standar GAAS dan seluruh untuk memberikan pendapat. Konsep memadai, dan
SAS (Statement on audit standard) yang dapat bukannya konklusif atau absolut, adalah dasar yang
diterapkan. Kalimat ini merupakan penjelasan konsisten dengan konsep dasar pengujian dan
bahwa auditor telah memenuhi standar yang konsep keyakinan yang memadai yang telah dibahas
dimaksud. Kesimpulannya adalah bahwa standar sebelumnya. Kalimat ini juga mengandung asersi
yang digunakan merupakan standar profesional. bahwa auditor telah membentuk kesimpulan positif
Namun, sumber standar apakah berasal dari AICPA tentang lingkup pekerjaan audit yang dilaksanakan.
atau standar yang bersifat spesifik tidak disebutkan.
Kesimpulan perkembangan hidup auditor, karena pada hakikatnya
Studi ini berkesimpulan bahwa independensi akuntan tujuan pendidikan itu untuk memperkuat pikiran dan
publik merupakan hal yang sangat penting bagi profesi mengembangkan kebajikan-kebajikan. Pengolahan
akuntan publik untuk menilai kewajaran informasi yang kebajikan asli itu dapat diperkuat dengan pengetahuan
disajikan oleh manajemen kepada pemakai informasi. yang diperoleh lewat pendidikan. Dengan kata lain,
Lebih lanjut, independensi diperlukan oleh akuntan belajar merupakan usaha untuk mengembalikan
untuk memperoleh kepercayaan dari klien dan kebajikan manusia.
masyarakat, khususnya para pemakai laporan keuangan.
Independensi juga akan menambah kredibilitas laporan Penelitian ini juga menemukan bahwa independence
keuangan yang disajikan oleh manajemen. Studi ini juga in fact tidak selalu berbanding lurus dengan
menemukan bahwa dalam mempraktikan independensi independence in appearance, dalam kenyataannya
akuntan publik seharusnya menjalankan independensi sangat sulit menerapkan independensi secara sempurna.
sebagaimana yang telah diatur oleh standar dan Hal tersebut sesungguhnya hal yang wajar, dengan
menjadikan independensi sebagai ‘a mindset’, namun catatan kejujuran tetap berpegang teguh pada diri
dalam praktiknya terdapat fenomena perubahaan seorang auditor, dan tidak terjadi manipulasi laporan
konsep, di mana independensi tak lagi sebagai ‘a state audited yang diakibatkan karena conflicting interest
of mind’ namun menjadi ‘a state of rule’. Sehingga para atau hal lainnya.
akuntan publik yang menjadikan independensi sebagai
‘a state of rule’ cenderung hanya mementingkan Independensi merupakan martabat penting akuntan
independensi dalam penampilan luarnya saja. publik yang perlu dipertahankan. Keyakinan yang harus
Sedangkan bagi para akuntan publik yang menjadikan dimiliki untuk mewujudkan independensi ialah bahwa
independensi sebagai mind-set cenderung untuk dengan menegakkan independensi, justru akan menjadi
mendialogkan penugasan audit atau independensi pundi-pundi uang yang dapat meningkatkan kekayaan
akuntan publik dengan proses religi yang didasarkan kantor akuntan publik. Senada dengan salah seorang
atas unsur kehidupan yang berketuhanan dan informan yaitu ibu Riniek menyatakan bahwa terkadang
berkemasyarakatan. Sehingga selain bertanggung jawab semua (kekayaan) didapatkan ketika semua
terhadap stakeholder juga bertanggung jawab terhadap (indepedensi) ditegakkan. Meskipun demikian, pada
Tuhan. praktiknya peneliti menemukan bahwa tidak ada
Studi ini menunjukkan bahwa dalam menjalankan independensi yang absolut, karena memang pada
tugas auditnya, seorang akuntan publik tidak hanya dasarnya laporan keuangan audited ditampilkan secara
dituntut untuk memiliki keahlian saja, tetapi juga wajar bukan secara tepat.
dituntut untuk bersikap independen. Menerapkan
Keterbatasan Masalah
independensi bukanlah hal yang mudah, dilema etis
Peneliti memiliki beberapa keterbatasan, sebagai
kerap menyambangi para akuntan publik. Pada
berikut :
penelitian kali ini peneliti menemukan bahwa selain
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
karena perdebatan dengan klien terkait adjustment,
berdasarkan persepsi yang dimiliki oleh
pengetahuan dan pemahaman serta intrepretasi atas
responden. Hal ini kan menjadi gangguan
standar, juga ditemukan bahwa salah satu faktor yang
apabila persepsi berbeda dengan realitasnya,
menyebabkan dilema pada akuntan publik disebabkan
karena pewawancara dapat dipandang
karena pola kekuasan yang sentralistik. Adanya unsur
mempunyai potensi yang dapat mengancam
kekuasaan yang sentralistik, cenderung akan
dirinya, sehingga jawaban harus dilakukan
memengaruhi kreatifitas, kejujuran dan kebebasan
secara ekstra hati-hati. Apalagi jika jawabannya
akuntan publik dalam melaksanakan independensinya.
direkam melalui pita perekam. Sehingga untuk
Lebih lanjut, studi ini menemukan bahwa lingkungan penelitian selanjutnya diharapkan dalam
sosial para auditor yang paling berpengaruh adalah melakukan wawancara pertanyaan diajukan
lingkungan kerja, karena itu adalah lingkungan yang dengan tersirat sehingga tercipta suasana
paling dekat dengan diri para auditor. Namun pada wawancara yang baik dan informan merasa
akhirnya, konsep independensi akuntan publik aman dan nyaman dalam mengungkapkan lebih
dipengaruhi realita di sekelilingnya. Lingkungan kerja dalam atas hal terkait, selain itu dapat
yang ada di dalam KAP memang sangat mempengaruhi meyakinkan informan bahwa data diri atas
pemikiran serta sikap mereka terkait independensi. informan dijamin kerahasiannya.
Lingkungan yang sudah memiliki prosedur serta 2. Responden penelitian terbatas, sehingga
peraturan yang baik dan memiliki sumber daya yang penelitian ini berkemungkinan belum
memadai. Bahkan secara rutin, setiap 6 bulan sekali menggambarkan secara menyeluruh
KAP Adhihartja memiliki program development atau independensi di KAP Adhihartja. Penelitian
training untuk terus meng-upgrade skills, dan ethics selanjutnya diharapkan dapat memiliki
para auditor. Oleh sebab itu pendidikan juga merupakan perwakilan informan dari seluruh grup audit
faktor yang dapat mempengaruhi independensi serta yang ada di KAP Adhihartja, sehingga diharapkan
memainkan peranan yang sangat penting dalam hasil penelitian dapat menggambarkan
independensi secara keseluruhan KAP Adhihartja. adanya unsur spiritual dalam penugasan audit juga
Cara yang dapat dilakukan ialah dengan membuat dapat dijadikan sebagai landasan untuk memahami
jadwal serta janji pertemuan untuk wawancara bahwa keyakinan profesional penugasan audit tidak
kepada para informan serta target dalam hanya bisa dilihat dari sisi rasional yang terpaku
penyelesaiannya. pada standar audit namun juga mencakup dimensi
spiritual.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian saran yang dapat peneliti b. Akademisi
berikan adalah sebagai berikut: Dalam dunia pendidikan sebaiknya nilai-nilai kejujuran
serta unsur spiritual ditanamkan dalam setiap
a. Akuntan Publik pembelajaran. Seharusnya konsep independensi sudah
Independensi seharusnya dilakukan tidak hanya semata- ditanamkan sejak awal mulai perkuliahan, bukannya
mata karena peraturan yang normatif, namun dipertengahan atau malah di akhir masa studi. Hal yang
independensi juga perlu dilakukan dengan hati nurani. mendasar yang harus dipahami oleh mahasiswa adalah
Membangun konsep independensi sebagai mind set, bahwa independensi secara esensial merupakan sikap
niscaya dapat meminimalisir anggapan bahwa pikiran seseorang yang dicirikan oleh pendekatan
independensi hanya sebagai sebuah peraturan normatif integritas dan objektifitas tugas profesionalnya, jadi
yang tidak harus dilaksanakan oleh akuntan publik dan bukan sesuatu yang harus dihafalkan tetapi dijiwai dan
dapat juga dianggap sebagai mitos saja. Sedangkan dijalankan.
untuk mereka yang melaksanakan independensi akuntan
publik cenderung untuk mendialogkan penugasan audit Para akademisi seharusnya didorong untuk
atau independensi akuntan publik dengan proses religi berpartisipasi dalam proses pemahaman konsep dengan
yang didasarkan atas unsur kehidupan yang memungkinkan mereka untuk menjadi sadar akan cara-
berketuhanan dan berkemasyarakatan. Mereka yang cara mereka berpikir, belajar, dan membentuk konsep
melaksanakan independensi juga menganggap segala independensi. Beberapa teknologi yang dapat diusulkan,
tindakannya didasarkan atas otoritas ketuhanan yang di antaranya prosedur berpikir sambil berbicara, dan
mengawasi segala tindakannya sehingga selain self-disclosure.
bertanggung jawab terhadap stakeholder juga
bertanggung jawab terhadap pihak yang transeden.
Beberapa cara yang dapat dilakukan terkait
penanaman independensi kepada auditor sebagai
‘a mind set’:
1. Penanaman nilai independensi dalam dunia
pendidikan formal yang tidak hanya berupa
seperangkat teori mentah, terlepas dari
realitas kehidupan auditor. Seharusnya ada
koneksitas antara penanaman nilai serta
konsep independensi dan praksis hidup
moral dalam masyarakat.
2. Training yang biasa diberikan oleh KAP
Adhihartja kepada para junior auditor
sebelum mereka terjun ke lapangan
seharusnya juga diberikan pengarahan
lebih terkait ethics khususnya
independensi.
Terkait pola kekuasaan sentralistik dalam
akuntan publik seharusnya ada sifat keterbukaan
partner terhadap masukan dari bawahannya,
sehingga tidak ada pengekangan pikiran karena
semuanya dilakukan dengan keputusan bersama.
Disisi lain mengenai sentralisme ini adalah
kesadaraan partner atas independensi harus
ditingkatkan. Selain itu penugasan audit juga
sebaiknya dapat dipertanggungjawabkan secara
moral dan spiritual, karena proses
pertanggungjawaban ini akan meningkatkan
independensi auditor serta menjadikan penugasan
audit lebih berintegritas karena adanya unsur
spiritual yang dianggap mampu memengaruhi
segala tindakan akuntan publik. Dengan demikian
DAFTAR PUSTAKA Makalah Simposium Nasional Akuntansi
VII. hal. 258-279.

Afriani, I. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Christiawan, Y. J. 2002, Kompetensi dan


http://html-pdf- Independensi Akuntan Publik: Refleksi
converter.com/pdf/metode-penelitian- Hasil Penelitian Empiris. Jurnal
deskriptif-kualitatif.html. Diakses pada Akuntansi dan Keuangan. Vol 4, No. 2,
26 Januari 2013. Hal 79-92

American Institute of Certified Public Creswell, J.W. 1998. Qualitative Inquiry and
Accountants. 1997. AICPA Professional Research Design: Choosing Among Five
Standards: Attestation Standards as of Traditions. Thousand Oaks, Calif:
June 1, 1997. Auditing Standards Board. London.

Anshori dan Kartiningtyas (1999). Persepsi Cushing, B.E., 1999. Economics analysis of
Masyarakat Pengguna Laporan accountants ethical standards: The case
Keuangan tentang Independensi dalam of audit opinion shopping. Journal of
Penampilan (Independence in Accounting and Public Policy. Vol. 18
Appearance) Akuntan Publik. Majalah Iss: 4-5, pp. 395-428.
Ekonomi, tahun IX, No-2, Agustus.
Danim, S. 2002. Menjadi Peneliti kualitatif.
Antle, R. 1984. Auditor independence. Journal Bandung: Pustaka Setia.
of Accounting Research. Vol. 22 Iss: 1,
Denzin, N. K., dan Y. S. Lincoln. 1998. Collecting
pp. 1-20. and interpreting qualitative material.
Arens, A. A. 1993. An academic's perspective of Thousand Oaks, CA: Sage.
setting auditing standards. In: Mary Ball
Ermanto, A. H. 2010. Etika Dalam Auditing
Wahington Forum Series in Accounting
(Independensi, Tanggung Jawab
Education, M. Usry (Ed.), University of
Auditor,KAP).[Online].Tersedia:http://adi
West Florida, Penascola, FL, pp. 36-47.
tyaqnyonkaoyama.blogspot.com/2010/11/
Arens, A. A., dan J. K. Loebbecke. 2000. etika-dalam auditing.html [24 Agustus
Auditing: An Integrated Approach, 2012].
Eighth Edition. New Jersey: Prentice
Flick, U. 2009. An Introduction to Qualitative
Hall International, Inc.
Research. Sage Publications.
Aripoerwo, Ludigdo, dan Achsin (2014).
Ghosh, A., S. Kallapur, dan D. Moon. 2009. Audit
Independensi Akuntan Publik Dan
and Non-audit Fees and Capital Market
Pihak Terasosiasi, Jurnal Akuntansi
Perceptions of Auditor Independence.
Multiparadigma JAMAL Universitas
Journal of Accounting and Public Policy.
Brawijaya, Vol. 5, No. 2, November.
Vol. 28 Iss: 5, pp. 369-385.
Bazerman, M. H., K. P. Morgan, dan G. F.
Halim, Abdul. 1997. Auditing 1 (Dasar-Dasar
Lowenstein. 1997. The impossibility of
Audit Lporan Keuangan). Yogyakarta:
auditor independence. Sloan
Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP-
Management Review. Vol. 38 (Summer),
YKPN.
pp. 89-94.
Hassink, Harold F.D. Laury H. Bollen, Roger
Chrismastuti, A. A. dan V. Purnamasari. 2004.
H.G. Meuwissen , dan Meinderd J . de
Hubungan Sifat Machiavellian,
Vries. 2009. Corporate fraud and the audit
Pembelajaran Etika dalam Mata Kuliah
expectations gap: A study among business
Etika, dan Sikap Etis Akuntan: Suatu
managers. Journal of International
Analisis Perilaku Etis Akuntan dan
Accounting, Auditing and Taxation 18
Mahasiswa Akuntansi di Semarang.
(2009) 85–10 Accounting Association Monograph No.
6. Sarasota. FL: American Accounting
Hassink, Harold F.D. Laury H. Bollen, Roger Association.
H.G. Meuwissen , dan Meinderd J . de
Vries. 2009. Corporate fraud and the Moizer, P. 1985. ‘Independence’ in Current Issues
audit expectations gap: A study among in Auditing. Dalam D. Kent, M. Sherer,
business managers. Journal of dan S. Turley (eds). 1985. Current Issues
International Accounting, Auditing and in Auditing. Harper and Rowe, London,
Taxation 18 (2009) 85–10 pp. 33-44.
Husserl, E. 1989. Ideas Pertaining to a Pure Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif.
Phenomenology and to a Jakarta: PT Rosda
Phenomenological Philosophy, Second
Book. Dalam H. Dreyfus dan M. A. Mulyadi. 2002. Auditing. STIE YKPN:
Wrathall (eds). 2002. A Companion to Yogyakarta.
Phenomenology and Existentialism. John
Murniati, M. P., dan V. Purnamasari. 2002.
Wiley and Sons.
Auditor Risk: Suatu Kewaspadaan Baru
IAI. 2001. Standar Profesi Akuntan Publik. Bagi Investor. Jurnal Akuntansi Bisnis.
Jakarta. Salemba Empat. Vol.1 No.1 (Agustus), hal: 73-80

Jalaluddin Rakhmat, 1993; Psikologi Novianty dan Kusuma (2001). Analisis Faktor-
Komunikasi, Edisi revisi, Bandung: faktor yang Mempengaruhi Independensi
Remaja Rosdakarya. Penampilan Akuntan Publik. Jurnal
Akuntansi dan Auditing Indonesia, Juni:1-
Jurnal Riset Akuntan Indonesia, Juli, pp. 168- 16.
184.
Payamta. 2002. Sikap Akuntan dan Pengguna
Kasidi. 2007. Faktor-Faktor Yang Jasa Akuntan Publik Terhadap
Mempengaruhi Independensi Auditor: Advertensi Jasa Akuntan Publik.
Persepsi Manajer Keuangan Makalah Simposium Nasional
Perusahaan Manufaktur Di Jawa Akuntansi V, Semarang. pp. 544-559.
Tengah. Tesis Program Magister Sains
Akuntansi Universitas Diponegoro. Ramsay, I. 2001, Independence of Australian
Company Auditors: review of current
Lastanti, H. S. 2005. Tinjauan Terhadap Australian requirements and proposals for
Kompetensi dan Independensi Akuntan reform. Report to the Minister for
Publik: Refleksi Atas Skandal Keuangan. Financial Services and Regulation.
Media Riset Akuntansi, Auditing dan Department of Treasury, Canberra.
Informasi Vol.5 No.1 April 2005.
Reitner, S. & Williams, P. F. 2004, ‘The
Lavin, David (1976), “Perception of the
Philosophy and Rhetoric of Auditor
Independence of The Auditor” The
Accounting Review, January. Independence Concepts’, Business Ethics
Ludigdo, U. 2007. Paradoks Etika Akuntan. Quarterly, vol. 14, no. 3, pp. 355- 76
Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Robbins, Stephen, 2003, Perilaku Organisasi,
Jakarta, PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Ludigdo, Unti, 1999, Persepsi Akuntan dan
Mahasiswa Terhadap Etika Bisnis, Tesis Salim, A. 2001. Teori dan Paradigma Penelitian
Program Pasca Sarjana Magister Sains Sosial; Buku Sumber Untuk Penelitian
Akuntansi, UGM. Kualitatif, Edisi kedua. Yogyakarta:
Penerbit Tiara Wacana.
Mautz, R. K., dan H. A. Sharaf. 1961. The
Philosophy of Auditing. American SAS No. 99. 2002. Consideration of Fraud in a
Financial Statement Audit. AICPA, Organizations and Society. Vol. 20, pp.
Professional Standards, vol. 1, AU sec. 701-720.
230.
Yuniati. 2001. Persepsi Auditor BPK-RI terhadap
SEC (Securities and Exchange Commission). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
2000a. Indpendensi Penampilan. Skripsi Tidak
http://www.sec.gov/news/speeches/spch- Diterbitkan. Malang: Universitas
340.htm Brawijaya.
SEC (Securities and Exchange Commission).
2000b.
http://www.sec.gov/rules/proposed/34-
42994.htm
Sihwahjoeni dan Gudono, 2000, Persepsi
Akuntan Terhadap Kode Etik Akuntan,
Siti Kurnia Rahayu dan Ely Suhayati. 2009.
Auditing Konsep dasar dan Pedoman
Pemeriksaan Akuntan Publik : Graha
Ilmu. Yogyakarta.
Sukmadinata, S. N. 2006. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Supriyono, R.A 1988, Pemeriksaan Akuntan:
Faktor-Faktor yang mempengaruhi
Independensi Penampilan Akuntan
Publik, Suatu Hasil Penelitian Empiris di
Indonesia. Tesis Program Pasca Sarjana
Magister Sains Akuntansi UGM.
Syarifuddin. 2010. Kebijakan Anggaran:
Aksentuasi Drama Politik dan
Kekuasaan. Disertasi Program Doktor
Ilmu Akuntansi Universitas Brawijaya.
Tidak di Publikasikan.
Trisnaningsih, S., 2003.Pengaruh Komitmen
terhadap Kepuasan Kerja Auditor:
Motivasi sebagai Variabel Intervening.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.
6, No. 2, Mei
Whittington, R., dan K. Pany. (1995). Principles
of auditing. Irwin Press.
Wilcox, E. B. 1952. CPA Handbook. New York:
The American Institute of Accountants.
Windsor, C., dan N. Ashkanasy. 1995, The effect
of client management bargaining power,
moral reasoning development, and belief
in a just world on accountant
independence. Accounting,

Anda mungkin juga menyukai