OLEH :
NAMA : ALFI MAULANA
NIM : P07120118050
1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini telah disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
( Mardiatun, M.KEP )
2
LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM
A. Pengertian
Post partum adalah masa sesudah persalinan dapat juga disebut masa
pulihnya kembali alat kandungan yang lamanya 6 minggu. Post partum adalah
masa 6 minggu sejak bayi lahir sampai organ-organ reproduksi sampai kembali
Partus di anggap spontan atau normal jika wanita berada dalam masa
aterm, tidak terjadi komplikasi, terdapat satu janin presentasi puncak kepala dan
kehamilan cukup bulan dengan ketentuan ibu atau tanpa anjuran atau obatobatan
(prawiroharjo, 2000).
dalam rongga pelvis dan ditopang oleh lantai pelvis, dan genetalia eksterna, yang
menjadi matur akibat rangsang hormon estrogen dan progesteron (Bobak, 2005).
1. Stuktur eksterna
3
a. Vulva
lonjong, berukuran panjang, mulai klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil
b. Mons pubis
berbentuk bulat yang lunak dan padat serta merupakan jaringan ikat
sebasea dan ditumbuhi rambut berwarna hitam, kasar, dan ikal pada
c. Labia mayora
4
Labia mayora adalah dua lipatan kulit panjang melengkung yang
menutupi lemak dan jaringan kulit yang menyatu dengan mons pubis.
terbuka.
Pada permukaan arah lateral kulit labia tebal, biasanya memiliki pigmen
lebih gelap daripada jaringam sekitarnya dan ditutupi rambut yang kasar
mayora licin, tebal, dan tidak tumbuhi rambut. Sensitivitas labia mayora
terhadap sentuhan, nyeri, dan suhu tinggi. Hal ini diakibatkan adanya
rangsanganseksual.
d. Labia minora
memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris dan dan menyatu dengan
5
mengandung pigmen, permukaan medial labia minora sama dengan
kelenjar di labia minora juga melumasi vulva. Suplai saraf yang sangat
erotiknya.
e. Klitoris
yang terlihat adalah sekitar 6x6 mm atau kurang. Ujung badan klitoris
dinamai glans dan lebih sensitif dari pada badannya. Saat wanita secara
lemak seperti keju yang memiliki aroma khas dan berfungsi sebagai
feromon. Istilah klitoris berasal dari kata dalam bahasa yunani, yang
f. Vestibulum
6
berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia. Kelenjar vestibulum
g. Fourchette
tipis, dan terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayora dan
h. Perineum
2. Struktur interna
a. Ovarium
ovarium dari sisi dinding pelvis lateral kira-kira setinggi krista iliaka
7
ovarium ke uterus. Dua fungsi ovarium adalah menyelenggarakan
b. Tuba fallopi
tuba fallopi dan fungsi sekresi lapisan mukosa yang terbesar ialah pada
saat ovulasi.
c. Uterus
yang tampak mirip buah pir yang terbalik. Uterus normal memiliki
bentuk simetris, nyeri bila di tekan, licin dan teraba padat. Uterus terdiri
dari tiga bagian, fudus yang merupakan tonjolan bulat di bagian atas
8
sekmen uterus bagian bawah pada masa hamil. Tiga fungsi uterus
danpersalinan.
dengan miometrium.
3) Peritonium perietalis
kandung kemih dan serviks. Tes diagnostik dan bedah pada uterus
d. Vagina
Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan
9
terhadap stimulai esterogen dan progesteron. sel-sel mukosa tanggal
terutama selama siklus menstruasi dan selama masa hamil. Sel-sel yang
hormon seks steroid. Cairan vagina berasal dari traktus genetalis atas
C. Etiologi
cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau jalan
sekitar 8 jam.
b. Kala II, gejala utama kala II adalah His semakin kuat dengan interval 2
sampai 3 menit, dengan durasi 50 sampai 100 detik. Menjelang akhir kala
10
keinginan mengejan. Kedua kekuatan, His dan mengejan lebih
seluruhnya dan diikuti oleh putar paksi luar. Setelah putar paksi luar
melahirkan bahu belakang. Setelah kedua bahu lahir ketiak di ikat untuk
melahirkan sisa badan bayi yang diikuti dengan sisa air ketuban.
dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400 sampai 500 cc
(Manuaba, 1989).
2. Faktor penyebab ruptur perineum diantaranya adalah faktor ibu, faktor janin,
a. Faktor Ibu
1) Paritas
11
terdahulu yang telah mencapai batas viabilitas dan telah dilahirkan,
(Sarwono, 2005).
2) Meneran
b. Faktor Janin
Makrosomia adalah berat janin pada waktu lahir lebih dari 4000
patah tulang klavikula, dan kerusakan jaringan lunak pada ibu seperti
2) Presentasi
12
ibu ( Dorland, 1998).
a) Presentasi Muka
b) Presentasi Dahi
c) Presentasi Bokong
1) Vakum ekstrasi
13
Vakum ekstrasi adalah suatu tindakan bantuan persalinan, janin
2002).
2) Ekstrasi Cunam/Forsep
tertentu pada bayi dengan tujuan untuk memberi peluang yang lebih
abnormalitas kontraksi uterus dan rahim yang terlau kuat, atau pada
keadaan yang sangat jarang dijumpai, tidak adanya rasa nyeri pada
saat his sehingga ibu tidak menyadari adanya proses persalinan yang
14
D. Patofisiologi
1. Adaptasi Fisiologi
a. Infolusi uterus
Proses kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil setelah
simpisis pubis.
dan 350 gr 2 minggu setelah lahir. Satu minggu setelah melahirkan uterus
15
terutama akibat kompresi pembuluh darah intramiometrium, bukan oleh
1-2 jam pertama pasca partum intensitas kontraksi uterus bisa berkurang
3. Adaptasi psikologis
Menurut Hamilton, 1995 adaptasi psikologis ibu post partum dibagi
Fase ini dimuai hari pertama dan hari kedua setelah melahirkan dimana
pada hari ketiga setelah melahirkan dan berakhir pada minggu keempat
sampai kelima. Sampai hari ketiga ibu siap untuk menerima peran
barunya dan belajar tentang semua hal-hal baru. Selama fase ini sistem
dengan baik
16
Dimulai sekitar minggu kelima sampai keenam setelah kelahiran. Sistem
E. Manifestasi klinik
Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi lahir sampai
2004).
1. Sistem reproduksi
a. Proses involusi
masa hamil menetap. Inilah penyebap ukuran uterus sedikit lebih besar
setelah hamil.
b. Kontraksi
17
Intensitas kontraksi uterus meningkat secara bermakna segera setelah
lahir.
c. Tempat plasenta
yang menjadi
akhir minggu ketiga masa pasca partum, kecuali pada bekas tempat
plasenta.
d. Lochea
Rabas uterus yang keluar setelah bayi lahir, mula-mula berwarna merah,
kemudian menjadi merah tua atau merah coklat. Lochea rubra terutama
menyembur menjadi merah setelah 2-4 hari. Lochea serosa terdiri dari
darah lama, serum, leukosit dan denrus jaringan. Sekitar 10 hari setelah
bayi lahir, cairan berwarna kuning atau putih. Lochea alba mengandung
18
leukosit, desidua, sel epitel, mukus, serum dan bakteri. Lochea alba bisa
e. Serviks
melahirkan.
ukuran sebelum hami, 6-8 minggu setelah bayi lahir. Rugae akan
2. Sistem endokrin
a. Hormon plasenta
b. Hormon hipofisis
19
Waktu dimulainya ovulasi dan menstruasi pada wanita menyusui dan
tidak menyusui berbeda. Kadar prolaktin serum yang tinggi pada wanita
(Bowes, 1991).
3. Abdomen
menonjol dan membuat wanita tersebut tampak seperti masih hamil. Diperlukan
4. Sistem urinarius
Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan setelah wanita
kehamilan dan dilatasi ureter serta pelvis ginjal kembali ke keadaan sebelum hamil
5. Sistem cerna
a. Nafsu makan
b. Mortilitas
Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cerna menetap
20
c. Defekasi
Buang air besar secara spontan bias tertunda selama dua sampai tiga
6. Payu dara
prolaktin, krotison, dan insulin) menurun dengan cepat setelah bayi lahir.
Kadar prolaktin akan menurun dengan cepat pada wanita yang tidak
dailakukan pada hari kedua dan ketiga. Pada hari ketiga atau keempat
hangat dan keras ketika disentuh. Rasa nyeri akan menetap selama sekitar
7. Sistem kardiovaskuler
a. Volume darah
volume darah total yang cepat tetapi terbatas. Setelah itu terjadi
21
perpindahan normal cairan tubuh yang menyebapkan volume darah
menurun dengan lambat. Pada minggu ketiga dan keempat setelah bayi
lahir.
b. Curah jantung
c. Tanda-tanda vital
darah sistol maupun diastol dapat timbul dan berlangsung selama sekitar
8. Sistem neurologi
yang terjadi saat wanita hamil dan disebapkan trauma yang dialami wanita saat
9. Sistem muskuluskeletal
Adaptasi sistem muskuluskeletal ibu yang terjadi selama masa hamil berlangsung
secara terbalik pada masa pascapartum. Adaptasi ini mencakup hal-hal yang
membantu relaksasi dan hipermobilitas sendi dan perubahan pusat berat ibu akibat
pemsaran rahim.
22
10. Sistem integumen
Kloasma yang muncul pada masa hamil biasanya menghilang saat kehamilan
berakhir. Pada beberapa wanita, pigmentasi pada daerah tersebut akan menutap.
Kulit kulit yang meregang pada payudara, abdomen, paha, dan panggul mungkin
adalah:
1) Vagina
a) Komisura posterior
b) Kulit perineum
robekan adalah :
1) Mukosa Vagina
a) Komisura posterior
b) Kulit perineum
c) Otot perineum
adalah :
23
1) Sebagaimana ruptur derajat tiga
G. Komplikasi
1. Perdarahan
Perdarahan adalah penyebap kematian terbanyak pada wanita selama periode
post partum. Perdarahan post partum adalah : kehilangan darah lebih dari
500 cc setelah kelahiran kriteria perdarahan didasarkan pada satu atau lebih
dari 24 jam setelah melahirkan, syok hemoragik dapat berkembang cepat dan
dengan baik dan ini merupakan sebap utama dari perdarahan post
dengansegera.
24
c. Retensio plasenta, hampir sebagian besar gangguan pelepasan plasenta
tertahannya atau belum lahirnya plasenta atau 30 menit selelah bayi lahir.
d. Lain-lain
2) Ruptur uteri, robeknya otot uterus yang utuh atau bekasjaringan parut
pada uterus setelah jalan lahir hidup.
2. Infeksi puerperalis
3. Endometritis
4. Mastitis
Yaitu infeksi pada payudara. Bakteri masuk melalui fisura atau pecahnya
(Novak, 1999).
25
Insidenmencapai 2-4 % wanita post partum, pembedahan
meningkatkan resiko infeksi saluran kemih. Organisme terbanyak adalah
Semasa hamil dan masa awal post partum, faktor koagulasi dan
minggu, terjadi pada tahun pertama. Ibu bingung dan merasa takut pada
kontraksi rahim baik, dapat dipastikan bahwa perdarahan tersebut berasal dari
26
2. Kulit perineum berwarna pucat dan mengkilap.
3. Ada perdarahan keluar dari lubang vulva, merupakan indikasi robekan pada
mukosa vagina.
melakukan penjahitan luka lapis demi lapis, dan memperhatikan jangan sampai
terjadi ruang kosong terbuka kearah vagina yang biasanya dapat dimasuki
Selain itu dapat dilakukan dengan cara memberikan antibiotik yang cukup
(Moctar, 1998).
2. Bila plasenta telah lahir lengkap dan kontraksi uterus baik, dapat dipastikan
perineum :
27
b. Robekan perineum tingkat I : tidak perlu dijahit jika tidak ada perdarahan
dan aposisi luka baik, namun jika terjadi perdarahan segera dijahit
angka delapan.
depan rektum yang robek, kemudian fasia perirektal dan fasia septum
perineum tingkat I.
manual yang tepat dapat mengatur ekspulsi kepala, bahu, dan seluruh
28
tubuh bayi untuk mencegah laserasi atau meminimalkan robekan pada
perineum.
dan menjaga agar jangan jatuh dalam keadaan syok, maka cairan pengganti
3. Pemberian oksitosin
4. Obat nyeri
J. Pengkajian Fokus
Pengkajian pada ibu post partum menurut Doenges, 2001 adalah sebagai
berikut :
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
29
b. Bagaimana perasaa ibu setelah melahirkan ?
4. Pola eliminasi
5. Neuro sensori
7. Pemeriksaan fisik
30
a. Keadaan umum
1) Pemeriksaan TTV
4) Pemeriksaan reflek
b. Payudara
31
8. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan darah
itu catatan prenatal ibu harus di kaji untuk menentukan status rubelle dan
32
33
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan involusi uterus, nyeri setelah melahirkan. (Doenges, 2001)
1. Nyeri berhubungan dengan involusi uterus, nyeri setelah melahirkan Tujuan : Setelah
b. Klien terlihat rileks, ekspresi wajah tidak tegang, klien bisa tidur nyaman
c. Tanda-tanda vital dalam batas normal : suhu 36-370 C, N 60-100 x/menit, RR 16-
Intervensi :
a. Kaji karakteristik nyeri klien dengan PQRST ( P : faktor penambah dan
pengurang nyeri, Q : kualitas atau jenis nyeri, R : regio atau daerah yang
frekuensi )
Rasional : untuk menentukan jenis skala dan tempat terasa nyeri
b. Kaji faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi klien terhadap nyeri Rasional :
sebagai salah satu dasar untuk memberikan tindakan atau asuhan keperawatan
hal lain
rasa nyeri
Vulva
bertambah
Kriteria hasil :
a. Klien menyertakan perawatan bagi dirinya
Intervensi :
a. Pantau vital sign
vulvanya
Rasional : meminimalkan terjadinya infeksi
f. Lakukan perawatan vulva
Rasional : mencegah terjadinya infeksi dan memberikan rasa nyaman bagi pasien
Kriteria hasil :
a. Klien mengetahui cara perawatan payudara bagi ibu menyusui
b. Asi keluar
c. Payudara bersih
Intervensi :
a. Kaji pengetahuan paien mengenai laktasi dan perawatan payudara Rasional :
selanjutnya.
b. Ajarkan cara merawat payudara dan lakukan cara brest care Rasional
pada payudara
konstipasi
Tujuan : kebutuhan eliminasi pasien terpenuhi
Kriteria hasil :
a. Pasien mengatakan sudah BAB
Intervensi :
a. Auskultasi bising usus, apakah peristaltik menurun
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan kebutuhan cairan terpenuhi Kriteria hasil :
memenuhi kebutuhan cairan, seperti banyak minum air putih dan pemberian
adekuat, tanda-tanda vital stabil, membran mukosa lembab, turgor kulit baik
Intervensi :
a. Mengkaji keadaan umum pasien dan tanda-tanda vital Rasional : menetapkan
difisit volume cairan dengan keadaan umum yang buruk karena cairan IV
Kemungkinan dibuktikan oleh mengungkapkan laporan kesulitan jatuh tidur / tidak merasa
segera setelahistirahat, peka rangsang, lingkaran gelap di bawah mata sering menguap
sejahtera istirahat
Intervensi :
jenis kelahiran
Rasional : persalinan/ kelahiran yang lama dan sulit khususnya bila terjadi malam
rumah
Rasional : rencana kreatif yang memperoleh untuk tidur dengan bayi lebih awal
serta tidur lebih siang membantu untuk memenuhi kebutuhan tubuh serta
Kriteria hasil :
a. Mengungkapkan pemahaman perubahan fiiologis kebutuhan
individu
Intervensi :
a. Pastikan persepsi klien tentang persalian dan kelahiran, lama persalinan dan
tanggung jawab tugas dan aktivitas perawatan dari atau perawatan bayi
b. Kaji kesiapan klien dan motifasi untuk belajar, bantu klien dan pasangan dalam
mengidentifikasi hubungan
progresif
Rasional : latiahn membantu tonus otot, meningkatkan sirkulasai, menghasilkan
Rohmah, Nikmatur dkk. 2009. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jogjakarta :
Ar-ruzz Media.
A. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 23-04-2020 Jam masuk :10.00
Ruang / kelas : Kamar no. : 313
Tgl. Pengkajian :23-04-2020 jam : 14.00
A. IDENTITAS
Nama pasien : Ny.D Nama suami : Tn.R
Umur : 25 Tahun Umur : 26 Tahun
Suku bangsa : INDONESIA Suku bangsa : INDONESIA
Agama : ISLAM Agama : ISLAM
Pendidikan : S1 Pendidikan : S1
Pekerjaan : PRAMUGARI Pekerjaan : PRAMUGARA
Alamat : PAGUTAN Alamat : PAGUTAN
Status kawin : KAWIN Status kawin : KAWIN
B. RIWAYAT KEPERAWATAN
Keluhan Utama (alasan masuk RS) : Pasien mengatakan nyeri pada
daerah kemaluan terutama jika untuk berjalan dan duduk
1.RIWAYAT OBSTETRI
a. riwayat menstruasi
- Menarche,umur : 13 tahun Siklus :teratur ( ya ) tidak ( )
- banyaknya : 3-4 kali ganti Lamanya : 5-7 hari
pembalut per hari Keluhan : tidak ada keluhan
- HPHT : 26 juli 2019
c. genogram
: Klien
1 : Suami klien
2 : Anak klien
: Laki-laki
: Perempuan
Lama persalinan :
Kala I :± 4 jam
Kala II : ± 30 menit
Kala III :± 6 menit
Kala IV :± 2 jam setelah post partum
2. riwayat lingkungan
kebersihan : pasien mengatakan tempatnyaselalu bersih dan
sehingga terasa nyaman
bahaya : pasien mengatakan tidak ada yang mungkin
membahayakannya untuknya
lainnya sebut :: pasien mengatakan tempatnya selalu bersih 3
kali sehari
3. aspek psikososial
a. persepsi ibu setelah bersalin : pasien mengatakan merasa
senang atas kelahiran anak pertamanya karna dalam keadaan
sehat dan tidak ada kecacatan apapun
b. apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap
kehidupan sehari-hari? Bila ya bagaimana : Ya, jadi ketika
keadaan selama hamil terdapat berbagai banyak perubahan
baik perubahan fisiologis maupun psikologisnya
Untuk salah satu contohnya yaitu perubahan pada nafsu
makan perububahan pada pola tidur sehari-hari serta pola
aktivitasnya atau ruang geraknya yang terbatas. Dan juga
pasien merasakan nyeri di tubuhnya
c. ibu tinggal dengan siapa? Pasien mengatakan Dengan
suaminya
d. siapa orang yang terpenting bagi ibu: pasien mengatakan
keluarganya yang paling penting terutama suami anak dan
kedua orang tuanya
e. sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini : pasien
mengatakansangat senang dan keluarga selalu memberi
nasihat dan perhatiannya
BAB
Frekwensi: 2x sehari
Warna: kuning kecoklatan
Konsistensi: lembek
Bau: khas feses
Keluhan: pasien mengatakan tidak ada keluhan
b. oral hygiene
frekwensi2x / hari
waktu : pagi dan malam sebelum tidur
c. cuci rambut
frekwensi1x/ hari
shampoo (√) ya ( ) tidak
4. po;la istirahat tidur
lama tidur :5-6 jam/ hari
kebiasaan sebelum tidur : menonton tv
keluhan
Kepala
: bentuk: normal rambut klien tampak cukup bersih, tidak
ada ketombe ataupun kutu, warna hitam, rambut menyebar
merata, tidak ada nyeri tekan, dan benjolan di daerah kepala
pernafasan
jalan nafas : tidak ada sumbatan
suara nafas: suara nafas vesikuler
mengguanakan otot Bantu nafas: tidak ada penggnaan otot
bantu nafas
lainnya sebut:-
sirkulasi jantung
kecepatan denyut apical: di dapatkan hasil 92x/ menit
irama: teratur
abdomen
Bentuk abdomen: simetris kendur
Mengecil: terlihat abdomen mulai mengecil
linea & striae:terdapat linea dan striae
luka bekas operasi: tidak ada
TFU: setinggi pusar
Kontraksi: baik
Fundus teraba : teraba fundus uteri
Nyeri tekan abdomen : tidak terdapat nyeri tekan
Distensi vesika urinaria : normal
Kebersihan : terlihat bersih
Distensi abdomen : normal
Peristaltik usus : terdengar agak lemah
Genitourinary
Perineum : ada luka perineum
Episiotomy: ad
Edema :ada
Lochea: Warna : merah
Jenis : rubra
Banyaknya : 110 cc
Vesica urinaria: normal
Perdarahan: tidak ada
Kebersihan: baik
Lain sebutkan: pasien mengatakan nyeri pada luka perineum
data penunjang
1. Laboratorium :
Tanggal 23 april 2020
- Golongan darah : O
- Hb : 14.4
Data tambahan
Pengkajian Nyeri :
DS : Klien mengatakan nyeri pada jalan lahir
P : luka jalan lahir
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : pada perinium
S : skala nyeri 6
T : Timbul Terus menerus
DO : Pasien mengeluh nyeri
Wajah tampak meringis
pemeriksa,
ALFI MAULANA
O : - Pasien
mengeluh
nyeri Wajah
tampak meringis
V. EVALUASI :
P : intervensi dihentikan
O:
- Tidak ada perdarahan, jahitan
baik
- Tidak ada tanda infeksi
A: Masalah Infeksi tidak terjadi
P : Intervensi dihentikan
Alfi maulana
(____________________________)