Anda di halaman 1dari 8

EFEKTIVITAS TEKHNIK MARMET TERHADAP PRODUKSI ASI IBU POST

PARTUM DI DESA REJOMULYO TAHUN 2021

Cindy Sari Agustin

Mahasiswi Sarjana Terapan Kebidanan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Abstrak
Pada remaja, pertumbuhan fisik terjadi yang meliputi pertumbuhan organ yang dimulai
dengan datangnya menstruasi. Seringkali remaja mengeluhkan gangguan nyeri haid (dismenorea).
Nyeri haid dapat mengganggu aktifitas para remaja bahkan membuat remaja tidak bisa fokus dalam
belajar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari apakah ada efek latihan abdominal
streetching pada nyeri haid (dismenorea) pada remaja putri di SMPN 2 Abung Semuli pada tahun
2020. Desain penelitian yang digunakan adalah pra-eksperimen one group pre test and post test
design. Populasi dalam penelitian ini adalah semua remaja putri di SMA Kartika Surabaya pada
tahun 2020 yang mengoreksi menstruasi berjumlah 98 orang dengan teknik purposive sampling
yang diperoleh dengan sampel 16 orang. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi yang
terdiri dari Numeric Rating Scale (NRS) dan pedoman wawancara karakteristik responden. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebelum melakukan latihan abdominal stretching nilai mean
intensitass nyeri haid adalah 4,88 dan setelah dilakukan intervensi abdominal stretching nilai mean
intensitas nyeri haid menjadi 2,69. Uji statistik menggunakan uji T Dependent menemukan bahwa
nilai (2-Tatiled) adalah sebesar 0,000 < 0,05. Membuktika bahwa ada efek latihan abdominal
stretching intensitas relaksasi menstruasi (dismenorea). Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan
bahwa responden dapat menerapkan latihan abdominal stretching sebagai alternatif pengobatan
non-farmakologis dari manajemen menstruasi (dismenorea).

1. PENDAHULUAN Data dan Informasi Kesehatan Indonesia


cakupan ASI Ekslusif tahun 2017 sebesar
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan 46,7%. Secara nasional, cakupan bayi
yang ideal bagi pertumbuhan neonatus. mendapatkan ASI Ekslusif sebesar 61,33%.
Manfaat menyusui dan pemberian Air Susu Angka tersebut sudah melampaui target Restra
Ibu (ASI) sangat luar biasa, menyelamatkan tahun 2017 yaitu 44%. Presentase tertinggi
kehidupan. Menyusui merupakan cara cakupan pemberian ASI Ekslusif terdapat pada
pemenuhan kebutuhan nutrisi yang terbaik Nusa Tenggara Barat 87,3%, sedangkan
bagi bayi. Memberikan seluruh anak presentase terendah terdapat pada Papua
permulaan hidup yang terbaik bisa dimulai 15,3% dan Lampung (61,6%) (Kemenkes RI,
dengan menyusui, sebuah ikhtiar yang paling 2018).
sederhana, paling cerdas dan paling Menurut laporan kerja Dinkes Provinsi
terjangkau untuk mendukung anak yang lebih Lampung tahun 2018, cakupan bayi yang
sehat, keluarga yang lebih kuat dan mendapat ASI Ekslusif yaitu pada tahun 2016
pertumbuhan yang berkelanjutan (Asih dan sebesar 46,4%, pada tahun 2017 sebesar
Risneni, 2016: 18). 61,4%, dan pada tahun 2018 sebesar 61,6%.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun Lampung Selatan menempatkan urutan ke 9
2016 masih menunjukkan rata-rata ASI dari 15 kabupaten mengenai capaian bayi yang
Ekslusif di dunia baru bekisar 38%. Menurut mendapat ASI Ekslusif seprovinsi Lampung dari
tahun 2016-2018 yaitu sebesar 57,6%. Agung Kabupaten Lampung Selatan Tahun
Berdasarkan hasil pra survey yang 2021”.
diperoleh dari Puskesmas Karang Anyar
Kecamatan Jati Agung pada tahun 2019 2. Bahan dan Metode
cakupan ASI Eksklusif sebesar 51,2% dari Rancangan Penelitian
1.646 jumlah kelahiran bayi. Puskesmas Jenis penelitian yang dilakukan adalah
N penelitian eksperimental dengan rancangan
Karakteristik N % penelitian Quasy Experiment (eksperimen
o
1. Usia semu). Penelitian ini menggunakan
  20-35 tahun 16 89% pendekatan One Group Pretest Posttest
  >35 tahun 2 11% dimana rancangan ini tidak ada kelompok
    18 100% pembanding (kontrol) tetapi pretest akan
2. Suku dilakukan terlebih dahulu kemudian akan
  Jawa 12 67% diberikan intervensi (X). Selang beberapa
  Lampung 6 33% waktu akan diberikan posttest pada kelompok
    18 100% ini untuk memungkinkan menguji perubahan-
3. Agama perubahan yang terjadi setelah adanya
  Islam 18 100% eksperimen (Notoatmodjo, 2018).
    18 100%
4. Pendidikan
  SD 1 6% Populasi dan Sampel
  SMP 7 39% Populasi dalam penelitian ini adalah ibu
  SMA 10 56% post partum di Desa Rejomulyo Kecamatan
    18 100% Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan
5. Pekerjaan Tahun 2020, rata-rata sebulan sebanyak 30
  Pedagang 2 11% ibu post partum. Sampel penelitian sebanyak
  IRT 16 89% 18 Ibu Post Partum yang memiliki produksi
    18 100% ASI kurang dan pengambilan sampel
6. Paritas dilakukan secara purposive sampling.
  Primi 7 39%
  Multi 11 61% Instrumen Penelitian
    18 100%
Alat ukur atau instrumen dalam
Karang Anyar menaungi 12 Desa. Presentase penelitian ini adalah lembar kuesioner
tertinggi cakupan ASI Eksklusif diperoleh indicator produksi ASI.
Desa Fajar Baru yaitu 69,3% dari 116 jumlah
kelahiran bayi. Sedangkan presentase Analisa Data
terendah cakupan ASI Eksklusif ditempati
oleh Desa Rejomulyo sebesar 22,9% dari 132 Pengujian hipotesis dilakukan dengan
jumlah kelahiran bayi setiap tahunnya. teknik korelasi yang digunakan untuk
Sedangkan dari responden diketahui dari 10 mencari hubungan dua variabel. Dalam
BUSUI 60% (enam orang) diantaranya penelitian ini menggunakan uji T-
mengalami ketidaklancaran ASI dan 40% Dependent dan di olah menggunakan
(empat orang) lainnya mengatakan dapat progam SPSS 2.0.
mengeluarkan ASI dengan baik. Enam orang
yang tidak dapat mengeluarkan ASI dengan 3. Hasil dan Diskusi
baik mengatakan belum mengetahui manfaat
pijat Marmet yang dapat meningkatkan a. Hasil
produksi ASI. Peneliti tertarik untuk 1. Karakteristik Responden
melakukan penelitian ini dikarenakan masih Tabel 3.
terdapatnya ibu yang mengalami masalah Karakteristik Responden
menyusui, sedangkan kandungan ASI sangat
bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi. Oleh
sebab itu, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Efektifitas Teknik Marmet
Terhadap Peningkatan Produksi ASI Ibu Post
Partum Di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati
memiliki skor indikator produksi ASI

sebesar 3 dengan standar deviasi

0,575.
Hasil analisis menunjukkan bahwa dari
18 responden dilihat berdasarkan karakteristik Tabel 5.
usia yaitu mayoritas responden berada pada Produksi ASI Ibu Post Partum
usia antara 20-35 tahun sebanyak 16 orang Setelah dilakukan Tekhnik Mermet di
(89%). Berdasarkan karakteristik suku yaitu Desa Rejomulyo Kecamatan Jati
mayoritas suku jawa sebanyak 12 orang Agung Kabupaten Lampung Selatan
(67%). Semua responden beragama islam, 18 Tahun 2021
orang (100%). Mayoritas responden
berpendidikan setingkat SMA yaitu sebanyak Kelompok N Minimum Maximum
10 0rang (56%) dan SMP sebanyak 7 orang Indikator Posttest 18 5 5
(39%). Sedangkan pekerjaan responden
mayoritas adalah ibu rumah tangga yaitu Hasil analisis data dari 18
sebabyak 16 orang (89%). Kemudian
berdasarkan paritas, didapatkan bahwa responden pada saat posttest
mayoritas responden adalah multipara
sebanyak 11 orang (61%%). menunjukkan bahwa produksi ASI

ibu postpartum yang dilihat


2. Analisis Univariat
berdasarkan indikator produksi ASI
Tabel 4.
Produksi ASI Ibu Post Partum setelah diberikan teknik mermet
Sebelum dilakukan Tekhnik
Mermet di Desa Rejomulyo memiliki skor minimum dan
Kecamatan Jati Agung Kabupaten
Lampung Selatan Tahun 2021 maksimum adalah 5. Mayoritas

Kelompok N Minimum responden setelah diberikan teknik


Indikator Pretest 18 1
Indikator Pretest 18 1 mermet ini memiliki skor indikator

Hasil analisis data produksi ASI sebesar 5 dengan

menunjukkan bahwa produksi ASI standar deviasi 0,000.

ibu postpartum yang dilihat

berdasarkan indikator produksi

ASI sebellum diberikan teknik 3. Analisis Bivariat

mermet dari 18 responden a. Uji Normalitas


Tabel 6.
memiliki skor minimum sebesar 1 Uji normalitas

dan maksimum adalah 3. Kelompok Statistic Df Sig.


Pretest ,552 18 ,000
Mayoritas responden pada saat Posttest ,253 18 ,000

sebelum diberikan teknik mermet Uji normalitas indikator produksi ASI pada
kelompok pretest dan posttest menunjukkan
hasil signifikansi atau p-value sebesar 0,000 penentaun kesehatan maternal berupa
maka dapat disimpulkan data tidak kondisi kehamilan, persalinan, nifas, dan
berdistribusi normal. Sehingga pada penelitian cara mengasuh serta menyusui bayinya.
ini dilakukan uji hhipotesis menggunakan uji Pada usia reproduktif ini ibu akan lebih siap
non parametrik yaitu uji wilcoxon untuk secara fisik dan mental untuk menghadapi
mengetahui efektivitas pemberian teknik masa kehamilan, persalinan dan nifasnya
mermet terhadap produksi ASI. serta dalam memberikan ASI kepada bayi.
Ibu dengan usia dibawah 20 tahun
Hasil Uji Normalitas dikatakan masih belum siap dan matang
secacra jasmani, rohani dan sosial dalam
b. Uji Wilcoxon menghadapi kehamilan, persalinan, nifas,
dan mengurus bayi baru lahir (Depkes RI
Tabel 7.
1994 dalam Somi, 2014).
Uji Wilcoxon
Hasil uji wilcoxon dengan membandingkan Indikator Posttest -
skor indikator produksi ASI sebelum Indikator Pretest N Mean Rank Sum of Ranks
perlakuan (pretest) dan setelah perlakuan Negative Ranks 0 0,00 0,00
(posttest) menunjukkan bahwa seluruh Positive Ranks 18 9,50 171,00
responden dengan total 18 orang dari pretest Ties 0 0,00 0,00
ke posttest mengalami peningkatan skor Z -3,944
indikator produksi ASI (positive ranks) saat Asymp. Sig. (2-
,000
diberikan teknik mermet. Total rata-rata tailed)
kenaikan (mean ranks) yaitu 9,50 dan total Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
jumlah kenaikan (sum of ranks) sebesar dilakukan oleh Saraung (2017) tentang
171,00. Tidak ada responden yang analisis faktor-faktor yang berhubungan
mengalami penurunan (negative ranks) skor dengan produksi ASI pada ibu postpartum
indikator produksi ASI ataupun memiliki skor di Puskesmas Ranotana Weru dimana
yang tetap (ties). berdasarkan karakteristik usia didapatkan
Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) atau p-value uji mayoritas ibu dengan usia > 25 tahun
wilcoxon sebesar 0,000 < α (0,05) sehingga sebagai responden penelitian dengan
uji hipotesis diterima, ada perbedaan produksi produksi ASI (Saraung, 2017).
ASI antara kelompok pretest dan posttest. Berdasarkan karakteristik suku yaitu
Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh mayoritas suku jawa sebanyak 12 orang
yang signifikan dari pemberian teknik mermet (67%). Semua responden beragama islam,
terhadap produksi ASI pada ibu post partum 18 orang (100%). Mayoritas responden
di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung berpendidikan setingkat SMA yaitu
Lampung Selatan. sebanyak 10 0rang (56%) dan SMP
Teknik mermet efektif untuk produksi ASI sebanyak 7 orang (39%). Pratiwi (2009)
ibu postpartum dengan cara melihat nilai p- menjelaskan bahwa pendidikan responden
value hasil uji wilcoxon < α (0,05) serta merupakan salah satu unsur penting yang
peningkatan skor indokator produksi ASI pada menentukan keadaan gizi keluarga. Orang
seluruh responden setelah diberikan teknik yang memiliki dasar pendidikan yang tinggi
mermet selama 5 hari. lebih mudah mengerti dan memahami
informasi yang diterimannya bila dibanding
dengan orang yang berpendidikan lebih
B. Pembahasan rendah (Pratiwi, 2009). Penelitian ini juga
sesuai dengan Saraung (2017) tentang
1. Analisa Univariat analisis faktor-faktor yang berhubungan
a. Karakteristik Responden dengan produksi ASI pada ibu postpartum
di Puskesmas Ranotana Weru dimana
Mayoritas responden penelitian ini berdasarkan karakteristik pendidikan
jika dilihat dari karakteristik usia yaitu didapatkan mayoritas responden berada
sebesar 89% berada pada usia pada tingkat SMA/SMK sebesar 53,3%
reproduktif antara 20-35 tahun. Hal ini (Saraung, 2017).
sesuai dengan teori bahwa usia ibu Sedangkan pekerjaan responden
sangat berperan penting dalam mayoritas adalah ibu rumah tangga yaitu
sebabyak 16 orang (89%). Hal ini sejalan adalah 3. Mayoritas responden pada saat
dengan penelitian yang dilakukan oleh
Saraung (2017) dimana mayoritas sebelum diberikan teknik mermet memiliki
responden ibu postpartum terhadap
produksi ASI adalah IRT atau ibu ruah skor indikator produksi ASI sebesar 3
tangga sebesar 56,7%. Warsini (2015)
menyatakan bahwa ibu yang bekerja dengan standar deviasi 0,575. Sedangkan
sebagai IRT memiliki keberhasilan dalam
memproduksi ASI atau memberikan ASI Hasil analisis data dari 18 responden
eksklusif dibandingkan dengan ibu yang
bekerja di luar rumah. Hal ini disebabkan pada saat posttest menunjukkan bahwa
karena meskipun mereka habis
melahirkan dan masih harus menyusui produksi ASI ibu postpartum yang dilihat
anaknya tetapi mereka harus kembali
bekerja setelah cuti melahirkan selesai, berdasarkan indikator produksi ASI
sehingga waktu yang dimiliki untuk
merawat bayi dan frekuensi menyusui setelah diberikan teknik mermet memiliki
akan berkurang. Frekuensi menyusui
akan mempengaruhi produksi ASI. skor minimum dan maksimum adalah 5.
Semakin sering seorang ibu menyusui
maka akan mempengaruhi hormon yang Mayoritas responden setelah diberikan
akan memperbanyak produksi ASI.
Kemudian berdasarkan paritas, teknik mermet ini memiliki skor indikator
didapatkan bahwa mayoritas responden
adalah multipara sebanyak 11 orang produksi ASI sebesar 5 dengan standar
(61%%). Proverawati (2010) menyatakan
bahwa jumlah persalinan yang pernah deviasi 0,000.
dialami ibu memberikan pengalaman
dalam memberikan ASI dan mengetahui
cara untuk meningkatkan produksi ASI 2. Analisa Bivariat
sehingga tidak ada masalah bagi ibu a. Pengaruh Tekhnik Marmet Terhadap
dalam memberikan ASI. Pada ibu yang Produksi ASI Ibu Post Partum Di Desa
baru pertama kali melahirkan dan ibu Rejomulyo Kecamatan Jati Agung
yang lebih dari dua kali melahirkan anak Lampung Selatan Tahun 2021
seringkali menemukan masalah dalama Pada penelitian ini didapkan hasil nilai
memberikan ASI. Masalah yang sering mean paired differences adalah sebesar 2,188
muncul yaitu puting susu lecet akibat niai ini menunjukan selisih antara rata –rata pre
kurangnya pengalaman yang dimiliki atau test dengan rata-rata post test dan selisih
belum siap menyusui secara fisiologi dan perbedaan tersebut antara 1,428 sampai
perubahan bentuk serta kondisi puting dengan 2,947 (95% Cofidence interval of the
susu yang tidak baik (Proverawati, 2010). difference lower and upper). Seliisih tersebut
memunjukan penurunan skor rata-rata nyeri
haid yang dialami 16 siswi SMPN 2 Abung
b. Gambaran Produksi ASI Ibu Post Semuli. Dilakukan uji normalitas untuk
Partum Sebelum dan Sesudah menentukan data tersebut berdistribusi normal
Diberikan Intervensi atau tidak. Setelah dilakukan data menunjukan
variabel intensitas nyeri haid pada ramaja putri
Produksi ASI ibu postpartum sebelum dilakukan intervensi niali Sig. adalah
0,182 kemudian setelah diberikan intervensi
yang dilihat berdasarkan indikator nilai Sig. adalah 0,190 > 0,05. Maka sesuai
dengan dasar pengambilan keputusan Uji
produksi ASI sebellum diberikan teknik Normalitas menggunakan Shapiro-Willk, apabila
nilai Sig.> 0,05 maka data distribusi normal.
mermet dari 18 responden memiliki skor Setelah itu dilakukan uji hipotesis
menggunakan Dependen T Test untuk menguji
minimum sebesar 1 dan maksimum apakah terdapat pengaruh terhadap intensitas
nyeri haid pada 16 remaja putri di SMPN 2 erat dalam menurunkan rasa nyeri,
Abung Semuli. nilai mean paired differences memperbaiki nafsu makan, meningkatkan daya
adalah sebesar 2,188 niai ini menunjukan ingat, tekanan darah dan pernafasan (Harry,
selisih antara rata –rata pre test dengan rata- 2007).
rata post test dan selisih perbedaan tersebut Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
antara 1,428 sampai dengan 2,947 (95% penelitian yang dilakukan oleh Amilia dkk
Cofidence interval of the difference lower and (2018) dengan judul “ Latihan Abdominal
upper). Dan diketahui nilai Sig. (2-Tatiled) Stretching Menurunkan Tingkat Nyeri Haid
adalah sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak Remaja Putri di SMAN 3 Brebes” Hasil
dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan penelitian menggunakan uji wilcoxon diperoleh
bahwa ada perbedaan rata-rata antara hasil nilai signifikan 0,000 (p<0,005) yang artinya
pre test dengan post test yang berarti ada terdapat pengaruh yang bermakna latihan
pengaruh abdominal stretching terhadap abdominal stretching terhadap tingkat nyeri haid
penurunan intensitas nyeri haid di SMPN 2 (dismenore) pada remaja putri. Sama halnya
Abung Semuli Tahun 2020. dengan penelitian yang dilakukan Ratna (2017)
Abdominal Stretching menimbulkan menyatakan bahwa ada pengaruh abdominal
efek relaksasi yang menyebabkan otot stretching exercise terhadap intensitas nyeri
menjadi rileks sehingga stress/kekakuan pada haid pada remaja putri dengan hasil yang
otot juga berkurang, maka dari itu intensitas diperoleh yaitu mean sebelum intervensi 2,50
nyeri haid dapat berkurang. Seperti dan mean sesudah intervensi 1,82, sedangkan
pernyataan thermacare (2010) bahwa salah standar deviasi sebelum intervensi 0,509 dan
satu exercise yang dapat dilakukan untuk standar deviasi sesudah intervensi 0,612. Hasil
menurunkan rasa nyeri haid adalah dengan Uji statistik Wilcoxon dengan sig (2-tailed) p=
melakukan abdominal stretching. Abdominal 0,000 yang berarti ≤ 0,05.
stretching yang dilakukan pada saat nyeri haid Anak-anak dan remaja masih belum bisa
untuk meningkat-kan, daya tahan, kekuatan mengunggkapkan dengan baik tentang apa
otot dan fleksibilitas otot. yang mereka rasakan. Rasa nyeri yang diderita
Latihan peregangan otot perut bertujuan untuk saat menstruasi dapat mengganggu fokus
membantu meningkatkan proses pertukaran dalam belajar baik di sekolah maupun dirumah
antara oksigen dengan karbondioksida yang bahkan dapat mengganggu keseharian secara
terjadi di dalam sel serta menstimulasi aliran normal para remaja putri dan juga pubertas
drainase sistem getah bening, sehingga dapat merupakan hal baru bagi mereka. Kurangnya
meningkatkan kelenturan pada otot dengan pengetahuan tentang nyeri haid dan bagaimana
cara mengembalikan otot-otot seperti semula cara mengatasinya membuat para remaja tidak
dengan cara yang alamiah dan memperbaiki tahu apa yang harus dilakukan. Hasil penelitian
elastisitas atau fleksibilitas jaringan tubuh ini menunjukan bahwa betapa pentingnya
serta dapat memelihara fungsinya dengan peregangan khususnya abdominal stretching
baik dan mengurangi kram pada otot perut. untuk mengurangi intensitas nyeri haid. Oleh
Exersice yang dilakukan menstimulasi karena itu penelitian ini membuktikan bahwa
tubuh menghasilkan endorphin. Endorphin ada pengaruh abdominal stretching terhap
sendir dihasilkan di susunan syaraf tulang penurunan intensitas nyeri haid pada para siswi
belakang dan otak. Endorphin berfungsi SMPN 2 Abung Semuli. Dengan adanya
sebagai obat penenang alami, sehingga abdominal stretching diharapkan para remaja
menimbulkan rasa nyaman. Kadar endorphin putri tidak perlu merasa menderita karena nyeri
dalam tubuh yang meningkat dapat haid lagi dan dapat mengatasi nyeri haid secara
mengurangi rasa nyeri haid pada saat mandiri.
kontraksi uterus. Melakukan latihan fisik 4. Kesimpulan
seperti abdominal stretching terbukti dapat Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat
meningkatkan kadar endorphin empat sampai pengaruh Teknik Marmet Terhadap
lima kali di dalam darah manusia. Saat Peningkatan Produksi ASI Ibu Post Partum Di
seseorang melakukan olahraga atupun Desa Rejomulyo Tahun 2021.
peregangan, maka endorphin akan keluar dan
ditangkap oleh reseptor di dalam 5. Ucapan Terimakasih
hipothalamus dan juga sistem limbik yang Ucapan terimakasih pada :
memiliki fungsi untuk mengatur emosi. 1. Desa Rejomulyo
Peningkatan endorphin terbukti berhubungan Bapak Gatot Sutopo, Ibu Umi, Bapak
Haryono, serta seluruh Staff Tata Usaha renggar.kemkes.go.id/file2018/e-
atas bantuannya. performance/1-129006-
2tahunan984.docx (diunduh tanggal 3
DAFTAR PUSTAKA Agustus 2020).
Ambarwati, Eny Retna dan Wulandari, Diah.
2010. Asuhan Kebidanan Nifas. Maria Pollard. (2016). ASI Asuhan Berbasis
Yogyakarta: Mitra Cendikia Press. Bukti. Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Arifianto. 2019. Tidak Bisa Menyusui. Maritalia, Dewi. 2014. Asuhan Kebidanan
Jakarta: Naura Books. Nifas dan Menyusui. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Asih, Yusari dan Risneni. 2016. Asuhan
Kebidanan Nifas dan Menyusui. Mas’ad. (2016). Teknik Meningkatkan Dan
Jakarta: CV. Trans Info Media. Memperlancar Produksi Asi Pada Ibu
Post Sectio Caesaria. Jurnal
Avelinil dan Bestari, Dinda. 2019. Keperawatan Vol.03 No.04. Poltekkes
Perbandingan Efektivitas Pijat Mataram. Mataram.
Oksitosin dengan Teknik Marmet
Terhadap Kelancaran ASI pada Ibu Ningrum, Astri Dwi. 2017. Pengaruh
Menyusui di Wilayah Kerja Pemberian Teknik Marmet Terhadap
Puskesmas Purwosari Metro Utara. Produksi ASI pada Ibu Post Partum.
Bandar Lampung: Poltekkes Kediri: Poltekkes Kesehatan
Kemenkes Tanjung Karang. Kemenkes Malang.

Dahlan, A.K., 2017. Pengaruh Teknik Marmet Norlita, Wiwik. 2017. Penggunaan Metode
Terhadap Kelancaran ASI Pada Ibu Marmet untuk Melancarkan
Menyusui. Voice of Midwifery, 6(08), Pengeluaran Air Susu Ibu (ASI) Pada
pp.17-30. Ibu Menyusui 0-6 Bulan di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Eria Bunda
Depkes RI. (2014). Profil Kesehatan Pekanbaru. Riau: Universitas
Indonesia 2014. Muhammadiyah Riau.
F.B. Monika. 2018. Buku Pintar ASI dan
Menyusui. Jakarta: Naura Books. Notoatmodjo, S. 2018. Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Ilyas, Y.N., 2015. Pengaruh teknik marmet
terhadap tanda kecukupan asi pada Patimah, S. 2017. Gizi Remaja Putri Plus 1000
ibu post seksio sesarea di rsud dr. Hari Pertama Kehidupan. Refika
moewardi. Aditama: Bandung.

Hamzah, Dina Fathamira. 2018. Pengaruh Pranata, Renna H. 2020. Motivasi ala Mak
Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Marmet Indonesia. Yogyakarta: Visi
Berat Badan Bayi Usia 4-6 Bulan di Media Pustaka.
Wilayah Kerja Puskesmas Langsa
Kota. Medan: Universitas Sains Cut Pratiwi, M. L. E. (2009). Hubungan Tingkat
Nyak Dhien Langsa. Pendidikan dan Pengetahuan Ibu
tentang ASI Eksklusif dengan
Hidayat, A. Aziz Aimul. 2014. Metodologi Pemberian ASI Eksklusif di Desa
Penelitian Kesehatan dan Teknik Gedangan Kabupaten Sukoharjo. Jurnal
Analisis Data. Jakarta: Salemba. diterbitkan. Surakarta : Program Studi
DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta:
Kemenkes RI. Proverawati, A dan Rahmawati, E. 2010.
Kapita Selekta ASI dan Menyusui.
Laporan Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Yogyakarta: Nuha Medika.
Lampung tahun 2018. http://e-
….……….., A. 2010. Anemia dan Anemia
Kehamilan.Muha Medika:
Yogyakarta.

Puspita, L., Umar, M.Y. and Wardani, P.K.,


2019. Pengaruh Teknik Marmet
Terhadap Kelancaran Asi Pada Ibu
Post Partum. Wellness And Healthy
Magazine, 1(1), pp.87-92.

Rukiyah, Ai Yeyeh dan Yulianti, Lia. 2018.


Asuhan Kebidanan pada Ibu Masa
Nifas. Jakarta: CV. Trans Info
Medika.

Rusmini, Mas’adah. 2015. Teknik


Peningkatan dan Memperlancar
Produksi ASI pada Ibu Post Sectio
Caesaria. Mataram: Poltekkes
Kemenkes Mataram.

Saraung dkk. 2017. Analisis Faktor-Faktor


Yang Berhubungan Dengan Produksi
Asi Pada Ibu Postpartum Di
Puskesmas Ranotana Weru. E-Journal
Keperawatan (e-Kp). Vol.5 no.2

Siswanto, S. 2014. Metodologi Penelitian


Kesehatan dan Kedokteran. Edisi
Pertama, Cetakan Kedua.
Yogyakarta: Bursan Ilmu.

Anda mungkin juga menyukai