Anda di halaman 1dari 10

GIZI IBU HAMIL PADA KONSTIPASI

Penyebab Konstipasi Pada Kehamilan


Sulit buang air besar (BAB) yang disebabkan oleh konstipasi, dialami oleh banyak ibu
hamil. Normal  tidak, ya. Dan apa penyebabnya?

Konstipasi adalah gangguan pencernaan berupa terhambatnya pengeluaran dari sisa-sisa


makanan, akibatnya, ibu mengalami kesulitan untuk buang air besar (BAB). Biasanya, feses
menjadi keras, dan perut terasa nyeri atau mulas. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah
sembelit, dan dalam kehamilan, disebabkan oleh:

 Meningkatnya hormon progesteron. Hormon progesteron berperan dalam proses


relaksasi pada kerja otot halus. Peningkatan hormon itu, mengakibatkan gerakan atau
mobilitas organ pencernaan menjadi relaks atau lambat. Akibatnya, proses pengosongan
lambung jadi lebih lama dan waktu transit makanan di lambung meningkat. Selain itu,
gerakan peristaltik usus (pijatan di usus, salah satu aktivitas mencerna makanan) juga
melambat sehingga daya dorong dan kontraksi usus terhadap sisa-sisa makanan melemah.
Alhasil, sisa makanan menumpuk lebih lama di usus dan sulit dikeluarkan.
 Perut yang membesar.  Membesarnya perut ibu hamil, menimbulkan tekanan rahim
pada pembuluh darah balik panggul dan vena cava inferior (pembuluh darah balik besar
di bagian kanan tubuh, yang menerima aliran darah dari tubuh bagian bawah). Penekanan
itu semakin memengaruhi sistem kerja usus halus dan usus besar.  Itu sebabnya, 
konstipasi sering terjadi pada kehamilan trimester ketiga, tatkala perut semakin besar.
 Penekanan rektum. Semakin besarnya perut, juga berdampak lanjutan, yaitu rektum
(bagian terbawah usus besar) tertekan. Penekanan tersebut membuat jalannya feses
menjadi tidak lancar, sehingga konstipasi terjadi.
 Kurang serat.  Serat dibutuhkan tubuh untuk sistem pencernaan. Asupan serat
memperlancar kerja pencernaan dalam mengurai makanan, sampai mengeluarkan feses
atau kotoran. Pada orang normal sekali pun, kekurangan serat bisa mengakibatkan
konstipasi. Terlebih lagi pada ibuhamil yang kondisinya khusus.
 Mengonsumsi zat besi. Konsumsi zat besi dosis tinggi, misalnya, dari suplemen, ikut
andil dalam menyebabkan konstipasi.  
 Tidak olahraga. Olahraga membuat tubuh sehat dan melancarkan proses metabolisme di
dalam tubuh. Berolahraga secara rutin, misalnya, jalan kaki atau berenang, akan
merangsang otot-otot perut dan usus, salah satunya, memicu gerakan peristaltik usus,
sehingga mencegah konstipasi.

Cegah Konstipasi Pada Kehamilan


Meski merupakan gejala umum dalam kehamilan, konstipasi yang dibiarkan berlarut-larut,  bisa
menjadi semakin parah, dan memicu timbulnya wasir atau ambeien. Namun demikian, untuk
mengatasi konstipasi, ibuhamil tidak disarankan untuk makan sembarangan obat-obatan
pencahar atau pelancar BAB.

Konstipasi ditandai dengan gejala:

 Lebih dari 4 hari kesulitan untuk buang air besar.


 Fases menjadi keras.
 Merasa tidak tuntas buang air besarnya.
 Perlu kekuatan ekstra untuk mengeluarkan feses, terkadang rektum mengeluarkan darah.
 Rasa sakit atau tidak nyaman pada perut bagian bawah; terasa penuh, berat, mulas.

Akibat feses keras, secara naluriah ibu akan mengejan untuk mengeluarkan feses.  Akhirnya,
rektum membengkak dan berdarah akibat pecahnya pembuluh darah di anus.  Dalam proses
persalinan, dampaknya adalah, timbul kesulitan saat proses persalinan per vagina,  akibat
terdapat wasir atau ambeien di dekat jalan lahir dan ibu tidak boleh mengejan terlalu keras.
Namun demikian, untuk mengatasi konstipasi, ibuhamil tidak disarankan untuk makan
sembarangan obat-obatan pencahar atau pelancar BAB. Sebab, selain berpotensi mengganggu
perkembangan janin, obat pencahar dapat membuat ibuhamil dehidrasi (kekurangan cairan
tubuh) dan merangsang terjadinya kontraksi.

Cara aman mengatasi konstipasi:

1. Mengonsumsi serat yang tidak larut dalam air Karena serat memang sangat dibutuhkan
tubuh untuk kelancaran pencernaan, konstipasi dapat teratasi bila ibuhamil mengonsumsi
25-30 gram serat per hari. Pilih serat yang tidak larut dalam air, seperti yang terdapat
pada wortel, roti gandum, beras merah, tomat, pepaya, dan timun. Serat itu dapat
membuat feses menjadi lebih padat karena ia menyerap air yang terkandung di dalamnya.
Konsumsilah serat sedikit demi sedikit, tingkatkan porsinya setiap hari agar mencapai
porsi ideal
2. Prebiotik. Mengonsumsi zat prebiotik FOS dan GOS juga dapat membantu ibuhamil
dalam memenuhi kebutuhan serat ,  lewat makanan atau minuman seperti susu untuk ibu
hamil. Komposisi unik prebiotik FOS:GOS 1:9  memberikan efek bifidogenik terhadap
saluran pencernaan ibu hamil.  Efek bifidogenik adalah suasana yang paling
menyenangkan bagi bakteri Bifidobakteria   - salah satu bakteri baik di dalam pencernaan
yang berfungsi sebagai pengurai makanan - untuk memperbanyak diri.
3. Banyak minum air putih. Makanan yang masuk ke dalam tubuh, akan tercerna dengan
baik dan bila ada asupan cairan yang cukup. Bila ibuhamil kurang cairan, maka usus
besar dan usus halus tetap akan bekerja sebagaimana mestinya, namun, cairan dari feses
akan diserap untuk menjaga agar tetap  tubuh dalam keadaan cukup cairan atau hidrasi.
Akibatnya, cairan di feses berkurang, feses menjadi keras dan sulit dikeluarkan. Itu
sebabnya,  ibuhamil disarankan minum setidaknya 2 liter atau sekitar 8 gelas air putih
per hari.
4. Konsultasi ke dokter obgin. Bila ketiga cara di atas sudah ditempuh, namun konstipasi
tetap terjadi, konsultasikan ke dokter kandungan agar masalah pencernaan Anda bisa
diatasi sedini mungkin.
Bebas Konstipasi!

 Minum air putih yang cukup setiap hari.


 Konsumsi makanan atau minuman yang mengandung serat setiap hari.
 Konsumsi air putih hangat atau minuman hangat lainnya di pagi hari, untuk merangsang
usus bergerak.
 Jadwalkan BAB secara teratur setiap hari dan hindari mengejan.  
 Duduk tegak dan bersandar ke sandaran toilet. Naikkan lengan ke atas, gerakan ini akan
mengaktifkan gerakan usus besar. Lalu, gerakkan dari samping kanan ke samping kiri
agar gerakan usus menjadi lancar. Berikutnya, letakkan salah satu kaki di atas
kotak/pengganjal kaki,  untuk menurunkan tekanan dari anus atau dubur.
 Jika pekerjaan menuntut  Anda untuk duduk lama, selingi dengan berdiri dan berjalan.
 Olah raga ringan secara teratur. Jalan kaki 20-30 menit per hari, dapat membantu gerak
peristaltik usus.
 Lakukan Senam Kegel, karena gerakannya menguatkan otot panggul dan merangsang
otot rektum mendorong feses keluar.
 Konsultasikan ke dokter kandungan dosis suplemen zat besi yang aman untuk
dikonsumsi - tidak menyebabkan konstipasi.  

Konstipasi Pada Ibu Hamil


Posted by Konstipasi

Meski merupakan gejala umum dalam kehamilan, konstipasi yang dibiarkan beralut-larut, bisa
menjadi semakin parah, dan memicu timbulnya wasir atau ambeien. Namun demikian, untuk
mengatasi kontsipasi, ibu hamil tidak disarankan untuk makan sembarangan obat-obat pencahar
atau pelancar BAB.

Konstipasi ditandai dengan gejala beberapa hal diantaranya


adalah sebagai berikut : lebih dari 4 hari kesulitan untuk buang air besar, feses menjadi keras,
merasa tidak tuntas buang air besarnya, perlu kekuatan ekstra untuk mengeluarkan feses,
terkadang rektum mengeluarkan darah, rasa sakit atau tidak nyaman pada perut bagian bawah,
terasa penuh, berat dan mulas.
Akibat feses keras, secara nalurilah ibu akan mengejak untuk mengeluarkan feses. Akhirnya,
rektum membengkak dan berdarah akibat pecahnya pembuluh darah di anus. Dalam proses
persalinan, dampaknya adalah timbul kesulitan saat proses persalinan per vagina, akibat terdapat
wasir atau embeien di dekat jalan lahir dan ibu tidak boleh mengejan terlalu keras. Namun, untuk
mengatasi konstipasi, ibu hamil tidak disarankan untuk makan sembarangan obat-obat pelancar
BAB. Sebab selain berpotensi mengganggu perkembangan janin, obat pelancar dapat membuat
ibu hamil dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) dan merangsang terjadinya kontraksi.

Posted in Konstipasi | Tagged apa itu sembelit, askep konstipasi, Ciri-ciri Konstipasi, definisi konstipasi,
faktor psikologis, gejala konstipasi, Gejala Konstipasi Kronis, gejala sembelit, konstipasi, konstipasi
adalah, konstipasi bayi, konstipasi ibu hamil, Konstipasi Kronis, konstipasi pada anak, obstipasi dan
konstipasi, sembelit atau konstipasi, sembelit konstipasi | Leave a comment

Penyakit Konstipasi
Posted by Konstipasi

Konstipasi adalah masalah yang sering terjadi dan umum pada saluran pencernaan.
Dimana anda mengalami kesulitan dalam buang air besar atau jarang buang air besar. Tinja anda
mungkin keras sehingga susah buang air besar untuk dikeluarkan sehingga membuat anda harus
berusaha payah untuk mengeluarkannya. Atau anda mungkin merasa ingin buang air besar lagi
padahal sebelumnya anda sudah melakukannya.

Tidak semua orang mempunyai kebiasaan buang air besar satu hari sekali. Tidak benar satu
pernyataan yang menyatakan bahwa anda seharusnya buang air besar setiap harinya untuk
dianggap kebiasaan atau pola buang auir besar anda teratur. Jarak atau rentang waktu yang
normal dalam buang air besar adalah antara 3 kali sehari sampai 3 kali seminggu. Anda mungkin
mengalami penyakit konstipasi jika anda mulai sering mengalami buang air besar lebih sedikit
daripada yang biasanya terjadi.

Ketika makanan yang kita makan masuk dalam saluran


pencernaan, tubuh anda mengambil nutrient atau zat-zat gizi dan air dari makanan itu. Proses ini
akan menciptakan yang namanya stool yang akan dikeluarkan melalui usus halus lewat kontraksi
usus.

Beberapa hal yang mempengaruhi proses tersebut. Hal-hal tersebut antara lain : tidak cukup
dalam konsumsi cairan, aktifitas yang kurang seperti olahraga dan aktifitas lainnya, tidak cukup
makan makanan berserat, konsumsi obat-obatan tertentu, tidak menyegerakan ke kamar mandi
saat anda merasa berkeinginan buang air besar dan secara teratur menggunakan laxatives atau
obat pencahar juga nisa menjadi sebab sembelit. Penyakit konstipasi atau sembelit juga sering
terjadi pada wanita hamil. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab stool bergerak lebih pelan
melalui usus halus, yang mengarahkan pada timbulnya konstipasi.

Posted in Konstipasi | Tagged definisi konstipasi, gejala konstipasi, konstipasi, konstipasi adalah,
konstipasi anak, konstipasi bayi, konstipasi ibu hamil, konstipasi pada anak, konstipasi pada kehamilan,
obstipasi dan konstipasi, pengertian konstipasi, penyakit konstipasi, penyebab konstipasi, sembelit
konstipasi | Leave a comment

Pencegahan Sembelit
Posted by Konstipasi

Gejala sembelit terlihat dari feses yang keras dan nyeri saat buang air besar, kadang-kadang
konstipasi disertai dengan keluarnya darah. Untuk mengatasinya, pencegahan sembelit
diperlukan pola makan berserat tinggi dan pola hidup sehat.

Pengobatan yang aman dan tanpa efek samping dapat digunakan jika diperlukan. Obat sembelit
akan berfungsi membantu melancarkan buang air besar, dan sangat membantu pasien penderita
wasir dan hernia, dimana penderita tidak boleh mengejan.

 
Beberapa faktor penyebab sembelit adalah :

 kurang minum
 kurang makanan berserat
 tidak membiasakan diri buang air besar setiap hari
 usia
 kurangnya aktivitas fisik
 kehamilan
 dalam kondisi sakit
 stres.

Untuk meghindari sembelit, jagalah kebersihan usus, terutama usus besar yang merupakan
bagian akhir dari saluran pencernaan, yang berfungsi sebagai tempat untuk mengumpulkan sisa
makanan, mengabsorbsi air dan beberapa mineral, sekaligus tempat pertumbuhan
bakteri. Dengan menjaga usus selalu dalam keadaan bersih, secara tidak langsung telah
menghindari kasus sembelit.Usus sehat, hidup pun menjadi sehat.

Posted in Konstipasi | Tagged gejala sembelit, pencegahan sembelit, pengobatan sembelit, penyebab
sembelit, sembelit atau konstipasi | Leave a comment

Penyebab Sembelit
Posted by Konstipasi

Kurangnya aktivitas fisik dan terlalu sedikitnya serat dalam makan yang di konsumsi
merupakan penyebab yang paling sering ditemukan pada sembelit yang menahun. Peran
serat dalam mengatasi sembelit ialah untuk manjaga kadar air dalam saluran pencernaan,
sehingga buang air besar (BAB) manjadi lancar. Penyebab lainnya adalah penyalahgunaan
pencahar, gangguan hormonal, kehamilan, antasid, sumplemen besi, akitivitas kelenjar tiroid
yang kurang (hipotiroid), kadar kalsium darah yang tinggi (hiperkalsemia), penyakit parkinson,
penurunan kontraksi usus besar (koloniaktif), dan rasa tidak nyaman pada saat buang air besar
(defekasi).
Sedangkan faktor psikologis, berperan pada munculnya sembelit akut maupun sembelit yang
menahun. Penyakit sembelit selain mengindikasikan adanya kekacauan pada sistem pencernaan,
juga merupakan gejala awal adanya penyakit.

Jika sembelit berlangsung berhari-hari disertai dengan rasa mual, kembung, pening, selera makan
berkurang, tidur kurang nyenyak, bahkan terjadi pendarahan anus, wasir dan lain-lain, maka akan
berdampak pada kelangsungan aktivitas sehari-hari.

Untuk membantu meringankan penderita sembelit, banyak minum air putih dan makan makanan
yang mengandung serat. Jika penderita dibawa ke dookter maka dokter akan memberikan obat
mineral oil atau decusate sodium. Obat-obat ini berfungsi untuk melunakkan kotoran, sehingga
pembuangan feses melalui anus lebih mudah.

Beberapa tips berikut akan mencegah terjadinya penyebab sembelit :

 Makan dengan jadwal teratuur. Pilih makanan yang banyak mengandung serat, misalnya buah-
buahan segar dan sayuran.
 Hindari makanan berlemak tinggi dan terlalu manis.
 Banyak minum air putih. Untuk laki-laki, rata-rata 2,9 liter per hari 12 gelas. Sedangkan untuk
wanita 2,2 liter per hari (9 gelas).
 Olahraga
 Biasakan buang air besar setiap hari
 Jangan menggunakan obat pencahar

Posted in Penyebab Konstipasi | Tagged apa itu sembelit, faktor psikologis, gejala sembelit, penyebab
sembelit, sembelita tau konstipasi | Leave a comment

Sembelit
Posted by Konstipasi
Sembelit (konstipasi) adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami kesulitan atau jarang
buang air besar. Asupan makanan dan pembuangan kotoran, keduanya adalah fungsi tubuh
dalam mempertahankan kehidupan.

Jika pengeluaran kotoran tidak lancar, akan menyebabkan gangguan pada tubuh. Frekuensi
buang air besar pada manusia sehat sangat bervariasi, tergantung pada kebiasaan, mulai dari tiga
kali sehari atau tiga kali seminggu. Jika dalam sistem pencernaan terjadi hambatan pada bagian
pengeluaran, mula-mula akan timbul keadaan sembelit.
Penyebab utama sembelit adalah adanya penyumbatan pada usus besar oleh tinja yang
mengeras, berkurangnya aliran darah ke usus besar, dan cidera pada saraf atau urat saraf tulang
belakang. Jangan menganggap enteng masalah sembelit. Sembelit dapat menyebabkan berbagai
komplikasi, yaitu buang air besar yang disertai darah seperti wasir dan luka didubur.

Dalam mengatasi sembelit, sebenarnya prinsip pengobatan sembelit sangat bergantung pada
penyebab sembelit itu sendiri. Namun beberapa cara dibawah ini sebagian besar cukup ampuh
mengatasi sembelit. Usahakan mencukupi keburuhan cairan tubuh (minimal  1,5-2 L per hari),
konsumsi makanan dengan kandungan tinggi serat dalam jumlah cukup (WHO menganjurkan
25-30 gram serat per hari), beraktivitas  dan olahraga secara teratur, tinggalkan kebiasaan buruk
menahan BAB, jika perubahan pola hidup diatas belum membuahkan hasil, maka gunakan obat
pencahar sesuai dengan dosis yang dianjurkan (obat pencahar yang lazim digunakan yaitu
methyl selulose, castor oil, decussate, sorbitol, dan lain-lain), namun jika belum juga berhasil,
maka konsultasikan dengan dokter.
GIZI IBU HAMIL PADA PREEKSLAMSI

Preeklampsia Pada Kehamilan

Image by : Dokumentasi Ayahbunda

Preeklampsia merupakan penyebab kematian kedua terbesar pada kehamilan di dunia. Kematian
pada umumnya terjadi akibat keterlambatan penanganan serta ketidaktahuan ibu mengenai
Preeklampsia. Dan di negara berkembang, 30% dari total kematian anak saat dilahirkan
disebabkan oleh Pre-Eklampsia. Kekurangan gizi menjadi salah satu penyebabnya.

Preeklampsia adalah gejala terjadinya hipertensi pada masa kehamilan yang ditandai
dengan 3 gejala khas, yakni naiknya tekanan darah di atas 140/90 mmHG, pembengkakan
anggota tubuh, dan adanya protein di dalam air seni ibu. Kehamilan ganda, obesitas, sejarah
medis adanya darah tinggi, diabetes atau kelainan ginjal dan kehamilan pada masa remaja atau
di atas 40 tahun merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Preeklampsia.

          Tingginya tekanan darah mengakibatkan mengecilnya pembuluh darah di uterus, yang
berfungsi memberi janin oksigen serta semua nutrisi yang diperlukan. Akibatnya, perkembangan
bayi pun terhambat. Karena itu sangat penting mewaspadai bahaya Preeklampsia, terutama bagi
Anda yang beresiko tinggi terkena Preeklampsia. Jika Preeklampsia makin parah bisanya akan
ditandai dengan kejang bahkan hingga koma. Solusi yang ditawarkan biasanya adalah dengan
melahirkan bayi lebih awal jika dirasa janin sudah matang atau jika Preeklampsia ini sudah pada
taraf yang sangat membahayakan bagi ibu dan janin.

Hipertensi memicu pre-eklampsia

Menurut Dr. Dewi Prabarini dari Brawijaya Women and Children hospital, pre-eklampsia
adalah penyakit karena keracunan kehamilan. Penyakit yang muncul hanya pada masa
kehamilan ini memiliki gejala antara lain: tekanan darah naik, pembengkakan pada wajah, kaki,
tangan hingga pada vagina serta gangguan di saluran ginjal yang ditandai dengan kebocoran
protein di urin.  Meski hingga sekarang belum dapat dipastikan faktor utama pemicunya, diduga
salah satunya adalah kelebihan berat badan atau ibu hamil yang sebelumnya memiliki riwayat
medis hipertensi. 

Satu-satunya jalan untuk mengatasi pre-eklampsia adalah dengan mempercepat proses


persalinan. Tetapi, jika gejalanya hadir pada awal-awal masa kehamilan, biasanya dapat diatasi
dengan memberikan obat untuk menurunkan tekanan darah yang tinggi. 

Pre-eklampsia yang tidak segera ditangani bisa mengarah pada eklampsia.  Eklampsia
merupakan penyakit lanjutan dari pre-eklampsia, di mana gejala yang dialami kurang lebih sama
dengan pre-eklampsia namun ditambah dengan kejang-kejang dan tidak sadarkan diri. Jika bayi
tidak segera dilahirkan bisa membuat ibu hamil berada dalam keadaan koma.  Oleh sebab itu,
akan berat bagi ibu hamil yang terserang eklampsia di trimester awal, karena memaksa bayi
lahir premature dan keselamatan ibu pun akan terancam.

Lantas bagaimana melakukan pencegahannya? Salah satunya adalah dengan menjaga berat
badan melalui pola makan yang teratur.  Pola makan teratur di sini bukanlah hanya sekedar
makan tepat waktu, tetapi juga memperhatikan kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi
oleh ibu hamil.  Jangan lupakan 3 unsur penting, yaitu vitamin, mineral dan protein.  Lakukan
pula konsultasi ke dokter secara rutin mengenai perkembangan janin Anda sesuai dengan usia
kehamilan. 

PRE EKLAMSIA KEHAMILAN
1.1 Defenisi Pre Eklamsia
Pre eklamsia adalah keadaan dimana hipertensi disertai dengan proteinuria, edema atau kedua-
duanya yang terjadi akibat kehamilan setelah minggu ke 20 atau kadang-kadang timbul lebih
awal bila terdapat perubahan hidatidiformis yang luas pada vili dan korialis (Mitayani, 2009).
Preeklamsi adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, proteinuria, dan edema yang timbul
karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalam triwulan ke tiga pada kehamilan, tetapi
dapat terjadi sebelumnya misalnya pada mola hidatidosa. (Rukiyah, 2010).
Preeklampsia merupakan suatu kondisi spesifik kehamilan dimana hipertensi terjadi setelah
minggu ke-20 pada wanita yang sebelumnya memiliki tekanan darah normal. (Bobak , 2004)
Pre eklamsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinnuria dan atau edema setelah umur
kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan. Gejala ini dapat timbul sebelum umur
kehamilan 20 minggu pada penyakit trofoblas. (Sujiyatini, 2009).
Pre eklamsia dapat dideskripsikan sebagai kondisi yang tidak dapat diprediksi dan progresif serta
berpotensi mengakibatkan disfungsi dan gagal multi organ yang dapat mengganggu kesehatan
ibu dan berdampak negative pada lingkungan janin. (Boyle M, 2007).

Anda mungkin juga menyukai