Anda di halaman 1dari 1

Kesejahteraan ternak (kesrawan) merupakan hal yang penting dalam proses transportasi ternak.

Apalagi hal itu sudah menjadi ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia dan di berbagai
negara di belahan dunia. Penerapan kesrawan yang baik juga akan menghasilkan kualitas hasil
ternak, yakni daging yang baik pula, sekaligus dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas
dalam usaha peternakan.Dalam hal ketentuan hukum, dua regulasi pemerintah yang mengatur
kesejahteraan hewan dan transportasi hewan yakni Undang-Undang No. 41/2014 tentang
perubahan atas UU No. 18/2009 tentang peternakan dan kesehatan hewan, dimana pembahasan
kesrawan terdapat pada Pasal 66 – 67, dan pembahasan transportasi hewan terdapat pada pasal
66 ayat 2 Huruf D. Regulasi kedua yakni pada Peraturan Pemerintah No. 95 tahun 2012 tentang
kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan, dimana pembahasan kesrawan terdapat
pada Pasal 83 – 99, sedangkan pembahasan tentang transportasi hewan dibahas pada Pasal 89.
Aspek penting penerapan kesejahteraan hewan tersebut dibahas pada pelatihan online dengan
tema ‘Logistik Ruminansia Kecil (domba/kambing) yang diselenggarakan oleh Forum Logistik
Peternakan Indonesia (FLPI) dan Fakultas Peternakan IPB pada 19-20 Juni 2020 lalu melalui
aplikasi daring.Faktor kesrawan menjadi kian kritis ketika dikirim dari satu tempat ke tempat lain
melalui suatu sarana transportasi. faktor ternak, fasilitas dan pemahaman operator sangat penting
dalam upaya mencegah kerugian selama proses transportasi ternak. “Diperlukan pembuatan
prosedur transportasi ternak di Indonesia guna meminimalkan kerugian dan aspek kesejahteraan
hewan,”

Anda mungkin juga menyukai