Anda di halaman 1dari 2

Bottle jow

Fasciola sp. merupakan jenis parasit yang paling banyak menginfeksi sapi bali. Gejala
klinis yang khas dari infeksi faschiolosis yaitu bottle jaw yakni edema pada submandibularis.
Bottle jaw adalah akumulasi cairan edema yang tidak normal dan mengeras di kulit bawah
rahang dan paling sering disebabkan oleh cacing hati.Edema bersifat umum di dalam tubuh tetapi
paling jelas di bawah rahang pada hewan yang merumput karena gravitasi menyebabkan cairan
menggenang pada jaringan yang longgar.Bottle jaw biasanya merupakan hasil dari anemia berat
dan hipoproteinemia yang disebabkan oleh parasit internal yaitu cacing Fasciola sp.Cacing muda
hidup dan merusak parenkim hati, mengganggu fungsi hati untuk memproduksi protein, sehingga
mengganggu keseimbangan transport metabolisme dalam tubuh, proses pertumbuhan dan proses
pembentukan daging . Protein serum yang berkurang menyebabkan darah sangat encer dan
mengurangi tekanan osmotik darah sehingga menyebabkan hilangnya cairan dari kompartemen
intravaskular atau pembuluh darah ke jaringan interstitial yang menghasilkan edema.

Infestasi cacing Fasciola sp. menyebabkan kehilangan sejumlah nutrisi sepertiprotein,


abnormalitas metabolisme zat besi (Fe),defisiensi vitamin B12, asam folat dan cobalt sehingga
dapat menyebabkan adanya anemia.

Ascites

Ascites atau asites adalah penumpukan cairan di dalam rongga antara selaput yang
melapisi dinding perut dan organ dalam tubuh. Rongga ini disebut rongga peritoneal.
Penumpukan cairan di rongga peritoneal akan menyebabkan perut membesar.

Asites paling sering disebabkan oleh penyakit hati dan kurangnya protein yang di produksi hati
(albumin). Albumin adalah salah satu jenis protein yang berfungsi untuk mengikat cairan. Saat
tubuh kekurangan albumin atau hipoalbuminemia, maka cairan yang ada di dalam sel akan bocor
ke jaringan sekitar, termasuk ke rongga peritoneal. Organ yang ada di dalam perut terbungkus
oleh kantong atau membran yang disebut peritoneum. Normalnya, rongga peritoneal (rongga di
dalam peritoneum) hanya berisi sedikit cairan.

Ascites terjadi saat jumlah cairan yang ada di dalam rongga peritoneal ini lebih dari 25 ml.
Kondisi ini sering disebabkan oleh penyakit hati atau penurunan jumlah dan produksi albumin.
Penyakit hati akan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan pembuluh darah vena hati yang
selanjutnya meningkatkan risiko keluarnya cairan dari pembuluh darah ke jaringan sekitar,
termasuk rongga peritoneal.

Anda mungkin juga menyukai