Anda di halaman 1dari 3

Nama: Jesica Avindryani Pratama Udin

Nim :1909010022

OTORITAS VETERINER

Otoritas veteriner adalah organisasi pemerintah yang bertanggung jawab dan memiliki
kompetensi dalam penyelenggaraan kesehatan hewan di suatu negara. Otoritas veteriner
berwenang mengambil keputusan tertinggi yang bersifat teknis kesehatan hewan. Anggota
otoritas veteriner adalah dokter hewan pemerintah. Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan
(OIE) mendefinisikan otoritas veteriner (bahasa Inggris: veterinary authority) sebagai otoritas
pemerintah dari negara anggota OIE, yang terdiri dari dokter hewan, profesional dan
paraprofesional lainnya, yang memiliki tanggung jawab dan kompetensi untuk memastikan atau
mengawasi pelaksanaan tindakan kesehatan hewan dan kesejahteraan hewan, sertifikasi veteriner
internasional, serta standar dan rekomendasi dalam OIE Terrestrial Animal Health Code di
seluruh wilayahnya.Di Indonesia, otoritas veteriner diatur dalam Undang-Undang Peternakan
dan Kesehatan Hewan (UU PKH), yaitu UU Nomor 18 Tahun 2009 dan UU Nomor 41 Tahun
2014, serta Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2017 tentang Otoritas Veteriner. Secara
spesifik, UU PKH mewajibkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya untuk meningkatkan penguatan tugas, fungsi, dan wewenang otoritas veteriner
dalam menyelenggarakan kesehatan hewan. Otoritas veteriner bertugas menyiapkan perumusan
dan melaksanakan kebijakan dalam penyelenggaraan kesehatan hewan. Otoritas veteriner
dipimpin oleh pejabat otoritas veteriner yang terdiri atas:

 Pejabat otoritas veteriner nasional;


 Pejabat otoritas veteriner kementerian;
 Pejabat otoritas veteriner provinsi; dan
 Pejabat otoritas veteriner kabupaten/kota.

Otoritas veteriner berwenang mengambil keputusan tertinggi yang bersifat teknis kesehatan
hewan. Pengambilan keputusan ini dilakukan dengan melibatkan keprofesionalan dokter hewan
dan dengan mengerahkan semua lini kemampuan profesi, mulai dari identifikasi masalah,
rekomendasi kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, sampai pengendalian teknis
operasional penyelenggaraan kesehatan hewan di lapangan

Berdasarkan Undang Undang Nomor 18 Tahun 2010 Tentang Petemakan dan Kesehatan Hewan

1. Veteriner adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan hewan dan penyaakit hewan

2. Otoritas Veteriner adalah kelembagaan pemerintah dan/atau kelembagaan yang dibentuk


pemerintah dalam pengambilan keputusan tertinggi yang bersifat teknis kesehatan hewan dengan
melibatkan keprofesionalan dokter hewan dan dengan mengerahkan semua lini kemampuan
profesi mulai dari mengidentifikasi masalah. menentukan kebijakan, mengkordinasikan
pelaksanaan kebijakan, sampai dengan mengendalikan teknis operasional di lapangan

3. Sedangkan Sistim Kesehatan Hewan Nasional (SISKESWANNAS) adalah tatanan unsur


kesehatan hewan yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk totalitas yang berlaku
secara nasional

Pada dasarnya OTVET di Indonesia memang sudah ada, tetapi belum tertata dengan baik
sehingga belum cukup kuat untuk menghadapi berbagai tantangan dari dalam maupun dari luar
yang semakin meningkat :

1. OTVET di Indonesia, khususnya yang berada di sektor pertanian, saat ini masih "tercerai
berai" di Direktorat Jenderal Peternakan & Kesehatan Hewan dan di Badan Karantina
Pertanian serta di Dinas-dinas Daerah Otonom Provinsi dan Kabupaten/Kota. Unsur-unsur
OTVET itu sendiri khususnya yang berada di level pusat seyogyanya berada dalam suatu
koordinasi yang kuat dan mengikat
2. Antara otoritas veteriner di pusat dan di daerah perlu ada garis komando yang jelas, sehingga
dalam keadaan tertentu/emergency atau wabah penyakit hewan menular dan zoonosis dapat
segera diambil Langkah-langkah strategis yang cepat dan tepat
3. Otoritas Veteriner di sektor pertanian baik di pusat maupun di daerah mengkoordinasikan dan
menjadi rujukan bagi otoritas veteriner yang berada diluar sektor pertanian
4. Mengingat kedudukan strategis dari otoritas veteriner dan kompleksitas koordinasi dengan
kelembagaan lain yang yang berhubungan dengan otcritas veteriner, maka sudah saatnya hila
Indonesia memiliki suatu Undang-Undang Veteriner tersendiri diluar Undang Undang
Peternakan dan Kesehatan Hewan yang ada

Anda mungkin juga menyukai