Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andrean Saputra Dewa kari

Nim : 195400003

1. Fauvism kontemporer “The green Line” oleh Henri Matisse

“The green Line” oleh Henri Matisse

Lukisan ini menggunakan aliran Fauvinisme kontemporer, karena lukisan ini memiliki
ciri ciri yang sesuai dengan kriteria aliran Fauvinisme kontemporer, dimana lukisan ini memiliki
warna yang khas dan mencolok, dan maksud dari warna dalam lukisan tersebut hanya sang
pelukis yang tau, yaitu Henri Matisse. Henri Matisse melukis seorang perempuan sebagai objek
dalam lukisannya, dan objek tersebut adalah istrinya sendiri. Dalam lukisan yang berjudul The
Green Line ini memiliki objek yang menonjol yaitu adalah garis hijau yang berada ditengah
wajah objek pada lukisan ini. Garis hijau tersebut seolah olah menjadi pembatas antara sisi kanan
wajah dan sisi kiri wajah, akan tetapi juga bisa ditafsirkan sebagai efek gelap terang yang
berwarna hijau.Lukisan ini dibuat dengan teknik melukis menggunakan akrilik di atas kanvas.
Dalam lukisan ini, pelukis mencoba menggambarkan imajinasinya tentang bagaimana susahnya
para pejabat yang memiliki kekuasaan tidak tersentuh hukum namun tetap mendapat keringanan
dalam proses hukumnya. Lain halnya dengan mereka yang notabene yg bergolongan bawah
hanya bisa menerima segala yang dibebankan kepada mereka tanpa mampu melakukan
perlawanan. Itulah hukum negara kita bisa diibaratkan layaknya sebilah pisau, tajam kebawah
tum

2. Dancer at the rat mort oleh Maurice De Vlaminc

Lukisan karya Maurice De Vlaminc dengan judul Dancer at the rat mort dibuat tahun 1905
dengan ukuran 32.7 x 46.7 cm .Lukisan ini menggunakan aliran Fauvinisme kontemporer, karena
lukisan ini memiliki ciri ciri yang sesuai dengan kriteria aliran Fauvinisme kontemporer, dimana
lukisan ini mengambarkan objek yang nampak sebagai figuran dari imajinasi liar yang
digambarkan dari objek dengan warna yang imajinatif serta Objek yang digambarkan bersifat
mencolok dan menggambarkan mengenai situasi, kondisi dan juga waktu secara tematik.Lukisan
ini dibuat dengan teknik melukis menggunakan akrilik di atas kanvas. Karya ini adalah
representasi dari penari klub malam bohemia di paris yang bernama Le Rat Mort (Tikus Mati).
Meskipun Vlaminck menggunakan seorang model, tampaknya ia tidak ingin lukisan ini
dikategorikan sebagai lukisan potret. Buktinya begitu banyak fitur dan bentuk yang
disederhanakan, salah satunya adalah mata besar yang tidak sesuai dengan proporsi sebenarnya.
Selain menjadi salah satu ciri seni modern, dengan mata tersebut ia juga seakan membuat simbol
bahwa penari anonim ini dengan berani berhadapan dengan penonton. Kosmetik yang tebal
menunjukkan kemuakannya terhadap unsur dunia modern. Ia tidak menggunakan kosmetik
tersebut untuk mempercantik modelnya, namun untuk menunjukan betapa berlebihannya gaya
hidup modern.

Anda mungkin juga menyukai