Disusun Oleh :
RAIS FALAH (28) IX E
PENDAHULUAN
Manusia dapat menuangkan ekspresi dan kreatifitasnya melalui kesenian, salah
satunya seni lukis. Seorang pelukis biasanya melibatkan ekspresi dan emosinya untuk
mendapatkan kesan tertentu. Itu karena sebuah lukisan harus bisa menerjemahkan apa yang
ada dalam objek, tema, atau gagasan.
Seni lukis adalah cabang seni rupa yang diwujudkan melalui karya dua dimensi
bermediakan kanvas atau permukaan datar lain yang di isi oleh unsur-unsur pokok garis dan
warna melalui cat atau pewarna dan pembubuh gambar lainnya. Tentunya, lukisan dapat
berisi representasi alam seperti potret wajah, hewan, pemandangan. Bisa juga memuat
gambar abstrak yang merupakan penyederhanaan bentuk alam, atau berisi ungkapan ekspresif
dari seniman berupa komposisi bentuk nonrepresentatif (tidak menyerupai apa pun).
Soedarso Sp (1990, hlm. 11) mengungkapkan bahwa melukis adalah kegiatan
mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk
mendapatkan kesan tertentu, dengan melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara
penuh.
Seni lukis merupakan pengembangan dari menggambar. Lukisan memiliki corak atau
gaya yang lebih rumit, namun tidak berarti lebih baik dari menggambar. Teknik dan bahan
yang digunakan juga dapat lebih beragam dari menggambar pada umumnya.
Seperti yang telah diutarakan sebelumnya, lukisan memiliki ciri khas, tema, teknik
yang biasa disebut dengan gaya atau aliran. Berdasarkan cara pengungkapannya, aliran dan
gaya lukisan dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu: representatif, deformatif dan
nonrepresentatif. Dalam makalah ini, Kami secara khusus akan membahas aliran Lukis
representatif.
lukisan naturalis : From Nature in The Garden, 1856, oleh: Rubens Peale
d. John Constabel
lukisan naturalis : The White House, oleh: John Constabel
e. Thomas Cole
2. Aliran Realisme
Aliran realisme adalah aliran seni rupa yang memandang dunia ini tanpa ditutup-tutupi,
dalam artian subjek atau objek yang dilukis ditampilkan apa adanya, sesuai dengan
kenyataan sehari-hari, tidak di dramatisir atau dipilih hanya yang indahnya saja. Tokoh-
tokoh aliran realisme antara lain adalah sebagai berikut.
a. Wardoyo
lukisan
realis :
Siteran,
oleh:
Wardoyo
b. Trubus
c. lukisan realis :
Potret Seorang Wanita,
oleh: Trubus
Gustave Courbet
lukisan realis : The Desperate Man (self-potrait), oleh: Gustave Courbet
d. Jean-François Millet
lukisan realis : The Gleaners (1857), oleh: Jean-François Millet
3. Aliran Romantisme
Aliran ini mengungkapkan tema yang masih representatif namun dengan cara yang
dramatis. Misalnya menunjukan peristiwa yang dahsyat atau kejadian-kejadian penting
dalam sejarah secara dramatis. Tokoh-tokoh aliran romantisisme adalah sebagai berikut.
a. Raden Saleh
4. Aliran Ekspresionisme
Aliran ekspresionisme merupakan aliran seni rupa yang menonjolkan ungkapan dari
dalam jiwa. Artinya, bukan kemiripan gambar pada suatu lukisan yang diutamakan,
namun ekspresi seniman terhadap sesuatu yang ia lukis. Intinya, aliran ekspresionisme
lebih mementingkan ekspresi individu seniman dibandingkan dengan peniruan alam.
Tokoh-tokoh ekspresionisme adalah sebagai berikut.
a. Affandi
b.
lukisan ekspresionis : Mask and Self Potrait (1964), oleh: Affandi
c. Edward Munch
5.
lukisan ekspresionis:
Jeritan (1983),
oleh: Edward Munch
Aliran Impressionisme
Merupakan aliran yang hanya menggambarkan kesan sederhana dari apa yang
dilukiskan. Tokoh aliran impresionisme meliputi beberapa pelukis di bawah ini.
a. S. Sudjojono
6. Aliran Surealisme
Surealisme adalah aliran seni rupa yang mengubah sesuatu yang nyata menjadi tampak
tidak nyata. Misalnya, aliran surealisme dapat menggambarkan manusia yang melayang,
jam yang meleleh, ikan yang dapat berenang tanpa air, dsb. Hal tersebut selanjutnya
mengakibatkan gambar yang terdapat dalam lukisan tampak seperti pada mimpi. Tokoh
surealisme antara lain adalah sebagai berikut.
a. Salvador Dali
b. Frida Kahlo
lukisan surealis:
The Melting Watch (1954),
oleh: Salvador Dali
lukisan surealis : Self-Portrait with Thorn Necklace and Hummingbird, oleh: Frida
Kahlo