Biota Neotropis 17(1): e20160196, 2017

www.scielo.br/bn
ISSN 1676-0611 (edisi online)

inventaris

Ichthyofauna dari "Air Terjun São Roberto" dan ikan di hilir Sungai Preto,
Daerah Aliran Sungai Paraná Atas, Brasil

Ana Claudia Santos1*, Carla Cristina Gonçalvesdua & Fernando Rogerio Carvalho3

1 Universitas Negeri São Paulo "Júlio de Mesquita Filho", Departemen Zoologi dan Botani,
Rua Cristóvão Kolombo, 2265, Jardim Nazareth, São José do Rio Preto, SP, Brasil
Pusat Universitas Votuporanga, Votuporanga, SP, Brasil
dua

3Universitas Federal Mato Grosso do Sul, Campo Grande, MS, Brasil

* Penulis korespondensi: Ana Cláudia Santos, email: santosanacj@gmail.com

SANTOS, AC, GONÇALVES, CC, CARVALHO, FR Ichthyofauna dari “Cachoeira de São Roberto” dan ikan dari Sungai
Preto bagian bawah, bagian atas lembah Sungai Paraná, Brasil. Biota Neotropis. 17(1): e20160196.http://dx.doi. org/
10.1590/1676-0611-BN-2016-0196

Abstrak: Lingkungan reofilik biasanya menampung spesies ikan dengan persyaratan ekologis tertentu. Dengan demikian,
penekanan lingkungan ini dapat menyebabkan kerusakan fauna lokal dan regional. Dalam karya ini ichthyofauna dari "Air
Terjun São Roberto" diinventarisasi, dengan tinjauan sejarah ikan yang dikumpulkan di lembah Sungai Preto yang lebih rendah.
Lokasi pengambilan sampel mencakup dua jangkauan (bernama R1 dan R2): R1 di “Cachoeira de São Roberto” dan R2 mengacu
pada dua km di hulu. Pengambilan sampel ikan dilakukan setiap dua bulan sekali selama satu tahun (April 2013 hingga Februari
2014) menggunakan jaring kecil dan jaring celup. Spesimen voucher dikatalogkan di Koleksi Ikan “Department of Zoology and
Botany of the Institute of Biosciences, Letters and Exact Sciences, 'Júlio de Mesquita Filho' Universitas Negeri São Paulo, kampus
São José do Rio Preto, SPˮ (DZSJRP). Catatan sejarah dari DAS Preto bagian bawah disusun oleh spesies ikan yang diambil
sampelnya di hilir pelimpah bendungan di kotamadya São José do Rio Preto, SP, menggunakan database koleksi ikan DZSJRP.
Ichthyofauna dari pencapaian sampel terdiri dari 53 spesies, tersebar di 16 famili dan tujuh ordo. Kekayaan terbesar ditemukan
di situs hulu (R2) dengan adanyaAphyocheirodon hemigrammus dan Kelompok Myleus, dua spesies ikan Brasil yang terancam.
Indeks Chao menyarankan terjadinya 64 spesies untuk jangkauan yang diinventarisasi. Mengingat seluruh bagian hilir DAS,
termasuk catatan sejarah, ditemukan 69 spesies, empat di antaranya belum dideskripsikan. Studi ini menyoroti pentingnya
inventarisasi di lingkungan reofilik, yang biasanya mencakup spesies yang sensitif, terancam, dan dengan distribusi terbatas.
Selain itu, inventarisasi dapat menyediakan data teknis untuk mendukung keputusan tentang potensi dampak lingkungan yang
membantu pengelolaan dan konservasi fauna ikan.

Kata kunci: keanekaragaman, lingkungan rheophilic, Pembangkit Listrik Tenaga Air Kecil, spesies terancam.

Ichthyofauna dari Air Terjun São Roberto dan memancing dari hilir Sungai Preto, cekungan rio atas
Parana Brasil

Ringkasan: Lingkungan reofilik biasanya menampung spesies ikan dengan persyaratan ekologis. Dengan demikian,
penindasan terhadap lingkungan ini dapat menyebabkan dampak yang merugikan bagi fauna lokal dan regional. Dalam karya
ini, ichthyofauna dari Cachoeira de São Roberto diinventarisasi, dengan tinjauan sejarah ikan yang dikumpulkan di lembah
Sungai Preto yang lebih rendah. Lokasi sampel mencakup dua bentangan (bernama R1 dan R2): R1 di area Cachoeira de São
Roberto dan R2, dua km di hulu R1. Pengambilan dilakukan setiap dua bulan sekali selama satu tahun (April 2013 sampai
Februari 2014), menggunakan puça dan pukat. Ikan yang dikumpulkan disimpan di Fish Collection of the Department of Zoology
and Botany, Institute of Biosciences, Letters and Exact Sciences, São Paulo State University “Júlio de Mesquita Filho”, kampus São
José do Rio Preto, SP (DZSJRP). Catatan sejarah dari lembah Sungai Preto yang lebih rendah diwakili oleh spesies ikan yang
dikumpulkan di hilir pelimpah bendungan kota São José do Rio Preto, SP, yang disimpan dalam koleksi DZSJRP. Ichthyofauna di
hamparan inventarisasi (R1 dan R2) diwakili oleh 53 spesies, tersebar di 16 famili dan tujuh ordo. Kekayaan terbesar ditemukan
di R2, dengan rekorAphyocheirodon hemigrammus
dan Kelompok Myleus, dua spesies ichthyofauna Brasil terancam punah. Perkiraan keanekaragaman (Indeks Chao)
menunjukkan terjadinya 64 spesies di bentangan inventarisasi. Mempertimbangkan seluruh bagian hilir DAS Preto,
termasuk catatan sejarah, tercatat 69 spesies, empat di antaranya belum dideskripsikan secara resmi. Studi ini
menyoroti pentingnya inventarisasi di daerah rheophilic, yang biasanya mencakup spesies sensitif, terancam dan
terbatas. Selain itu, inventarisasi dapat menyediakan data teknis untuk mendukung keputusan tentang dampak
lingkungan, membantu pengelolaan dan konservasi fauna ikan.
Kata kunci: keanekaragaman hayati, lingkungan rheophilic, Pembangkit Listrik Tenaga Air Kecil, spesies yang terancam punah.

http://dx.doi.org/10.1590/1676-0611-BN-2016-0196 http://www.scielo.br/bn
 dua Biota Neotrop., 17(1): e20160196, 2017

Santos, AC dkk.

pengantar dan kurangnya hutan riparian (ComiteTG 2009). Ada dua bendungan dan di
ujung kedua, sungai memiliki pelimpah dengansekitar empat meter, setelah
Bagian Barat Laut Negara Bagian São Paulo, Brasil, menunjukkan
itu, berjalan sekitar 150 km sampai pertemuannya dengan Sungai Turvo, di
beberapa daerah riffle atau air terjun, sebagian besar tidak sepenuhnya
kotamadya Pontes Gestal, SP, drainase Sungai Grande di lembah Sungai
diinventarisasi. Beberapa dari wilayah ini telah menjadi sasaran dan terendam
Paraná bagian atas.
oleh pembangkit listrik tenaga air (Agostinho et al. 2007, Júlio Junior et al.
Bagian Barat Laut Negara Bagian São Paulo hanya memiliki 4% vegetasi
2009). "Salto do Ferrador" (di kotamadya Icém, SP) dan "Cachoeira dos
asli, yang telah digantikan oleh tanaman pertanian sejak awal abad XIX (Nalon
ndios" (di kotamadya Ouroeste, SP) adalah dua contoh air terjun yang terletak
et al. 2008). Salah satu hutan riparian asli yang tersisa di sepanjang Sungai
di Sungai Grande dan digantikan oleh pembangkit listrik tenaga air
Preto adalah di “Cachoeira de São Roberto”, sebuah kawasan wisata dan
"Marimbondo" dan "Água Vermelha" tanaman, masing-masing. Selain
rekreasi dengan serangkaian senapan kecil yang terletak sekitar lima km dari
pembangkit listrik tenaga air di sungai-sungai utama di wilayah tersebut (
mulutnya, di kotamadya Pontes Gestal, SP. Daerah tersebut menunjukkan iklim
misalnya Sungai Tietê dan Grande), Pembangkit Listrik Tenaga Air Kecil (SHP)
tropis semi-lembab, dengan suhu sekitar 24ºC dan curah hujan sekitar 1.418
telah digunakan dalam pajak drainase ini (Agostinho et al. 2007). Baru-baru ini,
mm per tahun (PMPONTESGESTAL 2015).
dua wilayah riffle menjadi sasaran proyek semacam ini: “Cachoeira do
Dua lokasi di bagian hilir lembah Sungai Preto diambil
Talhadão”, di Sungai Turvo, Distrik Duplo Céu, kotamadya Palestina, SP, dan di
sampelnya (Gambar 1): Reach 1 (R1), “Cachoeira de São Roberto”
pertemuan Sungai Preto dan Turvo di dekat “Cachoeira de São Roberto ”, DAS
terletak kira-kira lima km ke hulu dari muaranya ke Sungai Turvo
Preto hilir, kotamadya Pontes Gestal, SP (HABTEC 2010).
(20°11'S 49°41'W), yang dicirikan oleh kecepatan air yang tinggi
Daerah resapan dengan substrat berbatu dan kecepatan air yang tinggi penting
dengan kemiringan tertentu, terutama tersusun oleh slab dan
untuk pemeliharaan biota tertentu (Garavello & Garavello 2004). Penindasan dan/
bongkahan batu basaltik, selain adanya hutan riparian yang
atau penyederhanaan kawasan ini oleh pembangunan bendungan tidak dapat
terdiri dari beberapa pohon (lebar jalur riparian kira-kira 10 m
disangkal terkait dengan homogenisasi biologis ekosistem perairan (Rahel 2002,
dari masing-masing tepian); Reach 2 (R2), terletak hampir dua
Agostinho et al. 2008). Homogenisasi lingkungan dapat menyebabkan peningkatan
km ke hulu dari R1 (jarak sungai), di dekat muara Aliran Botelho
spesies generalis dan penurunan spesies spesialis (Hoeinghaus et al. 2009). Selain
(20°11'S 49°41'W). Hal ini ditandai dengan kecepatan air yang
itu, konversi lingkungan lotik ke lingkungan lentik dapat mendukung spesies yang
lebih rendah dari R1, substrat berpasir dengan beberapa kerikil,
lebih menyukai perairan lentik, khususnya Cichlid non-asli [misalnya
dan vegetasi marginal terutama terdiri dari rumput (Poaceae)
Ceptodonrendalli (Boulenger), Oreochromis niloticus (Linnaeus), Cichla spp.]
ditemukan di hulu sungai Paraná (Langeani et al. 2007) “Cachoeira de São Roberto”,
(Gambar 2).
Pengambilan sampel dilakukan setiap dua bulan sekali selama satu tahun (April
area rekreasi riffle, menjadi sasaran proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air Kecil tanpa
2013 sampai Februari 2014) di kedua wilayah tersebut. Pengambilan sampel
inventarisasi ichthyofaunistik sebelumnya atau yang sesuai. Pembangunan
sebanyak enam kali dilakukan, tiga pada musim kemarau (April hingga Agustus)
bendungan yang berdekatan dengan daerah ini dapat menekan lingkungan riffle ini
(periode curah hujan rendah, curah hujan 307 mm) dan tiga pada musim hujan
dan membahayakan fauna ikan di hilir Sungai Preto. Karena kurangnya pengetahuan
(Oktober hingga Februari) (periode curah hujan tinggi, 605 mm total). Data
tentang ichthyofauna dan kemungkinan pembangunan SHP di daerah ini, tujuan dari
pluviometrik diperoleh dengan “Coordination of Integral Technical Assistance (CATI)ˮ
penelitian ini adalah untuk menginventarisasi fauna ikan “Cachoeira de São Roberto”
dan untuk mendapatkan kembali catatan sejarah ikan di hilir Sungai Preto, Barat dari kotamadya Votuporanga, SP.

Laut Negara Bagian São Paulo.
Bahan dan metode
Sungai Preto adalah salah satu sungai terpenting di Barat Laut Negara
Bagian São Paulo; sumbernya berada di kotamadya Cedral, SP dan melintasi
hampir 25 km dari daerah perkotaan São José do Rio Preto, SP, di mana ia
menjadi sangat dimodifikasi oleh kanalisasi aliran sungai, tanggul,
Pengambilan sampel ikan menggunakan jaring kecil (2,0 x 0,95m, ukuran
2mmmesh) dan jaring celup (0,8x0,4m, ukuran 2mmmesh). Upaya
pengambilan sampel standar (melibatkan tiga orang) dilakukan selama dua
jam selama kira-kira 150 m di setiap jangkauan. Ikan difiksasi dalam formalin
10% selama 72 jam dan setelah dipindahkan ke alkohol 70% untuk
pengawetan akhir. Spesimen diidentifikasi dan diberi voucher di koleksi ikan
“Department of Zoology and Botany of the Institute of Biosciences, Letters and
Exact Sciences, State University of São Paulo 'Júlio de Mesquita Filho', kampus
São José do Rio Preto, SPˮ (DZSJRP ) ( Gambar 3, 4).

Gambar 1. Lokasi keduanya mencapai (R1 dan R2) di hilir Sungai Preto di Barat Laut Negara Bagian São Paulo, Brasil. Dimodifikasi dari Zeni et al. (2015).

http://www.scielo.br/bn http://dx.doi.org/10.1590/1676-0611-BN-2016-0196
Biota Neotrop., 17(1): e20160196, 2017 3

Ichthyofauna dari Sungai Preto yang lebih rendah

Gambar 2. Jangkauan sampel di bagian hilir Sungai Preto: a) Area senapan di "Cachoeira de São Roberto" (R1); b) Area lari, dekat Botelho Stream (R2). Dimodifikasi dari Zeni et
al. (2015).

Gambar 3. Ikan dari daerah sampel di hilir Black River. Characiformes. NS)Apareiodon affinis, DZSJRP 19519, SL 62,6 mm; B)Parodon nasus, DZSJRP 19516,
74.5mmSL; C)Cyphocharax sederhana, DZSJRP19541, 56.8mmSL; D)Steindachnerina insculpta, DZSJRP19501, 84.7mmSL; dan)Leporinus friderici, DZSJRP19496,
81,9 mm SL; F)Leporinus octofasciatus, DZSJRP 19499, SL 72,2 mm; G)Leporinus striatus, DZSJRP 19543, SL 41,1 mm; H)Megaleporinus makrosefalus, DZSJRP
19500, SL 61.2mm; Saya)Charasidium lihat kuda zebra, DZSJRP 19507, 46,4 mm SL; J)Aphyocheirodon hemigrammus, DZSJRP 19542, SL 22,0 mm; k)fasiatus astyanax,
DZSJRP 19511, SL 68,0 mm; l)astyanax lacustris, DZSJRP 19517, SL 60,8 mm; M)Bryconamericus stramineus, 19518, 41,0 mm SL; n) 'Cheirodon' stenodon,
DZSJRP, 19512, SL 26,3 mm; HAI)galecharax gulo, DZSJRP 19530, SL 29,8 mm; untuk)Hemigrammus marginatus, DZSJRP 19525, SL 27,6 mm; Q)Persamaan hyphessobrycon,
DZSJRP 17694, SL 28,3 mm; R)Moenkhausia intermedia, DZSJRP 19508, SL 60,4 mm; S)Moenkhausia lihat sanctaefilmenae, DZSJRP 19539, SL 29,2 mm;
T) odontostilb sp., DZSJRP 19495, SL 29,2 mm; kamu)Oligosarcus pintoi, DZSJRP 19533, SL 15,5 mm; v)Piabina keperakan, DZSJRP 19494, SL 43,2 mm; w)dataran
tinggi Inggris, DZSJRP 19498, SL 31,5 mm; x)Serrapinnus heterodon, DZSJRP 19523, SL 30,7 mm; y)Serrapinnus notomelas, DZSJRP 19527, SL 28,1 mm; z)Metynnis
Lippincottianus, DZSJRP19509, 99.1mmSL; Y y)Kelompok Myleus, DZSJRP19526, 23.7mmSL; ab)Serrasalmus maculatus, DZSJRP19515, 42.5mmSL; SM)
Acestrorhynchus lacustris, DZSJRP 19532, SL 23,9 mm; iklan)eritrinus eritrinus, DZSJRP 19535, SL 31,0 mm; ae)hoplia lihat malabarikus, DZSJRP 19522, SL 28,4 mm.

http://dx.doi.org/10.1590/1676-0611-BN-2016-0196 http://www.scielo.br/bn
 4 Biota Neotrop., 17(1): e20160196, 2017

Santos, AC dkk.

Gambar 4. Ikan dari daerah sampel di hilir Black River. Siluriform: a)Corydoras aeneus, DZSJRP 19524, SL 38,3 mm; B)hoplosternum littorale,
DZSJRP 19537, SL 96.4mm; C)Curculionichthys insperatus, DZSJRP 19513, SL 25,7 mm; D)Hipostomus albopunctatus, DZSJRP 19502, SL 123,6 mm, tampak
punggung, lateral, dan perut; dan)hipostomus ansistroid, DZSJRP 19536, SL 93,5 mm, tampak punggung, lateral, dan perut; F)Hipostomus lihat iheringii,
DZSJRP 19510, 82,5 mm SL, tampak punggung, lateral, dan perut; G)Hipostomus nigromaculatus, DZSJRP 19521, 83,6 mm SL, tampak punggung, lateral, dan perut;
H) strigaticeps hipostomus, DZSJRP 19520, 64,2 mm SL, tampak punggung, lateral, dan perut; Saya)Pterygoplichthys ambrosettii, DZSJRP 19534, SL 29,3 mm, tampak
punggung, lateral, dan perut; J)Cetopsorhamdia iheringi, DZSJRP 19514, SL 52,5 mm; k)Imparfinis schuarti, DZSJRP 19504, 73,0 mm SL; l)Pimelodella avanhandavae,
DZSJRP19505, 73.1mmSL; M)rhamdia lihat quelen, DZSJRP19506, 70.9mmSL; n)Pimelodus maculatus, DZSJRP19503, 145.0mmSL. Gymnotiformes: o)Gymnotus
sylvius, DZSJRP19529, 149.7mmSL; untuk)Eigenmannia guairaca, DZSJRP19546, 175.0mmSL; Q)Eigenmannia virescens, DZSJRP19540, 115.0mmSL; R)Sternopygus
makrorus, DZSJRP19544, 157.0mmSL. Cyprinodontiformes: s)Poecilia reticulata, DZSJRP19538, wanita 16.4mmSLandmale 13.2mmSL. Performa: t)Crenicichla
Britskii, DZSJRP 19545, SL 88,1 mm; kamu)Crenicichla jaguarensis, DZSJRP 19497, SL 75,0 mm; v)Laetacara araguaiae, DZSJRP 19528, SL 32,9 mm.

Kelimpahan spesies di R1 dan R2 yang dicapai dikelompokkan dan diacak
sebagai fungsi dari upaya sampling, yaitu jumlah kejadian sampling (12
kejadian, enam dari R1 dan enam dari R2), untuk menghasilkan kurva
akumulasi. Indeks Chao 1 (dengan 100 permutasi), yang merupakan fungsi
dari rasio jumlah spesies dengan hanya satu spesimen dalam sampel (lajang)
dengan jumlah spesies dengan dua spesimen (ganda)
digunakan untuk memperkirakan kekayaan ikan di daerah tersebut (R1 ditambah R2).
Catatan sejarah dari cekungan Sungai Hitam bagian bawah disusun oleh spesies
ikan yang diambil sampelnya di hilir pelimpah bendungan di kotamadya
dari São José do Rio Preto, SP, menggunakan database koleksi ikan DZSJRP.
Data ini dikompilasi ke daftar periksa ikan di Sungai Hitam bagian bawah, tidak
termasuk kelimpahannya (Tabel 1).
Hasil
Tercatat sebanyak 3.662 individu dalam pengambilan sampel untuk kedua
jangkauan, yang termasuk dalam 53 spesies, 16 famili, dan tujuh ordo.
Characiformes mewakili urutan terkaya, dengan 58,5% dari spesies sampel, diikuti

http://www.scielo.br/bn http://dx.doi.org/10.1590/1676-0611-BN-2016-0196
Biota Neotrop., 17(1): e20160196, 2017 5

Ichthyofauna dari Sungai Preto yang lebih rendah

Tabel 1. Ikan di hilir DAS: kelimpahan (N) spesies ikan (Ordo dan Famili) di setiap jangkauan (R1 dan R2). Klasifikasi ikan untuk famili mengikuti Reis et al. (2003), kecuali
Serrasalmidae, menurut Calcagnoto et al. (2005). * menunjukkan spesies yang terancam; tanda hubung (-) menunjukkan tidak adanya data kuantitatif karena
adalah kemunculan spesies menurut catatan sejarah.
mencapai 1 mencapai 2
Jenis
n n
KARAKTERISTIK
Parodontidae
Apareiodon affinis (Steindachner, 1879) 14 0
Parodon nasus Kner, 1859 dua 0
Curimatidae
Cyphocharax sederhana (Fernández-Yépez, 1948) 0 5
Cyphocharax Vanderi (Britski, 1980) - -
Steindachnerina insculpta (Fernández-Yépez, 1948) dua 6
Anostomidae
Leporellus vittatus (Valenciennes, 1850) - -
Leporinus friderici (Bloch, 1794) 7 1
Leporinus lacustris Campos, 1945 - -
Leporinus paranensis Garavello & Britski, 1987 - -
Leporinus octofasciatus Steindachner, 1915 dua 0
Leporinus striatus Kner, 1858 0 1
Megaleporinus makrosefalus (Garavello & Britski, 1988) 1 0
Schizodon altoparane Garavello & Britski, 1990 - -
Crenuchidae
Charasidium lihat zebra Eigenmann, 1909 25 16
Charasidium sp. - -
Characidae
Aphyocharax dentatus Eigenmann & Kennedy, 1903 - -
Aphyocheirodon hemigrammus Eigenmann, 1915* 0 1
Astyanax fasciatus (Cuvier, 1819) 280 12
Astyanax lacustris (Lutken, 1875) 26 13
Bryconamericus stramineus Eigenmann, 1908 ' 860 3
Cheirodon' stenodon Eigenmann, 1915 10 58
sudut Galeocharax (Mengatasi, 1870) 0 1
Hemigrammus marginatus Ellis, 1911 0 6
Persamaan hyphessobrycon (Steindachner, 1882) 0 1561
Moenkhausia intermedia Eigenmann, 1908 18 14
Moenkhausia lihat sanctaefilmenae (Steindachner, 1907) 0 3
odontostilb sp. 4 20
oligosarcus pintoi Campos, 1945 0 dua
Piabin keperakan Reinhardt, 1867 30 26
dataran tinggi Inggris Menezes, Weitzman & Burns, 2003 85 5
Serrapinnus heterodon (Eigenmann, 1915) 8 37
Serrapinnus notomelas (Eigenmann, 1915) 1 87
Serrapinnus sp. - -
Triportheus nematurus (Kner, 1858) - -
Serrasalmidae
Metynnis Lippincottianus (Mengatasi, 1870) 1 0
Kelompok Myleus (Eigenmann & Norris, 1900)* 0 1
Serrasalmus maculatus Kner, 1858 1 5
Acestrorhynchidae
Acestrorhynchus lacustris (Lutken, 1875) 0 4
Erythrinidae
eritrinus eritrinus (Bloch & Schneider, 1801) 0 1
hoplia lihat malabarikus (Bloch, 1794) 0 3
SILURIFORM
Callichthyidae
Corydoras aeneus (Gill, 1858) 0 1
Hoplosternum littorale (Hancock, 1828) 0 3

http://dx.doi.org/10.1590/1676-0611-BN-2016-0196 http://www.scielo.br/bn
 6 Biota Neotrop., 17(1): e20160196, 2017

Santos, AC dkk.

Tabel 1. Lanjutan...
mencapai 1 mencapai 2
Jenis
n n
Loricariidae
Curculionichthys insperatus (Britski & Garavello, 2003) 1 0
Hipostomus albopunctatus (Regan, 1908) 25 0
Hypostomus ancistroides (Ihering, 1911) 58 49
Hipostomus lihat iheringii (Regan, 1908) 58 3
Hipostomus margaritif (Regan, 1908) - -
Hipostomus nigromaculatus (Schubart, 1964) 47 0
Hipostomus paulinus (Ihering, 1905) - -
strigaticeps hipostomus (Regan, 1908) 1 0
Pterygoplichthys ambrosettii (Holmberg, 1893) 0 10
Heptapteridae
Ketopsorhamdia iheringi Schubart & Gomes, 1959 5 0
Imparfinis schuarti (Gomes, 1956) 5 0
Pimelodella avanhandavae Eigenmann, 1917 4 5
rhamdia lihat quelen (Quoy & Gaimard, 1824) 4 dua
pimelodidae
Pimelodus maculatus Lacepede, 1803 1 0
GYMNOTIFORM
Gymnotidae
gymnotus sylvius Albert & Fernandes-Matioli, 1999 23 41
Sternopygidae
Eigenmannia guairaca Peixoto, Dutra & Wosiacki, 2015 0 15
Eigenmannia virescens (Valenciennes, 1836) 3 3
Sternopygus makrorus (Bloch & Schneider, 1801) 0 4
CYPRINODONTIFORMS
Puisi
Poecilia retikuler Peters, 1859 1 11
FORMULIR SINAR
Synbranchidae
Synbranchus lihat marmoratus Bloch, 1795 - -
PERCIFORMA
Cichlids
Cichlasoma dari Paraná Kullander, 1983 - -
Ceptodonrendalli (Boulenger, 1897) - -
Crenicichla Britskii Kullander, 1982 1 5
Crenicichla jaguarensis Haseman, 1911 1 dua
Laetacara Araguaiae Ottoni & Costa, 2009 0 1
Oreochromis niloticus (Linnaeus, 1758) - -
Setanoperca sp. - -

oleh Siluriformes (26,4%), Gymnotiformes (7,5%), Perciformes (5,7%), dan
Cyprinodontiformes (1,9%). Famili yang paling representatif adalah
Characidae, dengan 16 spesies, diikuti oleh Loricariidae, dengan tujuh
spesies. Anostomidae dan Heptapteridae masing-masing diwakili oleh
empat spesies, sedangkan Cichlid, Serrasalmidae, dan Sternopygidae
diwakili tiga spesies; Callichthyidae, Curimatidae, Erythrinidae, dan
Parodontidae, dua spesies dan lima famili lainnya (Acestrorhynchidae,
Crenuchidae, Gymnotidae, Pimelodidae, dan Poeciliidae) masing-masing
hanya diwakili oleh satu spesies (Tabel 1).
Kelimpahan ikan lebih tinggi di R2 (2.047 individu) daripada di R1
(1.615 individu). Astyanax fasciatus (Cuvier), Bryconamericus stramineus
Eigenmann (nalar Eigenmann 1908), dan dataran tinggi Inggris Menezes,
Weitzman & Burns adalah spesies yang paling melimpah di R1 ("Air Terjun São
Roberto"), sementara Persamaan hyphessobrycon (Steindachner), Serrapinnus
notomelas (Eigenmann), dan'Cheirodon' stenodon Eigenmann adalah yang
paling melimpah di R2.
Dua puluh dua spesies yang umum untuk kedua pencapaian (Tabel 1). Namun, setiap
jangkauan menunjukkan spesies unik: R1 menyajikan 13 spesies yang hanya ditemukan
dalam jangkauan ini dan di antara spesies ini, Hipostomus lihat iheringii (
Regan) dan H. nigromaculatus (Schubart) adalah yang paling melimpah,
masing-masing dengan 58 dan 47 individu. Di R2, 18 spesies eksklusif, di
manaPersamaan Hyphessobrycon adalah yang paling melimpah (1.561
individu), diikuti oleh Eigenmannia guairaca Peixoto, Dutra & Wosiacki,
dengan 15 individu. Dua belas spesies diwakili oleh hanya satu individu
(Tabel 1).Aphyocheirodon hemigrammus Eigenmann dan myleus groupie
(Eigenmann&Norris), keduanya tercatat di R2, dikategorikan sebagai spesies terancam
untuk Brasil dan Negara Bagian São Paulo (Agostinho et al. 2003, Oyakawa et al.
2009, ICMBio 2015).
Estimasi kekayaan sampel yang dicapai adalah 65 spesies (±8).
Hasil ini didukung oleh kurva akumulasi spesies yang semakin
meningkat tanpa mencapai asimtot (Gambar 5).
Selain ichthyofauna sampel saat ini (53 spesies), 16 spesies tambahan
ditambahkan ke inventaris ini oleh catatan sejarah di lembah Sungai
Preto yang lebih rendah (hilir inmunicipality spillway São José do Rio
Preto, SP) (Gambar 6). Asal usul ichthyofauna di hilir Black River
didominasi oleh spesies asli (88,4%) dengan delapan spesies non-asli.

http://www.scielo.br/bn http://dx.doi.org/10.1590/1676-0611-BN-2016-0196
Biota Neotrop., 17(1): e20160196, 2017 7

Ichthyofauna dari Sungai Preto yang lebih rendah

jenis [Coptodonrendalli, Erythrinus erythrinus (Bloch & Schneider),

Laetacara Araguaiae Ottoni & Kosta, Megaleporinus macrocephalus (Garavello &
Britski), Metynnis lippincottianus (Menghadapi), Oreochromis niloticus, Poecilia
reticulata Peters dan Triportheus nematurus (Kner)]. Menurut Ota (2013), tidak
mungkin untuk menegaskan bahwaSetanoperca sp. adalah spesies asli atau
introduksi di hulu sungai Paraná. Hanya empat spesies yang tidak dapat
diidentifikasi pada tingkat spesies karena kemungkinan merupakan spesies yang
tidak dideskripsikan:Charasidium sp. (lih. Silveira, 2008),
odontostilb sp. (lih. Bührnheim, 2006),Setanoperca sp. (lih. Ota, 2013), dan
Serrapinnus sp. (F.Jerep,pers. komunikasi).

Gambar 5. Kurva akumulasi spesies berdasarkan upaya pengambilan sampel di dua jangkauan.
Diskusi
Kelimpahan Characiformes dan Siluriformes yang lebih tinggi di DAS
Black River bagian bawah, DAS Paraná bagian atas sudah diperkirakan,
karena mereka umumnya ditemukan di wilayah Neotropis (Britski 1992,
Lowe-McConnell 1999, Reis et al. 2003, 2016, Eschmeyer et al. .2016).

Gambar 6.Ikan tambahan dari hilir Sungai Preto, dikatalogkan di koleksi ikan (DZSJRP). Characiformes: a)Cyphocharax vanderi, DZSJRP4820, 73.4mmSL;
B) Leporellus vittatus, DZSJRP 3678, 159,0 mm SL; C)Leporinus lacustris, DZSJRP 8, SL 75,4 mm; D)Leporinus paraensis, DZSJRP 2197, SL 47,2 mm; dan)Schizodon
altoparanae, DZSJRP 2853, SL 93,7 mm; F)Charasidium sp., DZSJRP 18356, SL 17,9 mm; G)dentatus aphyocharax, DZSJRP 3751, SL 47,8 mm; H)Serrapinnus sp.,
DZSJRP 19244, SL 21,8 mm; Saya)triportheus nematurus, DZSJRP 621, SL 117,9 mm. Siluriform: j)Margaritifer hipostomus, DZSJRP 17721, SL 131,0 mm;
k) Hipostomus paulinus, DZSJRP 17719, SL 59,1 mm. Synbranchiformes: l)Synbranchus lihat marmoratus, DZSJRP 1705, SL 129,0 mm. Performa: m)Cichlasoma dari Parana,
DZSJRP 1747, SL 27,5 mm; n)Ceptodonrendalli, DZSJRP 2011, SL 25,3 mm; HAI)Oreochromis niloticus, DZSJRP 18370, SL 28,9 mm; untuk)Setanoperca sp., DZSJRP 18384, SL 38,0
mm.

http://dx.doi.org/10.1590/1676-0611-BN-2016-0196 http://www.scielo.br/bn
 8 Biota Neotrop., 17(1): e20160196, 2017
Santos, AC dkk.
Kekayaan yang tercatat di daerah sampel (53 spesies) serupa dengan
penelitian lain yang dilakukan di Barat Laut Negara Bagian São Paulo (Garutti
1988, Casatti dkk. 2009, Ferreira & Casatti 2012), meskipun studi ini
telah dilakukan di aliran menggunakan metodologi yang berbeda.
Selain 53 spesies sampel, 16 spesies diperoleh kembali dari catatan
sejarah, yang terdiri dari total 69 spesies di hilir Black River. Data ini,
mungkin, diremehkan, karena mereka adalah yang pertama untuk
wilayah tersebut.
Kelimpahan yang lebih tinggi dari Astyanax fasciatus, Bryconamericus stramineus,
dan dataran tinggi Inggris di R1 daripada di R2, mungkin, karena spesies ini adalah
pengumpan hanyut (Casatti & Castro 1998) yang dapat memperoleh asupan
makanan maksimum di lokasi dengan aliran air yang tidak terputus dan lotik.
Meskipun demikian, Parodontidae danHipostomus sp. juga lebih berlimpah dalam
jangkauan ini. Spesies ini memiliki kedalaman tubuh yang rendah, mulut perut, dan
sirip dada yang digunakan untuk membelokkan aliran air yang tinggi dan menempel
pada substrat berbatu (Garavello & Garavello 2004), jenis substrat yang dominan di
daerah riffle seperti R1. Di R2, di mana rumput hadir di tepi sungai, kelimpahan
tertinggi ditugaskan kepersamaan dan S. notomelas. Kehadiran rumput di tepi
sungai dapat memberikan peningkatan sumber makanan, seperti serangga air,
sering dikaitkan dengan rumput marginal (Ceneviva-Bastos & Casatti 2014, Zeni &
Casatti 2014). Selain itu, kondisi ini dapat menjadi penting untuk pembentukan dan
pertumbuhanAphyocheirodon hemigrammus
danKelompok Myleus, spesies terancam di Brasil, karena daun dan akar rumput dapat
digunakan sebagai tempat berlindung dari pemangsa, bertindak sebagai pembibitan bagi
spesies bertubuh besar (Araújo & Garutti 2003). Faktanya, spesimen remaja dariKelompok
Myleus (23.8mmSL) yang tercatat dalam penelitian ini dijadikan sampel di R2.Menurut Zeni
et al. (2015), spesimen juvenil dari spesies lain [Acestrorhynchus lacustris (Lutken),
Erythrinus erythrinus, Galeocharax gulo (Menghadapi), hoplia
lihat malabarikus (Bloch), dan Pterygoplichthys ambrosettii (Holmberg)]
ditemukan berasosiasi dengan area ini selama periode reproduksi.
myleus groupie adalah ikan yang bermigrasi dan saat ini dianggap sebagai
spesies yang terancam punah (EN) (ICMBio 2015), karena populasi yang sedikit dan
kecil secara geografis terfragmentasi dan terisolasi, terutama karena banyaknya
pembangunan bendungan di drainase hulu Sungai Paraná. Modifikasi sistem lotik ke
sistem lentik dapat membahayakan spesies yang bermigrasi ini dengan mencegah
siklus hidup selesai, karena beberapa tahap hanya dapat terjadi di lingkungan lotik.
Selain itu, penekanan vegetasi riparian yang terutama disebabkan oleh praktik
pertanian dapat secara langsung mempengaruhiM. groupie kebiasaan makan juga
A.hemigrammus. Aphyocheirodon hemigrammusterjadi, terutama, di lingkungan
lentik dan dataran banjir dan telah dianggap rentan terhadap kepunahan (VU)
(ICMBio 2015), terutama karena homogenisasi meso dan mikrohabitat yang terkait
dengan pendangkalan, yang telah menurunkan populasi spesies ini. Meskipun kedua
spesies dapat ditemukan di habitat yang berbeda (lingkungan lotik dan lentik), di hilir
Black River mereka hanya ditemukan di jangkauan lentik (R2). Sebagai kesimpulan,
jenis lingkungan ini dapat menjadi penting untuk terjadinya spesies yang
beradaptasi dengan lentik, seperti:A.hemigrammus, dan juvenil spesies rheophilic,
sebagai M.kelompok.
Ikan rheophilic besar sebelumnya dilaporkan dari “Air Terjun São
Roberto”, seperti Megaleporinus obtusidens (Valenciennes) ('piapara'),
Brycon sp. ('piracanjuba'), danSalminus brasiliensis (Cuvier) ('Golden') (Borges
2007) tidak ditemukan selama lebih dari satu tahun pengambilan sampel.
Tidak adanya spesies ini, bahkan spesimen remaja, mungkin karena kegagalan
metode sampel yang digunakan dalam penelitian ini atau akibat dampak
manusia di Sungai Preto. Perubahan penggunaan lahan, hilangnya vegetasi
riparian, homogenisasi habitat fisik karena invasi rumput dari padang rumput,
polusi organik, dan baru-baru ini, kerusakan bangunan di bagian perkotaan
sungai, dan keberadaan spesies non-asli dapat mempengaruhi terjadinya
spesies rheophilic besar (Agostinho et al. 2005). Selain spesies ini, nelayan lokal
telah mengenaliProchilodus lineatus
http://www.scielo.br/bn
(Valenciennes) ('corimba') dan Salminus hilarii Valenciennes ('tabarana') di daerah
tersebut, tetapi tidak dicatat dalam penelitian ini.
Di antara spesies yang ditemukan di hilir DAS Black River, kebanyakan
dari mereka umum untuk “Unit Pengelolaan Sumber Daya Air (UGRH) dari
cekungan Turvo-Grande” (lih. Garutti 1988, Lemes & Garutti
2002,Andrade 2003, Casatti dkk. 2009, Rocha dkk. 2009), kecuali
Aphyocheirodon hemigrammus danKelompok Myleus. Selain spesies yang
terancam, empat spesies yang belum terdeskripsi dicatat (Charasidium sp.,
odontostilb sp., Setanoperca sp. danSerrapinnus sp.). Kondisi ini meningkatkan
keragaman yang tinggi di DAS Paraná bagian atas (Langeani et al. 2007;
Carvalho & Langeani 2013) dan memperkuat pentingnya DAS Black River untuk
melindungi spesies baru dan terancam punah.
Keberadaan ikan di bagian hilir Sungai Hitam terdiri dari 11,6% spesies non-asli
yang diperkenalkan di bagian atas Sungai Paraná dari jalur yang berbeda (Langeani
et al. 2007, Azevedo-Santos et al. 2015). Budidaya perikanan dan akuarisme
kemungkinan merupakan penyebab utama masuknya ikan yang diamati di bagian
hilir DAS Black River dan di DAS Brasil lainnya (Alves et al. 2007, Vitule 2009; Azevedo-
Santos et al. 2015).Megaleporinus macrocephalus, Coptodonrendalli, dan
Oreochromis niloticus keduanya diperkenalkan oleh budidaya perikanan (Langeani
et al. 2007), sedangkan Laetacara Araguaiae mungkin diperkenalkan melalui sungai
bagian atas lembah Araguaia (pers. catatan),dan Poecilia retikuler bisa telah
diperkenalkan oleh aquarism atau pengendalian nyamuk (Deacon et al. 2011).
eritrinus eritrinus kemungkinan besar diperkenalkan oleh olahraga memancing,
sedangkan Triportheus nematurus mungkin didistribusikan di Paraná atas setelah
pembangunan bendungan Itaipu (Langeani et al. 2007).
Metynnis Lippincottianus mungkin telah diperkenalkan di hulu
sungai Paraná (Ota 2015).
Dalam catatan sejarah di bagian hilir DAS Black River terdapat tiga
spesies non-asli (Triportheus nematurus, Oreochromis niloticus, dan
Ceptodonrendalli), sedangkan dua di antaranya adalah Perciformes. Cichlid adalah
salah satu keluarga yang paling beragam dalam catatan ini dan mungkin ini
disebabkan oleh hubungan mereka dengan lingkungan lentik, karena lokasi
pengambilan sampel dari catatan ini adalah laguna pinggir Sungai Preto, dekat
Distrik Macaúbas, kotamadya Mirassolândia, SP . Perciformes telah menunjukkan
kejadian yang tinggi di hulu Sungai Paraná melalui lingkungan alami (Langeani et al.
2007) dan buatan, seperti bendungan di bagian atas Sungai Preto, di São José do Rio
Preto, SP (Andrade 2003).
Pembangunan bendungan dapat mempengaruhi Sungai Hitam bagian hilir jika
proyek SHP di Sungai Turvo telah disetujui. Homogenisasi fisik yang disebabkan oleh
pembangunan bendungan dan pengenalan spesies non-asli adalah proses sinergis
yang bertanggung jawab atas homogenisasi biotik komunitas (Rahel
2002). Untungnya, proyek-proyek ini ditolak oleh "Perusahaan
Lingkungan Negara Bagian São Paulo" (CETESB), selama perubahan yang
disebabkan oleh mereka tidak praktis secara lingkungan dengan
membahayakan aliran hidrologi dan menyebabkan penekanan lebih dari
60% dari sisanya fragmen hutan. Keputusan akhir CETESB (2012)
menyimpulkan bahwa “Cachoeira de São Roberto” terletak di area
reservoir masa depan, dipengaruhi oleh perubahan dinamis air Sungai
Preto. Faktanya, pembangunan bendungan mengubah lotik menjadi
lingkungan lentik dan ini dapat mempengaruhi spesies dengan adaptasi
spesifik untuk bertahan hidup di lingkungan aliran tinggi dan tidak hanya
menurunkan kekayaan spesies asli (Agostinho et al. 2007, Agostinho et al.
2008, Winemiller et al. 2016 ), tetapi juga meningkatkan kelimpahan
spesies non-asli (Hoeinghaus et al. 2009). Dengan demikian,Hipostomus
spp., Parodontidae, dan spesies rheophilic, as Kelompok Myleus, yang
tidak tahan terhadap perubahan, selain meningkatkan kemunculan
spesies non-asli, seperti O. niloticus dan C.rendalli.
Dalam konteks ini, inventarisasi ichthyofaunistic penting tidak hanya untuk mengetahui
kekayaan ikan, yang dapat mencakup spesies baru dan terancam, tetapi juga untuk
http://dx.doi.org/10.1590/1676-0611-BN-2016-0196
Biota Neotrop., 17(1): e20160196, 2017
Ichthyofauna dari Sungai Preto yang lebih rendah
memandu dan/atau mendukung pengelolaan dan konservasi sistem perairan, terutama di daerah-
daerah yang ditargetkan oleh pembangunan bendungan.
Ucapan Terima Kasih
Kami berterima kasih kepada José Carlos dos Santos, Mateus Jordão dos Santos,
Carlos Henrique Gonçalves, Serly Cristina da Silva Gonçalves, ElenaMaria Jordo
Santos dan Tony Carlos Martins Barão atas bantuan kerja lapangan mereka; kepada
Roselene Silva Costa-Ferreira (DZSJRP), atas bantuannya dalam analisis fisika dan
kimia; kepada Integral Technical Assistance Coordination (CATI) - Votuporanga, SP,
untuk data pluviometrik; kepada Lilian Casatti (DZSJRP), atas kontribusinya yang
berharga pada makalah ini; ke AlessandraM.S. Melo Carvalho (UNIFEV), untuk
menasihati dua penulis pertama (ACS dan CCG) selama studi sarjana; kepada Claudio
Zawadzki (NUP), untuk
Hipostomus identifikasi; kepada FernandaMartins (IFPR - Londrina), untuk
identifikasi Hypoptopotinae; F. Jerep (MZUEL), untukSerrapinnus
identifikasi; kepada Gabriel Brejão (DZSJRP), atas bantuannya pada
Gambar 1; kepada Jaquelini Zeni (DZSJRP), atas kontribusinya yang
berharga pada makalah ini; toValter Azevedo-Santos (UNESP), untuk
review naskah; ke Francisco Langeani (DZSJRP), untuk akses laboratorium;
untuk pengulas anonim dengan perbaikan. Izin pengumpulan disediakan
oleh Institut Lingkungan dan Sumber Daya Alam Terbarukan - IBAMA
(#4574-1). Karya ini merupakan bagian dari Monografi ACS dan CCG. ACS
secara finansial didukung oleh CAPES (Koordinasi untuk Peningkatan
Tenaga Pendidikan Tinggi) dan FRC oleh FAPESP (Yayasan Dukungan
Penelitian Negara Bagian São Paulo, # 2011/11422-8).
Referensi
AUGUSTINHO, AA, GOMES, LC, SUZUKI, HI & JULIO JUNIOR, HF 2003.
Ikan Migrasi di Upper Paraná River Basin, Brasil. InMigratory fish of
SouthAmerica: biologi, perikanan dan status konservasi (J. Carolsfeld, B.
Harvey, C. Ross & A. Baer, eds.). Bank Internasional untuk Rekonstruksi
dan Pembangunan/Bank Dunia, Washington, hlm. 19-98.
AGOSTINHO, AA, THOMAZ, SM & GOMES, LC 2005. Konservasi
keanekaragaman hayati di perairan kontinental Brasil. Megadiversity 1(1): 70-78.
AGOSTINHO, AA, GOMES, LC & PELICICE, FM 2007. Ekologi dan manajemen
sumber daya perikanan di waduk di Brasil. Maringa, PR, Eduem, 501p.
AUGUSTINE, AA, PELICICE, FM & GOMES, LC 2008. Bendungan dan ikan
fauna wilayah Neotropis: dampak dan pengelolaan terkait keanekaragaman dan
perikanan. Brazil J.Biol. 68(4): 1119-1132.
ALVES, CBM, VIEIRA, F., MAGALHES, ALB & BRITO, MFG 2007.
Dampak spesies ikan non-asli di Minas Gerais, Brasil: situasi dan prospek
saat ini. Dalam Implikasi Ekologis dan Genetik Kegiatan Akuakultur (TM
Bert, ed.). Springer, Dordrecht, Belanda Selatan, Belanda, hal. 291-314.
ANDRADE, VXL dari. 2003. Ichthyofauna dari Bendungan Kota São José do Rio
Preto, SP, sungai Preto, anak sungai rioTurvo, drainase rioGrande:
Keanekaragaman dan Reproduksi. Disertasi Master, Universitas Negeri São
Paulo “Júlio de Mesquita Filho”, Jaboticabal.
ARAÚJO, RB & GARUTTI, V. 2003. Ekologi sungai dari hulu Paraná
DAS yang dihuni oleh Penyedot debu Fuscoguttatus Nijssen & Isbruücker, 1976
(Siluriformes, Callichthyidae). Brazil J.Biol. 63(3): 363-372.
AZEVEDO-SANTOS, VM, PELICICE, FM, LIMA-JUNIOR, DP, MAGALHÃES,
ALB, ORSI, ML, VITULE, JRS & AGOSTINHO, AA 2015. Cara menghindari
introduksi ikan di Brazil: pendidikan dan informasi sebagai alternatif.
Konservasi Nat 13: 123-132.
BORGES, MA 2007. João Borges: Tanah, Manusia dan Hutan Barat Laut
Paulista. Sao José do Rio Preto, SP, Inteligncia Ativa Editora, 270p.
BRITSKI, HA 1992. Pengetahuan terkini tentang hubungan filogenetik ikan
neotropis Dalam Situasi dan Perspektif Iktiologi Saat Ini di Brasil (AA
Agostinho&E. Benedito-Cecílio, eds.). Dokumen dari Pertemuan Ichthyology
Brasil IX, Penerbit Universitas Negeri Maringa, Maringa, hlm. 43-57.
http://dx.doi.org/10.1590/1676-0611-BN-2016-0196
9
BÜHRNHEIM, CM 2006. Sistematika odontostilb Polisi. 1870 dengan proposisi
suku Odontostilbini baru dan redefinisi gender tidak pasti dan sedis dari
Cheirodontinae (Ostariophysi: Characiformes: Characidae). Tesis Doktor,
Universitas Katolik Kepausan Rio Grande do Sul, Porto Alegre, RS.
CALCAGNOTTO, D., SCHAEFER, SA & DESALLE, R. 2005. Hubungan
antara ikan characiform disimpulkan dari analisis urutan gen nuklir dan
mitokondria. Mol Filogenet. Evolusi 36 (2005): 135-153.
CASATTI, L. & CASTRO, RMC 1998. Komunitas ikan di San Francisco
Rifle hulu sungai, Brasil tenggara. Ichthyol. Eksploitasi Kesegaran 9(3):
229-242.
CASATTI, L., FERREIRA, CP & CARVALHO, FR 2009. Aliran yang didominasi rumput
situs menunjukkan keragaman spesies ikan yang rendah dan dominasi guppy: penilaian pada
dua daerah aliran sungai padang rumput tropis. Hidrobiologi 632: 273-283.
CENEVIVA-BASTOS, M. & CASATTI, L. 2014. Efek bayangan pada komunitas
komposisi dan struktur jaring makanan dari aliran padang rumput yang gundul: Bukti
dari percobaan lapangan di Brasil. Limnologi 46(1): 9-21.
CETESB. Perusahaan Lingkungan Negara Bagian São Paulo. 2012. Opini Teknis No.
12/24/IE http://www.cetesb.sp.gov.br/noticia/382,Noticia (Akses 02 Juli 2014).
KOMITE Komite Cekungan Hidrografi Turvo/Grande. 2009. Rencana Lingkungan
untuk cekungan kontribusi bendungan pasokan São José do Rio Preto.
DEACON,AE, RAMNARINE, IW & MAGURRAN,AE 2011. Bagaimana reproduksi
ekologi berkontribusi pada penyebaran ikan invasif global. Plos Satu 6(9): 1-8.
EIGENMANN, CH 1908. Deskripsi awal genera dan spesies baru
dari tetragonopterid characins (Hasil Zoologi dari ekspedisi Thayer
Brasil.). Buletin Museum Zoologi Perbandingan 52(6): 91-106.
ESCHMEYER, WN, FRICKE, R. &VAN DER LAAN, R. (eds.). 2016. Katalog
Ikan: Genera, Spesies, Referensi. http://researcharchive.calacademy.org/
research/ichthyology/catalog/fishcatmain.asp (Akses 05 Apr 2016).
FERREIRA, CP & CASATTI, L. 2012. Ichthyofauna berasosiasi dengan fragmen hutan
dari wilayah barat laut negara bagian São Paulo. Dalam Fauna dan flora sisa-sisa
fragmen hutan di wilayah barat laut negara bagian São Paulo (O. Necchi Júnior,
ed.). Holos Editora, Ribeirão Preto, hal. 197-210.
GARAVELLO, JC & GARAVELLO, JP 2004. Distribusi spasial dan interaksi
dari empat spesies genus lele Hipostomus Lacépède dengan dasar Rio São
Francisco, Canindé do São Francisco, Sergipe, Brasil (Pisces, Loricariidae,
Hypostominae). Brazil J.Biol. 64(3): 591-598.
GARUTTI, V. 1988. Sebaran ichthyofauna secara membujur di aliran sungai
wilayah barat laut Negara Bagian São Paulo, lembah sungai Paraná. Brazil J.
Biol., Rio de Janeiro, 48(4): 747-759.
HABTEC ENGENHARIA AMBIENTAL LTDA. 2010. RIMA - Laporan
dampak lingkungan. Pembangkit Listrik Tenaga Air Kecil di Talhado dan
Foz do Preto. Departemen Penilaian Lingkungan Usaha - IE.
HOEINGHAUS, DJ, AGUSTIN, AA, GOMES, LC, PELICICE, FM,
OKADA, EK, LATINI, JD, KASHIWAQUI, EAL & WINEMILLER, KO
2009. Pengaruh penimbunan sungai pada jasa ekosistem sungai tropis besar:
energi yang terkandung dan nilai pasar perikanan rakyat. Konservasi Biol. 23(5):
1222-1231.
ICMBio. Institut ChicoMendes untuk Konservasi Keanekaragaman Hayati. 2015. Daftar
spesies langka. http://www.icmbio.gov.br/portal/biodiversidade/fauna-brasileira/
lista-de-especies.html?option=com_icmbio_fauna_brasileira&task=listaEspecie
(Akses 25 Mar 2015). 709-718.
JULIO JUNIOR, HF, TOS, CD, AUGUSTINHO, AA & PAVANELLI, CS 2009.
Invasi besar-besaran spesies ikan setelah menghilangkan penghalang alami di
hulu sungai Paraná. Neotrop. Ichthyol. 7(4): 709-718.
LANGEANI, F., CASTRO, RMC, OYAKAWA, OT, SHIBATTA, OA,
PAVANELLI, CS & CASATTI, L. 2007. Keanekaragaman Ichthyofauna Sungai
Paraná Hulu: komposisi saat ini dan perspektif masa depan. Biota Neotrop. 7(3):
181-197 http://www.biotaneotropica.org.br/v7n3/en/abstract?
article+bn03407032007 (Akses 12 Jun 2014).
LEMES, EM & GARUTTI, V. 2002. Ekologi Ichthyofauna Aliran Sungai
kepala DAS Paraná bagian atas, Brasil. Iheringia, Ser. Zool. 92(3): 69-78.
LOWE-MCCONNELL, RH 1999. Studi ekologi komunitas ikan
tropis. Penerbit Universitas São Paulo, São Paulo, Brasil.
http://www.scielo.br/bn
 10
Santos, AC dkk.
NALON, MA, MATTOS, IFA & FRANCO, GADC 2008. Lingkungan fisik dan
aspek fragmentasi vegetasi. Dalam Pedoman untuk pemulihan
keanekaragaman hayati di Negara Bagian São Paulo (RR Rodrigues & VLR
Bononi, eds.). Institut Botani, Pers Resmi, São Paulo, hal. 14-21.
OTA, RR 2013. Tinjauan taksonomi dari Setanoperca Gunther, 1862 (Perciformes,
Cichlid), dengan deskripsi tiga spesies baru. Disertasi Master,
Universitas Negeri Maringa, Maringa, PR.
OTA, RP 2015. Tinjauan taksonomi dan filogeni morfologi Metynnis Menghadapi,
1878 (Characiformes: Serrasalmidae). Tesis Doktoral, Institut Nasional
Penelitian Amazon, Manaus, AM.
OYAKAWA, OT, MENEZES, NA, SHIBATTA, OA, LIMA, FCT, LANGEANI,
F., PAVANELLI, CS, NIELSEN, DTB & HILSDORF, AWS 2009. Ikan air tawar. Di
Fauna yang terancam punah di Negara Bagian São Paulo: Vertebrata (PM
Bressan, MCM Kierulff & AM - Sugieda, eds.). Yayasan Taman Zoologi São
Paulo, Sekretariat Lingkungan, São Paulo, hlm. 350-424.
PMPONTETAL. http://www.pontesgestal.sp.gov.br/a-cidade/historia.html
(Akses 09 Nov 2015).
RAHEL, FJ 2002. Homogenisasi fauna air tawar. Ann. Pdt. Sistem
33(1): 291-315.
REIS, RE, KULLANDER, SO & FERRARIS-JR, CJ 2003. Periksa daftar
ikan air tawar di Amerika Selatan dan Tengah. Porto Alegre, Penerbit
PUCRS, 729p.
REIS, RE, ALBERT, JS, DI DARIO, F., MINCARONE, MM, PETRY, P. &
ROCHA, LA 2016. Keanekaragaman hayati dan konservasi ikan di Amerika Selatan.
J.Ikan. Biol. 89(1): 12-47.
ROCHA, FC, CASATTI, L., CARVALHO, FR & SILVA, AM 2009. Ikan
kumpulan di bentangan sungai yang ditempati oleh tegakan cattail
(Typhaceae,Angiospermae) di Brasil Tenggara. Neotrop. Ichthyol. 7(2): 241-250.
http://www.scielo.br/bn
Biota Neotrop., 17(1): e20160196, 2017
SILVEIRA, LGG 2008. Tinjauan taksonomi dari Characidium lagosantensepiring-piring,
1947 (Crenuchidae: Characiformes: Ostariophysi), dengan deskripsi
spesies baru untuk hulu sungai Paraná. Disertasi Master, Universitas
Negeri São Paulo “Júlio de Mesquita Filho”, São José do Rio Preto, SP.
VITULE, JRS 2009. Pengenalan ikan di ekosistem kontinental Brasil:
review, komentar dan saran untuk tindakan melawan musuh yang hampir tak terlihat.
Neotrop. Biol. Konservasi 4 (2): 111-122.
WINEMILLER, KO, MCINTYRE, PB, CASTELLO, L., FLUET-CHOUINARD,
E., GIARRIZZO, T., NAM, S., BAIRD, IG, DARWALL, W., LUJAN, NK,
HARRISON, I., STIASSNY, MLJ, SILVANO, RAM, FITZGERALD,
DB, PELICICE, FM, AUGUSTINE, AA, GOMES, LC, ALBERT, JS, BARAN, E.,
PETRERE Jr., M., ZARFL, C., MULLIGAN, M., SULLIVAN,
JP, ARANTE, CC, SOUSA, LM, KONING, AA, HOEINGHAUS,
DJ, SABAJ, M., LUNDBERG, JG, ARMBRUSTER, J., THIEME, ML, PETRY, P.,
ZUANON, J., TORRENTE-VILARA, G., SNOEKS, J., OR, C., RAINBOTH, W . .,
PAVANELLI, CS, AKAMA, A., van SOESBERGEN, A. & SÁENZ, L. 2016.
Menyeimbangkan pembangkit listrik tenaga air dan keanekaragaman
hayati di Amazon, Kongo, dan Mekong. Sains 351(6269): 128-129.
ZENI, JO & CASATTI, L. 2014. Pengaruh Homogenisasi Habitat Terhadap
struktur trofik fauna ikan di sungai tropis. Hidrobiologi 726(1): 259-270.
ZENI, JO, SANTOS, AC & CARVALHO, FR 2015. Kontribusi Berbeda
mesohabitat untuk pemeliharaan kekayaan dan keanekaragaman ikan di hilir
Sungai Preto. Acta Sci.Biol. Sains 37(3): 301-308.
Diterima: 19/4/2016
Revisi: 07/11/2016
Diterima: 12/07/2016
Dipublikasikan secara online: 01/09/2017
http://dx.doi.org/10.1590/1676-0611-BN-2016-0196