Anda di halaman 1dari 60

BAGIAN 3

Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN 3
PEKERJAAN ARSITEKTUR

BAGIAN 3.1.
PEKERJAAN DINDING
PEKERJAAN DINDING BATA MERAH
Pasal 3.1.1. : Umum
1.1. Meliputi pekerjaan pengadaan bahan dan pelaksanaan pemasangan bata
merah untuk keperluan proyek.
1.2. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan
alat alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik.
1.3. Pekerjaan pemasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk perencana.
Pasal 3.1.2. : Persyaratan bahan
2.1. Batu bata yang dikehendaki adalah batu bata merah lokal bakaran kayu yang
berkualitas baik yaitu dengan hasil pembakaran yang matang berukuran
sama kira-kira 5x11x22 cm tidak boleh terdapat pecah-pecah (melebihi 20
%) dan tidak diperbolehkan memasang bata yang pernah dipakai.

Bahan bata merah:


Berat jenis kering (ρ) : 1500 kg/m3
Berat jenis normal (ρ) : 2000 kg/m3
Kuat tekan : 2,5 – 25 N/mm² (SII-0021,1978)
Konduktifitas termis : 0,380 W/mK
Tebal spesi : 20 – 30 mm
Ketahanan terhadap api : 2 jam
Jumlah per luasan per 1 m2 : 70 - 72 buah dengan construction waste
2.2. Adukan
Seperti yang diterangkan pada bagian adukan pasangan dan plesteran.
Pasal 3.1.3. : Pelaksanaan
3.1. Dimana diperlukan menurut Direksi, pemborong harus membuat shop
drawing untuk pelaksanaan pembuatan adukan dan pasangan
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -1
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

3.2. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam
gambar arsitektur terutama gambar detail dan gambar potongan mengenai
ukuran tebal/ tinggi/ peil dan bentuk profilnya.
3.3. Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan aduk campuran 1
PC : 5 pasir pasang. untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar
dari permukaan sloof sampai ketinggian 50 cm diatas permukaan lantai dasar,
dinding didaerah basah setinggi 160 cm dari pemukaan lantai, serta semua
dinding yang pada gambar menggunakan simbol aduk trasraam/kedap air
digunakan aduk rapat air dengan campuran 1 PC : 3 pasir pasang.
3.4. Perekat harus dicampur dalam alat pencampur yang telah disetujuh atau
dicampur dengan tangan pada permukaan yang keras, dilarang memakai
perekat yang sudah mulai mengeras untuk dipakai lagi.
3.5. Batu bata merah yang digunakan batu bata merah ex lokal dengan kwalitas
terbaik yang disetujui Perencana, siku dan sama ukurannya 5 x 11 x 23 cm.
3.6. Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum
hingga penuh.
3.7. Setelah bata terpasang dengan aduk, nad/siar siar harus dikerok sedalam 1
cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan lemudian disiram air.
3.8. Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air
terlebih dahulu dan siar siar telah dikerok serta dibersihkan.
3.9. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri
maksimum 24 lapis atau maksimum setinggi 1 m setiap harinya, diikuti
dengan cor kolom praktis.
3.10. Toleransi terhadap as dinding adalah kurang lebih 1 cm (sebelum
diaci/diplester)
3.11. Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan lok
penguat (kolom praktis) dengan ukuran 15x15 cm, dengan tulangan pokok 4
diameter 12 mm, beugel diameter 8 mm jarak 15 cm.
3.12. Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/scaffolding/stieger sama
sekali tidak diperkenankan.
3.13. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap
bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek stek besi beton
diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada
bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata
sekurang kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -2
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

3.14. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari
5% Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
3.15. Pasang batu bata dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish setelah
15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangan
harus cermat, rapi dan benar benar tegak lurus.
3.16. Pemasangan angkur
 Pasangkan angkur pada permukaan perletakan pasangan kolom,
permukaan kolom baja atau balok dengan cara dilas. Buatkan jarak 60 cm
untuk arah vertikal dan 120 cm untuk arah horizontal dengan panjang
angkur efektif 15 cm.
 Tentukan posisi atau tempat-tempat angkur ini terkoordinasi dengan tera
siar datar dan tegak.
3.17. Balok/kolom praktis
 Laksanakan pekerjaan balok dan kolom praktis ini seperti yang diisyaratkan
dalam spesifikasi pekerjaan beton, disetiap luas pasangan pasangan
dinding bata ringan > 9 m2 dan yang berhubungan dengan opening untuk
kusen alumunium harus diberi kolom/balok praktis ukuran 8 x 8 cm dengan
besi tulangan utama 4 Ø 8, sengkang Ø 6 jarak 20 cm. Bila didalam
gambar tidak terlihat, maka ketentuan ini harus dipatuhi.
 Pengecoran beton ini baru dapat dilaksanakan jika pekerjaan koordinasi
lainnya yang bersinggungan langsung sudah dipastikan kedudukannya.
3.18. Pembersihan dan perlindungan
Bersihkan bagian-bagian yang terkena adukan dengan segera, kemudian
berikan perlindungan atau hindari pasangan dari benturan-benturan keras
selama sekurang-kurangnya 3 hari setelah seluruh dari sebuah bidang kerja
selesai terpasang.
Pasal 3.1.4. : Syarat Syarat Kualitas Pekerjaan
4.1. Toleransi terhadap as dinding adalah kurang lebih 1 cm (sebelum
diaci/diplester)
4.2. Pasangan batu bata dapat diterima/ diserahkan apabila deviasi bidang pada
arah diagonal dinding seluas 12 m² tidak lebih dari 0.5 cm (sebelum
diaci/diplester).
4.3. Pasangan batu bata untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding
finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm.
Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -3
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN 3.2.
PEKERJAAN PLESTERAN
Pasal 3.2.1. : Umum
1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan plester dinding ini adalah penyediaan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk alat-alat bantu dan alat angkut
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga
dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
b. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan dinding bagian
dalam dan luar serta seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam
gambar.
Pasal 3.2.2. : Persyaratan Bahan
2.1. Semen portland harus memenuhi NI-8 (dipilih dari satu produk untuk seluruh
pekerjaan).
2.2. Portland Composite Cement (PCC)
Semen memenuhi persyaratan mutu portland Composite Cement SNI 15-
7064-2004. Dapat digunakan secara luas untuk konstruksi umum pada semua
beton. Struktur bangunan bertingkat, struktur jembatan, struktur jalan beton,
bahan bangunan, beton pra tekan dan pra cetak, pasangan bata, Plesteran
dan acian, panel beton, paving block, hollow brick, batako, lebih mudah
dikerjakan, suhu beton lebih rendah sehingga tidak mudah retak, lebih tahan
terhadap sulfat, lebih kedap air dan permukaan acian lebih halus.
2.3. Semen dipergunakan adalah MU-301/AKA-200 atau sejenisnya, yang
memenuhi persyaratan ASTM C-150.
2.4. Air untuk campuran plester harus bebas dari unsur-unsur asing, minyak,
asam, zat nabati/organis yang dapat merugikan dan mempengaruhi
pengikatan awalplester /screeding.
2.5. Zat tambah (admixture) tidak boleh digunakan tanpa adanya persetujuan
Konsultan Pengawas.
2.6. Perekat bata ringan digunakan Mortar siap pakai untuk bata ringan
2.7. Plasteran dinding menggunakan Mortar Siap Pakai Plester Instan dengan
acian instan
2.8. Pasir harus memenuhi NI-3 pasal 14 ayat 2.
2.9. Air harus memenuhi NI-3 pasal 10.
2.10. Bahan bahan instan / siap pakai.
Pasal 3.2.3. : Syarat-syarat Pelaksanaan
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -4
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

3.1. Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan yang digunakan
sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Perencana/Konsultan
Pengawas, dan persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini.
3.2. Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton
atau pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh Konsultan
Perencana/Konsultan Pengawas sesuai Uraian dan Syarat Pekerjaan yang
tertulis dalam buku ini.
3.3. Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua petunjuk dalam
gambar Arsitektur terutama pada gambar detail dan gambar potongan
mengenai ukuran tebal/tinggi/peil dan bentuk profilnya.
3.4. Pasangan batu bata ringan, dengan menggunakan adukan Mortar siap pakai
untuk dinding bata ringan.
3.5. Setelah bata terpasang dengan adukan, nad/siar-siar harus dikerok rata dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
3.6. Pasangan dinding bata ringan sebelum diplester dengan Mortar siap pakai
untuk plesteran harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah
dikerok serta dibersihkan.
3.7. Setelah pekerjaan plesteran selesai tidak diperkenankan untuk langsung diaci
atau di pasang keramik dinding, tunggu 48 jam setelah kelembaban air keluar
dalam dinding/berkeringat kering, dapat dilakukan pekerjaan acian dengan
Mortar siap pakai atau pemasangan keramik dinding.
3.8. Pemasangan dinding bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum
8-10 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
3.9. Bidang dinding bata ringan yang luasnya lebih besar dari 12 m2
ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran
minimal 11 x 11 cm, dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel
diameter 6 mm jarak 20 cm.
3.10. Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah/steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
3.11. Pembuatan lubang pada pasangan bata ringan yang berhubungan dengan
setiap bagian pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek
besi beton diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam
dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam
dalam pasangan bata ringan sekurang-kurangnya 30 cm kecuali ditentukan
lain.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -5
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

3.12. Tidak diperkenankan memasang bata ringan yang patah 2 (dua) melebihi
dari 2 %. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan.
3.13. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus.
3.14. Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah selesai pemasangan
instalasi pipa conduit instalasi listrik dan pipa plumbing untuk seluruh
bagian/unit, untuk menghindari permukaan plesteran yang tidak rata ataupun
retak rambut dikemudian hari.
3.15. Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus dibersihkan dari sisa-sisa
bekisting dan kemudian diketrek (scrath) terlebih dahulu dan semua lubang-
lubang bekas pengikat bekisting atau form tie harus tertutup aduk plester.
3.16. Untuk bidang pasangan dinding batu bata dan beton bertulang yang akan
difinish dengan cat dipakai plesteran halus (acian di atas permukaan
plesterannya).
3.17. Untuk dinding tertanam di dalam tanah harus diberapen dengan memakai
spesi kedap air.
3.18. Semua bidang yang akan menerima bahan (finishing) pada permukaannya
diberi alur-alur garis horizontal atau diketrek (scrath) untuk memberi ikatan
yang lebih baik terhadap bahan finishingnya, kecuali untuk yang menerima
cat.
3.19. Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 M, dipasang tegak dan
menggunakan keping-keping plywood setebal 9 mm untuk patokan kerataan
bidang.
3.20. Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan dinding/kolom
yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai peil-peil yang diminta gambar.
Tebal plesteran maksimum 2,5 cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus
diberi kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari
plesterannya pada bagian pekerjaan yang diizinkan Konsultan
Perencana/Konsultan Pengawas.
3.21. Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang bertemu dalam
satu bidang datar, harus diberi nat (tali air) dengan ukuran lebar 0,7 cm
dalamnya 0,5 cm, kecuali bila ada petunjuk lain di dalam gambar.
3.22. Untuk pemukaan yang datar, harus mempunyai toleransi lengkung atau
cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk setiap jarak 2 m. Jika melebihi,
Penyedia jasa Konstruksi berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas
tanggungan Penyedia jasa Konstruksi.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -6
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

3.23. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar


tidak terlalu tiba-tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali
terlihat kering dan melindungi dari terik panas matahari langsung dengan
bahan-bahan penutup yang bisa mencegah penguapan air secara cepat.
3.24. Jika terjadi keretakan sebagai akibat pengeringan yang tidak baik, plesteran
harus dibongkar kembali dan diperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima
oleh Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas dengan biaya atas
tanggungan Penyedia jasa Konstruksi.
3.25. Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai Penyedia jasa Konstruksi
harus selalu menyiram dengan air, sampai jenuh sekurang-kurangnya 2 kali
setiap hari.
3.26. Selama pemasangan dinding batu bata/beton bertulang belum finish,
Penyedia jasa Konstruksi wajib memelihara dan menjaganya terhadap
kerusakan- kerusakan dan pengotoran bahan lain. Setiap kerusakan yang
terjadi menjadi tanggung jawab Penyedia jasa Konstruksi dan wajib
diperbaiki.
3.27. Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan sebelum plesteran
berumur lebih dari 2 (dua) minggu.
Pasal 3.2.4. : Pembersihan dan Perapihan
4.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan plesteran dari
kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dari material yang tidak
semestinya ada.
4.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan plesteran
yang tidak semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan
permukaan plesteran yang tidak rata, yang hasilnya bergelombang, dan
pekerjaan plesteran yang tidak sesuai dengan standart teknis.
4.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih,
rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun standart teknis.
4.4. Pada pekerjaan plesteran dinding, harus benar benar rapih, lurus, rata dan
vertikal.
4.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang
tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -7
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

5.1.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -8
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN 3.5.
PEKERJAAN DINDING KERAMIK
Pasal 3.5.1. : Umum
.1. Meliputi pekerjaan penyediaan, pengiriman dan pemasangan semua bahan
yang dilaksanakan oleh Penyedia jasa Konstruksi sebagaimana dalam gambar
atau yang dipersyaratkan dalam dokumen kontrak.
.1. Pekerjaan dinding Dinding Keramik ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Pejabat Pembuat
Komitmen / Konsultan Pengawas.
Pasal 3.5.2. : Persyaratan bahan
2.1. Meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain sebagainya untuk
penyelesaian pekerjaan pelapis dinding luar sesuai yang tercantum dalam
gambar kerja.
2.2. Bahan yang digunakan dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan
Konsultan Pengawas
 Ketahanan terhadap retak rambut : tidak ada keretakan rambut.
 Memiliki ketahanan terhadap bahan Kimia Basa/Garam domestik serta
Asam dan Alkali dengan konsentrasi rendah
 Mempunyai rongga atau alur khusus di sisi belakang tile sehingga
membantu daya rekat yang kuat.
 Warna Dinding Keramik ditentukan kemudian.
 Lembaran Dinding Keramik memiliki kelurusan sisi dan kesikuan maksimal
0,5 %
 Lembaran tidak bergelombang dan memiliki kedataran permukaan
tengah, tepi dan puntir maksimal 0,5 %.
2.3. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen / Konsultan Pengawas.
2.4. Penyedia jasa Konstruksi harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan
persyaratan teknis operatif dari pabrik sebagai informasi bagi Konsultan
Pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen.
2.5. Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut, tetapi dibutuhkan
untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus kualitas
terbaik dari jenisnya dan harus disetujui Pejabat Pembuat Komitmen /
Konsultan Pengawas.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -9
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

Pasal 3.5.3. : Pemasangan


3.1. Tile dipasang dengan adukan semen, pasir dan air dengan campuran 1pc :
4ps.
3.2. Penggunaan semen pasir dan air dalam segala hal harus memenuhi ketentuan
yang tercantum dalam sebelumnya.
3.3. Dinding beton yang akan ditempel keramik/tile dipahat terlebih dahulu agar
adukan dapat mengikat dengan beton
3.4. Sebaiknya pemasangan keramik dimulai setelah plesteran umurnya 7 hari
sambil disiram pagi dan sore.
3.5. Ketebalan adukan 2,5 cm dan dibuat naat maksimal 3 mm.
3.6. Pemasangan naad-naad keramik harus saling tegak lurus, dengan permukaan
keramik tidak bergelombang dan cacat lainnya.
3.7. Jika terjadi pemotongan harus dilaksanakan dengan alat potong khusus
Dinding Keramik, hasil potongan harus rata, tidak bergerigi.
3.8. Pemasangan Dinding Keramik harus dilaksanakan mengikuti petunjuk dari
pabriknya.
3.9. Pada permukaan plesteran dinding/beton yang ada, keramik dapat langsung
diletakkan, dengan menggunakan adukan 1 pc : 4 ps atau dapat juga
menggunakan perekat Dinding Keramik, diaduk baik air 1,5 liter tiap 5 kg
bahan perekat, pemakaian perekat menggunakan trowel bergigi dengan tebal
adukan ± 3 mm.
3.10. Dinding Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik,
warna, motif tiap Dinding Keramik harus sama tidak boleh retak, gompal atau
cacat lainnya.
3.11. Pemotongan Dinding Keramik harus menggunakan alat potong khusus, sesuai
dengan petunjuk pabrik.
3.12. Sebelum Dinding Keramik dipasang, Dinding Keramik terlebih dahulu harus
direndam air sampai jenuh.
3.13. Pola Dinding Keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua
peralatan yang akan terpasang di dinding : Exhaust Fan, Panel, Stop Kontak,
Meja Dapur, Sanitary dan lain-lain sebagaimana yang tertera didalam
gambar.
3.14. Ketinggian peil tepi atas pola Dinding Keramik disesuaikan dengan gambar.
3.15. Awal pemasangan Dinding Keramik pada dinding dan sisa ukuran harus
ditentukan dan mendapat persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen/Konsultan
Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -10
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

3.16. Dinding Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar sebesar
4-5 mm setiap perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus.
Siar-siar Dinding Keramik diisi dengan bahan pengisi siar sehingga
membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan dalam persyaratan
bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.
3.17. Bersihkan permukaan Dinding Keramik segera jika terkotori dengan pekerjaan
grouting dan kotoran lainnya, bersihkan dengan hati-hati, tanpa merusak
permukaan, lindungi Dinding Keramik selama 14 hari setelah pemasangan
dengan Tripleks atau pelindung lainnya.
3.18. Nat-nat pada pemasangan Dinding Keramik harus diisi dengan bahan
komponen semen mortar siap pakai (tile grout) yang dicampur air diisikan ke
nat Dinding Keramik dan diratakan dengan busa (spons)
3.19. Pemasangan Dinding Keramik pada dinding kamar mandi atau lokasi lain yang
disyaratkan harus memakai waterproofing dilakukan setelah hasil tes
waterproofing memenuhi syarat dan disetujui oleh Konsultan Pengawas
Pasal 3.5.4. : Finishing
4.1. Setelah Keramik terpasang selama 24 jam, naad diisi dengan bahan grouting
dengan warna sesuai Dinding Keramik
4.2. Jumlah pemakaian 0,5 - 1 kg/m2.
4.3. Pemakaian grouting harus mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat bahan
tersebut.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -11
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN 3.6.
PEKERJAAN LANTAI FLOOR HARDENER
Pasal 3.6.1. : Lingkup Pekerjaan
Menyediakan tenaga kerja , bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu
lainnya untuk persiapan pelaksanakan pekerjaan dan selama berlangsungnya
pekerjaan konstruksi agar pekerjaan konstruksi menjadi berhasil yang baik
dan sempurna.
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan finishing permukaan lantai beton dengan
floor hardener seperti tertera pada gambar.
Pasal 3.6.2. : Bahan-bahan :
3.1. Meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain sebagainya untuk
penyelesaian pekerjaan pelapis lantai sesuai yang tercantum dalam gambar
kerja.
Floor hardener : Non oxidising metalic floor hardener
Merek : Sika /Fosroc/BASF setara kualitas yang disetujui
Direksi Pengawas.
Curing Agent : Sesuai petunjuk produk
Coverage/dosage : 5 Kg/m2 (for heavy duty used).
Colours : Natural.
3.2. Pemasangan dan Pelaksanaan
a. Permukaan beton dasar yang akan di floor hardener harus cukup
mengandung semen untuk menghindari keretakan akan timbul pada
pekerjaan floor hardener.
b. Waktu aplikasi
c. Pelaksanaan pekerjaan permukaan lantai dengan floor hardener mengikuti
petunjuk cara aplikasi produk dari produsen. Lebih disukai pekerjaan ini
dilakukan oleh sub-kontraktor aplikator yang telah mendapatkan sertifikasi
dari produsen
d. Joint cutting untuk expansion joint hanya dijinkan setelah mencapai umur
pekerjaan floor hardener min. 3 hari. Metode lain untuk pemutusan lantai di
expasion joint bisa diajukan dan pelaksanaannya dengan persetujuan
perencana.
e. Penaburan Floor hardener:
Plat beton siap untuk ditaburi Floor Hardener apabila permukaanya ditekan
dengan ibu jari hanya akan meninggalkan bekas sedalam 3-5 mm saja,
Taburkan Sika Chapdur secara merata dengan tangan atau alat yang sesuai
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -12
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

f. Pemadatan:
Tunggu sampai Floorhardener telah dilembabkan oleh kandungan air
semen pada permukaan beton ,gunakan mesin trowel finish dengan
putaran rendah,dan dasar yang benar- benar rata ( Flat ).
Catatan : jika kemudian permukaan yang ditrowel terlepas atau timbul
banyak laitance,hal ini berarti beton masih terlalu basah.
g. Penghalusan:
Segera setelah beton mulai mengeras ( Initial setting ) lakukan
penghalusan dengan mesin trowel finish dengan putaran baling baling
logam yang lebih halus dengan posisi sudut rendah.
Proses penghalusan akhir yang diperlukan dapat dilakukan kemudian
dengan mesin trowel dengan putaran yang tinggi.
h. Pengeringan:
Selama pengeringan lantai akan mampu menerima Beban manusia : 1-2
jam saja, kendaraan ringan : 7-10 hari,kering sempurna : 28 hari dari
waktu penghalusan.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -13
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN 3.7
PEKERJAAN LANTAI KERAMIK
Pasal 3.7.1. : Umum
1.1. Lingkup Pekerjaan :
a. Plesteran kasar untuk dasar pasangan ubin keramik lantai.
b. Pasangan ubin keramik tanah liat untuk lantai pada area-area, sesuaikan
dengan yang ditunjukkan pada gambar.
c. Tile Grout untuk pengisi naad keramik / joint filler.
d. Pasangan ubin keramik untuk tangga.
1.2. Pekerjaan yang berhubungan :
a. Pekerjaan Pasang bata
b. Pekerjaan screed lantai.
c. Pekerjaan Waterproofing ( pada area basah ).
1.3. Standard
a. PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia-1982 (NI-3)
b. ANSI : American National Standard Institute
c. ISO : 13006
1.4. Persetujuan
a. Contoh bahan
Guna persetujuan Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas, Penyedia
jasa Konstruksi harus menyerahkan contoh-contoh semua bahan yang
akan dipakai; keramik, bahan-bahan additive untuk adukan, dan bahan
untuk tile grouts.
b. Mock-up/contoh pemasangan
Sebelum mulai pemasangan, Penyedia jasa Konstruksi harus membuat
contoh pemasangan yang memperlihatkan dengan jelas pola
pemasangan, warna dan groutingnya.
Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan standard minimal untuk
pemasangan keramik.
c. Brosur
Untuk keperluan Konsultan Pengawas/Konsultan Perencana, Penyedia
jasa Konstruksi harus menyediakan brosur bahan guna pemilihan jenis
bahan yang akan dipakai.
1.5. Kondisi Lingkungan
Suhu dan ventilasi ruang dimana keramik akan dipasang harus dijaga agar
sesuai dengan rekomendasi pabrik sehingga tidak mempengaruhi rekatan
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -14
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

keramik.
Pasal 3.7.2 : Bahan/Produk
2.1. Kualitas I ukuran : 40 x 40 cm.
2.2. Tile Adhesive berbahan dasar semen, filler, aditif dan pasir silica yang
dikemas kualitas baik sebagai pelekat keramik pada lantai atau menggunakan
adukan 1 pc : 4 ps.
2.3. Tile grout sebagai pengisi celah-celah / nat antar keramik, memakai merk
berkualitas baik. Warna disesuaikan dengan warna keramik.
Pasal 3.7.3. : Pemasangan
3.1. Umum
a. Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari dengan seksama
lokasi pemasangan keramik, kualitas, bentuk dan ukuran keramiknya dan
kondisi pekerjaan setelah studi diatas dilaksanakan, maka tentukan
metoda persiapan permukaan pemasangan keramik, joints dan curing,
untuk diusulkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Pemborong harus menyiapkan ‘tiling manual’, yang berisi uraian tentang
bahan, cara instalasi, sistim Pengawasan, perbaikan/koreksi,
perlindungan, testing dan lain-lain untuk diperiksa dan disetujui Pejabat
Pembuat Komitmen.
c. Sebelum instalasi dimulai, siapkan lay out nat-nat, hubungan dengan
finishing lain dan dimensi-dimensi joint, guna persetujuan Konsultan
Pengawas/Konsultan Perencana.
d. Pemilihan Tile
Tile yang masuk ke lokasi harus diseleksi, agar berkesesuaian dengan
ukuran, bentuk dan warna yang telah ditentukan.
e. Pemotongan Tile
Ujung potongan tile harus dipoles dengan gurinda atau batu grinda.
3.2. L e v e l.
a. Kecuali ditentukan lain pada spesifikasi ini atau pada gambar, level yang
tercantum pada gambar adalah level finish lantai karenanya screeding
dasar harus diatur hingga memungkinkan pada tiles dengan ketebalan
yang berbeda permukaan finishnya terpasang rata.
b. Lantai harus benar-benar terpasang rata; baik yang ditentukan datar
maupun yang ditentukan mempunyai kemiringan.
c. Lantai yang ditentukan mempunyai kemiringan, keimiringan tidak boleh
kurang dari 25 mm pada jarak 10 m untuk area toilet. Sedangkan untuk
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -15
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

area lain, tidak boleh kurang dari 12 mm pada jarak 10 m. Kemiringan


harus lurus hingga air bisa mengalir kearah floor drain tanpa
meninggalkan genangan.
Jika ketebalan screed tidak memungkinkan untuk mendapatkan
kemiringan yang ditentukan, Penyedia jasa Konstruksi harus segera
melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapatkan
jalan keluarnya.
3.3. Persiapan Permukaan
a. Penyedia jasa Konstruksi harus menyiapkan permukaan sehingga
memenuhi syarat yang diperlukan, sebelum memasang ubin/keramik.
b. Secara tertulis, Penyedia jasa Konstruksi harus memberikan laporan
kepada Pejabat Pembuat Komitmen tiap kondisi yang menurut
pendapatnya akan berpengaruh buruk pada pelaksanaan pekerjaan.
c. Permukaan beton yang akan diplester untuk penempelan ubin/keramik,
harus dikasarkan dan dibersihkan dari debu dan bahan-bahan lepas
lainnya. Sebelum dilaksanakan plesteran, permukaan ini harus
dibebaskan.
d. Penyimpangan kerataan permukaan beton tidak boleh lebih dari 5 mm
untuk jarak 2 mm, pada semua arah, Tonjolan harus dibuang (Chip off)
tekukan kedalaman diisi dengan mortar (1 : 2), sehingga plesteran dasar
(Setting bed) mempunyai ketebalan yang sama
3.4. Pemasangan Lantai Keramik
a. Tile dipasang pada permukaan yang telah discreed.
Komposisi adukan untuk screeding :
- Area kering : 1 pc : 4 ps
- Area basah : 1 pc : 2 ps
b. Pada pemasangan di area yang luas, harus dilaksanakan secara kontiniu.
Dan harus disediakan ‘Kepalaan’ (guide line course) pada interval 2,0 m –
2,5 m. Pemasangan tile lainnya berpedoman pada guide line ini.
c. Kikis semua mortar yang mempel pada nat dan bersihkan ketika proses
pemasangan tile berlangsung. Pasangan tile tidak boleh diinjak dalam
waktu 24 jam setelah pemasangan.
d. Nat-nat pada pemasangan tile harus diisi dengan bahan tile grout
berwarna dan kondisi pemasangan harus sesuai dengan rekomendasi
pabrik.
3.5. Pemeriksaan (Inspection)
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -16
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

a. Rekatan (bond).
Ketika pelaksanaan pemasangan tile, ambil beberapa tile yang telah
terpasang, secara random, untuk memastikan bahwa adukan perekat
telah merekat dengan baik pada bagian belakang tile dan telah terpasang
dengan baik.
b. Tension Test.
Tension test harus dilakukan pada pasangan ubin di dinding; terutama di
exterior.
Test harus dilaksanakan pada area pekerjaan tiap tukang. Test
dilaksanakan tiap hari kerja dan sampel diambil secara random jika umur
pemasangan sample tidak lebih dari 5 hari, kekuatan rekatan harus
minimal 3 kg/cm2.
Pasal 3.7.4 : Perlindungan dan Pembersihan
4.1. Perlindungan
a. Penyedia jasa Konstruksi harus melindungi ubin yang telah terpasang
maupun adukan perata dan harus mengganti, atas biaya sendiri
kerusakan yang terjadi, Penyerahan pekerjaan dilakukan dalam keadaan
bersih.
b. Setelah pemasangan, Penyedia jasa Konstruksi harus melindungi tile
lantai yang telah terpasang. Jika mungkin dengan mengunci area
tersebut. Batasi lalu lintas diatasnya; hanya untuk yang penting saja.
4.2. Pembersihan
Secara prinsip, permukaan tile dibersihkan dengan air, menggunakan sikat,
kain lap, dan sebagainya. Tetapi jika area-area yang tidak bisa dibersihkan
hanya dengan air, pembersihan memakai campuran air dengan hidrochloric
acid, perbandingan 30 : 1. Sebelum pembersihan dengan asam ini, lindungi
semua bagian yang memungkinkan akan berkarat atau rusak oleh asam.
Setalah dibersihkan dengan asam ini, bersihkan area ini dengan air biasa,
hingga tidak ada campuran asam yang tersisa.
Pasal 3.7.5 : Pembersihan dan Perapihan
5.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan pemasangan lantai
keramik dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dari material yang
tidak semestinya ada.
5.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan lantai keramik yang tidak semestinya atau tidak memenuhi

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -17
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

standart teknis seperti perapihan permukaan finishing keramik yang tidak


lurus antar naad, yang hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
5.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih,
rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun standart teknis.
5.4. Pada pekerjaan pemasangan finishing lantai keramik, harus benar benar
rapih, lurus, rata dan vertikal.
5.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang
tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -18
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN 3.8.
PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM
Pasal 3.8.1. : Umum
1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu
lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela, kusen
bovenlicht seperti yang dinyatakan/ditunjukkan dalam gambar serta shop
drawing dari Kontraktor.
1.2. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan Sealant
b. Pekerjaan Pintu dan Jendela Rangka Aluminium.
c. Pekerjaan Pintu
d. Pekerjaan Kaca
e. Pekerjaan pasangan bata.
f. Pekerjaan partisi Gypsum
g. Pekerjaan Plester dan Screeding
h. Pekerjaan finishing lantai
Pasal 3.8.2. : Bahan
2.1. Bahan Aluminium dan Aksesoris pemasangannya :
a. Aluminium :
 Profil aluminium : Kusen 4”
 Alloy/Billet : Menggunakan bahan asli, tidak terbuat dari
bahan-bahan scrap/sisa, standard bahan : 6063.
 Standard : SII - 0692 – 82
 Finishing : finishing powder coating 50-80 micron.
 Tebal Anodising : 20 micron (minimal)
 Warna : Dark Brown
 Tebal : Minimal 1,5 mm
 Kemampuan beban angin: 120 Kg/m2
 Ketahanan kebocoran terhadap udara: tidak melebihi 2 m3/jam pada
setiap m² penampang bidang pada 35 kg/m² tekanan differential.
 Ketahanan kebocoran terhadap air tidak bocor: pada tekanan 35 kg
f/m² dalam jangka waktu 15 menit.
 Kekedapan suara : 30 dB dalam 125-4000 Hz
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -19
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

 Defleksi yang diizinkan : maksimum L/150


 Pemakaian : Sesuai Gambar
b. Sekrup :
 Aluminium ke Aluminium : Stainless Steel
 Aluminium ke Rangka : Stainless Steel
 Rangka ke Rangka : Galvanized Steel
 Rangka ke Struktur : Galvanized Steel
c. Angkur-Angkur Tanam :
Baja, bagian yang berhubungan dengan aluminium diberi lapisan galva-
nized 25 micro bagian lain diberi anti karat Zinchromate type Alkyd.
d. Sealant :
Sealant yang dipakai harus sesuai dan memenuhi persyaratan fungsinya.
2. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat-
syarat dari pekerjaan kusen aluminium serta memenuhi ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
3. Konstruksi kusen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan
dalam detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
4. Kusen-kusen aluminium khususnya kusen pintu harus mampu untuk
menahan engsel-engsel Pintu Panel yang cukup berat karena terbuat dari
kayu utuh.
5. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil
test, minimum 100kg/m2.
6. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan terhadap
tekanan air 15 kg/m2yang harus disertai hasil test.
7. Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan. Untuk keseragaman warna disyaratkan,
sebelum proses fabrikasi warna profil-profil harus diseleksi secermat
mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela, pintu partisi
dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit
didapatkan warna yang sama. Pekerjaan memotong, punch dan drill,
dengan mesin harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah
dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu mempunyai toleransi ukuran
sebagai berikut :
 Untuk tinggi dan lebar 1 mm.
 Untuk diagonal 2 mm.
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -20
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

8. Accesssories
Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam, weather strip dari
vinyl, pengikat alat penggantung yang dihubungkan dengan aluminium
harus ditutup caulking dan sealant.
9. Bahan finishing
Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang bersentuhan
dengan bahan alkaline seperti beton, aduk atau plester dan bahan
lainnya harus diberi lapisan finish dari laquer yang jernih.
Pasal 3.8.3. : Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pelaksaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-
gambar dan kondisi dilapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat
contoh jadi untuk semua detail sambungan dan profil aluminium yang
berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain.
2. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai,
dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk
Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas meliputi gambar denah, lokasi,
merk, kualitas, bentuk, ukuran.
a. Gambar shop drawing tersebut harus mendapat persetujuan dan
diparaf oleh Konsultan Pengawas.
b. Semua pekerjaan harus dirakit dan dipasang sesuai dengan gambar
kerja yang sudah disetujui Konsultan Pengawas.
c. Semua ukuran dalam gambar (shop drawing) harus disesuaikan
dengan kondisi lapangan. Ukuran yang ada dalam gambar rencana
tidak mutlak menjadi patokan dalam pelaksanaan.
d. Gambar kerja/shop drawing tersebut minimal harus harus
menjelaskan:
 Type & tampak setiap jenis kosen, pintu & jendela.
 Detail hubungan-hubungan dan sambungan-sambungan.
 Detail pertemuan alumunium dengan komponen-komponen lain
yang berhubungan.
 pengangkuran dan system pemasangan gasket
 Sistem pemasangan kaca dan sealent.
 Sistem pertemuan aluminium & bahan lain.
 Ketepatan ukuran sesuai lapangan.
 Spesifikasi profil dan bahan, komponen lain meliputi ukuran,
ketebalan, kekuatan, finishing, dsb
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -21
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

e. Pekerjaan pemasangan kusen alumunium harus dilaksanakan oleh


tenaga ahli yang terlatih dan berpengalaman dalam bidang tersebut
yang mempunyai surat jaminan dari extruder alumunium dengan
persetujuan Konsultan Pengawas.
f. Sebelum pekerjaan pemasangan dimulai Penyedia Jasa Konstruksi
harus memeriksa semua permukaan yang akan berhubungan dengan
alumunium dan memberitahukan kepada Konsultan Pengawas
seandainya permukaan-permukaan yang bersangkutan tidak
memungkinkan untuk pemasangan alumunium, untuk mendapatkan
perbaikan-perbaikan.
g. Hubungan antara alumunium dengan alumunium pada bagian dalam
sambungan-sambungannya harus ditutup coulking/ sealant.
h. Semua frame/kusen baik untuk dinding, jendela dan pintu dikerjakan
secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi
lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
i. Pemotongan dan pengerjaan aluminium didasarkan pada tempat
yang aman dengan hati-hati agar tidak menyebabkan kerusakan
pada permukaannya.
j. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup
anti karat /stainlesssteel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap
sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap
air sebesar 1.000 kg/cm2.
k. Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium harus ditutup dengan
sealant.
l. Disyaratkan bahwa kosen aluminium dilengkapi dengan
kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut :
 Dapat menjadi kusen untuk dinding kaca mati.
 Dapat cocok dengan jendela geser, jendela putar, dan lain-lain.
 Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.
 Mempunyai accessories yang mampu mendukung kemungkinan
diatas.
m. Toleransi pemasangan kusen aluminium disatu sisi dinding adalah
10-25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
n. Khusus untuk pekerjaan jendela geser agar diperhatikan sebelum
rangka kusen terpasang.
o. Permukaan bidang dinding horizontal (pelubangan dinding) yang
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -22
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

melekat pada ambang bawah dan atas harus waterpass.


p. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama
pada ruang yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan
jika perlu dapat digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic
resin. Penggunaan ini terutama dlakukan terhadap swing door dan
double door.
q. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar
diberi sealant supaya kedap air dan kedap suara.
r. Tepi bawah ambang kusen eksterior agar dilengkapi flashing untuk
penahan air hujan.
s. Bila alumunium berhubungan dengan beton/plesteran, permukaan
alumunium harus dilapisi dulu dengan Zinc Chromate Primer.
t. Sebelum pekerjaan diserahkan permukaan alumunium harus bersih
dari segala kotoran atau noda-noda, tanda-tanda, label-label dan
sebagainya.
Pasal 3.8.4. : Pembersihan dan Perapihan
4.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan pemasangan kusen,
pintu dan kaca dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dari material
yang tidak semestinya ada.
4.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan kusen, pintu dan kaca yang tidak semestinya atau tidak
memenuhi standart teknis seperti perapihan permukaan finishing kusen, pintu
dan kaca yang tidak lurus, tidak rata, yang hasilnya tidak sesuai dengan
standart teknis.
4.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih,
rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun standart teknis.
4.4. Pada pekerjaan pemasangan kusen, pintu dan kaca, harus benar benar rapih,
lurus, rata dan vertikal atau flat.
4.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang
tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -23
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN 3.9.
PEKERJAAN KUSEN PINTU BESI

Pasal 3.9.1. : Umum


1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Pintu besi standard dengan permukaan tanpa las.
b. Pintu besi tahan api, dengan permukaan tanpa las.
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -24
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

c. Pelapisan bahan anti karat pada daun pintu dan kusen


1.2. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan pasangan bata.
b. Pekerjaan Ironmongery
c. Pekerjaan Calcium Silicate Board
d. Pekerjaan Plester dan Screeding
1.3. Standard
a. SDI : Steel Door Institute, USA SDI – 100 – Recommended
Spesification Standard Steel Door and Frames
b. UL : Under Writers, Laboratorium Inc. USA.
1.4. Untuk Pintu Tahan Api
ASTM, USA. A 366 – Steel Carbon, Cold Rooled Sheet
1.5. Persetujuan
a. Shop Drawing.
Shop drawing harus memperlihatkan General Construction,
Configuration, Jointing Methods, perkuatan-perkuatan untuk
ironmongery, cara pengangkuran, detail instalasi dan lokasi-lokasi kaca
atau louver.
b. Product Data
Serahkan 2 copy spesifikasi pabrik untuk fabrication, shop painting, dan
instalasi-intalasi pemasangan.
Pasal 3.9.2. : Bahan / Produk
2.1. Bahan : Propil baja sesuai gambar.
2.2. Pintu sliding yang dipasang adalah :
 Kusen : Besi hollow 40x40x2.3mm
 Daun pintu : Plat hitam t=1mm rangka besi hollow 40x40mm
 Handle : Besi hollow 20x40mm
 Ukuran pintu : Sesuai dengan gambar dan ukuran lapangan yang
diperoleh.
 Rel : Rel atas U galvanis, rel bawah Ø12mm dan roda
atas bawah
Pasal 3.9.3. : Syarat-Syarat Pelaksanaan
3.1. Sebelum memulai pelaksanaan, Pelaksana Pekerjaan diwajibkan menetiti
gambar-gambar-gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang)
3.2. Prioritas proses fabrikasi, harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai,
dengan membuat lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Konsultan
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -25
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

Pengawas meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
3.3. Semua frame / kusen untuk pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti
sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan
3.4. Angkur-angkur untuk rangka kusen terbuat dari steel setebal 2-3 mm dan
ditempatkan pada interval 600 mm dan di las ke besi beton/kolom praktis.
3.5. Toleransi pemasangan kusen besi di satu sisi dinding adalah 10-25 mm yang
kemudian diisi dengan beton ringan / grout.
3.6. Pintu Besi Standard
a. Kusen terbuat dari besi hollow 40x40x2.3mm
b. Daun pintu terbuat dari pelat baja tebal 1 mm
c. Jika pada gambar ditunjukkan ada cover di bagian atas pintu, maka cover
tersebut harus dibuat dari bahan dan ketebalan yang sama dengan daun
pintu.
Pasal 3.9.4.: Pelaksanaan
4.1. Instalasi :
a. Daun pintu harus terpasang rata dan menyiku (plumb and square),
dengan disforsi diagonal maksimum 2 mm.
b. Kusen harus terpasang rata dan menyiku (plumb and square), dengan
disforsi diagonal maksimal 2 mm. Pastikan kusen telah diangkurkan
dengan aman dan rigid pada tempat tumpuannya.
Pasal 3.9.5. : Pembersihan dan Perapihan
5.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan pemasangan kusen,
pintu dan kaca dari kotoran kotoran atau bercak-bercak lainnya dari material
yang tidak semestinya ada.
5.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan kusen, pintu dan kaca yang tidak semestinya atau tidak
memenuhi standart teknis seperti perapihan permukaan finishing kusen, pintu
dan kaca yang tidak lurus, tidak rata, yang hasilnya tidak sesuai dengan
standart teknis.
5.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih,
rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun standart teknis.
5.4. Pada pekerjaan pemasangan kusen, pintu dan kaca, harus benar benar rapih,
lurus, rata dan vertikal atau flat.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -26
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

5.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang
tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.

BAGIAN 3.10.
PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG & PENGUNCI

Pasal 3.10.1. : Lingkup Pekerjaan


1.1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, perlengkapan
daun pintu/daun jendela dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan
pekerjaan hingga tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -27
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

1.2. Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan meliputi seluruh


pemasangan pada daun pintu WPC, daun pintu aluminium dan daun jendela
aluminium seperti yang ditunjukkan/ disyaratkan dalam detail gambar.
1.3. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat (pembayaran, pengiriman,
penyimpanan, pemasangan) untuk pekerja, material, dan peralatan.
1.4. Meliputi penyediaan alat pengunci dan penggantung (Finished
Hardware/Ironmongery) yang dibutuhkan untuk mengayun (swing), sliding,
folding untuk pintu dan jendela, termasuk semua aksesoris yang dibutuhkan
untuk pemasangan dan operasional pintu/jendela dengan baik. Selain itu
pekerjaan-pekerjaan seperti memasang dan melakukan set Ironmongery pada
pintu/jendela, membuat lubang/tempat pada pintu-pintu/ jendela-jendela
besi/ aluminium juga harus termasuk dalam bagian dari pasal ini.
1.5. Bagian-bagian atau aksesoris yang termasuk dalam pasal ini adalah :
hinges/engsel, lock cylinder dan kunci dan bagian-bagian lain yang
diperlukan.
1.6. Bagian yang terkait :
a. Pekerjaan Kosen/Pintu/Jendela Aluminium Pekerjaan Kosen/Pintu Besi
b. Pekerjaan Finishing lantai keramik, floor hardener
c. Desain Pintu
d. Accessories
1.7. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan Pintu dan Jendela Rangka Aluminium
b. Pekerjaan Pintu Kayu/ Engineering wood
c. Pekerjaan Kusen dan Pintu Besi
d. Bingkai Stainless steel
Pasal 3.10.2. : Persyaratan Bahan
2.1. Semua item hardware yang di pasang pada fungsi-fungsi yang sama harus
berasal dari satu pabrik/manufaktur bila memungkinkan. Semua lockset harus
berasal dari satu pabrik dan silindernya haruslah dapat ditukar -tukar.
2.2. Semua 'hardware' yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan atau
penggantian 'hardware' akibat dan pemilihan merek, Penyedia jasa Konstruksi
wajib melaporkan hal tersebut kepada Konsultan Perencana/Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
2.3. Cetakan nama pabrik :

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -28
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

jangan memakai produk yang memiliki cetakan nama manufaktur atau daftar
merk yang tertera dengan bagian yang terlihat (hilangkan cetakan yang
removable) kecuali bila berkenan dengan label tahan api (fire rated) yang
dibutuhkan, atau sesuai persetujuan Konsultan Perencana, Konsultan
Pengawas, dan Pemberi Tugas.
Pasal 3.10.3. : Pelaksanaan
3.1. Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.
Engsel bawah dipasang ± 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu.
Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua engsel tersebut.
3.2. Penarikan pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
3.3. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan
pengujian secara kasar dan halus.
3.4. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.
3.5. Penyedia jasa Konstruksi wajib membuat shop drawing (gambar detail
pelaksanaan) berdasarkan Gambar Dokumen Kontrak yang telah disesuaikan
dengan keadaan di lapangan. Didalam shop drawing harus jelas dicantumkan
semua data yang diperlukan termasuk keterangan produk, cara pemasangan
atau detail-detail khusus yang belum tercakup secara lengkap di dalam
Gambar Dokumen Kontrak, sesuai dengan Standar Spesifikasi pabrik.
3.6. Shop Drawing sebelum dilaksanakan harus disetujui dahulu oleh Konsultan
Pengawas.

Pasal 3.11.4. : Pembersihan dan Perapihan


4.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan pemasangan alat
penggantung dan kunci pintu dan jendela kaca dari kotoran kotoran atau
bercak bercak lainnya dari material yang tidak semestinya ada.
4.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan alat penggantung dan kunci pintu dan jendela kaca yang tidak
semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan pekerjaan
alat penggantung dan kunci pintu dan jendela kaca yang tidak lurus, tidak
rata, yang hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
4.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih,
rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun standart teknis.
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -29
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

4.4. Pada pekerjaan pemasangan alat penggantung dan kunci pintu dan jendela
kaca, harus benar benar rapih, lurus, rata dan vertikal atau flat.
4.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang
tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.

BAGIAN 3.12.
PEKERJAAN KACA

Pasal 3.12.1. : Lingkup Pekerjaan


1.1. Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat (pembayaran, pengiriman,
penyimpanan, pemasangan) untuk pekerja, material, dan peralatan.
1.2. Meliputi penyediaan bahan-bahan kaca dan cermin pekerjaan arsitektur di
dalam bangunan, aksesori yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
termasuk penyediaan sealant, persiapan dan pemeriksaan bagian - bagian
yang akan dipasang kaca dan cermin serta pemasangan kaca dan cermin.
1.3. Bagian-bagian yang terkait :
a. Pekerjaan Pintu / Kusen
b. Pekerjaan Pasangan Dinding & Plesteran
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -30
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

1.4. Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,


peralatan dan alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan ini secara lengkap, meliputi : kaca untuk jendela, bovenlich pada
bidang-bidang yang ditentukan dalam gambar.
1.5. Seluruh penggunaan kaca Façade bangunan menggunakan jenis kaca bening
pada fasade bangunan, dan untuk ruang dalam semua bangunan
menggunakan kaca bening 5 mm/sesuai yang dinyatakan dalam gambar,
dengan pemasangan sesuai dengan kebutuhan atau rencana gambar.
Pasal 3.12.2. : Persyaratan Bahan.
2.1. Kaca harus standard dari pabrik yang disetujui dan yang tebalnya seperti
disebutkan dalam gambar, kaca harus flat, rata dan jernih dan tidak ada
bintik-bintik/noda-noda lainnya.
2.2. Kaca untuk fasad, Tebal 5 mm (lihat gambar), tepinya dihaluskan dan diberi
list alumunium
2.3. Semua kaca harus bebas dari noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-
bercak, tidak bergelombang dan harus memenuhi standard bahan yang
berlaku di Indonesia.
2.4. Gasket yang digunakan untuk pemasangan kaca adalah soft vinyl chloride
rubber mat dengan polyurethane foam. (untuk kosen aluminium)
2.5. Penyedia jasa Konstruksi wajib mengajukan contoh bahan untuk
mendapatkan persetujuan kepada Konsultan Pengawas sebanyak minimal dua
(2) produk yang setara kecuali bila ditentukan lain.
2.6. Keputusan bahan, jenis, warna, tekstur dan produk akan diambil oleh
Konsultan Pengawas, dan informasi tersebut diberikan kepada Penyedia jasa
Konstruksi selama tidak lebih dari tujuh (7) hari kalender setelah penyerahan
contoh bahan tersebut.
2.7. Kaca Eksterior, Kaca untuk eksterior (berhubungan dengan luar) kaca warna,
tebal 5 mm dengan spesifikasi sebagai berikut :

Standard
Type Toleransi (mm)
(mm)
FL 5 5 4.8 – 5.2
FL 10 10 9.7 – 10.3
Fl 12 12 11.7– 12.4

Pasal 3.12.3. : Persyaratan Pelaksanaan

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -31
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

3.1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar kerja,


persyaratan-persyaratan dan / atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
3.2. Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan keahlian dan ketelitian.
3.3. Toleransi ketebalan kaca lembaran tidak boleh melebihi 0,4 mm
3.4. Toleransi lebar dan panjang tidak boleh melebihi 2 mm
3.5. Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku serta
tepi potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maximum yang
diperkenankan adalah 1,5 mm/m, kecuali diisyaratkan lain oleh Konsultan
Pengawas.
3.6. Ukuran, tebal, warna dan jenis bahan yang dipasang harus sesuai dengan
gambar kerja, Buku Spesifikasi ini dan/ atau sesuai petunjuk Konsultan
Pengawas.
3.7. Pemotongan harus rapi dan lurus, menggunakan alat pemotong kaca &
cermin khusus sesuai standard pabrik. Sisi-sisi kaca yang tampak maupun
tidak akibat pemotongan harus digurinda dan dihaluskan sampai berbentuk
tembereng.
3.8. Tidak boleh terjadi retak tepi pada semua kaca akibat pemasangan list,
maupun sekrup.
3.9. Kaca harus telah terkunci dengan baik, sempurna dan tidak bergeser dari
rangka pemegang dan list yang ada.
3.10. Semua kaca pada saat terpasang tidak boleh bergelombang, bergelembung,
retak dan tergores. Apabila masih terlihat adanya gelombang, maka kaca dan
cermin tersebut harus dibongkar dan diperbaiki/ diganti. Biaya untuk hal itu
adalah tanggung jawab Penyedia jasa Konstruksi dan tidak dapat diajukan
sebagai pekerjaan tambah.
3.11. Penyedia jasa Konstruksi wajib memelihara dan melindungi hasil pekerjaan
dari kerusakan dan benturan, untuk itu kaca dan cermin harus diberi tanda
agar mudah terlihat/ diketahui. Semua kerusakan yang timbul menjadi
tanggung jawab Penyedia jasa Konstruksi untuk memperbaiki sampai
pekerjaan selesai.
3.12. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar uraian
dan syarat pekerjaan dalam buku ini.
3.13. Semua bahan yang telah terpasang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
3.14. Bahan yang terpasang harus dilindungi dari kerusakan dari benturan, dan
diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda tersebut tidak boleh menggunakan

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -32
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan


dengan menggunakan lem aci.
3.15. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat
pemotong kaca khusus.
3.16. Pemotongan kaca harus disesuaiakan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk
kedalam alur kaca pada kusen.
3.17. Pembersihan akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak
dengan menggunakan cairan
3.18. pembersih kaca.
Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa melalui
kusen, harus diisi dengan sealant silicon warna transparan, cara pemasangan
dan persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang
dikeluarkan pabrik.
Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan
retak dan pecah pada sealent/ tepinya, bebas dari segala noda dan bekas
goresan.
Pasal 3.12.4. : Pekerjaan Pembersihan dan Pemeliharaan
4.1. Semua kaca yang selesai dipasang harus diberi tanda silang dengan kertas
ditempel dengan lem hal tersebut dimaksud untuk menghindari benturan-
benturan akibat salah masuk.
4.2. Setelah selesai dipasang dan akan diserahkan yang ke Serah Terima I, kaca
harus dibersihkan, yang retak / pecah atau gores-gores harus diganti dengan
yang baru.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -33
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN 3.13.
PEKERJAAN PLAFOND KALSIBOARD

Pasal 3.13.1. : Umum


1.1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi penyediaan bahan langit-langit kalsiboard dan konstruksi
penggantungnya, penyiapan tempat serta pemasangan pada tempat-tempat
yang tercantum pada gambar untuk itu.
1.2. Pekerjaan yang berhubungan :
- Pekerjaan Pengecatan
- Pekerjaan Logam non Struktur
- Pekerjaan Mekanikal
- Pekerjaan Elektrikal
1.3. Standard
ANSI : A 42.4 - Interior Lathing and Furring
1.4. Persetujuan
a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia jasa Konstruksi harus
memberikan contoh jenis langit-langit yang dipakai, lengkap dengan
brosur dan syarat pelaksanaan dari pabrik.
b. Penyedia jasa Konstruksi harus menyediakan shop drawing yang
memperlihatkan dengan jelas hubungan langit-langit satu dengan lainnya
tanpa naad dan hubungannya dengan lampu, AC dan lain-lain.
Pasal 3.13.2. : Bahan/Produk
2.1. Papan kalsiboard tebal 6 mm, ukuran dan type sesuai gambar, ukuran panel
600 x 1200mm
2.2. Kemampuannya tahan api, kedap suara dan bebas asbestor. Rangka water
resistant. Rangka plafond hollow galvalum 20x40mm & 40x40mm.
Penggantung / adjuster dari kawat diameter 5 mm dipasang setiap jarak 120
cm pada kedua arah. Ukuran modul rangka plafond 60 x60 cm.
2.3. List plafond (apabila ada) : dari bahan gypsum dengan ukuran 5 x 5 cm,
bentuk propfil minimalis.
Pasal 3.13.3. : Pelaksanaan
3.1. Rangka metal furing disusun sejajar dengan bidang Papan kalsiboard yang
akan dipasang, dengan jarak mak. 60 cm, dipasang menerus, tidak terputus.
3.2. Rangka hollow galvalum pada arah tegak lurus disusun sejajar, jarak max.
120 cm.
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -34
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

3.3. Suspension road clamp dipasang pada hollow, jarak min. 120 cm.
3.4. Seluruh sisi bagian bawah rangka langit-langit harus diratakan, pola
pemasangan rangka/penggantung harus disesuaikan dengan detail gambar
serta hasil pemasangan harus rata/tidak melendut.
3.5. Semua ukuran dalam gambar adalah ukuran jadi (finish).
3.6. Pada Pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan pekerjaan elektrikal dan
perlengkapan instalasi lain yang teletak di atas langit-langit. Untuk detail
pemasangan harus konsultansi dengan Konsultan Pengawas.
3.7. Bidang pemasangan langit-langit harus rata/waterpass, jarak pemasangan
naad dibuat 0,5 cm atau sesuai dengan detail gambar. Naad harus lurus dan
sama lebar, pada pertemuan harus saling berpotongan tegak lurus satu sama
lain.
Pasal 3.13.4. : Pembersihan dan Perapihan
4.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan plafond dari kotoran
kotoran atau bercak bercak lainnya dari material yang tidak semestinya ada.
4.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan plafond
yang tidak semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan
permukaan finishing plafond yang tidak lurus, tidak rata/tidak flat, yang
hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
4.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih,
rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun standart teknis.
4.4. Pada pekerjaan finishing plafond, harus benar benar rapih, lurus, rata dan
vertical atau flat.
4.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang
tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.

BAGIAN 3.14.
PEKERJAAN PLAFOND PAPAN GYPSUM
Pasal 3.14.1. : Lingkup Pekerjaan
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -35
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

1.1. Meliputi penyediaan bahan langit-langit Papan Gypsum dan konstruksi


penggantungnya, penyiapan tempat serta pemasangan pada tempat-tempat
yang tercantum pada gambar untuk itu.
1.2. Pekerjaan yang berhubungan :
a. Pekerjaan Pengecatan
b. Pekerjaan Logam non Struktur
c. Pekerjaan Mekanikal
d. Pekerjaan Elektrikal
Pasal 3.14.2. : Bahan
2.1. Panel Papan Gypsum harus memenuhi spesifikasi sebagai berikut :
a. Federal specification SS-S-118 B dan ASTM E84 untuk rambatan api.
b. ASTM C 423 untuk penyerapan suara.
c. AMA I-II untuk transmisi suara.
d. Federal spefication SS-S-118 B untuk pantulan cahaya.
e. ASTM C 635 untuk sistim rangka.
f. Weight max. : 0,60 Lb/sq.ft.

g. Thermal conductance : 0,63 btu/sq.ft hr derajad F pada 75 ᵒ


Fahrenheit.
h. Light reflectance : LR-1 (Fed spec SS-S-118B.
i. NRC range : 0,50 - 0,60 (ASTM C 423).
j. STC range : 35 - 39 (AMA 1 - II).
Pasal 3.14.3. : Pemasangan.
4.1. Rangka holow besi berukuran 4x4 cm dan 4x2 cm untuk rangka utamanya.
4.2. Seluruh pekerjaan besi harus mengikuti persyaratan-persyaratan dalam : NI -
3, 1970.
4.3. Pengikat berupa las, mur baut, kawat, sekrup, dan lain-lain,harusa
digalvainisir sesuai dengan NI – 5.
4.4. Contoh-contoh ,pemborong harus mengajukan contoh dari bahan yang akan
dipakai ataupun mock-up untuk mendapatkan persetujuan Konsultan
Pengawas.
Pasal 3.14.4. : Ukuran dan Kondisi.
4.1. Besi holow harus mempunyai 4 (empat) sisi permukaan yang rata dan lurus-
lurus dalam ukuran-ukuran yang sesuai dengan persyaratan digambar-
gambar
4.2. Besi holow harus utuh, tanpa ada cacat atau cela seperti lubang-lubang dan
sebagainya. Besi holow harus dikerjakan mengikuti pola-pola seperti yang
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -36
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

tertera pada gambar-gambar atau yang dipersyaratkan atau atas petunjuk


Konsultan Pengawas.
4.3. Wall moulding berupa siku dengan warna yang sesuai.
Pasal 3.14.5. : Sistim rangka
5.1. Sistim digantung digantung dengan Steel Rod Hanger 4 mm yang panjangnya
dapat disetel. Jarak antara penggantung dalam arah batang rangka
maksimum 4'.
5.2. Harus dilaksanakan oleh tenaga yang benar-benar ahli dalam pekerjaan
langit-langit.
5.3. Sebelum pelaksanaan, Pemborong wajib menyerahkan shop drawing kepada
Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuan.
5.4. Pemasangan harus datar (tidak bergelombang) panel-panel harus bersih
tanpa cacat, gridnya harus lurus dan datar
5.5. Rangka yang terpasang harus benar-benar lurus dan datar.
Pasal 3.14.6. : Hasil pelaksanaan
6.1. Langit-langit harus terpasang dengan baik, permukaan harus rata, garis
vertical dan horizontalnya harus saling tegak lurus sesuai disain. Jika terjadi
lendutan atau kekurangan-kekurangan lain, Pemborong wajib memperbaiki,
jika Konsultan Pengawas memerintahkan dibongkar, Pemborong harus
melaksanakannya atas biaya Pemborong.

BAGIAN 3.15.
PEKERJAAN PENGECATAN
Pasal 3.15.1. : Umum
1.1. Lingkup Pekerjaan

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -37
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

a. Persiapan permukaan yang akan diberi cat.


b. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan. Cat
emulsi, cat Weather shield dan cat menie.
c. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada gambar dan yang
disebutkan secara khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan
petunjuk Konsultan Perencana.
1.2. Pekerjaan yang berhubungan :
a. Pekerjaan Langit-langit
b. Pekerjaan besi
c. Cat dinding.
1.3. Standard
a. PUBI : 54, 1982
b. PUBI : 58, 1982
c. NI :4
d. ASTM : D – 361
e. BS No. 3900, 1970
f. AS K – 41
1.4. Persetujuan
a. Sebelum pengecatan dimulai, Penyedia jasa Konstruksi harus melakukan
pengecatan pada satu bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang
diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna,
texture, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai
sebagai mock-up ini akan ditentukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pejabat
Pembuat Komitmen dan Konsultan Perencana, bidang-bidang ini akan
dipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
1.5. Contoh dan Bahan untuk Perawatan
a. Penyedia jasa Konstruksi harus menyiapkan contoh pengecatan tiap
warna dan jenis pada bidang-bidang transparan ukuran 30 x 30 cm2. Dan
pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna,
formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan
akhir).
b. Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Pejabat
Pembuat Komitmen dan Konsultan Perencana. Jika contoh-contoh
tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Konsultan Perencana dan

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -38
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

Pejabat Pembuat Komitmen, barulah Penyedia jasa Konstruksi


melanjutkan dengan pembuatan mock-up seperti tersebut diatas.
c. Pemborong harus menyerahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
untuk kemudian akan diteruskan kepada pemberi tugas minimal 5 galon
tiap warna dan jenis cat yang dipakai. Kaleng-kaleng cat tersebut harus
tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas indentitas cat yang ada
didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan,
oleh pemberi tugas.
Pasal 3.15.2 : Bahan/Produk
2.1. Dinding dalam.
a. Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis Emulsi Acrylic
kualitas I tidak mengandung bahan-bahan tambahan yang
membahayakan lingkungan dan kesehatan penghuni, dengan lapisan
dasar Alkali Resistance Sealer warna ditentukan oleh Pemberi Tugas
dengan mengacu pada corporate colour yang berlaku di instansi Dinas.
b. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamer wall Putty
kualitas I.
2.2. Dinding Luar.
Cat Tembok Exterior.
Bahan dari jenis acrylic emulsion kualitas baik, tahan terhadap udara dan
garam. Tipe exterior matt emulsion/Weathershield. Warna yang digunakan
mengikuti standart warna sesuai Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai
nomor KEP-628 /BC/2016 tentang Identitas Gedung Kantor Direktorat
Jenderal Bea dan Cukai serta harus mendapat persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen
a. Untuk dinding luar bangunan digunakan Cat berbahan dasar acrylic
kualitas Weathershield. Dengan lapisan dasar cat primer berbahan dasar
alkali resistant sealer. Kontraktor harus memberikan Garansi Bahan dan
pelaksanaan selama 5 tahun . Garansi dari produsen untuk garansi bahan
dan dari Aplikator untuk Pelaksanaan.
b. Cat luar bangunan tidak boleh di plamur, bila permukaan tidak rata/
bergelombang harus diratakan dengan bahan / semen khusus (sejenis
Seam Coat )
Pasal 3.15.3 : Pelaksanaan
3.1. Pekerjaan dinding

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -39
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh


plesteran bangunan dan/atau bagian-bagian lain yang ditentukan
gambar.
b. Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-betul kering tidak
ada retak-retak dan Penyedia jasa Konstruksi meminta persetujuan
kepada Konsultan Pengawas.
c. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dan plat baja tipis
dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang
yang rata. Unyuk dinding luar bila permukaan dinding belum rata tidak
diizinkan diratakan dengan plamur.
d. Sesudah 7 hari plamur terpasang, kemudian dibersihkan dengan bulu
ayam sampai bersih betul. Selanjutnya dinding cat dengan menggunakan
Roller.
e. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali
resistance sealer atau cat primer untuk exterior yang dilanjutkan dengan
3 (tiga) lapis emulsion dengan kekentalan cat :
f. Lapis I encer ( tambahan 20 % air )
g. Lapis II kental
h. Lapis III encer.
i. Untuk warna-warna yang jenisnya khusus, Penyedia jasa Konstruksi
diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan nomor percampuran
(batch number) yang sama.
j. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang
utuh, rata, licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga
terhadap pengotoran-pengotoran.
3.2. Pekerjaan Cat Langit-langit
a. Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah langit-langit
kalsiboard, pelat beton, langit-langit Gypsum dan bagian-bagian lain yang
ditentukan gambar.
b. Cat yang digunakan sama dengan cat bagian dalam bangunan untuk
plafond bagian dalam dan cat luar bangunan untuk plafond bagian luar.
Warna akan ditentukan kemudian.
c. Plamur yang digunakan adalah plamur kayu kualitas baik.
d. Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan pengecatan dinding
kecuali tidak digunakannya lapis alkali resistance sealer pada pengecatan
langit-langit ini.
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
3 -40
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

e. Untuk Pekerjaan cat semprot bertekstur, dipakai juga Gypsum Spray


dengan finish cat emulsi kualitas baik.
f. Sambungan-sambungan multiplex harus diberi flexible sealant agar tidak
terlihat sebagai retakan sesudah dicat.
3.3. Pekerjaan Cat Besi
a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian-bagian
besi railing, pintu-pintu besi dan pekerjaan besi lain ditentukan dalam
gambar.
b. Cat yang dipakai adalah cat jenis alkyd enamel kualitas baik.
c. Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat, selesai diamplas
halus dan bebas debu, oli dan lain-lain.
d. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali.
Sambungan las dan ujung yang tajam diberi 'touch up' dengan dua lapis.
e. Setelah kering sesudah 24 jam, dan diamplas kembali maka disemprot 1
lapis. Setelah 48 jam mengering baru lapisan akhir enamel disemprot 2
lapis.
f. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprot dengan compressor
2 lapis.
g. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak
ada gelembung dan dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.
3.4. Untuk cat luar bangunan (weathershield) Penyedia jasa Konstruksi harus
memberikan garansi produk dan garansi aplikasi kepada pemberi tugas yang
berlaku selama 5 tahun.
Pasal 3.15.4 : Pembersihan dan Perapihan
4.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan dinding
yang telah di cat dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dari
material yang tidak semestinya ada.
4.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan pengecatan
atau permukaan dinding finishing cat yang tidak semestinya atau tidak
memenuhi standart teknis seperti perapihan pekerjaan permukaan dinding
finishing cat yang tidak rata, yang hasilnya tidak sesuai dengan standart
teknis.
4.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih,
rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun standart teknis.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -41
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

4.4. Pada pekerjaan permukaan dinding finishing cat, harus benar benar rapih,
bersih, rata dan vertikal.
4.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang
tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -42
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN 3.16.
PEKERJAAN SANITAIR & TOILET

Pasal 3.16.1. : Umum


1.1. Lingkup Pekerjaan
a. Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah penyediaan
tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang
digunakan dalam pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu dan sempurna dalam pemakaiannya/ operasinya.
b. Pekerjaan pemasangan kloset, kitchen sink, kran air, pengering lantai
(floor drain), serta septictank.
1.2. Pekerjaan yang berhubungan :
a. Pekerjaan Waterproofing
b. Pekerjaan Plumbing
c. Pekerjaan finishing lantai
d. Pekerjaan finishing dinding
1.3. Persetujuan
a. Semua bahan sebelum dipasang harus ditunjukkan kepada Konsultan
Perencana/Konsultan Pengawas beserta persyaratan/ketentuan pabrik
untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang tidak disetujui harus
diganti tanpa biaya tambahan.
b. Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian bahan,
pengganti harus disetujui Konsultan Perencana/Konsultan Pengawas
berdasarkan contoh yang dilakukan Penyedia jasa Konstruksi.
Pasal 3.16.2. : Bahan/Produk
2.1. Untuk kloset jongkok memakai bahan porselen warna putih, lengkap
accecories dengan kualitas baik.
2.2. Floor drain dari bahan stainless steel dengan kualitas baik
2.3. Roof drain cast iron dari bahan besi dengan kualitas baik
2.4. Kran air bahan stainless steel kualitas baik.
Pasal 3.16.3. : Pelaksanaan
3.1. Sebelum pemasangan dimulai, Penyedia jasa Konstruksi harus meneliti
gambar-gambar yang ada dan kondisi dilapangan, termasuk mempelajari
bentuk, pola, penempatan, pemasangan sparing-sparing, cara
pemasangan dan detail-detail sesuai gambar.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -43
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

3.2. Bila ada kelainan dalam hal ini apapun antara gambar dengan gambar,
gambar dengan spesifikasi dan sebagainya, maka Penyedia jasa Konstruksi
harus segera melaporkannya kepada Konsultan Perencana/Konsultan
Pengawas.
3.3. Penyedia jasa Konstruksi tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu
tempat bila ada kelainan/berbedaan ditempat itu sebelum kelainan
tersebut diselesaikan.
3.4. Selama pelaksanaan harus selalu diadakan pengujian/pemeriksaan untuk
kesempurnaan hasil pekerjaan dan fungsinya.
3.5. Penyedia jasa Konstruksi wajib memperbaiki/mengulangi/mengganti bila
ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi,
atas biaya Penyedia jasa Konstruksi, selama kerusakan bukan disebabkan
oleh tindakan Pejabat Pembuat Komitmen.
3.6. Pekerjaan Kloset
a. Kloset beserta kelengkapannya yang dipasang adalah yang telah
diseleksi dengan baik, tidak ada bagian yang gompal, retak atau
cacat-cacat lainnya dan telah disetujui Konsultan Pengawas.
b. Kloset harus terpasang dengan kokoh letak dan ketinggian sesuai
gambar, waterpass. Semua noda-noda harus dibersihkan, sambungan-
sambungan pipa tidak boleh ada kebocoran-kebocoran.
3.7. Pekerjaan Keran
a. Semua keran yang dipakai, adalah chromed finish.
b. Ukuran disesuaikan keperluan masing-masing sesuai gambar plumbing
dan brosur alat-alat sanitair. Keran-keran tembok dipakai yang
berleher panjang dan mempunyai ring dudukan yang harus dipasang
menempel pada dinding. Keran-keran yang dipasang dihalaman harus
mempunyai ulir sink di ruang saji dan dapat disambung dengan pipa
leher angsa (extention).
c. Stop keran yang dapat digunakan dari bahan kuningan dengan
putaran berwarna hijau, diameter dan penempatan sesuai gambar
untuk itu.
d. Keran-keran harus dipasang pada pipa air bersih dengan kuat, siku,
penempatannya harus sesuai dengan gambar-gambar untuk itu.
3.8. Floor Drain
a. Floor drain yang digunakan adalah metal verchroom, lobang dia. 3"

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -44
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

b. Floor drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar untuk itu. Floor


drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui
Konsultan Pengawas.
c. Pada tempat-tempat yang akan dipasang floor drain, penutup lantai
harus dilobangi dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan
bentuk dan ukuran sesuai ukuran floor drain tersebut.
d. Hubungan pipa PVC dengan beton/lantai menggunakan perekat beton
kedap air dan pada lapis teratas setebal 5 mm diisi dengan lem.
e. Setelah floor drain terpasang, pasangan harus rapih waterpass,
dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
3.9. Roof Drain
f. Roof drain yang digunakan adalah cast iron, lobang dia. 3"
g. Roof drain dipasang ditempat-tempat sesuai gambar untuk itu. Roof
drain yang dipasang telah diseleksi baik, tanpa cacat dan disetujui
Konsultan Pengawas.
h. Pada tempat-tempat yang akan dipasang roof drain, penutup lantai
harus dilobangi dengan rapih, menggunakan pahat kecil dengan
bentuk dan ukuran sesuai ukuran roof drain tersebut.
i. Hubungan pipa PVC dengan beton/lantai menggunakan perekat beton
kedap air dan pada lapis teratas setebal 5 mm diisi dengan lem.
j. Setelah roof drain terpasang, pasangan harus rapih waterpass,
dibersihkan dari noda-noda semen dan tidak ada kebocoran.
Pasal 3.16.4. : Pembersihan dan Perapihan
4.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan
sanitair dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dari material yang
tidak semestinya ada.
4.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan sanitair yang tidak semestinya atau tidak memenuhi standart
teknis seperti perapihan pekerjaan permukaan sanitair yang kotor, yang
hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
4.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah
bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun
standart teknis.
4.4. Pada pekerjaan pemasangan sanitair, harus benar benar rapih, dan bersih.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -45
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

4.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -46
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN 3.17.
PEKERJAAN RAILLING
Pasal 3.17.1. : Umum
1.1. Untuk pekerjaan railing tangga menggunakan pipa BSP sesuai dengan
petunjuk dalam gambar rencana.
1.2. Lingkup pekerjaan termasuk pengadaan pipa black steel dan hollow dan
juga mempersiapkan lokasi/tempat dudukannya.
Pasal 3.17.2. : Ketentuan
2.1. Tenaga ahli
Pelaksanaan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman dalam
bidangnya.
2.2. Peralatan
Untuk melaksanakan pekerjaan diperlukan peralatan yang memadai seperti
alat potong besi, alat las listrik/las diesel dan lain sebagainya.
Sebelum pengadaan bahan secara menyeluruh, Penyedia jasa Konstruksi
diminta mengajukan contoh bahan dan catalog serta persyaratan teknis
lainnya.
Pasal 3.17.3. : Material
3.1. Ukuran pipa (pipa hitam) yang dipakai sesuai dengan gambar perencanaan
yang diberikan.
3.2. Panjang dan bentuknya serta penggunaannya sesuai gambar rencana.
3.3. Cat yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah cat Synthetic khusus untuk
besi, sedangkan warna ditentukan kemudian.
Pasal 3.17.4. : Pelaksanaan
4.1. Stainless dan Besi dipotong-potong sesuai panjang yang dibutuhkan dan
dikerjakan di luar proyek (workshop). Pelaksanaan di lokasi hanya merakit
dan memasang pada dudukannya.
4.2. Railing harus dibuat sesuai bentuk dan ukuran seperti yang tertera dalam
gambar detail
4.3. Sambungan las harus digerinda sampai halus dan siap untuk dicat.
4.4. Sebelum pengecatan railing yang terpasang agar dibersihkan dari bekas-
bekas minyak dan diamplas untuk menghilangkan kotoran-kotoran dan
kemudian dicat dengan cat dasar, khusus untuk stainless perlakuan pada
stainless steel.
4.5. Dudukan railing besi pada dinding/lantai dengan cara disekrup dan

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -47
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

dynabolt dan diperkuat dengan angkur besi yang sudah dipersiapkan.


Pasal 3.17.5. : Pembersihan dan Perapihan
5.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan railling
yang telah di cat dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dari
material yang tidak semestinya ada.
5.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan railling atau permukaan railling finishing cat yang tidak
semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan
pekerjaan pemasangan railing dan finishing railling yang tidak rata, tidak
lurus yang hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
5.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah
bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun
standart teknis.
5.4. Pada pekerjaan permukaan finishing railling, harus benar benar rapih,
bersih, dan rata.
5.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -48
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN 3.18.
PEKERJAAN SEALANT

Pasal 3.18.1. : Lingkup Pekerjaan


1.1. Meliputi Pengadaan bahan, tenaga kerja, peralatan dan lain sebagainya,
untuk pekerjaan silicone sealant secara lengkap, terpasang sempurna
sesuai RKS.
1.2. Pekerjaan-pekerjaan yang harus diselesaikan dengan silicone sealant
antara lain:
a. Setiap hubungan antara kaca dengan rangka aluminium.
b. Setiap hubungan antara rangka aluminium dengan dinding beton.
c. Setiap hubungan antara kaca dengan kaca.
d. Setiap hubungan antara kaca langsung dengan dinding/ dinding
beton/ lantai.
e. Setiap hubungan kaca dengan stainless stell
f. Setiap hubungan antara satu material dan material lainnya yang
belum disebutkan dan memerlukan perlakuan khusus dengan silicone
sealant.
1.3. Pekerjaan yang berhubungan :
a. Pekerjaan Kusen
b. Pekerjaan Aluminium
c. Pekerjaan Kaca dan Cermin
Pasal 3.18.2 : Persyaratan Bahan
2.1. Silicone sealant yang digunakan harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. Pengeringan netral
b. Modulus elastisitas tinggi : 100 % (gerakan)
c. Kering sentuh : 15 menit
d. Waktu pengerjaan : Kurang dari 10 menit
e. Menyatu sepenuhnya : 24 jam
f. Warna : Ditentukan Kemudian
g. Tidak terpengaruh terhadap :
- Sinar Matahari
- Hujan
- Ozon

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -49
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

- Perubahan temperature
yang tinggi (62 oC s/d 205
o
C)
h. Fire rating : Tidak kurang dari 2 jam
i. Daya kedap suara : 30 db
(khusus untuk perlakuan terhadap aluminium yang menggunakan
finishing Flourocarbon, sealant harus dipilih dari silicone rubber yang
compatible terhadap fluorocarbon)
2.2. Bahan Pelindung
Aluminium harus dilindungi dengan Blue Protection Masking Tape GINZA.
2.3. Filler menggunakan Polyurethane Backer Rod dengan sel terbuka yang
direkomendasi dari Dow Corning.
Pasal 3.18.3. : Pelaksanaan
3.1. Pekerjaan silicone sealant ini harus dilaksanakan oleh Penyedia jasa
Konstruksi khusus yang ahli dalam bidang pekerjaan sealant, dibuktikan
dengan melampirkan CV tenaga ahli yang bersangkutan.
3.2. Untuk kaca, alumnium, concrete dan steel sebelum diberi perlakuan
sealant harus dilakukan pembersihan, bebas dari debu, minyak dan lain
sebagainya yang mengakibatkan berkurangnya daya rekat sealant.
Pembersihan dilakukan dengan Toluol.
3.3. Pemasangan Sealant harus dilakukan dengan menggunakan tekanan
udara, karena dapat mengatur keluarnya sealant dengan baik. Sesuaikan
tekanan udara untuk memperoleh pengisian joint yang cukup.
3.4. Jika joint sudah diisi, ratakan sealant dengan alat yang direkomendasi oleh
pabrik pembuat sealant. Masking Tape harus segera diangkat sebelum
sealant mengering (kira-kira 10 - 15 menit).
3.5. Silicone sealant harus dibersihkan sebelum mengering, dengan
menggunakan kain lap yang dibasahi dengan cairan pelarut.
3.6. Jika ada yang tercecer dan sealant sudah mengeras dapat dirapihkan
dengan pisau cutter yang tajam.
3.7. Ukuran joint yang digunakan untuk sealant minimal harus 6 mm dengan
perbandingan lebar dan dalam 2 : 1 (sebagai contoh untuk lebar 12 mm,
dalam 6 mm).

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -50
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

Pasal 3.18.4. : Pembersihan dan Perapihan


4.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan permukaan
silicone sealent dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya dari
material yang tidak semestinya ada.
4.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan silicone sealent yang tidak semestinya atau tidak memenuhi
standart teknis seperti perapihan pekerjaan permukaan silicone sealent
yang tidak rata, masih ada yang belum di silicone sealent yang hasilnya
tidak sesuai dengan standart teknis.
4.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah
bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun
standart teknis.
4.4. Pada pekerjaan permukaan silicone sealent, harus benar benar rapih,
bersih, rata dan tidak bolong/kosong.
4.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -51
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN 3.19.
PEKERJAAN PENUTUP ATAP

Pasal 3.19.1. : Lingkup Pekerjaan


1.1. Lingkup pekerjaan untuk pelaksanaan atap zincalume digunakan/ dipasang
pada penutup atap bangunan.
1.2. Meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan untuk
melaksanakan pekerjaan atap metal sebagaimana dijelaskan dalam
Gambar Rencana dan Rencana Kerja & Syarat-syarat Pekerjaan termasuk
pemasangan alat-alat dan benda-benda yang terletak dan berkaitan
dengannya.
1.3. Menyediakan semua tenaga/pekerja untuk melaksanakan pekerjaan, yang
harus ahli dan berpengalaman, yang dinyatakan dengan
pengalaman/referensi pekerjaan yang harus dilaksanakan.
1.4. Sebelum memulai pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi harus
menyerahkan Syarat Jaminan Garansi dari Pabrikan Atap zincalume yang
menjamin bahwa produk sudah sesuai dengan spesifikasi produk yang
telah distandardkan.
Pasal 3.19.2. : Membuat Gambar Kerja
2.1. Penyedia jasa Konstruksi harus mempersiapkan dan membuat gambar
kerja (shop drawings) yang dilengkapi dengan daftar material, detail
sambungan dari komponen-komponen yang sebelum pelaksanaan harus
diajukan untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas
2.2. Seluruh pengadaan bahan-bahan seperti lembaran atap zincalume, pelat
kait, sekrup atau baut, nok, flashing sealant serta bahan lain yang
diperlukan sesuai dengan Gambar Rencana dan Rencana Kerja & Syarat-
syarat Pelaksanaan Pekerjaan. Seluruh pekerjaan pembuatan dan
pemasangan seperti pemotongan, sambungan - sambungan dan lain-lain
sesuai dengan Gambar Rencana dan Rencana Kerja & Syarat-syarat
Pelaksanaan Pekerjaan.
Pasal 3.19.3. : Bahan
3.1. Penutup atap yang digunakan untuk Atap adalah jenis atap zincalume
dengan finishing sesuai persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen dan
Konsultan Pengawas.
3.2. Persyaratan Teknis dan Ukuran Standard atap zincalume :

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -52
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

 Tebal : ± 0.45 mm
 Lebar : 1.04 Meter (efektif 0.96 meter setelah overlap)
 Panjang : 1.98 Meter (efektif 1.76 meter setelah overlap)
 Luas/Lembar : 2.06 M2 (efektif 1.69 m² setelah overlap)
 Jumlah Panel/lembar : 6 x 9 panel (efektif 6 x 8 panel setelah
overlap)
 Berat : ± 5,2 kg/m²
 Sudut Kemiringan : 30°
 Overlap: Atas/Bawah : 220 mm | Samping Kanan / Kiri : 80 mm
 Komponen Pelengkap yang digunakan seperti :
o Top Ridge / Nok / Wuwungan
Harus dari pabrikaan yang sama
Pasal 3.19.4. : Pelaksanaan
4.1. Sebelum pemasangan lembaran atap zincalume, Penyedia jasa Konstruksi
harus memeriksa seluruh permukaan atas dari semua gording atau
penumpu, dan harus terletak pada satu bidang datar.
4.2. Apabila diperlukan perbaikan, bagian tersebut harus diperbaiki dengan
mendesak atau menyetel di struktur penumpunya. Penyedia jasa
Konstruksi harus menjamin kelurusan dan kesejajarannya, karena hal
tersebut akan berakibat pada kekuatan penguncian dari lembaran-
lembaran oleh pelat kait.
4.3. Pada saat pemasangan agar selalu diadakan pemeriksaan untuk menjaga
kesejajaran lembaran-lembaran serta diadakan pengukuran dengan
cermat sehingga tidak terjadi pergeseran.
4.4. Untuk mencegah gerakan ke bawah pada atap dengan sudut kemiringan
yang curam harus di pasang sebuah pengikat positif, yaitu sekrup atau
baut yang dipasang pada setiap panjang lembaran, yang dipasang
dibawah atau melalui flashing/capping pada bagian atas ujungnya.
Pasal 3.19.5. : Penanganan dan Penyimpangan.
5.1. Lembaran atap zincalume harus dikirim dalam satu ikatan tumpukan dan
pada waktu transportasi tidak diperbolehkan basah dan harus sedemikian
agar tidak menimbulkan cacat-cacat.
5.2. Lembaran harus disusun rapi dan tidak berhubungan dengan tanah dan
harus dilindungi dengan penutup yang tidak tembus air.
5.3. Penyedia jasa Konstruksi harus menyiapkan tenaga yang berpengalaman

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -53
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

dan. Hal ini demi tercapainya mutu pekerjaan. Lembaran-lembaran tidak


boleh ditarik diatas permukaan lembaran lainnya. Demikian juga peralatan
pemasangan tidak boleh diseret/ ditarik diatas lembaran- lembaran atap.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -54
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN 3.20
FASILITAS LUAR, JALAN

Pasal 3.20.1. : Lingkup Pekerjaan


1.1. Lingkup pekerjaan ini mencakupi Pekerjaan Jalan area parkir dan Parkir
yang terdapat dalam gambar perencanaan.
1.2. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan yang diperlukan, peralatan dan
termasuk alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan ini
dengan baik dan sempurna.
1.3. Pekerjaan meliputi :
a. Urugan pasir Paving dan pemadatannya.
b. Pengechekkan Pasanganan paving block, Kansteen, stopper dan
assesories lainnya, warna natural dan type akan ditentukan
kemudian.
1.4. Pekerjaan yang berhubungan
a. Pekerjaan Kansteen
b. Pekerjaan fasilitas luar bangunan
Pasal 3.20.2. : Persyaratan Bahan
2.1. Agregat : Penggunaan agregat halus ataupun kasar harus dapat
memenuhi unsur-unsur yang ada dalam standard spesifikasi ASTM C 33.
2.2. Semen : Penggunaan semen sebagai binder material harus memenuhi
persyaratan ASTM C 979.
2.3. Dimensi Paving block : tebal minimal 60 mm dan lebar minimal 80 mm.
2.4. Toleransi : Toleransi ukuran yang masih diperkenankan adalah 2 mm
panjang dan lebar. Untuk tebal dalah 3 mm kerataan maksimal tidak
boleh melebihi 10 mm dari level yang dikehendaki dan toleransi 5 mm
dalam 3 m1 dari level atau slope seperti yang ditunjukkan dalam gambar
untuk finish permukaan paving.
2.5. Strength :
Kuat tekan yang harus dicapai minimal 300 kg/cm2 Kuat lentur yang harus
dicapai minimal 50 kg/cm2
Ketahanan aus yang harus dicapai rata-rata minimal 1,2
2.6. Paving block yang dikirim ke lapangan harus diterima dalam keadaan
utuh tanpa adanya cacat yang akan mempengaruhi hasil akhir
pemasangan.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -55
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

2.7. Batas kandungan air (Moisture Cement) pasir adalah 6 - 8% dan max.
1% untuk pasir pengisi (Joint Filler) pasir harus bersih dan bebas dari
kandungan garam yang nantinya akan menyebabkan terjadinya
efflorescence.
Pasal 3.20.3. : Syarat-syarat Pelaksanaan
3.1. Pemasangan Paving Block
Paving block dipasang dengan lebar sambungan minimum 1 mm dan
maksimum 4 mm, hati-hati jangan menggangu leveling base, jika paving
block mempunyai spacer bars, pasang paving block dengan tangan yang
kencang terhadap spacers bars. Gunakan benang untuk menjaga garis
tangan yang lurus. Pilih unit dari 4 atau lebih cubes untuk mencampur
variasi warna dan texture. Is' gap antara unit yang melebihi 4 mm
dengan potongan unit yang dipotong agar serasi dengan unit paving
block yang utuh.
3.2. Bahan : Paving blok tebal 8 cm, natural, untuk jalan/sirkulasi
kendaraan.
Type : Triangle shape, lengkap dengan tipe tepi/pengakhir.
Kuat tekan : minimal 300 kg/cm2.
3.3. Getarkan dan padatkan paving block sampai dengan level yang
diinginkan dengan compactor machine (stamper) dengan plat permukaan
0,35 - 0,5 m2 dan mempunyai gaya sentrifugal sebesar 16 sampai 20 kN
dengan frekuensi getaran 75 sampai 100 Hz. Minimal 2 kali lintasan
difungsikan untuk pemadatan pasir atas dengan penurunan sekitar 5 - 25
mm dan getarkan dan padatkan lagi bersamaan dengan pengisian dan
dengan pasir minimal 2 kali lintasan. Getarkan dengan kondisi-kondisi
berikut:
 Setelah paving block pinggir (topi uskup) terpasang dan permukaan
telah selesai dan sebelum permukaan terkena hujan.
 Sebelum mengakhiri pekerjaan setiap kali, padatkan sepenuhnya
paving block yang terpasang yang berjarak lebih dari 1 m dari akhir
pasangan. Tutup lapisan yang terbuka dengan lembaran plastik yang
bersih, lebihkan penutup 1,2 m pada setiap sisi dari pasangan untuk
pelindung terhadap hujan.
3.4. Sebarkan pasir secepatnya setelah menggetarkan paving block sampai
dengan level yang dikehendaki. Sapu dan getarkan pasir sampai

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -56
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

sambungan-sambungan betul-betul terisi setiap penuh, kemudian


bersihkan pasir yang tersisa.
3.5. Ulangi proses pengisian sambungan 30 hari kemudian.
3.6. Tempatkan unit paving secara hati-hati dengan tangan mengikuti acuan
yang lurus untuk menjaga ketepatan dan keseragaman permukaan atas
dengan akurat. Lindungi unit paving yang baru dipasang dengan plywood
sebagai tempat berdiri para pekerja. Majukan panel pelindung seiring
kemajuan pekerjaan tetapi lindungi daerah tersebut sesuai dengan
perpindahan selanjutnya diikuti dengan perpindahan bahanbahan dan
peralatan untuk menghindari cakukan atau mengganggu keserasian unit
pavers. Jika diperlukan tambahan ketinggian pada paving yang kurang
tinggi sebelum pekerjaan pengisian sambungan.
3.7. Joint Treatment
Pasang unit paving penyambungan dengan tangan secara kencang isi
dengan campuran kering dari 1 bagian semen Portland dan 3 bagian
pasir dengan cara manyapu campuran tersebut diatas permukaan paving
sampai sambungan-sambungan tidak terlihat tanda-tanda penggantian.
3.8. Singkirkan dan ganti unit paving yang longgar, retak, patah, bemoda
atau kerusakan lain atau unit tidak serasi dengan unit sebelahnya seperti
yang dikehendaki. Sediakan unit-unit baru untuk mencocokan unit yang
bersebelahan dan pasang dengan cara yang sama seperti unit semula,
dengan melakukan pengisian sambungan yang sama agar tidak kelihatan
tanda-tanda penggantian.
3.9. Sediakan perlindungan akhir dan jagalah keadaan tersebut dengan suatu
cara yang disetujui oleh aplikator yang menjamin pekerjaan unit paving
tidak rusak atau menjadi jelek pada saat Serah Terima Pekerjaan.
Pasal 3.20.4. : Pembersihan dan Perapihan
4.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan jalan dan
pemasangan paving block dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya
seperti tanah, kotoran sampah, sisa tanaman, puing puing bongkaran dan
dari material yang tidak semestinya ada.
4.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan jalan dan
pekerjaan pemasangan paving block yang tidak semestinya atau tidak
memenuhi standart teknis seperti perapihan pekerjaan jalan dan

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -57
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

pemasangan paving block yang tidak rata, bergelombang, tidak lurus yang
hasilnya tidak sesuai dengan standart teknis.
4.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah
bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun
standart teknis.
4.4. Hasil pekerjaan jalan dan pemasangan paving block, harus benar benar
rapih, bersih, rata, vertikal dengan ukuran yang sesuai dengan
persyaratan.
4.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -58
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

BAGIAN 3.21.
PEKERJAAN KANSTEEN

Pasal 3.21.1. : Lingkup Pekerjaan


1.1. Pekerjaan ini adalah merapikan dan mengecheck fungsi kansteen
eksisting, termasuk membongkarnya dan memasang kansteen baru pada
area parker.
1.2. Kanstin beton harus dilaksanakan oleh Penyedia jasa Konstruksi dengan
mengikuti semua ketentuan yang tercantum pada PBI 1971, RKS ini dan
semua perintah dan petunjuk yang disampaikan oleh Pejabat Pembuat
Komitmen/Konsultan Pengawas selama pekerjaan berlangsung.
Pasal 3.21.2. : Persyaratan Bahan
a. Ukuran : 8 x 40 x 20 cm, beton pracetak.
Warna : Abu abu
Kuat Tekan : min 300 kg/cm2
Kuat lentur : 6000 kg/cm2 (NEN 7000)
Berat : 2200 kg/m3
b. Bahan harus memenuhi ketentuan dari Australian Standard for Metric
Concrete Building Block, AS 1500-1974, dengan berat jenis 2200
kg/cm3.
c. Semen Portland harus memenuhi persyaratan dalam NI-8.
d. Pasir harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-3
e. Air yang digunakan harus memenuhi NI-3 pasal 110.
Pasal 3.21.3. : Syarat - syarat pelaksanaan
3.1. Alas pemasangan kansteen adalah adukan dengan campuran 1 pc : 3 pasir
pasang, dengan ketebalan sesuai dengan yang ditunjukan dalam detail
gambar.
3.2. Pemasangan kansteen dapat dilakukan setelah mendapat ijin dari
Konsultan Pengawas.
3.3. Kansteen yang retak-retak, gompal pinggir dan sudut-sudut tidak
diperkenalkan untuk dipasang.
3.4. Permukaan pasangan kansteen harus rata, pertemuan antara satu dengan
lainnya harus pas tanpa ada pergeseran. Bagian-bagian tertentu yang
tidak menghendaki bahan utuh, harus dibuat sesuai yang diperlukan
dengan mutu yang sama (min K-300).

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -59
TAHUN ANGGARAN 2019
BAGIAN 3
Pekerjaan Arsitektur

3.5. Pola penyusunan kansteen sesuai yang ditunjukkan dalam gambar serta
petunjuk Konsultan Pengawas.
3.6. Jarak pemasangan kansteen (nat/siar-siar) dibuat sesuai yang ditunjukkan
dalam gambar detail atau petunjuk Konsultan Pengawas. Nat nat/ siar-siar
diisi aduk dengan campuran 1 pc:3 pasir pasang dan dirapihkan,
dihaluskan /diaci dibuat cekung.
3.7. Kansteen yang rusak selama pelaksanaan dan masa pemeliharaan harus
segera diganti dengan mutu yang sama tanpa adanya tambahan biaya.
Pasal 3.21.4. : Pembersihan dan Perapihan
4.1. Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan pemasangan
kanstein dari kotoran kotoran atau bercak bercak lainnya seperti tanah,
kotoran sampah, sisa tanaman, puing puing bongkaran dan dari material
yang tidak semestinya ada.
4.2. Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil pekerjaan
pemasangan kanstein yang tidak semestinya atau tidak memenuhi
standart teknis seperti perapihan pekerjaan pemasangan kanstein yang
tidak rata, bergelombang, tidak lurus yang hasilnya tidak sesuai dengan
standart teknis.
4.3. Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah
bersih, rapih dan telah sesuai dengan keinginan pihak owner maupun
standart teknis.
4.4. Hasil pekerjaan pemasangan kanstein, harus benar benar rapih, bersih,
rata, vertikal dengan ukuran yang sesuai dengan persyaratan.
4.5. Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu
yang tidak menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang
dibersihkan/dilaksanakan.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


3 -60
TAHUN ANGGARAN 2019

Anda mungkin juga menyukai