Anda di halaman 1dari 36

BAGIAN 1

Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

BAGIAN 1

KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAGIAN 1.1
LINGKUP PEKERJAAN

Yang dimaksud dengan pekerjaan pada proyek ini adalah Pekerjaan Pembangunan Gudang
Aset BPKAD yang berlokasi di Tenggulunan, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo Kota
Sidoarjo, Propinsi Jawa Timur; dengan lingkup pekerjaaan untuk masing masing lokasi
disesuaikan dengan item pekerjaaan yang tertuang didalam Bill Of Quantity dan gambar kerja.
Lingkup pekerjaan adalah sebagai berikut :
 Lantai 1
1. Pekerjaan Persiapan, meliputi :
a. Pembersihan lokasi
b. Pengukuran dan Pemasangan bouwplank
c. Standart keselamatan kerja minimal
d. Papan nama proyek
e. Bongkar bangunan existing
f. Mobilisasi-demobilisasi peralatan dan material
2. Pekerjaan Tanah, meliputi :
a. Galian tanah
b. Urugan Tanah Kembali
c. Urugan Sirtu dibawah lantai
d. Urugan Pasir
e. Lantai rabat beton
3. Pekerjaan Struktur Bawah, meliputi :
a. Pancang spun pile Ø40cm
b. Pile Cap
c. Sloof dan Tie Beam
d. Kolom Pedestal
e. Pasangan Batu Kali
f. Plat Panel Lantai
g. Pondasi tangga

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


TAHUN ANGGARAN 2019 A -1
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

4. Pekerjaan Struktur Atas, meliputi :


a. Pekerjaan Struktur Baja
b. Kolom Baja
c. Balok Baja Castelled
d. Pekerjaan Tangga Baja
5. Pekerjaan Arsitektur, meliputi :
a. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
b. Pekerjaan Pengecatan
c. Pekerjaan Penutup Lantai
d. Pekerjaan Kusen & Jendela
e. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci
f. Pekerjaan Ralling tangga
g. Pekerjaan Sanitary
h. Pekerjaan Halaman
i. Pekerjaan Saluran
6. Pekerjaan Mekanikal, meliputi :
a. Pekerjaan Instalasi Tata Udara
b. Pekerjaan Instalasi Air Bersih
c. Pekerjaan Air Kotor dan Kotoran
d. Pekerjaan Peralatan Plumbing
7. Pekerjaan Elektrikal, meliputi :
a. Pekerjaan Perijinan Daya PLN ,Panel dan Feeder
b. Pekerjaan Listrik
c. Pekerjaan CCTV
 Lantai 2
1. Pekerjaan Struktur Atas, meliputi :
a. Pekerjaan Struktur Baja
e. Kolom Baja
f. Balok Baja Castelled
g. Konstruksi Atap
h. Penutup Atap
2. Pekerjaan Arsitektur, meliputi :
a. Pekerjaan Pasangan dan Plesteran
b. Pekerjaan Pengecatan
j. Pekerjaan Plafond
k. Pekerjaan Penutup Lantai
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -2
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

l. Pekerjaan Kusen & Jendela


m. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci
n. Pekerjaan Ralling tangga
o. Pekerjaan Waterproofing
3. Pekerjaan Mekanikal, meliputi :
a. Pekerjaan Instalasi Air hujan
4. Pekerjaan Elektrikal, meliputi :
a. Pekerjaan Listrik
b. Penyalur Petir
c. Pekerjaan CCTV
Pekerjaan tersebut diatas harus selesai tepat waktu sesuai jadwal pelaksanaan yang telah
ditetapkan/ditentukan didalam kontrak perjanjian, dengan kualitas yang memenuhi ketentuan
sebagaimana disyaratkan dalam Surat Perjanjian Kontrak dan pelaksanaannya harus
dilaksanakan berdasarkan :
1. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan / RKS dan Spesifikasi Teknis
2. Gambar-gambar perencanaan.
3. Berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan penjelasan tambahan lainnya.
4. Petunjuk Konsultan Pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen.
5. Peraturan-peraturan umum lainnya / Regulasi dan Normalisasi yang berlaku.

1. PERSYARATAN DAN PERATURAN UMUM


a. Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan
memenuhi persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Normalisasi Indonesia
(NI), Standar Industri Indonesia (SII), Peraturan Nasional maupun Peraturan Pemda
setempat lainnya yang berlaku atas jenis pekerjaan maupun bahan tersebut, peraturan
tersebut antara lain :
1) Standar Industri Indonesia untuk bahan yang digunakan.
2) SNI 2052-2017 baja tulangan beton indonesia
3) SNI 1972-2008 Cara uji slump beton
4) SNI 2458-2008 Tata cara pengambilan contoh uji beton segar
5) SNI 2493-2011 Tata cara pembuatan dan perawatan benda uji beton di
laboratorium
6) SNI 4810-2013 Tata cara pembuatan dan perawatan spesimen uji beton di
lapangan
7) SNI 2834-2000 Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal
8) SNI 1974-2011 Cara uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji Silinder
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -3
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

9) SNI 6814-2002 Tata cara pelaksanaan sambungan mekanis untuk tulangan beton
10) SNI 2847 : 2013 Persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung
11) SNI 1726:2012 Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan
gedung dan non gedung
12) SNI 1727-2013 Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur
lain
13) SNI 7973-2013 – Spesifikasi desain untuk konstruksi kayu
14) SNI 1729-2015 Spesifikasi untuk bangunan Gedung Baja Struktural
15) SNI 2049-2015 Semen Portland Indonesia
16) SNI 8135-2015 Plumbing untuk Bangunan Gedung
17) SNI 03-6390-2011 Konservasi Energi Sistem Tata Udara Pada Bangunan Gedung
18) SNI 0084-2002 Pipa PVC untuk saluran air minum
19) SNI 0225:2011 Peraturan Umum Instalasi Listrik
20) SNI 70141-2004 Proteksi bangunan terhadap petir
21) Untuk bahan dan pekerjaan yang belum termasuk dalam standar tersebut diatas,
maupun standar lainnya, maka diberlakukan Standar Internasional atau persyaratan
teknis dari pabrik/produsen yang bersangkutan.
22) Dan lain-lain yang secara nyata termasuk didalam Dokumen/Gambar, RKS,
Spesifikasi Teknis, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan/Aanwijzing dan ketentuan-
ketentuan lainnya.
b. Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas, Penyedia Jasa konstruksi harus
menyediakan :
1) Tenaga-tenaga kerja, tenaga-tenaga ahli yang memadai baik kualitas maupun
kuantitasnya (jumlahnya) untuk semua jenis pekerjaan.
2) Alat-alat yang cukup jumlah dan kapasitasnya untuk setiap jenis pekerjaannya.
3) Bahan-bahan yang memenuhi syarat dalam jumlah yang cukup dan didatangkan
tepat waktunya, sehingga tidak terjadi stagnasi yang mengakibatkan keterlambatan
pada waktu penyerahan pertama.

2. MERK DAGANG
 Merk-merk dagang untuk bahan-bahan tertentu yang disebutkan dalam Persyaratan
Teknis dan daftar simak ini dimaksudkan sebagai persyaratan bahan dan perbandingan
dalam hal bentuk, model, mutu, jenis dan sebagainya, sehingga diartikan sebagai
persyaratan merk yang menjadi prioritas penyediaan barang pada saat pelaksanaan.
 Penyedia Jasa konstruksi dapat mengusulkan merk dagang lain yang setara (sekualitas
setelah mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas).
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -4
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

 Dalam hal disebutkan 3 (tiga) merk dagang atau lebih untuk jenis bahan yang sama,
maka Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan untuk mengajukan salah satu dari padanya
didalam daftar simak pada saat proses Lelang Pengadaan Jasa Konstruksi dan akan
mengikat pada saat pelaksanaan ketika ditunjuk sebagai pemenang, dan harus
menyerahkan contoh bahan atau barang untuk diperiksa dan disetujui oleh Pemberi
Tugas dan Konsultan Pengawas sebelum dilaksanakan di lapangan.

3. SYARAT PEMERIKSAAN BAHAN


a. Untuk pedoman pemeriksaan bahan-bahan bangunan digunakan Persyaratan Umum
Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI – 1982) – NI – 3.
b. Sebelum mendatangkan bahan-bahan bangunan ketempat pekerjaan, Penyedia Jasa
konstruksi diwajibkan menyerahkan contoh-contoh terlebih dahulu kepada Pejabat
Pembuat Komitmen/Konsultan Pengawas untuk diminta persetujuannya.
c. Semua Bahan-Bahan yang telah disetujui harus dikemas dan di inventaris oleh Penyedia
Jasa Konstruksi dalam satu papan tempat material (Material Board) dan ditandatangani
oleh Penyedia Jasa Konstruksi, Konsultan Pengawas dan Pejabat Pembuat Komitmen.
Semua Material Board harus selalu berada dalam Pejabat Pembuat Komitmen Keet.
Adapun bahan-bahan yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh-contoh yang
telah disetujui.
d. Apabila bahan yang didatangkan tidak sesuai dengan contoh yang telah disetujui dan
daftar simak yang diajukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi, maka Pejabat Pembuat
Komitmen/Pengawas Konsultan Pengawas berhak menolak dan memerintahkan
Penyedia Jasa konstruksi untuk mengeluarkan bahan-bahan tersebut dilapangan
(tempat pekerjaan) selambat-lambatnya 2 x 24 jam sejak ditolaknya bahan-bahan
tersebut.
e. Tidak diperkenankan menggunakan bahan-bahan yang telah ditolak oleh Pejabat
Pembuat Komitmen/Konsultan Pengawas, apabila ternyata Penyedia Jasa konstruksi
tetap menggunakan bahan-bahan tersebut diatas baik secara sengaja maupun tidak
sengaja, maka Pejabat Pembuat Komitmen/Konsultan Pengawas berhak membongkar
pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut dengan biaya dibebankan kepada
Penyedia Jasa konstruksi.
f. Untuk setiap perbedaan kualitas bahan bangunan yang digunakan antara Pejabat
Pembuat Komitmen/Konsultan Pengawas dengan Penyedia Jasa konstruksi, Penyedia
Jasa konstruksi diwajibkan memeriksakan dan menguji kualitas-kualitas bahan itu ke
Lembaga Penelitian Bahan Bangunan di Laboratorium yang kredibel yang dekat dengan

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


TAHUN ANGGARAN 2019 A -5
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

lokasi Proyek, atau ditempat lain yang disetujui Pejabat Pembuat Komitmen/Konsultan
Pengawas, dengan biaya ditanggung oleh Penyedia Jasa konstruksi.
g. Dalam jangka waktu 1 x 24 jam sejak dipastikan bahan yang diajukan tidak sesuai
spesifikasi teknis yang diminta, Penyedia Jasa konstruksi tidak diperkenankan
menggunakan bahan bangunan tersebut didalam pekerjaannya.

4. PENGUJIAN ATAS MUTU PEKERJAAN


Kontraktor dan sub-Kontraktor diwajibkan mengadakan pengujian atas mutu bahan dan
mutu pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing,
misalnya :
- Pengujian mutu beton
- Pengujian mutu tarik baja
- Pengujian kabel-kabel listrik (merger)
- Pengujian kebocoran
- Pengujian bekerjanya mesin-mesin dan peralatan-peralatan lainnya.
Semua biaya-biaya untuk kebutuhan tersebut di atas, ditanggung oleh Kontraktor dan sub-
sub Kontraktor yang bersangkutan

BAGIAN 1.2
SITUASI DAN PAGAR PENGAMAN LOKASI PROYEK

1. Site (tempat pembangunan) akan diserahkan kepada Penyedia Jasa konstruksi,


sebagaimana keadaannya. Untuk itu Penyedia Jasa konstruksi harus meneliti kondisi serta
sifat lingkup pekerjaan lain-lain yang dapat mempengaruhi harga penawarannya.
2. Kelalaian atau kekurang telitian Penyedia Jasa konstruksi dalam mengevaluasi keadaan
lapangan segala sesuatunya menjadi tanggungjawab Penyedia Jasa konstruksi dan tidak
dapat dijadikan alasan untuk mengajukan claim/tuntutan perubahan isi kontrak.
3. Penyedia Jasa Konstruksi harus memasang pagar sementara yang sifatnya melindungi dan
menutupi lokasi yang akan dibangun dengan persyaratan kualitas sebagai berikut :
a) Ruang gerak selama pelaksanaan dalam lokasi berpagar harus cukup leluasa untuk
lancarnya pekerjaan.
b) Material Pagar Sementara menggunakan bahan sesuai yang disebutkan dalam Rencana
Anggaran Biaya atau sesuai petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen dan Konsultan
Pengawas
c) Pada tahap selanjutnya Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan/memasang
pengaman secukupnya disekeliling konstruksi bangunan untuk mencegah jatuhnya

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


TAHUN ANGGARAN 2019 A -6
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

bahan-bahan bangunan dari atas yang membahayakan baik pekerja maupun aktivitas
lain disekitar bangunan.
d) Penyedia Jasa Konstruksi bisa menggunakan kembali pagar yang sudah ada dengan
melakukan perbaikan-perbaikan terlebih dahulu bila diperlukan.

BAGIAN 1.3
UKURAN / DIMENSI

1. Ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar adalah ukuran yang mengikat dan mutlak
harus ditepati dan dipenuhi.
2. Satuan ukuran yang dicantumkan dalam gambar dinyatakan dalam :
a. Milimeter (mm).
b. Centimeter (cm).
c. Meter (m).
d. Kecuali untuk hal khusus, satuan dinyatakan sesuai kebutuhan / ketentuan
umum yang berlaku.
2. Apabila terdapat perbedaan ukuran antara gambar dan detail dalam jenis yang sama, maka
yang menjadi pegangan adalah gambar yang berskala lebih besar (gambar detail).
3. Bila ada perbedaan antara gambar struktur, gambar arsitektur dan gambar ME atau
ketidaksesuaian atau keraguan diantara gambar kerja yang tidak bisa diatasi menurut point
no. 3 diatas, Penyedia Jasa konstruksi harus melaporkan secara tertulis kepada Konsultan
Pengawas untuk diberi keputusan gambar mana yang akan dijadikan pegangan/acuan di
dalam pelaksanaan pekerjaan.
4. Sinkronisasi antara gambar, spesifikasi dan BQ (Daftar Volume dan Biaya Pekerjaan)
diambil yang mempunyai bobot teknis yang paling tinggi dan tidak saling menghilangkan,
demikian pula gambar-gambar, antara gambar Arsitektur, Sipil dan Mekanikal / Elektrikal
adalah saling melengkapi dan tidak saling menghilangkan.

BAGIAN 1.4
KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN

Pasal 1.4.1 :
Pengukuran (Uitzetten) dan Pengambilan Peil

1. Pemberi Tugas menyediakan bagi Penyedia Jasa konstruksi gambar-gambar yang


berukuran seksama dan informasi yang memungkinkan Pelaksanaan Pekerjaan.
2. Penyedia Jasa konstruksi harus bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan yang
disebabkan oleh pelaksanaan pekerjaan yang tidak seksama, dan seluruh biaya ditanggung
oleh Penyedia Jasa konstruksi .
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -7
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

Pasal 1.4.2 :
Pemakaian Ukuran

1. Penyedia Jasa konstruksi tetap bertanggung jawab dan menepati semua ketentuan dalam
Dokumen Kontrak.
2. Penyedia Jasa konstruksi wajib memeriksa kebenaran ukuran-ukuran keseluruhan maupun
bagian-bagiannya dan segera memberitahukan kepada Konsultan Pengawas apabila
ditemukan perbedaan.
3. Penyedia Jasa konstruksi dalam memperbaiki kesalahan gambar dan pelaksanakan setelah
ada persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas.
4. Pengambilan ukuran-ukuran yang salah dalam pelaksanaan tetap menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa konstruksi . Oleh karena itu, sebelumnya kepada Penyedia jasa Konstruksi
diwajibkan mengadakan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua gambar-gambar dan
kondisi di lapangan.

Pasal 1.4.3 :
Pekerjaan Pembongkaran

1. Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar pohon.
Penyedia Jasa Konstruksi harus meminta ijin dari Konsultan Pengawas untuk memulai
pekerjaan pembersihan dan pembongkaran.
2. Segala macam sampah-sampah dan barang-barang bongkaran harus dikeluarkan dari
tapak proyek, dan tidak dibenarkan untuk ditimbun diluar pagar proyek meskipun untuk
sementara.
3. Semua sisa-sisa bongkaran bangunan lama, seperti dinding pagar, pondasi, jaringan
listrik/pipa-pipa dan lain-lain yang masih ada apabila menurut penilaian Konsultan
Pengawas jika dibiarkan ditempat akan mengganggu pekerjaan tapak, maka harus
dibongkar dan dikeluarkan dari tapak. Semua biaya pembongkaran sisa-sisa tersebut di
atas adalah atas tanggungan Penyedia Jasa Konstruksi dan pelaksanaanya setelah
mendapat persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.

Pasal 1.4.4 :
Pemeriksaan dan Pengujian

1. Adalah ketentuan dari kontrak ini bahwa Penyedia Jasa konstruksi harus melaksanakan
seluruh pekerjaan sesuai dengan Dokumen Tender yang terdiri atas : RKS, Gambar, Berita
Acara Aanwijzing dan Bill of Quantity Serta Berita acara susulan lainnya dalam kaitannya
dengan tender dan Berita Acara Klarifikasi/Negosiasi (bila ada).
2. Semua material bangunan yang akan digunakan harus sesuai dengan ketentuan di dalam
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -8
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pelaksanaan (RKS). Untuk jenis material bangunan
tertentu harus disertai pengujian, dan atau surat pernyataan (sertifikat/klasifikasi) dari
instansi yang ditunjuk oleh Konsultan Pengawas untuk kebutuhan tersebut. Konsultan
Pengawas berhak menginstruksikan kepada Pelaksanaan Pekerjaan/Penyedia Jasa
konstruksi untuk segera mengeluarkan material-material yang ternyata tidak memenuhi
Uraian dan Syarat-syarat Pelaksanaan (Kontrak-kontrak) keluar dari site, dalam waktu 24
jam. Semua biaya yang diperlukan baik untuk field-test ataupun Lab-test menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa konstruksi .
3. Konsultan Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa
konstruksi setiap waktu. Kelalaian Konsultan Pengawas dalam pengawasan, tidak berarti
Penyedia Jasa konstruksi bebas dari tanggung jawab.
4. Penyedia Jasa konstruksi bertanggung jawab dan harus memperbaiki atau apabila perlu,
membongkar pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan yang ternyata tidak sesuai
dengan ketentuan di dalam kontrak.
5. Biaya-biaya yang diperlukan untuk pengujian lahan, pengujian bahan, pengeluaran bahan-
bahan yang tidak memenuhi syarat keluar lapangan dan perbaikan atau pembongkaran
pekerjaan-pekerjaan yang tidak memenuhi syarat menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa
konstruksi .
6. Kebutuhan listrik, air, telepon dalam pelaksanaan pekerjaan menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa konstruksi .

Pasal 1.4.5 :
Penanggung Jawab Pelaksana

1. Pelaksana Pekerjaan / Penyedia Jasa konstruksi harus menempatkan seorang penanggung


jawab pelaksanaan yaitu seorang site manager dengan latar belakang pendidikan sesuai
dengan ketentuan umum dan administrasi ; ahli dan berpengalaman dan harus setiap hari
selalu berada di lapangan, yang bertindak sebagai wakil Penyedia Jasa konstruksi di
lapangan dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan-keputusan teknis
dengan tanggung jawab penuh di lapangan untuk menerima semua instruksi dari
Konsultan Pengawas.
2. Semua langkah dan tindakannya oleh Konsultan Pengawas dianggap sebagai langkah dan
tindakan Pelaksanaan Pekerjaan/ Penyedia Jasa konstruksi.
3. Penanggung jawab Pelaksanaan harus selalu berada di tempat pekerjaan selama jam-jam
kerja dan saat diperlukan dalam pelaksanaan.
4. Petunjuk dan perintah Konsultan Pengawas didalam pelaksanaan disampaikan langsung
kepada Penyedia Jasa konstruksi
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -9
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

5. Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan setiap saat menjalankan disiplin dan tata tertib yang
ketat terhadap semua pekerja, pegawai, termasuk petugas yang mengurus material.
6. Siapapun diantara mereka yang tidak berwenang, melanggar peraturan umum,
mengganggu ataupun merusak ketertiban, berlaku tidak sopan dan melakukan perbuatan
yang merugikan pelaksanaan pembangunan, harus segera dikeluarkan dari tempat
pekerjaan atas perintah Konsultan Pengawas.

Pasal 1.4.6 :
Tanggung Jawab Atas Pekerjaan yang Cacat

1. Semua cacat-cacat akibat penyusutan atau kesalahan-kesalahan lain yang timbul selama
jangka waktu tanggung jawab dari Penyedia Jasa konstruksi yang disebabkan oleh
penggunaan bahan-bahan yang tidak sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan di
dalam RKS, menjadi tanggung jawab penuh Penyedia Jasa konstruksi untuk mengadakan
perbaikan sampai diterima oleh Konsultan Pengawas atas biaya Penyedia Jasa konstruksi.
2. Konsultan Pengawas juga berhak untuk setiap saat meminta kepada Penyedia Jasa
konstruksi untuk mengadakan perbaikan perbaikan dengan biaya Penyedia Jasa konstruksi
atas semua pekerjaan yang cacat yang timbul selama masa pemeliharaan tersebut.

Pasal 1.4.7 :
Wewenang Pemberi Tugas Untuk Memasuki Tempat Pekerjaan

Pemberi Tugas dan para wakilnya mempunyai wewenang untuk memasuki tempat pekerjaan
dan bengkel kerja atau tempat-tempat lainnya dimana Penyedia Jasa konstruksi melaksanakan
pekerjaan, dan bilamana pekerjaan harus dilaksanakan di bengkel kerja atau tempat-tempat
lain milik Sub-Penyedia Jasa konstruksi, maka Penyedia Jasa konstruksi sesuai ketentuan-
ketentuan dalam Sub-Penyedia Jasa konstruksi itu harus bisa mendapatkan jaminan agar
Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas yang mempunyai wewenang untuk memasuki
bengkel kerja dan tempat lain milik Sub-Pelaksana Pekerjaan /Penyedia Jasa konstruksi itu.

Pasal 1.4.8 :
Fasilitas Lapangan dan Perlengkapan Kerja/Fasilitas sementara

1. Penyedia Jasa konstruksi harus menyediakan atas biaya sendiri, fasilitas-fasilitas


penunjang yang dibutuhkan di dalam pelaksanaan dan menyelesaikan pekerjaan, seperti :
 Kantor Penyedia jasa Konsultan Pengawas (Pejabat Pembuat Komitmen/Direksi Keet).
 Kantor Penyedia Jasa konstruksi;
 Kamar mandi dan WC untuk pekerja dan Pejabat Pembuat Komitmen/Konsultan
Pengawas;
 Musholla dan tempat wudhu;
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -10
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

 Ruangan-ruangan lainnya seperti gudang material, tempat-tempat kerja, pos keamanan


dan lain-lain.
2. Penyedia Jasa konstruksi harus menyediakan atas biayanya sendiri fasilitas-fasilitas untuk
melaksanakan pekerjaan, seperti :
a. Listrik
Listrik untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa konstruksi dan diperoleh dari
sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan, dengan daya yang
disesuaikan dengan kebutuhan Penyedia Jasa konstruksi. Penggunaan diesel untuk
pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas
persetujuan Konsultan Pengawas. Daya listrik juga disediakan untuk suplai Kantor
Pejabat Pembuat Komitmen/Pengawas Lapangan/Konsultan Pengawas. Segala biaya
untuk pemakaian daya listrik adalah beban Penyedia Jasa konstruksi.
b. Air Bersih
Air untuk bekerja harus disediakan Penyedia Jasa konstruksi dengan membuat sumur
pompa di tapak proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas
dari lumpur, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan air
harus sesuai dengan petunjuk dan persetujuan Konsultan Pengawas. Segala biaya untuk
pemakaian air bersih adalah beban Penyedia Jasa konstruksi.
c. Alat-alat Pemadam Kebakaran Ringan.
d. Alat-alat PPPK.
e. Alat-alat Komunikasi Proyek.
f. Helmet, safety shoes.
3. Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa konstruksi wajib menyediakan seluruh
peralatan/perlengkapan kerja untuk pelaksanaan fisik dilapangan, seperti :
 Peralatan/perlengkapan utama, yaitu : alat ukur yang lain (water pass, meteran dan
sebagainya)
 Peralatan/perlengkapan penunjang yaitu : jala pengaman (safety screen), scaffolding
serta shaft pembuangan sampah dan sebagainya.
4. Penyedia Jasa konstruksi wajib merawat dan memelihara seluruh peralatan dengan
sebaik-baiknya agar dapat dipergunakan pada saat diperlukan.
5. Konsultan Pengawas berhak memberikan instruksi kepada Penyedia Jasa konstruksi untuk
melengkapi/menambah jumlah peralatan bila dirasa peralatan yang tersedia kurang
memadai dalam usaha mencapai target prestasi.
6. Apabila Penyedia Jasa konstruksi tidak mengindahkan instruksi serupa, maka Penyedia
Jasa konstruksi dapat dikenakan denda seperti yang disebutkan dalam dokumen kontrak
ini.
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -11
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

7. Iklan, Papan Nama Proyek dan Foto


a) Penyedia Jasa Konstruksi tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun dalam
batas-batas lapangan pekerjaan atau ditanah yang berdekatan tanpa ijin Pejabat
Pembuat Komitmen.
b) Penyedia Jasa Konstruksi harus memasang papan nama proyek di lokasi pekerjaan
ukuran 1,60 x 1,00 m dan materi papan nama proyek dibuat dari bahan cetak digital
dengan bahan vinyl yang tahan terhadap cuaca selama jangka waktu pekerjaan
pelaksanaan selambat-lambatnya 2 minggu setelah tanggal SPK
c) Foto-foto yang menggambarkan prestasi 0% s/d 100% sesuai kegiatan pelaksanaan di
print pada kertas A4 dan harus dipasang dalam Kantor Penyedia Jasa Konstruksi di
lapangan (Pejabat Pembuat Komitmen Keet) untuk memudahkan Pejabat Pembuat
Komitmen/Kuasa Pengguna Anggaran memantau dan memonitoring setiap tahapan
kegiatan

Pasal 1.4.9 :
Halaman Pekerjaan, Kebersihan dan Ketertiban

1. Pengaturan dan penggunaan halaman kerja ditentukan oleh Konsultan Pengawas, dalam
hal ini adalah Konsultan Pengawas Lapangan. Konsultan Pengawas dapat memberikan
usul-usulnya dengan memberikan peta penetapan gudang-gudang, los kerja tempat
penimbunan bahan-bahan dan sebagainya sesuai dengan lokasi proyek yang tersedia, baik
untuk keperluan Penyedia Jasa konstruksi, Penyedia Jasa konstruksi Spesialis dan para
Sub-Penyedia Jasa konstruksi.
2. Selama berlangsungnya pembangunan kebersihan halaman, kantor, gudang dan los kerja
bagian dalam bangunan yang dikerjakan harus tetap bersih dan tertib, bebas dari bahan-
bahan bekas, tumpukan tanah dan lain-lain.
3. Kelalaian yang dapat diberhentikannya seluruh pekerjaan oleh Konsultan Pengawas.
Akibat dari hal ini seluruhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa konstruksi.
4. Penyedia Jasa konstruksi dan sub-Penyedia Jasa konstruksi dalam menempatkan barang-
barang dan material-material kebutuhan pelaksanaan baik di dalam gudang-gudang
ataupun di halaman terbuka, harus diatur sedemikian rupa sehingga:
 Tidak mengganggu kelancaran dan keamanan umum;
 Memudahkan jalannya pemeriksaan dan penelitian bahan-bahan oleh Konsultan
Pengawas;
 Menjaga kebersihan dari sampah-sampah, kotoran-kotoran bangunan (puing-puing), air
yang menggenang;
 Tidak menyumbat saluran-saluran air;
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -12
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

 Terjamin keamanannya.
5. Cara penempatan bahan dan peralatan harus disesuaikan dengan kondisi yang
disyaratkan oleh produsen, untuk menghindarkan kerusakan-kerusakan yang diakibatkan
oleh cara penyimpanan yang salah.
6. Barang-barang dan material yang tidak akan digunakan untuk kebutuhan langsung pada
pekerjaan yang bersangkutan, tidak diperkenankan untuk disimpan di dalam site.
7. Tidak diperkenankan :
a. Pekerja menginap di tempat pekerjaan kecuali dengan ijin Pemberi Tugas. Bila ijin
khusus tersebut diberikan, maka Penyedia Jasa konstruksi tetap bertanggungjawab
atas kemungkinan kerugian-kerugian apapun yang disebabkan oleh buruh yang
menginap tersebut.
b. Memasak di tempat pekerjaan kecuali atas ijin Pemberi Tugas/ Konsultan Pengawas
c. Memberikan ijin masuk kepada penjual-penjual makanan, buah-buahan, minuman,
rokok dan sebagainya.
d. Tanpa seijin keamanan proyek, kepada siapapun terkecuali petugas dari Konsultan
Pengawas, tidak dibenarkan untuk keluar masuk secara bebas ke lapangan.
(Catatan : semua tamu proyek yang mendapat ijin dicatat dalam buku tamu dan diberi
tanda pengenal yang disediakan oleh Penyedia Jasa konstruksi ).
e. Melanggar peraturan lain mengenai penertiban yang akan dikeluarkan oleh Konsultan
Pengawas pada waktu pelaksanaan.
f. Pekerja-pekerja yang diwajibkan mamakai tanda pengenal. Tanda pengenal atas beban
Penyedia Jasa konstruksi .
8. Peraturan lain mengenai penertiban akan dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas pada
waktu pelaksanan.

Pasal 1.4.10 :
Pengawasan

1. Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh Konsultan Pengawas.


2. Konsultan Pengawas berhak pada setiap waktu yang dianggap perlu tanpa
memberitahukan sebelumnya, untuk mengadakan inspeksi/ pemeriksaan kepada Penyedia
Jasa konstruksi atau Sub Penyedia Jasa konstruksi :
 Terhadap jenis pekerjaan yang dipersiapkan di dalam atau diluar site;
 Terhadap gudang penyimpanan barang-barang
 Terhadap pengolahan material maupun sumber-sumbernya.
3. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari pengawasan Konsultan
Pengawas, tetap menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa konstruksi dan bagian pekerjaan
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -13
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

tersebut jika diperlukan harus segera dibuka sebagian atau seluruhnya untuk kepentingan
pemeriksaan.
4. Jika diperlukan, pengawasan oleh Konsultan Pengawas dilaksanakan di luar jam-jam kerja.
Untuk itu segala biaya menjadi beban Penyedia Jasa konstruksi. Permintaan Penyedia Jasa
konstruksi tersebut harus dengan tertulis dan disampaikan kepada Konsultan Pengawas,
minimal 6 (enam) jam sebelumnya
5. Di tempat pekerjaan, Konsultan Pengawas menempatkan petugas-petugas bagian
pengawasan.
6. Apabila Penyedia jasa konstruksi akan bekerja lembur dimana item pekerjaan tersebut
diperlukan oleh Pelaksana PekerjaanlPenyedia Jasa konstruksi, maka Penyedia Jasa
konstruksi harus memberitahukan satu hari sebelumnya dan biaya tersebut termasuk
biaya lembur petugas-petugas yang besarnya sesuai dengan aturan gaji mereka yang
menjadi tugas Penyedia Jasa konstruksi.

Pasal 1.4.11 :
Keamanan, Keselamatan dan Kesejahteraan Konstruksi (K3-Konstruksi)

1. Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa konstruksi wajib mengadakan semua yang
diperlukan untuk menjamin keamanan, keselamatan dan kesejahteraan manusia/barang di
proyek.
2. Penyedia Jasa konstruksi wajib memenuhi segala peraturan tata tertib, kordonansi
pemerintah daerah ataupun pemerintah setempat.
3. Penyedia Jasa konstruksi bertanggung jawab atas biaya, kerugian ataupun tuntutan ganti
rugi (claim) yang diakibatkan oleh adanya peristiwa yang mengakibatkan lukanya atau
meninggalnya seseorang dalam melaksanakan pekerjaan, yang disebabkan oleh kelalaian
Penyedia Jasa konstruksi .
4. Sebagai langkah antisipasi dilapangan terhadap aspek Keamanan, Keselamatan dan
Kesejahteraan Kerja, Kontraktor harus menyusun tabel Identifikasi Bahaya dan
Pengendalian Resiko Bahaya per item pekerjaan, yang dituangkan dalam Metodologi
Pelaksanaan dan Rencana Kerja Penyedia Jasa Konstruksi.
5. Pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan meliputi: pelaksanaan safety plan, melalui kerja
sama dengan instansi yang terkait K3, yaitu depnaker, polisi dan rumah sakit.
6. Pengawasan pelaksanaan K3, meliputi kegiatan:
 Safety patrol, yaitu suatu tim K3 yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang melaksanakan
patroli untuk mencatat hal-hal yang tidak sesuai ketentuan K3 dan yang memiliki
resiko kecelakaan.
 Safety supervisor; adalah petugas yang ditunjuk manajer proyek untuk bertanggung
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -14
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

jawab terhadap semua kegiatan di proyek dari aspek K3.


 Safety meeting; yaitu rapat dalam proyek yang membahas hasil laporan safety patrol
maupun safety supervisor
7. Guna keamanan dan keselamatan kerja di lapangan Penyedia Jasa konstruksi wajib untuk
mengadakan peralatan Keamanan, Keselamatan dan Kesejahteraan Kerja dengan
persyaratan sebagai berikut :
 Sarung Tangan
Pelindung tangan berupa sarung tangan dengan jenis-jenisnya
 Metal mesh,
sarung tangan yang tahan terhadap ujung benda yang tajam dan melindungi
tangan dari terpotong
 Leather gloves,
melindungi tangan dari permukaan yang kasar.
 Vinyl dan neoprene gloves,
melindungi tangan dari bahan kimia beracun
 Rubber gloves,
melindungi tangan saat bekerja dengan listrik
 Padded cloth gloves,
melindungi tangan dari sisi yang tajam,bergelombang dan kotor.
 Heat resistant gloves,
melindungi tangan dari panas dan api
 Latex disposable gloves,
melindungi tangan dari bakteri dan kuman
 Sepatu Safety
Pelindung kaki berupa sepatu dan sepatu boot, antara lain:
 Steel toe,
sepatu yang didesain untuk melindingi jari kaki dari kejatuhan benda
 Metatarsal,
sepatu yang didesain khusus melindungi seluruh kaki dari bagian tuas sampai jari
 Reinforced sole,
sepatu ini didesain dengan bahan penguat dari besi yang akan melindungi dari
tusukan pada kaki
 Latex/Rubber,
sepatu yang tahan terhadap bahan kimia dan memberikan daya cengkeram yang
lebih kuat pada permukaan yang licin.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


TAHUN ANGGARAN 2019 A -15
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

 PVC boots,
sepatu yang melindungi dari lembab dan membantu berjalan di tempat becek
 Vinyl boots,
sepatu yang tahan larutan kimia, asam, alkali, garam, air dan darah
 Nitrile boots,
sepatu yang tahan terhadap lemak hewan, oli, dan bahan kimia
 Helm
 Penggunaan Helm adalah untuk melindungi kepala dari benda yang jatuh; dan
melindungi dari sengatan listrik.
 Penggunaan warna Helm yang berbeda untuk setiap pelaku kegiatan di
proyek,minimal untuk pengunjung, Konsultan Pengawas/Pengawas, dan Tenaga
Pelaksana Konstruksi.

PUTIH Dipakai oleh Tenaga dari Penyedia jasa


Konstruksi, Proyek Manajer, Site Manager,
Pelaksana, Insinyur, Mandor

BIRU Dipakai oleh Site Supervisor, Electrical Kontraktor


dan Pengawas

KUNING dipakai oleh Sub Kontraktor, Tukang dan Pekerja

HIJAU Dipakai oleh Pengawas Lingkungan

PINK Dipakai Oleh Pekerja Baru/Magang atau


Mahasiswa Praktek Lapangan

ORANGE/GRE Dipakai oleh Tamu Perusahaan


Y

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


TAHUN ANGGARAN 2019 A -16
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

MERAH dipakai oleh Safety Officer yang bertanggung


jawab untuk memeriksa sistem keselamatan
sudah terpasang dan berfungsi sesuai dengan
standar yang ditetapkan.

BROWN Dipakai oleh Tenaga Konstruksi Baja dan Welder


serta Tenaga Plumbing dan gas

 Pelindung Mata & Wajah


 Kaca mata safety
merupakan peralatan yang paling banyak digunakan sebagai pelindung mata.
Meskipun kelihatannya sama dengan kacamata biasa, namun kaca mata safety
lebih kuat dan tahan benturan serta tahan panas dari pada kaca mata biasa.
 Goggle
memberikan perlindungan yang lebih baik dibandingkan safety glass sebab lebih
menempel pada wajah
 Pelindung wajah
memberikan perlindungan menyeluruh pada wajah dari bahaya percikan bahan
kimia, obyek yang beterbangan atau cairan besi. Banyak dari pelindung wajah ini
dapat digunakan bersamaan dengan penggunaan helm.
 Helm Pengelas/Welder
 memberikan perlindungan baik pada wajah dan juga mata. Helm ini menggunakan
lensa penahan khusus yang menyaring intesnsitas cahaya serta energi panas yang
dihasilkan dari kegiatan pengelasan
 Safety Belt / Sabuk
 Full Body Hardness (Pakaian penahan Bahaya Jatuh)

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


TAHUN ANGGARAN 2019 A -17
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

sistim yang dirancang untuk menyebarkan tenaga benturan atau goncangan pada saat
jatuh melalui pundak, paha dan pantat. Pakaian penahan bahaya jatuh ini dirancang
dengan desain yang nyaman bagi si pemakai dimana pengikat pundak, dada, dan tali
paha dapat disesuaikan menurut pemakainya. Pakaian penahan bahaya jatuh ini
dilengkapi dengan cincin “D” (high) yang terletak dibelakang dan di depan dimana
tersambung tali pengikat, tali pengaman atau alat penolong lain yang dapat
dipasangkan
 Life Line (tali kaitan),
tali kaitan lentur dengan kekuatan tarik minimum 500 kg yang salah satu ujungnya
diikatkan ketempat kaitan dan menggantung secara vertikal, atau diikatkan pada
tempat kaitan yang lain untuk digunakan secara horisontal
 Anchor Point (Tempat Kaitan),
tempat menyangkutkan pengait yang sedikitnya harus mampu menahan 500 kg per
pekerja yang menggunakan tempat kaitan tersebut. Tempat kaitan harus dipilih untuk
mencegah kemungkinan jatuh. Tempat kaitan, jika memungkinkan harus ditempatkan
lebih tinggi dari bahu pemakainya.
 Lanyard (Tali Pengikat),
tali pendek yang lentur atau anyaman tali,digunakan untuk menghubungkan pakaian
pelindung jatuh pekerja ke tempat kaitan atau tali kaitan. Panjang tali pengikat tidak
boleh melebihi 2 meter dan harus yang kancing pengaitnyadapat mengunci secara
otomatis.
Sarana peralatan lingkungan berupa:
 tabung pemadam kebakaran
 pagar pengamanan
 penangkal petir darurat
 pemeliharaan jalan kerja dan Pos Penjaga
 jaring pengamanan pada bangunan tinggi
 pagar pengaman lokasi proyek
 tangga
 peralatan P3K
 Rambu Peringatan, antara lain dengan fungsi:
 peringatan bahaya dari atas
 peringatan bahaya benturan kepala
 peringatan bahaya
8. Apabila terjadi kebakaran. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab atas akibatnya,
baik yang berupa barang maupun keselamatan jiwa
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -18
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

9. Kesejahteraan, Keamanan, dan Pertolongan Pertama


 Penyedia Jasa konstruksi harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan
dan tindakan pengamanan yang layak untuk memelihara para pekerja dan tamu yang
dating ke lokasi.
 Fasilitas dan tindakan pengamanan ini disyaratkan harus memuaskan Pemberi Tugas
dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-Undang yang berlaku pada
waktu itu.
 Di lokasi pekerjaan, Penyedia Jasa konstruksi wajib mengadakan perlengkapan yang
cukup untuk pertolongan pertama, yang mudah dicapai. Sebagai tambahan hendaknya
di setiap site ditempatkan paling sedikit seorang petugas yang telah dilatih dalam soal-
soal mengenai pertolongan pertama.

Pasal 1.4.12 :
Ketentuan-ketentuan dari Pemberi Tugas

1. Kelalaian-kelalaian yang dibuat oleh Pelaksaan Pekerjaan/Penyedia Jasa konstruksi


seperti:
 Tanpa ada alasan ternyata meninggalkan pekerjaan sebelum pekerjaan seluruhnya
selesai;
 Apabila tidak mengindahkan semua instruksi yang diberikan oleh Konsultan Pengawas;
 Apabila tidak dapat melanjutkan pekerjaan secara teratur dan baik;
 Menyerahkan apa-apa yang menjadi tanggung jawabnya kepada orang lain tanpa
persetujuan tertulis.
 Tidak menghadiri rapat-rapat teknis; maka Konsultan Pengawas dapat mengeluarkan
peringatan tertulis pertama kepadanya.
2. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari sesudah menerima peringatan tertulis tersebut masih
belum ada tanda- tanda adanya perubahan yang berarti atau belum dilaksanakan
peringatan dimaksud, maka Konsultan Pengawas akan mengeluarkan peringatan tertulis
kedua.
3. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah dikeluarkannya peringatan tertulis kedua,
masih belum ada perubahan yang berarti maka Konsultan Pengawas dapat mengambil
tindakan dengan tidak mempertimbangkan alasan-alasan apapun yang terjadi
sebelumnya. Tindakan tersebut dapat berupa dialihkannya tugas termaksud kepada pihak
lain dengan biaya dibebankan kepada Penyedia Jasa konstruksi .
4. Apabila ternyata Penyedia Jasa konstruksi tersebut mengalami kebangkrutan (bankrupt)
atau telah terjadi pengambilan alihan oleh pihak lain atas perusahaannya secara hukum
atau tindakan-tindakan lain yang senada dengan tindakan tersebut diatas, maka
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -19
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

pekerjaan Penyedia Jasa konstruksi di bawah kontrak ini akan diadakan tindakan lebih
lanjut.
5. Pekerjaan tersebut dapat dilanjutkan sesuai dengan kontrak tersendiri, hanya apabila
telah terdapat persetujuan antara Pemberi Tugas dengan pihak lain yang telah mengambil
alih semua kegiatan Penyedia Jasa konstruksi tersebut.
6. Apabila dengan tindakan seperti tercantum di atas, ternyata pekerjaan tidak dapat
berjalan dengan balk dan lancar, maka:
a. Pemberi Tugas akan menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan memberikan kepada
pihak lain,' dengan menggunakan semua peralatan yang telah berada di lapangan
seperti bangunanbangunan darurat, gudang, peralatan-peralatan kerja, barangbarang,
material-material, termasuk barang-barang yang telah dibeli (tetapi belum sampai di
tempat) yang akan digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan di lapangan.
b. Bila dipandang perlu oleh Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas maka dalam waktu 10
(sepuluh) hari sesudah dikenakannya suatu tindakan, Penyedia Jasa konstruksi harus
tetap menyerahkan barang- barang dan material yang diperlukan untuk menyelesaikan
pekerjaan di lapangan sesuai isi kontrak ini, melalui supplier atau Sub-Pelaksana/
Penyedia Jasa konstruksi yang menyerahkan barang-barang dan material sesuai
dengan kontrak, yang ternyata sebegitu jauh belum dibayar oleh Penyedia Jasa
konstruksi yaitu dengan memotong bagian yang harus dibayarkan kepada Pelaksana
Pekerjaan/Penyedia Jasa konstruksi sesuai penilaian prestasi.
c. Apabila dianggap perlu oleh Pemberi Tugas maka semua milik Penyedia Jasa konstruksi
yang masih tinggal di lapangan seperti peralatan-peralatan kerja, barang-barang
material dan barang-barang yang disewanya, harus segera dikeluarkan dari lapangan
dan semua biaya untuk hal tersebut menjadi beban Penyedia Jasa konstruksi.
Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari ternyata hal tersebut diatas tidak dilaksanakan,
maka akan diselesaikan menurut kebijakan Pemberi Tugas, dengan tidak bertanggung
jawab atas kerusakan atau hilangnya barang-barang tersebut.
d. Ketentuan tersebut juga berlaku bagi Penyedia Jasa konstruksi yang karena satu dan
lain hal ternyata dihentikan kontrak kerjanya oleh Pemberi Tugas.

Pasal 1.4.13 :
Kewajiban Penyedia Jasa konstruksi

1. Penyedia Jasa konstruksi harus menyelesaikan pekerjaan secara Iengkap seluruhnya


sesuai dengan ketentuan-ketentuan di dalam Dokumen Kontrak.
2. Selekas mungkin sejak dikeluarkannya Surat Perintah Kerja atau selambatnya 1 (satu)
minggu sebelum berakhirnya masa berlakunya Jaminan Penawaran, Penyedia Jasa
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -20
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

konstruksi harus menyediakan Jaminan Pelaksanaan yang dikeluarkan oleh Bank atau
Badan Keuangan lain yang disetujui oleh Pemberi Tugas.
3. Apabila jaminan Pelaksana belum diserahkan kapada Pemberi Tugas didalam jangka
waktu tersebut, maka berarti Penyedia Jasa konstruksi mengundurkan diri dari
Pelaksanaan Pekerjaan Kontrak ini.
4. Apabila terjadi di dalam gambar-gambar kontrak terdapat perbedaan-perbedaan atau
penyimpangan-penyimpangan dengan apa yang telah tercantum di dalam kontrak
sehingga akan menimbulkan keraguan-keraguan dalam pekerjaan, maka Penyedia Jasa
konstruksi harus segera memberitahu hal ini kepada Konsultan Pengawas untuk diadakan
penyelesaian.
5. Apabila terdapat perbedaan-perbedaan antara gambar- gambar dengan ketentuan-
ketentuan di dalam uraian dan syarat-syarat pelaksanaan (RKS), maka ketentuan yang
dianggap paling lengkap oleh Konsultan Pengawas adalah yang mengikat.
6. Apabila gambar perencanaan yang ada dianggap kurang jelas maka Penyedia Jasa
Konstruksi harus membuat Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing). Yang dimaksud dengan
"Shop Drawing" adalah gambar pelaksanaan, gambar kerja, gambar-gambar detail dan
gambar - gambar lainnya yang dibuat sebelum pelaksanaan pekerjaan berlangsung.
7. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan Pondasi termasuk pondasi strauss/bore pile,
Penyedia jasa Konstruksi diwajibkan untuk melakukan Sondir dan Boring sesuai arahan
Pemberi Tugas atau Pejabat Pembuat Komitmen atau Konsultan pengawas walaupun
sudah ada hasil sondir dan boring pada saat perencanaan.
8. Apabila pada waktu pelaksanaan oleh Konsultan Pengawas diadakan perubahan-
perubahan dalam penggunaan bahan, ukuran-ukuran dan konstruksi, maka pada akhir
pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan 5 (lima) set gambar-gambar
perubahan yang dikerjakan di atas cetakan gambar asli dengan perubahan dikerjakan
dengan tinta warna.
9. Atas perintah Konsultan Pengawas dan kepada Penyedia Jasa konstruksi dapat dimintakan
gambar-gambar penjelasan dan rincian atas bagian pekerjaan khusus, yang kesemuanya
atas beban Penyedia Jasa konstruksi. Gambar-gambar tersebut harus telah disetujui
Konsultan Pengawas untuk selanjutnya dianggap sebagai gambar pelengkap dan
menyerahkan 5 (lima) set cetakannya kepada Konsultan Pengawas
10. Biaya pembuatan semua keperluan gambar-gambar yang dibutuhkan selama masa
kontrak, baik gambar shop drawing dan atau gambar perubahan yang diperlukan dalam
pelaksanaan untuk kepentingan Penyedia Jasa konstruksi maupun gambar gambar yang
memerlukan persetujuan dari Konsultan Pengawas harus dibuat di atas kertas minimal
ukuran A3, biaya percetakan gambar-gambar tersebut menjadi tanggung jawab Penyedia
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -21
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

Jasa konstruksi.
11. Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah dikeluarkannya Surat Perintah Kerja (SPK),
Penyedia Jasa konstruksi harus telah dimulai dengan pekerjaan pembangunan fisik dalam
arti kata yang nyata. Untuk itu syarat-syarat yang diwajibkan agar dapat dimulainya
pekerjaan harus dipenuhi terlebih dahulu.
12. Pada akhir pekerjaan pelaksanaan, Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan menyerahkan 1
set dalam bentuk kalkir ukuran minimal A2 dan 5 (lima) set blue print gambar-gambar
instalasi terakhir sesuai dengan yang dilaksanakan (as built drawings) yang telah disetujui
Konsultan Pengawas dan Perencana, buku sistem beroperasi (Manual operation book)
untuk mesin-mesin dan peralatan-peralatan yang dipasang, disertai surat- surat ijin dan
keterangan resmi dari pihak yang berwajib yang diperolehnya mengenai instalasi yang
telah dipasangnya.
13. Penyedia Jasa konstruksi wajib mempelajari dan memahami semua undang-undang,
peratuaran-peraturan Pemerintah, persyaratan-persyaratan umum maupun suplemennya,
persyaratan standard International dan persyaratan yang dikeluarkan produsen serta
tidak menyimpang dari ketentuan di dalam dokumen pelelangan serta segala petunjuk-
petunjuk tertulis yang telah dikeluarkan.
14. Penyedia Jasa konstruksi diharuskan menyediakan sedikitnya 1 (satu) set gambar-gambar
pelaksanaan dan RKS di tempat pekerjaan dalam keadaan terpelihara yang dapat dilihat
setiap saat oleh Pemberi Tugas, Konsultan Pengawas ataupun petugas-petugas lainnya.
15. Pelaksanaan pekerjaan berkewajiban untuk memberikan pelatihan/training sistem operasi
peralatan-peralatan, mesin-mesin yang dipasangnya. Biaya training/pelatihan berikut
buku-buku panduan adalah ditanggung oleh Penyedia Jasa konstruksi.
16. Penyedia Jasa konstruksi berhak meminta penjelasan kepada Konsultan Pengawas, atau
pihak lain yang ditunjuk Pemberi Tugas bilamana menurut pendapatnya ada bagian-
bagian dari dokumen kontrak, gambar atau hal-hal lainnya yang kurang jelas. Untuk itu
syarat-syarat yang diwajibkan agar dapat dimulainya pekerjaan, maka harus segera
dimulai.
17. Penyedia Jasa konstruksi harus menyediakan atas biayanya sendiri semua perlengkapan
dan peralatan yang dibutuhkan, pengalaman dan keahlian serta permodalan dan
kemampuan yang nyata untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan tugas yang diberikan oleh Pemberi Tugas.
18. Apabila telah tersedia di lapangan peralatan-peralatan milik Penyedia Jasa konstruksi
yang tidak dalam keadaan terpakai, Sub-Penyedia Jasa konstruksi dapat menggunakan
peralatan tersebut.
19. Disamping itu juga harus menyerahkan :
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -22
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

 Daftar/susunan staf Pelaksana yang ditempatkan di lapangan:


 Daftar peralatan-peralatan yang akan digunakan untuk pekerjaan pelaksanaan;
 Rencana waktu penyelesaian pekerjaan (time schedule);
 Dan lain-lain yang diperlukan.
20. Penyedia Jasa konstruksi harus mematuhi segala peraturan dan ketentuan-ketentuan
hukum yang berlaku, serta instruksiinstruksi tertulis yang dikeluarkan oleh Pemerintah/
Penguasa setempat sehubungan dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan.
21. Penyedia Jasa konstruksi wajib mempelajari dan memeriksa pelaksanaan pekerjaan-
pekerjaan Penyedia Jasa konstruksi pihak lain yang ikut serta mengerjakan proyek ini
(dalam hal ini Sub-Pelaksana Pekerjaan/Sub-Penyedia Jasa konstruksinya), apabila
pekerjaan pihak lain dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Bilamana terjadi
gangguan-gangguan Penyedia Jasa konstruksi wajib memberikan saran-saran perbaikan
untuk segenap pihak. Apabila hal ini tidak dilakukan, Penyedia Jasa konstruksi tetap
bertanggung jawab atas semua kerugian-kerugian yang ditimbulkan.
22. Penyedia Jasa konstruksi wajib berkonsultasi dengan pihak lainnya agar supaya sejauh
mungkin dipergunakan peralatan yang seragam dan merk yang sama untuk bangunan
proyek ini agar memudahkan pemeliharaan.
23. Penyedia Jasa konstruksi wajib berkoordinasi dengan pihak lainnya dalam kelancaran
pelaksanaan pekerjaan proyek terutama berkoordinasi dengan pihak Sub-Penyedia Jasa
konstruksi langsung dari Penyedia Jasa konstruksi
24. Sub-Penyedia Jasa konstruksi harus melaksanakan pekerjaan diselaraskan dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa konstruksi, yang telah disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan Pemberi Tugas.
25. Dalam hal Sub Penyedia Jasa Konstruksi tidak mengindahkan teguran tertulis dari
Pengawas Pekerjaan/Penyedia Jasa konstruksi dalam hal penyelarasan jadwal dengan
pelaksana pekerjaan sub Penyedia Jasa konstruksi, dapat dikenakan sanksi, teguran dan
denda.
26. Penyedia Jasa konstruksi harus mematuhi semua peraturan dan ketentuan-ketentuan
yang berlaku serta instruksi-instruksi tertulis yang dikeluarkan oleh Pemerintah/Penguasa
setempat sehubungan dengan pekerjaan yang dilaksanakan.
27. Didalam melaksanakan pekerjaan ini, Penyedia Jasa konstruksi harus:
a. Memperhatikan, melaksanakan dan mengikuti semua ketentuan sehubungan dengan
fungsinya sebagai koordinator pelaksanaan pekerjaan sepanjang ketentuan tersebut
berhubungan dengan pelaksanaan kontrak ini.
b. Bekerja sama dan saling tidak mengganggu dengan pihak lainnya (Sub-Penyedia Jasa
konstruksi lainnya dan pihakpihak lain yang disetujui oleh Pemberi Tugas untuk
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -23
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

melaksanakan pekerjaan tertentu) didalam melaksanakan pekerjaan yang merupakan


bagian dari pembangunan proyek ini.
c. Menjamin pihak-pihak lainnya sebagaimana tersebut di atas dari semua kerugian yang
diderita oleh pihak lain tersebut didalam melaksanakan pekerjaan yang disebabkan oleh
kelalaian dan kesalahan Sub Penyedia Jasa konstruksi .
28. Penyedia Jasa konstruksi menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa
semua bahan dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali
ditentukan lain, serta Penyedia Jasa konstruksi menyetujui bahwa semua pekerjaan
dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai dengan
Dokumen Kontrak.
29. Apabila diminta, Penyedia Jasa konstruksi sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal
tersebut di atas.
30. Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah
diselesaikan dengan sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Penyedia
Jasa konstruksi sepenuhnya.
31. Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama pabrik/merek dari satu jenis
bahan/komponen, maka Penyedia Jasa konstruksi menawarkan dan memasang sesuai
dengan yang ditentukan. Jadi tidak ada alasan bagi Penyedia Jasa konstruksi pada waktu
pemasangan menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi di pasaran ataupun
sukar didapat di pasaran.
32. Untuk barang-barang yang harus di import, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang,
Penyedia Jasa konstruksi harus sesegera mungkin memesan pada agennya di Indonesia.
33. Apabila Penyedia Jasa konstruksi telah berusaha untuk memesan namun pada saaat
pemesanan bahan/merek tersebut tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan
menentukan sendiri alternative merek lain dengan spesifikasi minimum yang sama. Setelh
1 (satu) bulan penunjukan pemenang, Penyedia Jasa konstruksi harus memberikan
kepada Pemberi Tugas fotocopy dari pemesanan material yang diimport pada agen
ataupun importir lainnya, yang menyatakan bahwa material-material tersebut telah
dipesan (order import).
34. Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus segera
disediakan atas biaya Penyedia Jasa konstruksi dan contoh-contoh tersebut diambil
dengan jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau
pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan nanti.
35. Contoh-contoh tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya
untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan atau cara pengerjaan yang
dipakai tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -24
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

36. Substitusi Produk yang disebutkan nama pabriknya :


Material, peralatan, perkakas, aksesories yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS,
Penyedia Jasa konstruksi harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi
Teknis, atau dapat mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data-data yang
lengkap untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.
37. Substitusi Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesories dan produk-produk yang tidak disebutkan nama
pabriknya di dalam Spesifikasi Teknis, Penyedia Jasa konstruksi harus mengajukan secara
tertulis nama Negara dari pabrik yang menghasilkannya, catalog dan selanjutnya
menguraikan data yang menunjukan secara benar bahwa produk-produk yang digunakan
adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk mendapatkan
persetujuan dari Pemilik/Perencana.
38. Seluruh peralatan, material yang digunakan dalam pekerjaan ini harus baru, dan material
harus tahan terhadap iklim tropik.
39. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap Pekerja harus
mempunyai keterampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi Pekerja sangat
diperlukan dan Penyedia Jasa konstruksi harus melengkapi Surat sertifikat yang sah untuk
setiap personil ahli yang menyatakan bahwa personil tersebut telah mengikuti latihan-
latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-pengalaman khusus dalam bidang
keahlian masing-masing.
40. Apabila dalam Dokumen Perencanaan ini ada klausul-klausul yang disebutkan kembali
pada butir lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan
pengertian lebih menegaskan permasalahnya.
41. Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis,
maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
42. Pemilik proyek dibebaskan dari segala “claim” atau tuntutan terhadap hak-hak khusus
seperti patent dan lain-lain.
43. Perlindungan terhadap orang, harta benda dan pekerjaan
a. Perlindungan terhadap milik umum :
Penyedia Jasa konstruksi harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari
alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran
lalu lintas, baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
b. Orang-orang yang tidak berkepentingan :
Penyedia Jasa konstruksi harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan
memasuki tempat pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah kepada ahli
tekniknya yang bertugas dan para penjaga.
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -25
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

c. Perlindungan terhadap bangunan yang ada :


Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Penyedia Jasa konstruksi bertanggungjawab
penuh terhadap kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluran
pembuangan dan sebagainya di tempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis
yang disebabkan operasi-operasi Penyedia Jasa konstruksi, dalam arti kata yang luas.
Itu semua harus diperbaiki oleh Penyedia Jasa konstruksi hingga dapat diterima
Pemberi Tugas.
d. Penjagaan dan perlindungan pekerjaan :
Penyedia Jasa konstruksi bertanggungjawab atas penjagaan, penerangan dan
perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan Kontrak,
siang dan malam.
Pemberi tugas tidak bertanggungjawab terhadap Penyedia Jasa konstruksi dan Sub
Penyedia Jasa konstruksi, atas kehilangan dan kerusakan bahan-bahan bangunan atau
peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan.
e. Gangguan pada tetangga :
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan adanya
gangguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya ndilaksanakan pada waktu-waktu
sebagaimana Pemberi Tugas akan menentukannya dan tidak aka nada tambahan
pengganti uang yang akan diberikan kepada Penyedia Jasa konstruksi sebagai tambahan,
yang mungkin ia keluarkan.
44. Penyedia Jasa konstruksi harus melindungi pemilik (Owner) terhadap semua “claim” atau
tuntutan, biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merek
dagang atau nama produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang
digunakan dalam proyek ini.
45. Penyedia Jasa konstruksi tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di dalam
sepadan (batas) site atau di tanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.
46. Peraturan Teknis pembangunan yang digunakan
a. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan
Syarat-syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan Persyaratan dan
Peraturan Umum seperti diuraikan diatas.
b. Untuk melaksanakan pekerjaan butir tersebut di atas, berlaku dan mengikat pula :
- Gambar Bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh
Pemberi Tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh
Penyedia Jasa konstruksi dan sudah disahkan/disetujui Pejabat Pembuat
Komitmen/Konsultan Pengawas.
- Re
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -26
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

ncana kerja dan Syarat-syarat (RKS).


- Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
- Berita Acara Penunjukkan.
- Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Penyedia Jasa konstruksi.
- Surat Perintah Kerja (SPK).
- Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
- Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.
- Kontrak/Surat Perjanjian Penyedia Jasa konstruksi.

Pasal 1.4.14 :
Sub Pelaksana Pekerjaan/Sub Penyedia Jasa konstruksi

1. Penunjukan Sub-Pelaksana Pekerjaan/Sub-Penyedia Jasa konstruksi hanyalah dapat


dilakukan dengan sepengetahuan dan rekomendasi tertulis dari Konsultan Pengawas serta
mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas.
2. Apabila hasil kerja Sub-Pelaksana Pekerjaan/Sub-Penyedia Jasa konstruksi tidak memenuhi
persyaratan dalam kontrak ini ataupun tidak memenuhi target prestasi yang harus dicapai
pada suatu tahap pekerjaan, maka Konsultan Pengawas berhak menginstruksikan kepada
Penyedia Jasa konstruksi untuk mengganti Sub-Pelaksana Pekerjaan/ Sub Penyedia Jasa
konstruksi tersebut dengan yang lain, dan yang disetujui Konsultan Pengawas dan
Penyedia Jasa konstruksi harus menjalankan instruksi tersebut.
3. Penyedia Jasa konstruksi tidak dibenarkan untuk meninggalkan kewajibannya dengan cara
menyerahkan kontrak ini sebagian atau seluruhnya kepada pihak lain (Sub-
PelaksanaPekerjaan/Sub- Penyedia Jasa konstruksi) tanpa seijin/ persetujuan Pemberi
Tugas.
4. Apabila tidak disebutkan di dalam kontrak, maka Penyedia Jasa konstruksi tidak dibenarkan
untuk men-sub-kan sebagian pekerjaan yang menjadi kewajibannya tanpa persetujuan
Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas.
5. Dalam hal sudah mendapat persetujuan Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, maka
Penyedia Jasa konstruksi tetap bertanggung jawab penuh atas segala kelalaian dan
kesalahankesalahan yang dibuat oleh subnya, sehingga kelalaian atau kesalahan tersebut
merupakan kesalahan dari Penyedia Jasa konstruksi itu sendiri.
6. Sub Penyedia Jasa konstruksi hanyalah pihak- pihak yang mempunyai kontrak langsung
dengan Penyedia Jasa konstruksi, yaitu dalam menyediakan dan mengerjakan bagian -
bagian pekerjaan khusus sesuai dengan keahliannya.
7. Penyedia Jasa konstruksi Utama tetap bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


TAHUN ANGGARAN 2019 A -27
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

pekerjaan Sub-Penyedia Jasa konstruksi.


Pasal 1.4.15 :
Koordinasi Pelaksanaan di Lapangan

1. Penyedia Jasa konstruksi wajib dan bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan


pelaksanaan seluruh pekerjaan yang tercakup didalam proyek ini, termasuk didalamnya
pelaksanaan pekerjaan para Sub Penyedia Jasa konstruksi, dan Penyedia Jasa konstruksi
harus mengikuti dan mentaati semua ketentuan sehubungan dengan fungsinya sebagai
koordinator sebagaimana tersebut diatas.
2. Tugas koordinasi tersebut meliputi :
a. Memberi petunjuk dan pengarahan kepada para Sub-Penyedia Jasa konstruksi
mengenai saat di mulai dan diselesaikannya suatu bagian dan atau keseluruhan
pekerjaan dengan berpedoman kepada Master Schedule dan keadaan kondisi
lapangan.
b. Mengatur dan memberi keleluasan kerja kepada para SubPenyedia Jasa konstruksi
dengan yang lainnya yang saling berkaitan agar seluruh pekerjaan dapat dilaksanakan
sebaik-baiknya.
c. Memberikan data tentang suatu bagian pekerjaan dimana SubPenyedia Jasa konstruksi
akan melakukan kegiatan mengenai pengukuran, gambar detail dan sebagainya,
sehingga Penyedia Jasa konstruksi dapat mempersiapkan serta membuat rencana kerja
terperinci yang tepat.
d. Memberi keleluasaan kepada para Sub-Penyedia Jasa konstruksi untuk memakai
fasilitas peralatan dan fasilitas umum lainnya yang dimiliki oleh Penyedia Jasa
konstruksi dengan ketentuan bahwa pada saat dibutuhkan fasilitas-fasilitas tersebut
dalam keadaan tidak terpakai oleh Penyedia Jasa konstruksi.
e. Mengadakan dan memimpin rapat persiapan dalam rangka koordinasi antar Sub
Penyedia Jasa konstruksi yang terlibat didalam proyek ini guna mencapai kesepakatan
dan konsensus dalam rencana kerja dan/atau dalam membahas suatu masalah yang
timbul sebelum diajukan ke dalam Rapat Lapangan.
3. Sub Penyedia Jasa konstruksi bertanggung jawab untuk mengganti kerugian yang
diderita oleh Penyedia jasa Konstruksi dan/atau Sub Penyedia Jasa konstruksi lainnya
apabila pekerjaan Penyedia Jasa Konstruksi utama dan/atau Sub Pelaksana Penyedia jasa
Konstruksi lainnya tersebut mengalami gangguan dan atau kerusakan yang disebabkan
oleh kelalaian Sub Penyedia Jasa konstruksi tersebut.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


TAHUN ANGGARAN 2019 A -28
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

Pasal 1.4.16 :
lnstruksi kepada Konsultan Pengawas

1. Penyedia Jasa konstruksi harus mematuhi dan melaksanakan semua instruksi tertulis yang
dikeluarkan oleh Konsultan Pengawas. Apabila dalam waktu 2 (dua) hari sesudah
menerima instruksi tersebut ternyata masih belum ada realisasinya, maka Penyedia Jasa
Konstruksi akan diberi peringatan tertulis kedua oleh Konsultan Pengawas. Apabila dalam
waktu 2 (dua) hari setelah peringatan tertulis kedua dikeluarkan temyata masih belum ada
realisasi dari instruksi tersebut maka Penyedia Jasa konstruksi dapat dikenakan denda
seperti yang disebutkan dalam dokumen kontrak.
2. Semua instruksi dari Konsultan Pengawas harus dikeluarkan secara tertulis (instruksi
tertulis). Suatu instruksi lisan bukan merupakan pekerjaan yang mutlak dan harus segera
dilaksanakan. Oleh karena itu apabila dalam waktu 1 (satu) hari tidak dikeluarkan instruksi
tertulis, hal tersebut tidak perlu ditanggapi oleh Penyedia Jasa konstruksi. Tetapi
sebaliknya Penyedia Jasa konstruksi bertanggung jawab penuh atas biayanya sendiri
untuk segala pekerjaan yang telah dilaksanakannya tanpa adanya instruksi tertulis dari
Konsultan Pengawas.
3. Intstruksi tertulis dari Konsultan Pengawas tersebut berupa :
- Teguran atas sesuatu cara pelaksanaan yang salah sehingga membahayakan bagi
keteguhan konstruksi, atau pekerjaan finishing yang kurang balk atau hal-hal lain yang
menyimpang dari persyaratan teknis dalam RKS dan gambar pelaksanaan.
- Instruksi untuk menyingkirkan material/bahan yang tidak memenuhi syarat dan harus
diangkut keluar areal proyek;
- Instruksi untuk mengganti Pelaksana (foreman) dari Penyedia Jasa konstruksi yang
dianggap kurang mampu (un-skilled);
- Instruksi untuk suatu pekerjaan perubahan (Pengurangan dan penambahan pekerjaan)
yang sudah waktunya dilaksanakan dengan segera;
- Instruksi untuk mengganti Sub Penyedia Jasa konstruksi yang dianggap kurang
mampu, baik dari segi mutu kerja maupun kecepatan kerja;
- Instruksi untuk mempercepat pelaksanaan suatu bagian pekerjaan berupa penambahan
tenaga kerja;
- Instruksi-instruksi lainnya yang termasuk dalam lingkup tugas Penyedia Jasa
konstruksi.
4. Bilamana ada instruksi lain, Penyedia Jasa konstruksi berhak untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut, atau mengadakan konfirmasi kepada Konsultan Pengawas. Tetapi
sebaliknya Penyedia Jasa konstruksi bertanggung jawab penuh atas segala pekerjaan
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -29
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

yang telah dilaksanakan tanpa adanya instruksi tertulis dari Konsultan Pengawas.

Pasal 1.4.17 :
Bagan Kemajuan Pekerjaan dan Rencana Kerja

1. 1 (satu) minggu setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang, Penyedia Jasa konstruksi
harus telah siap dengan bagan skema kemajuan pekerjaan (progress schedule) sesuai
dengan batas waktu maksimal yang telah ditetapkan dalam master schedule yang dibuat
oleh Penyedia Jasa konstruksi Utama.
Progres schedule tersebut harus disesuaikan dengan bagan yang disusun dan dilengkapi
- Barchart (bagan secara konvensionil);
- Network Planning;
- Volume masing-masing pekerjaan;
- Man days (tenaga harian) yang diperlukan;
- S-curve:
- Gambar mengenai nilai dan harga pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan skedul yang
dibuat Penyedia Jasa konstruksi .
2. Dalam bagan kemajuan pekerjaan ini dicantumkan besarnya bobot (volume) masing-
masing pekerjaan dan waktu penyelesaian setiap item pekerjaan, sedangkan di dalam
rencana kerja dicantumkan secara terperinci program setiap tahapan tentang kapasitas
kerja, peralatan, tenaga kerja dan target per harinya.
3. Dalam progress schedule, harus dibuat juga S-curve; gambaran mengenai nilai/bobot
pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan skedul yang dibuat Penyedia Jasa konstruksi.
4. (S-curve harus menggambarkan progress pekerjaan terhadap skala waktu mulai dari awal
sampai dengan penyelesaian proyek yang dihitung berdasarkan time schedule).
5. Penyedia Jasa konstruksi harus secara terpisah menyusun "Bagan Pengerahan Tenaga"
dan "Bagan Penyediaan Bahan" yang diperlukan.
6. Bagan-bagan tersebut harus diperlihatkan kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuannya.
7. Kelalaian dalam memasukkan bagan-bagan yang dimaksud dapat menyebabkan
ditundanya permulaan pekerjaan. Akibat dari penundaan ini menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa konstruksi seluruhnya.
8. Penyedia Jasa konstruksi wajib melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan patokan
waktu yang telah disetujui bersama didalam menyusun bahan kemajuan pekerjaan.
Demikian pula dengan pengerahan pekerja harus sesuai dengan bahan yang ada.
9. Bagan Kemajuan Pekerjaan dan S-curve sebagaimana tersebut diatas yang merupakan
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -30
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

target pregtasi akan merupakan pedoman untuk mengadakan penilaian progress kerja
Penyedia Jasa konstruksi atas target prestasi akan merupakan pedoman untuk
mengadakan penilaian progress kerja Penyedia Jasa konstruksi atas tahap maupun
keseluruhan pekerjaan mengalami keterlambatan, atau tepat pada waktunya atau lebih
cepat dari yang direncakanan dan hasil dari penilaian progress kerja ini akan dikaitkan
dengan pembayaran kepada Penyedia Jasa konstruksi sebagaimana dicantumkan pada
syarat-syarat umum ini.
10. Jika diperlukan, maka Penyedia Jasa konstruksi wajib membuat network planning dari
kegiatan pembangunan tersebut.

Pasal 1.4.18 :
Rapat Koordinasi dan Rapat Lapangan

1. Rapat Koordinasi
 Rapat koordinasi diselenggarakan setidak-tidaknya 1 (satu) kali setiap bulan, dipimpin
oleh Pemberi Tugas dan atau Konsultan Pengawas.
 Penyedia Jasa konstruksi harus hadir dalam rapat koordinasi yang setidaknya diwakili
oleh Manager Proyek, Site Engineer dan Tenaga spesialis pekerjaan yang ada.
 Dalam hal Manager Proyek berhalangan hadir maka diwajibkan untuk memperoleh ijin
dengan alasan yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan, serta menunjuk staf
yang diberi kuasa sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan.
 Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan menyelenggarakan rapat persiapan dalam rangka
rapat koordinasi dengan para Sub Penyedia Jasa konstruksi yang ada.
 Konsumsi rapat koordinasi tersebut disiapkan oleh Penyedia Jasa konstruksi.
2. Rapat Lapangan
 Rapat lapangan diselenggarakan minimal 1 (satu) kali setiap minggu, dipimpin oleh
Pemberi Tugas dan atau Konsultan Pengawas.
 Penyedia Jasa konstruksi harus hadir dalam rapat koordinasi yang setidaknya diwakili
oleh Manager Proyek, Site Engineer dan Tenaga Spesialis pekerjaan yang ada.
 Dalam hal Manager Proyek berhalangan hadir maka diwajibkan untuk memperoleh ijin
dengan alasan yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan, serta menunjuk staf
yang diberi kuasa sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan.
 Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan menyelenggarakan rapat persiapan dalam rangka
rapat koordinasi dengan para SubPenyedia Jasa konstruksi yang ada.
 Konsumsi rapat lapangan tersebut disediakan oleh Penyedia Jasa konstruksi.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


TAHUN ANGGARAN 2019 A -31
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

Pasal 1.4.19 :
Laporan – Laporan

1. Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan membuat catatan-catatan berupa "Laporan


Harian" yang memberikan gambar dan catatan yang singkat dan jelas mengenai :
 Tahap berlangsungnya pekerjaan;
 Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh Sub Penyedia Jasa konstruksi (jika
diijinkan);
 Catatan dan perintah Konsultan Pengawas yang disampaikan tertulis maupun lisan;
 Perihal mengenai bahan-bahan (yang masuk, yang dipakai maupun yang ditolak);
 Perihal mengenai keadaan pesanan barang-barang, baik di dalam maupun di luar
negeri (pembukaan L/C, pengapalan, datangnya barang di pelabuhan dan
sebagainya);
 Perihal mengenai pekerja dan sebagainya;
 Keadaan cuaca dan sebagainya.
2. Setiap laporan harian pada tanggal yang sama harus diperiksa dan disetujui
kebenarannya oleh petugas-petugas Konsultan Pengawas. Perselisihan mengenai ini
mengekibatkan dihentikan sementara untuk diadakan pemeriksaan.
3. Berdasarkan laporan harian tersebut, maka setiap minggu oleh Penyedia Jasa konstruksi
dibuat "Laporan Mingguan" yang disampaikan langsung kepada Konsultan Pengawas.
4. Salah satu tembusan laporan mingguan harus selalu ditempat pekerjaan agar dapat
diteliti kembali oleh Konsultan Pengawas setiap saat.
5. Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan membuat foto-foto dan video kegiatan proyek dalam
bagian atau tahapan yang penting sesuai petunjuk Konsultan Pengawas sebagai
dokumentasi proyek.
Untuk setiap progress pelaksanaan pekerjaan disyaratkan minimum sebanyak 36
eksemplar foto berwarna yang dicetak dalam ukuran post card.
Video yang memuat seluruh proses pekerjaan di lapangan dan minimum 3 (tiga) buah.
Album foto berikut soft copy masing- masing diserahkan minimum sebanyak 3 (tiga) set
kepada Pemberi Tugas.
Semua biaya untuk pembuatan foto dan video tersebut menjadi tanggungjawab
Pelaksana/Penyedia Jasa konstruksi.
6. Berdasarkan laporan mingguan terakhir, Penyedia Jasa konstruksi membuat "Laporan
Bulanan" di dalam form yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


TAHUN ANGGARAN 2019 A -32
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

Pasal 1.4.20 :
Perubahan Rencana

1. Atas instruksi dan persetujuan Pemberi Tugas Konsultan Pengawas atau Konsultan
Perencana berhak mengadakan suatu perubahan atas rencana yang telah ada dengan
memberi instruksi tertulis kepada Penyedia Jasa konstruksi untuk dilaksanakan. Dalam
hal ini Penyedia Jasa konstruksi harus bertanggungjawab atas pekerjaan yang tidak sesuai
dengan instruksi tersebut.
2. Yang dimaksud dengan perubahan tersebut adalah perubahan dari desain kualitas
maupun kuantitas dari pekerjaan seperti yang tercantum dalam gambar-gambar kerja
(Kontrak), berupa modifikasi maupun altematif. Perubahan tersebut termasuk
penambahan, pembatalan dan atau penggantian dari suatu pekerjaan, peralatan atau
standard material.
3. Kuantitas nilai dari semua perubahan akan dihitung oleh Konsultan Pengawas menurut
ketentuan yang berlaku di dalam kontrak ini dan apabila diperlukan Penyedia Jasa
konstruksi diberi kesempatan untuk mengikuti perhitungan yang dibuat. Untuk
perhitungan nilai dan perubahan, metode atau cara berikut ini harus dipakai :
a. Harga-harga yang tertera di dalam kontrak dipakai untuk menghitung nilai dari item
pekerjaan yang bersifat sama.
b. Untuk item pekerjaan yang sifatnya berbeda maka harga-harga yang tertera di dalam
Penawaran merupakan dasar perhitungan, sepanjang nilai yang didapat adalah wajar.

Pasal 1.4.21 :
Penyerahan Pekerjaan

1. Penyerahan pertama harus dilaksanakan selambat-lambatnya pada tanggal yang telah


ditetapkan dalam surat perjanjian kontrak, sesuai dengan penjelasan tentang waktu
penyelesaian yang ditetapkan dalam aanwijzing.
2. Perpanjangan waktu penyerahan hanya dapat diterima jika alasanalasan tersebut sesuai
dengan alasan- alasan yang diperkenankan dan tertulis dalam RKS dan disetujui oleh
pemberi tugas.
3. Rencana dan tanggal penyerahan pertama harus diajukan kepada Konsultan Pengawas,
selambat-Iambatnya 1 (Satu) minggu sebelum tanggal yang dimaksud, Konsultan
Pengawas akan mengadakan pemeriksaan seksama atas hasil keseluruhan sesuai
dengan Dokumen Kontrak. Semua perubahan-perubahan yang terjadi dituangkan dalam
as built drawing/installed drawing, dimana gambar tersebut diserahkan kepada Pemberi
Tugas sebelum mengajukan termijn (tagihan) prestasi pekerjaan 100%. Hasil
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -33
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

pemeriksaan ini akan disampaikan kepada Penyedia Jasa konstruksi. Sebelum


penyerahan pertama, pemeriksaan dapat diadakan lebih dari satu kali. Pada saat-saat
pemeriksaan maupun penyerahan dibuat Berita Acara.
4. Keadaan yang dapat digunakan sebagai alasan dalam mengajukan permohonan
perpanjangan waktu penyelesaian atau pengunduran waktu penyerahan adalah
keadaan-keadaan force majeure.
5. Keadaan Force Majeure yang dimaksud adalah :
 banjir;
 hujan terus menerus dari hari ke hari;
 kebakaran;
 demonstrasi dan pemogokan yang langsung berpengaruh terhadap
jalannya pekerjaan;
 dan keadaan lain menurut pertimbangan Konsultan Pengawas yang disetujui
oleh Pemberi Tugas.
6. As built drawing harus dibuat oleh Penyedia Jasa konstruksi secara bertahap sesuai
dengan pekerjaan yang dilaksanakan untuk kebutuhan pemeriksaan setiap saat. As built
Drawing harus dibuat dengan gambar ( Dalam bentuk Autocad). Soft copy gambar As
built Drawing harus diserahkan kepada Pemberi Tugas melalui Konsultan Pengawas
dalam External Hardisk.
7. Dalam penyerahan pertama tersebut disertakan pula Surat Pernyataan, Sertifikat dan
Surat. Jaminan dari masing-masing pekerjaan yang telah dilaksanakan, sertifikat yang
dikeluarkan oleh instasi yang terkait, berwewenang, seperti Depnaker, Produsen dan
Applikator.

Pasal 1.4.22 :
Penyelesaian dan Masa Pemeliharaan

1. Setelah pekerjaan dianggap terlaksana 100%, maka pihak Konsultan Pengawas dan
Penyedia Jasa konstruksi bersama-sama menandatangani Berita Acara Penyerahan I.
Bertepatan dengan ini berlangsunglah penyerahan pekerjaan pertama.
2. Masa pemeliharaan adalah 180 (Seratus delapan puluh) hari kalender, terhitung sejak
tanggal dilakukannya penyerahan pertama pekerjaan dari Penyedia Jasa konstruksi
kepada Pemberi Tugas.
3. Penyedia Jasa konstruksi bertanggungjawab untuk mengganti atau memperbaiki cacat-
cacat maupun kekurangan-kekurangan yang timbul dalam masa pemeliharaan yang
disebabkan oleh pemakaian bahan-bahan maupun kualitas pekerjaan yang tidak
memenuhi ketentuan-ketentuan di dalam kontrak.
PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO
TAHUN ANGGARAN 2019 A -34
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

Penggantian ataupun perbaikan harus dilaksanakan secepat mungkin setelah


ditemukannya cacat-cacat atau kekurangankekurangan tersebut. Apabila hal ini tidak
segera dilakukan, Pemberi Tugas/Konsultan Pengawas berhak untuk menunjuk pihak lain
untuk melaksanakan perbaikan tersebut dan biaya untuk itu merupakan beban Penyedia
Jasa konstruksi .
4. Jika Pemberi Tugas menganggap perlu, is boleh mengeluarkan instruksi agar Penyedia
Jasa konstruksi memperbaiki segala cacat, susut dan kesalahan lainnya yang timbul dalam
masa pemeliharaan, dan yang disebabkan oleh bahan-bahan dan cara-cara pelaksanaan
yang tidak sesuai dengan Kontrak.
5. Setelah semua instruksi perbaikan selesai dilaksanakan, maka dibuatkan Berita Acara.
6. Setelah masa pemeliharaan dilampui dan sesudah semua perbaikan-perbaikan
dilaksanakan dengan baik, Konsultan Pengawas akan mengeluarkan rekomendasi
mengenai selesainya pekerjaan dan perbaikan yang berarti penyerahan kedua dari pihak
Penyedia Jasa konstruksi kepada Pemilik Proyek.

Pasal 1.4.12 :
Pekerjaan Tambah Kurang

1. Pekerjaan tambah kurang sebagai akibat dari adanya perubahan rencana/desain


dituangkan dalam Berita Acara tersendiri dan baru bisa dibayarkan setelah pekerjaan
selesai 100% (penyerahan pertama pekerjaan).
2. Apabila pekerjaan tambah kurang selesai sebelum penyerahan pertama pekerjaan, maka
dalam Berita Acara Pemeriksaan dan Penyerahan Pertama Pekerjaan tersebut sudah
termasuk Berita Acara Tambah Kurang.
3. Apabila pekerjaan tambah kurang selesai setelah penyerahan pertama pekerjaan, maka
pengajuan pekerjaan tambah kurang yang dituangkan dalam Berita Acara di lampiri
dengan Berita Acara Pemeriksaan dan Penyerahan Pertama Pekerjaan.

Pasal 1.4.12 :
Pekerjaan Pembersihan dan Perapihan.

1. Lingkup Pekerjaan
 Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan pekerjaan pengecatan, pemasangan
keramik, pemasangan kusen, pintu dan kaca, pekerjaan plafond termasuk plafond
ekspose dari kotoran kotoran maupun bekas bekas semen atau bercak bercak lainnya
dari material yang tidak semestinya ada.
 Pekerjaan perapihan meliputi perapihan terhadap hasil hasil pekerjaan yang tidak
semestinya atau tidak memenuhi standart teknis seperti perapihan permukaan beton,

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


TAHUN ANGGARAN 2019 A -35
BAGIAN 1
Ketentuan Umum Pelaksanaan Pekerjaan

plesteran, plafond yang tidak rata, yang hasilnya bergelombang, dan pekerjaan
perapihan yang perapihannya tidak sesuai dengan standart teknis.
2. Syarat Pelaksanaan
 Semua pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan arsitektur, struktur maupun
mekanikal elektrikal dalam pelaksanaannya harus benar benar bersih dan rapih.
 Semua pekerjaan pembersihan dan perapihan tersebut harus mendapat persetujuan
dari Konsultan Pengawas bahwa pekerjaan tersebut telah bersih, rapih dan telah sesuai
dengan keinginan pihak owner maupun standart teknis.
3. Cara Pelaksanaan
 Pada pekerjaan dinding, lantai maupun plafond, harus dibersihkan dari apapun yang
melekat/menempel pada item tersebut.
 Pada pekerjaan perapihan dinding, lantai maupun plafond baik kolom maupun balok
harus benar benar rapih, lurus, rata dan vertikal.
 Bagian bagian yang kotor di bersihkan dengan material bantu/alat bantu yang tidak
menimbulkan cacat/goresan pada permukaan pekerjaan yang dibersihkan/dilaksanakan.

PEMBANGUNAN GUDANG ASET KANTOR LINTAS SKPD WILAYAH TENGGULUNAN, SIDOARJO


TAHUN ANGGARAN 2019 A -36

Anda mungkin juga menyukai