Anda di halaman 1dari 3

Budidaya Rumput Laut di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keberagaman hayati laut dunia,
diantaranya ialah rumput laut atau alga. Diantara rumput laut yang banyak dibudidayakan di
Indonesia adalah Gracilla sp & Kappaphycus cottonii ( eucheuma cottonii).
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam membudidayakan rumput laut yakni
terlindung dari ombak yang kuat dan suhu air berkisar 25-28oC.
Metode membudidayakan rumput laut di lautan ada 3 cara yaitu rakit apung, lepas dasar, dan
metode long line. Metode dalam membudidayakan rumput laut:
 Metode Rakit Apung biasanya digunakan pada perairan yang berkarang, sehingga
penanamannya menggunakan bambu ataupun kayu.
 Metode Lepas Dasar digunakan pada perairan yang berpasir atau berlumpur pasir, agar
mudah menancapkan tiang pancang.
 Metode Long Line (Tali Gantung)  menggunakan tali panjang 50-150m yang
dibentangkan, pada kedua sisi diberi jangkar serta pelampung besar. Setiap 25m diberi
pelampung-pelampung.
Perawatan dan Pemeliharaan rumput laut, bersihkan dari tumbuhan liar dan lumpur yang
menempel agar tidak menghalangi sinar matahari, bersihkan dari sampah yang menempel pada
rumput laut, periksa keadaan tali gantungan, hindarkan juga dari penyakit dan limbah minyak.

Apabila terjadi kerusakan pada sarana budidaya harus segera diperbaiki, cek dan bersihkan
kotoran yang menempel pada tanaman secara rutin dan berkelanjutan. Hama yang harus
diwaspadai rumput laut antara lain teripang, larva bulu babi, dan ikan-ikan herbivora.

Pemanenan dan pengeringan rumput laut


Untuk mendapatkan bibit dapat dipanen ketika berumur 25-35 hari, untuk produksi pangan
dipanen ketika berumur 45 hari agar mendapatkan kualitas yang tinggi. Pemanenan  dilakukan
dengan mengangkat tali dan pelepasan tanaman dari tali dilakukan di darat dengan cara
memotong tali. Segera dikeringkan dengan cara dijemur pada siang hari, sambil menjemur
lakukan pembersihan dari kotoran seperti batu dan sampah lainnya. Penjemuran dilakukan 3-4
hari bila cuaca cerah.

Kajian Ekonomis, Sosial, Kesehatan, Ekologi dan Biologi

Aspek ekonomis, rumput laut merupakan komoditas yang potensial untuk dikembangkan
karena nilai gizi yang dikandungnya. Rumput laut dapat diolah menjadi olahan makanan
ataupun cemilan seperti agar-agar, ada juga yang mengolah rumput laut sebagai produk obat-
obatan maupun kosmetik. Rumput laut juga digunakan dalam industri farmasi, tekstil dan lain
sebagainya.
Dari sudut pandang lain budidaya rumput laut sangat menguntungkan karena dalam proses
budidayanya tidak banyak menuntut tingkat keterampilan yang tinggi dan modal yang besar,
sehingga semua dapat dilakukan oleh para penduduk yang tinggal di daerah pesisiran. Selain itu
masa panen atau produksi rumput laut cukup singkat yakni sekitar 4-6 minggu bisa dapat
dipanen.
Keuntungan yang bisa didapatkan dalam membudidayakan rumput laut diantaranya
berkurangnya jumlah pengangguran, meningkatnya pendapatan masyarakat, dan
bertambahnya Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Aspek sosial, perkembangan usaha budidaya rumput laut memberikan keuntungan bagi
masyarakat disekitar lokasi budidaya. Dengan adanya usaha budidaya ini diharapkan mampu
memenuhi kebutuhan pasar yang luas dan mampu menumbuhkan semangat kerja serta
semangat berwirausaha masyarakat setempat.

Ditinjau dari aspek kesehatan, mengkonsumsi rumput laut dapat membantu mempertahankan
atau menurunkan berat badan, membantu mempercepat penyembuhan luka, menguatkan
tulang dan gigi, memperlancar sistem pencernaan, meningkatkan enegi, baik untuk penderita
diabetes dan kolesterol, terhindar dari pembengkakan kelenjar tiroid, melawan penyakit, serta
dapat memperlambat penyebaran sel kanker.
Jangan berlebihan dalam mengkonsumsi rumput laut karena dapat menyebabkan yodium
berlebihan  pada tubuh, makanlah secukupnya. Bagi  penderita hipertiroidis kelenjar tiroid yang
over aktif sebaiknya anda mengindarinya, sebab yodium akan semakin menstimulasi tiroid
Aspek ekologis, secara  ekologis rumput laut memiliki peranan dan fungsi yang sama dengan
ekosistem pesisir seperti mangrove, dan karang.

Aspek Biologis, rumput laut memiliki klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis
diperairan, sehingga tumbuhan ini berperan sebagai penghasil oksigen dilingkungan perairan
dan penghasil organik.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Budidaya Rumput Laut di Indonesia",
Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/reynal/5b9e10f36ddcae5f4254f696/budidaya-rumput-laut-di-
indonesia?page=all#section1

Kreator: Reynaldo

Anda mungkin juga menyukai