Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah terdapat hubungan kecerdasan linguistik dengan
penguasaan kosa kata bahasa Arab pada siswa kelas VII MTs Al Amar
Legok Tangerang
B. Tempat dan Waktu penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Madrasah Tsanawiyah Al Amar Legok
Tangerang. Mengingat sekolah ini adalah sekolah swasta yang sangat
mengedepankan pembelajaran yang berkualitas. Oleh karena itu peneliti
memilih sekolah ini sebagai tempat penelitian.
2. Waktu
Waktu penelitian ini dilakukan selama lima bulan terhitung sejak
penulisan proposal penelitian hingga terjun ke lapangan dan penulisan
secara utuh, yaitu mulai tanggal 3 Juni 2021 sampai 27 Oktober 2021.
C. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan
kuantitatif dan metode survei. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang
dimaksudkan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. 1
Sedangkan penelitian kuantitatif adalah metode yang digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 2 Purwanto mengungkapkan bahwa
penelitian kuantitatif menekankan objektivitas, bebas dari nilai, prasangka

1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), hlm. 3
2
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 103.

28
29

dan subjektivitas.3 Sedangkan mengenai metode penelitian yang digunakan


dalam penelitian ini, Sugiyono menjelaskan bahwa penelitian survey adalah
pengamatan atau penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan keterangan
yang terang dan baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam suatu
daerah tertentu.4
Dalam penelitian ini, peneliti membahas hubungan kecerdasan
linguistik dengan penguasaan kosa kata bahasa Arab yang data-datanya
dihitung secara kuantitatif. Data yang diperoleh akan dihitung dengan
menggunakan korelasi sederhana. Sehingga nantinya akan didapatkan
jawaban dari rumusan masalah. Adapun alur penelitiannya adalah sebagai
berikut:

3
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Psikologi dan Pndidikan,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2007), hlm. 16-17.
4
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2006), hlm. 12
30

Apakah terdapat hubungan yang positif dan signifikan kecerdasan linguistik


dan penguasaan kosa kata bahasa Arab?

Kelas VII Kelas Uji COba

Kecerdasa
Uji Coba Uji Coba Tes
n
Angket
Linguistik Penguasaan
Kosa Kata
Bahasa Arab

Analisis
Analisis Instrumen
Instrumen Tes
Angket
Validitas
Validitas
Reliabilitas
Reliabilitas
Daya Pembeda
Tingkat
kesukaran Soal
Analisis menggunakan
Korelasi Product
Moment Lolos Tidak lolos

Lolos Tidak lolos

Mengetahui hubungan kecerdasan linguistic dengan penguasaan kosa kata bahasa


Arab

Hasil

Gambar 3.1 Skema Penelitian


31

D. Populasi, Sampling, dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang,


peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara
terencana dan menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. 5
Populasi juga didefinisikan keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan.6
Adapun dalam penelitian ini, keseluruhan obyek yang menjadi perhatian
peneliti atau populasi penelitiannya adalah siswa kelas VII MTs Al Amar
Tahun Pelajaran 2021/2022 yang terdiri dari 135 siswa.
2. Sampling
Sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil sampel dan
biasanya mengikuti teknik atau jenis sampling yang digunakan. Manfaat
sampling sangat besar, diantaranya dapat menghemat biaya, waktu, dan
tenaga, dapat memperluas ruang lingkup penelitian.7 Sampling yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik Simple Random Sampling.
Teknik Simple Random Sampling adalah teknik pengambilan sampel
dilakukan secara acak tanpa memerhatikan strata dalam populasi itu. Cara
demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.8

3. Sampel
Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang digunakan untuk penelitian yang mewakili seluruh anggota
populasi.9 Dalam penelitian ini perhitungan sampel menggunakan Rumus

5
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2003), hal. 53
6
V. Wiratna Sujarweni, Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan Mudah Dipahami,
(Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2014), hal. 65
7
Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 216
8
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2012), hlm. 134
9
Sugiyono, Metode Penelitian …, hal. 81
32

Slovin, karena dalam sampel, jumlahnya harus representative agar hasil


penelitian dapat digeneralisasikan dan perhitungannya pun tidak
memerlukan table jumlah sampel, namun dapat dilakukan dengan rumus
dan perhitungan sederhana.
Rumus Slovin untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut:

N
n= 2
1+ N (e)

Keterangan:
n = Ukuran sampel/jumlah responden
N = Ukuran Populasi
E = Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang
masih ditolerir; e=0,1
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 135 siswa,
dengan derajat toleransi yang digunakan adalah 10% dan hasil perhitungan
dapat dibulatkan untuk mencapai kesesuaian. Maka untuk mengetahui
sampel penelitian, dengan perhitungan sebagai berikut:
135
n= =57.44681; disesuaikan oleh peneliti menjadi 60
1+135 X (0,1)2
responden.
Berdasarkan perhitungan di atas sampel yang mejadi responden dalam
penelitian ini disesuaikan menjadi sebanyak 60 orang atau sekitar 54% dari
seluruh total siswa kelas VII MTs Al Amar, hal ini dilakukan untuk
mempermudah dalam pengolahan data dan untuk hasil pengujian yang lebih
baik. Sampel yang diambil berdasarkan teknik probability sampling; simple
random sampling, dimana peneliti memberikan peluang yang sama bagi
setiap anggota populasi (siswa) untuk dipilih menjadi sampel yang
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu sendiri. Berikut adalah data persebaran sampel penelitian:
Tabel 3.1
Data Persebaran Sampel Penelitian
Kelas Jumlah Sampel Siswa
33

VII - 1 14
VII - 2 15
VII - 3 16
VII - 4 15

E. Variabel dan Indikator Penelitian


1. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yang menjadi fokus
penelitian, yaitu :
a. Variabel Bebas (independen)
Variabel Bebas (X) dalam penelitian ini adalah kecerdasan linguistik.
b. Variabel Terikat (dependen)
Variabel Terikat (Y) dalam penelitian ini adalah penguasaan kosa kata
bahasa Arab.
Paradigma penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

X Y
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian
Keterangan :
X : kecerdasan linguistik
Y : penguasaan kosa kata bahasa Arab
2. Indikator Penelitian
Indikator penelitian ini didasarkan pada aspek-aspek yang dapat
diukur dari definisi konseptual dan operasional dari masing-masing
variabel.
a. Penguasaan kosa kata bahasa Arab (Variabel Y)
1) Definisi Konseptual
Penguasaan kosa kata bahasa arab adalah suatu keterampilan
dan pemahaman terhadap kata-kata yang terdapat dalam bahasa
Arab yang mengandung informasi makna baik.
2) Definisi Operasional
34

Penguasaan kosa kata bahasa Arab adalah kemampuan


menerjemahkan bentuk bentuk kosa kata bahasa
Arab,mengucapkan dan menulis Kembali dengan baik dan mempu
menggunakan dalam kalimat.
3) Indikator Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab
a) Siswa mampu menerjemahkan bentuk - bentuk kosa kata
dengan baik
b) Siswa mampu berbicara dan menulis kosa kata dalam jumlah
(kalimat) dengan benar.
c) Siswa mampu menggunakannya dalam kalimat dengan benar,
baik dalam bentuk ucapan maupun tulisan.10

Tabel 3.2

Nomor
Bentuk
Variabel Indikator Deskripsi Soal Butir
Soal
Soal
Penguasaa 1. Mampu Menerjemahkan 1–5 Pilihan

10
Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran ..., hlm. 60
35

n Kosa menerjemahka Teks


Kata n
Menerjemahkan 6 – 10
Bahasa
Kata
Arab
2. Menerapkan Mengisi kalimat 11 – 15 Ganda
Kosa kata yang rumpang
dalam jumlah
3. Menerapkan Menerapkan 16 - 20
Kosa Kata kaidah isim
dalam kaidah dhomir
Kisi-kisi instrument Variabel Y

b. Kecerdasan Linguistik (Variabel X)


1) Definisi Konseptual
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan menggunakan kata kata
atau bahasa secara efektif untuk berekspresi dan berkomunikasi
dengan baik serta dapat mempengaruhi maupun memanipulasi
dengan baik.
2) Definisi Operasional
Kecerdasan linguistik adalah kemampuan menggunakanan bahasa
untuk mempengaruhi orang lain melakukan tindakan tertentu
(retorika), mengingat dengan baik suatu informasi
(hafalan/mnemonik), menyampaikan informasi dengan baik
(eksplanasi), dan membahas bahasa itu sendiri (metabahasa)

3) Indikator Kecerdasan Linguistik

Berikut adalah indikator-indikator kecerdasan linguistik:


a) Mampu menggunakan bahasa untuk mempengaruhi orang lain
melakukan tindakan tertentu, disebut kemampuan retorika
b) Mampu menggunakan bahasa untuk mengingat dengan baik,
disebut sebagai kemampuan mnemonik / hafalan.
36

c) Mampu menyampaikan informasi dengan baik, disebut


kemampuan eksplanasi.
d) Mampu menggunakan bahasa untuk membahas bahasa itu
sendiri, disebut kemampuan metabahasa.

4) Kisi-kisi Instrumen Kecerdasan Linguistik


Berikut adalah Instrumen kecerdasan linguistik:
Tabel 3.3
Kisi – kisi instrumen angket variabel X
No Indikator No. Butir
instrumen
Retorika (Mampu menggunakan 1, 2, 3, 4, 5
1. bahasa untuk mempengaruhi orang
lain melakukan tindakan tertentu)
Mnemonik (Mampu menggunakan 6, 7, 8, 9, 10
2. bahasa untuk mengingat dengan
baik)
Eksplanasi (Mampu menyampaikan 11, 12, 13, 14, 15
3.
informasi dengan baik)
Metabahasa (Mampu menggunakan 16, 17, 18. 19, 20
4. bahasa untuk membahas bahasa itu
sendiri)

F. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
antara lain:
1. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik yang digunakan untuk mencari
data mengenai hal-hal yang berupa benda tertulis seperti buku, majalah,
dokumen peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan
sebagainya.11 Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data siswa
11
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), hlm. 201
37

berupa identitas siswa kelas VII Mts Al Amar tahun ajaran 2021/2022
sebagai acuan penentuan sampel. Data tersebut di ambil dari Guru mata
pelajaran bahasa arab kelas VII.

2. Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.12
Dalam penelitian ini digunakan dua bentuk tes yaitu tes objektif. Tes ini
digunakan untuk mengukur penguasaan kosa kata bahasa Arab.
Adapun penentuan kategori yang digunakan adalah dengan
membentuk lima kelas berdasarkan perhitungan berikut:
r
c=
k
Keterangan :
c : Panjang kelas
r : jangkauan, r= skor tertinggi – sekor terendah
k : jumlah kelas (dalam hal ini ditentukan terdapat lima kelas)
Adapun kriteria kelas tersebut adalah sebagai berikut:
Kelas pertama; sangat rendah
Kelas kedua; rendah.
Kelas ketiga; sedang.
Kelas keempat; tinggi.
Kelas kelima; sangat tinggi.
3. Angket (kuesioner)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya.13 Angket akan digunakan untuk
mengukur kecerdasan linguistic.

12
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2013), hlm.193
13
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif …, hal. 142
38

Adapun penentuan kategori yang digunakan adalah dengan


membentuk lima kelas berdasarkan perhitungan berikut:
r
c=
k
Keterangan :
c : Panjang kelas
r : jangkauan, r= skor tertinggi – sekor terendah
k : jumlah kelas (dalam hal ini ditentukan terdapat lima kelas)
Adapun kriteria kelas tersebut adalah sebagai berikut:
Kelas pertama; sangat rendah
Kelas kedua; rendah.
Kelas ketiga; sedang.
Kelas keempat; tinggi.
Kelas kelima; sangat tinggi.
G. Teknik Analisis Data
Data kuantitatif diperoleh dari hasil angket kecerdasan linguistik dan
tes penguasaan kosa kata bahasa Arab. Untuk menganalisis data yang telah
ada, diperlukan adanya analisis statistik dengan langkah-langkah sebagai
berikut:

1. Analisis Uji Coba Instrumen Tes


a. Validitas
Agar diperoleh data yang valid, maka instrumen untuk
mengevaluasi juga harus mempunyai validitas tinggi. Dalam
penelitian ini digunakan validitas butir soal atau validitas item.
Validitas item adalah sebuah item dikatakan valid apabila
mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Untuk
mendapatkan validitas butir soal atau validitas item baik pilihan
ganda14 menggunakan rumus berikut:
14
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara 2012),
hlm. 92.
39

M p−M t p
r bi =
Sd t √ q
Keterangan :
r bi : koefisien korelasi biserial
M p : rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang
dicari validitasnya
M t : rerata skor total
Sdt : standar deviasi dari skor total
p : proporsi siswa yang menjawab benar;
banyaknya siswa yang menjawab benar
p=
jumlah seluruh siswa
q : proporsi siswa yang menjawab salah
q=1− p
Adapun interpretasi besarnya koefisien korelasi15 adalah sebagai
berikut:

Tabel 3.4
Interpretasi Besarnya koefisien Korelasi
Besarnya koefisien korelasi Interpretasi
0,800 < x ≤ 1,00 Sangat tinggi
0,600 < x ≤ 0,800 Tinggi
0,400 < x ≤0,600 Cukup
0,200 <x ≤ 0,400 Rendah
0,00 <x ≤ 0,200 Sangat rendah

b. Reliabilitas
Suatu instrumen dikatakan reliabel jika pengukurannya
konsisten dan cermat. Untuk soal pilihan ganda, analisis instrumen

15
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi …, hlm. 93.
40

menggunakan rumus KR 20 (Kuder Richardson) adalah sebagai


berikut:16
2
n S −∑ pq
r 11 = | ||
n−1 S2 |
Keterangan :
r 11 = reliabilitas tes secara keseluruhan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (1− p)
∑ pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
S = standar deviasi (standar deviasi adalah akar dari variansi)
Nilai r11 yang diperoleh dikonsultasikan dengan harga r pada
tabel dengan taraf signifikan 5% . Jika r 11 > r tabel, maka item tes yang
diujicobakan reliabel.
c. Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Tes
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya
item-item soal. Soal yang tidak valid akan di buang dan tidak
digunakan. Berdasarkan uji coba tes yang dilaksanakan dengan dk =
20 – 2 = 18 dan taraf signifikansi a = 5 % didapat rtabel = 0,4438.
Jadi item tes dikatakan valid jika rhitung > 0,4438.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui tingkat konsistensi
jawaban instrumen. Instrumen yang baik secara akurat memiliki
jawaban kosisten kapanpun instrument tersebut digunakan. Analisis
reliabilitas instrumen ini menggunakan rumus KR 20 (Kuder
Richardson), instrumen dikatakan reliabel apabila r 11 > r tabel.
Berdasarkan perhitungan koefisien reliabilitas pada 20 butir soal
valid diperoleh r 11 =0.903119 dan r tabel = 0,4438 maka instrumen
tersebut reliabel. Perhitungan reliabilitas soal selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran . Secara keseluruhan diperoleh hasil berikut:
Tabel 3.5
16
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi …, hlm. 115.
41

Hasil Uji Validitas Butir Tes Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab
Item
No. Uji validitas digunak Uji Reliabilitas
Instrum an
en
rhitung rtabel Status Status
K-R 20
Sangat
1 0.490 0.444 Valid 1 0.903
tinggi
Sangat
2 0.574 0.444 Valid 2 0.903
tinggi
Sangat
3 0.689 0.444 Valid 3 0.903
tinggi
Sangat
4 0.517 0.444 Valid 4 0.903
tinggi
Sangat
5 0.560 0.444 Valid 5 0.903
tinggi
Tidak Tidak
6 0.170 0.444 - -
Valid diuji
Tidak Tidak
7 0.311 0.444 - -
Valid diuji
Tidak Tidak
8 0.282 0.444 - -
Valid diuji
Sangat
9 0.517 0.444 Valid 6 0.903
tinggi
Tidak Tidak
10 0.429991 0.444 - -
Valid diuji
Sangat
11 0.517 0.444 Valid 7 0.903
tinggi
Tidak Tidak
12 0.104 0.444 - -
Valid diuji
Sangat
13 0.490 0.444 Valid 8 0.903
tinggi
Sangat
14 0.689 0.444 Valid 9 0.903
tinggi
Sangat
15 0.595 0.444 Valid 10 0.903
tinggi
42

Sangat
16 0.636 0.444 Valid 11 0.903
tinggi
Sangat
17 0.601 0.444 Valid 12 0.903
tinggi
Sangat
18 0.592 0.444 Valid 13 0.903
tinggi
Sangat
19 0.471 0.444 Valid 14 0.903
tinggi
Sangat
20 0.505 0.444 Valid 15 0.903
tinggi
Sangat
21 0.601 0.444 Valid 16 0.903
tinggi
Sangat
22 0.689 0.444 Valid 17 0.903
tinggi
Sangat
23 0.505 0.444 Valid 18 0.903
tinggi
Sangat
24 0.470959 0.444 Valid 19 0.903
tinggi
Sangat
25 0.689 0.444 Valid 20 0.903
tinggi

Dari hasil analisis tersebut, diperoleh 80% dari 25 butir


pernyataan dinyatakan valid, artinya 20 butir instrumen dinyatakan
valid dan akan digunakan dalam penelitian. Butir yang tidak valid
tidak digunakan dalam pengukuran penguasaan linguistik. Untuk
perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.
d. Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran adalah peluang menjawab benar suatu soal
pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam
bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran berkisar antara 0 sampai 1.
Adapun cara mengukur tingkat kesukaran soal pilihan ganda adalah
sebagai berikut:
Banyaknya Peserta Didik yang Menjawab Benar
P=
Jumlah seluruh peserta didik
43

Indeks kesukaran17dapat diklasifikasikan sebagai berikut:


0,00 < P ≤ 0,30; skor susah
0,30 < P≤ 0,70; skor sedang
0,70 < P≤1,00; skor mudah
e. Daya Pembeda
Analisis daya pembeda soal digunakan untuk mengetahui
bagaimana daya pembeda setiap butir soal dalam instrumen. Untuk
mengetahui daya pembeda soal pilihan ganda18 digunakan rumus:
B A−B B
D=P A −P B=
J A−J B
Keterangan :
J=¿ jumlah peserta tes
J A = banyaknya peserta kelompo atas
J B = banyaknya peserta kelompok bawah
B A =¿ banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab dengan
benar
BB =¿ banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab dengan
benar
P A = proporsi kelompok atas yang menjawab dengan benar
PB =¿ proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab dengan
benar
Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
0,00 < D ≤ 0,20; jelek
0,20 < D ≤ 0,40; cukup
0,40 < D ≤ 0,70; baik
0,70 < D ≤ 1,00; baik skali
2. Analisis Uji Coba Instrumen Angket
a. Uji Validitas

17
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi …, hlm. 225.
18
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi…, hlm. 228.
44

Uji validitas angket menggunakan perhitungan koefisien


korelasi product moment dari karl pearson dengan rumus:

Keterangan :
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
N : Jumlah responden
X : Jumlah Jawaban item
Y : Jumlah item keseluruhan
Perhitungan analisis uji validitas angket dapat dilihat di lampiran
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas angket menggunakan conbrach alpha dengan
rumus:

r 11 =
n
(1−
∑ Si )
n−1 St
r11 = reliabilitas
∑ S 1=¿ ¿ jumlah varians skor tiap – tiap item
St = Varians total
n = jumlah item
Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
0,00 < r 11 ≤ 0,20; sangat rendah
0,20 < r 11 ≤ 0,40; rendah
0,40 < r 11 ≤ 0,60; sedang
0,60 < r 11 ≤ 0,80; tinggi
0,80 < r 11 ≤ 1,00; sangat tinggi
Dalam mencari varians, penulis menggunakan Microsoft excel
dengan rumus var. Perhitungan analisis uji reliabilitas angket dapat
dilihat di lampiran.
c. Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Angket
45

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid atau tidaknya


item-item angket. item yang tidak valid akan di buang dan tidak
digunakan. Berdasarkan uji coba soal yang dilaksanakan dengan
jumlah peserta dk = 20 – 2 = 18 dan taraf signifikansi a = 5 %
didapat rtabel = 0,4438. Jadi item soal dikatakan valid jika r hitung >
0,4438. Secara keseluruhan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Butir Angket Kecerdasan Linguistik
No. Uji validitas Item Uji Reliabilitas
Instrumen rhitung rtabel Status digunakan C-A Ket.
1 0.745 0.444 Valid 1 0.768 Tinggi
2 0.666 0.444 Valid 2 0.768 Tinggi
3 0.480 0.444 Valid 3 0.768 Tinggi
4 0.523 0.444 Valid 4 0.768 Tinggi
5 0.654 0.444 Valid 5 0.768 Tinggi
6 0.706 0.444 Valid 6 0.768 Tinggi
7 0.480 0.444 Valid 7 0.768 Tinggi
8 0.469 0.444 Valid 8 0.768 Tinggi
9 0.515 0.444 Valid 9 0.768 Tinggi
10 0.720 0.444 Valid 10 0.768 Tinggi
11 0.465 0.444 Valid 11 0.768 Tinggi
Tidak Tidak
12 -0.011 0.444 - -
valid diuji
13 0.501 0.444 Valid 12 0.768 Tinggi
Tidak Tidak
14 0.025 0.444 - -
valid diuji
15 0.676 0.444 Valid 13 0.768 Tinggi
16 0.513 0.444 Valid 14 0.768 Tinggi
17 0.451 0.444 Valid 15 0.768 Tinggi
18 0.504 0.444 Valid 16 0.768 Tinggi
19 0.581 0.444 Valid 17 0.768 Tinggi
20 0.539 0.444 Valid 18 0.768 Tinggi
Tidak Tidak
21 0.402 0.444 - -
Valid diuji
22 0.763 0.444 Valid 19 0.768 Tinggi
46

23 0.607 0.444 Valid 20 0.768 Tinggi

Dari hasil analisis tersebut, diperoleh 86,96% dari 23 butir


pernyataan dinyatakan valid, artinya 20 butir instrumen dinyatakan
valid dan akan digunakan dalam penelitian. Butir yang tidak valid
tidak digunakan dalam pengukuran kecerdasan linguistik. Untuk
perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.
3. Analisis Uji Hipotesis
a. Uji Hubungan X dan Y (Uji r)
Analisis korelasi atau asosiasi merupakan studi pembahasan
tentang derajat keeratan hubungan antar variabel yang dinyatakan
dengan koefisien korelasi. Derajat hubungan dinyatakan dengan r,
yang disebut dengan koefisien korelasi sampel yang merupakan
penduga bagi koefisien populasi.
Untuk menguji hubungan antara X dan Y digunakan rumus
korelasional product moment yang dikemukakan oleh Pearson:

Keterangan:
r ∶ Koefisien korelasi product moment
n : number of class (jumlah responden)
xy : hasil kali skor variabel x dan y
x : skor variabel x
y : skor variabel y
Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
H0 : rhit < rtabel; tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan
antara kecerdasan linguistik dan penguasaan kosa kata bahasa Arab.
H1 : rhit > rtabel ; terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
kecerdasan linguistic dan penguasaan kosa kata bahasa Arab.
47

Penulis menggunakan interpretasi nilai r hitung dengan tabel di


bawah ini :
Tabel 3.7
Tabel Interpretasi Nilai r Hitung
Nilai Koefision Kriteria
+0,70 – ke atas Hubungan positif yang sangat
kuat atau tinggi
+0,50 – 0,69 Hubungan positif yang mantap
+0,30 – 0,49 Hubungan Positif yang sedang
atau cukup
+0,10 – 0,29 Hubungan Positif yang tak
berarti
0,0 Tak ada hubungan
-0,01 – -0,09 Hubungan negative yang tak
berarti
-0,10 – -0,29 Hubungan Negatif yang rendah
-0,30 – -0,49 Hubungan negatif yang sedang
atau cukup
-0,50 – -0,69 Hubungan negatif yang mantap
-0,70 – ke bawah Hubungan negatef yang sangar
kuat atau tinggi

b. Uji Signifikansi (Uji t)


Setelah dicari nilai indeks korelasinya , kemudian peneliti
menentukan nilai thit dengan rumus:
r √(n−2)
t hit =
√1−r 2
Keterangan :
r = Koefisien Korelasi
n = jumlah responden ( n-2 = dk, derajat kebebasan )
Jika t hitung > t tabel maka hipotesis alternatif diterima atau terbukti
kebenarannya, berarti memang antara variabel X dan variabel Y
terdapat korelasi yang positif dan signifikan. Sebaliknya jika Jika t hitung
< t tabelmaka hipotesis alternatif tidak terbukti kebenarannya.
48

a. Uji Determinan
Untuk mencari besarnya pengaruh variabel X terhadap Y digunakan
koefisien determinasi (r2 ). Dan besarnya pengaruh variabel X
terhadap Y atau koefisien determinasinya yaitu r2 x 100 %
H. Hipotesis Statistik
Setiap hipotesis mempunyai data kemungkinan yaitu bisa benar dan
bisa salah. Oleh karena itu sebelum hipotesis diterima atau ditolak maka perlu
diadakan penelitian atau biasa disebut pengujian hipotesis. Adapun hipotesis
statistiknya yaitu :
1. Hipotesis Alternatif ( Ha ) : ρ ≠ 0, terdapat hubungan antara kecerdasan
linguistik yaitu variabel X dengan penguasaan kosa kata bahasa Arab
yaitu variabel Y,
2. Hipotesis Nihil ( H0 ) : ρ = 0, tidak terdapat hubungan antara
kecerdasan linguistik yaitu variabel X dengan penguasaan kosa kata
bahasa Arab yaitu variabel Y.

Anda mungkin juga menyukai