Anda di halaman 1dari 48

PETUNJUK TEKNIS

EVALUASI
HAMBATAN
KELANCARAN
PEMBANGUNAN

PERATURAN DEPUTI KEPALA BPKP


BIDANG INVESTIGASI
NOMOR 1 TAHUN 2013
PETUNJUK TEKNIS
EVALUASI
HAMBATAN
KELANCARAN
PEMBANGUNAN

PERATURAN DEPUTI KEPALA BPKP


BIDANG INVESTIGASI
NOMOR 1 TAHUN 2013

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


DAFTAR ISI

PERATURAN DEPUTI KEPALA BPKP BIDANG INVESTIGASI………..……… i


LAMPIRAN PERATURAN DEPUTI KEPALA BPKP BIDANG INVESTIGASI… 1

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 2
101 Latar Belakang...................................................................... 2
102 Dasar Penyusunan Petunjuk Teknis...................................... 2
103 Maksud dan Tujuan Petunjuk Teknis………………………….... 3
104 Pengertian............................................................................. 3
105 Sistematika Petunjuk Teknis................................................. 4

BAB II PENETAPAN PENUGASAN EVALUASI........................................... 6


201 Umum………………………………………………………………….... 6
202 Pengumpulan Informasi Awal…………………………………….. 6
203 Penelaahan Informasi Awal…………………………………………. 7
204 Simpulan Hasil Penelaahan Informasi Awal……………………. 9

BAB III PERSIAPAN EVALUASI................................................................. 10


301 Umum................................................................................... 10
302 Dasar Penugasan Evaluasi…………………………………………. 10
303 Penentuan Tim Evaluasi dan Penerbitan Surat Tugas………. 10
304 Penyediaan Sarana dan Prasarana……………………………….. 12
305 Penyusunan Program Kerja Evaluasi…………………………….. 13
306 Pengarahan kepada Tim Evaluasi.......................................... 13

BAB IV PELAKSANAAN EVALUASI........................................................... 16


401 Umum................................................................................... 16
402 Pembicaraan Pendahuluan.................................................... 17
403 Pelaksanaan Program Kerja Evaluasi.................................... 17
404 Penyusunan Kertas Kerja Evaluasi........................................ 22
405 Pengendalian Evaluasi dan Quality Assurance...................... 23
406 Pembicaraan Akhir................................................................ 24

BAB V PELAPORAN HASIL EVALUASI………………………………………….. 28


501 Umum................................................................................... 28
502 Bentuk dan Susunan Laporan Hasil Evaluasi....................... 28
503 Penandatanganan dan Penyampaian Laporan Hasil
Evaluasi................................................................................ 30

BAB VI PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI..................... 32


601 Umum.................................................................................. 32
602 Mekanisme Pemantauan Tindak Lanjut................................ 32
603 Pelaporan Tindak Lanjut....................................................... 32

BAB VII PENUTUP...................................................................................... 34

|Daftar Isi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pernyataan Kesediaan para Pihak


Lampiran 2 : Risalah Hasil Penelaahan Informasi Awal
Lampiran 3 : Surat Tugas
Lampiran 4 : Pakta Integritas
Lampiran 5 : Program Kerja Evaluasi
Lampiran 6 : Daftar Uji Kendali Mutu Hasil Evaluasi
Lampiran 7 : Risalah Kesepakatan

|Daftar Lampiran
LAMPIRAN
PERATURAN DEPUTI KEPALA BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN BIDANG INVESTIGASI
NOMOR 1 TAHUN 2013
TANGGAL 11 JANUARI 2013

PETUNJUK TEKNIS
EVALUASI HAMBATAN KELANCARAN PEMBANGUNAN
■ juknis ehkp ■

BAB I
PENDAHULUAN

101. Latar Belakang

01. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan


lembaga yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Presiden RI untuk melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengawasan
keuangan dan pembangunan sebagaimana diatur dalam Keputusan
Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 yang telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden RI Nomor 64 Tahun 2005.

02. Salah satu tugas pemerintahan di bidang pengawasan yang dilaksanakan


oleh BPKP adalah penugasan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan
(HKP) berdasarkan pengembangan current issues dan permintaan dari
instansi pemerintah atau pelaksana program/kegiatan. Hal ini sejalan
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah pasal 49 ayat (2) yang menyebutkan bahwa
BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan
negara atas kegiatan tertentu yang meliputi antara lain kegiatan yang
bersifat lintas sektoral.

03. Hasil Evaluasi HKP dapat digunakan oleh unit penanggung jawab atau
pelaksana program/kegiatan atau pihak yang terkait lainnya untuk
menyelesaikan masalah yang menghambat kelancaran program/kegiatan
pembangunan.

102. Dasar Penyusunan Petunjuk Teknis

Petunjuk Teknis Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP) ini


didasarkan pada:
01. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah.

02. Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden RI Nomor 64 Tahun 2005.

2|Pendahuluan
■ juknis ehkp ■

03. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor:


PER-1314/K/D6/2012 tentang Pedoman Penugasan Bidang Investigasi.

103. Maksud dan Tujuan Petunjuk Teknis

01. Maksud penyusunan Petunjuk Teknis Evaluasi Hambatan Kelancaran


Pembangunan (HKP) adalah untuk memberikan kesamaan pemahaman dan
arah yang jelas bagi evaluator dalam melakukan evaluasi hambatan
kelancaran pembangunan.

02. Tujuan penyusunan Petunjuk Teknis Evaluasi Hambatan Kelancaran


Pembangunan (HKP) adalah untuk menghasilkan laporan hasil evaluasi
hambatan kelancaran pembangunan yang berkualitas dan sesuai dengan
ketentuan.

104. Pengertian

01. Pembangunan nasional adalah rangkaian upaya pembangunan yang


berkesinambungan yang meliputi seluruh kehidupan masyarakat, bangsa
dan negara untuk melaksanakan tugas mewujudkan tujuan nasional
sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945.

02. Kriteria pembangunan yang dimaksud dalam petunjuk teknis ini meliputi
antara lain:
1) Suatu kegiatan dan atau rangkaian kegiatan fisik maupun non fisik yang
menghasilkan suatu nilai tambah (value added). Kegiatan dan atau
rangkaian kegiatan tersebut merupakan suatu proses berkesinambungan
yang meliputi tahapan memperoleh masukan (input), mengolah masukan
(proses) dan menghasilkan suatu keluaran (output) berupa barang
maupun jasa yang memberikan manfaat (benefit) serta menimbulkan
dampak (impact) positif;
2) Program pemerintah baik fisik maupun non fisik meliputi beberapa
kegiatan pembangunan yang menjadi target kebijakan pemerintah,
antara lain program ketahanan pangan, program pemberantasan
kemiskinan, dan program wajib belajar.

03. Pelaksana atau penyelenggara pembangunan adalah unit penanggung jawab


atau pelaksana program/kegiatan seperti Kementerian/Lembaga,

3|Pendahuluan
■ juknis ehkp ■

Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD, dan Institusi lainnya yang ada


kepentingan pemerintah di dalamnya.

04. Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP) adalah kondisi dimana proses


pembangunan tidak dapat mencapai keluaran (output), hasil (outcome), dan
manfaat (benefit) yang telah ditetapkan karena adanya masalah yang tidak
dapat diselesaikan dengan menggunakan kewenangan para pihak terkait.

05. Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP) adalah evaluasi secara


independen dan obyektif terhadap hambatan kelancaran pembangunan
untuk mendapatkan alternatif penyelesaian sesuai ketentuan yang berlaku
melalui proses mediasi.

06. Mediasi adalah cara penyelesaian masalah melalui proses perundingan


untuk memperoleh kesepakatan para pihak.

105. Sistematika Petunjuk Teknis

Susunan Petunjuk Teknis Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP)


adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan gambaran umum mengenai latar belakang, dasar
penyusunan petunjuk teknis, maksud dan tujuan petunjuk teknis
dan pengertian.
BAB II PENETAPAN PENUGASAN EVALUASI
Menguraikan penetapan penugasan evaluasi meliputi
pengumpulan informasi awal, penelaahan informasi awal, dan
simpulan hasil penelaahan informasi awal.
BAB III PERSIAPAN EVALUASI
Menguraikan persiapan evaluasi meliputi dasar penugasan
evaluasi, penentuan tim evaluasi dan penerbitan surat tugas,
penyediaan sarana dan prasarana, penyusunan program kerja
evaluasi, dan pengarahan kepada tim evaluasi.
BAB IV PELAKSANAAN EVALUASI
Menguraikan pelaksanaan evaluasi meliputi pembicaraan
pendahuluan, pelaksanaan program kerja evaluasi, penyusunan
kertas kerja evaluasi, pengendalian evaluasi dan quality assurance,
dan pembicaraan akhir.
4|Pendahuluan
■ juknis ehkp ■

BAB V PELAPORAN HASIL EVALUASI


Menguraikan pelaporan hasil evaluasi meliputi bentuk dan
susunan laporan hasil evaluasi, penandatanganan dan
penyampaian laporan hasil evaluasi.
BAB VI PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI
Menguraikan pemantauan tindak lanjut hasil evaluasi meliputi
mekanisme pemantauan tindak lanjut dan pelaporan tindak lanjut.
BAB VII PENUTUP

5|Pendahuluan
■ juknis ehkp ■

BAB II
PENETAPAN PENUGASAN EVALUASI

201. Umum

01. Penugasan evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP) harus


dilakukan secara cermat agar menghasilkan Laporan Hasil Evaluasi (LHE)
yang berkualitas dan dapat digunakan oleh unit penanggung jawab atau
pelaksana program/kegiatan dan pihak terkait untuk menyelesaikan
masalah hambatan kelancaran pembangunan secara efektif dan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

02. Obyek penugasan evaluasi HKP dapat berasal dari permintaan unit
penanggung jawab atau pelaksana program/kegiatan atau berasal dari
pengumpulan informasi oleh unit kerja BPKP.

03. Apabila obyek penugasan berasal dari permintaan, maka unit kerja BPKP
mengundang unit penanggung jawab atau pelaksana program/kegiatan
untuk melakukan ekspose permasalahan guna meyakini bahwa
permasalahan tersebut memenuhi kriteria penugasan evaluasi HKP.

04. Apabila obyek penugasan berasal dari pengumpulan informasi oleh unit
kerja BPKP, maka penetapan penugasan evaluasi HKP dilakukan melalui
proses pengumpulan dan penelaahan informasi awal serta ekspose
permasalahan kepada penanggung jawab atau pelaksana program/kegiatan
yang kemudian dilakukan penetapan penugasannya.

05. Penetapan penugasan evaluasi HKP melibatkan unsur Pimpinan Unit Kerja
BPKP (Deputi/Direktur/Kepala Perwakilan), Kasubdit/Kepala Bidang dan
Pejabat Fungsional Auditor (PFA), sesuai dengan kewenangan dan tanggung
jawab masing-masing.

202. Pengumpulan Informasi Awal

01. Pengumpulan informasi awal penugasan evaluasi HKP didasarkan adanya


permasalahan HKP yang dilakukan melalui dua pendekatan, yaitu langsung
dan tidak langsung.

02. Pengumpulan informasi secara langsung dilakukan dengan mengumpulkan


data/informasi dari unit penanggung jawab atau pelaksana

6|Penetapan Penugasan Evaluasi


■ juknis ehkp ■

program/kegiatan seperti Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah,


BUMN/BUMD, dan Institusi lainnya.

03. Pengumpulan informasi secara tidak langsung dilakukan melalui akses data
di luar unit penanggung jawab atau pelaksana program/kegiatan atau
dengan cara menganalisis informasi dari media massa atau sumber lainnya.
Beberapa contoh di bawah ini untuk mendapatkan informasi secara tidak
langsung yaitu:
1) Hasil monitoring dan evaluasi triwulanan proyek-proyek pinjaman/ hibah
luar negeri yang dilaksanakan oleh Bappenas dengan kepala
instansi/lembaga/unit penanggung jawab atau pelaksana program/
kegiatan;
2) Hasil monitoring dan evaluasi kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah
Daerah;
3) Hasil koordinasi dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah dan
Instansi lainnya;
4) Laporan Hasil Audit;
5) Pengembangan Laporan Hasil Kajian;
6) Masukan masyarakat;
7) Informasi dan current issue dari media massa, atau data lainnya.

203. Penelaahan Informasi Awal

01. Penelaahan informasi awal dalam rangka penetapan terpenuhinya


persyaratan penugasan evaluasi HKP harus dilakukan secara seksama.

02. Penelaahan informasi awal dilakukan untuk meyakinkan bahwa:


1) Kriteria sasaran evaluasi HKP terpenuhi, yaitu telah terjadi hambatan
kelancaran pembangunan yang melibatkan beberapa instansi terkait dan
bersifat lintas sektoral yang memerlukan mediasi dari BPKP.
2) Program/kegiatan pembangunan yang terhambat tidak sedang dalam
proses audit BPK-RI, penyelidikan/penyidikan oleh instansi penegak
hukum atau sedang dalam sengketa hukum di Pengadilan atau Badan
Arbitrase.
3) Adanya akses untuk melakukan evaluasi HKP, baik melalui pendekatan
tugas dan fungsi organisasi maupun melalui permintaan dari unit
penanggung jawab atau pelaksana program/kegiatan.
7|Penetapan PenugasanEvaluasi
■ juknis ehkp ■

Ketiga pertimbangan tersebut di atas berlaku untuk penetapan penugasan


evaluasi HKP yang berasal dari permintaan Instansi Pemerintah maupun
inisiatif Unit Kerja BPKP.

03. Beberapa contoh masalah hambatan kelancaran pembangunan yang dapat


dilakukan evaluasi HKP yaitu:
1) Tujuan dan sasaran pembangunan pada unit penanggung jawab atau
pelaksana program/kegiatan tidak tercapai, misal pembuatan kapal
untuk memperlancar arus barang antar pulau belum bisa dimanfaatkan
karena belum memiliki ijin operasi.
2) Pelaksanaan program/kegiatan tersendat atau terhenti sebelum
mencapai hasil sebagaimana yang direncanakan, misal pembangunan
Banjir Kanal Timur (BKT) yang tersendat masalah pembebasan lahan.
3) Terdapat persinggungan pembangunan yang dilaksanakan oleh beberapa
unit penanggung jawab atau pelaksana program/kegiatan dalam suatu
wilayah, misal terdapat utilitas atau barang milik negara yang terkena
pembangunan jalan bebas hambatan.

04. Selama proses pengumpulan dan penelaahan informasi awal harus tetap
dijalin komunikasi dengan unit penanggung jawab atau pelaksana
program/kegiatan atau pihak terkait lainnya.

05. Hasil penelaahan informasi awal disusun menurut skala prioritas sesuai
dengan banyaknya permasalahan yang ditemui dan dibahas dengan unit
penanggung jawab atau pelaksana program/kegiatan dan dibuatkan
notulennya. Pembahasan ini dilakukan untuk memperoleh kesepahaman
dengan unit penanggung jawab atau pelaksana program/kegiatan bahwa
permasalahan tersebut merupakan hal yang harus segera diselesaikan.

06. Apabila permasalahan terjadi/terkait pada beberapa unit penanggung jawab


atau pelaksana program/kegiatan, sebaiknya dibahas terlebih dulu dengan
unit-unit terkait guna mendapatkan kesepakatan dan kesediaan bersama
untuk dimediasi BPKP dalam penyelesaian masalah dan dituangkan dalam
surat pernyataan kesediaan para pihak.
Contoh Surat Pernyataan Kesediaan para Pihak terdapat pada Lampiran 1.

8|Penetapan Penugasan Evaluasi


■ juknis ehkp ■

204. Simpulan Hasil Penelaahan Informasi Awal

01. Hasil penelaahan informasi awal yang telah dibahas dengan unit
penanggung jawab atau pelaksana program/kegiatan, dituangkan dalam
Risalah Hasil Penelaahan Informasi Awal.
Contoh Risalah Hasil Penelaahan Informasi Awal terdapat pada Lampiran 2.

02. Berdasarkan hasil penelaahan tersebut terdapat 3 (tiga) kemungkinan


penanganannya yaitu:
1) Jika hasil penelaahan menyimpulkan bahwa permasalahan tersebut
memenuhi kriteria evaluasi HKP dan unit penanggung jawab atau
pelaksana program/kegiatan sepakat untuk dilakukan evaluasi HKP
sesuai dengan prioritas penanganannya, maka segera diterbitkan Surat
Tugas.
2) Jika hasil penelaahan menyimpulkan bahwa permasalahan tersebut
memenuhi kriteria evaluasi HKP, tetapi unit penanggung jawab atau
pelaksana program/kegiatan tidak sepakat untuk dilakukan evaluasi
HKP, maka tidak perlu diterbitkan Surat Tugas.
3) Jika hasil penelaahan menyimpulkan bahwa permasalahan tersebut tidak
memenuhi kriteria evaluasi HKP, maka tidak perlu diterbitkan Surat
Tugas.

9|Penetapan PenugasanEvaluasi
■ juknis ehkp ■

BAB III
PERSIAPAN EVALUASI

301. Umum

01. Persiapan evaluasi HKP meliputi penentuan Tim Evaluasi, penyusunan


program kerja evaluasi, penyusunan anggaran biaya dan waktu evaluasi,
serta pengarahan kepada Tim Evaluasi agar pelaksanaan evaluasi dapat
mencapai sasaran yang ditetapkan.

02. Kegiatan persiapan evaluasi dilakukan dengan melibatkan Pejabat


Fungsional Auditor (PFA) mulai dari Pengendali Mutu/Pembantu
Penanggung Jawab sampai dengan Anggota Tim, dan Pimpinan Unit Kerja
BPKP.

302. Dasar Penugasan Evaluasi

01. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian


Intern Pemerintah.

02. Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga
Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005.

03. Surat permintaan evaluasi dari unit penanggung jawab atau pelaksana
program/kegiatan atau surat pernyataan kesediaan para pihak untuk
dimediasi BPKP dalam menyelesaikan permasalahan.

04. Surat Tugas pelaksanaan evaluasi dari Pimpinan Unit Kerja BPKP.

303. Penentuan Tim Evaluasi dan Penerbitan Surat Tugas

01. Dalam menentukan jumlah dan susunan tim evaluasi, Pimpinan Unit Kerja
BPKP harus mempertimbangkan potensi risiko, kompleksitas permasalahan,
waktu evaluasi yang tersedia dan kompetensi PFA.

02. Penentuan Tim Evaluasi


1) Dalam hal sasaran evaluasi HKP bersifat lintas sektoral yang melibatkan
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Hukum Milik Negara,
BUMN/BUMD, dan Institusi lainnya, dapat dibentuk Tim Gabungan
10 | P e r s i a p a n E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

antara Deputi Bidang Investigasi BPKP cq. Direktorat Investigasi HKP dan
Unit Kerja BPKP.
2) Dalam hal sasaran evaluasi HKP yang dilakukan oleh Unit Kerja BPKP
melibatkan instansi di tingkat Pusat, maka dapat meminta bantuan atau
berkoordinasi dengan Deputi Bidang Investigasi BPKP c.q Direktorat
Investigasi HKP.
3) Penentuan Tim Evaluasi HKP mempertimbangkan kemandirian dan
kemampuan evaluator untuk berkomunikasi dan melakukan mediasi
secara baik dengan pimpinan unit penanggung jawab atau pelaksana
program/kegiatan dan para pihak yang terkait.
4) PFA yang ditunjuk untuk melakukan Evaluasi HKP diutamakan yang
telah mengikuti pelatihan mediasi dan sekurang-kurangnya mempunyai
kualifikasi sebagai berikut:
(1) Peran Pengendali Mutu
a. Memiliki sertifikat Jabatan Fungsional Auditor (JFA) penjenjangan
Pengendali Mutu dan/atau telah diperankan sebagai Pengendali
Mutu berdasarkan pertimbangan pimpinan, atau
b. Telah berperan sebagai Pengendali Teknis sekurang-kurangnya 4
(empat) tahun.
Jika tidak ada Pengendali Mutu, maka peran Pengendali Mutu
digantikan oleh Pembantu Penanggung Jawab (pejabat struktural
eselon III).

(2) Peran Pengendali Teknis


a. Memiliki sertifikat JFA Penjenjangan Pengendali Teknis dan/atau
telah diperankan sebagai Pengendali Teknis berdasarkan
pertimbangan pimpinan.
b. Telah berperan sebagai Ketua Tim sekurang-kurangnya 3 (tiga)
tahun.

(3) Peran Ketua Tim


a. Telah memiliki sertifikasi penjenjangan Ketua Tim, atau
b. Diperankan sebagai Ketua Tim dan sebaiknya mempunyai
pengalaman dalam melakukan evaluasi HKP atau telah mengikuti

11 | P e r s i a p a n E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

pelatihan evaluasi HKP dan/atau mempunyai pengalaman yang


cukup dalam melakukan evaluasi.

(4) Peran Anggota Tim


Anggota Tim yang ditunjuk minimal telah berpengalaman dan dapat
ditambah dengan Anggota Tim lainnya untuk tujuan pembinaan.

03. Penerbitan Surat Tugas


1) Pimpinan Unit Kerja BPKP berdasarkan simpulan dalam Risalah
Penelaahan Informasi Awal segera menerbitkan Surat Tugas Evaluasi
HKP yang ditembuskan kepada Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi
dan Deputi Pembina.
Surat tugas tersebut harus secara jelas memuat sasaran evaluasi,
susunan Tim Evaluasi, beban pembiayaan dan waktu penugasan
evaluasi.
Contoh Surat Tugas terdapat pada Lampiran 3.
2) Pimpinan Unit Kerja BPKP dapat menerbitkan surat tugas perpanjangan
evaluasi dalam hal diperlukan tambahan waktu untuk menyelesaikan
penugasan berdasarkan pertimbangan yang tepat.

04. Pakta Integritas


Sebelum memulai penugasan, Tim Evaluasi harus menandatangani Pakta
Integritas yang merupakan bagian dari komitmen evaluator untuk bersikap
profesional, bersih dan bebas dari kepentingan.
Contoh Pakta Integritas terdapat pada Lampiran 4.

304. Penyediaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang perlu disiapkan Unit Kerja BPKP dalam rangka
penugasan evaluasi HKP, yaitu :
1) Sumber Daya Manusia (SDM)
Untuk dapat melaksanakan evaluasi yang sistematis dan menghasilkan
simpulan yang tepat, maka perlu disusun Tim Evaluasi yang dirancang
dengan seksama. Pertimbangan risiko evaluasi serta kompleksitas
permasalahan yang akan dihadapi harus dipertimbangkan dalam
menentukan kuantitas dan kualitas tim yang diperlukan dalam pelaksanaan
evaluasi.

12 | P e r s i a p a n E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

2) Hari Penugasan (HP)


Hari penugasan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya sehingga
tersedia waktu yang cukup dalam penugasan evaluasi.
3) Anggaran
Kebutuhan dana harus direncanakan dengan mempertimbangkan lokasi
evaluatan, waktu yang dibutuhkan, kompleksitas penugasan, dan jumlah
personil yang diperlukan untuk menyelesaikan penugasan evaluasi. Biaya
yang diperlukan sehubungan dengan penugasan evaluasi HKP menjadi
beban anggaran BPKP.

305. Penyusunan Program Kerja Evaluasi

01. Sebelum melaksanakan evaluasi HKP, Tim harus menyusun program kerja
evaluasi berdasarkan hasil pengumpulan dan penelaahan informasi awal
atau hasil ekspose permasalahan agar tujuan evaluasi dapat tercapai secara
efektif dan efisien.

02. Penyusunan program kerja evaluasi dilakukan oleh Pengendali Teknis


dengan dibantu Ketua dan Anggota Tim dan hasilnya didiskusikan dengan
Pengendali Mutu/Pembantu Penanggung Jawab, sehingga dihasilkan
program kerja evaluasi yang terarah dan tepat sasaran. Program kerja
evaluasi dapat disesuaikan dengan adanya data baru atau informasi
tambahan yang belum terungkap pada saat pengumpulan informasi awal
atau saat ekspose permasalahan.

03. Program kerja evaluasi, sekurang-kurangnya memuat identifikasi


permasalahan, unit penanggung jawab atau pelaksana program/kegiatan
dan pihak yang terkait, penyebab permasalahan, akibat atau potensi akibat
dari permasalahan, peraturan yang terkait, alternatif pemecahan masalah,
dan identifikasi kemungkinan dampak positif dengan dilakukannya evaluasi
HKP.
Contoh Program Kerja Evaluasi terdapat pada Lampiran 5.

306. Pengarahan kepada Tim Evaluasi

01. Sebelum melaksanakan penugasan, Ketua dan Anggota Tim Evaluasi harus
diberikan pengarahan oleh Pengendali Teknis dan Pengendali
Mutu/Pembantu Penanggung Jawab, yang antara lain menekankan bahwa
13 | P e r s i a p a n E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

sifat penugasan evaluasi bersifat konsultatif yang diharapkan dapat


memberikan penyelesaian masalah sesuai dengan ketentuan.
02. Secara periodik dilakukan pertemuan seluruh tim (review meeting) untuk
membahas perkembangan penugasan evaluasi dan mempersiapkan
langkah-langkah yang harus ditempuh sesuai kondisi yang ditemui.
03. Hasil pertemuan awal dan pertemuan secara periodik tersebut menjadi
arahan bagi Tim Evaluasi dalam melaksanakan penugasan.

14 | P e r s i a p a n E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

BAB IV
PELAKSANAAN EVALUASI

401. Umum

01. Tahap pelaksanaan evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP)


meliputi pembicaraan pendahuluan dengan unit penanggung jawab atau
pelaksana program/kegiatan dan para pihak yang terkait, pelaksanaan
program kerja evaluasi, penyusunan kertas kerja evaluasi, pengendalian
pelaksanaan evaluasi dan quality assurance serta pembicaraan akhir hasil
evaluasi.

02. Salah satu teori penyelesaian masalah melalui mediasi adalah Interest Based
Negotiation dimana para pihak saling memperhatikan kebutuhan masing-
masing dan mencari penyelesaian yang dapat disepakati bersama. Pada
pendekatan ini orientasi lebih condong mengakomodasi kepentingan para
pihak. Teknik ini bertumpu pada 4 (empat) elemen dasar sebagai berikut:
1) People (orang)
Dalam melakukan proses mediasi dengan para pihak, agar difokuskan
pada permasalahannya, bukan pada orangnya.
2) Interest (kepentingan)
Dalam melakukan proses mediasi dengan para pihak, menekankan pada
kepentingan bukan pada posisi atau keinginan, dan memahami
kepentingan masing-masing pihak untuk mencari solusinya.
3) Option (solusi)
Dalam memasuki proses mediasi yang pertama kali dicari adalah
membangun hubungan, menciptakan suasana yang positif, dan
mengidentifikasi kepentingan para pihak. Sebelum sampai pada
kesepakatan bersama terlebih dahulu digali alternatif solusi sebanyak
mungkin yang dapat memayungi kepentingan dan kebutuhan para pihak
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4) Criteria (kriteria)
Dalam melakukan proses mediasi agar tetap mengacu pada kriteria atau
peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

16 | P e l a k s a n a a n E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

402. Pembicaraan Pendahuluan

01. Berdasarkan surat tugas yang telah diterbitkan, Tim Evaluasi melakukan
pembicaraan pendahuluan dengan pimpinan unit penanggung jawab atau
pelaksana program/kegiatan dan para pihak yang terkait atas penugasan
evaluasi HKP yang akan dilakukan. Pembicaraan pendahuluan dipimpin
oleh Pengendali Mutu atau pejabat yang ditunjuk.

02. Pokok-pokok materi dalam pembicaraan pendahuluan antara lain:

1) Penjelasan tujuan evaluasi HKP, metode yang akan diterapkan, hasil dan
manfaat yang diharapkan dari kegiatan evaluasi;
2) Penjelasan tentang hakikat evaluasi HKP yaitu untuk membantu
melakukan mediasi, memecahkan atau menyelesaikan permasalahan
yang dihadapi unit penanggung jawab atau pelaksana program/kegiatan
dan para pihak yang terkait sesuai dengan ketentuan;
3) Penjelasan kepada unit penanggung jawab atau pelaksana
program/kegiatan dan para pihak yang terkait bahwa dalam penugasan
ini BPKP berperan untuk melakukan mediasi, mengevaluasi dan bukan
mengaudit.

403. Pelaksanaan Program Kerja Evaluasi

01. Menganalisis permasalahan secara sistematis meliputi profile, penyebab


(causes), para pihak (actors) dan dinamika permasalahan itu sendiri.
Tinjauan komprehensif dari semua aspek yang menyangkut permasalahan
akan memberikan gambaran menyeluruh atas suatu permasalahan serta
dinamikanya. Evaluator memakai semua informasi yang terkumpul untuk
membantu para pihak dapat mencapai kesepakatan penyelesaian.
02. Secara garis besar Program Kerja Evaluasi meliputi langkah-langkah yang
bertujuan untuk:
1) Mengidentifikasi para pihak yang terkait permasalahan hambatan
kelancaran pembangunan;
2) Mengidentifikasi penyebab timbulnya permasalahan;
3) Mengidentifikasi unit penanggung jawab atau pelaksana
program/kegiatan pembangunan dan para pihak yang terkait dengan
permasalahan;

17 | P e l a k s a n a a n E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

4) Mengidentifikasi akibat atau potensi akibat yang ditimbulkan karena


adanya permasalahan;
5) Merumuskan metode evaluasi yang akan digunakan dalam melakukan
evaluasi;
6) Melakukan evaluasi permasalahan yang dikaitkan dengan penyebab,
para pihak yang terkait, dan akibat atau potensi akibat;
7) Menggali atau mencari pilihan alternatif pemecahan/ penyelesaian
masalah yang sesuai dengan ketentuan;
8) Memfasilitasi pihak terkait untuk memilih pemecahan atau penyelesaian
masalah sesuai ketentuan dan menyusun risalahnya, serta memfasilitasi
pembuatan kesepakatan penyelesaian dan menyusun risalahnya;
9) Mengidentifikasi kemungkinan dampak positif dengan dilakukannya
evaluasi HKP;

03. Program Kerja Evaluasi untuk mengidentifikasi masalah hambatan


kelancaran pembangunan.
1) Tim Evaluasi harus mengembangkan wawasan dan cermat dalam
mengidentifikasi permasalahan, kendala, dispute diantara para pihak.
2) Tim Evaluasi harus membedakan permasalahan hambatan kelancaran
pembangunan pada 3 (tiga) tahap yaitu tahap kebijakan/ketentuan,
tahap pelaksanaan dan tahap pemanfaatan pembangunan.
(1) Permasalahan pada tahap kebijakan/ketentuan, antara lain:
a. pembangunan terkendala karena adanya keharusan memiliki
perijinan atau surat keputusan dari instansi lain atau penerbitan
persetujuan anggaran.
b. pembangunan terkendala karena meskipun sudah memiliki
ketentuan yang mendasari namun masih sangat umum (atau
belum ada petunjuk pelaksanaannya) sehingga unit penanggung
jawab atau pelaksana program/kegiatan kesulitan untuk
melaksanakan dan dibutuhkan pengkajian atau analisis dengan
ketentuan lain.
c. pembangunan terkendala karena ketentuan yang mendasari
pembangunan pada suatu instansi bertentangan atau tidak
sinkron dengan instansi lainnya.

18 | P e l a k s a n a a n E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

(2) Permasalahan pada tahap pelaksanaan, antara lain:


a. pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu instansi terkendala
karena kesalahan manajemen atau kelemahan sistem
pengendalian intern instansi yang bersangkutan.
b. pembangunan yang dilaksanakan suatu instansi bersinggungan
dengan pembangunan oleh instansi lain.
c. pembangunan terkendala karena tidak ada atau lemahnya
koordinasi antar instansi pelaksana program/kegiatan untuk
mendukung pembangunan nasional atau pembangunan dalam
skala besar.
d. pembangunan dilaksanakan oleh dua atau lebih instansi, tetapi
dalam pelaksanaannya mengalami perbedaan persepsi pada suatu
ketentuan.
(3) Permasalahan pada tahap pemanfaatan pembangunan, antara lain:
a. pemanfaatan pembangunan oleh suatu instansi tergantung pada
pembangunan oleh instansi lain, atau
b. pemanfaatan hasil pembangunan beralih ke instansi lain yang
menimbulkan berbagai konsekuensi.

04. Program Kerja Evaluasi untuk mengidentifikasi penyebab terjadinya


permasalahan diantara para pihak.
1) Tim Evaluasi harus menggali informasi dan data yang relevan dalam
mengidentifikasi secara rinci penyebab terjadinya permasalahan yaitu
untuk menemukan penyebab yang hakiki. Identifikasi penyebab yang
hakiki akan bermanfaat dalam menggali pilihan pemecahan masalah
yang terbaik.
2) Tim Evaluasi harus mengidentifikasi penyebab terjadinya permasalahan
pada 3 (tiga) tahap yaitu tahap kebijakan/ketentuan, tahap pelaksanaan
dan tahap pemanfaatan pembangunan.
(1) Penyebab permasalahan pada tahap kebijakan/ketentuan, antara
lain:
a. belum ada perijinan atau surat keputusan dari instansi lain atau
penerbitan persetujuan anggaran,
b. sudah ada ketentuan yang mendasari pembangunan namun masih
sangat umum, atau belum ada petunjuk pelaksanaannya,
19 | P e l a k s a n a a n E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

c. ketentuan yang mendasari pembangunan pada suatu instansi


bertentangan atau tidak sinkron dengan instansi lain.
d. adanya perbedaan penafsiran atas suatu ketentuan/ peraturan-
perundangan diantara para pihak yang bermasalah.
(2) Penyebab permasalahan pada tahap pelaksanaan, antara lain:
a. terjadi persinggungan pembangunan pada instansi tingkat bawah
disebabkan perencanaan instansi yang lebih tinggi tidak memadai;
b. lemahnya koordinasi antar instansi pelaksana program/ kegiatan
untuk mendukung pembangunan nasional atau pembangunan
dalam skala besar.
(3) Penyebab permasalahan pada tahap pemanfaatan pembangunan,
antara lain:
a. lemahnya koordinasi antar instansi pelaksana program/kegiatan
yang pemanfaatannya saling berhubungan atau lemahnya
perencanaan yang belum mengidentifikasi keterkaitan
pemanfaatan dengan instansi lain;
b. belum adanya ijin atau surat keputusan dari instansi yang
berwenang;
c. pemekaran wilayah yang tidak diimbangi dengan studi kelayakan
yang memadai.

05. Program Kerja Evaluasi untuk mengidentifikasi unit penanggung jawab atau
pelaksana program/kegiatan pembangunan dan para pihak yang terkait.
1) Tim Evaluasi harus mengidentifikasi para pihak atau instansi yang
terkait dengan permasalahan, termasuk yang belum terdata saat tahap
pengumpulan dan penelaahan informasi awal atau saat ekspose
permasalahan.
2) Tim Evaluasi harus mengidentifikasi peranan dari masing-masing pihak
terkait sesuai tugas dan fungsinya.

06. Program Kerja Evaluasi untuk mengidentifikasi akibat atau potensi akibat
yang akan timbul karena adanya permasalahan.
1) Tim Evaluasi harus mengidentifikasi akibat atau potensi akibat yang
akan timbul karena adanya permasalahan berupa tidak tercapainya hasil

20 | P e l a k s a n a a n E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

dan manfaat yang telah ditetapkan sehingga akan mempengaruhi kinerja


para pihak yang terkait.
2) Identifikasi akibat atau potensi akibat yang akan timbul karena adanya
permasalahan sangat diperlukan untuk lebih meningkatkan pemahaman,
kesadaran serta semangat untuk menyelesaikan permasalahan yang
menjadi tanggung jawab para pihak sehingga diperoleh pemecahan
masalah sesuai ketentuan.

07. Program Kerja Evaluasi untuk menganalisis atau mengevaluasi


permasalahan.
1) Setelah mengidentifikasi permasalahan, penyebab, pihak terkait, dan
akibat atau potensi akibat, Tim Evaluasi melakukan analisis secara
mendalam dengan membuat hubungan keterkaitan antar komponen
tersebut.
2) Jika dalam suatu pembangunan memiliki lebih dari satu permasalahan,
maka Tim Evaluasi harus mengelompokkan setiap permasalahan dengan
penyebabnya, pihak yang terkait, dan akibat atau potensi akibatnya.

08. Program Kerja Evaluasi untuk menggali atau mencari pilihan pemecahan
atau penyelesaian masalah yang sesuai dengan ketentuan.
1) Jika permasalahan terletak pada tahap kebijakan/ketentuan maka Tim
Evaluasi dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Menelaah ketentuan/peraturan perundang-undangan yang terkait.
(2) Meneliti apakah terdapat penerapan peraturan perundangan yang
bertentangan dengan peraturan perundangan yang lebih tinggi atau
peraturan lain.
(3) Apabila diperlukan, Tim Evaluasi melalui Penanggung jawab
Penugasan dapat meminta bantuan kajian ketentuan atau peraturan
perundang-undangan kepada Biro Hukum dan Humas BPKP melalui
Deputi Bidang Investigasi c.q Direktorat Investigasi HKP.
(4) Menggali atau mencari pilihan penyelesaian masalah yang sesuai
dengan ketentuan.
(5) Melakukan pembahasan dengan pihak terkait untuk mendiskusikan
pilihan penyelesaian masalah.

21 | P e l a k s a n a a n E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

2) Jika permasalahan terletak pada tahap pelaksanaan, maka Tim Evaluasi


dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Meneliti bentuk, kedalaman, konsekuensi persinggungan lebih dari
satu pembangunan dan mencari ketentuan yang mendasari masing-
masing pembangunan, kemudian mendiskusikan dengan pihak
terkait.
(2) Untuk lemahnya koordinasi pelaksanaan pembangunan, Tim Evaluasi
harus mengidentifikasi peran masing-masing instansi yang
mendukung pembangunan dan menemukan instansi yang seharusnya
menjadi koordinator, selanjutnya bersama-sama mendorong
terjalinnya koordinasi.
(3) Apabila terjadi beda persepsi dalam pelaksanaan pembangunan, maka
Tim Evaluasi harus menggali persepsi dari masing-masing unit dan
menemukan titik temunya, bila perlu didukung dengan ketentuan
yang mempedomani pelaksanaan pembangunan antar instansi.
3) Jika permasalahan terletak pada tahap pemanfaatan, maka Tim Evaluasi
dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Menemukan instansi yang memiliki kewenangan merencanakan atau
menganggarkan pembangunan penunjang, sehingga pembangunan
yang utama dapat dimanfaatkan. Selanjutnya, mendiskusikan
permasalahan dan mendorong dibuatnya rencana tindak.
(2) Apabila terjadi permasalahan karena pengalihan hasil pembangunan
atau aset akibat pemekaran, maka Tim Evaluasi harus mengetahui
pemilik aset yang sebenarnya berdasarkan bukti kepemilikan aset
atau meneliti sumber dana untuk pembangunan aset tersebut.
Selanjutnya, Tim Evaluasi mencari ketentuan yang berlaku tentang
pengalihan aset dan mendiskusikan dengan para pihak.

404. Penyusunan Kertas Kerja Evaluasi

01. Kertas Kerja Evaluasi (KKE) adalah dokumen yang memuat semua data,
catatan evaluasi yang dibuat dan dikumpulkan secara sistematis oleh Tim
Evaluasi, mulai dari tahap persiapan/ perencanaan evaluasi sampai dengan
tahap pelaporan.

22 | P e l a k s a n a a n E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

KKE harus berisikan antara lain:


1) Konsep Laporan Hasil Evaluasi (LHE), SPM;
2) Surat Tugas, Pakta Integritas, Surat Permintaan Evaluasi;
3) Informasi yang diperoleh;
4) Berkas perencanaan evaluasi termasuk hasil ekspose, risalah penelaahan
informasi awal;
5) Prosedur evaluasi dan mediasi yang ditempuh oleh Tim Evaluasi;
6) Pengujian/analisis yang dilakukan;
7) Risalah kesepakatan penyelesaian masalah.

KKE harus memenuhi syarat sebagai berikut:


1) Lengkap, diberi nomor, tanggal, dan ditandatangani penyusun dan
pereviu.
2) Bebas dari kesalahan penyajian informasi.
3) Didasarkan atas fakta-fakta dan argumentasi yang rasional.
4) Sistematis, bersih, mudah diikuti dan diatur rapi.
5) Memuat hal-hal penting dan ada hubungannya dengan evaluasi.
6) Mempunyai tujuan yang jelas.
7) Memuat simpulan KKE.

Bentuk dan isi berkas KKE dapat mengikuti program kerja evaluasi yang
telah disusun pada saat perencanaan. Beberapa hal yang harus
diungkapkan dalam KKE sebagai berikut:
1) Permasalahan yang timbul;
2) Sebab-sebab timbulnya permasalahan;
3) Para pihak yang terkait dan peran masing-masing pihak dalam
permasalahan;
4) Akibat atau potensi akibat dari adanya permasalahan;
5) Ketentuan yang terkait dengan permasalahan;
6) Pilihan langkah untuk penyelesaian masalah sesuai ketentuan.

405. Pengendalian Evaluasi dan Quality Assurance

01. Untuk menjaga mutu dan kelancaran dalam pelaksanaan evaluasi, maka
pelaksanaan evaluasi HKP harus dikendalikan dengan seksama
menggunakan formulir Kendali Mutu. Pengendalian evaluasi dilakukan

23 | P e l a k s a n a a n E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

melalui reviu berjenjang dan review meeting mulai dari persiapan evaluasi,
pelaksanaan evaluasi sampai dengan pelaporan hasil evaluasi.

02. Pelaksanaan reviu berjenjang dan review meeting tidak hanya meliputi
substansi tetapi juga mencakup pengarahan atau bimbingan yang bersifat
teknis. Apabila diperlukan Tim Evaluasi dapat diminta menyampaikan
laporan kemajuan pelaksanaan evaluasi sebagai sarana komunikasi untuk
pengendalian penugasan. Melalui proses reviu yang terencana diharapkan
permasalahan atau kesulitan yang timbul selama pelaksanaan evaluasi
dapat diselesaikan.

03. Pelaksanaan quality assurance (QA) dilakukan oleh Deputi Bidang


Investigasi cq. Direktorat Investigasi Hambatan Kelancaran Pembangunan
(HKP).

04. Selama berlangsungnya evaluasi, Tim dapat berkonsultasi dengan


Direktorat Investigasi HKP melalui komunikasi e-mail, surat, atau ekspose.
Setiap ekspose dibuatkan daftar hadir dan notulen yang ditandatangani
personil yang melakukan quality assurance dan peserta ekspose.

05. Pimpinan Unit Kerja BPKP sebagai pelaksana evaluasi HKP, sebelum
menerbitkan laporan hasil evaluasi HKP wajib meminta quality assurance
kepada Deputi Bidang Investigasi cq. Direktorat Investigasi HKP.
06. Sebelum Laporan Hasil Evaluasi (LHE) diterbitkan harus dilengkapi dengan
Daftar Uji Kendali Mutu yang diisi dengan lengkap.
Contoh Daftar Uji Kendali Mutu Hasil Evaluasi HKP terdapat pada
Lampiran 6.

406. Pembicaraan Akhir

Hasil evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP) harus dibahas


terlebih dahulu dengan penanggung jawab atau pelaksana program/kegiatan
dan para pihak yang terkait untuk memperoleh tanggapan dan memberikan
kesempatan untuk memilih alternatif penyelesaian masalah yang sesuai dengan
ketentuan.
1) Tim Evaluasi harus berusaha mempertemukan para pihak terkait, dengan
tujuan untuk:

24 | P e l a k s a n a a n E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

(1) Menjelaskan hasil identifikasi masalah, penyebab, akibat atau potensi


akibat, dan pilihan penyelesaian masalah yang sesuai ketentuan.
(2) Meminta kesediaan masing-masing pihak untuk mengambil
langkah-langkah penyelesaian masalah.
2) Tim Evaluasi hendaknya mengundang pimpinan instansi terkait yang
mempunyai kewenangan untuk memutuskan atau pejabat yang diberi
kewenangan untuk mengambil keputusan pada saat pembahasan.
3) Dalam melakukan pembahasan/mediasi, Tim Evaluasi dipimpin oleh:
(1) Sekurang-kurangnya pejabat setingkat eselon II untuk pembahasan yang
melibatkan manajemen tingkat atas (top level management).
(2) Sekurang-kurangnya pejabat setingkat eselon III atau pejabat fungsional
setingkat Pengendali Mutu untuk pembahasan yang melibatkan
manajemen tingkat menengah (middle level management)
(3) Sekurang-kurangnya pejabat setingkat eselon III atau pejabat fungsional
setingkat Pengendali Teknis untuk pembahasan yang melibatkan
manajemen tingkat pelaksana kegiatan / operasional (low level
management).
4) Dalam pembahasan tersebut Tim Evaluasi melakukan ekspose atas
permasalahan HKP secara jelas kepada seluruh pihak yang terkait. Materi
yang dibahas adalah hasil evaluasi yang telah melalui proses reviu, quality
assurance dan diketahui Pimpinan Unit Kerja BPKP.
5) Tim Evaluasi harus menghindari sikap keberpihakan pada pihak tertentu
(independen/netral), harus membantu para pihak dalam proses
perundingan guna mencari berbagai kemungkinan penyelesaian masalah
tanpa menggunakan cara memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian.
6) Hasil pembahasan dituangkan dalam risalah kesepakatan yang
ditandatangani para pihak terkait, dan pembahasan dapat dilakukan
berulang sampai terjadinya kesepakatan penyelesaian masalah. Risalah
Kesepakatan sekurang-kurangnya memuat :
(1) Hari, tanggal, dan tempat pertemuan.
(2) Pihak yang terkait
(3) Permasalahan HKP (masalah, penyebab, akibat, dan ketentuan yang
terkait)

25 | P e l a k s a n a a n E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

(4) Kesepakatan yang dicapai berupa langkah penyelesaian masalah yang


harus dilaksanakan oleh masing-masing pihak.
(5) Jangka waktu pelaksanaan kesepakatan.
(6) Nama dan tanda tangan pejabat yang bertanggung jawab.
Contoh Risalah Kesepakatan terdapat pada Lampiran 7.
7) Dalam hal tidak tercapai kesepakatan atau dapat dipastikan bahwa
kesepakatan tidak akan terjadi diantara para pihak, maka Tim Evaluasi
meminta surat pernyataan/penjelasan bahwa pihak-pihak terkait menarik
diri atau tidak menginginkan penyelesaian masalah. Hal ini sebagai dasar
bagi Tim untuk menghentikan penugasan evaluasi dan segera menyusun
laporan bentuk surat tanpa risalah kesepakatan.
8) Selain risalah kesepakatan, penyelesaian masalah dapat berbentuk antara
lain; surat keputusan, surat edaran, tindakan di lapangan, dan hal lain yang
menurut Tim Evaluasi dipandang cukup untuk menyelesaikan masalah.
9) Hasil pembahasan evaluasi HKP diinformasikan dalam Laporan Hasil
Evaluasi (LHE) dan disertakan sebagai lampiran LHE.

26 | P e l a k s a n a a n E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

BAB V
PELAPORAN HASIL EVALUASI

501. Umum

01. Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Hambatan Kelancaran Pembangunan


bertujuan untuk menyampaikan informasi tentang permasalahan,
penyebab, akibat atau potensi akibat, para pihak yang terkait, penggalian
penyelesaian masalah, dan penyelesaian masalah yang disepakati bersama.

02. Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Hambatan Kelancaran Pembangunan harus


memenuhi persyaratan pelaporan yang baik, antara lain:
1) Memuat informasi yang lengkap dan jelas serta disajikan dengan bahasa
yang mudah dimengerti.
2) Obyektif yaitu penyajian informasi secara benar dan wajar untuk
menghindari salah penafsiran dan salah pengertian.
3) Independen yaitu tidak memihak atau menguntungkan salah satu pihak
yang terkait dengan permasalahan.
4) Disampaikan tepat waktu sehingga memberikan manfaat yang optimal
dalam pengambilan keputusan.

03. Laporan Hasil Evaluasi (LHE) harus segera disusun setelah adanya
penyelesaian masalah atau setelah adanya kesepakatan bersama antara
pihak terkait.

502. Bentuk dan Susunan Laporan Hasil Evaluasi

01. Laporan Hasil Evaluasi (LHE) Hambatan Kelancaran Pembangunan dapat


dibuat dalam bentuk bab atau bentuk surat.

02. LHE dibuat dalam bentuk surat apabila dalam proses pelaksanaan evaluasi
dijumpai informasi penanganan oleh aparat penegak hukum atau jika tidak
tercapai kesepakatan diantara para pihak untuk penyelesaian masalah.

03. Laporan dibuat dalam bentuk bab apabila hambatan kelancaran


pembangunan yang terjadi telah terselesaikan dengan suatu tindakan
tertentu atau telah terjadi kesepakatan tertulis diantara para pihak terkait.

28 | P e l a p o r a n H a s i l E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

04. LHE Hambatan Kelancaran Pembangunan disusun dalam bentuk bab


dengan susunan sebagai berikut:

BAB I Simpulan dan Saran


Simpulan memuat informasi secara ringkas dan jelas atas hasil evaluasi
hambatan kelancaran pembangunan meliputi permasalahan, para pihak
yang terkait, penyebab, akibat yang ditimbulkan, penggalian pilihan
pemecahan masalah, dan pemecahan masalah yang telah disepakati oleh
para pihak yang terkait.
Saran menguraikan secara ringkas dan jelas bagi masing-masing pihak
untuk melaksanakan pemecahan masalah yang telah disepakati.

BAB II Umum
1. Dasar Penugasan Evaluasi
Dasar penugasan evaluasi, antara lain keputusan mengenai kedudukan,
tugas dan fungsi BPKP, surat permintaan evaluasi atau pernyataan
kesediaan para pihak, dan surat tugas evaluasi hambatan kelancaran
pembangunan.
2. Sasaran dan Ruang Lingkup Evaluasi
Menguraikan secara lengkap dan jelas sasaran dan ruang lingkup
evaluasi hambatan kelancaran pembangunan sesuai dengan penugasan
evaluasi, yaitu:
1) Sasaran evaluasi adalah mengidentifikasi dan mengevaluasi masalah
atau hambatan pembangunan yang terjadi dan memfasilitasi para
pihak untuk menyelesaikannya
2) Ruang lingkup evaluasi meliputi identifikasi masalah, penyebab,
akibat atau potensi akibat, dan pihak-pihak yang terkait serta
memfasilitasi tercapainya langkah penyelesaian masalah sesuai
ketentuan. Dalam ruang lingkup evaluasi diuraikan bahwa keabsahan
dan kebenaran dokumen merupakan tanggung jawab para pihak.

3. Metode dan Teknik Evaluasi

Menguraikan metode dan teknik evaluasi yang digunakan selama


pelaksanaan evaluasi, antara lain melalui analisis pemecahan masalah,
merumuskan permasalahan yang terjadi, menyusun kronologi
permasalahan, penyebab dan akibat atau potensi akibat, menggali

29 | P e l a p o r a n H a s i l E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

pilihan penyelesaian masalah dan memfasilitasi para pihak terkait untuk


mencapai penyelesaian masalah sesuai ketentuan yang berlaku.

BAB III Uraian Hasil Evaluasi


Bagian ini memuat uraian hasil evaluasi secara rinci dengan urutan
pembahasan sebagai berikut:
1. Identifikasi Permasalahan
Menguraikan tentang permasalahan, kronologi permasalahan dan
perkembangan penanganan masalah yang sudah dilakukan para pihak
yang terkait
2. Para Pihak yang terkait
Menguraikan para pihak yang terkait dengan permasalahan.
3. Identifikasi Penyebab
Menguraikan penyebab timbulnya permasalahan
4. Identifikati Akibat yang ditimbulkan
Menguraikan akibat atau potensi akibat yang ditimbulkan dengan
adanya masalah
5. Alternatif Penyelesaian Masalah
Menguraikan penggalian pilihan penyelesaian masalah dan ketentuan
yang terkait.
6. Penyelesaian Masalah
Menguraikan penyelesaian masalah yang disepakati para pihak.
7. Lampiran
Lampiran yang disertakan dalam Laporan Hasil Evaluasi (LHE) antara
lain; pernyataan kesediaan para pihak, risalah kesepakatan.

503. Penandatanganan dan Penyampaian Laporan Hasil Evaluasi

01. Penandatanganan Laporan Hasil Evaluasi (LHE) dilakukan oleh Penanggung


Jawab Evaluasi (Kepala Perwakilan/Direktur).

02. LHE sebelum disampaikan kepada para pihak terlebih dahulu disampaikan
oleh Penanggung Jawab Evaluasi dengan Surat Pengantar Masalah (SPM)
kepada Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi sebanyak 4 (empat)
eksemplar.

30 | P e l a p o r a n H a s i l E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

03. LHE yang telah sesuai dengan Petunjuk Teknis ini dan telah melalui quality
assurance dibuatkan Surat Pengantar Masalah (SPM) yang ditandatangani
oleh Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi.

04. SPM dan Laporan Hasil Evaluasi (LHE) disampaikan kepada atasan
pimpinan para pihak (eselon I atau yang setara) dengan tembusan (tanpa
lampiran) kepada:
1) Kepala BPKP;
2) Deputi Kepala BPKP terkait;
3) Inspektur Jenderal/Inspektur/Unit Pengawasan lntern;
4) Perwakilan BPKP terkait;
5) Satuan Kerja/Evaluatan;
6) Pihak lainnya yang dianggap perlu.

05. Distribusi LHE kepada para pihak disampaikan oleh Unit Kerja BPKP yang
melaksanakan evaluasi disertai dengan Surat Pengantar Masalah (SPM) dari
Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi.

06. Pengelolaan database informasi hasil pengawasan mengikuti ketentuan yang


berlaku di BPKP dan/atau Deputi Bidang Investigasi.

31 | P e l a p o r a n H a s i l E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

BAB VI
PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL EVALUASI

601. Umum

Penanggung jawab pelaksanaan tindak lanjut hasil evaluasi adalah pimpinan


unit penanggung jawab atau pelaksana program/kegiatan dan para pihak yang
terkait dengan permasalahan dan berhubungan langsung dengan hasil evaluasi
hambatan kelancaran pembangunan.

602. Mekanisme Pemantauan Tindak Lanjut


Unit Kerja BPKP melakukan monitoring terhadap pelaksanaan tindak lanjut
hasil evaluasi melalui media pemantauan tindak lanjut hasil evaluasi/
TP-III/media lain yang diatur oleh Deputi Bidang Investigasi. Tindak lanjut hasil
evaluasi dapat dinyatakan selesai apabila pimpinan unit penanggung jawab
atau pelaksana program/kegiatan telah melaksanakan tindakan sesuai
kesepakatan penyelesaian masalah dan saran yang dituangkan dalam Risalah
Kesepakatan dan Laporan Hasil Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan.

603. Pelaporan Tindak Lanjut


Hasil evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP) yang telah
ditindaklanjuti oleh pimpinan unit penanggung jawab atau pelaksana
program/kegiatan diinformasikan oleh Unit Kerja BPKP kepada Deputi Bidang
Investigasi.

32 | P e m a n t a u a n T i n d a k L a n j u t H a s i l E v a l u a s i
■ juknis ehkp ■

BAB VII
PENUTUP

701. Petunjuk Teknis Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan sebagaimana


diuraikan dalam bab-bab sebelumnya agar dipandang sebagai langkah minimal
dalam melakukan penugasan evaluasi HKP. Tim Evaluasi diharapkan dapat
mengembangkan sesuai dengan kondisi di lapangan.

702. Petunjuk Teknis Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan ini berlaku sejak
ditetapkan.

703. Petunjuk Teknis Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan akan terus


disempurnakan sesuai dengan kebutuhan.

DEPUTI KEPALA BADAN PENGAWASAN


KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
BIDANG INVESTIGASI,

ttd.

EDDY MULYADI SOEPARDI

34 | P e n u t u p
Lampiran 1

PERNYATAAN KESEDIAAN PARA PIHAK

Pada hari ini….. tanggal…. bulan...... tahun….. bertempat di


......................................., kami :

1. unit….. (diwakili oleh.....)

2. unit….. (diwakili oleh.....)

Menyatakan bersedia dimediasi oleh BPKP ........................ untuk


menyelesaikan permasalahan.................................

Kami bersedia menyampaikan semua informasi atau data terkait selama


proses evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan. Kebenaran dan
keabsahan semua informasi/data/dokumen yang kami sampaikan adalah
tanggung jawab kami.

Demikian pernyataan kesediaan ini dibuat dengan penuh kesadaran


dan tanggung jawab.

Pihak-pihak yang bersedia dimediasi

Unit..... Unit.....

................................ .............................
Lampiran 2

RISALAH HASIL PENELAAHAN INFORMASI AWAL

Nama Instansi : 1. ……………………


2. …………………....
Evaluasi HKP atas .: …………………………..
Dasar Penelaahan : Nota Dinas Kepala Unit Kerja BPKP No: ......……..
tanggal…………
Sumber Informasi :  Hasil ekspose oleh ............ (nama instansi)
Tanggal ......................................
 Hasil analisis atas permintaan evaluasi dari
instansi ........................(nomor dan tanggal
surat)
Permasalahan : .………………………………….............................
............................................................................
Hasil Penelaahan :  Permintaan evaluasi secara tertulis : ………..
 Pernyataan kesediaan para pihak untuk di
mediasi.
 Tidak sedang dalam proses
penyelidikan/penyidikanpenegak hukum
atau sedang dalam sengketa hukum di
Pengadilan/Badan Arbitrase.
 Kecukupan waktu untuk melakukan
evaluasi.
Simpulan Penelaahan :  Permasalahan memenuhi kriteria HKP dan
Informasi Awal para pihak sepakat untuk dilakukan
evaluasi.
 Permasalahan memenuhi kriteria HKP dan
para pihak tidak sepakat untuk dilakukan
evaluasi
 Permasalahan tidak memenuhi kriteria HKP
 Dapat diterbitkan Surat Tugas Evaluasi HKP,
atau Evaluasi HKP tidak dapat dilaksanakan

Jakarta, ............. 2013


Mengetahui, Penelaah,

........................................... .........................................

Menyetujui,

..........................................
Lampiran 3/1-2

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


DEPUTI BIDANG INVESTIGASI
Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta 13120
Telepon (021) 85910031 Hunting (021) 85910006

Nomor : S- /D603/2013 ........... 2013


Lampiran : Satu Surat Tugas
Hal : Evaluasi Hambatan Kelancaran
Pembangunan ............................

Yth.......................
di
Jakarta

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah dan Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun
2001 tentang Kedudukan Tugas, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Peraturan Presiden RI Nomor 64 Tahun 2005, serta
sesuai surat ....... (permintaan evaluasi) Nomor........tanggal ........., dengan ini
kami menugaskan Tm sebagaimana Surat Tugas terlampir untuk melakukan
evaluasi hambatan kelancaran pembangunan atas kegiatan........ pada......
...........................................................
Seluruh biaya yang berkaitan dengan penugasan ini menjadi beban
anggaran Direktorat Investigasi Hambatan Kelancaran Pembangunan Deputi
Bidang Investigasi BPKP
Kami mengharapkan kerjasama yang baik untuk kelancaran pelaksanaan
penugasan tersebut.
Atas perhatian Saudara..........................., kami ucapkan terima kasih.

Deputi Kepala BPKP,

...................................
NIP ..................................

Tembusan Yth :
1. Kepala BPKP (sebagai laporan);
2. Deputi Kepala BPKP Bidang.............
3. dst..
Lampiran 3/2-2

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


DIREKTORAT INVESTIGASI HAMBATAN KELANCARAN PEMBANGUNAN
Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta 13120
Telepon (021) 85910031 Hunting (021) 85910006

SURAT TUGAS
Nomor : ST- /D603/1/2013

Direktur Investigasi Hambatan Kelancaran Pembangunan, Deputi


Bidang Investigasi BPKP, dengan ini menugaskan kepada:
1. ............................................ : Pembantu Penanggung Jawab
NIP. ...................................
2. ............................................ : Pengendali Teknis
NIP. ...................................
3. ............................................ : Ketua Tim
NIP. ...................................
4. ............................................ : Anggota Tim
NIP. ...................................
5. ............................................ : Anggota Tim
NIP. ...................................
untuk melakukan evaluasi hambatan kelancaran pembangunan atas
kegiatan
.................................pada...........................................................................
Evaluasi dilaksanakan selama ......... hari kerja, terhitung mulai
tanggal .......... s.d. ............2013
Seluruh biaya yang berkaitan dengan penugasan ini menjadi beban
anggaran Direktorat Investigasi Hambatan Kelancaran Pembangunan
Deputi Bidang Investigasi BPKP.
Demikian untuk dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

....... 2013
Direktur,

.......................................
NIP. ................................
Lampiran 4

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN


DIREKTORAT INVESTIGASI HAMBATAN KELANCARAN PEMBANGUNAN
Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta 13120
Telepon (021) 85910031 (Hunting); 85910006

PAKTA INTEGRITAS

Sehubungan dengan penugasan Evaluasi Hambatan Kelancaran


Pembangunan .......……………… yang dilaksanakan berdasarkan Surat
Tugas Direktur Investigasi Hambatan Kelancaran Pembangunan, Deputi
Bidang Investigasi BPKP Nomor: .............. tanggal ........ dengan ini kami :
No. Nama Jabatan
1 Penanggung Jawab
2 Pengendali Mutu / Pembantu Penanggung
Jawab
3 Pengendali Teknis
4 Ketua Tim
5 Anggota Tim
menyatakan:
1. Tidak akan meminta atau menerima sesuatu apapun juga yang bersifat
melanggar hukum dan ketentuan yang berlaku di BPKP kepada
evaluatan dan pihak terkait lainnya.
2. Tidak ada hubungan kekerabatan dengan pihak evaluatan;
3. Tidak ada hubungan dengan bisnis/pekerjaan yang dikelola evaluatan;
4. Tidak terdapat kepentingan lainnya selain kepentingan dalam penugasan
evaluasi tersebut di atas yang dapat mempengaruhi independensi kami
terhadap pihak evaluatan.
5. Apabila saya melanggar hal-hal yang telah saya nyatakan dalam Pakta
Integritas ini, saya bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini kami buat untuk dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Jakarta, ...... ................ 2013


Yang Membuat Pernyataan,

Nama tandatangan
1.
2.
3.
4.
5.
Lampiran 5/1 - 2

PROGRAM KERJA EVALUASI HKP (minimal)


Nama Instansi :
KKE No. :
Nama Kegiatan : Reference :
Dibuat oleh : Tgl. :
Reviu oleh : Tgl. :

Rencana Realisasi
Anggaran Ref.
No Uraian Tujuan, Prosedur dan Langkah Evaluasi Dilaksanakan Anggaran Dilaksanakan KETERANGAN
Waktu KKE
oleh Waktu (Hari) oleh
(Hari)

I PERSIAPAN
A Tujuan
1 Memperoleh informasi awal adanya
masalah/kendala
2 Memperoleh peraturan perundang-
undangan yang terkait

B Prosedur
1 Memperoleh informasi awal adanya HKP
1) Dapatkan penjelasan/ekspose dari unit
yang terdapat masalah/kendala
2) Buat simpulan

2 Memperoleh peraturan Perundang-


undangan
1) Dapatkan peraturan perundang-
undangan yang terkait.
2) Analisis peraturan perundang-undangan
tersebut
3) Buat simpulan

II PELAKSANAAN
A Tujuan
1 Memperoleh keyakinan adanya
masalah/kendala dan memenuhi kriteria
HKP
2 Mengidentifikasi pihak-pihak yang terkait

3 Mengidentifikasi penyebab masalah


/kendala
4 Mengidentifikasi akibat yang ditimbulkan
5 Menggali dan mendapatkan pilihan
pemecahan masalah

B Prosedur
1 Untuk memperoleh keyakinan adanya
masalah/kendala
1) Lakukan wawancara dengan Pimpinan
Unit Kerja
2) Lakukan wawancara dengan Tim/Panitia
yang menangani
3) Dapatkan dokumen dan data yang terkait
masalah/kendala
4) Analisis hasil wawancara dan perolehan
data dengan membedakan jenis/posisi
masalahnya
5) Buat Simpulan

2 Untuk mengidentifikasi pihak-pihak


terkait
1) Dari hasil wawancara, identifikasikan
pihak-pihak yang terkait

2) Analisis dan evaluasi peranan dari pihak-


pihak terkait
3) Buat simpulan

3 Untuk mengidentifikasi penyebab


timbulnya masalah/kendala
Lampiran 5/2 - 2

Rencana Realisasi
Anggaran Ref.
No Uraian Tujuan, Prosedur dan Langkah Evaluasi Dilaksanakan Anggaran Dilaksanakan KETERANGAN
Waktu KKE
oleh Waktu (Hari) oleh
(Hari)
1) Lakukan analisis apakah
masalah/kendala disebabkan karena
ketentuan tidak mendukung, perbedaan
penafsiran aturan peraturan per-undang-
undangan

2) Lakukan analisis apakah


masalah/kendala disebabkan karena
perencanaan yang kurang memadai
3) Lakukan analisis apakah
masalah/kendala disebabkan karena
koordinasi yang kurang memadai
4) Buat simpulan

4 Mengidentifikasikan dampak/akibat yang


ditimbulkan
1) Identifikasikan akibat/pengaruh yang
ditimbulkan dengan adanya masalah
dalam pelaksanaan kegiatan

2) Identifikasikan pengaruh masalah


terhadap kegiatan-kegiatan lainnya
3) Buat simpulan

5 Untuk menggali pilihan pemecahan


masalah
1) Berdasarkan hasil analisis masalah,
pihak-pihak terkait, penyebab dan
akibatnya/pengaruhnya, lakukan
penggalian pilihan pemecahan/
penyelesaian masalah

2) Buat simpulan

III PENYELESAIAN EVALUASI DAN PELAPORAN

1 Susun simpulan sementara Evaluasi HKP dan


diskusikan bersama seluruh Tim
2 Sampaikan simpulan Evaluasi HKP kepada
para pihak terkait dan lakukan pembahasan
untuk memperoleh tanggapan/komentar

3 Buat Notulensi dan Risalah Kesepakatan


4 Susun Laporan Hasil Evaluasi

Disetujui oleh Direview oleh, Disusun oleh


Pengendali Mutu Pengendali Teknis Ketua Tim
Lampiran 6

DAFTAR UJI KENDALI MUTU HASIL EVALUASI HKP

Judul Laporan : ………………………………………


No dan Tanggal LHE : ……………………………………

No. Pertanyaan Ya Tidak Keterangan


1 Apakah pelaksanaan evaluasi Hambatan
Kelancaran Pembangunan didasarkan pada
permintaan tertulis dari instansi/ unit kerja

2 Apakah telah dilakukan ekspose awal oleh


pihak terkait terhadap permasalahan yang
akan dilakukan evaluasi dan telah dibuat
Notulen Hasil Ekspose serta dibuatkan
Risalah Hasil Pengumpulan dan Penelaahan
Informasi Awal
3 Apakah telah ada pernyataan kesediaan para
pihak untuk dilakukan mediasi oleh BPKP

4 Apakah Tim Evaluasi telah menandatangani


pernyataan untuk tetap menjaga integritas,
independen dan profesionalisme dalam
melakukan Evaluasi HKP (Pakta Intregitas)

5 Apakah telah dilakukan review berjenjang


dalam penugasan Evaluasi HKP
6 Apakah pelaksanaan evaluasi HKP telah
sesuai dengan petunjuk teknis Evaluasi HKP
dan ketentuan yang berlaku
7 Apakah hasil evaluasi HKP telah dibahas
dengan pihak-pihak terkait/evaluatan
8 Atas kesepakatan hasil evaluasi HKP telah
didukung dan dituangkan dalam Risalah
Kesepakatan yang ditandatangani para Pihak

9 Apakah hasil evaluasi HKP telah dilakukan


QA oleh Direktorat IHKP, Deputi Bidang
Investigasi
10 Apakah hasil QA telah dijadikan sebagai
bahan dalam pembuatan simpulan dan
penyusunan laporan evaluasi HKP
11 Apakah Laporan Evaluasi HKP sudah
didukung dengan Kertas Kerja Evaluasi HKP
yang memadai

……….,………… 2013
Direktur / Kepala Perwakilan BPKP

………………………………..

*) disampaikan bersamaan dengan LHE sebagai lampiran terpisah


Lampiran 7

RISALAH KESEPAKATAN

Pada hari ini ….. tanggal … bulan .... tahun ….. bertempat di ..... telah
dilakukan pertemuan untuk membahas langkah-langkah penyelesaian
masalah ...... yang dihadiri oleh:
1. unit ….. (Nama dan Jabatan)
2. unit ….. (Nama dan Jabatan)
Berdasarkan hasil pembahasan, telah dicapai kesepakatan bahwa
permasalahan ...... akan diselesaikan bersama dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. unit ..... akan melakukan …………….
2. unit…... akan melakukan …………….

Demikian risalah kesepakatan ini dibuat dengan penuh kesadaran dan


tanggung jawab

Para Pihak Yang Terkait

Unit ..... Unit .....

Nama/Jabatan Nama/Jabatan

Mengetahui ,
Direktur / Kepala Perwakilan BPKP……………….

Nama/NIP

Anda mungkin juga menyukai