INVESTIGASI OUTBREAK
Disusun Oleh:
Dinda Anindita Salsabilla
S021902013
Dosen Pengampu:
Dr. Setyo Sri Rahardjo, dr, M.Kes
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bersih, sehat, dan aman (Widyati dan Yuliarsih, 2002). Untuk mendapatkan
makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan maka perlu diadakan
pada usaha yang bersifat umum seperti jasaboga (Depkes RI, 2004).
merupakan penyakit potensi KLB yang sering di sertai dengan kematian. Pada
tahun 2012 angka kesakitan diare pada semua umur sebesar 214 per 1.000
Keberadaan vektor lalat menjadi indikasi kebersihan yang kurang baik disuatu
tempat (Sayono, 2004). Salah satu penyebab diare adalah tercemarnya makanan
dan minuman oleh bakteri yang dibawa oleh lalat. Lalat dianggap mengganggu
sampah. Jika makanan yang dihinggapi lalat tercemar oleh mikroorganisme baik
bakteri, protozoa, telur/larva cacing atau bahkan virus yang dibawa dan
dikeluarkan dari mulut lalat dan bila dimakan oleh manusia, maka dapat
yang disebarkan lalat bersumber dari makanan yang berasal dari tempat
memenuhi syarat kesehatan atau sanitasi lingkungan. Jika tingkat kepadatan lalat
disebabkan oleh lalat. Penyakit yang dapat ditularkan oleh vektor lalat antara
lain diare, kolera, typus dan penyakit gangguan pencernaan lainnya (Chandra,
2007).
adanya lalat di dapur pengolahan makanan PT. CSV Asrama Haji Donohudan
Boyolali.
B. Rumusan Masalah
BAB II
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kepadatan lalat di dapur pengolahan makanan PT. CSV Asrama Haji
Donohudan Boyolali masih termasuk kategori sedang sampai tinggi, sehingga
perlu dilakukan pengamanan tempat berbiaknya lalat dan rencana
pengendaliannya, karena jika tidak, maka akan meningkatkan risiko penyakit
foodborne disease yang disebakan oleh vektor pengganggu yakni lalat pada
calon jamaah haji.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani. (2007). Pemberantasan Serangga dan Penyebab Penyakit Tanaman Liar
dan Penggunaan Pestisida. Proyek Pembangunan Pendidikan Sanitasi Pusat ,
Pusdiknas Depkes RI
Azwar, A. (1995). Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Mutiara Sumber
Widya
Chandra, Budiman. (2007). Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC
Dantje, T. S. (2009). Entomologi Kedokteran. Yogyakarta: Andi Offset
Depkes RI. (1992). Petunjuk Teknis tentang Pemberantasan Lalat. Jakarta: Ditjen
PPM dan PLP
Depkes RI. (2004). Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta: Dirjen PPL
dan PM
Kementerian Kesehatan RI. (2019). Profil Kesehatan Indonesia 2018. Ditjen P2P.
Kementerian Kesehatan RI.
Nurjannah, D. (2006). Perbedaan Kepadatan Lalat pada Berbagai Warna Fly Grill.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.
Rejeki S. (2015). Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja (K3). Bandung:
Rekayasa Sains
Sayono. (2004). Pengaruh Posisi dan Warna Impregnated Cord Terhadap Jumlah
Lalat yang Terperangkap. (Online)
Widyati, R dan Yuliarsih. (2002). Hygiene dan Sanitasi Umum dan Perhotelan.
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia