SPESIFIKASI TEKNIS
SPESIFIKASI TEKNIS
PPK PBJ PENGADAAN PEMBANGUNAN DAN REHABILISI BANGUNAN, JALAN DAN
JEMBATAN, DAN PENGADAAN FURNITUR
PEMBANGUNAN DAN PENGADAAN UTILITAS UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK
JAUH (UPBJJ-UT) MATARAM LANJUTAN
PAKET PENGADAAN Pembangunan Dan Pengadaan Utilitas Unit Program Belajar Jarak
Jauh (UPBJJ-UT) Mataram Lanjutan
PPK PBJ Pengadaan Pembangunan Dan Rehabilisi Bangunan, Jalan Dan
Jembatan, Dan Pengadaan Furnitur
ID RUP 23129993
SPESIFIKASI TEKNIS
KEAHLIAN
NO JABATAN JUMLAH SATUAN PENDIDIKAN
A TENAGA AHLI
B TENAGA TERAMPIL
Manager
3. 1 Org Minimal S1
Keuangan
C. PERALATAN
No Peralatan Vol Sat Ket.
1 Theodolith 1 Unit Mutlak
2 Beton Molen 2 Unit 0,8 Kubik
3 Steiger/Scafoolding 50 Set
D. SPESIFIKASI MATERIAL
D.1 ARSITEKTUR
ARSITEKTUR
Lapisansampaididapatkanpermukaan
rata: Cat jenis Vinyl Acrylic Emulsion
untuk interior, untuk Exterior
jenisWeathershield Ex. ICI
Dulux/Mowilex. Pelaksanaandengan
roller. Teballapisan 25 – 40 micron
ataudayasebar 11-17 m2/L per lapis.
Tenggangwaktuantarapelapisan min. 12
jam.
14. Cat Metal Baja/Besi LapisanPertama: Cat primer LapisanPertama: Tebal 45 micron
jenis QD Metal Primer Red ataudayasebar 9-12 m2/L.Waktutunggu
Lead Ex. ICI Dulux QD min. 6 jam sebelumpelapisanberikutnya.
Universal Primer Green.
LapisanKedua: Tebal 35 micron
LapisanKedua: Cat ataudayasebar 17 m2/L.Waktutunggu
dasarjenis Undercoat Ex. ICI min. 6 jam sebelumpelapisanberikutnya.
Dulux Undercoat.
LapisanKetiga: Tebal 30 micron
LapisanKetiga: Cat finish ataudayasebar 11 -1 4
jenisSyntetic Super Gloss Ex. m2/L.Tenggangwaktuantarapelapisan
ICI Dulux Super Gloss. min. 16 jam.
15. Cat Duco Ex. ICI Dulux/Jotun Lapisandasar anti karat dipakaisebagai
cat dasar 1 kali, sambunganlasdanujung-
ujungnya yang tajamdiberi touch up
dengan 2 lapis.
Plamur control menggunakansanpolac.
Pengamplasandenganamplasduco.
Pengecatanmenggunakansemprotdengan
compressor 3 lapis.
16. AtapZincalum Ex. Bluescope/ Atapspandeck type klip lock tebal 0,4
mm BMT 0,45 mm TCT.
Standar AS 1445, AS 1562, AS 4040.
18. Lisplank Ex. Jayaboard /Boral Board Tebal min. 12 mm, Bahan GRC.
/GRC Board.
19. Paving Block Mutu K 350 Ex. Lokal Tebal 8 cm.
Ukuran sesuai gambar rencana. Kunci:
Cansteen.
20. Homogeneous Tile Ex. Granito Tebal min. 12 mm.
/Indogress/Essenza/Monalisa. Warna ditentukan sesuai dengan gambar
rencana.
21. Granit Alam Ex. Italy/ India Tebal min. 18 mm.
Kekerasan min. 6 skala Mohs.
Kekuatan tekan min. 900 kb per cm2.
Daya tahan lengkung min. 350 kg/m2.
Warna dan corak ditentukan sesuai
dengan gambar rencana.
22. Sanitair Ex. TOTO Type ditentukan sesuai BQ.
23. ACP (Aluminium Ex. Seven Tebal min. 5 mm. Lapisan berupa min.
Composite) 0,5 mm aluminium sheet – anti toxic
polyethelene min. 4 m – min. 0,5 mm
aluminium sheet, alloy 5005.
Tebal finishing 25 micron. Rangka
berupa baja galvanized dan Aluminium.
Dapat menahan beban angin 120 kg/m2.
Tidak bocor pada tekanan s/d 25 kg
f/m3.
Kebocoran udara max. 2 m3/jam pada
setiap m2 penampang bidang pada 35
kg/m2 tekanan differential.
Silicone sealant Ex.Bostic, Dowcorning
Type 793, GE dan 3M (khusus outdoor).
Warna ditentukan sesuai gambar rencana
(Warna corporate UT Silver, Kuning,
Biru).
24. Partisi Lipat Ex. SANDEI /Smart/Kenari Lebar maks. 100 cm. Tebal min. 65 cm.
Jaya /Centra Bina Citra Pengisi: Glaswool/Rockwool
Kepadatan Glaswool: min. 24 kg/m3.
25 Rollerblind Blockout Type Ex. Onna Ukuran dan jumlah sesuai dengan BQ
dan Gambar Rencana.
31. Vegetasi/Tanaman Jenis, Jumlah dan 1. Palm Ekor Tupai.
penempatan Tanaman sesuai Tinggi min. 2 m atau diameter batang
Bill of Quantity dan Gambar min. 15 cm. Daun rimbun, panjang dan
Rencana. tidak terkoyak.
2. Palm Botol.
Perawatan dan Garansi: Tinggi min. 1,5 m atau diameter
Seluruh tanaman dijamin batang yang bulat min. 40 cm. Bagian
tetap hidup dan subur selama batang yang berbentuk botol tidak
periode cacat/tercoak.
minimal 6 bulan. Jaminan 3. Glodokan Tiang.
penggantian tanaman Tinggi min. 2 m atau diameter batang
termasuk dalam masa min. 7 cm.
jaminan pemeliharaan. 4. Sikas + Pot.
Tinggi batang min. 80 cm atau
diameter batang min. 30 cm atau tajuk
daun min. 90 cm. Daun lebat dan
panjang, batang tidak cacat.
5. Krokot Merah.
Tinggi min. 20 cm atau diameter
batang min. 1,5 cm.
6. Agave.
Tinggi min. 40 cm atau lebar daun
min. 6 cm.
Daun tidak cacat/terkoyak.
7. Lili Paris.
Tinggi min. 15 cm atau lebar daun
min. 1,2 cm. Daun lebat/rimbun dan
panjang, tidak terkoyak.
8. Lidah Mertua/Sansivera.
Tinggi min. 40 cm atau lebar daun
min. 6 cm. Daun lebat/rimbun, panjang
dan tidak cacat/terkoyak.
9. Rumput Gajah Mini.
Daun lebat/rimbun, utuh, rapat dan
utuh/tidak robek. Luas/volume sesuai
BQ. Semua tanaman
diterima&ditanam di site/lokasi
pembangunan dalam keadaan sehat,
tanpa penyakit/busuk dan tidak
menunjukkan gejala akan
mengering/mati. Perawatan dan
Garansi.Seluruh tanaman dijamin tetap
hidup dan subur selama
periodeminimal 6 bulan. Jaminan
penggantian tanaman termasuk dalam
masa jaminan pemeliharaan.
Pengecekan pekerjaan penanaman
dilakukan pelaksana landscape
sekurang-kurangnya 7 hari sebelum
kontraktor memeriksa.
Pemeriksaan hasil penanaman untuk
penyerahan akhir saat menutup
Masagaransi dilakukan oleh arsitek
landscape dankonsultan Manajemen
konstruksi. Seluruh tanaman harus
diserahkan dalam Keadaan hidup dan
subur.
SOUND SISTEM
Volume Control Spesifikasi sesuai yang
TOA, Bosch & Philips
Celling Spekers 6W ada di Bill of Quantity
Perangkat Sound Sistem TOA, Philips, Yamaha
Instalasi kabel Microphone Canare ex. Japan
Outlet Microphone MK, Legrand, ABB, Schneider
A TENAGA AHLI
Melaksanakan dan mengontrol
operasional proyek sehingga operasi
1.
proyek dapat berjalan sesuai dengan
SKA Ahli Madya rencana (on track)
1. Projek Manajer
(Arsitektur) Dapat mengontrol proyek yang
ditanganinya, harus selesai sesuai
2.
dengan budget, sesuai dengan
spesifikasi, dan waktu.
Mengidentifikasi dan menyelesaikan
3.
potensi masalah yang akan timbul
4 Personil Inti : Penilaian yang dilakukan terhadap Personil Inti yang di tempatkan
selama pekerjaan berlangsung dengan melihat kompetensi personil
secara penuh, serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang diajukan.
Meliputi kelengkapan masing-masing personil sebagai berikut :
KEAHLIA
JABATA JUML SAT PENDIDIK
NO N
N AH UAN AN
A TENAGA AHLI
B TENAGA TERAMPIL
Tenaga
Minimal D3
6. Drafter 1 Org SKT Drafter
(Sipil/ME)
Manajer
7. 1 Org Minimal S1
Keuangan
Tenaga Minimal
8. Administra 1 Org SMA/Sedera
si Proyek jat
Harus melampirkan :
1) Curiculum Vitae (CV) :
a. Projek Manajer, Manajer Teknik, Manajer Keuangan
berpengalaman minimal 5 tahun;
b. Tenaga Drafter, Tenaga Administrasi Proyek, berpengalaman
minimal 2 tahun;
c. Pelaksana Lapangan, Pelaksana K3 Tenaga Administrasi
berpengalaman minimal 3 tahun;
2) Rekaman/copy ijasah :
a. Projek Manajer, Manajer Teknik, Manajer Keuangan,
Pelaksana K3 dan Pelaksana Lapangan pendidikan minimal
S1
b. Tenaga Drafter pendidikan minimal D3;
c. Tenaga Administrasi pendidikan minimal SMA/Sederajat;
3) Sertifikat Keahlian / Keterampilan :
a. Projek Manajer, SKA Ahli Muda Arsitektur
b. Manajer Teknik, SKAAhli Muda Arsitektur;
c. Pelaksana Lapangan, SKA Arsitektur Ahli Muda Arsitektur
d. Pelaksana K3, SKA/SKT K3
e. Pelaksana Lapangan, SKA ME Ahli Muda
Mekanikal/Elektrikal;
f. Tenaga Drafter, SKT Drafter;
4) Status personil lapangan sebagai karyawan tetap dengan
melampirkan bukti pajak PPH-21 perusahaan minimal 2 orang,
dengan ketentuan:
a. 1 orang sebagai Projek Manajer (arsitektur) atau Site
Manager (arsitektur) atau Manager Pelaksana Arsitetur;dan
b. 1 orang sebagai Manager Pelaksana ME
Apabila tidak melampirkan salah satu dari berkas tersebut di atas
tidak akan dilakukan evaluasi terhadap tenaga ahli yang bersangkutan.
Penyedia barang/jasa memiliki tenaga ahli minimal sebagai berikut :
5 Pengalaman Pengalaman Perusahandengan melihat beberapa ketentuan sebagai
Perusahan berikut :
a. Sekurang-kurangnya pernah mengerjakan 1 paket pekerjaan yang
sejenis, yaitu pekerjaan bangunan bertingkat minimal 2 lantai;
b. Minimal melampirkan 4 (Empat) Paket pengalaman dalam
10(empat) tahun terakhir dengan melampirkan Bukti kontrak/Surat
Perjanjian dan Bukti Serah Terima Pekerjaaan (BAST-I) dan
(BAST-II masa pemeliharaan)
PEKERJAAN ARSITEKTUR
9. Pekerjaan Pengecatan
a. Lingkup Pekerjaan
1) Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat bantu untuk melaksanakan
pekerjaan ini sehingga didapat hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2) Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
a) Pekerjaan pengecatan dinding/permukaan pasangan batu bata, permukaan beton dan
plafon.
b) Pekerjaan pengecatan besi,
c) Dan/atau seperti tercantum dalam gambar kerja.
b. Persyaratan Umum
1) Seluruh pelaksanaan dan bahan untuk pekerjaan ini harus sesuai dengan standard dan/atau
spesifikasi pabrik.
2) Pabrik dan kontraktor harus memberi jaminan minimal selama 5 (lima) tahun terhitung
waktu penyerahan atas semua pekerjaan ini terhadap kemungkinan cacat, warna yang
berubah dan kerusakan cat lainnya.
3) Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Pengguna Jasa harus diulang dan diganti. Penyedia
jasa harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finish yang kurang
menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkan oleh Pengguna Jasa.
4) Selama pelaksanaan pekerjaan, Penyedia jasa harus diawasi Tenaga Ahli / Supervisi dari
pabrik pembuat.
5) Bahan didatangkan langsung dari pabrik, tiba di Tapak Konstruksi harus masih tersegel
baik dalam kemasannya dan tidak cacat. Penyedia jasa wajib membuktikan keaslian cat
dari produk tersebut Diatas mengenai kemurnian cat yang akan dipergunakan.
Pembuktian berupa segel kaleng, test BD, test Laboratorium dan hasil akhir pengecatan.
Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada Kontraktor. Hasil test kemurnian harus
mendapat rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk
persetujuan pelakanaan.
c. Persyaratan Teknis
1) Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia jasa wajib melakukan percobaan pengecatan
(mock up). Biaya percobaan ini ditanggung Penyedia jasa. Hasil percobaan tersebut harus
diserahkan kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan persetujuan bagi pelaksanaan
pekerjaan.
2) Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang
menunjukkan tanda sapuan, roller maupun semprotan. Tebal minimum dari tiap lapisan
jadi/finish minimum sama dengan syarat yang dispesifikasikan pabrik.
3) Apabila dari cat yang dipakai ada mengandung bahan dasar beracun atau membahayakan
keselamatan manusia, maka Penyedia jasa harus menyediakan peralatan pelindung
misalnya masker, sarung tangan dan sebagainya yang harus dipakai pada waktu
pelaksanaan pekerjaan.
4) Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang
lembab/hujan, berdebu. Terutama untuk pelaksanaan di dalam ruangan bagi cat dengan
bahan dasar beracun atau membahayakan manusia, maka ruangan tersebut harus
mempunyai ventilasi yang cukup atau pergantian udara berlangsung lancar. Didalam
keadaan tertentu, misalnya untuk ruangan tertutup, Penyedia jasa harus memakai kipas
angin/fan untuk memperlancar pergantian/aliran udara.
5) Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan/vacuum cleaner,
semprotan dan sebagainya harus tersedia dari kualitas/ mutu terbaik.
6) Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan hanya boleh
dilakukan apabila disetujui Pengguna Jasa.
7) Pemakaian amplas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan kain kering
terlebih dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari Pengguna Jasa terkecuali
disyaratkan lain dalam pesifikasi ini.
8) Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan dasar untuk komponen bahan/material
metal, harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.
d. Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pekerjaan Pengecatan Dinding Bata dan Beton
a) Pekerjaan persiapan Sebelum Pengecatan
Sebelum pelaksanaan, seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, lemak,
kotoran atau noda lain, bekas-bekas cat yang terkelupas bagi permukaan yang pernah
dicat dan dalam kondisi kering.
(1) Pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak mungkin menggunakan
roller.
(2) Pekerjaan pengecatan semua dinding/permukaan pasangan bata dan permukaan
beton yang tampak/exposed seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
b) Permukaan Interior dan Exterior
Lapisan Pertama
(1) Alkalli killer acrylic ex ICI Dulux/Mowilex
(2) Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas/rol.
(3) Ketebalan lapisan 25 – 150 micron atau daya sebar 10 m2/liter.
(4) Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
c)Lapisan sampai didapatkan permukaan rata
(1) Cat jenis Vinyl Acrylic Emulsion untuk interior, sedang exterior dari jenis
weathershield setara ICI Dulux/Mowilex.
(2) Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
(3) Ketebalan lapisan 25 – 40 micron atau daya sebar 11 – 17 m2/liter per lapis.
(4) Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam.
(5) Warna ditentukan kemudian.
2) Pekerjaan Pengecatan Metal/Besi
a) Pekerjaan Persiapan Metal Sebelum Pengecatan
(1) Bersihkan permukaan dari kulit giling (kerak/mill), karat, minyak, lemak serta
kotoran lain secara teliti dan menyeluruh sehingga permukaan yang dimaksud
menampilkan tampak metal yang halus dan mengkilap. Pekerjaan ini
dilaksanakan dengan sikat kawat mekanik. Akhirnya permukaan dibersihkan
dengan vacuum cleaner atau sikat yang bersih.
(2) Semua metal seperti yang tercantum dalam gambar kerja dengan ketentuan
sebagai berikut :
(a) Semua bagian/permukaan yang tampak/expose dicat sampai cat finish.
(b) Semua bagian/permukaan yang tidak ditampakkan/ un-exposed, menempel
pada material lain, tertutup oleh material lain, dicat hanya sampai dengan
cat anti karat atau cat dasar primer.
(3) Pekerjaan ini tidak berlaku untuk baja stainless steel.
b) Pekerjaan Cat Baja/Besi
Lapisan Pertama.
(1) Cat primer jenis QD Metal Primer Red Lead setara ICI Dulux QD Universal
Primer Green.
(2) Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas. Ketebalan 45 micron atau daya sebar 9 - 12
m2/liter.
(3) Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
Lapisan Ke Dua
(1) Cat dasar jenis Undercoat setara ICI Dulux Undercoat.
(2) Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas. Ketebalan 35 micron atau daya sebar 17
m2/liter.
(3) Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
Lapisan Ke Tiga
(1) Cat akhir/finish jenis syntetic Super Gloss, setara ICI Dulux Super Gloss.
(2) Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas. Ketebalan 30 micron atau daya sebar 11 –
14 m2/liter.
(3) Tenggang waktu antara pelapisan minimum 16 jam. Warna ditentukan
kemudian.
A. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
A.1. Pekerjaan Sistem Elektrikal
1. Umum
a. Penjelasan penerangan
Pekerjaan-pekerjaan yang tercakup dalam bidang keahlian ini meliputi :
1) Menyediakan seluruh pekerjaan sistem listrik sehingga dapat beroperasi secara sempurna.
2) Gambar-gambar dan spesifikasi adalah merupakan bagian yang saling melengkapi dan
sesuatu yang tercantum di dalam gambar dan spesifikasi bersifat mengikat.
3) Seluruh pekerjaan instalasi listrik yang dilaksanakan harus dikerjakan oleh sub kontraktor
instalatur yang dapat dipercaya, mempunyai reputasi yang baik dan mempunyai pekerja-
pekerja yang cakap dan berpengalaman dalam bidangnya.
4) Seluruh pekerjaan instalasi harus dikerjakan menurut "Persyaratan Umum Instalasi Listrik
di Indonesia (PUIL) edisi terakhir tahun 2000 dan Peraturan PLN (SPLN)" sebagai
petunjuk dan juga peraturan yang berlaku pada daerah setempat dan standar-standar/kode-
kode lainnya yang diakui (VDE, DIN).
5) Kontraktor harus menempatkan seorang sarjana atau yang dianggap ahli sebagai wakil
dari perusahaan dan dapat memberikan keputusan-keputusan apabila sewaktu-waktu
diperlukan. Pengawas lapangan dapat meminta pergantian pengawas yang lain apabila
dianggap tidak mampu.
b. Bidang Pekerjaan yang Dikerjakan
1) Penyediaan dan pemasangan panelpompa solar
2) Pengadaan dan pemasangan kabel distribusi tegangan rendah.
3) Instalasi penerangan dalam, luar bangunan dan general purpose outlet/ stop kontak.
4) Pengadaan dan pemasangan fixture dan armature penerangan lengkap dengan komponen
dan accessoriesnya.
5) Sistem pentanahan peralatan.
6) Testing dan commissioning peralatan dan instalasi.
c. Koordinasi Pekerjaan
Untuk kelancaran pekerjaan ini harus diadakan koordinasi dari seluruh bagian yang terlibat di
dalam kegiatan proyek ini. Seluruh aktivitas yang menyangkut di dalam proyek harus
dikoordinir lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya dapat dihindarkan.
Melokalisasi/memperinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk mendapat persetujuan
Pengawas lapangan/Perencana.
d. Material dan "Workmanship"
Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru dan material
harus tahan terhadap iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan cara yang
benar dan setiap pekerja harus mempunyai ketrampilan yang memuaskan. Dimana latihan
khusus bagi pekerja adalah diperlukan dan Pemborong harus melaksanakannya. Pemborong
harus melengkapi surat sertifikat yang sah untuk setiap personal ahli, yang menyatakan bahwa
personal tersebut telah mengikuti latihan-latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-
pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-masing.
e. Daftar Material
Pada waktu mengajukan penawaran, Pemborong harus menyertakan/ melampirkan "Daftar
Material" yang lebih dahulu diperinci dari semua bahan yang akan dipasang pada proyek dan
harus disebutkan pabrik, merk, manufacturer, type, lengkap dengan brosur/katalog. Ini adalah
mengikat dan harus diajukan lengkap tidak boleh sebagian-sebagian.
f. Shop Drawing
Setelah persetujuan, dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material, Pemborong diharuskan
menyerahkan shop drawing untuk disetujui Perencana. Shop Drawing harus termasuk katalog
data dari pabriknya, literatur mengenai uraian-uraian, diagram pengkabelan, data ukuran
dimensi, data pembuatan dan nama serta alamat yang terdekat dari service dan group
perusahaan pemeliharaan yang tetap menyediakan persediaan/stock suku cadang yang terus
menerus, shop drawings harus diberi catatan dari Pemborong, yang menyatakan bahwa apa
yang dianjurkan sudah sesuai dengan spesifikasi dan kondisi ruang yang disediakan.
Data untuk setiap sistem harus menunjukkan pemasangan yang lengkap dari seluruh koordinasi
komponen untuk peninjauan keseluruhan yang sebenarnya dari keseluruhan sistem,
penyerahan sebagian-sebagian tidak akan diperhatikan. Gambar shop drawing harus dibuat
sebanyak 4 (empat) set.
Shop drawing yang harus diajukan adalah :
1) Panel Pompa Solar
2) Panel-panel daya dan penerangan, outlet box dan lain-lain.
3) Layout kabel distribusi dan lain-lain.
4) Detail-detail pemasangan lampu.
5) Rencana instalasi penerangan, stop kontak setiap lantai.
6) Dan lain-lain yang diminta oleh Perencana/Pengawas lapangan.
Shop drawing dimasukan untuk diperiksa/disetujui Perencana/Pengawas lapangan paling
lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung setelah dikeluarkannya SPK.
g. C o n t o h
Pemborong harus menyerahkan contoh-contoh dari seluruh material untuk mendapatkan
persetujuan sebelumnya. Seluruh biaya ditanggung atas biaya Pemborong. Contoh-contoh
tersebut (mock-up) dimasukan paling lambat 14 (empat belas) hari kerja, terhitung setelah
dikeluarkannya SPK.
h. Acces Opening
Pemborong harus menyediakan access opening (bukaan-bukaan) untuk instalasi dan
pemeliharaan dari instalasi listrik. Bukaan-bukaan (access opening) yang terdapat pada
konstruksi bangunan seperti dinding-dinding, langit-langit, dan seterusnya begitu pembukaan
harus dilengkapi dengan fasilitas penutup yang tepat bagi permukaan peralatan, penutup harus
dapat dilepaskan dan dipindahkan tanpa mengakibatkan kerusakan pada permukaan yang
berdekatan.
i. Gambar Pemasangan Yang Sebenarnya
Pemborong harus mempergunakan secara baik satu set lengkap gambar-gambar di lapangan
yang mana harus diberi tanda yang tepat pada lokasi dari seluruh jenis sistem outlet
panel/kabinet, peralatan, pengkabelan dan seterusnya dengan dimensi yang diambil dari
patokan center colom (as colom). Pemborong harus melengkapi gambar pemasangan yang
sebenarnya ("as installed") dari instalasi. Pemborong pada saat mendekati penyerahan (2
minggu sebelum penyerahan) harus menyerahkan gambar "as built drawing"yang menyatakan
gambar-gambar seperti yang telah terpasang untuk diserahkan pada Pejabat Pembuat
Komitmen setelah disetujui Perencana/Pengawas lapangan sebanyak 2 (empat) set gambar
cetak dan 1 (satu) set kalkir.
j. Pengetesan
Pemborong harus melakukan seluruh pengetesan seperti disebutkan dan harus melakukan
percobaan seperti operasi sesungguhnya secara tepat dari seluruh sistem. Peralatan, material
dan cara bekerjanya peralatan yang mengalami kerusakan/cacat/salah harus diganti/dibetulkan
dan percobaan diulangi. Seluruh pengkabelan, instalasi "keur" Pemborong harus bertanggung
jawab untuk memperoleh persetujuan PLN bagi pemasangan sistem jaringan listrik dan seluruh
biaya ditanggung atas beban Pemborong.
k. Data Suku Cadang
Sejak pengiriman dari bagian-bagian dan peralatan ke tempat lapangan Pemborong harus
menyerahkan kepada Pengawas lapangan daftar lengkap dari suku cadang (spare parts) dan
menyerahkan untuk masing-masing bagian disertai dengan daftar harga satuan dan alamat
supplier dan tambahan daftar dari suku cadang dan suplai yang secara normal harus dalam
setiap pembelian atau suku cadang yang disebutkan dalam spesifikasi yang harus dilengkapi
oleh pemborong dengan biaya dari Pemborong. Lama pengetesan peralatan listrik 1 x 24 jam
tanpa henti biaya pengetesan ditanggung Pemborong.
l. Buku Petunjuk (Manual) dan Instruksi
Pemborong harus melengkapi buku petunjuk (manual) pemeliharaan dan manual cara
mengoperasikannya, dan bahasa dari instruksi bagi seluruh bagian peralatan ini harus dalam
bahasa Inggris dan Indonesia.
m. Training
Mendidik operator atau orang-orang yang ditunjuk oleh pemilik untuk menjalankan,
mengoperasikan pengujian dan maintenance seperlunya terhadap instalasi. Segala biaya-biaya
tersebut adalah menjadi tanggungan Pemborong
2. Teknik Instalasi
a. Instalasi Kabel/ Wiring
1) U m u m
Semua kabel yang dipergunakan untuk instalasi listrik harus memenuhi persyaratan PUIL/
LMK. Semua kabel/wiring harus baru dan harus jelas ditandai mengenai ukurannya, jenis
kabelnya, nomor dan jenis pintalannya. Semua kabel dengan penampang 6 mm² ke atas
haruslah terbuat secara dipilin (stranded). Instalasi ini tidak boleh memakai kabel dengan
penampang lebih kecil 2,5 mm² kecuali untuk pemakaian remote control. Kecuali
persyaratan lain, konduktor yang dipakai ialah dari type :
a) Untuk instalasi penerangan adalah NYM, semua instalasi penerangan dan stop
kontak menggunakan system 3 core dimana core yang ketiga merupakan jaringan
pentanahan. Pentanahannya disatukan di dalam panel.
b) Untuk kabel tofoer, feeder/distribusi dan penerangan taman dengan menggunakan
kabel NYFGbY atau NYY.
Semua kabel harus berada di dalam conduit PVC super high impact yang disesuaikan
dengan ukurannya, cable tray, cable trench, kabel rack dan harus diklem. Digunakan
flexible conduit dengan bahan yang sama untuk menghubungkan instalasi ke masing-
masing fixture lampu.
2) "Splice"/ Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya pencabangan dan penyambungan pada kabel/ feeder utama
dan instalasi kecuali :
1) Feeder utama hanya pada panel dan harus diproteksi dengan breaker.
2) Instalasi penerangan dan stop kontak hanya pada kotak/ junction box dan tidak
diperkenankan adanya sambungan kabel dalam konduit.
Sambungan pada kabel harus dibuat kuat secara mekanis dan harus teguh secara electris
dengan cara-cara "solderless connector". Jenis kabel tegangan, jenis "compression atau
soldered". Dalam membuat "splice" konektor harus dihubungkan pada konduktor-
konduktor dengan baik, demikian sehingga semua konduktor tersambung tidak ada kabel-
kabel telanjang yang kelihatan dan tidak bisa lepas oleh getaran. Semua sambungan kabel
baik di dalam junction box, panel ataupun tempat lainnya harus mempergunakan
connector yang terbuat dari tembaga yang diisolasi dengan porselein atau bakelite ataupun
PVC, yang diameternya disesuaikan dengan diameter kabel.
3) Bahan Isolasi
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC, asbes,
gelas, tape sintetis, resin, splice case, compostion dan lain-lain tertentu itu harus dipasang
memakai cara yang disetujui menurut anjuran perwakilan pemerintah dan atau
manufacturer.
4) Penyambungan Kabel
a) Semua penyambungan kabel harus dilakukan dalam kotak-kotak penyambungan
yang khusus untuk itu.
b) Pemborong harus memberikan brosur-brosur mengenai cara-cara penyambungan
yang dinyatakan oleh pabrik, kepada Perencana dan Pengawas lapangan.
c) Kabel-kabel harus disambung sesuai dengan warna-warna atau namanya masing-
masing dan harus diadakan pengetesan tahanan isolasi sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan. Hasil pengetesan harus tertulis dan disaksikan oleh
Pengawas lapangan.
d) Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan-
penyambungan dari ukuran-ukuran yang sesuai.
e) Penyambungan kabel yang berisolasi PVC harus diisolasi dengan pita PVC/protolen
yang khusus untuk listrik.
f) Penyekat-penyekat khusus harus dipergunakan, bila perlu untuk menjaga nilai isolasi
tertentu.
g) Bila kabel dipasang tegak lurus dipermukaan yang terbuka, maka harus dilindungi
dengan pipa baja dengan tebal 3 mm setinggi minimum 2,5 m.
5) Saluran Penghantar Dalam Bangunan
a) Untuk instalasi penerangan di daerah yang menggunakan ceiling gantung, saluran
penghantar (conduit) dipasang diatas rak kabel dan digantung tersendiri diatas
ceiling.
b) Untuk instalasi saluran penghantar di luar bangunan, dipergunakan saluran beton,
kecuali untuk penerangan taman, dipergunakan pipa galvanized 2". Saluran beton
dilengkapi dengan Hand-hole untuk belokan-belokan (pekerjaan beton ini harus
sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam PBI -1971).
c) Setiap saluran kabel dalam bangunan dinding dipergunakan pipa conduit PVC
minimum 3/4". Setiap pencabangan ataupun pengambilan saluran ke luar harus
menggunakan junction box yang sesuai dan sambungan yang lebih dari satu harus
menggunakan terminal strip di dalam junction box.
d) Ujung pipa kabel yang masuk dalam panel dan junction box harus dilengkapi dengan
"Socket/lock nut", sehingga pipa tidak mudah tercabut dari panel. Bila tidak
ditentukan lain, maka setiap kabel yang berada pada ketinggian muka lantai sampai
dengan 2 m harus dimasukkan dalam pipa. Dan pipa harus diklem ke bangunan pada
setiap jarak 50 cm.
b. Instalasi Sakelardan Stop Kontak (Outlet)
1. Sakelar ( switch )
Sakelar-sakelar harus dari jenis rocker mekanisme dengan rating 10 A/ 250 V, sakelar
pada umumnya dipasang inbow kecuali disebutkan lain pada gambar. Jika tidak
ditentukan lain, sakelar-sakelar tersebut bingkainya harus dipasang rata pada tembok atau
tempat yang telah ditentukan pada gambar pada ketinggian 150 cm diatas lantai yang
sudah selesai kecuali ditentukan lain oleh Pengawas lapangan. Sakelar-sakelar tersebut
harus dipasang dalam kotak-kotak dan ring (standar). Sambungan-sambungan hanya
diperbolehkan antara kotak-kotak yang berdekatan.
2. Stop Kontak
Stop kontak haruslah dengan tipe yang memakai earthing contact dengan rating 10 A, 16
A, 25 A, 250 V AC. Semua pasangan stop kontak dengan tegangan kerja 220 V harus
diberi saluran ke tanah (grounding). Stop kontak harus dipasang rata dengan permukaan
dinding dengan ketinggian 50 cm dari atas lantai yang sudah selesai sesuai gambar
rencana atau petunjuk Pengawas lapangan.
c. Instalasi Fixtures Penerangan
2) U m um
Fixture penerangan harus dari jenis yang tertera dalam gambar. Harus dibuat dari bahan
yang sesuai dan bentuknya harus menarik dan pekerjaannya harus rapih dan baik, tebal
plat baja yang dipakai untuk housing fixture minimum 0,7 mm. Pemborong harus
menyediakan contoh-contoh dari semua fixture yang akan dipasang kepada
Perencana/Pengawas lapangan untuk disetujui.
3) Kabel-Kabel untuk Fixture
Kecuali ditunjuk atau dipersyaratkan lain, kabel-kabel untuk "fixture" harus ditutup
asbestos dan tahan panas. Tidak boleh ada kabel yang lebih kecil dari 2,5 mm², kawat-
kawat harus dilindungi dengan "tape" atau "tubing" disemua tempat dimana mungkin ada
abrasi. Semua kabel-kabel harus disembunyikan dalam konstruksi armature kecuali
dimana diperlukan penggantungan rantai atau kalau pemasangan/perencanaan fixture
menunjuk lain. Tidak boleh ada sambungan kabel dalam suatu armature dan
penggantungan dan harus terus menerus utuh mulai dari kotak sambung ke terminal-
terminal khusus pada armature-armature lampu. Saluran-saluran kabel harus tidak tajam
dan dilindungi sehingga tidak merusak kabel.
3. Lampu-lampu
Semua fixture harus dilengkapi dengan lampu-lampu dan dipasang sesuai dengan
persyaratan dan gambar. Untuk lampu pijar memakai lamp holder dan base type edison
screw, untuk lamp holder type edison screw kabel netral tidak boleh dihubungkan ke
centre control, kecuali dipersyaratkan lain. Lampu fluorescent haruslah dari jenis cool
white atau sesuai perencanaan. Semua lampu sudah menggunakan LED.
d. Instalasi / Konstruksi Panel
1) Kabinet
Semua kabinet harus dibuat dari plat baja dengan tebal minimum 2 mm, atau dibuat dari
bahan lain seperti polyester atau bakelite. Kabinet untuk "panel board" mempunyai
ukuran
yang proposionil seperti dipersyaratkan untuk panel board, yang besarnya sesuai dengan
ukuran pada gambar perencana atau menurut kebutuhan sehingga untuk jumlah dan
ukuran kabel yang dipakai tidak terlalu penuh/ padat.
Frame/rangka panel harus digrounding/ditanahkan pada kabinet harus ada cara-cara yang
baik untuk memasang, mendukung dan menyetel "panel board" serta tutupnya. Kabinet
dengan kabel-kabel "trough feeder" harus diatur sedemikian sehingga ada saluran dengan
lebar tidak kurang dari 10 cm untuk branch circuit panel board. Setiap kabinet harus
dilengkapi dengan kunci-kunci. Untuk satu kabinet harus disediakan 2 (dua) buah anak
kunci, dengan sistem master key.
2) Pemasangan Panel
Pemasangan panel sedemikian rupa sehingga setiap peralatan dalam panel dengan mudah
masih dapat dijangkau, tergantung dari pada macam/tipe panel. Maka bila dibutuhkan
alas/pondasi/penumpu/ penggantung maka pemborong harus menyediakannya &
memasangnya sekalipun tidak tertera pada gambar.
3) Busbar/Rel
Busbar harus dari bahan tembaga yang lapisan luarnya dilapis dengan lapisan perak
dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150 % dari arus beban terpasang yang
ukurannya disesuaikan dengan aturan PUIL 2000.
Semua busbar/rel harus dicat dan dipegang oleh bahan isolator dengan kuat dan baik ke
rangka panel. Semua busbar/rel harus dicat dengan warna yang sesuai dengan disebutkan
pada PUIL. Cat-cat tersebut harus tahan sampai temperature 75°C. Busbar disusun dan
dipegang oleh isolator dengan baik untuk sistem 3 , 4 kawat seperti ditunjuk dalam
gambar. Setiap panel harus mempunyai bus netral yang diisolir terhadap tanah dan sebuah
bus penatanahan yang telanjang diklem dengan kuat pada frame dan panel dilengkapi
klem untuk pentanahan. Dari panel peralatan perlu diketanahkan minimum 2 .
4) Terminal dan Mur-baut
Semua terminal cabang harus diberi lapisan tembaga (ver-tin) dan disekrup dengan
menggunakan mur-baut ring dari bahan tembaga atau mur-baut yang diberi nikel (atau
stainless) dengan ring tembaga.
5) Alat-alat ukur
Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur seperti pada gambar. Meter-meter
adalah dari type "moving iron vane type" khusus untuk panel, dengan scale sirkular, flush
atau semi flush, dalam kotak tahan getaran, dengan ukuran 144 x 144 mm atau 96 x 96
mm, dengan skala linier dan ketelitian 1,5%. Posisi dari saklar putar untuk voltmeter
(Voltmeter Selector Switch) harus ditandai dengan jelas.
6) Merk Pabrik
Semua peralatan pengaman harus diusahakan buatan satu pabrik, peralatan-peralatan
sejenis harus dapat saling dipindahkan dan ditukar tempatnya pada frame.
7) Pilot lamp
Semua tutup muka panel dilengkapi dengan pilot lamp untuk menyatakan adanya
tegangan R, S dan T. Penyediaan dari pilot lamp yang disebutkan diatas merupakan
keharusan, biarpun pada gambar-gambar tidak tertera.
Warna-warna untuk pilot lamp :
a) Untuk phasa R : warna merah
b) Untuk phasa S : warna kuning
c) Untuk phasa T : warna hijau.
5. Peralatan Listrik
a. Peralatan Panel LVMDP
1) Circuit Breaker Motor Operated
Rating Arus : sesuai gambar rencana
Insulation Rating : 750 V AC, Voltage rating : 380 V 50 Hz
Rated Breaking Cap : 50 kA (500 V, 50 Hz) dengan Arc chute.
Relay : Thermis dan magnetis over current release, under
voltage release, Auxiliary contact block (2 NO+1
NC) Electrical interlocking dengan CB genset.
Drive : Motor, 220 V, 50 Hz.
2) Moulded Case Circuit Breaker
Insulation Rating : 380 V
Dilengkapi dengan : Thermal release dan electromagnetic over
current release
Rating Arus In : Sesuai gambar perencanaan
Rated Breaking Cap : Sesuai gambar perencanaan
3) Ampere Meter
Class : 1,5
Over load cap : 1,2 x In Continue
Ukuran : 90 x 90 mm
Skala : 0 – 1.250 A
Type : Moving Iron, untuk pengukuran AC
Ketelitian : ± 1,5 % untuk pengukuran AC
4) Volt Meter
Class : 1,5
Over load cap : 1,2 x In Continue
Ukuran : 90 x 90 mm
Skala : 0 - 500 A
Ketelitian : ± 1,5 % untuk pengukuran AC
5) kWH - Meter
Rated voltage : 3 x 380 Volt
Rated current output : 5 A
transformer
Ocuracy class : 2,0
Baseplate of moulded
plastic
The register : 6 (six) cipher rollers double pengukuran
6) Lampu Indikator
Tubular lamp, pijar 5 watt, diameter 54 mm
Warna : merah, kuning, biru
7) Push Button
Panel mounting, double on-1, off-0. Semua push button dilengkapi dengan lampu
indikator untuk menyatakan sistem dalam on atau off.
8) Relay - relay
Untuk panel MDP, circuit breaker untuk feeder utama, dilengkapi dengan relay proteksi
OL (over load), SC (short circuit) dan UV (under voltage). Sedangkan untuk generator,
dilengkapi dengan relay OL, SC, UV, EF (Earth Fould) dan RP (Reverse Power).
9) Selector Switch
Dari type rotary switch, untuk switching. Rated voltage 380 Volt AC insulation 660 V.
b. Panel Penerangan dan Daya
1) Panel harus dibuat dari plat baja galvanized tebal plat 2 mm, lipatan dan bentuk sudut plat
melalui proses mekanis.
2) Peralatan panel penerangan :
a) Moulded Case Circuit Breaker (MCCB)
Rating Tegangan : 380 V, 50 Hz
Type : Compact
Breaking Cap. : 18 kA
b) Kontaktor
Rating Arus : 10 A, 16 A, 25 A
Rating Tegangan : 380 V, 50 Hz
Pole : 3 pole
c) Miniature Circuit Breaker
Rated voltage : 380 Volt, 50 Hz
Breaker cap : 10,0 kA (380 V) minimum
Type : yang mempunyai "Instantenous tripping
valve" sebesar 12 (dua belas) kali arus In
c. Material Untuk Instalasi
1) Grid Switch
Rocker mekanisme, modular, rating 10 A, 220 Volt AC.
Type : Decorative
Plates : Steel
2) Sakelar Tunggal / Ganda
Rocker mekanisme, modular, rating 10 A, 220 Volt AC.
Type : Decorative push-push, flush, segi empat
Plates : Standard
3) Socket Outlet/ Outlet dan Swicth Type Dinding
Type : Flush
Terminal : 2 P + e, 220 V, AC 10 A
Untuk outlet+switch : 10 A / 16 A
Bentuk : Persegi dengan outlet, swicth, pilot lamp
d. Capacitor Bank
Untuk memperbaiki faktor daya maka digunakan Capacitor Bank. Capacitor Bank yang
dipakai harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1) Capacitor
a) Capacitor harus dibuat oleh pabrik pembuat capacitor dan telah di test sesuai dengan
standar IEC 831 atau JIS C4901
b) Capacitor bank dari jenis pasangan dalam (in-door)
c) Temperatur : -25˚ C s/d +45˚ C
d) Rate Voltage : 230 V dan 380 – 440 V
e) Kapasitas Capacitor : 10 KVAR
f) Rate Output : 60 KVAR ( 6 step )
g) Rate Frequency : 50 Hz
h) Phase and Connection : Three (3) phase and delta connection.
i) Capacitor harus mampu beroperasi pada keadaan over-voltage untuk durasi sebagai
berikut :
Voltage Factor
Maximum Duration
( x rate Voltage)
1,10 8 jam (max) dalam setiap 24 jam
1,15 30 menit (max) dalam 24 jam
1,20 5 menit (max) 2 kali dalam 1 bulan
1,3 1 menit (max) 2 kali dalam 1 bulan
j) Capacitance output : +15% dan -5% pada suhu ruang
k) Capacitor loses : < 2 watt/KVAR
l) Merk : ABB, Schneider, Siemens
2) Power Factor Controller
a) Jenis : Automatic control 6 step dan 11 step
b) Capacitor closing time : 15 second, 1 minute, 3 min, 5 min dapat dipilih
tergantung discharge time capacitor
c) Frequency : 50 Hz
d) Mode Switching Sequence : Up-down mode atau Circular Mode
e) Operating Voltgae : 100 – 120 V ±10%, 200 – 240 V ±10%
f) Operating Temperature : -10˚ C s/d +55˚ C
g) CT Input Current : 5A max.
h) Target Power factor : 0,95 Lag – 0,98 Lead
i) Power Factor Reading : Up to date reading always display
j) Merk : ABB, Schneider, Siemens
3) Pengaman Utama dan assesories
a) Jenis Pengaman : MCCB 36KA 3phasa
b) Jenis Kontaktor : 220V/380V 3pole 32-40A
c) Manual-auto operation : Push Button ON-OFF 220V 50Hz
d) Pilot Lamp ON Kapasitor
e) Merk : Schneider, Siemens, ABB
8. Sistem Pentanahan
a. Lingkup Pekerjaan
1) Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan body (tegangan sentuh) terhadap seluruh
peralatan listrik yang terbuat dari metal, yaitu : panel TM, transformator, panel
penerangan, daya dan lain-lain.
2) Penyambungan pentanahan netral dari terminal transformator ke elektroda pentanahan.
3) Sistem pentanahan (grounding system) maksimal 3 .
4) Penyambungan sistem pentanahan Mesh/Loop dengan Bare Standard
b. Standar dan Kode-Kode yang Berlaku
1) Sistem pentanahan yang dilaksanakan harus berdasarkan standar-standar dan kode-kode
yang berlaku, antara lain :
2) British Standard, BS.CP.1013 mengenai pentanahan.
3) Underwriters Laboratories Standard UL. 467, Standar untuk Safety On Grounding dan
Bounding Equipment.
c. Sistem Pentanahan
1) Pemborong harus melaksanakan pekerjaan pentanahan ini sesuai gambar perencanaan.
2) Pemborong harus memperhatikan kondisi tahanan jenis tanah yang ada agar didapatkan
satu sistem pentanahan yang baik.
d. Pekerjaandan Alat Bantu
Setiap penyambungan/pencabangan dari konduktor harus menggunakan “Cadweld
Connection”. Dapat juga menggunakan klem penyambung sistem jepit dengan gigi banyak
dengan memperhatikan hal-hal :
1) Bahan klem harus bahan yang telah digalvanized atau di Treatment tertentu sehingga
tidak akan berproses apabila kontak dengan jenis metal yang lain.
2) BC pada titik/tempat penyambungan harus di ”tinned”.
3) Disarankan agar tempat penyambungan setelah selesai disambung, dibungkus dengan
bahan tertentu, misalnya sejenis epoxy dan lain sebagainya.
Bila ada terminasi yang menggunakan terminal jenis sepatu kabel maka harus memperhatikan
hal-hal :
1) Sepatu kabel yang digunakan harus mempunyai 2 (dua) lubang baut.
2) Harus dari bahan anti karat dan telah di treatment agar tidak akan berproses bila kontak
dengan jenis metal lainnya.
B. PEKERJAAN ELEKTRONIKAS
B.1. Spesifikasi Teknis Khusus Pekerjaan Telepon
1. Umum
a. Standard/Peraturan
Semua material maupun instalasi dalam pekerjaan ini harus memenuhi, sebagai berikut :
1) Peraturan yang dikeluarkan oleh pihak PT (Persero) TELKOM yang menyangkut lingkup
pekerjaan ini.
2) Peraturan mengenai keselamatan kerja (Depnaker)
3) Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.
4) Ketentuan-ketentuan/Aturan yang dikeluarkan oleh pihak Pemilik.
5) Ketentuan-ketentuan international/Negara-negara lain sejauh tidak bertentangan dengan
peraturan yang berlaku di negara Republik Indonesia, antara lain : CCITT dan lain-lain.
b. Lingkup Pekerjaan
Secara umum disebutkan butir demi butir yang termasuk didalam lingkup pekerjaan ini adalah
pengurusan, pengadaan, pemasangan, uji coba yang mencakup dan diuraikan antara lain
sebagai berikut.
1) Saluran/jaringan kabel dari eksisting jaringan dan MDF ke Terminal BOX /TB yang
berada di bangunan.
2) Instalasi Telepon lengkap kabel, konduit, outlet dan lain-lain.
3) Pesawat-pesawat telepon (telepon hand set) dan dipasang pada ruangan-ruangan
fungsional.
c. Penyebutan dan Batasan
Pemborong yang disertakan didalam lelang ini adalah pemborong-pemborong dengan kualitas
dan tanggung jawab yang baik. Hal-hal yang diuraikan/ digambarkan pada lingkup pekerjaan
ini dan pada bagian-bagian lain daripada dokumen pelelangan tidaklah terbatas pada penulisan
harfiah/gambar kerja saja, semua harus diartikan secara lengkap, terpasang dan berfungsi.
Bila ada komponen atau bagian yang dari suatu item/ peralatan yang diuraikan, maka diartikan
disini bahwa komponen bagian harus diadakan sedemikian rupa sehingga item/ peralatan
tersebut dapat dipasang dan berfungsi dengan baik. dicontohkan item : pemasangan kabel
didalam bangunan. Untuk item ini maka dengan sendirinya minimal akan terdiri atas antara
lain : Kabel, Rak kabel bila diperlukan, klem, terminal/terminasi, pemasangan, pengetesan, uji-
coba dan lain-lain.
2. Teknis
a. Spesifikasi Teknis Khusus
Telepon set yang dipasang adalah dari tipe yang dinyatakan baik oleh Perumtel Main
Distribution Frame (MDF) Rak/terminal untuk menampung masuk/ keluarnya kabel-kabel
extension. Jenis terminasi adalah 'solderless-terminal' jumlah terminal (parts) adalah sesuai
gambar perencanaan. Penyambungan rak/MDF/jumlah terminal untuk dikemudian hari
haruslah dimungkinkan. Rak/ rangka MDF harus terbuat dari bahan metal yang kokoh dan
dilapisi dengan bahan anti korosi (galvanis). Terminal-terminal pada rak ini haruslah mudah
terlihat, mudah dioperasi sedemikian rupa sehingga apabila sedang dilakukan pemasangan atau
perbaikan pada salah satu terminal maka hal ini dijamin tidak akan mengganggu kepada
terminal-terminal lain disekitarnya. Setiap pair terminal haruslah dilengkapi dengan
b. Pemasangan
1) Pesawat
a) Semua material yang didalam pengirimannya dalam keadaan terbungkus apabila
bungkus/ kolinya akan dibuka, maka harus dilakukan secara hati-hati dan rapih.
b) Material harus dihindari dari air, debu dan kemungkinan kerusakan lainnya.
c) Finishing tambahan dan penyiapan ruangan harus sesuai persyaratan/ requirement.
d) Dipasang pada outlet terminal yang telah ada pada tempat/ lokasi yang akan
ditentukan pemilik pada saat pemasangan.
e) Mencoba operasi/ bekerjanya pesawat telepon.
2) Commisioning Secara Menyeluruh
a) Setelah seluruh sistem terpasang dan testing, maka perlu diperlukan commisioning
/trial run.
b) Commisioning terhadap seluruh fasilitas dan performance sistem telepon yang
dipasang.
c. Daftar Material
1) Untuk semua material yang ditawarkan, maka pemborong wajib mengisi daftar material
yang menyebutkan merk, type dan kelas lengkap dengan brosur /katalog yang dilampirkan
pada waktu lelang.
2) Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang berupa barang-
barang produksi pabrik atau assembling.
3) Tabel daftar material dibawah ini apabila dianggap perlu oleh pemborong dapat saja
dirubah atau ditambahkan atau lebih diperinci pokok-pokoknya harus diisi terutama
mutlak diisi merk dan type.
4) Apabila ada pokok dalam tabel ini yang tidak dapat atau sulit diisi dapat saja tidak diisi
namun perlu diketahui bahwa pengisian tabel ini ikut menjadi bahan peninjauan.
No. Material Merk
1. Pesawat Telepon Panasonic
2. Outlet Telepon Panasonic
3. Kabel Telepon Kabelindo, Metal, Supreme
4. Konduit EGA, Clipsal
5. MDF & TB Crone
6. PABX (terkoneksi UTP) Panasonic
B.2. Spesifikasi Khusus Deteksi dan Fire Alarm
1. U M U M
Pengertian sistem fire alarm disini adalah sistem deteksi awal terjadinya kebakaran yang akan
memberikan indikasi secara audio maupun visuil, dari mana kebakaran itu berasal, sehingga dapat
diambil tindakan pengamanan sedini mungkin untuk memadamkan kebakaran. Fire alarm
merupakan suatu kesatuan sistem yang dikontrol dari peralatan sistem kontrol.
2. Lingkup Pekerjaan
a. Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian dan perbaikan
selama masa pemeliharaan, izin-izin tenaga teknis dan tenaga ahli. Dalam lingkup termasuk
seluruh pekerjaan yang tertera didalam gambar dan spesifikasi teknis ini maupun tambahan-
tambahan lainnya, sehingga sistem siap dioperasikan dan dapat beroperasi secara baik.
b. Pekerjaan tersebut terdiri dari pengadaan dan pemasangan:
1) Pengadaan dan pemasangan kotak terminal
2) Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai jenis detector, manual break glass,
LED indicating lamp, alarm bell dan indicator red lamp, auxiliary contact and relay.
3) Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar dapat beroperasi dengan
baik.
4. Sistem Operasi
Tiap area dilengkapi dengan manual break glass / push button yang dikerjakan secara manual
bilamana ditekan dan dilaksanakan apabila detector belum bekerja dengan menekan tombol break
glass / push button, akan membunyikan bell alarm baik untuk lantai tersebut maupun bell dicontrol
panel.
5. Karakteristik Peralatan
a. Alarm bell :
1) Vibration type
2) Pemasangan outbow
3) Ukuran diameter 6"
4) Minimum 90 dB pada jarak 1 m.
b. Photoelectric smoke detector :
1) Standby voltage : 18 - 40 Vdc
2) Operating temperatur : 0°C - 38°C
3) Humadity : 20 - 95%
4) Sensitivity : 5 - 15%/m
5) Coverage area : 150 m²
6) Sensitiv terhadap black smoke
c. Ionization smoke detector
1) Standby voltage : 18 - 40 VDC
2) Operaling temperatur : 0°C - 38°C
3) Humidity : 20 - 95 %
4) Dual chamber
5) Two wire low current design
6) Adjustable sensilivity
7) Sensilivity test points
8) Flashing LED for visual supervision
9) Furctional test switch
10) Optional auxiliary relay
11) Coverage area : 60 m² 100 m².
d. Rate of rise heat detector
1) Operating voltage : 30 Vdc
2) Operating temperature : - 10°C - + 50°C
3) Type operasi : Normally open
4) Coverage area : 70 m² - 90 m²
5) Kenaikan temperatur yang dideteksi 20°C/menit
6. Syarat-Syarat Fisik
a. Bahan atau paralatan dari klasifikasi atau type yang sama diminta merk atau dibuat oleh pabrik
yang sama.
b. Setiap bagian dari peralatan yang jumlahnya jelas, maka jumlah harus merupakan suatu unit
yang lengkap.
c. Semua peralatan utama sistem ini disarankan produksi AS atau Eropa.
d. Semua bahan atau peralatan harus baru, dalam arti bukan barang bekas atau hasil perbaikan.
e. Bahan atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating yang cukup.
7. Sistem Instalasi
a. Melaksanakan instalasi perkabelan untuk seluruh bangunan secara rapi dan sempurna serta
menyediakan dan memasang perlengkapan deteksi kebakaran berupa :
1) Photoelectric Smoke Detector
2) Combination rate of rise and fixed temperature detector
3) Heat / Fixed temperature detector
4) Manual Break Glass push button, auxilliary contact dan relay
5) Alarm bell
6) Indicator red lamp
7) Fireman’s telephone, dan jack fireman’s telephone
8) Announciator aktif
9) Electronic relay for water pump interconnection, pressuration fan, power panel of air
handling unit.
b. Instalasi yang terpasang pada daerah langit-langit tanpa plafon dicor dalam plat betton lengkap
doos-doos penyambungan menggunakan pelindung pipa conduit.
c. Pada daerah langit-langit dengan plafon instalasi terpasang / diklem setiap 100 cm
menggunakan pelindung pipa conduit uPVC type high Impact.
d. Instalasi dibawah plafon terpasang wall mounted ke dinding batu bata memakai pelindung pipa
uPVC conduit diameter 20 mm.
e. Dalam shaff diklem ke dinding shaff memakai pelindung pipa uPVC conduit diameter 20 mm.
f. Control panel terpasang floor mounted ke dinding batu bata lantai dasar menurut rencana
setinggi 150 cm diatas lantai.
g. Detector terpasang outbow menghadap ke arah bawah plafon atau digantung pada pelat beton.
h. Manual Break Glass push button terpasang inbow di kolom atau dinding batu bata setinggi 150
cm diatas ubin lantai.
i. Bell alarm terpasang outbouw pada dinding batu bata atau kolom setinggi 220 cm diatas lantai.
j. Lampu indicator red lamp dipasang pada dinding atau kolom diatas alarm bell setinggi 240 cm
diatas lantai.
k. Battery dan charger terpasang dalam kotak kabinet control station.
l. Instalasi kabel harus mengikuti persyaratan didalam PUIL 2000 dan NFPA.
9. Daftar Material
No. Material Merk
1. Main Equipment Esser, Nohmi, Notifier, Nittan
2. Detector, Alarm Bell Esser, Nohmi, Notifier, Nittan
3. Break Glass Switch Esser, Nohmi, Notifier, Nittan
4. Kabel Kabelindo, Kabelmetal, Supreme
5. Apar Yamato, Appron, Chubb, Servvo, Gennebo
6. Terminal Box Terbuat dari plat baja min. ketebalan 1,5 mm Ex. Local
7. Conduit EGA, Clipsal
2. Teknis
a. Spesifikasi Teknis Khusus
Pada pemasangan dan penarikan kabel data menggunakan kabel type Cat-6e yang mana
penarikan kabel tersebut tidak boleh adanya sambungan baik didalam maupun diluar pipa
konduit serta diberi tanda pada masing-masing jalur kabel tersebut untuk mempermudah pada
saat perbaikan atau pengecekan.
Untuk terminasi pada kabel Cat-6e dengan menggunakan RJ-45 harus mengikuti standar
pemasangan dan urutan warna kabel yang benar.
Pemasangan Switch-Hub harus dilindungi oleh rack server yang berfungsi untuk melindungi
dari suhu/temperatur yang panas,air dan binatang yang masuk. Adapun spesifikasi khusus
untuk switch hub :24 port 10/100/1000 Gigabit Switch +2 Mini BGIC w/ Web View.
b. Pemasangan
1) Switch Hub dan Rack server ( Data )
a) Semua material yang didalam pengirimannya dalam keadaan terbungkus apabila
bungkus/ kolinya akan dibuka, maka harus dilakukan secara hati-hati dan rapih.
b) Material harus dihindari dari air, debu dan kemungkinan kerusakan lainnya.
c) Finishing tambahan dan penyiapan ruangan harus sesuai persyaratan/ requirement.
d) Dipasang sesuai dengan gambar perencanaan, harus kuat dan aman.
C. PEKERJAAN MEKANIKAL
C.1. Pekerjaan Pemipaan
1. Umum
a. Lingkup Pekerjaan
1) Umum
Pekerjaan ini termasuk namun tidak terbatas pada penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan untuk seluruh pekerjaan pemipaan
pada pekerjaan Mekanikal sehingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna
untuk operasional.
2) Standarddan Code
Standard dan peraturan yang berlaku dalam pekerjaan ini antara lain :
ASTM : American Society of Testing Material.
ANSI : American National Standard Institute.
BS : British Standar.
JIS : Japan Industrial Standard.
SII : Standard Industri Indonesia.
b. Bagian Yang berhubungan
Referensi yang harus diperhatikan adalah pekerjaan-pekerjaan yang terkait yaitu Pekerjaan
Plumbing.
2. Teknis
a. Persyaratan Bahan
1) Galvanized Steel Pipe (GSP)
Pipa besi yang dilapis seng ini digunakan untuk :
- Pipa supply dan distribusi air bersih pada pekerjaan plumbing.
Standard rating yang digunakan adalah :
- BS 1387 tahun 1967 kelas medium untuk pekerjaan plumbing.
2) Poly Vinyl Chloride (PVC)
Pipa PVC ini digunakan untuk :
a) Pipa air kotor dari WC dan Urinoir
b) Pipa air buangan dari floor drain, lavatory
c) Pipa drain dari system tata udara
d) Pipa vent pada plumbing system
e) Pipa air hujan.
Standard rating yang digunakan adalah :
PVC AW Class : Working Pressure : 10 kg/cm2
b. Syarat – Syarat Pelaksanaan
1) Pipa GSP
a) Untuk pipa dengan diameter 50 mm (2”) kebawah digunakan sambungan ulir, sedang
pipa dengan diameter 65 mm (2½”) ke atas digunakan sambungan las atau flange.
b) Pada penyambungan pipa dengan menggunakan flens perlu dilengkapi dengan ring
type gasket untuk menjamin kekuatan sambungan dan terhadap kebocoran.
c) Semua pipa baik yang tampak atau yang ditanam diharuskan diberi lapisan pelindung
cat menie. Pipa yang ditanam ditanah diharuskan dilapisi lagi dengan Bituminuos
sheet 2 mm. Khusus untuk pipa yang ditanam didalam tanah, harus diperhatikan hal-
hal sebagai berikut :
Pipa ditanam sedalam 60 cm dari permukaan tanah dan pada sambungan pipa diberi
dudukan dari beton untuk menghindari lendutan bila terkena beban mekanis.
Disekeliling pipa harus diisi dengan pasir dengan ketebalan15 cm kemudian diurug
dengan tanah & dipadatkan.
d) Untuk pipa yang tidak berada dalam tanah baik yang terikat maupun tidak, harus
diberi lapisan cat finish dengan warna ditentukan kemudian.
e) Pipa-pipa diharuskan ditest terhadap kebocoran. Pengetesan wajib diketahui dan
disetujui Pengawas lapangan.
f) Pengetesan yang gagal harus diulang dan biaya pengetesan serta peralatan yang
diperlukan ditanggung oleh Pemborong.
g) Instalasi pipa harus dilengkapi dengan penggantung pipa, support dengan jarak
tertentu dan memenuhi syarat, sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar.
h) Kedalaman pipa yang ditanam didalam tanah harus diperhitungkan terhadap jalur
yang memotong jalan. Pipa yang memotong jalan harus ditanam sampai suatu
kedalaman minimal 1.20 m dari permukaan jalan.
2) Pipa PVC
a) Sistem sambungan yang dipakai adalah : Sambungan lem (perekat) untuk 80 mm
(3”) ke bawah.
b) Digunakan sambungan las PVC atau rubber ring joint (dengan ring dari karet).
c) Galian pipa-pipa dalam tanah harus dibuat dengan kedalaman dan kemiringan yang
tepat.
d) Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa
terletak/tertumpu dengan baik.
e) Pipa yang ditanam dalam tanah harus diberi lapisan pasir kurang lebih 10 cm
disekelilingnya. Pasir adalah pasir urug yang bebas dari batu.
f) Selama pemasangan berkala, Kontraktor harus menutup setiap ujung pipa yang
terbuka untuk mencegah masuknya tanah, debu, kotoran dan lain-lain.
g) Semua sambungan/cabang dari pipa pembuangan air kotor (sanitair) harus dibuat
dengan cabang Y, pipa mendatar untuk air kotor dan air hujan mempunyai
kemiringan minimal 2%.
h) Pipa-pipa pembuangan air hujan dari bangunan disambungkan ke saluran utama
diluar bangunan dengan bak kontrol (junction box) dari beton.
i) Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik setiap kali pipa tersebut
menembus konstruksi beton.
j) Sleeves harus mempunyai ukuran yang cukup dengan ketebalan minimal 0,2 cm dam
memberikan kelonggaran kira-kira 1 cm pada masing-masing sisi diluar pipa ataupun
isolasinya.
k) Sleeves untuk dinding dibuat dari pipa baja.
l) Semua pipa harus diikatkan/ditetapkan dengan kuat pada penggantung atau angker
yang dipergunakan harus cukup kokoh (rigid).
m) Pipa-pipa tersebut harus ditumpu untuk menjaga agar tidak berubah tempatnya,
inklinasinya harus tetap, untuk mencegah timbulnya getaran, dan harus sedemikian
rupa sehingga masih memungkinkan konstruksi dan expansi pipa oleh perubahan
temperatur.
n) Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang dapat diatur (adjustable)
dengan jarak antara tidak lebih dari 3 meter.
o) Kontraktor harus mengajukan konstruksi dari penggantungnya untuk disetujui oleh
Pengawas lapangan. Penggantung yang terbuat dari kawat, rantai, strap ataupun
perforated strip tidak boleh digunakan.
p) Penggantung atau penumpu pipa harus disekrupkan (terikat) pada konstruksi
bangunan dengan insert yang dipasang pada waktu pengecoran beton atau
penembokan, atau dengan baut tembok (Ramset Bolt).
q) Pipa vertikal harus ditumpu dengan klem (Clamp atau Collar) U-Bolt.
r) Penggantung/penumpu pipa dan peralatan-peralatan logam lainnya yang akan
tertutup oleh tembok atau bagian bangunan lainnya harus dilapisi terlebih dahulu
dengan cat menie atau cat penahan karat, jenis Zinc Chromate yang dilaksanakan
dalam 2 bagian (2 lapis).
c. Pengujian /Pengetesan
1) Pengujian Pipa GSP
Diuji dengan tekanan sebesar 1.5 kali tekanan kerja dan dibiarkan dalam kondisi ini
selama paling kurang 12 jam tanpa mengalami penurunan tekanan. Segala kerusakan
akibat pengetesan ini menjadi beban kontraktor.
2) Pengujian Pipa PVC
a) Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup
(plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan air sampai lubang "pipa"
tertinggi.
b) Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut diatas,
minimal selama 1 (satu) jam dan penurunan air selama waktu tersebut tidak lebih dari
5 cm.
c) Apabila dan pada waktu pengawas menginginkan pengujian lain disamping
pengujian diatas, Pemborong harus melakukannya dan menjadi tanggungan
Kontraktor
2. Teknis
a. Spesifikasi Teknis Khusus
1) Peredam Getaran
a) Semua mesin/ peralatan yang menghasilkan getaran harus diberi landasan atau
penggantung peredam getaran (vibration eliminator) yang sesuai.
b) Peralatan yang digantung harus dipasang peredam jenis kinetic glass fibre hanger
merk kineties atau sound anttenuator limited atau setara.
c) Peralatan yang diletakkan diberi landasan peredam getaran jenis kinetic neoprene
isolator merk kineties atau sound anttenuator limited atau setara.
d) Semua fan harus dipasang karet sekelilingnya sebelum dipasang.
2) Pipa Pembuangan Air
a) Pekerjaan
Pemborong harus memasang pipa pembuangan air (drain) dari mesin-mesin air
conditioning sampai ke tempat pembuangan yang terdekat dalam saluran yang
tersembunyi atau tidak mengganggu, sesuai layout gambar perencanaan jalur pipa
AC.
b) Bahan Untuk pembuangan air (drain) dipergunakan pipa PVC.
c) Peralatan
Pipa kondensasi drain harus diperlengkapi dengan bak kontrol, leher angsa serta peralatan
lain yang perlu. Harus diberikan lapisan isolasi sampai sepanjang kira-kira 8 meter
atau sampai daerah dimana tidak terjadi pengembunan bagian luar pipa, isolasi harus
dari bahan Nitrile Rubber Closed Cell Tubing yang sejenis dari bahan tahan api (fire
resistant) setebal 3/4". Bagian luar hendaknya dicat sesuai dengan warna yang
disetujui oleh Direksi.
b. Condensing Unit (CU)
1. Umum
a) Pemborong harus memasang condensing unit untuk split system dengan jenis, ukuran
dan kapasitas lengkap sesuai dengan spesifikasi dan gambar.
b) Unit ini hendaknya "factory built" dan telah diuji pabriknya berdasarkan test yang
dilakukan sesuai dengan ASHRAE standard 14-67.
2. Kompressor
Kompressor adalah scrool kompressor dari jenis "semi/hermetic" didinginkan oleh gas
refrigerant dan motor yang dilindungi secara "inherent".
3. Koil Kondens
Koil kondensor harus dari tembaga dengan "fin" dari alluminium yang direkatkan secara
mekanis. Koil ini telah diuji terhadap kebocoran, telah di "dehidrated"dan diisi gas
refrigerant secukupnya dari pabrik.
4. Fan Kondensor
Fan kondensor dari jenis propeller, pembuangan tegak ke atas/ke samping dan
dihubungkan langsung dengan fan motor.
5. Fan Motor
Fan motor hendaknya dari jenis "permanent split capicator" yang dilindungi secara
"inherent" serta mempunyai bantalan peluru yang dilumasi secara tetap.
6. Dinding
Dinding dan rangka hendaknya telah dicat anti karat dan sesuai untuk pemasangan diluar.
7. Peredam Getaran
Hendaknya pada semua kaki, mesin ini dipasang peredam getaran yang sesuai dengan
persyaratan pabriknya.
c. Evaporator Blower Unit (EVB)
1) Umum
Pemborong harus memasang "evaporator blower unit" untuk "split system" dengan jenis,
ukuran dan kapasitas lengkap sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Unit ini hendaknya
"factory built"dan telah diuji oleh pabriknya.
Berdasarkan test yang dilakukan sesuai dengan AMCA Standard 210-1967, "test code for
air moving devices" dan ARI Standard 410-1964 "Standard for forced circulation air
cooling and ari heating coil".
2) Fan
Hendaknya dipakai fan dari jenis "forward curved" dan direncanakan khusus untuk unit
ini. Alas motor harus dapat menyediakan variasi jarak antara sumbu-sumbu yang dapat
diatur dengan skrup-skrup. fan hendaknya dilengkapi dengan "pulley" yang dapat diatur
"pitchnya" untuk mengatur kecepatan fan. Semua unit fan hendaknya mempunyai peluru
dengan bantalannya yang dapat dilumasi dari luar dengan mudah. Fan hendaknya
mempunyai performansi sesuai dengan ARI standard 430-1966. Sistem fan hendaknya
telah ditimbang dan dibalans secara statis maupun dinamis di dalam rumah fan oleh
pabriknya.
3) Dinding
Dinding unit minimal dari plat besi ukuran "20 gauge". Semua panel atau lubang-lubang
berpintu harus dapat dengan mudah dan cepat dibuka. Rangka hendaknya diperlengkapi
dengan penyangga dilapisi dengan cat anti karat.
Bak pengembunan air hendaknya terletak dibawah koil pendingin dan harus cukup besar
untuk menampung segenap pengembunan uap air dari koil pada kondisi maksimumnya.
d. Koil Pendingin
Koil pendingin harus dari tembaga dengan "fin" dari alluminium yang rekatkan secara
mekanis. Koil ini telah diuji terhadap kebocoran di pabriknya.
e. Isolasi
Dinding unit ini hendaknya diisolasi mulai dari masuknya sampai pada keluarnya udara pada
unit. Isolasi harus cukup kuat, tebal serta berat jenisnya harus cukup untuk menghalangi
terjadinya pengembunan. Isolasi harus tahan terhadap aliran udara dan tahan api sesuai dengan
persyaratan NFPA Standard 90-A. Tempat penampungan air pengembunan harus disolasi
untuk menghindari terjadinya pengembunan dibagian luarnya.
f. Peredam Getaran
Hendaknya pada semua kaki mesin ini dipasang peredam getaran yang sesuai dengan
persyaratan pabriknya.
g. Pipa Refrigerant
1) Umum
Hendaknya semua pipa refrigerant dikerjakan secara hati-hati dan sebaik mungkin. Semua
bagian-bagian pipa ini harus bersih, kering dan bebas dari debu dan kotoran. Hendaknya
dipakai pipa tembaga jenis L atau K yang "dihydrated"dan"sealed".
Jenis pemakian pipa refrigerant untuk air conditioning kelas ASTM B 280
2) Sambungan
Pipa jenis "hard drawn tubing" harus disambung dengan perantaraan "wrought copper
fitting" atau "non porous brass fitting". Dianjurkan dipakai solder perak dengan ditiupkan
gas mupia seperti Nitrogen kering ke dalam pipa yang sedang disambung untuk
menghindarkan terbentuknya kerak oksida di dalam pipa.
Solder lunak semacam "50 - 50" tidak boleh digunakan solder "95 - 5" dapat
dipergunakan kecuali pada "discharge" gas panas.
Pipa jenis "soft drawn tubing" dapat disambung dengan solder, nyala api atau lainnya
yang sesuai untuk pipa refrigerant. Bilamana "precharged refrigerant ines" disediakan
oleh pabrik, hendaknya diperhatikan benar-benar instruksi pabrik. Bila terjadi kelebihan
pipa "precharged" hendaknya dibentuk gulungan dan disangga pada bidang mendatar.
Sambungan hendaknya sependek mungkin.
3) Konstruksi
a) Pipa refrigerant hendaknya disangga baik-baik untuk mencegah melentur. Harus
dipasang peredam getaran untuk mencegah penerusan getaran kepada bangunan.
Bilamana perlu dipasang peredam getaran pada pipa.
b) Pipa refrigerant yang direncanakan dan dipasang di lapangan harus dilaksanakan
sesuai dengan "ASHRAE GUIDE BOOK" atau rekomendasi pabrik.
c) Suatu pengering refrigerant dengan kapasitas yang cukup serta "sight glass moisture
indicator" hendaknya dipasang pada bagian "liquid line" setiap pipa yang terpasang
di lapangan.
d) Perbedaan tinggi dan jarak antara condensing unit dengan evaporator blower unit
hendaknya masih memenuhi persyaratan pabrik.
e) Setelah selesai pekerjaan instalasi pipa maka seluruh rangkaian harus diuji terhadap
kebocoran.
4) Pengisian Refrigerant
Sistem yang dipasang dengan precharged dan sistem yang dipasang di lapangan harus
dihampakan. Sama sekali di larang memakai kompressor dari sistem untuk mengisi
refrigerant.
Penghampaan haruslah dilakukan dengan suatu pompa penghampa tinggi dengan
pengukur tekanan mutlak yang baik. Dianjurkan penghampaan dilakukan sampai tekanan
dibawah 300 .
Tekanan sistem setelah pengisian freon tidak boleh lebih dari yang disyaratkan oleh
pabriknya. Persyaratan pabrik tentang jumlah pengisian freon hendaknya dipatuhi dan
dipergunakan suatu Charging Cylinder untuk memastikan jumlah dan jenis refrigerant
yang diisikan adalah sesuai.
2) Saringan Udara
Saringan udara hendaknya dari bahan yang dapat dibersihkan/dicuci seperti alluminium,
anyaman kawat atau logam. Saringan harus memiliki effesiensi penahan debu (Avarage
Synthetic Duct Weight Air Resistance) minimal 65 %, tahanan mula-mula maksimum 2,5
mm tekanan air, pada kecepatan aliran udara 2 mps (500 fpm). Kerangka saringan dari
baja galvanis setebal 1,2 mm dan dari ukuran standard. Tebal filter 2,5 mm (1 inch) dan
tiap-tiap filter dapat dipasang dengan rapat satu dengan yang lainnya.
Spesifikasi material :
No. Material Merk
1. Air Kondisioner ( AC ) Daikin (0,5 PK – 0,75 PK)
Khusus Split Wall Type
Inverter
2. Air Kondisioner ( AC ) Daikin (1 PK- 2,5 PK)
Khusus Split Wall Type
Premium Inverter
3. Air Kondisioner ( AC ) Daikin
Cassete Type Non-
Inverter
4. Kabel Instalasi NYM + konduit ( supreme, Tranka,
Metal , Kabelindo
5. Pipa refrigent min 0,6 Nippon Stell, Tateyama, Hoda, Inaba
Denco
6. Pelindung Pipa refrigent ( Armaflex,Insuflex ) inc. Isolasi
Pipa Drain AC PVC Wavin, Pralon, Rucika, Vinilon
type : AW
6. Konduit EGA, Clipsal
Firmansyah
NIP. 19770405 200112 1 002
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI,DAN PENDIDIKAN TINGGI