Anda di halaman 1dari 6

BAB I PENDAHULUANAN

 
LATAR BELAKANG
Antropologi berasal dari kata anthropos yang berarti manusia, dan logosyang berarti ilmu.
Menurut Haviland (1994;7) antropogi adalah studi tentangumat manusia yang berusaha
menyusun generalisasi yang bermanfaat tentangmanusia dan prilakunya, dan untuk
memperoleh pengertian yang lengkapmengenai keanekaragaman manusia. Dalam pengertian
studi yangmempelajari manusia, antropologi menurut Embaer (1985:2) dapat bersifatakurat
atau tidak akurat. Para ahli antropologi tertarik untuk mempelajarikapan, dimana, dan
bagaimana manusia pada mulanya muncul di bumi,selaian itu mereka juga mempelajari
beraneka ragam ciri-ciri fisik manusia.Antropologi Kesehatan adalah disiplin yang memberi
perhatian pada aspek-aspek biologis dan sosio-budaya dari tingkah laku manusia, terutama
tentangcara-cara interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia,yang
mempengaruhi kesehatan dan penyakit pada manusia.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi antropologi kesehatan ?
2. Bagaimana sejarah antropologi kesehatan ?
3. Apa batasan dan ruang lingkup antropologi kesehatan ?
4. Apa manfaat antropologi kesehatan ?

TUJUAN

1. Mengetahui definisi dari antropologi kesehatan.


2. Mengetahui sejarah antropologi kesehatan.
3. Mengetahui batasan dan ruang lingkup antropologi kesehatan.
4. Mengetahui manfaat antropologi kesehatan.
BAB II TELAAH PUSTAKA

1.1 Definisi antropologi kesehatan

Antropologi Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia dankarya-karyanya, yang


berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan (Hochtrasser dan Tapp, 1970;245)
Antropologi mempunyai pandangantentang pentingnya pendekatan budaya. Budaya
merupakan pedomanindividual sebagai anggota masyarakat dan bagaimana cara
memandangdunia, bagaimana mengungkapkan emosinya, dan bagaimana berhubungan
dengan orang lain, kekuatan supernatural, atau Tuhan sertalingkungan alamnya.Pandangan
para ahli tentang Antropologi Kesehatan :

1. Menurut Weaver ( Weaver, 1968;1)Antropologi Kesehatan adalah cabang dari


antropologi terapan yangmenangani berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit.

2. Menurut Hasan dan Prasad ( 1959;21-22)Antropologi Kesehatan adalah cabang dari ilmu
mengenai manusiayang mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan
manusia(termasuk sejarahnya) dari titik tolak pandangan untuk memahamikedokteran
(medical), sejarah kedokteran (medico-historical), hukumkedokteran (medico-legal),
aspek sosial kedokteran (medico-sosial)dan masalah-masalah kesehatan manusia.

1.2 Sejarah antropologi kesehatan

Pada dasarnya, perhatian antropologi yang paling awal adalah mengenaiciri-ciri dan sifat
masyarakat tentang bagaimana manusia berhubungan satusama lain, bagaimana dan mengapa
masyarakat berubah sepanjangwaktu.Kebanyakan Antropolog sepakat bahwa antropologi
muncul sebagaisuatu cabang keilmuan yang jelas batasannya pada sekitar pertengahan abad
ke-19, tatkala perhatian orang pada evolusi manusiaa berkembang.Antropologi sebagai disiplin
akademik baru dimulai tidak lama setelah itu,ketika pengangkatan pertama antropologi
profesional di universitas, museum,dan kantor-kantor pemerintahan. Namun tidak ada
keraguan bahwa gagasanantropologi sudah jauh sebelumnya.Koentjaraninggrat
menyusun perkembangan ilmu Antropologi menjadi empat fase sebagai berikut

Fase Pertama (Sebelum tahun 1800-an)


Manusia dan kebudayaannya, sebagai bahan kajian Antropologi.Sekitar abad ke-15-16, bangsa-
bangsa di Eropa mulai berlomba-lombauntuk menjelajahi dunia.Mulai dari Afrika, Amerika,
Asia, hingga keAustralia.Dalam penjelajahannya mereka banyak menemukan hal-
hal baru.Mereka juga banyak menjumpai suku-suku yang asing bagi mereka.Kisah-kisah
petualangan dan penemuan mereka kemudian mereka catat
di buku harian ataupun jurnal perjalanan.Mereka mencatat segala sesuatuyang berhubungan
dengan suku-suku asing tersebut.Mulai dari ciri-cirifisik, kebudayaan, susunan masyarakat, atau
bahasa dari sukutersebut.Bahan-bahan yang berisi tentang deskripsi suku asing
tersebutkemudian dikenal dengan bahan etnografi atau deskripsi tentang
bangsa- bangsa.Bahan etnografi itu menarik perhatian pelajar-pelajar diEropa.Kemudian, pada
permulaan abad ke-19 perhatian bangsa Eropaterhadap bahan-bahan etnografi suku luar Eropa
dari sudut pandangilmiah, menjadi sangat besar. Karena itu, timbul usaha-usaha
untukmengintegrasikan seluruh himpunan bahan etnografi
 
Fase Kedua (tahun 1800-an)
Pada fase ini, bahan-bahan etnografi tersebut telah disusun menjadikarangan-karangan
berdasarkan cara berpikir evolusi masyarakat pada saatitu. masyarakat dan kebudayaan
berevolusi secara perlahan-lahan dandalam jangka waktu yang lama. Mereka menganggap
bangsa-bangsa selainEropa sebagai bangsa-bangsa primitif yang tertinggal, dan
menganggapEropa sebagai bangsa yang tinggi kebudayaannya.Pada fase ini,Antopologi
bertujuan akademis, mereka mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud
untuk memperoleh pemahamantentang tingkat-tingkat sejarah penyebaran kebudayaan
manusia.

 
Fase Ketiga (awal abad ke-20)
Pada fase ini, negara-negara di Eropa berlomba-lomba membangunkoloni di benua lain seperti
Asia, Amerika, Australia dan Afrika. Dalamrangka membangun koloni-koloni tersebut, muncul
berbagai kendalaseperti serangan dari bangsa asli, pemberontakan-pemberontakan, cuacayang
kurang cocok bagi bangsa Eropa serta hambatan-hambatan lain.Dalam menghadapinya,
pemerintahan kolonial negara Eropa berusahamencari-cari kelemahan suku asli untuk
kemudian menaklukannya.Untukitulah mereka mulai mempelajari bahan-bahan etnografi
tentang suku-
suku bangsa di luar Eropa, mempelajari kebudayaan dan kebiasaannya, untukkepentingan
pemerintah kolonial.
 
Fase Keempat (setelah tahun 1930-an)
Pada fase ini, Antropologi berkembang secara pesat.Kebudayaan-kebudayaan suku bangsa asli
yang di jajah bangsa Eropa, mulai hilangakibat terpengaruh kebudayaan bangsa Eropa.Pada
masa ini pula terjadisebuah perang besar di Eropa, Perang Dunia II.Perang ini
membawa banyak perubahan dalam kehidupan manusia dan membawa sebagian besar negara-
negara di dunia kepada kehancuran total.Kehancuran itumenghasilkan kemiskinan,
kesenjangan sosial, dan kesengsaraan yang
tak berujung.Namun pada saat itu juga, muncul semangat nasionalisme bangsa-bangsa yang dij
ajah Eropa untuk keluar dari belenggu penjajahan.Sebagian dari bangsa-bangsa tersebut berhas
il mereka.Namun banyak masyarakatnya yang masih memendam dendam terhadap bangsaErop
a yang telah menjajah mereka selama bertahun-tahun.Proses-
proses perubahan tersebut menyebabkan perhatian ilmu antropologi tidak lagiditujukan
kepada penduduk pedesaan di luar Eropa, tetapi juga kepadasuku bangsa di dae rah pedalaman
Eropa seperti suku bangsa Soami, Flamdan Lapp.

1.3 Batasan dan ruang lingkup antropologi kesehatan

Buku berjudul anthropology in Medicine menurut Foster dan Anderson belum melahirkan
disiplin baru dan hanya merupakan lapangan perhatian dari antropologi terapan. Munculnya
istilah Medicine Anthropology dari tulisan Scotch dan Paul dalam artikel tentang pengobatan
dan kesehatan masyarakat. Atas dasar ini kemudian di Amerika lahirlah antropologi kesehatan.
Ahli-ahli antropologi tertarik untuk mempelajari faktor-faktor biologis, dan sosio-budaya
yang mempengaruhi kesehatan dan munculnya penyakit pada masa sekarang dan sepanjang
sejarah kehidupan manusia dipengaruhi oleh keinginan untuk memahami perilaku sehat
manusia dalam manifestasi yang luas dan berkaitan segi praktis.

1.4 manfaat antropologi kesehatan

Terkait tujuan ilmu antropologi maka dapat diketahui manfaat mempelajari antropologi
untuk:
1. Mengetahui pola perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat secara universal
maupun pola perilaku manusia pada tiap-tiap masyarakat (suku bangsa).
2. Mengetahui kedudukan dan peran yang harus dilakukan sesuai dengan harapan warga
masyarakat dari kedudukan yang sedang disandang.
3. Memperluas wawasan tentang pergaulan umat manusia di seluruh dunia yang
mempunyai kekhususan-kekhususan sesuai dengan karakteristik daerahnya sehingga
menimbulkan toleransi yang tinggi.
4. Mengetahui berbagai macam problem dalam masyarakat, memiliki kepekaan terhadap
kondisi-kondisi dalam masyarakat, serta mampu mengambil inisiatif pemecahan
masalah.

Antropologi mempunyai pandangan tentang pentingnya pendekatan budaya. Budaya


merupakan pedoman individual sebagai anggota masyarakat dan bagaimana cara
memandang dunia, bagaimana mengungkapkan emosionalnya, dan bagaimana
berhubungan dengan orang lain, kekuatan supernatural atau Tuhan serta lingkungan
alamnya. Budaya itu sendiri diturunkan dari suatu generasi ke generasi selanjutnya dengan
cara menggunakan simbol, bahasa, seni, dan ritual yang dilakukan dalam perwujudan
kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, latar belakang budaya mempunyai pengaruh yang penting
dalam berbagai aspek kehidupan manusia (kepercayaan, perilaku, persepsi, emosi, bahasa,
agama, ritual, struktur keluarga, diet, pakaian, sikap terhadap sakit, dll). Selanjutnya, hal-hal
tersebut tentunya akan mempengaruhi status kesehatan masyarakat dan pola pelayanan
kesehatan yang ada di masyarakat tersebut.

Secara umum, antropologi kesehatan senantiasa memberikan sumbangan pada ilmu


kesehatan lain sebagai berikut :

1. Memberikan suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan termasuk


individunya. Dimana cara pandang yang tepat akan mampu untuk memberikan kontribusi
yang tepat dalam meningkatkan kesejahteraan suatu masyarakat dengan tetap bertumpu
pada akar kepribadian masyarakat yang membangun.

2. Memberikan suatu model yang secara operasional berguna untuk menguraikan proses
sosial budaya bidang kesehatan. Memang tidak secara tepat meramalkan perilaku individu
dan masyarakatnya, tetapi secara tepat bisa memberikan kemungkinan luasnya pilihan yang
akan dilakukan bila masyarakat berada pada situasi yang baru.

3. Sumbangan terhadap metode penelitian dan hasil penelitian. Baik dalam merumuskan
suatu pendekatan yang tepat maupun membantu analisis dan iterpretasi hasil tentang
suatu kondisi yang ada di masyarakat.
BAB III PENUTUP

Kesimpulan Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa:

1. Antropologi kesehatan merupakan bagian dari ilmu antropologi yang sangat penting
sekali, karena di dalam antropologi kesehatan diterangkan dengan jelas kaitan antara
manusia, budaya, dan kesehatan sehingga kita dapat mengetahui kaitan antara budaya
suatu masyarakat dengan kesehatan masyarakat itu sendiri.

2. Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari


berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia, social
budaya, perilaku, populasi penduduk, genetika, dan sebagainya.

3. Ada beberapa ilmu yang berhubungan dengan antropologi dan saling berkontribusi dalam
memberikan sumbangan untuk perkembangan ilmu lain seperti bidang biologi dan
sosialkultur.

4. Perkembangan antropologi kesehatan biological pole dan sosiocultural pole memiliki


perbedaan masing – masing.

5. Antropologi kesehatan memiliki beberapa kegunaan, salah satunya yaitu memberikan


suatu cara untuk memandang masyarakat secara keseluruhan termasuk individunya.

Saran

Saran Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan fisik maupun lingkungan sosial budaya.
Untuk melakukan pendekatan perubahan perilaku kesehatan, petugas kesehatan harus
menguasai berbagai macam latar belakang sosial budaya masyarakat yang bersangkutan.
Oleh sebab itu petugas kesehatan harus menguasai antropologi, khususnya antropologi
kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai