Anda di halaman 1dari 61

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY.

S
DENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA TAHAP PERKEMBANGAN
KELUARGA DEWASA
DI MAGELANG JAWA TENGAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Keluarga
Dosen mata kuliah : Ns.Margianti,M.Kep

Disusun Oleh:

ANGGA DWI ARDHANA


20101440119009

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


STIKES KESDAM IV/DIPONEGORO SEMARANG
2021/2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................2
A) BAB I....................................................................................................................4
B) PENDAHULUAN................................................................................................4
C) A. Latar Belakang..............................................................................................4
D) B.Rumusan Masalah...........................................................................................5
E) C. Tujuan............................................................................................................5
F) BAB II...................................................................................................................6
G) TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................6
H) I.Konsep Keluarga Sesuai Tahap Perkembangan............................................6
I) A. Definisi Keluarga...........................................................................................6
J) B.Fungsi Keluarga...............................................................................................6
K) C. Tugas dan Tahapan Perkembangan Keluarga..........................................7
L) D. Tahap Kemandirian Keluarga....................................................................9
M) II. Konsep Masalah Kesehatan Hipertensi......................................................9
N) A. Definisi Hipertensi.........................................................................................9
O) B.Tanda dan Gejala Hipertensi........................................................................10
P) C. Faktor Penyebab Hipertensi......................................................................11
Q) D. Komplikasi Hipertensi................................................................................11
R) E.Pencegahan dan Perawatan Hipertensi.......................................................12
S) III. Asuhan Keperawatan Keluarga................................................................12
T) BAB III...............................................................................................................19
U) LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA..............................19
V) BAB IV...............................................................................................................53
W) PENUTUP..........................................................................................................53
X) A. Kesimpulan..................................................................................................53
Y) B.Saran...............................................................................................................54
Z) DAFTAR PUSTAKA........................................................................................55
*) Lampiran.......................................................................................................56
A. Jurnal Terkait................................................................................................56
Analisa................................................................................................................60
B. Media yang digunakan untuk penyuluhan..................................................61
C. Dokumentasi Kegiatan..................................................................................63
D. Kartu Keluarga Terbaru..............................................................................69
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah diatas nilai normal. Menurut Nurarif
A.H. & Kusuma H. (2016), hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik sekitar 140
mmHg atau tekanan diastolik sekitar 90 mmHg. Hipertensi merupakan masalah yang perlu
diwaspadai, karena tidak ada tanda gejala khusus pada penyakit hipertensi dan beberapa orang
masih merasa sehat untuk beraktivitas seperti biasanya. Hal ini yang membuat hipertensi sebagai
silent killer (Kemenkes, 2018), orang-orang akan tersadar memiliki penyakit hipertensi ketika
gejala yang dirasakan semakin parah dan memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan.

Gejala yang sering dikeluhkan penderita hipertensi adalah sakit kepala, pusing, lemas,
kelelahan, sesak nafas, gelisah, mual, muntah, epitaksis, dan kesadaran menurun (Nurarif A.H. &
Kusuma H., 2016). Hipertensi terjadi karena dipengaruhi oleh faktor-faktor risiko. Faktor-faktor
risiko yang menyebabkan hipertensi adalah umur, jenis kelamin, obesitas, alkohol, genetik, stres,
asupan garam, merokok, pola aktivitas fisik, penyakit ginjal dan diabetes melitus (Sinubu R.B.,
2015).

Hipertensi merupakan penyakit yang umum ditemukan diberbagai negara. Menurut


American Heart Association (AHA), penduduk Amerika yang berusia diatas 20 tahun yang
menderita hipertensi mencapai angka 74,5 jiwa dan hampir 90-95% tidak diketahui penyebabnya
(Kemenkes, 2014).

Menurut Riskesda tahun 2018 penderita hipertensi di Indonesia mencapai 8,4%


berdasarkan diagnosa dokter pada penduduk umur ≥ 18 tahun, Berdasarkan hasil pengukuran
tekanan darah pada penduduk prevalensi penderita hipertensi di Indonesia adalah sekita 34,1%,
sedangkan pada tahun 2013 hasil prevalensi penderita hipertensi di Indonesia adalah sekitar
25,8%. Hasil prevalensi dari pengukuran tekanan darah tahun 2013 hingga tahun 2018 dapat
dikatakan mengalami peningkatan yaitu sekitar 8,3%. Data dari Riskesda tahun 2018 juga
mengatakan bahwa prevalensi hasil pengukuran darah pada penderita hipertensi terdapat pada
provinsi Kalimantan Selatan dengan prevalensi penderira sekitar 44,1% atau lebih tinggi dari
rata-
rata prevalensi hasil pengukuran darah di Indonesia. Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri
berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah pada penduduk yaitu menempati posisi ke-13 dan
prevalensi rata-rata penderita hiperensi berada dibawah prevalensi penderita hipertensi di
Indonesia (Kemenkes, 2019).

B. Rumusan Masalah
a. Tujuan Umum
Adapun tujuan Umum dibuatnya laporan pendahuluan dan Asuhan Keperawatan ini ialah
agar pembaca dan penulis tau mengenai keluarga dan hipertensi lebih banyak lagi
b. Tujuan Khusus
a) Apa yang dimaksud dengan keluarga?
b) Apa Fungsi dari keluarga ?
c) Bagaimana Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga?
d) Bagaimana Tahap Kemandirian Keluarga?
e) Apa Definisi penyakit hipertensi?
f) BagaimanaTanda dan Gejala penyakit hipertensi?
g) Apa saja Faktor Penyebab penyakit hipertensi?
h) Apa saja Komplikasi penyakit hipertensi?
i) Bagaimana Pencegahan dan Perawatan penyakit hipertensi?

C. Tujuan
a) Agar mengetahui Apa yang dimaksud dengan keluarga?
b) Agar mengetahui Apa Fungsi dari keluarga ?
c) Agar mengetahui Bagaimana Tahap dan Tugas Perkembangan Keluarga?
d) Agar mengetahui Bagaimana Tahap Kemandirian Keluarga?
e) Agar mengetahui Apa Definisi penyakit hipertensi?
f) Agar mengetahui BagaimanaTanda dan Gejala penyakit hipertensi?
g) Agar mengetahui Apa saja Faktor Penyebab penyakit hipertensi?
h) Agar mengetahui Apa saja Komplikasi penyakit hipertensi?
i) Agar mengetahui Bagaimana Pencegahan dan Perawatan penyakit hipertensi?
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Konsep Keluarga Sesuai Tahap Perkembangan

A. Definisi Keluarga
Keperawatan keluarga merupakan pelayanan holistik yang menempatkan keluarga dan
komponennya sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggota keluarga dalam tahap
pengkajian, diagnosis keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi (Depkes, 2010).
Pengertian lain dari keperawatan keluarga adalah proses pemberian pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan keluarga dalam lingkup praktik keperawatan (Depkes RI, 2010).

Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area pelayanan keperawatan di


masyarakat yang menempatkan keluarga dan komponennya sebagai fokus pelayanan dan
melibatkan anggota keluarga dalam pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi, dengan
memobilisasi sumber pelayanan kesehatan yang tersedia di keluarga dan sumbersumber dari
profesi lain, termasuk pemberi pelayanan kesehatan dan sektor lain di komunitas (Depkes RI,
2010).

B. Fungsi Keluarga
Keluarga merupakan perkumpulan dua orang atau lebih individu yang hidup bersama dalam
keterikatan, emosional dan setiap individu memiliki peran masing-masing yang merupakan
bagian dari keluarga (Fatimah, 2010).

Menurut Mubarak (2009) keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang terikat
oleh hubungan perkawinan, hubungan darah, ataupun adopsi, dan setiap anggota keluarga saling
berinteraksi satu dengan lainnya. Sedangkan menurut UU No. 52 Tahun 2009, mendifinisikan
keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari suami istri dan anaknya, atau
ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (Wirdhana et al., 2012).

Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi perkembangan individu,
karena sejak kecil anak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga. Karena itulah
peranan orang tua menjadi amat sentral dan sangat besar bagi pertumbuhan dan perkembangan
anak, baik itu secara langsung maupun tidak langsung (Ariani, 2009).

C. Tugas dan Tahapan Perkembangan Keluarga


Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun secara
umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit Friedman, 1998) :
1. Pasangan baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan
membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis)
keluarga masing- masing:
a) Membina hubungan intim yang memuaskan
b) Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial
c) Mendiskusikan rencana memiliki anak
2. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan samapi kelahiran anak
pertama dan berlanjut damapi anak pertama berusia 30 bulan :
a) Persiapan menjadi orang tua
b) Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual
dan kegiatan keluarga
c) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
3. Keluarga dengan anak pra-sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak berusia
5 tahun :
a) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi
dan rasa aman
b) Membantu anak untuk bersosialisasi
c) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga
harus terpenuhi
d) Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga
(keluarga lain dan lingkungan sekitar)
e) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap yang paling repot)
f) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
g) Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak
4. Keluarga dengan anak sekolah
a) Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada
usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga
maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk :
- Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan
- Mempertahankan keintiman pasangan
- Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga
5. Keluarga dengan anak remaja
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun
kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan keluarga ini
adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar
untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa :
a) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat remaja
sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya
b) Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga
c) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua. Hindari perdebatan,
kecurigaan dan permusuhan
d) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga
6. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat anak
terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam
keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua :
a) Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b) Mempertahankan keintiman pasangan
c) Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua
d) Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
7. Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat
pensiun atau salah satu pasangan meninggal :
a) Mempertahankan kesehatan
b) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak
c) Meningkatkan keakraban pasangan
8. Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu pasangan pensiun,
berlanjut saat salah satu pasangan meninggal damapi keduanya meninggal :
a) Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b) Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan
c) Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat
d) Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat
e) Melakukan life review (merenungkan hidupnya).

D. Tahap Kemandirian Keluarga

Menurut Makhfudli (2009:188), ada beberapa Tahap kemandirian keluarga berdasarkan tingkat
kemandirian , diantaranya :

1) menerima petugas kesehatan


2) menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan keluarga
3) keluarga tahu dan dapat mengungkapan masalah kesehatannya dengan benar
4) kemampuan keluarga dalam memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai anjuran
5) melakukan tindakan keperawatan sederhana sesuai anjuran
6) melakukan tindakan pencegahan secara aktif
7) keluarga mampu melakukan tindakan promotif secara aktif

II. Konsep Masalah Kesehatan Hipertensi

A. Definisi Hipertensi
Tekanan darah merupakan tekanan yang dialami oleh darah pada pembuluh darah arteri
ketika darah di pompa oleh jantung keseluruh tubuh. Tekanan darah diambil dengan mengambil
dua ukuran dan biasanya ditulis sebagai berikut = 120/80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukan
tekanan ke Nomor bawah (80) menunjukan tekanan saat jantung beristirahat diantaranya
pemompaan jantung, ( Umar, 2012 ).

Tekanan darah dalam sisi kondisinya hampir mirip dengan tekanan darah rendah seperti
kepala sangat pening dan berat, tubuh terasa berat, bagian tengkuk terasa kaku dan tubuh terasa
lemas. Diantara penyebabnya terlalu banyak memikirkan hal-hal yang berat, atau gangguan pada
urat saraf.( Sunar, 2012 ).

Menurut Joint National Commitee on Detection, Evalution, and Tretment of High Blood
Pressure (JNC). (dalam udjianti 2013) memberikan batasan hipertensi dengan memperhatikan
usia dan jenis kelamin. Pertama, pria berusia < 45 tahun dikatan hipertensi bila tekanan darah
pada waktu berbaring ≤ 130/90 mmHg. Kedua, pria berusia > 45 tahun dikatakan hipertensi bila
tekanan darahnya ≥ 145/95 mmHg. Ketiga, wanita hipertensi bila tekanan darah ≥ 160/95 mmHg.

Menurut Alwi (2011). Hubungan tekanan darah berdasarkan usia, pada usia pertengahan
dan usia lanjut tekanan darah rata-rata mempunyai hubungan kuat dan secara langsung sekurang-
kurangnya pada tekanan darah 115/75 mmHg.

Menurut Triyanto (2014). Tekanan darah tinggi dapat diakibatkan oleh stres yang diderita
oleh individu, umumnya individu yang mengalami stres sulit tidur, darah yang cenderung tinggi
kemudian ketidak patuhan dalam pengobatan.

ada dua faktor yang memicu hipertensi yaitu. pertama faktor yang dapat dikontrol, meliputi
asupan makanan, alkohol, obesitas, merokok dan stres. kedua faktor yang tidak dapat dikontrol,
seperti usia dan genetik. (Suiroaka, 2012).

B. Tanda dan Gejala Hipertensi


Terdapat dua macam hipertensi, diantaranya hipertensi primer dan sekunder.

a) Hipertensi primer (esensial)


Hipertensi dari seluruh kasus yaitu 90% temasuk ke dalam kategori hipertensi
primer/esensial yang didefinisikan sebagai penngkatan tekanan darah yang tidak di
ketahui penyebabnya (idiopatik) (Udjianti, 2013).
b) Hipertensi skunder
merupakan 10% dari seluruh kasus hipertensi, didefinisikan sebagai peningkatan tekanan
darah karena suatu kodisi fisik yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal atau
gangguan tiroid (Udjianti, 2013).

Beberapa gejala hipertensi antara lain : Sulit tidur , Kaku kuduk, Gelisah, Pusing , Dada
berdebar-debar, Lemas, Sesak nafas, Berkeringat, Cepat marah, Pendarahan hidung, Tekuk
terasa berat, Telinga berdenging, Sering kencing di malam hari, Kejang-kejang, (price, 2005;
cahyono, 2008; corwin, 2005).

C. Faktor Penyebab Hipertensi


Beberapa penyebab terjadinya hipertensi :

a) Penyakit ginjal
b) Kelainan hormonal
c) Obat-obatan seperti pil KB
d) Kortasio aorta
e) Preeklamsi pada kehamilan
f) Porfitria intermiten akut
g) Keracunan timbal akutmans (Price & Wilson 2011).

Menurut Suiroaka, ( 2012). Faktor yang memicu hipertensi yaitu :

a) faktor yang dapat dikontrol, meliputi asupan makanan, alkohol, obesitas, merokok dan
stres.
b) faktor yang tidak dapat dikontrol, seperti usia dan genetik.

Menurut Syukraini Irza (2009), Agung Riyadi (2007), Nancy swanida, dkk. (2012) bahwa
faktor yang beresiko terhadap hipertensi adalah : Usia, Jenis kelamin, Faktor genetik, Etnis,
Obesitas, Konsumsi lemak, Konsumsi natrium, Merokok, Konsumsi alkohol, Stress. Dan
menurut febby Hendra, dkk. (2013), Paskah Rina Situmorang (2014) faktor-faktor yang
berhubungan dengan tekanan darah adalah pola hidup, genetik, lingkungan.

D. Komplikasi Hipertensi
Jika tidak terkontrol hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti :

a) Penyakit jantung
b) Penyakit stroke
c) Penyakit ginjal
d) Retinopati (Kerusakan retina)
e) Penyakit pembuluh darah tepi
f) Gangguan saraf

Semakin tinggi tekanan darah, semakin tinggi tinggi resiko kerusakan pada jantung dan pembuluh
darah pada organ besar seperti otak dan ginjal.

E. Pencegahan dan Perawatan Hipertensi


Resiko untuk mengidap hipertensi dapat dikurangi dengan :

a) Mengurangi konsumsi garam ( jangan melebihii 1 sendok the per hari)


b) Melakukan aktivitas fisik teratur ( seperti jalan kaki 3 km/olahraga 30 menit per hari min
5x/minggu)
c) Tidak merokok dan menghindari asap rokok
d) Diet dengan gizi seimbang
e) Mempertahankan berat badan ideal
f) Menghindari minuman alkohol

III. Asuhan Keperawatan Keluarga


I. PENGKAJIAN
Merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan, agar diperoleh data
pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan keluarga.
Hal-hal yang perlu di kaji dalam keluarga meliputi :
a. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluaraga meliputi :
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga dan genogram
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktivitas rekreasi keluarga
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga, meliputi :
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini ditentukan dengan anak tertua dari
keluaraga inti.
2) Tahap keluarga yang belum terpenuhi yaitu menjelaskan mengenai tugas
perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa
tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi.
3) Riwayat keluarga inti yaitu menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada
keluarga inti yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan
masing-masing anggota keluarga,perhatian terhadap pencegahan
penyakit,sumber pelayanan kesehatan yang biasanya digunakan keluarga serta
pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
4) Riwayat keluarga sebelumnya yaitu dijelaskan mengenai riwayat kesehatan
pada keluarga dari pihak suami dan istri.
c. Pengkajian lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
4) Sistem pendukung keluarga.
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara berkomunikasi
antar anggota keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota keluarga mengendalikan
dan mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.
3) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga
baik secara formal maupun non formal.
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai dan norma yang
dianut oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.
5) Fungsi keluarga
a) Fungsi afektif, yaitu yang perlu dikaji gambaran diri anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungankeluarga
terhadap anggota keluarga lain,bagaimana kehangatan tercipta pada
anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
b) Funsi sosialisasi, yaitu perlu mengkaji bagaimana interaksi atau hubungan
dalam keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar
disiplin,norma,budaya dan perilaku.
c) Fungsi perawatan kesehatan, yaitu menjelaskan sejauh mana keluarga
menyediakan makanan,pakaian,perlu dukungan serta merawat anggota
keluaraga yang sakit.
d) Pemenuhan tugas keluarga, yaitu sejauh mana kemampuan keluarga dalam
mengenal,mengambil keputusan dalam tndakan, merawat anggota
keluarga yang sakit,menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan
dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada.
6) Stres dan koping keluarga
a) Stresor jangka pendek dan panjang
b) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor.
c) Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
d) Strategi adaptasi fungsional yang digunakan bila menghadapi
permasalahan.
e) Pemeriksaan fisik
II. Diagnosa Keperawatan
a. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
Yaitu pola penenangan masalah kesehatan dalam keluarag tidak memuaskan untuk
memulihkan kondisi kesehatan anggota keluarga.
b. Defisit Pengetahuan
Yaitu ketiadaan atau kurangnya informasi kognitif yang berkaitan dengan topik
tertentu.
c. Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif
Yaitu ketidakmampuan mengidentifikasi, mengelola dan atau menemukan bantuan
untuk mempertahankan kesehatan.
d. Kesiapan Peningkatan Koping Keluarga
Yaitu pola adaptasi anggota keluarga dalam mengatasi situasi yang dialami klien
secara efektif dan menunjukkan keinginan serta kesiapan untuk meningkatkan
kesehatan keluarga dan klien.

III. Intervensi Keperawatan


a. Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif
Dukungan Keluarga Merencanakan Perawatan
Observasi :
- Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga tentang kesehatan
- Identifikasi konsekuensi tidak melakukan tindakan bersama keluarga
- Identifikasi sumber-sumber yang dimiliki keluarga
- Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan
keluarga Terapeutik :
- Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang mendukung upaya kesehatan
- Gunakan sarana dan fasilitas yang ada dalam keluarga
- Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara
optimal Edukasi :
- Informasikan fasilitas kesehatan yang ada di lingkungan keluarga
- Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
- Ajarkan cara perawatan yang bisa dilakukan keluarga

b. Defisit Pengetahuan
Edukasi Kesehatan
Observasi :
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat
Terapeutik :
- Sediakan materi dan media pendidikan kesehatan
- Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
- Berikan kesempatan untuk bertanya
Edukasi :
- Jelaskan faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan
- Ajarkan perilaku hidup sehat dan bersih
- Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat

c. Pemeliharaan Kesehatan Tidak


Efektif Penentuan Tujuan Bersama
Observasi :
- Identifikasi tujuan-tujuan yang akan dicapai
- Identifikasi cara mencapai tujuan secara
konstruktif Terapeutik :
- Nyatakan tujuan dengan kalimat positif san jelas
- Tetapkan skala pencapaian tujuan, jika perlu
- Fasilitasi memcah tujuan kompleks menjadi langkah kecil yang mudah
dilakukan
- Berikan batasan pada peran perawat dan pasien secara jelas
- Diskusikan sumber daya yang ada untuk memenuhi tujuan
- Diskusikan pengembangan rencana untuk memenuhi tujuan
- Prioritaskan aktivitas yang dapat membantu pencapaian tujuan
- Fasilitasi dalam mengidentifikasi hasil yang diharapkan untuk setiap tujuan
- Tetapkan batas waktu yang realistis
- Diskusikan indikator pengukuran untuk setiap tujuan
- Hitung skor pencapaian tujuan
- Modifikasi rencana jika tujuan tidak tercapai
Edukasi :
- Anjurkan mengenai masalah yang dialami
- Anjurkan mengembangkan harapan realistis
- Anjurkan mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan sendiri
- Anjurkan mengidentifikasi nilai dan sistem kepercayaan saat menetapkan tujuan
- Anjurkan mengidentifikasi tujuan realistis dan dapat dicapai

d. Kesiapan Peningkatan Koping


Keluarga Dukungan koping keluarga
Observasi :
- Identifikasi respons emosional terhadap kondisi saat ini
- Identifikasi beban prognosis secara psikologis
- Identifikasi pemahaman tentang keputusan perawatan setelah pulang
- Identifikasi kesesuaian antara harapan pasien, keluarga, dan tenaga
kesehatan Terapeutik :
- Dengarkan masalah, perasaan, dan pertanyaan keluarga
- Terima nilai-nilai keluarga dengan cara yang tidak menghakimi
- Diskusikan rencana medis dan perawatan
- Fasilitasi pengungkapan perasaan antara pasien dan keluarga atau antar anggota
keluarga
- Hargai dan dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan
- Berikan kesempatan berkunjung bagi anggota
keluarga Edukasi :
- Informasikan kemajuan pasien secara berkala
- Informasikan fasilitas perawatan kesehatan yang
tersedia Kolaborasi :
- Rujuk untuk terapi keluarga, jika perlu
IV. EVALUASI
a) Formatif
Menurut Zakarudin, (2018). Adalah evaluasi yang dilakukan selama proses asuhan
keperawatan dan bertujuan untuk menilai hasil implementasi secara bertahap sesuai
dengan kegiatan yang dilakukan, sistem penulisan evaluasi formatif ini biasanya
ditulis dalam catatan kemajuan atau menggunakan sistem SOAP.
b) Sumatif
Menurut Zakarudin, (2018). Adalah evaluasi yang bertujuan untuk menilai secara
keseluruhan, sistem penulisan evaluasi sumatif ini didalam bentuk catatan atau
laporan ringkasan.
BAB III

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


PADA TN.S KHUSUSNYA NY.S DENGAN HIPERTENSI
PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA DEWASA
A. Pengkajian Keluarga
Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn.J
2. Alamat dan Telepon : Kanggan,Desa WringinPutih (0812xxxxx)
3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Pensiunan
4. Pendidikan Kepala Keluarga : SMA
5. Komposisi Keluarga :Kepala Keluarga (Tn.J),Istri (Ny.S),Anak
(Tn.G)

IMUNISASI
KELAMIN JENIS

UMUR
NAMA

PEDIDIKA

KET
ANGGTOTA

B DPT CA HEPATITIS
HUB

NO C POLIO M
DGN KK

G PAK
I II III I II III IV I II III

1. Tn. J LK Suami 62 SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Ny. S PR Istri 53 SMP √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

3. Tn.G LK Anak 25 SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √


6. Genogram

Tn.J NyS

62Thn 53 Thn
Hipertensi

Ket :

/ : Meninggal : Hidup Serumah


: Laki-Laki
: Garis Keturunan
: Perempuan

: Pasien
7. Tipe Keluarga
Keluarga Tn.J menyatakan tinggal bersama istri, dan ketiga anaknya. Tipe keluarga Tn.J yaitu
Nuclear Family.
8. Suku Bangsa
Tn.J mengatakan asli dari suku jawa lahir di Indonesia.
9. Agama
Tn.J mengatakan keluarganya memeluk agama Islam.
10. Status sosial ekonomi keluarga
Tahap II Keluarga Tn.J mampu memenuhi kebutuhan sosial Psikologis dan pengembangan,
mampu berkontribusi untuk masyarakat.
11. Aktivitas rekreasi keluarga
Tn. J mengatakan rekreasi keluarga biasanya pada waktu senggang,ia berkebun,dan
berkumpul dengan keluarga dengan menonton TV bersama anak dan istrinya.

B. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn.J mengatakan hanya memiliki anak 1 berumur 25 tahun
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn.J mengatkan tahap perkembangan keluarga saat ini akan semaksimal mungkin
menciptakan kebahagiaan keluarga terutama istri dan anak-anaknya. Tahap
perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga Tn.J, Keluarga Tn.J mengatakan
belum mampu memberikan perawatan terhadap penyakit yang dialami Ny.S. Hal ini
tampak pada saat ditanya keluarga dan Ny.S mengatakan belum mengetahui cara
perawatan untuk hipertensi dan bagaimana cara melakukan pengobatan menggunakan
rebusan daun sirsak pada pasien hipertensi.
c. Riwayat keluarga inti
Tn.J mengatakan istrinya (Ny.S) mempunyai Riwayat penyakit Hipertensi. Keadaan Ny.S
saat dilakukan pengkajian terdapat keluhan pusing kepala, namun Ny.S mengatakan
terkadang saat tekanan darah tinggi Ny.S merasa sering lemas,kelelahan,dan merasa otot
nya tegang.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Keluarga sebelumnya tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi.
C. Data Lingkungan
a. Karakteristik rumah
Ny.S istri Tn.J mengatakan luas rumahnya 500m2, terdapat 3 Kamar Tidur,2 kamar
mandi, 1 Ruang Tamu,1 ruang TV,Dapur,Gudang,dan Garasi,jenis permanen, sirkulasi
udara cukup baik, perabot cukup rapi, kebersihan rumah cukup bersih, lantai rumah
keramik, jarak sepitank dengan sumur >20 meter, sumber air minum dari galon ,
pembuangan limbah melalui selokan, pembuangan sampah pada tempat ( setiap hari
sekali di ambil oleh petugas).
b. Denah Rumah

K.Tidur 2 KM1
Ruang TV

Gudang
Gudangg

KM 2 Dapur
Dapur

Ruang Tamu Garasi


Garasi
Ruang Tamu K.Tidur 3

K.Tidur 1

Pintu Masuk
1. Karateristik tetangga dan komunitas RW
Tn.J mengatakan hubungan antar tetangga baik, saling membantu bila ada tetangga yang
kesusahan atau punya hajat seperti nikahan, ibadah rumah tangga saling membantu
dengan gotong royong. `
2. Mobilitas geografis Keluarga
Keluarga Tn.J adalah penduduk asli Magelang selain itu Tn.J berkerja sebagai TNI-AD
dulu.
3. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tn.J rutin mengikuti kegiatan RT seperti perkumpulan rutin bulanan Kepala Rumah
Tangga, untuk Ny.S juga mengikuti kegiatan RT seperti arisan, kumpulan, PKK,dan
pengajian.
4. Sistem pendukung keluarga
Di dalam keluarga Tn.J berjumlah 3 anggota terdiri dari kepala keluarga, istri dan 1 anak,
Tn.J dulunya bekerja sebagai TNI AD dan saat ini sudah pensiun,dan istrinya (Ny.C) Ibu
Rumah Tangga.
D. Struktur Keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Anggota keluarga berkomunikasi langsung dengan bahasa Indonesia dan saling terbuka
serta memanfaatkan alat komunikasi HP. Untuk segala informasi Keluarga mendapat info
kesehatan dari petugas kesehatan dan informasi lainnya dari TV maupun surat
kabar,media sosial,dan radio.
b. Struktur kekuatan keluarga
Tn.J berkata kalau di keluarganya yang lebih dominan mengambil keputusan yaitu Tn.J
dengan meminta pertimbangan dengan istrinya (Ny.S).
c. Struktur peran (formal dan informal)
a. Formal
Tn.J sebagai kepala keluarga, Ny.S sebagai istri dan 1 orang anaknya.
 Informal
Dahulu Tn.J sebagai pencari nafkah utama bagi keluarganya namun saat ini digantikan
oleh anaknya yaitu Tn.G.
d. Nilai dan norma keluarga
Tn.J mengatakan bahwa dalam kehidupan ini sudah ada yang megatur baik kesehatan, mati
maupun rejeki sudah ada yang mengatur yaitu Tuhan Yesus Kristus. bila ada kelurga yang
sakit biasanya dirawat dirumah terlebih dahulu baru dibawa ke dokter keluarga/Faskes
terdekat.
E. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Tn.J mengatakan hubungan antar keluarga baik, saling mendukung bila ada yang sakit
keluarga akan merawatnya dan bila tidak ada perkembangannya dibawa berobat ke dokter
keluarga/Faskes terdekat.
b. Fungsi sosial
Hubungan keluarga sangat baik, setiap hari setelah aktivitas Tn.J,keluarga saling
berkumpul dirumah sambil menonton tv anggota keluarga juga saling menjaga dan
menaati norma yang ada.
c. Fungsi perawatan kesehatan
No Tugas Keterangan

1. Mengenal masalah Tn.J mengatakan tidak memahami masalah


kesehatan kesehatan yang diderita Ny.S tentang
penyakit hipertensi dan cara
pencegahannya. Ny.S ingin cepat sembuh
dari penyakit hipertensinya agar
aktifitasnya tidak terganggu .

2. Memutuskan tindakan Tn.J dan istrinya Ny.S memutuskan periksa


yang tepat kesehatannya ke pelayanan kesehatan

3. Memperbaiki Ny.S melakukan perawatan sederhana


perawatan terhadap dengan obat tradisional sesuai informasi
keluarga yang sakit yang diterima baik melalui internet
maupun saran dari petugas kesehatan

4. Memodifikasi Ny.S selalu menjaga kebersihan lingkungan


lingkungan keluarga rumah dengan melakukan pembersihan
untuk menjamin setiap hari dibantu keluarga/anggota
kesehatan keluarga keluarga yang lain

5. Menggunakan Keluarga Tn.J akan membawa Ny.S ke


pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan apabila sakit

d. Fungsi reproduksi
Tn.J dan Ny.S saat ini dikaruniai 1 orang anak.
e. Fungsi ekonomi
Kebutuhan pokok keluarga sehari-hari cukup terpenuhi dari penghasilan . Tn.J dan Ny.S
mengumpulkan uang kurang lebih Rp.900.000/bulan untuk ditabung atau diinvestasikan.
F. Stress dan Koping Keluarga
a. Stressor jangka pendek dan panjang
Tn.J dan keluarga khawatir dan cemas pada kesehatan istrinya yang mempunyai tekanan
darah tinggi.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor
Apabila ada masalah dalam kelurga baik permasalahan dari anak,suami,ataupun istrinya
keluarga akan mendiskusikan bersama dan mencari penyebabnya dan bagaimana
penyelesaiannya salah satu dalamnya permasalahan kesehatan.
c. Strategi koping yang digunakan
Keluarga Tn.J selalu terbuka satu sama lain dalam suatu permasalahannya baik yang
dialami individu maupun masalah keluarga dan bermusyawarah untuk mencari solusi
terbaik dalam memecahkan suatu permasalahan.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Tn.J mengatakan setelah kegiatan sehari-hari ada waktu luang keluarga untuk selalu
berkumpul dan merayakan kegiatan apa aja umtuk saling bertukar pikiran apabila
sekarang ada suatu permasalahan.
B. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
No Tn.J Ny. S Tn.G
Fisik
1. Kepala Rambut hitam, Rambut hitam, Rambut hitam,
bersih, uban (+), rontok (-) bersih, uban (+), rontok (+) bersih, uban (-), rontok (+)

2. TTV TD : 110/80 TD : TD : 120/80


mmHg 220/110mmHg mmHg
N : 90 x/m S : 36,3˚C N : 95 x/m S : 36,5 ˚C N : 90 x/m S : 36,8 ˚C
RR : 20x/m RR : 21x/m RR : 22x/m

3. Mata Anemis (-) Anemis (-) Anemis (-)


4. Hidung Sekret (-) Sekret (-) Sekret (-)
Epitaksis (-) Epitaksis (-) Epitaksis (-)
5. Mulut Mukosa lembab Mukosa lembab Mukosa lembab
6. Leher Pembesaran kelenjar Pembesaran kelenjar Pembesaran kelenjar tyroid,
tyroid, tyroid, limfe (-)
limfe (-) limfe (-)
7. Dada Simetris, suara sonor, Simetris, suara sonor, Simetris, suara sonor,
suara suara suara
napas vesikuler napas vesikuler napas vesikuler
8. Abdomen Simetris, suara tympani, Simetris, suara tympani, Simetris, suara tympani,
nyeri nyeri nyeri
tekan (-) tekan (-) tekan (-)
9. Ekstermitas Oedema (-), Oedema (-), Oedema (-),
masih dapat gerak masih dapat gerak masih dapat gerak aktif
aktif aktif
Integumen Turgor kulit Turgor kulit Turgor kulit
10. elastis, nyeri tekan (-) elastis, nyeri tekan (-) elastis, nyeri tekan (-)

C. Harapan Keluarga
Harapan yang diinginkan keluarga Tn. J adalah Agar Ny.S dapat sembuh dan petugas kesehatan dapat memberikan pelayanan
kesehatan dengan baik dalam menangani kasus penyakit Ny..

I. ANALISA DATA
NO. HARI/TANGGAL/ DATA FOKUS DIAGNOSA KEPERAWATAN
JAM
1 Senin, 08 Nov 2021 DS : Gangguan rasa nyaman
08.00 WIB  Klien mengeluh pusing berhubungan dengan Gejala
 Klien mengatakan pusing terasa seperti Penyakit (D.0074)
ditusuk-tusuk
DO :
 Klien tampak tidak tenang
 TD : 220/110mmHg
2 Senin, 08 Nov 2021 DS : Defisit Pengetahuan berhubungan
08.00 WIB  Keluarga mengatakan tidak mengetahui dengan Kurang Terpapar
tentang perawatan hipertensi Informasi
 Ny.S mengatakan sering kelelahan jika (D.0111)
melakukan aktivitas

DO :
 Keluarga tampak bingung dan tidak
mengerti ketika ditanya mengenai
penyakit hipertensi
 Ny. S tampak lemas dan pucat
J. SKORING DAN PRIORITAS MASALAH
NO KRITERIA SKALA BOBOT SKORING PEMBENARAN
1 Sifat masalah 3 : Aktual 1 1/3 x 1 = 0,33 Keluarga Tn.J sudah memenuhi tahap
2 : Resiko perkembangan untuk saling merawat pada salah
1 : Potensial satu anggota keluarga yang sakit.
2 Kemungkina 2 : Mudah 1 1/ 2 x 2 = 1 Dari kebiasaan sehari-hari yang tidak terkendali
n masalah 1 : Sebagian dapat memicu peningkatan tekanan darah
untuk diubah 0 : Tidak
dapat
3 Potensi 3 : Tinggi 3 3/3 x 1 = 1 Tn.J mengetahui beberapa cara untuk mengatasi
masalah 2 : Cukup masalah tersebut dan memiliki motivasi untuk
untuk dicegah 1 : Rendah mencegahnya.
4 Menonjolnya 2 : Segera 2 2/2 x 1 = 1 Dengan kondisi penyakit yang diderita saat ini
Masalah 1 : Tidak sangat penting untuk motivasi penangan
Segera masalah kesehatan yang dialami saat ini.
0 : Tidak
dirasakan
Jumlah 3,33

K. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan gejala penyakit (D.0074)
2. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi (D.0111)
L. INTERVENSI KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan dan Intervensi TTD
DX Keperawatan Kriteria Hasil Keperawatan
1 Gangguan rasa Tingkat Keletihan (L.05046) Edukasi Aktivitas/Istirahat (I.12362) Angga
nyaman Mengajarkan pengaturan aktivitas dan istirahat.
berhubungan Setelah dilakukan tindakan
dengan gejala keperawatan selama 7x24 jam Observasi
penyakit diharapkan tingkat keletihan - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
klien dapat berkurang dengan menerima informasi
kriteria hasil : Terapeutik
1) Kemampuan Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan
melakukan aktivitas istirahat
rutin meningkat dari - Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan
skala 3 (sedang) ke sesuai kesepakatan
skala 5 (meningkat) - Berikan kesempatan pada pasien dan
2) Sakit kepala menurun keluarga untuk bertanya
dari skala 3 (sedang) Edukasi
ke skala 5 (menurun) - Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas
3) Pola istirahat dari fisik / olahraga secara rutin
skala 3 (sedang) ke - Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan
skala 5 (membaik) istirahat
- Anjurkan cara mengidentifikasi kebutuhan
istirahat (mis. kelelahan, sakit kepala saat
aktivitas)
- Ajarkan cara mengidentifikasi target dan
jenis aktivitas sesuai kemampuan

2 Setelah dilakukan tindakan Edukasi Prosedur Tindakan (I.12442) Angga


Defisit pengetahuan
keperawatan selama 5 x 24 Observasi
berhubungan dengan
jam, diharapkan Tingkat - Identifikasi kesiapan dan kemampuan
kurang terpapar
Pengetahuan membaik dengan menerima informasi
informasi (D.0111)
kriteria hasil :
Terapeutik
1) Verbalisasi minat
- Sediakan materi dan media pendidikan
dalam belajar kesehatan
meningkat dari skala 1 - Jadwalkan pendidikan
(menurun) ke skala 5 kesehatan sesuai kesepakatan
(meningkat) Edukasi
2) Kemampuan - Jelaskan tujuan dan manfaat tindakan yang
menggambarkan akan dilakukan
pengalaman - Jelaskan perlunya tindakan dilakukan
sebelumnya yang
- Jelaskan langkah-langkah tindakan yang
sesuai dengan topik
akan dilakukan
meningkat dari skala 1
- Jelaskan persiapan klien
(menurun) ke skala 5
sebelum tindakan dilakukan
(meningkat)
- Anjurkan bertanya jika ada sesuatu yang
3) Pertanyaan tentang tidak dimengerti sebelum tindakan
masalah yang dihadapi dilakukan
menurun dari skala 1
(meningkat) ke skala 5
(menurun)
M. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/Jam No.DX Implementasi Respon Klien TTD
Keperawatan
Senin, 08 Nov 1 mengdentifikasi kesiapan dan S : Ny.S mengatakan sangat siap untuk Angga
2021 kemampuan menerima informasi mendapatkan informasi dari perawat
08.10 WIB
O : Ny.S tampak antusias dalam pelaksanaan
penkes

menyediakan materi dan media


S:-
pengaturan aktivitas dan istirahat
O : Ny.S tampak membaca leaflat mengenai
manfaat buah bit dalam mengatasi penyakit
hipertensi

menjadwalkan pemberian pendidikan S : Ny.S mengatakan bahwa ia bisa setiap hari


kesehatan sesuai kesepakatan
O : Ny.S tampak menepati waktu

memberikan kesempatan pada pasien S : Ny.S menyanyakan bagaimana cara


dan keluarga untuk bertanya
pengelolaan buah bit sebagai obat
O : Ny.S sangat antusias bertanya

menjelaskan pentingnya melakukan


S : Ny.S mengatakan bahwa Ny.S gemar
aktivitas fisik / olahraga secara rutin
bersepedah
O : tampak Ny.S yang masih gesit

menganjurkan menyusun jadwal


S : Ny.S mengatakan bahwa ia dan keluarga nya
aktivitas dan istirahat
tidur mulai pukul 9
O : Tampak Ny. S yang bersemangat

menganjurkan cara mengidentifikasi S : -


kebutuhan istirahat (mis. kelelahan,
O : Ny.S tampak duduk dan meminum air putih
sakit kepala saat aktivitas)
saat mengalami pusing

S:-
mengajarkan cara mengidentifikasi
O : Ny.S tampak dibantu anak nya dalam
target dan jenis aktivitas sesuai
melakukan aktifitas
kemampuan
Senin, 08 Nov 2 Mengidentifikasi kesiapan dan S : Ny. S mengatakan siap menerima materi Angga
2021
kemampuan menerima informasi atau informasi
08.46 WIB
O : Ny.S tampak antusias untuk menerima
informasi kesehatan

Menyediakan materi dan media S: Ny.S mengatakan media yang disiapkan


pendidikan kesehatan sangat baik dan mudah dipahami
O: Ny.S tampak memperhatikan materi dengan
baik

Menjadwalkan pendidikan kesehatan S : Ny.S meluangkan waktu di rumah bersama


sesuai kesepakatan setiap pagi hari
O : Menjadwalkan pendidikan kesehatan kepada
Ny.S setiap pagi sore

Menjelaskan tujuan dan manfaat


S : Ny.S mengatakan memahami penjelasan
tindakan yang akan dilakukan
yang telah diberikan
O: Ny.S tampak memahami

S: Ny.S mengerti dan memahami manfaat


Menjelaskan perlunya tindakan
penggunaan buah bit sebagai penurun
dilakukan
hipertensi
O: Ny.S tampak memahaminya

Menjelaskan langkah-langkah S: Ny.S mengatakan mengerti akan cara


tindakan yang akan dilakukan pengelolaan buah bit
O: Ny.S tampak memahaminya

Menjelaskan persiapan klien sebelum S: Ny.S mengatakan sudah siap membuat olahan
tindakan dilakukan buah bit
O: Ny.S tampak antusias membuat olahan
tersebut

Menganjurkan bertanya jika ada S: Ny.S bertanya bagaimana cara pengelolaan


sesuatu yang tidak dimengerti buah bit i tersebut
sebelum tindakan dilakukan O : Menjelaskan kepada Ny.S cara pengelolaan
daun sirsak tersebut
Selasa,09 Nov 1 mengdentifikasi kesiapan dan S : Ny.S mengatakan sangat siap untuk Angga
2021 kemampuan menerima informasi mendapatkan informasi dari perawat
09.20 WIB O : Ny.S tampak antusias dalam pelaksanaan
penkes

S:-
menyediakan materi dan media
pengaturan aktivitas dan istirahat O : Ny.S tampak membaca leaflat mengenai
manfaat buah bit dalam mengatasi penyakit
hipertensi

menjadwalkan pemberian pendidikan S : Ny.S mengatakan bahwa ia bisa setiap hari


kesehatan sesuai kesepakatan
O : Ny.S tampak menepati waktu

memberikan kesempatan pada pasien


S : Ny.S menyanyakan bagaimana cara
dan keluarga untuk bertanya
pengelolaan buah bit sebagai obat
O : Ny.S sangat antusias bertanya

menjelaskan pentingnya melakukan S : Ny.S mengatakan bahwa Ny.S gemar


aktivitas fisik / olahraga secara rutin
bersepedah
O : tampak tubuh Ny.S yang masih bagus
menganjurkan menyusun jadwal S : Ny.S mengatakan bahwa ia dan keluarga
aktivitas dan istirahat nya tidur mulai pukul 9
O : Tampak kantong mata Ny.S yang tidak
terlalu tebal

menganjurkan cara mengidentifikasi


S:-
kebutuhan istirahat (mis. kelelahan,
sakit kepala saat aktivitas) O : Ny.S tampak duduk dan meminum air putih
saat mengalami pusing

mengajarkan cara mengidentifikasi S:-

target dan jenis aktivitas sesuai O : Ny.S tampak dibantu anak nya dalam
kemampuan melakukan aktifitas

Selasa,09 Nov 2 Mengidentifikasi kesiapan dan S : Ny. S mengatakan siap menerima materi Angga
2021 kemampuan menerima informasi atau informasi
09.20 WIB O : Ny.S tampak antusias untuk menerima
informasi kesehatan

Menyediakan materi dan media S: Ny.S mengatakan media yang disiapkan


pendidikan kesehatan sangat baik dan mudah dipahami
O: Ny.S tampak memperhatikan materi dengan
baik
Menjadwalkan pendidikan kesehatan S : Ny.S meluangkan waktu di rumah bersama
sesuai kesepakatan setiap pagi hari
O : Menjadwalkan pendidikan kesehatan
kepada Ny.S setiap pagi sore

Menjelaskan tujuan dan manfaat S : Ny.S mengatakan memahami penjelasan


tindakan yang akan dilakukan yang telah diberikan
O: Ny.S tampak memahami

Menjelaskan perlunya tindakan


S: Ny.S mengerti dan memahami manfaat dari
dilakukan
buah bit
O: Ny.S tampak memahaminya

Menjelaskan langkah-langkah S: Ny.S mengatakan mengerti akan cara


tindakan yang akan dilakukan membuat olahan dari buah bit
O: Ny.S tampak memahaminya

Menjelaskan persiapan klien sebelum


S: Ny.S mengatakan sudah menyiapkan alat
tindakan dilakukan
yang akan digunakan untuk membuat rebusan
buah bit
O: Ny.S tampak antusias melakukan pembuatan
rebusan air buah bit

Menganjurkan bertanya jika ada S: Ny.S bertanya bagaimana cara membuat


sesuatu yang tidak dimengerti rebusan air buah bit
sebelum tindakan dilakukan
O : Menjelaskan kepada Ny.S cara membuat
rebusan buah bit
Rabu,10 Nov 1 mengdentifikasi kesiapan dan S : Ny.S mengatakan sangat siap untuk Angga
2021 kemampuan menerima informasi mendapatkan informasi dari perawat
10.20 WIB O : Ny.S tampak antusias dalam pelaksanaan
penkes

S:-
menyediakan materi dan media
pengaturan aktivitas dan istirahat O : Ny.S tampak melihat vidio terkait
pembuatan olahan buah bit

S : Ny.S mengatakan bahwa ia bisa setiap hari


menjadwalkan pemberian pendidikan O : Ny.S tampak menepati waktu
kesehatan sesuai kesepakatan
memberikan kesempatan pada pasien S : Ny.S menyanyakan bagaimana cara
dan keluarga untuk bertanya pengelolaan olahan buah bit sebagai obat
O : Ny.S sangat antusias bertanya

menjelaskan pentingnya melakukan S : Ny.S mengatakan bahwa Ny.S gemar


aktivitas fisik / olahraga secara rutin bersepedah
O : tampak tubuh Ny.S yang masih bagus

menganjurkan menyusun jadwal S : Ny.S mengatakan bahwa ia dan keluarga nya


aktivitas dan istirahat tidur mulai pukul 9
O : tampak segar

menganjurkan cara mengidentifikasi


S:-
kebutuhan istirahat (mis. kelelahan,
sakit kepala saat aktivitas) O : Ny.S tampak bersandar dan menarik nafas

mengajarkan cara mengidentifikasi S : -


target dan jenis aktivitas sesuai O : keluarga Tn.J tampak membantu Ny.S
kemampuan dalam mengerjakan pekarjaan rumah
Rabu,10 Nov 2 Mengidentifikasi kesiapan dan S : Ny. S mengatakan siap menerima materi Angga
2021 kemampuan menerima informasi atau informasi
10.30 WIB O : Ny.S tampak antusias untuk menerima
informasi kesehatan

Menyediakan materi dan media S: Ny.S mengatakan media yang disiapkan


pendidikan kesehatan sangat baik dan mudah dipahami
O: Ny.S tampak memperhatikan materi dengan
baik

Menjadwalkan pendidikan kesehatan S : Ny.S meluangkan waktu di rumah bersama


sesuai kesepakatan setiap pagi hari
O : Menjadwalkan pendidikan kesehatan kepada
Ny.S setiap pagi sore

Menjelaskan tujuan dan manfaat


S : Ny.S mengatakan memahami penjelasan
tindakan yang akan dilakukan yang telah diberikan perawat
O: Ny.S tampak memahami
Menjelaskan perlunya tindakan S: Ny.S mengerti dan memahami manfaat
dilakukan olahan buah bit
O: Ny.S tampak memahaminya

Menjelaskan langkah-langkah S: Ny.S mengatakan mengerti akan cara


tindakan yang akan dilakukan pembuatan olahan buah bit
O: Ny.S tampak memahaminya

Menjelaskan persiapan klien sebelum


S: Ny.S mengatakan sudah siap membuat olahan
tindakan dilakukan
buah bit
O: Ny.S tampak antusias membuat olahan buah
bit

Menganjurkan bertanya jika ada


S: Ny.S bertanya bagaimana cara membuat
sesuatu yang tidakdimengerti olahan buah bit
sebelum tindakan dilakukan O : Menjelaskan kepada Ny.S cara membuat
olahan buah bit

Kamis ,11 Nov 1 mengdentifikasi kesiapan dan S : Ny.S mengatakan sangat siap untuk Angga
2021 kemampuan menerima informasi mendapatkan informasi dari perawat
11.00 WIB
O : Ny.S tampak antusias dalam pelaksanaan
penkes

menyediakan materi dan media S:-


pengaturan aktivitas dan istirahat O : Ny.S tampak melihat vidio terkait
pembuatan olahan buah bit

S : Ny.S mengatakan bahwa ia bisa setiap hari


menjadwalkan pemberian pendidikan
kesehatan sesuai kesepakatan O : Ny.S tampak menepati waktu sesudah
bebenah rumah

memberikan kesempatan pada pasien S : Ny.S menyanyakan bagaimana cara


dan keluarga untuk bertanya
pengelolaan olahan buah bit sebagai obat
O : Ny.S sangat antusias bertanya

menjelaskan pentingnya melakukan S : Ny.S mengatakan bahwa Ny.S gemar


aktivitas fisik / olahraga secara rutin bersepedah
O : tampak tubuh Ny.S yang masih bagus
menganjurkan menyusun jadwal S : Ny.S mengatakan bahwa ia dan keluarga nya
aktivitas dan istirahat tidur mulai pukul 9
O : Ny.S tampak segar dan semangat

menganjurkan cara mengidentifikasi


S:-
kebutuhan istirahat (mis. kelelahan,
sakit kepala saat aktivitas) O : Ny.S tampak bersandar dan menarik nafas

mengajarkan cara mengidentifikasi S:-

target dan jenis aktivitas sesuai O : keluarga Tn.J tampak membantu Ny.S
kemampuan dalam mengerjakan pekarjaan rumah

Kamis,10 Nov 2 Mengidentifikasi kesiapan dan S : Ny. S mengatakan siap menerima materi Angga
2021 kemampuan menerima informasi atau informasi
11.35 WIB O : Ny.S tampak antusias untuk menerima
informasi kesehatan

Menyediakan materi dan media S: Ny.S mengatakan media yang disiapkan


pendidikan kesehatan sangat baik dan mudah dipahami
O: Ny.S tampak memperhatikan materi dengan
baik
Menjadwalkan pendidikan kesehatan S : Ny.S meluangkan waktu di rumah bersama
sesuai kesepakatan setiap pagi hari
O : Menjadwalkan pendidikan kesehatan kepada
Ny.S setiap pagi sore

Menjelaskan tujuan dan manfaat S : Ny.S mengatakan memahami penjelasan


tindakan yang akan dilakukan yang telah diberikan
O: Ny.S tampak memahami

Menjelaskan perlunya tindakan S: Ny.S mengerti dan memahami manfaat dari


dilakukan olahan buah bit
O: Ny.S tampak memahaminya

Menjelaskan langkah-langkah
S: Ny.S mengatakan mengerti akan cara
tindakan yang akan dilakukan membuat olahan buah bit
O: Ny.S tampak memahaminya

S: Ny.C mengatakan sudah membuat buah bit


Menjelaskan persiapan klien sebelum
O: Ny.S tampak antusias membuat olahan buah
tindakan dilakukan
bit secara mandiri
Menganjurkan bertanya jika ada S: Ny.S bertanya bagaimana cara membuat
sesuatu yang tidak dimengerti olahan buah bit
sebelum tindakan dilakukan O : Menjelaskan kepada Ny.S cara membuat
olahan buah bit

Jumat , 12 1 mengdentifikasi kesiapan dan S : Ny.S mengatakan sangat siap untuk Angga
Nov kemampuan menerima informasi mendapatkan informasi dari perawat
2021
O : Ny.S tampak antusias dalam pelaksanaan
08.00
penkes

S:-
menyediakan materi dan media
pengaturan aktivitas dan istirahat O : Ny.S tampak melihat vidio terkait
pembuatan olahan buah bit

S : Ny.S mengatakan bahwa ia bisa setiap hari


menjadwalkan pemberian pendidikan
O : Ny.S tampak menepati waktu sesudah
kesehatan sesuai kesepakatan
bebenah rumah

memberikan kesempatan pada pasien S : Ny.S menyanyakan bagaimana cara


dan keluarga untuk bertanya pengelolaan daun sirsak sebagai obat
O : Ny.S sangat antusias bertanya

menjelaskan pentingnya melakukan S : Ny.S mengatakan bahwa Ny.S gemar


aktivitas fisik / olahraga secara rutin
bersepeda
O : tampak tubuh Ny.S yang masih bagus

S : Ny.S mengatakan bahwa ia dan keluarga nya


menganjurkan menyusun jadwal
aktivitas dan istirahat tidur mulai pukul 9
O : Ny.C tampak segar dan semangat

menganjurkan cara mengidentifikasi S : -


kebutuhan istirahat (mis. kelelahan, O : Ny.S tampak bersandar dan menarik nafas
sakit kepala saat aktivitas)

mengajarkan cara mengidentifikasi


S:-
target dan jenis aktivitas sesuai
O : keluarga Tn.J tampak membantu Ny.S
kemampuan
dalam mengerjakan pekarjaan rumah
Jumat , 12 2 Mengidentifikasi kesiapan dan S : Ny. S mengatakan siap menerima materi atau Angga
Nov
kemampuan menerima informasi informasi
2021
08.00
O : Ny.S tampak antusias untuk menerima
informasi kesehatan

Menyediakan materi dan media S: Ny.S mengatakan media yang disiapkan


pendidikan kesehatan sangat baik dan mudah dipahami
O: Ny.S tampak memperhatikan materi dengan
baik

Menjadwalkan pendidikan kesehatan S : Ny.S meluangkan waktu di rumah bersama


sesuai kesepakatan setiap pagi hari
O : Menjadwalkan pendidikan kesehatan kepada
Ny.C setiap pagi sore

Menjelaskan tujuan dan manfaat


S : Ny.S mengatakan memahami penjelasan
tindakan yang akan dilakukan
yang telah diberikan
O: Ny.S tampak memahami

Menjelaskan perlunya tindakan


S: Ny.S mengerti dan memahami manfaat dari
dilakukan
teh daun sirsak
O: Ny.S tampak memahaminya

S: Ny.S mengatakan mengerti akan Cara


membuat teh daun sirsak
Menjelaskan langkah-langkah O: Ny.S tampak memahaminya
tindakan yang akan dilakukan

S: Ny.S mengatakan sudah siap membuat


olahan buah bit
Menjelaskan persiapan klien sebelum
O: Ny.S tampak antusias membuat olahan buah
tindakan dilakukan
bit

S: Ny.S bertanya bagaimana Cara membuat


Menganjurkan bertanya jika ada
buah bit
sesuatu yang tidak dimengerti
O : Menjelaskan kepada Ny.S Cara membuat
sebelum tindakan dilakukan
olahan buah bit
N. EVALUASI KEPERAWATAN
No.DX Tanggal/Jam Evaluasi Keperawatan TTD
1 Jumat, 12 Nov S: Ny.S mengatakan Hipertensi dan pusing yang ia rasakan hilang Angg
a
2021 O:
15.30 WIB - Kemampuan menjelaskan masalah kesehatan yang dialami meningkat dari skala 1
(menurun) ke skala 5 (meningkat)
- Tindakan untuk mengurangi factor risiko meningkat dari skala 1 (menurun) ke
skala 5 (meningkat)
- Verbalisasi kesulitan menjalankan perawatan yang ditetapkan menurun dari skala
1 (meningkat) ke skala 5 (menurun)
- Gejala penyakit anggota keluarga menurun dari skala 1 (meningkat) ke skala 5
(menurun)
A:
Manajemen Kesehatan Keluarga Tidak Efektif berhubungan dengan Kompleksitas
Program Perawatan/Pengobatan, sudah teratasi
P : Hentikan Intervensi
2. Jumat, 12 Nov S : Angg
a
2021 - Ny.S mengatakan sudah mengetahui perawatan hipertensi salah satunya yaitu
15.30 WIB dengan melakukan relaksasi otot progresif
- Pasien mengatakan dirinya merasa lebih rileks
O:
1. Verbalisasi minat dalam belajar meningkat dari skala 1 (menurun) ke skala 5
(meningkat)
2. Kemamuan menggambarkan pengalaman sebelumnya yang sesuai dengan topik
meningkat dari skala 1 (menurun) ke skala 5 (meningkat)
3. Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun dari skala 1 (meningkat) ke
skala 5 (menurun)
A:
Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang terpapar informasi, sudah teratasi
P : Hentikan Intervensi
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Menurut World Health Organization (WHO), lansia adalah seseorang yang telah memasuki
usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang telah memasuki
tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu
proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan.

Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak
pada tiga kesempatan yang berbeda. Seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan
darahnya lebih tinggi dari 140/90 mmHg (Elizabeth dalam Ardiansyah M., 2012).

Menurut Price (dalam Nurarif A.H., & Kusuma H. (2016), Hipertensi adalah sebagai
peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90
mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita
penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal, dan pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah,
makin besar resikonya.

manfaat daun sirsak sebagai obat tradisional darah tinggi ternyata juga tepat secara
ilmiah. jurnal diatas mempublikasikan penelitian tentang pengaruh teh daun sirsak terhadap
penurunan tekanan darah. Hasilnya mengungkapkan bahwa kandungan kalium yang ada di
dalamnya lah yang paling berperan.Pasalnya, mineral tersebut bisa membuat jantung lebih rileks
dan mengurangi frekuensi denyut jantung sehingga menjadi lebih lambat. Hal ini akan membuat
tekanan darah menurun.Jurnal lain yang juga membahas manfaat daun sirsak sebagai obat herbal
untuk menurunkan darah tinggi, mengungapkan bahwa kandungan antiokisdan yang ada di
dalam daun ini juga berperan baik untuk hipertensi.Sebab, antioksidan tersebut akan membantu
menghalau paparan radikal bebas berlebih serta melenturkan dan melebarkan pembuluh darah,
sehingga tensi bisa turun.
B. Saran
Dari pemaparan diatas,penulis memberikan saran agar dalam ilmu kesehatan maupun ilmu
alam lainnya penting sekali memahami anatomi sistem kardiovaskuler secara tepat agar terhindar
dari kelalaian baik itu dirumah sakit maupun di alam yang berkaitan dengan perubahan fungsi
tubuh akibat kurangnya aktivitas positif untuk memberikan kesehatan terhadap jantung sebagai
pusat kehidupan. Contoh aktivitas positif yaitu berupa pola hidup yang sehat dan berolahraga
yang teratur.
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Starndar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2016. Starndar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Starndar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta : Dewan
Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.

Anderson, T.Elizabeth, Farlen, Mc. Judith. 2000. Community As Partner Theory and Practice in
Nursing.

Philadelpia. Lippincott. Effendy N, 1998. Dasar-dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, EGC.


Jakarta

Friedman, M.M, Bowden, V.R. & Jones, E.G. 2003. Family nursing: Research, Theory &
Practice. (5th ed.), New Jersey: Prentice Hall.

https://www.academia.edu/37094331/Tugas_Perkembangan_Keluarga_Di_Setiap_Tahap_Perke
mbangan

http://perpustakaan.poltekkes-malang.ac.id/assets/file/kti/140110001/10_BAB_2.pdf

http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-
darah/page/5/apa-komplikasi-berbahaya-dari-hipertensi
*) Lampiran

A. Jurnal Terkait
Analisa :
manfaat daun sirsak sebagai obat tradisional darah tinggi ternyata juga tepat secara
ilmiah. jurnal diatas mempublikasikan penelitian tentang pengaruh teh daun sirsak terhadap
penurunan tekanan darah. Hasilnya mengungkapkan bahwa kandungan kalium yang ada di
dalamnya lah yang paling berperan.Pasalnya, mineral tersebut bisa membuat jantung lebih rileks
dan mengurangi frekuensi denyut jantung sehingga menjadi lebih lambat. Hal ini akan membuat
tekanan darah menurun.Jurnal lain yang juga membahas manfaat daun sirsak sebagai obat herbal
untuk menurunkan darah tinggi, mengungapkan bahwa kandungan antiokisdan yang ada di
dalam daun ini juga berperan baik untuk hipertensi.Sebab, antioksidan tersebut akan membantu
menghalau paparan radikal bebas berlebih serta melenturkan dan melebarkan pembuluh darah,
sehingga tensi bisa turun.
B. Media yang digunakan untuk penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai