Anda di halaman 1dari 14

SSN: 1978-1520

RANCANG BANGUN E-COMMERCE BERBASIS


FRAMEWORK MVC MENGGUNAKAN METODE
AGILE EXTREME PROGRAMMING

DODI
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Pontianak
Jalan Merdeka No. 372 Pontianak, Kalimantan Barat
Jurusan Sistem Informasi
e-mail: dodivenesia93@gmail.com dan dodi_venesia93@yahoo.com

Abstrak
E-commerce adalah salah satu teknologi informasi yang mulai popular dikalangan
para pelaku bisnisnya. E-commerce memberikan berbagai keunggulan dalam meningkatkan
mutu pelayanan kepada konsumen baik dalam hal penyajian informasi maupun pemrosesan
pesanan secara cepat dan meningkatkan penjualan. Bentuk penelitian menggunakan studi
kasus dengan metode penelitian Research & Development (R&D) dan teknik pengumpulan data
yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Metode analisis dan
pengembangan sistem menggunakan Agile Development dengan pendekatan model Extreme
Programming (XP). Perangkat analisis dan pemodelan sistem yang digunakan dalam
perancangan e-commerce ini adalah Unified Modeling Language (UML) dan Diagram
Hubungan Entitas (DHE). Perancangan e-commerce ini akan berbasis pada framework MVC
dengan melakukan pengujian blackbox. Setelah melalui tahapan sesuai dengan metode
pengembangan yang dipilih maka akan dihasilkan fitur-fitur e-commerce seperti manajemen
produk, manajemen pemesanan, termasuk didalamnya menghasilkan laporan penjualan dalam
periode waktu tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan banyak
kemudahan, mulai dari sisi pemesanan, pembayaran, hingga penerimaan proses pembayaran
beserta menghasilkan laporan yang dibutuhkan. Kemudahan pemenuhan kebutuhan dan unsur
fleksibilitas serta rendahnya biaya operasional dapat memberikan peluang meningkatkan
pendapatan perusahaan.
Kata kunci: R&D, Extreme Programming, MVC, UML, DHE

Abstract
E-commerce is one of the information technology that gaining popularity among
business actors. E-commerce provides many advantages in improving the quality of service to
customers both in terms of the presentation of information and fast order processing and
increase sales. Type of the experiment using the case study method of research and
development and data collection techniques used were interviews, observation, and
documentation studies. Software analysis and development methods is Agile Development with
Extreme Programming’s approach.The system analysis device and modeling that were used is
Unified Modeling Language (UML) and Entity Relationship Diagram (DHE). The design of e-
commerce will be based on MVC framework with blackbox testing. After going through the
stages of development in accordance with the method chosen it will produce features such as e-
commerce product management, order management, including generating sales reports within
a specified time period. The purpose of this research is to provide a lot of convenience,
especially form ordering, payment, until receipt the paymet, and generate reports that
required. Ease of fulfillment and elements of flexibility and low operating costs may provide
opportunities to improve company.
Keywords: R&D, Extreme Programming, MVC, UML, DHE

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
SSN: 1978-1520

1. PENDAHULUAN

E-Commerce merupakan salah satu teknologi informasi yang mampu memberikan


berbagai keunggulan baik kepada perusahaan maupun konsumen. Bagi perusahaan e-commerce
mampu meningkatkan mutu pelayanan kepada konsumen baik dalam menyajikan informasi
produk dan harga maupun dalam memproses pesanan produk secara cepat. E-Commerce
merupakan suatu kumpulan yang dinamis antara teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang
menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik
[1]. Keuntungan-keuntungan yang bisa didapat dengan adanya E-Commerce adalah : 1)
Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan, yang tidak bisa
ditemui di sistem transaksi tradisional; 2) Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar);
3) Meningkatkan customer loyality; 4) Meningkatkan supplier management; 5) Memperpendek
waktu produksi; dan 6). Meningkatkan value-chain (mata rantai pendapatan) [2]. Pemanfaatan
teknologi e-commerce ini sejalan dengan perkembangan dan pertumbuhan teknologi informasi
yang sangat pesat dan adanya kecenderungan dari masyarakat dalam melakukan kegiatan
transaksi melalui internet maupun peningkatan pendidikan dan pengetahuan masyarakat akan
kemampuan teknologi informasi, dimana dapat memenuhi kebutuhan mereka secara mudah dan
mampu menghemat biaya dan waktu.
Saat ini banyak perusahaan sudah mulai memanfaatkan teknologi informasi sebagai
alternatif pengembangan bisnis mereka. Pelaku bisnis pada umumnya masih melakukan
transaksi bisnis secara manual melalui tatap muka secara langsung atau pun melalui telepon.
Sayangnya terkadang metode seperti ini tidak begitu efektif, dikarena perusahaan cenderung
sering mengalami kendala dalam penyampaian informasi menggunakan komunikasi via telepon.
Kesalahan penyampaian informasi cenderung sering terjadi karena kebutuhan akan informasi
yang bervariasi maupun gangguan saluran komunikasi yang cukup merugikan bagi perusahaan.
Pemanfaatan brosur penjualan juga dirasa kurang optimal karena sering kali konsumen kesulitan
memperoleh informasi yang lebih rinci melalui brosur karena penyajian informasi yang terbatas
dan sering kali belum update. Selain itu jangkauan pemasaran yang terbatas menyulitkan
perusahaan dalam mencari konsumen potensial yang berada diluar kota. Perlu biaya yang cukup
besar dan tenaga sales ahli dalam melakukan pemasaran dan promosi produk ke luar kota.
Berdasarkan permasalahan tersebut, pihak manajemen harus dapat mencari peluang
untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pangsa pasar perusahaan. Dalam hal ini
pemanfaatan E-commerce menjadi suatu terobosan baru sebagai media penjualan untuk
meningkatkan omzet penjualan perusahaan. Pemanfaatan e-commerce bagi perusahaan dapat
memberikan dampak positif seperti meningkatkan tingkat penjualan, menghasilkan mutu
pelayanan yang lebih baik, personalisasi kepada konsumen, penyajian informasi yang lebih
interaktif berupa e-catalog, pengelolaan data yang terstruktur, memperluas pangsa pasar dan
memudahkan perusahaan dalam mencari konsumen baru yang berpotensial.
Sebelumnya telah dilakukan sebuah penelitian yang berkaitan dengan topik ini, dimana
perancangan e-commerce menggunakan metode waterfall dan menghasilkan fitur-fitur yang
memudahkan konsumen dalam melakukan transaksi pembelian maupun kemudahan dalam
melakukan pembayaran dengan berbagai jenis metode [3]. Penelitian lain melakukan
perancangan e-commerce untuk menghasilkan sebuah fitur pembelian produk berdasarkan
budget yang dimiliki oleh konsumen [4]. Sementara dalam penelitian ini akan menggunakan
metode Agile Development dengan pendekatan model Extreme Programming, dimana metode
ini mampu melakukan pengembangan secara cepat dimana pengembangan sistem melibatkan
client. Perancangan e-commerce ini akan berbasis pada framework MVC (Model, View,
Controller) dengan membagi tugas tiap-tiap fungsi sehingga data lebih terstruktur dan
terkontrol. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan sebuah e-commerce yang dapat
memudahkan perusahaan untuk berinteraksi langsung dengan konsumen, memudahkan
konsumen dalam mendapatkan informasi yang dibutuhkan, memudahkan proses pemesanan dan
pembelian bagi konsumen, memperluas pangsa pasar dan menjangkau lebih banyak konsumen
potensial dan meningkatkan mutu pelayanan.

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
SSN: 1978-1520

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian yang beracuan pada studi kasus, yaitu
dengan cara mengamati dan mempelajari objek penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan
metode penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan metode yang digunakan
untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut [6]. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder sedangkan teknik
pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Metode analisis dan
pengembangan sistem menggunakan metode Agile Development dengan pendekatan metode
Extreme Programming (XP). Extreme Programming (XP) menawarkan berbagai teknik terbaik
yang membuat developer software tangkas terhadap perubahan requirement yang datang dengan
tiba-tiba [7]. Metode Agile Extreme Programming terdapat 5 tahapan yang dimulai dari tahap
planning yang berorientasi kepada analisa kebutuhan bisnis, kebutuhan pengguna dan
kebutuhan operasi yang diperlukan untuk merancang sistem. Tahap design melibatkan
rancangan interface dan prosedur yang mendukung fungsional sistem yang berfokus pada
interaksi sistem dengan pengguna, maupun input dan output yang baik bagi penggunanya.
Tahap coding melibatkan rancangan dalam bentuk coding yaitu tahapan penulisan agar sistem
yang dirancang dapat dimengerti mesin. Tahap testing melibatkan pengujian yang dilakukan
terhadap fungsional sistem dan terkait dengan hal-hal teknis sistem. Terakhir adalah tahap
release, dimana pada tahap ini melakukan publikasi terhadap e-commerce yang telah dibangun
(Gambar 1).

Gambar 1 Tahapan Metode Agile Extreme Programming


Dalam penelitian ini, perangkat analisis dan permodelan sistem yang digunakan adalah
UML (Unified Modeling Language) dan Diagram Hubungan Entitas (DHE) untuk pemodelan
database. UML menspesifikasikan langkah-langkah penting dalam pengambilan keputusan
analisis, perancangan, serta implementasi dalam sistem yang sangat bernuansa perangkat lunak
(software intensive system). UML menyediakan 9 jenis diagram yang dapat dikelompokkan
berdasarkan sifatnya statis atau dinamis, seperti diagram kelas, diagram objek, use-case
diagram, sequence diagram, collaboration diagram, statechart diagram, activity diagram,
component diagram, dan deployment diagram [8].

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
SSN: 1978-1520

Perancangan e-commerce menggunakan metode Agile Development Software dengan


pendekatan Extreme Programming dimana tahapannya dimulai dari tahap planning yang
berorientasi kepada analisa sistem yang didalamnya berisikan analisa atas kebutuhan pengguna
sistem. Analisa sistem dilakukan dengan melakukan kegiatan wawancara, observasi dan studi
dokumentasi dengan mempelajari dokumen, laporan serta data yang berhubungan untuk
mengetahui kebutuhan dan fitur apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan e-commerce
ini. Dari pengumpulan data tersebut dapat diambil hasil analisis kebutuhan sistem sebagai
berikut : 1) Kebutuhan Fungsional: a) Kebutuhan Perusahaan : Mampu menampilkan informasi
produk, Mampu menampilkan data transaksi, dan Memudahkan dalam penyajian informasi
yang dibutuhkan; b) Kebutuhan Pengunjung: Memperoleh informasi secara cepat, Memudahkan
transaksi pembelian, dan memudahkan dalam proses pencarian produk; c) Kebutuhan
Administrator: Mampu mengelola data secara terstruktur, Mampu menampilkan pesanan, dan
penyajian informasi secara detail; 2) Kebutuhan Nonfungsional: Adobe Dreamweaver CS5,
Navicat Premium, MySQL, Web Hosting, Web Server Apache, Web Browser, dan Phpmyadmin.
Setelah menentukan spesifikasi kebutuhan sistem, tahap berikutnya adalah tahap design
yang digunakan untuk mengubah kebutuhan pada saat tahapan planning menjadi representasi ke
dalam bentuk desain. Desain yang akan dibuat yaitu perancangan arsitektur sistem, Perancangan
Sistem usulan e-commerce dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML) yang
terdiri dari perancangan Use Case Diagram, Sequence Diagram, Diagram Activity, Class
Diagram, Component Diagram, dan Deployment Diagram, perancangan database, dan
perancangan interface e-commerce. Perancangan e-commerce menggunakan framework MVC
(Model, View, Controller) yang merupakan struktur data yang membagikan tugas tiap-tiap
fungsi sehingga lebih terkontrol. Component diagram mengambarkan struktur MVC yang
dirancang. Komponen core yang mengelola model dan controller akan saling terhubung dimana
controller akan mengirimkan permintaan data dan diterima oleh model kemudian melakukan
pengambilan data yang dinginkan. Hasil dari permintaan data tersebut akan ditampilkan ke view
oleh controller (Gambar 2).

Gambar 2 Component Diagram MVC


Deployment diagram menampilkan rancangan fisik jaringan dimana berbagai
komponen akan terdapat disana. Diagram tersebut menunjukkan arsitektur secara fisik dimana
perangkat komputer member maupun administrator dapat terkoneksi melalui internet sehingga
dari sisi pengunjung atau member dan administrator dapat mengeakses sistem e-commerce
tersebut melalui browser (Gambar 3).

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
SSN: 1978-1520

Gambar 3 Deployment Diagram


Dalam rancangan arsitektur MVC e-commerce ini menunjukkan bahwa user akan me-
request suatu halaman yang akan dikirimkan ke controller untuk diproses. Apabila request
membutuhkan data dari database maka request akan dikirim ke model untuk menganalisa data
tersebut dan kemudian mengirimnya hasil analisa data tersebut ke view untuk ditampilkan
kepada user (Gambar 4).

Gambar 4 Arsitektur MVC E-Commerce


Pada penelitian ini, rancangan arsitektur jaringan e-commerce menggunakan arsitektur
client/server. Pengunjung dan member dapat mengunjungi e-commerce melalui perangkat
komputer yang terkoneksi internet, pengunjung maupun member harus melalui firewall dari sisi
keamanan tempat hosting untuk dapat mengakses halaman e-commerce. Operator bertugas
untuk mengatur, menjaga dan mengembangkan server agar tetap aman dan dapat diakses oleh
penggunanya. Administrator dapat terhubung ke dalam jaringan database di sisi server untuk
melakukan penyimpanan file dan informasi yang akan ditampilkan dalam halaman e-commerce
tersebut (Gambar 5).

Gambar 5 Arsitektur Jaringan E-Commerce


Use case diagram berfungsi untuk menjelaskan manfaat dan fungsionalitas suatu
sistem yang akan dirancang. Diagram ini menunjukkan bahwa seorang admin yang telah
melakukan login akan memiliki otoritas untuk mengelola produk, kategori, member, pesanan

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
SSN: 1978-1520

produk, laporan, testimonial dan mengecek konfirmasi pembayaran. Sedangkan seorang


pengunjung hanya diberi hak untuk mencari atau melihat produk dan mengirim suatu
testimonial. Bagi pengunjung yang sudah mendaftar menjadi member dapat memiliki otoritas
untuk melihat dan mencari produk, melakukan pemesanan produk dan konfirmasi pembayaran
(Gambar 6).

Gambar 6 Use Case Diagram E-Commerce


Activity diagram menggambarkan proses bisnis dan urutan aktifitas dalam sebuah
proses. Berikut beberapa activity diagram dalam rancangan e-commerce ini. Activity diagram
mengelola produk menggambarkan bahwa pertama admin akan melakukan login dan sistem
akan menampilkan halaman admin. Kemudian admin memilih menu produk dan sistem akan
menampilkan halaman produk yang tersedia dengan menu tambah produk, edit produk, dan
hapus produk. Apabila memilih menu tambah produk maka sistem akan menampilkan form
tambah produk, jika memilih menu edit produk maka sistem akan menampilkan form edit
produk dan kalau memilih menu hapus produk maka sistem langsung menghapus kategori
produk tersebut. Apabila semua kegiatan yang telah dilakukan di halaman produk sudah selesai,
maka sistem akan menyimpan data tersebut ke database (Gambar 7).

Gambar 7 Activity Diagram Mengelola Produk


Activity diagram mengelola kategori produk menggambarkan bahwa pertama admin
melakukan login terlebih dahulu dan sistem akan menampilkan halaman admin. Kemudian

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
SSN: 1978-1520

admin memilih menu kategori produk dan sistem akan menampilkan halaman kategori produk
yang tersedia menu tambah kategori produk, edit kategori produk dan hapus kategori produk.
Apabila memilih menu tambah kategori produk maka sistem akan menampilkan form tambah
kategori produk, jika memilih menu edit kategori produk maka sistem akan menampilkan form
edit kategori produk dan kalau memilih menu hapus kategori produk maka sistem langsung
menghapus kategori produk tersebut. Apabila semua kegiatan yang telah dilakukan di halaman
kategori produk sudah selesai, maka sistem akan menyimpan data tersebut ke database (Gambar
8).
Admin System

Menampilkan
Login Halaman Admin

Memilih Menu
Kategori Produk

Menampilkan Halaman
Kategori Produk

Tambah Edit Hapus


Kategori Kategori Kategori
Produk Produk Produk
Menampilkan Form
Tambah Kategori
Produk

Menampilkan Form Edit


Input Kategori Produk
Data
Edit
Data

Tidak
Tidak

Ya
Ya
Simpan Data ke Database

Gambar 8 Activity Diagram Mengelola Kategori Produk


Activiy diagram menampilkan laporan penjualan menggambarkan bahwa pertama
admin melakukan login terlebih dahulu dan sistem akan menampilkan halaman admin.
Kemudian admin memilih menu laporan dan sistem akan menampilkan halaman laporan.
Setalah itu, admin menginput periode waktu yang diinginkan serta memilih tombol proses
supaya dapat menampilkan laporan tersebut (Gambar 9).
Admin System

Login Menampilkan Halaman Login

Memilih Menu Laporan

Menampilkan halaman Laporan

Menginput Periode Waktu

Menampilkan Laporan
Memilih Tombol Proses Sesuai Dengan Periode
Waktu

Gambar 9 Diagram Activity Menampilkan Laporan Penjualan


Sequence Diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-
langkah yang dilakukan sebagai suatu respon dari kejadian untuk menghasilkan output tertentu.
Berikut beberapa sequence diagram dalam rancangan e-commerce ini. Sequence diagram
tambah produk menggambarkan bahwa admin akan mengakses halaman tambah produk dan

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
SSN: 1978-1520

sistem akan menampilkan form tambah produk. Kemudian admin menginputkan data dengan
benar dan menyimpannya ke database (Gambar 10).
Admin Main MengelolaProduk

1 : kodeProduk TProduk

2 : tambahProduk() <<create>>
3 KoneksiBasisData

4 <<create>>

5 : membukaKoneksi()

6 : eksekusiQueryUpdate()

7 : tutupKoneksi()

<<destroy>>
8

<<destroy>>
9

Gambar 10 Diagram Sequence Tambah Produk


Sequence diagram tambah kategori menggambarkan bahwa Admin memilih menu
tambah kategori dan sistem menampilkan form tambah kategori. Kemudian admin mengisikan
data kategori dengan benar dan memilih tingkat kategori. Apabila data sudah selesai diisi maka
sistem akan menyimpan data kategori produk baru ke database (Gambar 11).
Admin Main MengelolaProduk

1 : IdKategori TKategori

2 : tambahKategori() <<create>>
3 KoneksiBasisData

4 <<create>>

5 : membukaKoneksi()

6 : eksekusiQueryUpdate()

7 : tutupKoneksi()

<<destroy>>
8

<<destroy>>
9

Gambar 11 Diagram Sequence Tambah Kategori


Class Diagram digunakan untuk menggambarkan beberapa class serta paket yang
digunakan pada sistem/perangkat lunak beserta relasi-relasi yang ada. Class diagram e-
commerce terdiri dari beberapa kelas, yaitu Admin, Login, Member, KategoriProduk, Produk,
PemesananProduk, Laporan, FotoProduk, dan Database. Kelas Login mempunyai relasi
composition dengan kelas Admin dan Member yaitu relationship one-to-one atau one-to-many.
Kelas KategoriProduk mempunyai relasi dependency dengan kelas Login dan kelas Database
yaitu relationship one-to-one. Kelas Produk mempunyai relasi dependency dengan kelas Login
dan kelas Database yaitu relationship one-to-one serta relasi composition dengan kelas
FotoProduk yaitu relationship one-to-many. Kelas PemesananProduk mempunyai relasi
dependency dengan kelas Login dan kelas Database yaitu relationship one-to-one. Kelas

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
SSN: 1978-1520

Laporan mempunyai relasi dependency dengan kelas Login dan kelas Database yaitu
relationship one-to-one (Gambar 12).

Gambar 12 Class Diagram E-Commerce


Diagram hubungan entitas digunakan untuk menggambarkan hubungan antar tabel di
dalam database rancangan sistem. DHE e-commerce terdiri dari tabel tbl_user, tbl_transaksi,
tbl_detail, tbl_produk dan tbl_kategori yang saling berhubungan (Gambar 13).

Gambar 13 Diagram Hubungan Entitas E-Commerce


Berikut ini merupakan sejumlah antarmuka dari e-commerce yang dihasilkan. Beberapa
diantaranya adalah halaman pengisian data produk , halaman pengisian kategori produk, daftar
transaksi penjualan harian, pemberitahuan konfirmasi pembayaran dari konsumen, dan halaman
utama e-commerce, halaman konfirmasi pembayaran, histori transaksi, dan pemberitahuan
transaksi pembelian member.
Rancangan antarmuka halaman tambah produk berisi form pengisian informasi produk
dimana admin dapat mengisikan informasi produk secara detail beserta gambar dan harga
sehingga dapat ditampilkan dalam halaman utama e-commerce (Gambar 14).

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
SSN: 1978-1520

Gambar 14 Halaman Pengisian Data Produk


Rancangan antarmuka halaman tambah kategori produk baru dimana admin dapat
mengisi data kategori produk dan memilih apakah kategori produknya induk atau bukan dan
tingkatan level juga dapat diatur (Gambar 15).

Gambar 15 Halaman Pengisian Data Kategori Produk


Rancangan antarmuka halaman yang menampilkan laporan transaksi harian e-
commerce dimana admin dapat menampilkan laporan transaksi harian secara detail (Gambar
16).

Gambar 16 Daftar Transaksi Penjualan Harian


Berikut adalah hasil pemberitahuan yang dikirim ke email admin apabila pengunjung
atau member telah mengirimkan informasi konfirmasi pembayaran yang dilakukan (Gambar
17).

Gambar 17 Pemberitahuan Konfirmasi Pembayaran Konsumen

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
SSN: 1978-1520

Rancangan antarmuka halaman utama e-commerce dimana pada halaman ini terdapat
banyak menu seperti beranda, tentang kami, cara belanja, hubungi kami, keranjang belanja dan
download. Selain itu user dapat mencari produk berdasarkan kategori yang ada pada menu dan
melihat produk terbaik (Gambar 18).

Gambar 18 Halaman Utama E-Commerce


Rancangan antarmuka halaman keranjang belanja menampilkan barang yang telah di
pesan oleh konsumen yang dengan beberapa pilihan untuk mengupdate keranjang belanja,
selesai melakukan belanja dan melanjutkan belanja (Gambar 19).

Gambar 19 Halaman Keranjang Belanja


Rancangan antarmuka halaman konfirmasi pembayaran dimana member diharuskan
mengisi form konfirmasi pembayaran secara detail dan memilih metode pembayaran yang
tersedia agar pesanan dapat diproses oleh admin (Gambar 20).

Gambar 20 Halaman Konfirmasi Pembayaran


Rancangan antarmuka halaman yang menampilkan histori transaksi member dimana
dapat dilihat histori dari transaksi yang sudah pernah dilakukan dan diproses (Gambar 21).

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
SSN: 1978-1520

Gambar 21 Halaman Histori Transaksi.


Setelah konsumen selesai melakukan proses belanja pada e-commerce maka sistem
akan mengirimkan data transaksi yang terjadi ke e-mail admin sehingga admin dapat dengan
mudah mengetahui transaksi yang terjadi tanpa harus stand by di depan komputer (Gambar 22).

Gambar 22 Pemberitahuan Transaksi Pembelian Member


Tahap coding merupakan tahapan yang meliputi serangkaian pengkodean yang
dilakukan untuk membuat bagian-bagian program lainnya yang pada akhirnya akan
diintegrasikan menjadi satu kesatuan yang membentuk sistem yang utuh. Pada tahap coding
menggunakan model flowchart diagram untuk menunjukkan alir (flow) didalam program atau
prosedur secara logika.
Tahapan testing merupakan tahap pengujian terhadap sistem. Pengujian yang dilakukan
adalah terhadap fungsional sistem dan terkait dengan hal-hal teknis sistem. Hal ini untuk
menghindari sistem dari kesalahan maupun error dan menghasilkan sistem yang sesuai dengan
kebutuhan. Tahap ini menggunakan metode pengujian black box testing, dimana ujia coba yang
menfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Berikut adalah tabel pengujian black box
pada e-commerce:
Tabel pengujian black box pada form login member e-commerce menunjukkan bahwa
dari hasil pengujian tersebut didapat bahwa semua skenario pengujian menghasilkan output
yang sesuai dengan yang diharapkan (Tabel 1).
Tabel 1 Pengujian Black Box Form Login Member E-Commerce
No. Skenario Pengujian Harapan Status
Login tanpa mengisi username Muncul pesan “Username belum diisi” kembali ke
1 Sesuai
dan password form login
Login tanpa mengisi username Muncul pesan “Username belum diisi” atau
2 Sesuai
atau password “Password belum diisi” kembali ke form login
Login dengan username dan Muncul pesan “Username yang digunakan belum
3 Sesuai
password yang belum terdaftar terdaftar” kembali ke form login
Login dengan password yang Muncul pesan “Password yang digunakan salah
4 Sesuai
salah atau tidak sesuai” kembali ke form login
5 Login dengan username dan Muncul pesan “Captcha yang dimasukkan salah Sesuai
password yang bener tetapi atau tidak sesuai” kembali ke form login

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
SSN: 1978-1520

kode captcha yang salah


Login dengan username,
Masuk ke form main dan menampilkan nama
6 password dank ode captcha Sesuai
member pada form main
yang benar
Tabel pengujian black box pada form login admin e-commerce menunjukkan
bahwa dari hasil pengujian tersebut didapat bahwa semua skenario pengujian menghasilkan
output yang sesuai dengan yang diharapkan (Tabel 2).
Tabel 2 Pengujian Black Box Form Login Admin E-Commerce
No. Skenario Pengujian Harapan Status
Login tanpa mengisi username Muncul pesan “Username belum diisi” kembali ke
1 Sesuai
dan password form login
Login tanpa mengisi username Muncul pesan “Username belum diisi” atau
2 Sesuai
atau password “Password belum diisi” kembali ke form login
Login dengan username dan Muncul pesan “Username yang digunakan belum
3 Sesuai
password yang belum terdaftar terdaftar” kembali ke form login
Login dengan password yang Muncul pesan “Password yang digunakan salah
4 Sesuai
salah atau tidak sesuai” kembali ke form login
Login dengan username dan
Muncul pesan “Captcha yang dimasukkan salah
5 password yang bener tetapi Sesuai
atau tidak sesuai” kembali ke form login
kode captcha yang salah
Login dengan username,
Masuk ke form main dan menampilkan nama
6 password dank ode captcha Sesuai
member pada form main
yang benar
Tabel pengujian black box pembelian produk menunjukkan bahwa setiap tombol dapat
berfungsi sesuai dengan fungsinya masing-masing dan menghasilkan output yang diharapkan
(Tabel 3).
Tabel 3 Pengujian Black Box Pembelian Produk
No. Skenario Pengujian Harapan Status
1. Menekan tombol beli Produk masuk ke dalam keranjang belanja Sesuai
2. Menekan tombol hapus Produk dalam keranjang belanja terhapus Sesuai
Menekan tombol update keranjang Mengubah quantity produk dalam keranjang
3. Sesuai
belanja belanja
4. Menekan tombol selesai belanja Kembali kehalaman daftar produk Sesuai
Melanjutkan pesanan ke halaman alamat
5. Menekan tombol lanjut belanja Sesuai
pengrirman

4. KESIMPULAN

E-Commerce yang dirancangan dapat memberikan keunggulan dalam memperluas


jangkauan pasar penjualan dan kemudahan konsumen dalam mencari serta mendapatkan
informasi dan melakukan transaksi pembelian. Pengembangan e-commerce ini berfungsi
sebagai media penyampaian dan penyebaran informasi yang cepat dan up-to-date serta menjadi
suatu media penjualan yang baik. E-commerce yang dihasilkan mampu menyediakan berbagai
informasi kepada konsumen tentang produk yang dijual, menampilkan artikel, katalog,
testimonial dan informasi tentang perusahaan. Pelanggan yang telah menjadi member
mendapatkan berbagai fitur seperti pengaturan profil, password, histori transaksi, dan
konfirmasi pembayaran. Selain itu admin dapat mengelola produk, kategori produk, katalog,
member, testimonial dan menampilkan laporan penjualan berdasarkan periode waktu tertentu.

5. SARAN

Diharapkan untuk penelitian selanjutnya, pengembangan e-commerce perlu


mempertimbangkan suatu kerjasama dengan pihak bank untuk memberikan kemudahan dalam
melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit, selain itu meningkatkan Customer
Relationship Management yang lebih baik dan meningkatkan keamanan e-commerce yang lebih
baik seperti penggunaan secured page pada halaman administrator (https), antisipasi terhadap
PHP Injection, Floading, dan ancaman keamanan lainnya.

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)
SSN: 1978-1520

DAFTAR PUSTAKA

[1] Suyanto, Asep Herman. 2007. Step by Step : Web Design Theory and Practices.
Yogyakarta : CV. Andi Offset.
[2] Candra Ahmadi, Dadang Hermawan, 2013. E-Business & E-Commerce. CV ANDI
OFFSET. Jakarta.
[3] Pratama, Satria Aji., Perancangan dan Pembangunan Aplikasi E-Commerce Berbasis
Web (Studi Kasus : Radian Komputer Bandung), 2011, hal 1-4.
[4] Putra, Ardi Prajana Eka., Analisis dan Perancangan Website Sebagai Media Promosi
dan Penjualan (Studi Kasus : Marenta Komputer), 2013, hal 1-13.
[5] Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung.
Alfabeta.
[6] S. Pressman, Roger.,2010.Software Enginering A Practitioner’s Approach.
Seventh Edition.
[7] Nugroho, Adi., 2005, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan
Metodologi Berorientasi Objek, Cetakan Pertama (Edisi Revisi), Penerbit
Informatika, Bandung.

Title of manuscript is short and clear, implies research results (First Author)

Anda mungkin juga menyukai