Seorang laki- laki berumur 64 tahun datang ke poli mata dengan keluhan pandangan mata kanan kabur
dan kadang mata berair. Pada pemeriksaan didapatkan hasil bloored vision (+) tanpa nyeri, fotophobia
(+), lensa mata keruh dan buram seperti susu, pupil bulat sentral, reflex cahaya (+) dan pada
pemeriksaan funduskopi tidak ditemukan perdarahan retina (-). Dokter menganjurkan kepada perawat
untuk menyampaikan bahwa pasien harus dioperasi, istri pasien bertanya kepada perawat tentang
operasi pasien tapi perawat tidak menjelaskan dan meninggalkan istri pasien.
Seminggu kemudian mata kanan pasien dioperasi. Dan ketika sampai diruang perawatan, pasien turun
ke kamar mandi, dan membungkuk mencari sendal dan tiba- tiba pasien merasa kesakitan dimata
kanannya
KATA KUNCI
KELUHAN UTAMA
Pandangan mata kanan kabur dan kadang mata berair. Klien yang memiliki umur 64 tahun termasuk kategori
usia lanjut. Pada usia lanjut patofisiologi seseorang akan menurun termasuk pada organ mata. Dimana akan
terjadi perubahan protein dan senyawa kimia pada lensa yang akan menyebabkan terjadinya koagolasi serat
protein, sehingga muncul lensa pada pasien keruh dan buram serta pandangan mata kabur. Dan menurunnya
ketajaman mata mengakibatkan mata tidak tahan dengan silau cahaya.
HASIL ANAMNESA
P :-
Q: -
R: -
S: -
T: -
PEMERIKSAAN FISIK
Pada pemeriksaan didapatkan hasil bloored vision (+) tanpa nyeri, fotophobia (+), lensa mata keruh dan buram
seperti susu, pupil bulat sentral, reflex cahaya (+) dan pada pemeriksaan funduskopi tidak ditemukan
perdarahan retina (-)
HASIL DIAGNOSA
Katarak adalah penyakit mata yang ditandai dengan kekeruhan lensa mata sehingga penglihatan menjadi
kabur. Kondisi ini umum terjadi pada lansia akibat pertambahan usia dan bisa terjadi pada salah satu atau kedua
mata sekaligus.
ISTILAH ASING
PERTANYAAN PENTING
JAWABAN PERTANYAAN
1. Mata kabur karena tidak adanya ikatan protein sehingga terjadi koagulasi sehingga warna lapisannya menjadi keruh
dan mempengaruhi penerimaan cahaya.
2. Nyeri karena ada peningkatan tekanan bola mata, dan biasanya sudah terjadi peradangan di bagian uvea.
3. Sakit pada saat menunduk diakibatkan karena adanya penekanan pada bola mata yang ditambah akibat adanya gaya
grafitasi.
4. Pupil bulat sentral artinya normal.
INFORMASI TAMBAHAN
Definisi katarak menurut WHO adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata, yang menghalangi sinar
masuk ke dalam mata. Katarak terjadi karena faktor usia, namun juga dapat terjadi pada anak-anak yang lahir
dengan kondisi tersebut. Katarak juga dapat terjadi setelah trauma, inflamasi atau penyakit lainnya.
Katarak berasal dari bahasa yunani “kataarrhakies” yang berarti air terjun. Dalam bahasa Indonesia,
katarak disebut bular, yaitu penglihatan seperti tertutup air terjuan akibat lensa yang keruh. Katarak adalah
setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi
protein lensa atau akibat keduanya ( Ilyas,1999 cit Anas Tamsuri, 2011 : 54 )
1.Mahasiswa mampu memahami konsep penyakit yang terkait pada kasus tersebut.
2.Mahasiswa mampu menelaah lebih dalam masalah keperawatan terkait kasus tersebut.
INFORMASI BARU
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
PENGOBATAN MEDIS
Satu-satunya terapi untuk pasien katarak atau kekeruhan lensa adalah lewat prosedur bedah katarak. Pada
terapi ini lensa diangkat dari mata (ekstraksi lensa) dengan prosedur intrakapsular atau ekstrakapsular
(ICCE). Teknik ini jarang dilakukan lagi sekarang.
Ekstraksi ekstrakapsular (ECCE). Pada teknik ini, bagian depan kapsul dipotong dan diangkat, lensa dibuang
dari mata, sehingga menyisakan kapsul bagian belakang. Lensa penganti buatan dapat dimasukkan ke dalam
kapsul tersebut. Kejadian komplikasi setelah operasi lebih kecil kalau kapsul bagian belakang utuh.
Fakofragmentasi dan fakoemulsifikasi. Merupakan teknik ekstrakapsular yang menggunakan getaran- getaran
ultrasonik untuk mengangkat lensa melalui irisan yang kecil (2-5 mm).Ini akan mempermudah penyembuhan
luka pasca-operasi.
Apabila diperlukan pembedahan maka pengangkatan lensa akan memperbaiki ketajaman penglihatan pada
90% kasus. Sisanya mungkin telah mengalami kerusakan retina atau mengalami penyulit pasca bedah serius.
Misalnya glaukoma (peningkatan tekanan bola mata), ablasio retina (lepasnya retina mata), atau infeksi yang
menghambat pemulihan daya pandang.
Adanya lensa intraokular (dalam bola mata) menyebabkan penyesuaian penglihatan setelah operasi
kekeruhan lensa atau katarak menjadi lebih mudah dibandingkan sewaktu hanya tersedia
kacamata katarak yang tebal.
PERTANYAAN PRATIKUM